Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemikiran tentang pendidikan sejak dulu, kini, dan masa yang akan datang terus
berkembang. Misi pendidikan adalah menyiapkan sumber daya manusia untuk
pembangunan, karena itu pendidikan selalu menghadapi masalah. Hal ini disebabkan
karena pembangunan sendiri selalu mengikuti tuntutan zaman yang selalu berubah.
Masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan sangatlah kompleks dan begitu luas.
Yang pertama, karena sifat sasarannya yaitu manusia, yang merupakan makhluk misteri
yang mengundang banyak teka-teki. Kedua, karena pendidikan haruslah mengantisipasi
hari depan yang juga menundang banyak pertanyaan. Padahal pemahaman terhadap hari
depan itu terbilang sangatlah begitu penting dikarenakan menjadi acuan dari segenap
perubahan yang terjadi saat ini. Oleh karena hal itu, agar masalah-masalah pendidikan
dapat dipecahkan, maka diperlukan rumusan tentang masalah-masalah pendidikan yang
bersifat pokok yang dapat dijadikan acuan bagi pemecahan masalah-masalah praktis
yang timbul dalam praktek pendidikan dilapangan.
Permasalahan pendidikan yang sering terjadi disebabkan oleh banyaknya faktor.
Diantaranya merupakan :
a. Perkembangan iptek
b. Laju pertumbuhan penduduk
c. Aspirasi masyarakat
d. Keterbelakangan budaya
Keempat hal tersebut menjadi hal utama dalam permasalahan pendidikan yang
sering terjadi dalam berbagai aspek kehidupan kependidikan. Sebagai faktor
permasalahan dalam kependidikan tentunya keempat hal tersebut memiliki pengaruh
tersendiri dalam perwujudannya. Oleh karena hal itu penting bagi kita untuk mengetahui
faktor- faktor yang memperngaruhi berkembangnya masalah pendididkan guna
menemukan solusi yang bisa diterapkan kedepan guna meminimalisir masalah
kependidikan tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
Uraian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya masalah
pendidikan
C. TUJUAN
Kegiatan pembelajaran ini bertujuan untuk memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan yang sering terjadi dalam
kependidikan guna untuk menemukan solusi untuk mengatasi masalah dalam proses
meminimalisir masalah-masalah yang terus-menerus berdatangan.
BAB II
PEMBAHASAN
Permasalahan pokok pendidikan sebagaimana telah diutarakan pada pertemuan
minggu lalu merupakan masalah pembangunan mikro, yaitu masalah-masalah yang
berlangsung didalam sistem pendidikan sendiri. Masalah mikro tersebut berkaitan
dengan masalah makro pembangunan, yaitu masalah luar sistem pendidikan, sehingga
juga harus diperhitungkan di dalam memecahkan masalah mikro pendidikan. Masalah
makro ini berupa antara lain masalah perkembangan internasional, masalah demografi,
masalah politik, ekonomi dan sosial budaya, serta masalah perkembangan regional.
Uraian selanjutnya akan mengemukakan masalah-masalah makro yang
merupakan faktor-faktor yang memperngaruhi berkembangnya masalah pendidikan,
yaitu :
a. Perkembangan iptek dan seni
b. Laju pertumbuhan penduduk
c. Aspirasi masyarakat
d. Keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan.
1. PERKEMBANGAN IPTEK DAN SENI
a. Perkembangan Iptek
Terdapat hubungan yang erat antara pendidikan dengan iptek (ilmu pengetahuan
dan teknologi). Ilmu pengetahuan merupakan hasil eksplorasi secara sistem dan
terorganisasi mengenai alam semesta, dan teknologi adalah penerapan yang
direncanakan dari ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Sebagai contoh betapa eratnya hubungan antar pendidikan dengan iptek itu,
misalnya sering suatu teknologi baru yang digunakan dalam suatu proses produksi
menimbulkan kondisi ekonomi sosial baru lantaran perubahan persyaratan kerja, dan
mungkin juga penguraian jumlah tenaga kerja atau jam kerja, kebutuhan bahan-bahan
baru, sistem pelayanan baru, sampai kepada berkembangnya gaya hidup baru, kondisi
tersebut minimal dapat mempengaruhi perubahan isi pendidikan dan metodenya, bahkan
mungkin rumusan baru tunjangan pendidikan. Otomatis juga sarana penunjangnya
seperti sarana laboratorium dan ketenangan. semua perubahan tersebut tentu membawa
masalah dalam skala nasional yang tidak sedikit memakan biaya. Hal ini disinggung
dalam butir 3 masalah efisiensi pendidikan tentang perubahan kurikulum.
Contoh diatas memberikan gambaran pengaruh tidak langsung iptek terhadap
sistem pendidikan. Di samping pengaruh tidak langsung juga banyak pengaruh yang
langsung terhadap sistem pendidikan dalam bentuk berbagai macam inovasi atau
pembaruan dengan eksentuasi tujuan yang bermacam-macam pula. Ada yang bertujuan
untuk mengatasi kekurangan guru dan gedung sekolah seperti sistem pamong dan SMP
terbuka, pengadaan guru relatif cepat seperti dengan program diploma, pengadaan guru
dan perlindungan terhadap profesi guru seperti program akta mengajar. Selain itu,
diadakan juga program menghemat waktu belajar, memperluas jangkauan peserta dididk
dengan biaya relatif murah seperti sistem belajar jarak jauh, efektifitas proses belajar
dan kualitas belajar seperti dengan pemanfaatan tenaga non-guru antara lain konselor,
teknisi sumber belajar, dan lain-lain.
