SINOPSIS
Kombinasi Asia-Pasifik ekonomi menyumbang 35,36 persen dari produk domestik bruto
(PDB) pada tahun 2009, membuatnya menjadi salah satu ekonomi agregat terbesar di dunia. Asia
Timur dan Pasifik memimpin pemulihan global dari krisis ekonomi di 2009/10 dengan China
mengemudi
sebagian
besar
ekspansi
ekonomi.
Negara-negara
kawasan
Asia-Pasifik
memperhatikan ketrampilan non kognitif, mislnya kreativitas, dan komuniksi. Beberapa negara
mengalami tantangan dalam mengintegrasikan ketrampilan non kogniif dalam kurikulum
pedagogi. Meningkatkan kinerja guru melalui evaluasi berbasis hasil kinerja guru, bahwa kinerja
guru harus dihubungkan dengan gaji guru, jika gaji tinggi maka dituntut punya kinerja yang baik,
sebab gaji di ambil dari dana publik, sehingga harus dipertanggung jawabkan dengan baik.
Penerapan bahasa ingris sebagai bahasa asing kedua dalam sistem pendidikan yang biasa disebut
Non-Dominan Language (NDL).
Pendidikan yang dilewati individu di sekolah merupakan proses penting dalam kaitannya
mempersiapkan masa depannya, oleh karena itu perlu perhatian yang serius dalam penerapan
kebijakan pendidikan. Beberapa tren yang perlu diperhatikan dalam penerpan kebijakan itu
adalah (1) Meningkatkan dan memperluas jalur pendidikan menengah, banyak negara di ASEAN
+ 6 Negara, telah melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan dan memperluas sistem
pendidikan alternative melalui berbagai cara, termasuk Kesetaraan Program dan Pusat Belajar
Masyarakat. Program Pendidikan non-formal terutama berfokus pada anak-anak dan remaja yang
telah mengenyang pendidikan primer. (2) Relevansi kurikulum pada tingkat menengah adalah
masalah kritis, terutama dalam hal kompatibilitas dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi
dan yang relevan dengan pasar kerja. (3) Peningkatan kualifikasi minimum bagi guru pendidikan
menengah. Sementara beberapa negara hanya membutuhkan 4 tingkat kualifikasi sebagai
kualifikasi minimum untuk guru sekolah menengah, banyak negara lain termasuk negara-negara
OECD daerah membutuhkan guru menengah untuk memiliki kualifikasi tingkat tersier. (4)
Pentingnya penilaian hasil belajar siswa sekunder. Sejumlah negara di kawasan ini telah
menghapuskan ujian masuk pendidikan menengah tetapi sebagian yang lain melanjutkan ujian
masuk. Penilaian nasional dan internasional, dari hasil belajar siswa sekunder penting untuk
memantau kualitas pendidikan menengah yang diberikan kepada siswa.
Pendidikan tidak hanya memastikan anak untuk bisa sekolah tetapi juga menyiapkan untuk
bisa hidup diluar sekolah. Pendidikan diharapkan mampu membantu pemuda mempersiapkan
masa depan. Dalam kaitannya dalam dunia pekerjaan isu-isu yang muncul meliputi (1) TVET
tidak populer sebab selama beberapa dekade terakhir TVET menurun, hal tersebut diperparah
dengan rendahnya tingkat investasi pemerintah dan stigma masyarakat. (2) Perlu penguatan
kebijakan kengka regulasi dan kemitraan antara publik-swasta. Perbaikan lebih lanjut diperlukan
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan adalah satu diantara beberapa sektor pembangunan yang sangat penting,
dimana pemerintah di setiap negara harus sungguh -sungguh memperhatikan sektor ini agar
seimbang dengan sektor pembangunan lainnya. Sebegitu pentingnya perhatian kepada sektor
pendidikan dalam pembangunan tidak lain karena pendidikan menyediakan sumber daya insan
yang akan turut andil dalam kelancaran pembangunan nasional pada suatu zona. Lebih dari
beberapa upaya pemerintah masing-masing negara guna meningkatkan kualitas pendidikan
nasional dilakukan dengan menyisihkan sekian porsi anggaran pemerintah untuk sektor
pendidikan yang akan dipakai untuk pengadaan dan peningkatan pembangunan infrastruktur,
sarana, dan prasarana pendidikan, program beasiswa bagi siswa berprestasi, bantuan pendidikan
bagi siswa yang kurang mampu secara ekonomi, pengadaan pelatihan-pelatihan untuk
menambah keprofesionalan & efektifitas pengajaran seorang guru, tunjangan guru berprestasi, &
lain-lain, dimana antara satu negara dengan negara yang lain berbeda dalam patokan prioritas.
Antara lain yang juga sangat berpengaruh terhadap kemajuan pendidikan di suatu negara
adalah sistem pendidikan yang diterapkan. Untuk itu, beberapa negara terus melakukan riset
terhadap pola pendidikan mereka dengan membandingkannya denga sistem pendidikan negara
lain yang secara "strata" berada di atasnya. Pola pendidikan yang ideal ialah sistem yang
menawarkan kesempatan yang sama kepada setiap tunas bangsa untuk mencapa istrata
pendidikan yang sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dengan demikian pembangunan
pendidikan akan merata dan semua merasakan manfaat darinya. Berikut ini kami akan mencoba
memaparkan paparkan sebuah perbandingan sistem pendidikan disebagian negara-negara
kawasan ASEAN.
Indonesia
Pendidikan di negeri kita yaitu semuanya pendidikan yang diselenggarakan di negara kita,
baik itu yang terstruktur maupun yang tidak terstruktur. Menurut terstruktur, pendidikan di negri
kita
dipegang
oleh
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Republik
Indonesia
pendidikan dasar selama sembilan tahun, enam tahun di sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah
dan tiga tahun di sekolah menengah pertama atau madrasah tsanawiyah. Sekarang ini,
pendidikan di negara kita diatur melalui Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 yaitu tentang
Pendidikan Nasional.
Dalam UUD 1945 dijelaskan bahwa negara kita ingin menciptakan masyarakat yang
cerdas. Untuk tujuan itu, harus terbentuk masyarakat belajar. Masyarakat belajar dapat terbentuk
jika mempunyai kemampuan dan keterampilan mendengar dan minat baca yang besar. Apabila
membaca sudah menjadi sebuah kebiasaan dan membudaya dalam masyarakat, maka jelas sekali
bahwa buku tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan pokok
yang harus dipenuhi.