Anda di halaman 1dari 4

Buku Teks Dan Kualitas Pendidikan Dasar Pengalaman Belizean

Inovasi dalam penyediaan buku ajar menjadi komponen penting dan strategis dari
banyak proyek yang didanai bantuan di seluruh dunia, dengan Bank Dunia menargetkan
‘’rasio buku teks siswa minimal 2:1 untuk setiap pelajaran yang diajarkan (Lockhead and
Versppoor, 1991.P 57). Dan peningkatan signifikan dan kualitas dan relevansi yang ada.
Selain itu, Jones berpendapat persediaan buku teks adalah bentuk investasi yang ‘’dapat
dibayarkan’’ dan satu lagi bahwa lembaga bantuan pembangunan secara bekerja dengan
menarik.
Oleh karena itu, tidak mengherankan bila Bank Dunia mendukung BPEDP yang
bertugas menggabungkan/ menyusun komponen buku teks ajar yang mendukung sebagian
besar alasan untuk inovasi terkait pengembangan kurikulum, pendidikan guru, penilaian dan
ujian didalam pendidikan. Kebanyakan hal ini diraih oleh bentuk sektural melalui
permasalahan praktik di dunia nyata.

Inovasi Pendidikan Kesehatan : Membangun Kemampuan Anak Bidang Kesehatan


Pendekatan Anak ke Anak.
Anak ke anak ditujukan sebagai hubungan antara kesehatan anak dan pendidikan
radikal namun dengan cara sederhana. Tujuannya untuk memampukan anak menolong
dirinya sendiri, orang lain, keluarganya, dan komunitasnya. Kekuatan dari konsep ini adalah
mencari dukungan dari kurang lebih jutaan potensi partner dalam mempromosikan kesehatan
sangatlah besar. Disamping itu, pendekatan ini sekarang dengan tegas sebagai sebuah strategi
oleh hampir seluruh agen internasional termasuk pengembangan kesehatan dan pendidikan
anak. Pendidikan anak ke anak ini terbukti dalam menyerap idea dan materi (yang sekarang
telah ditulis, diterjemahkan ke dalam lebih dari 20 bahasa) pada tahun 1995, lima negara
bergabung dalam gerakan ini, sehingga totalnya menjadi 80. Di akhir pendekatan milenium,
pendekatan anak ke anak ini masih menjadi momentum dan sejumlah prospek muncul untuk
masa yang akan datang.