Hampir setiap inovasi mengundang masalah. Pertama, karena belum ada
jaminan bahwa inovasi itu pasti membawa hasil. Kita sudah banyak mendapatkan
pengalaman dalam hal ini. Kedua, pada dasarnya orang merasa ragu dan gusar jika
menghadapi hal baru. Umumnya lebih suka mengerjakan hal-hal yang sudah menjadi
kebiasaan rutin dan ragu menerima hal baru yang belum dikenal.
Masalahnya ialah bagaimana cara memperkenalkan suatu inovasi agar orang
menerimanya. Setiap inivasi mengandung dua aspek yaitu aspek konsepsional (memuat
ide, cita-cita, dan prinsip-prinsip) dan aspek struktur operasional (teknik
pelaksanaannya). Kepada masyarakat sasaran perlu diperkenalkan aspek
konsepsionalnya sehingga memahami tujuan dan manfaatnya serta motif yang
mendasarinya.
Lazimya suatu inovasi baru disebarluaskan setelah lebih dahulu diujicobakan
dalam ruang lingkup terbatas. Malah pertama muncul pada tahap uji coba, karena
biasanya memerlukan biaya.
Selanjutnya masalah muncul pada tahap penyebarluasan pelaksanaan hasil uji
coba. Pada tahap ini masalah-masalah mencakup banyak hal seperti dana, penyediaan
sarana dan prasarana, ketenagaan, kurikulum beserta perangkat penunjangnya, dan
seterusnya yang merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkanmasalah. Bahkan,
jika seandainya suatu inovas berhasil, mungkin saja menimbulkan masalah baru,
misalnya antara lain karena kurang cermatnya rancangan yang dibuat. Contoh program
diploma yang berhasil dan dapat memroduksi tenaga guru yang diharapkan, tetapi
berakibat alumni S1 banyak tidak terangkat karena ketiadaan jatah.
b. Perkembangan Seni
Kesenian merupakan aktivitas berkreasi manusia, secara individual maupun
kelompok yang menghasilkan sesuatu yang indah.
Berkesenian menjadi kebutuhan hidup manusia. Melalui kesenian manusia
dapat menyalurkan dorongan berkreasi (mencipta) yang bersifat orisinil (bukan tiruan)
dan dorongan spontanitas dalam menemukan keindahan. Seni membutuhkan
pengembangan.
Dilihat dari segi tujuan pendidikan yaitu terbentuknya manusia seutuhnya,
aktivitas kesenian mempunyai andil yang besar karena dapat mengisi perkembangan
dominan efektif khususnya emosi yang positif dan konstruktif serta keterampilan
disamping domain kognitif yang sudah digarap melalui program/bidang studi lain.
Dilihat dari segi lapangan kerja, dewasa ini dunia seni dengan segenap
cabangnya telah mengalami perkembangan pesat dan semakin mendapat tempat dalam
kehidupan masyarakat.
Dengan memperhatikan alasan-alasan diatas maka sudah seyogianya jika dunia
seni dikembangkan melalui sistem pendidikan secara terstruktur dan terprogram.
Pengembangan kualitas seni secara terprogram menuntut tersedianya saran pendidikan
tersendiri disamping program-program yang lain dalam sistem pendidikan. Disinilah
timbulnya masalah pendidikan kesenian yang mempunyai fungsi begitu penting tetapi
disekolah-sekolah saat ini menduduki kelas dua. Pendidikan kesenian baru terlayani
setelah program studi yang lain terpenuhi pelayanannya. Itulah sebabnya mengapa
kesenian tidak termasuk Ebtanas, disamping juga sulit menyediakan tenaga
pendidiknya. Lagi pula sarana penunjang umumnya tidak tersedia secara memadai
karena mahal.
2. Laju Pertumbukan Penduduk
Masalah kependudukan dan kependidikan bersumber pada 2 hal yaitu :
a. Pertambahan Penduduk
Menurut Emil Salim (Conny R. Semiawan, 1991:18)
Dari sekarang hingga aband XXI, terus menerus bahan pendudukan akan terjadi
pertambahan jumlah penduduk meskipun gerakan KB berhasil. Sebabnya karena tingkat
kematian menurun lebih cepat yaitu sebesar 4,5% dari turunnya tingkat kelahiran, yaitu
sebesar 3,5%. Hal tersebut juga mengakibatkan berubahnya sususan umur penduduk.
Tentang pertumbuhan penduduk itu Bank Dunia memperkirakan gambaran seperti
terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel Perkiraan Jumlah Penduduk Menurut Bank Dunia Tahun 1986
Pertengahan Abad XXI
Tahun 1986 1990 2000 2050
Penduduk (juta) 166 178 207 355
DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardja, Umar dan S.L La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta