OLEH:
ANNISA SALSABILLAH 212410011
ADE RIZKY 212410012
ANNISA RAHMA SAFITRI 212410013
PASHYA TRIUTAMY PASARIBU 212410014
OLEH:
Disetujui oleh :
Medan, 20 Mei 2022
Pembimbing,
BAB I 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Prinsip Percobaan 2
1.3 Tujuan percobaan 2
1.4 Manfaat percobaan 2
BAB II 3
2.1 Taksonomi Tumbuhan 3
2.1.1 Semangka 3
2.2 Uraian Bahan 4
2.2.1 Amilum 4
2.2.2 Aquades 4
2.2.3 Asam Klorida 5
2.2.4 Iodium 5
2.2.5 Kalium Dikromat 6
2.2.6 Larutan Kanji 7
2.2.7 Metilen Biru 7
2.2.8 Natrium Tiosulfat 8
2.3 Uraian Umum 9
BAB III 15
3.1 Alat 15
3.2 Bahan 15
3.3 Prosedur Percobaan 15
3.3.1 Pengambilan Sampel 15
3.3.2. Preparasi Sampel 15
3.3.3 Analisis Kuantitatif 16
3.3.3.1 Pembakuan Larutan Iodium 16
3.3.3.2 Penetapan Kadar Vitamin C 16
3.3.3.3 Pembuatan Larutan 18
DAFTAR PUSTAKA 20
LAMPIRAN 21
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
Vitamin C adalah salah satu zat gizi yang berperan sebagai antioksidan dan
efektif mengatasi radikal bebas yang dapat merusak sel atau jaringan, termasuk
apabila tubuh manusia kekurangan vitamin C maka akan timbul gejala penyakit
ini seperti sariawan, nyeri otot, berat badan berkurang, lesu, dan sebagianya.
(Rosmainar, dkk.,2018).
tubuhseperti, protein, lipid, karbohidrat dan asam nukleat selain itu vitamin C
1
1.2 Prinsip Percobaan
Prinsip dari titrasi iodimetri yaitu iodin mengadisi ikatan rangkap vitamin C
pada atom karbon C. ikatan rangkap yang diadisi oleh iodin akan terputus menjadi
ikatan tunggal. Jika seluruh vitamin C telah diadisi oleh iodin maka iodin yang
menetes selanjutnya saat titrasi akan bereaksi dengan larutan indikator amilum
bahwa proses titrasi telah selesai, karena seluruh vitamin C sudah diadisi oleh
iodin sehingga volume iodin yang dibutuhkan saat titrasi setara dengan jumlah
vitamin C.
terkecil.
- Agar praktikan dapat menentukan titik akhir titrasi pada percobaan ini.
deviasi terkecil.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Semangka
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Citrullus
(Rukmana, 2016)
3
2.2 Uraian Bahan
2.2.1 Amilum
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol (95%)
2.2.2 Aquades
Rumus Molekul : 𝐻 𝑂
2
rasa
4
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
2.2.4 Iodium
Rumus Molekul : 𝐼2
5
Berat Molekul : 126,91 gr/mol
bau khas
Kelarutan : Larut dalam air lebih kurang 3500 bgaian air, dalam 13 bagian
etanol (95%)P, dalam lebih kurang 80 bagian gliserol P dan dalam lebih kurang 4
Rumus Molekul : 𝐾 𝐶𝑟 𝑂
2 2 7
6
2.2.6 Larutan Kanji
Rumus Molekul : -
Berat Molekul :-
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol (95%) P.
Higroskopik
7
Kelarutan : Larut dalam 40 bagian air, dalam 110 bagian etanol (95%) P
Pemerian : Hablur besar tidak berwarna atau serbuk hablur kasar. Dalam
Kelarutan : Larut dalam 0,5 bagian air; praktis tidak larut dalam etanol
(95%) P
8
2.3 Uraian Umum
(THUMB) MANSF, adalah tanaman yang berasal dari Afrika. Gurun pasir
semangka akan berlimpah ruah. Semua binatang. mulai dari gajah sampai tikus
dan binatang buas sangat menyukainya. Bersama para pelayar dan pedagang,
tanaman ini ikut beremigrasi ke India dan Cina, setelah itu ke negara lainnya.
2008)
mengandung banyak air (sekitar 92%). Nilai gizi buahnya termasuk rendah, hanya
mineralnya pun tergolong rendah (Tabel 1). Meskipun demikian, buah ini banyak
penggemarnya. Warna daging buah yang merah atau kuning serta konsistensinya
yang remah, berair banyak, sangat merangsang selera untuk mencicipinya. Rasa
buah yang manis serta mengandung banyak air sangat melegakan bila dimakan
pada saat haus. Buah yang masih muda dapat dibuat sayur. Kulit buah semangka
dapat dibuat acar; bijinya dibuat kuaci (makanan kecil yang rasanya gurih dan
asin). Rasa gurih kuaci ini ditimbulkan oleh kandungan lemak dan protein biji
9
Buah semangka banyak digemari oleh masyarakat apalagi jika musim
panas karena buah semangka yang memiliki kandungan air yang tinggi sehingga
Kandungan vitamin C di dalam buah semangka cukup besar yaitu 8.1 gram per
100 gram, oleh karena itu peneliti ingin meneliti pengaruh suhu penyimpanan
daging buah berwarna merah dan daging buah berwarna kuning secara Iodimetri
asam organik berbentuk kristal putih yang dapat larut dalam air dan terasa asam
serta tidak berbau. Di dalam larutan vitamin C akan mudah rusak akibat dari
oksidasi oleh oksigen dari udara. Vitamin C menjadi lebih stabil jika dalam
dengan berbagai metode. Salah satu metode yang sering digunakan untuk
mengukur kadar asam askorbat karena biayanya murah, sederhana dan tidak
titrasi iodimetri. Iodimetri adalah metode titrimetrik. Setelah titik akhir titrasi
total iodin, molaritas iodin dan berat molekul Vitamin C (Erwanto, dkk., 2018).
10
terhadap penyakit generatif, dan salah satu vitamin yang diperlukan oleh tubuh
untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh, adapun peran vitamin C yang sangat
dibutuhkan yaitu meredam radikal bebas tersebut di dalam tubuh kita, sebab
Vitamin C juga dijuluki sebagai vitamin anti stres karena mempunyai sifat anti
infeksi dengan membantu penyembuhan bagian tubuh yang sakit atau rusak,
selain itu membantu proses penyerapan ion Fe2+, Fe3+, dan ion Ca2+ dalam
pemakaian berbagai jenis pupuk, tingkat kematangan buah dan sebagainya. Buah-
dengan buah-buahan yang sudah tua. Kadar vitamin C pada buah akan meningkat
sampai buah masak, dan akan menurun pada saat tingkat kemasakan telah
terlampaui. Hal ini disebabkan karena kadar vitamin C pada buah yang sudah
Kadar vitamin C pada buah segar dipengaruhi oleh jenis buah, kondisi
11
Semakin masaknya buah atau hasil maka kandungan kadar air, total padatan
terlarut, warna, aroma, tekstur buah, zat tepung dan gulanya semakin meningkat
selama proses pemasakan buah terjadi perubahan kandungan pektin oleh aktivitas
Titrasi adalah suatu cara untuk menentu kan konsentrasi asam atau basa
dengan meng gunakan larutan standar. Larutan standar dapat berupa asam atau
basa yang telah diketahui konsentrasinya dengan teliti. Larutan standar asam
asam sama dengan basa disebut titik ekivalen. (Pratama, dkk., 2015)
Titrasi redoks melibatkan reaksi oksidasi dan reduksi antara titran dan
analit. Titrasi redoks banyak dipergunakan untuk penentuan kadar logam atau
senyawa yang bersifat sebagai oksidator atau reduktor. Aplikasi dalam bidang
Beberapa contoh yang lain adalah penentuan asam oksalat dengan menggunakan
permanganat, penentuan besi (II) dengan serium (IV), dan sebagainya (Yusuf,
2019).
perhitungan sel volta, sifat oksidator dan reduktor juga sangat berperan. Dengan
12
pengetahuan yang cukup baik mengenai semua itu maka perhitungan stoikiometri
titrasi redoks menjadi jauh lebih mudah. Titrasi redoks merupakan jenis titrasi
standar 𝐼 sebagai titran dalam suasana netral atau sedikit asam. Titrasi tersebut
2
juga dapat dikatakan dengan titrasi langsung karena dalam proses titrasi ini 𝐼 .
