PERMANGOMETRI
M. Fakhri Asrori * (1), Lintang Laxitna P. (2), Chandra Pambudi (3)
, Sajida Rachmah B. (4)
Prof. Dr. Ir. Soeprijanto, M. Sc.
Departemen Teknik Kimia Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
28 September 2021
Abstrak
Permanganometri merupakan analisa kadar besi suatu laruton dengan metode titrasi. dengan
menggunakan kalium permanganat, yang merupakan oksidator kuat sebagai titran. Titrasi ini didasarkan atas
titrasi reduksi dan oksidasi atau redoks. Kalium permanganat telah digunakan sebagai pengoksida secara
meluas lebih dari 100 tahun. Permanganat bereaksi secara beraneka, karena mangan dapat memiliki keadaan
oksidasi +2, +3, +4, +6, dan +7. Larutan permanganat berwarna ungu, jika titrasi dilakukan untuk larutan
yang tidak berwarna, indikator tidak diperlukan. Namun, jika larutan permangan yang kita pergunakan encer,
maka penambahan indikator dapat dilakukan. Beberapa indikator yang dapat dipergunakan seperti feroin serta
asam N-fenil antranilatTujuan Percobaan ini
adalah.........................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
Prosedur Percobaan..................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
Hasil pengamatan dan pembahasan.........................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
1.0 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Titrasi redoks melibatkan reaksi oksidasi dan reduksi antara titran dan analit. Titrasi
redoks banyak dipergunakan untuk penentuan kadar logam ata senyawa yang bersifat sebagai
oksidator atau reduktor. Aplikasi dalam bidang industri misalnya penentuan sulfite dalam
minuman anggur dengan menggunakan iodine atau penentuan kadar alkohol dengan
menggunakan kalium dikromat. Contoh yang lain adalah penentuan asam oksalat dengan
menggunakan permanganat, penentuan besi (II) dengan serium (IV), dan sebagainya.(Yusuf,
2019)
Permanganometri adalah titrasi redoks yang menggunakan KMnO4 (oksidator kuat)
sebagai titran. Dalam permanganometri tidak dipeerlukan indikator, karena titran bertindak
sebagai indikator (auto indikator). Kalium permanganat bukan larutan baku primer, maka
larutan KMnO4 harus distandarisasi, antara lain dengan arsen (III) oksida (As2O3) dan
Natrium oksalat (Na2C2O4). Permanganometri dapat diterapkan pada penentuan beberapa
kation dan anion baik melalui titrasi langsung maupun tidak langsung. Pada titrasi tidak
langsung, analit merupakan suatu zat yang dapat direduksi. Zat ini mula-mula direaksikan
dengan suatu reduktor berlebih. Setelah reduksi berlangsung sempurna, kelebihan zat
reduktornya dititrasi dengan larutan standar permanganat.(Alauhdin, 2020)
Titrasi permanganometri dipilih karena memiliki beberapa kelebihan, diantaranya
yaitu lebih mudah digunakan dan efektif, karena reaksi ini tidak memerlukan indikator, hal
ini dikarenakan larutan KMnO4 sudah berfungsi sebagai indikator, yaitu ion MnO4-berwarna
ungu, setelah direduksi menjadi ion Mn tidak berwarna, dan disebut juga sebagai
autoindikator (Sari, 2018).
Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan kadar besi (Fe) berdasarkan pengukuran
volume, melalui reaksi oksidasi-reduksi dengan menggunnakan larutan kalium permanganat
Jurnal Kimia Industri I
2020, Vol. 1, No. 1
sebagai oksidator. Permanganometri dapat digunakan untuk menentukan kadar besi, kalsium,
dan hidrogen peroksida. Permanganometri merupakan metode titrasi dengan menggunakan
kalium permanganat, yang merupakan oksidator kuat sebagai titran. (Alauhdin, 2020)
MnO4 +4H- +3e MnO2 + 2H2O
Dapat dilihat bahwa pengaruh konsentrasi ion hidrogen agak kurang dibandingkan
dalam suasana asam.
Kalium permanganat jika digunakan sebagai oksidator dalam larutan alkalis kuat, maka ada
dua kemungkinan bagian reaksi , yaitu pertama : reaksi yang berjalan relatif cepat :
MnO4 - + e- MnO42-
Akhir titrasi ditandai dengan timbulnya warna merah muda yang disebabkan kelebihan
permanganat.
2.2 Metodelogi
2.2.1 Membuat larutan KMnO4
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menimbang KMnO4 sebanyak gram
3. Melarutkan KMnO4 dalam labu takar 1000 ml sampai batas dengan cara menambahkan
aquades sedikit demi sedikit sambil mengocoknya.
4. Mengendapkan larutan kalium permanganat selama 4 jam.
5. Memisahkan endapan kalium dengan larutan permanganate dengan menggunakan kertas
saring.
3 Pembahasan
Tabel 1. Hasil Pengamatan
4 Kesimpulan
Daftar Pustaka
Alauhdin 2020, Kimia Analitik Dasar, Badan Pengembang Bisnis UNNES, Semarang
Andari, S. 2013, ‘Perbandingan Penetapan Kadar Ketoprofen Tablet Secara Alkalimetri Dengan
Spektrofotometri- Uv’ Jurnal EduHealth, Vol. 3, No.3, Hh. 115-116
Ulfa, M., Retnaningsih, A., Aufa, R 2017, ‘Penetapan Kadar Asam Lemak Bebas pada Minyak
Kelapa, Minyak Kelapa Sawit, dan Minyak Zaitun Kemasan Secara Alkalimetri, Jurnal Analis
Farmasi, Vol.2, No.4, Hh. 244
Yusuf 2019, Kimia Analisis, Educenter Indonesia, Jakarta
Appendiks
Lembar Revisi