Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

MEMBEDAKAN PERUBAHAN KIMIA DAN PERUBAHAN FISIKA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Laporan Praktikum Kimia Dasar

Disusun Oleh:
Kelompok 3 (A1)
Lucy Yulanda NIM. 200140003
Rahma Romadhona NIM. 200140010
Ahmad Roihan Sinaga NIM. 200140011
Juli Lestari NIM. 200140019
Siti Widya Safriani NIM. 200140027
Mutiara Zalzatul Hasma NIM. 200140029

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2021

ABSTRAK

Perubahan fisika yaitu perubahan yang tidak disertai dengan terjadinya zat yang
baru sifatnya, sedangkan perubahan kimia ialah perubahan yang disertai dengan
terjadinya zat baru. Percobaan ini bertujuan untuk membedakan perubahan fisika
dan kimia pada suatu zat. Adapun prosedur kerja pada praktikum ini ialah, untuk
perubahan fisika aquades yang ada didalam tabung kimia yang ditutup dengan
kaca arloji dengan diisi air pada bagian atas kaca arloji dipanaskan. Untuk
perubahan kimia larutan HCl + larutan NaOH dipanaskan hingga menghasilkan
kristal. Lalu untuk perubahan kimia fisika lilin dibakar selama 5 menit. Hasil dari
percobaan ini ialah pada percobaan fisika dihasilkan air yang menguap dan
mengembun, pada percobaan kimia dihasilkan zat baru yaitu NaCl (garam),
sedangkan pada percobaan kimia fisika dihasilkan perubahan panjang lilin, sumbu
lilin, dan warna sumbu. Selain itu, dihasilkan lilin yang meleleh akan memadat
kembali. Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa teori tersebut telah terbukti.

Kata kunci: Kristalisasi, Perubahan kimia, Perubahan fisika.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum :Membedakan perubahan kimia dnn perubahan


fisika.
1.2 Tanggal Praktikum :

1.3 Pelaksana Praktikum: 1.Lucy Yulanda ( 200140003)


2.Rahma Romadhona (200140010)
3.Ahmad Roihan Sinaga (200140011)
4.Juli Lestari (200140019)
5.Siti Widya Safriani (200140027)
6.Mutiara Zalzatul Hasma (200140029)

1.4 Tujuan Praktikum : Mengamati perubahan fisika, kimia dan


membedakan perubahannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perubahan suatu materi dapat terjadi secara fisis dan kimia.
Perubahan materi secara fisis (fisika) adalah perubahan materi yang
hanya melibatkan perubahan pada sifat fisis suatu materi. Perubahan
fisika tidak menghasilkan zat baru dan perubahannya bersifat
sementara.
Perubahan materi secara kimia atau disebut perubahan kimia adalah
perubahan materi yang melibatkan perubahan sifat materi secara
kekal. Perubahan kimia menghasilkan zat baru.

2.1 Perubahan Fisika dan perubahan kimia


Setiap zat yang ada dalam kehidupan ini dapat dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan. Pengaruh tersebut dapat menyebabkan terjadinya
perubahan fisika atau kimia. Kedua macam perubahan ini merupakan
satu kondisi yang diberikan oleh zat jika pada zat terlarut diberikan zat
stimulasi. Ini dapat berupa energi yang secara teratur diberikan kepada
zat tersebut ( Sukardjo, 1989 ).
Perubahan wujud tersebut ada dua macam yaitu : perubahan fisika
dan perubahan kimia. Kedua perubahan ini menyebabkan perubahan
secara sementara susunan atom, bahkan berubahnya secara permanen.
Hal ini memberikan efek yang berbeda bagi zat tersebut. Dalam
kehidupan ini perubahan yang terjadi pada setiap zat membawa
pengaruh yang berbeda dan peruntukan berbeda pula
( Sukardjo, 1989 ).
Perubahan wujud tersebut ada dua macam yaitu : perubahan fisika
dan perubahan kimia. Kedua perubahan ini menyebabkan perubahan
secara sementara susunan atom, bahkan berubahnya secara permanen.
Hal ini memberikan efek yang berbeda bagi zat tersebut. Dalam
kehidupan ini perubahan yang terjadi pada setiap zat membawa
pengaruh yang berbeda dan peruntukan berbeda pula
( Sukardjo, 1989 ).