2
berfungsi sebagai pereaksi. Dalam proses reaksi redoks harus selalu ada oksidator
(melepaskan elektron), maka harus ada suatu unsur yang digunakan untuk
menangkap elektron yang terlepas. Sehingga dalam proses reaksi redoks tidak
mungkin hanya ada oksidator saja ataupun reduktor saja. Titrasi iodimetri
dilakukan dalam keadaan netral atau dalam kisaran asam lemah sampai basa
lemah. Pada pH tinggi (basa kuat) 𝐼 dapat menjadi data jumlah tetasan. Data
2
menentukan kadar asam askorbat jika proses titrasi sudah mencapai titik akhir
bereaksi dengan sample atau terbentuk dari hasil reaksi antara sample dengan ion
iodida .Iodimetri adalah titrasi redoks dengan 𝐼 sebagai pentiter. Dalam reaksi
2
redoks harus selalu ada oksidator dan reduktor sebab bila suatu unsur bertambah
bilangan oksidasinya (melepaskan electron), maka harus ada suatu unsur yang
13
mungkin hanya ada oksidator saja ataupun reduktor saja. Dalam metoda analisis
terlalu kuat (lemah), sehingga hanya zat-zat yang merupakan reduktor kuat yang
dapat dititrasi. Indikator yang digunakan adalah amilum yang akan memberikan
− −
warna biru pada titik akhir penitaran. 𝐼 + 2𝑒 → 2𝐼 . Iod merupakan zat padat
2
yang sukar larut dalam air (0.00134 mol/L) pada 25°C, namun sangat larut dalam
larutan yang mengandung ion iodide. Iod membentuk kompleks triiodida dengan
−
iodida: 𝐼 − 𝐼 → 𝐼−. Ion cenderung di hidrolisis membentuk asam iodide dan
2 3
+ −
hipoiodit: 𝐼 + 𝐻 𝑂→𝐻𝐼𝑂 + 𝐻 + 𝐼 (Yusuf, 2019)
2 2
Prinsip dari titrasi iodimetri yaitu iodin mengadisi ikatan rangkap vitamin C
pada atom karbon C nomor 2 dan 3, ikatan rangkap yang diadisi oleh iodin akan
terputus menjadi ikatan tunggal. Jika seluruh vitamin C telah diadisi oleh iodin
maka iodin yang menetes selanjutnya saat titrasi akan bereaksi dengan larutan
warna biru menunjukan bahwa proses titrasi telah selesai, karena seluruh vitamin
C sudah diadisi oleh iodin sehingga volume iodin yang dibutuhkan saat titrasi
14
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan kali ini antara lain Beaker glass
100 ml, 250 ml, dan 500 ml, blender, buret 25 ml, erlenmeyer, gelas ukur 50 ml,
labu takar 10 ml, 25 ml, dan 250 ml, neraca analitik, pipet ukur 10 ml dan 25 ml,
3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan kali ini antara lain Amilum
Sampel yang diambil adalah buah semangka daging buah merah. Sampel
Sampel buah semangka daging buah merah dan dikupas dari kulitnya dan
dipisahkan dari biji kemudian ditimbang 100 gram (buah semangka daging buah
merah ).
15
3.3.3 Analisis Kuantitatif
yang telah dikeringkan pada suhu 120˚C selama 30 menit . Masukkan ke dalam
erlenmeyer lebih kurang 25 ml aquadest bebas CO2 kocok hingga larut. Buka
tutup lalu tuang ke dalam erlenmeyer, tambahkan 500 mg 𝐾𝐼, 500 mg 𝑁𝑎 𝐻𝐶𝑂
2 3
16
masukkan kedalam erlenmeyer 250 ml. Tambahkan 2 ml larutan amilum 1%
amilum 1% titrasi segera dengan Iodium 0,05 N hingga warna biru tetap.
(Feladita, dkk.,2018)
Disuspensikan 1 gram kanji dalam 100 ml air, lalu didihkan sampai kental dan
jernih.
1 x 0,05 x 126,9 = 6,345 gr I2. Timbang 6,345 gr kristal 12 dan 9 gr KI. Buat
kedalam larutan pekat KI, kocok-kocok sampai larut. Setelah larut cukupkan l
arutan sampai 1L dengan akuades. Simpan dalam botol sampel bertutup kaca dan
ditempat sejuk.
17
3.3.6 Pembuatan Larutan Asam Sulfat 2 N
sebanyak 7,35 gram K2Cr2O7 ditempatkan dalam labu ukur 100 ml ,kemudian
18
DAFTAR PUSTAKA
untuk Menentukan Kadar Asam Askorbat pada Buah dengan Metode Titrasi
Daging Buah Berwarna Merah Dan Daging Buah Berwarna Kuning Secara
Pratama, Y, Prasetya, AT & Latifah 2015, Pemanfaatan Ekstrak Daun Jati Sebagai
4 no. 2, Hal.153.
Rahman, N, Ofika, M & Said, I 2015, Analisis kadar vitamin C mangga gadung
19
Tingkat Kematangan dengan Menggunakan Metode Iodimetri, Jurnal
20
LAMPIRAN
PENGAMBILAN SAMPEL
Pengambilan sampel
- Diambil sampel bua h semangka daging buah merah dan seka daging buah kuning.
- Diambil sampel dari petani semangka di daerah Berastagi
Sampel di dapatkan
PREPARASI SAMPEL
Preparasi Sampel
- Diambil sampel buah semangka daging buah merah
- Dikupas kulitnya dan dipisahkan dari biji
- Ditimbang 100 gram buah semangka daging buah merah
Sampel
PEMBAKUAN IODIUM
Pembakuan Larutan Iodium
- Iodium 0,05 N dengan Na2S2O3 0,05 N.
- Dipipet 10 ml larutan Iodium dalam erlenmeyer.
- Di titrasi dengan larutan Na2S2O3 0,05 N sampai berwarna kuning.
- Ditambahkan 1 ml larutan kanji, di titrasi sampai tidak berwarna.
- Dilakukan pembakuan Natrium Tiosulfat dengan Kalium Bikromat
- Distandardisasi Na2S2O3 0,05 N dengan K2Cr2O7 0,05 N.
21
- Ditimbang 50 mg K2Cr2O7 yang telah dikeringkan pada suhu 120˚C.
- Dimasukkan ke dalam erlenmeyer lebih kurang 25 ml aquadest bebas CO2 kocok hingga
larut.
- Dibuka tutup lalu tuang ke dalam erlenmeyer, tambahkan 500 mg KI, 500 mg Na2HCO3 dan
2,5 ml HCl P.
- Didiamkan selama 10 menit di tempat gelap.
- Ditambahkan 1 ml larutan amylum lalu titrasi dengan Na2S2O3 sampai warna biru
kehijauan.
Hasil Pembakuan : warna biru kehijauan
- Dilakukan penetapan Kadar Vitamin dengan menimbang masing-masing 100 gram bahan
- Dihaluskan masing-masing bahan dengan blender hingga halus.
- Ditambahkan 25 ml aquadest, aduk hingga tercampur kemudian pisahkan air hasil blenderan
- Dimasukkan kedalam erlenmeyer 250 ml.
- Ditambahkan 2 ml larutan amilum 1% titrasi segera dengan Iodium 0,05 N hingga warna
biru tetap.
- Dilakukan penetapan kadar Vitamin C dengan menimbang masing-masing 100 gram bahan.
- Dihaluskan masing-masing bahan dengan blender hingga halus.
- Ditambahkan 25 ml aquadest, aduk hingga tercampur kemudian pisahkan air hasil blenderan
- Dimasukkan kedalam erlenmeyer 250 ml
- Ditambahkan 2 ml larutan amilum 1% titrasi segera dengan Iodium 0,05 N hingga warna
biru tetap.
Hasil
22
22