Sumber terbesar dari kotoran berasal dari interaksi kimia dan fisik
yang terjadi pada permukaan endapan. Sebuah endapan pada umumnya
adalah sebuah kristal, bahkan jika endapan berada pada skala
mikroskopis, dengan struktur kisi yang dirumuskan dengan baik antara
kation dan anion. kation dan anion tersebut berada pada permukaan dari
endapan yang dibawa. muatan positif atau negatif sebagai akibat dari
ketidaksempurnaan bola koordinasi mereka. dalam endapan AgCL,
misalnya, setiap ion Ag+ di sebagian besar endapan terikat pada enam
ion Cl-. ion perak berada di permukaan, namun, terikat untuk tidak lebih
dari on Cl-, dan membawa muatan positif parsial.
RSS=
QS
S
(1.2)
Gambar 8.5 Model skema interface larutan padat pada partikel AgCl
dalam larutan yang mengandung AgNO3 berlebih.
Sebuah metode tambahan untuk meningkatkan ukuran partikel layak
untuk disebutkan. Ketika partikel endapan ini bersifat netral, mereka akan
cenderung mengental menjadi partikel yang lebih besar. Bagiamanpun
juga, Adsorpsi permukaan ion kisi yang berlebih memberikan partikel
endapan dengan muatan permukaan bersih positif atau negatif. Tolakan
elektrostatik antara partikel mencegah mereka untuk mengental menjadi
partikel yang lebih besar.
Perhatikan, misalnya, pengendapan AgCL dari larutan AgNO3 dengan
menggunakan NaCL sebagai zat pengendap. Para awal pengendapan,
ketika NaCl adalah reagen pembatas, kelebihan ion Ag+ diserap secara
kimia ke partikel AgCl, membentuk lapisan adsorpsi utama bermuatan
positif (Gambar 8.5). anion dalam larutan, dalam hal ini adalah NO3- dan
OH-, tertarik ke permukaan, membentuk lapisan adsorpsi sekunder
bermuatan negatif yang menyeimbangkan muatan positif permukaan itu.
Larutan di luar lapisan adsorpsi sekunder tetap netral. Koagulasi tidak bisa
terjadi jika lapisan adsorpsi sekunder terlalu tebal karena partikel individu
AgCl tidak dapat mendekati satu sama lain cukup dekat.
Koagulasi dapat disebabkan dalam dua cara: dengan meningkatkan
konsentrasi ion-ion yang berpengaruh terhadapa lapisan adsorpsi
sekunder atau dengan memanaskan larutan. Salah satu cara untuk
mendorong koagulasi adalah dengan menambahkan elektrolit inert, yang
meningkatkan konsentrasi ion di lapisan adsorpsi sekunder. Dengan ionion yang tersedia, ketebalan lapisan adsorpsi sekunder menurun. Partikel
endapan sekarang mungkin mendekati saru sama lain lebih dekat,
sehingga endapan mengental. jumlah eletrolit yang dibutuhkan untuk
menyebabkan koagulais spontan disebut konsentrasi koagulasi kritis.
Memanaskan larutan dan endapan menghasilkan cara kedua dalam
menginduksi koagulasi. Dengan naiknya suhu, jumlah ion di lapisan
adsorpsi utama menurun, menurunkan muatan permukaan endapan.
Selain itu, meningkatkan energi kinetik partikel mungkin cukup untuk
mengatasi tolakan elektrostatik yang mencegah koagulasi apda suhu
yang lebih rendah.
(Harvey,2000:240-243)
DAFTAR PUSTAKA
Harvey, D. 2000. "Modern Analytical Chemistry". New York: The McGrawHill Companies, Inc.