Perubahan fisika
Perubahan fisika adalah perubahan yang berubah suatu zat dalam hal :
bentuk, warna, ukuran, wujud tapi tidak merubah zat tersebut menjadi
zat yang baru.
Contohnya :
1. Es yang mencair.
2. Air yang dipanaskan menjadi uap.
3. Beras ditumbuk menjadi tepung.
4. Kayu diubah menjadi mmeja
Ciri-ciri perubahan fisika
A. Terjadi perubahan wujud
Perubahan wujud terjadi karena proses pemanasan maupun
pendinginan

B. Terjadi perubahan ukuran


Perubahan ukuran terjadi karena pemotongan atau pemecahan.

C. Terjadi perubahan bentuk zat


Yaitu benda-benda yang diubah bentuk

D. Terjadi perubahan volume (memuai)


Benda cenderung akan memuai apabila dipanaskan atau didingankan.

E.Terjadi pelarutan
Terjadi karena suatu zat dilarutkan.
F. Terjadi perubahan bentuk energi
Jika filamen tungsten diberi aliran listrik maka energi listrik padam,
tungsten kan berubah menjadi energi panas yang akhirnya
menghasilkan cahaya.
2.1.2 Perubahan kimia
Perubahan kimia adalah perubahan yang bersifat kekal dengan zat
baru melalui reaksi kimia. Contohnya : batang kayu yang dibakar,
batang kayu tersebut berubah menjadi abu, asap, dan disertai
keluarnya panas. Abu, asap, dan panas yang keluar tidak berubah
kembali menjadi kayu. Ciri-ciri perubahan kimia yaitu :
1. Perubahan warna
2. Perubahan bau
3. Timbulnya cahaya
4. Pembentukan endapan baru
5. Perubahan pH

2.2 Sifat Fisika dan Sifat Kimia


2.2.1 Sifat fisika
Yang termasuk kedalam sifat fisika yaitu :
1. Wujud zat > wujud dibedakan atas zat padat , cair , dan gas.
2. Warna > warna yang dimiliki suatu benda merupakan cir tersendiri
yang membedakan antara zat yang satu dengan zat yang lain.
3. Kelarutan > kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan
perubahan fisika.
4. Daya hantar listrik > yaitu konduktor ( penghantar listrik yang baik
) dan isolator ( tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan baik ).
5. Kemagnetan
6. Titik didih > suhu ketika suatu zat mendidih
7. Titik leleh > yaitu suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair.

2.2.2 Sifat kimia


Yang termasuk kedalam sifat kimia antara lain :
1. Mudah terbakar
2. Mudah meledak
3. Berkarat
4 .Mudah membusuk
5. Racun

Pengukuran

Ilmu kimia sangat bergantung pada pengukuran, sebagai contoh, kimiawan


yang menggunakan pengukuran untuk membandingkan sifat dari berbagai zat dan
untuk mempelajari perubahan yang terjadi pada sebuah percobaan, sejumlah
peralatan sehari-hari dapat kita gunakan untuk melakukan pengukuran sederhana
terhadap sifat-sifat zat. Contoh : penggaris untuk mengukur panjang buret , pipet,
dan labu ukur, volume timbangan untuk mengukur massa, dan termometer untuk
mengukur suhu. Alat-alat ini dapat mengukur sifat-sifat mikroskopik, yang dapat
ditentukan secara langsung. Sifat-sifat mikroskopik pada tingkat atom atau
molekul harus ditentukan pada/metode tidak langsung.
Suatu bilangan hasil pengukuran biasanya ditulis sebagai sebuah bilangan
yang disertai dengan satuan untuk bilangan itu, tidak ada artinya bahwa jarak
antara suatu daerah A ke dareah B adalah 180. Kita harus menyebutkannya secara
spesifik bahwa jaraknya adalah 180 km. Dalam sains, satuan sangat dibutuhkan
agar kita dapat menyatakan hasil pengukuran secara benar.
Selama bertahun-tahun, ilmuan mencatat hasil pengukuran dalam satuan-
satuan metrik yang di hubungkan dengan system bilangan decimal atau dengan
kata lain menggunakan pangkat dari 10. Pada tahun 1960 general conference of
weight and measures, konverensi tingkat internasional yang membahas masalah
satuan, mengusulkan perbaikan sistem metrik yang disebut satuan sistem
internasional (SI).
Tabel 2.1 Satuan-satuan SI
Besaran Satuan Lambang