Strategi Inovatif Non = Formal Bagi Pendidikan Dasar Dan Utama Di India
Bagian ini menggangap bahwa pendidikan dasar penting bagi perubahan
perkembangan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup. Pengarang juga yakin bahwa
pendidikan dasar juga dapat meningkatkan rangkaian kegiatan ekonomi. Bab ini
menggambarkan latar belakang masalah akses yang berlaku, penyimpanan dan kualitas
pendidikan dasar di India. Masalah ini dapat membuat formalitas sekolah menjadi kaku.
Sangat penting untuk menon formalitaskan kekakuan bingkai kerja lembaga. Sekolah
depormalisasi atau non formalisasi dapat meningkatkan kualitas pendidikan dasar, begitu
juga dengan rangsangan inovasi. Secara konsep, sangat jelas bahwa kemampuan berinovasi
memimpin paradikma bingkai kerja pendidikan non formal. Bila kita melihat literatur,
sejumlah besar inovasi telah berkembang dengan bingkai kerja strategi non formal saya
menyarankan, india harus berencana akan pendidikan non formal dibanding pendidikan
sebelum tahun 2000. Kita juga membebaskan pendidikan seperti mirambika.
Pendidikan Di Pedesaan Vietnam : Renovasi Dan Inovasi.
Kebanyakan ukuran untuk mengusulkan peningkatan pendidikan adalah biaya dan
perlu waktu lama untuk mengimplementasikannya. Sangat jelas bantuan luar negeri dengan
skala besar dalam hal ini keuangan mengetahui bagai mana cara mentrasfer adalah penting.
Namun, mama pentingnya kominten negara Vietnam lebih mengambangkan pembangunan di
daerah perkotaan dan pedesaan. Sebagai catatan, kebijakan vietnam berpusat pada aspek
politik dan ekonomi :”Doi moi” yang berimplikasi sosial, terutama bagi masyarakat
pedesaan. Berdasarkan alasan ini, artikel ini menggambarkan publikasi dari pemerintah
vietnam dan dari Unesco, Unicef dan Uridp. Bagian kedua dari unicef melaporkan situasi
anak, wanita dan negara (Unicef, 1990, 1992) dan survei demografi dan kesehatan (1988)
bertutut-turut di terima dari pelofor Unicer di Vietnam, publikasinya tersedia di Austria
(dokumentasi pusat OVSE), jerman (Institut Pendidikan Unesco Hamburg) dan UK. Namun,
persediaan data statistik dari sumber vietnam dianggap suatu peringatan, karena tidak ada
sumber informasi yang asli. Meskipun perbandingan pendidikan sebelum dan sesudah “Doi
Moi” akan lebih di ingini, akurat dan memiliki literatur yang relevan, bab ini lebih membatasi
situasi pada saat ini.
BAB II : Guru Dan Pelatihan Guru
Meningkatkan Praktif Pengambagan Dalam Membangun Negara : Di Lema Para Guru.
Pendidikan dasar telah di anjurkan sebagai salah satu bahan pokok terpenting, dalam
perkembangan ekonomi, sosial dan politik dalam membangun negara. Namun, modal pokok
pendidikan nasional ini, tidak hanya memerluka usaha yang terjadi disekolah dan ruangan
kelas sebagai tempat nyata terjadinya proses pendidikan. Salah satu alasan adalah kurangnya
dukungan dari guru, terkadang mereka melawan/tidak setuju terhadap inovasi yang di
perkenalkan. Usaha-usaha untuk mengatasi tidak setujuan ini adalah kegagalan dalam
memahami dasar-dasar respon iri. Solusi yang dianjurkan untuk mengurangi tidak setujuan
para guru ini, adalah alasan bertahan di tempat awal. Pada bab ini di tawarkan lima alasan
mengapa guru harus menerima inovasi secara efektif dan saran dari rangkaian strategi yang
dapat memberi semangat kepada guru untuk mendukung praktik baru di ruangan kelas
akhirnya, kerangka praktik di tawarkan untuk mengevaluasi kelayakan strategi ini. Sementara
itu, pentingnya dukungan guru diakhir kesuksesan praktik inovasi adalah suatu hal yang sulit.
Perhatian terhadap lima masalah dalam desain proyek dan meningkatkan praktik
internasional di negara berkembang, 95 persen penerapannya dapat dilakukan untuk
meningkatkan rancangan pendidikan.
Kritikan Terhadap Trasformatif Pendidikan Guru: Beberapa Saran Untuk Afrika Selatan.
Sarannya Adalah :
1. ras merupakan konsep permasalahan. Robert Miles berpendapat untuk meyakinkan
melawan negara yang berbeda ras (1982 : 9-16). Setelah meninjau literasi, Bodmer
selanjutnya memberikan liga alasan untuk hal ini. Pertama keberadaan ginetik yang bervariasi
di antara populasi biasanya lebih besar dari rata-rata perbedaan renovasi. Kedua ketika
frekuensi terjadi, kemungkinan bentuk gen yang dibentuk bervariasi yang lalu di sebut “ras”.
Ketiga terjadinya kawin silang dalam jumlah besar, perbedaan-perbedaan antara ras
diidentifikasi sebagai frekuensi dominan yang selalu dikaburkan. (Miles, 1982:16). Jika ras
bukanlah masalah ke absahan geneti, perlu di gunakan konsep analitis (dalam
membandingkan dan membedakan ras dengan permasalahan yang sama). Sebagai tambahan
keberadaan ras sebagai masalah sosial di masyarakat.
Model Pendidikan Guru Dan Aturannya Dalam Perencanaan Pendidikan
1. Model Pedagogis
2. Model Organisasional
3. Model Berbasis Kampus
4. Model Berbasis Sekolah
5. Model Membutuhkan Respon Alternatif
Dari keterangan diatas, diberikan rangkaian yang sesuai, ide-ide yang sama
diperkenalkan secara keseluruhan di perencanaan strategi dari beberapa sektor sistem
pendidikan. Dalam hal ini sangat jelas bahwa model pendidikan guru menawarkan kumpulan
pendapat yang berhubungan untuk membuatnya fleksibel. Mudah beradaptasi dan strategi
prakmatis yang menjamin lebih rinci bagi penerima pendidikan, khususnya jika tujuan
mereka adalah untuk menhasilkan kualitas pendidikan yang lebih baik di masa depan.
Jarak Pendidikan Bagi Pelatihan Guru Dasar Di Negara Berkembang.
Sangat lah jelas bahwa pendidikan meningkatkan akses pelayanan pendidikan bagi
guru-guru pendidikan dasar di negara berkambang, didukung oleh pelatihan ke provasialan
secara berkelanjutan. Guru-guru dasar didaerah terpencil Pakistan (khususnya wanita) di
perkampungan pergunungan Neval dan peredaan Uganda atau Malawi atau Brazil telah
belajar mata pelajaran yang mereka ajarkan dan bagaimana cara mengajarkannya sebagai
hasil krursus pendidikan dan mereka juga berkualifikasi. Lebih efektif untuk meningkatkan
subjek akademik guru, untuk menyebar luaskan informasi tentang kurikulum baru dan guru
yang berpengalaman dan pelajar yang sukses.
Hal ini sedikit lebih efektif dari praktik mengajar (di mana guru perlu belajar
keterampilan baru), untuk perubahan praktik dalam ruangan kelas dan bagi guru yang latar
belakang akademisnya terbatas (sebelum menyelesaikan sekolah menengah). Masih banyak
guru yang tidak terlatih dan tidak dengan sumber yang tidak memadai untuk melatih mereka.
Pendidikan jarak memainkan peranan penting dalam pelatihan dasar guru dalam mencapai
kualitas yang lebih baik.