Panjang Meter M

Massa Kilogram Kg

Waktu Detik S

Arus listrik Ampere A

Suhu Kelvin K

Jumlah zat Mol Mol

Intensitas cahaya Candela Cd

(Sumber:Sutresna, 2007)
Satuan SI yang lain dapat diturunkan dari satuan-satuan dasar seperti satuan
metrik satuan SI dapat dimodifikasi desimalnya dengan menggunakan sederajat
awalan. Pengukuran yang sering digunakan dalam ilmu kimia adalah pengukuran
waktu, massa, volume, kecepatan, dan suhu ( Braddy, 1990 ).
a. Efek Perubahan Fisika dan Kimia Terhadap Manusia

Proses pembakaran hidrokarbon menjadi CO2 dan H2O disebut pembakaran


sempurna. Namun, adakalanya pembakaran hidrokarbon ini berlangsung tidak
sempurna. Pembakaran ini akan menghasilkan senyawa lain CO2 dan H2O yaitu C
dan CO dan dapat membahayakan bagi tubuh manusia.
Pembakaran tidak sempurna disebabkan oleh unsur C yang tidak terbakar.
Hal ini ditandai dengan terbentuknya asap yang berwarna hitam dan nyala api
yang berwarna kuning. Pembakaran minyak tanah panjang rantai karbon
semakin tidak sempurna.
Pembakaran tidak sempurna berarti ada energi yang tidak dihasilkan.
Akibatnya, energi yang dibebaskan menjadi berkurang. Hal ini mengurangi
efisiensi bahan bakar. Disamping berkurang nya energi yang dihasilkan dapat
membahayakan kesehatan.
Gas CO merupakan gas yang bersifar racun, karena bereaksi kuat dengan
hemoglobin (hb), suatu zat dalam sel darah merah yang menyalurkan oksigen ke
seluruh tubuh. Akibatnya jika manusia menghirup udara yang mengandung CO,
gas oksigen yang seharusnya diikat hemoglobin dan disalurkan keseluruh tubuh
akan digantikan CO, jadi tubuh akan kekurangan oksigen sehingga proses
metabolisme akan terganggu.
Pembakaran bahan bakar secara sempurna juga dapat mencemari
lingkungan,hal ini disebabkan oleh dihasikannya gas CO 2 yang merupakan salah
satu gas penyebab efek rumah kaca. Kotoran belerang yang dikandung minyak
bumi akan menghasilkan gas-gas SO2 dan SO3 yang menyebabkan hujan asam.
Suhu tinggi pada saat pembakaran minyak bumi mengakibatkan N2 dan O2
diudara, yang menyebabkan asap kabut berwarna coklat pada udara, terutama
dikota-kota metropolitan
( Achmad, 1999 ).
2.3 Perubahan Fisika dan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
Bahwa, zat padat dapat mengalami perubahan dari bentuk padat menjadi
cair dan pada akhirnya menjadi gas. Hal ini dapat terjadi jika pada zat padat
tersebut diberikan panas yang cukup sehingga mampu mencapai titik-titik tertentu
yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan fisika dan kimia. Begitu juga
halnya pada zat cair dan gas. Perubahan yang diperlakukan kepada zat padat, zat
cair, maupun gas adalah semata-mata untuk memenuhi kebutuhan manusia.
a). Zat Padat, adalah zat yang susunan atomnya rapat sehingga tidak
memungkinkan pergerakan atom. Akibatnya, bentuk zat ini tetap, begitu
juga volumenya.
b). Zat Cair, adalah zat yang susunan atomnya agak longgar sehingga
memungkinkan pergerakan atom. Akibatnya, bentuk zat ini dapat berubah
sesuai tempatnya, tetapi volumenya tetap.
c). Zat Gas, adalah zat yang susunan atomnya sangat longgar sehingga
pergerakan atomnya sangat bebas. Akibatnya, bentuk zat ini dapat berubah
sesuai tempatnya dan volumenya sesuai dengan wadahnya.

2.4 Perubahan Dalam Wujud Zat


Setiap zat yang ada dalam kehidupan ini dapat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan. Pengaruh tersebut dapat menyebabkan terjadinya perubahan fisika
atau kimia. Kedua macam perubahan ini merupakan satu kondisi yang diberikan
oleh zat jika padanya diberikan stimulus dari luar. Stimulus ini dapat berupa
energi yang secara teratur diberikan kepada zat tersebut.
Perubahan wujud tersebut ada dua macam, yaitu perubahan fisika atau
perubahan kimia. Kedua perubahan ini menyebabkan perubahan secara sementara
susunan atom, bahkan berubahnya secara permanen. Hal ini tentu saja
memberikan efek yang berbeda bagi zat tersebut. Dalam kehidupan ini, perubahan
yang terjadi pada setiap zat membawa pengaruh yang berbeda dan peruntukan
yang berbeda pula.
Perubahan fisika adalah bagian dari perubahan fisika dan perubahan kimia
yang lebih ditekankan pada perubahan secara fisik dari zat yang berubah.
Perubahan ini dapat dikatakan sebagai perubahan sementara. Dikatakan sementara
sebab jika diberlakukan reaksi kebalikan, maka zat tersebut kembali ke bentuk
semula.
Ada banyak perubahan fisika yang ditemukan dan dimanfaatkan dalam
kehidupan. Ini merupakan bagian dari perubahan fisika dan perubahan kimia yang
terjadi pada zat. Ketika air didinginkan, maka pada suhu tertentu air tersebut
memadat menjadi es. Ketika batang besi dipanaskan hingga titik panas tertentu,
maka besi tersebut mencair.
Ini merupakan perubahan fisika sebab jika diperlakukan reaksi balik, maka
zat baru tadi akan kembali pada bentuk semula. Es yang dipanaskan akan mencair.
Besi cair jika didinginkan, maka akan menjadi batang atau padatan besi lagi. Ini
merupakan konsep dasar dari ilmu pasti.
Perubahan kimia adalah bagian dari perubahan fisika dan perubahan kimia
yang lebih ditekankan pada perubahan secara kimia dari zat yang berubah.
Perubahan ini dapat dikatakan sebagai perubahan yang tetap. Dikatakan tetap
sebab jika suatu zat telah mengalami perubahan kimia, maka untuk
mengembalikan wujud semula, tidak dapat sekedar melakukan reaksi balik.
Perubahan kimia ini banyak dimanfaatkan untuk mengadakan reaksi kimia
antar zat sehingga didapatkan zat baru yang diinginkan. Perubahan kimia
sebenarnya merupakan bagian dari perubahan struktur atom zat. Artinya, ketika
melakukan perubahan kimia, sebenarnya Anda sedang melakukan penguraian atau
penggabungan atom zat sehingga terbentuklah zat baru.
Dengan demikian, pada perubahan kimia, sebenarnya terjadi perubahan
fisika dan kimia secara bersamaan. Anda dapat ambil contoh untuk perubahan
kimia adalah kertas yang dibakar dan berubah menjadi arang. Ketika sudah
menjadi arang, maka pada saat itu telah terjadi penguraian atom penyusun kayu
dan akibat reaksi kimia, maka yang tersisa adalah arang.
Arang sulit untuk dikembalikan menjadi kertas lagi dengan reaksi
kebalikan biasa. Contoh yang lain adalah  batu karbit yang direaksikan dengan air,
maka didapatkan gas asetilin yang mudah terbakar. Inilah yang menunjukkan pada
Anda perubahan fisika dan kimia atau ilmu pasti.
Dalam kehidupan, perubahan fisika dan kimia memang sangat terkait
dengan kehidupan. Setiap kegiatan hidup selalu dilingkupi dengan dua perubahan
ini. Bahkan, nasi yang dimakan adalah hasil perubahan fisika dan kimia dari padi
yang dipanen dari sawah. Kedua perubahan tersebut termasuk dalam kelompok
ilmu pasti

BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM

3.1. Alat dan Bahan


3.1.1 Alat-Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Tabung reaksi 3 buah
2. Kaca Arloji 1 buah
3. Gelas kimia 1 buah
4. Kaki tiga dan perangkatnya 1 buah
5. Cawan penguap 1 buah
6. Penggaris 1 buah
3.1.2 Bahan-bahan
1. Larutan HCl 0,1M 5ml
2. Larutan NaOH 0,1M 5 ml
3. Air suling secukupnya
4. Lilin putih 1 batang

3.2. Prosedur Kerja


1. Perubahan Fisika
Didalam gelas kimia dimasukkan 15 ml air suling dan diletakkan di atas
tungku kaki tiga lalu ditutup dengan kaca alroji yang di atasnya telah diisi
air kemudian dipanaskan sampai mendidih dan diamati titik-titik air pada
bagian bawah kaca arloji
2. Perubahan Kimia
ke dalam tabung reaksi dimasukkan 3 ml larutan HCl 0,1M ditambah 3 ml
larutan NaOH 0,1M. Dimasukkan larutan yang telah di reaksikan tersebut
ke dalam cawan penguap dan diletakkan di atas tungku kaki tiga dan
dipanaskan sampai semua airnya menguap. Diperhatikan Kristal-kristal
yang ada pada cawan penguap.
3. Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
Diletakkan lilin di atas meja praktikum secara vertikal diukur panjang
lilin,warna,panjang sumbu,bentuk dan letak sumbu serta warna sumbu,
Dinyalakan lilin selama 5 menit, diamati dan catat tinggi nyala,bentuk
nyala, warna sumbu,tinggi sumbu, bentuk sumbu. Tiup nyala lampu dan
dilakukan pengamatan lalu dicatat tinggi nyala, bentuk nyala, dan
seterusnya. Pada percobaan ini dikelompokkan perubahan kimia dan
perubahan fisika.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Adapun hasil yang didapatkan pada percobaaan ini adalah sebagi berikut:
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan
N Cara Kerja Hasil Pengamatan
O
1. Perubahan Fisika:
Didalam gelas kimia - Air didalam gelas kimia
dimasukkan 15ml air suling menguap.
dimasukkan dan diletakkan di - Air didalam kaca arloji
atas tungku kaki tiga lalu ditutup sedikit berkurang karena
dengan kaca alroji yang di terjadi penguapan secara
atasnya telah diisi air kemudian terbuka bebas.
dipanaskan sampai mendidih dan
diamati titik-titik air pada bagian - Dibawah kaca arloji
bawah kaca arloji terbentuk titik-titik air.

2. Perubahan Kimia:
ke dalam tabung reaksi - Larutannya menguap
dimasukkan 3ml larutan HCl - Sebelum dipanaskan warna
0,1M ditambah 3ml larutan larutan menjadi kuning
NaOH 0,1M. Dimasukkan - Setelah dipanaskan, larutan
larutan yang telah di reaksikan menguap dan membentuk
tersebut ke dalam cawan penguap kristal-krital NaCl dengan
dan diletakkan di atas tungku warna putih sedikit
kaki tiga dan di panaskan sampai kekuningan.
semua airnya menguap.
Diperhatikan Kristal-kristal yang
ada pada cawan penguap.

3. Perubahan Fisika dan Perubahan


Kimia: Lilin sebelum dinyalakan
Diletakkan lilin di atas meja - Panjang lilin: 18 cm
praktikum secara vertikal diukur - Panjang sumbu: 19 cm
panjang lilin, warna, panjang - Warna sumbu: putih
sumbu, bentuk dan letak sumbu
serta warna sumbu, Di nyalakan
lilin selama 5 menit, diamati dan
Lilin setelah dinyalakan
dicatatat tinggi nyala, bentuk
selama 5 menit:
nyala, warna sumbu, tinggi
- Panjang lilin: 17 cm
sumbu, bentuk sumbu. Tiup
- Panjang sumbu: 18 cm
nyala lampu dan dilakukan
- Warna sumbu: hitam
pengamatan lalu dicatat tinggi
Perubahan fisika terjadi pada
nyala, bentuk nyala, dan
lilin yang mencair dan
seterusnya. Pada percobaan ini
kembali memadat, sedangkan
dikelompokkan perubahan kimia perubahan kimia terjadi pada
dan perubahan fisika. sumbu lilin yang bermula
warna putih menjadi warna
hitam.

Sumber: (Praktikum Kimia Dasar, 2019)

4.2 Pembahasan
Untuk percobaan perubahan fisika, air dipanaskan sampai mendidih dan
menimbulkan uap. Karena menguap suatu fase cairan menjadi gas. Pada
perubahan ini tidak menimbulkan zat baru karena air yang menguap akan menjadi
cairan kembali dan kembali turun ke wadah melalui dinding gelas kimia. Dengan
demikian perubahan tersebut dikatakan dengan perubahan fisika. Air yang berada
diatas kaca arloji berkurang karena air menguap tanpa mendidih. Dan pada bagian
bawah kaca arloji terdapat titik-titik air.
Percobaan perubahan kimia terdapat kristal-kristal halus yang disebut
dengan kristal garam. Karena disebabkan oleh asam klorida yang bersifat asam
kuat ditambah dengan natrium hidroksida yang bersifat basa kuat yang akan
menghasilkan kristal garam. Dengan bentuk reaksi yaitu:
HCl + NaOH →NaCl + H2O................................................................ ( 4.1)
Percobaan perubahan fisika dan perubahan kimia sangat banyak perubahan
pada lilin. Sebelumnya kita harus tahu bahwa lilin tersebut terbuat dari parfin dan
merupakan bahan bakar karbondioksida yang merupakan hasil destilasi dari
minyak tanah, jika ia terbakar dan meghasilkan CO2 yang merupakan gas rumah
kaca dan H2O.
Pada saat lilin dibakar, lilin yang terbuat dari parfin akan menghasilkan api
berwarna biru kemerah-merahan, biasanya terletak dekat pada sumbu lilin yang di
bagian tengahnya beroksidasi dalam pembakaran sehingga menjadi gas CO2.
Saat lilin menyala akan terjadi lelehan yaitu perubahan zat padat menjadi
cair. Setelah lelehan itu dingin akan memadat kembali atau menggumpal yaitu
fase cair menjadi zat padat. Percobaan ini merupakan perubahan fisika karena
pelaksanaan reaksi baik zat tersebut kembali ke bentuk semula dengan tidak
terbentuknya zat baru. Pada saat menyala juga, lilin mengeluarkan asap ini
merupakan perubahan kimia karena zat baru yang dihasilkan lilin berupa unsur C
yang tidak terbakar sempurna.
Saat lilin dipadamkan, api dimatikan tercium bau gosong yang menyengat
dari sumbu lilin. Bau yang menyengat dan asap berwarna hitam tersebut
dikarenakan ada unsur karbon pada reaksi pembakaran. Warna lilin tetap putih
sedangkan sumbu bekas terbakar berubah menjadi hitam. Bentuk lilin menjadi
tidak teratur dan permukaan lilin kasar, terlihat jelas lilin menjadi silinder dan
tidak beraturan ini merupakan kedalam perubahan kimia dan perubahan fisika.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan paparan pembahasan dan hasil dalam praktikum, maka dapat
di simpulkan sebagai berikut:
1. Perubahan fisika yaitu perubahan yang tidak menghasilkan zat baru.
2. Perubahan kimia yaitu perubahan yang menghasilkan zat baru.
3. Proses meleleh dengan membentuknya lilin merupakan perubahan fisika.
4. Asam bila direaksikan dengan basa menghasilkan garam dan air
merupakan perubahan kimia.
5. Pada perubahan fisika zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula.
Contohnya lilin yang dipanaskan akan mencair dan bila didinginkan akan
memadat kembali
5.2 Saran
Sebelum praktikum, sebaiknya alat dan bahan disediakan terlebih dahulu
dan telah mengetahui prosedur kerja yang akan dikerjakan, agar hasil praktikum
lebih baik, efektif dan sesuai dengan teori.