Bagian 3 Perkembangan Kurikulum Nilai Dan Nilai Pendidikan


Beberapa tantangan sosial yang di hadapi masyarakat mengahadapi ke abad 21,
pendekatan di butuhkan di banding keterampilan dalam meningkatkan produktifitas negara.
Penguatan sipil, nilai moral dan demokrasi adalah bentuk kritikan bagi generasi untuk
menghadapi tentangan di era milenium, bagi masyarakat dalam merespon kebutuhan seluruh
anggota dan negara tetangga, adalah penting memberikan perhatian terhadap nilai. Hanya
saja, ketika nilai menjadi prioritas dalam pendidikan generasi muda, masyarakat harus
mempersiapkan tanggung jawab dan warna yang etis dan manusiawi. Pembangunan akan
mengambil alih seluruhnya. Sekolah dapat dan seharusnya memberi sumbangan terhadap
proses pembangunan termasuk mengajar dan nilai-nilai kurukulum, sekolah menjadi
penanggung jawab perubahan.
Nilai Lama Dan Baru : Tantangan Kurikulum
Belajar tentang nilai diperlukan tiga hal, yaitu isi, proses dan pelatihan. Isi lebih
berfokus pada penelitian sumber seperti laporan The Ong Singapura dan Pembangunan
Daerah Monograf Efektif UNESCO untuk negara – negara ASIA, dimana tidak ada
kekurangan nilai termasuk pada kurikulum sekolah. Ketika penting mengidentifikasi
kelayakan niali, pernyataannya mengapa nilai yang tertulis mencerminkan kualitas seseorang.
Untuk menjawab pertanyaan ini, perlu diperhatikan nilai yang sebenarnya untuk
dicantumkan. Nilai yang dibutuhkan adalah niali karakter, menghargai orang yang lebih tua
termasuk nilai komfetitif, individual, meningkatkan nilai sosial di zaman modern. Ketika hal
itu menjadi jejak sumber daftar nilai, prose seleksi biasanya membatasi masalah perancang
kurikulum, Keprofesionalan dari pendidikan yang lebih tinggi, dibeberapa kasus, perwakilan
dari beberapa kepercayaan dan denominasi dan guru – guru kejuruan. Prioritas sebaiknya
dilakukan oleh pemerintah dalam mengawasinya.

Bagian 4 : Mengajar dan Belajar : Efektivitas Belajar dan Pemberdayaan Literasi sebagai
Sarana Pemberdayaan dan Transformasi.
Secara defenisi, kita melihat suatu kegiatan Transformasi, Literasi dimana Literasi
dipahami sebagai salah satu kunci mempromosikan pemberdayaan spritual manusia literasi
jauh lebih dari sekedar memperoleh keterampilan mekanis. Literasi melepaskan kemampuan
menggunakan kekuatan kata, kemampuan membaca dengan pemahaman yang baik,
kemampuan mengungkapkan ide dengan jelas dan mendapatkan akses dari kata
‘’kreatif’’’untuk membaca. Merenungkannya dan mengijinkannya untuk membimbing dan
menginspirasi pikiran dan tindakan seseorang, Anello (1995). Literasi membuka kekuatan
bagi individu untuk menjadi sadar akan pertumbuhan spritualnya sendiri dan muncul sebagai
peserta aktif dan bertanggung jawab dalam pembangunan dunia tatanan baru. Menjadi
seseorang

Anda mungkin juga menyukai