DAFTAR PUSTAKA

http://myteknikkimiablogaddress.blogspot.com/2018/01/praktikum-kimia-dasar-
membedakan.html?m=1
Brady E, Jame,1986. Kimia Universitas. Jakarta: Bina Rupa Aksara
Drs.Buryanto,1986. Fisika Teknik. Jakarta : Erlangga
James, 1986. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga
Keenan, dkk. 1989. Kimia Universitas. Bandung :Erlang
LAMPIRAN A
DATA PENGAMATAN

No Cara Kerja Hasil pengamatan


.
1. Perubahan Fisika:  Terdapat butiran-butiran di kaca
Panaskan 15 ml air ,tutup dengan arloji
kaca arloji,Amati.  Terdapat gelembung di dasar gelas
kimia
 Air berkurang dalam kaca arloji

2. Perubahan kimia :  Terdapat kristal-kristal yang


3 ml HCl 91 M+3ml NaOH 0,7 M, merupakan garam NaCl
dipanaskan .Amati kristal yang  Kristal berwarna putih
terbentuk.
3. Perubahan Kimia dan Fisika : Sebelum pembakaran :
Lilin dipanaskan selama 5 menit  Panjang: 27 cm
 Warna: Putih
 P.sumbu: 29 cm
 Letak: Vertikal
 Bentuk: Panjang bulat

Sesudah pembakaran :
 Panjang: 26 cm
 Tinggi nyala:3 cm
 Bentuk: panjang bulat
 W.sumbu: Hitam
 P.sumbu:28 cm
 Bentuk Sumbu: berjelaga

Perubahan Kimia :
Sebelum sesudah
W.sumbu: puith Hitam

Perubahan Fisika :
Sebelum Sesudah
Panjang : 27 cm 26 cm
P.sumbu: 29 cm 28 cm
Bentuk: panjang bulat panjang bulat
Letak : Vertikal Vertikal

LAMPIRAN B
TUGAS DAN PERTANYAAN

1. Tuliskan rumus molekul lilin!


Jawab:ruktur formula kasar dari lilin lebah yaitu C15H31COOC30H61.
Komponen utamanya berupa palmitat, palmitoleat, dan ester dari asam
oleat dengan panjang rantai antara 30 hingga 32 karbon yang terdiri dari
senyawa alifatik alkohol.

2. Mengapa kadang kala nyala api lilin berjalaga!


Jawab:Nyala api lilin berjelaga karena adanya unsur C yang tidakterbakar,
juga ditandai dengan adanya asap pada saat adanya pembakarandan api
yang berwarna orange juga dipengaruhi juga oleh lingkunganseperti
angina

3. Sebutkan kristal apa yang terjadi pada percobaan 2!


Jawab:Kristal yang terbentuk yaitu kristal garam (NaCl) yang
terbentukdaricampuran NaOH + HCl→NaCl + H2O .

4.Jelaskan kenapa air setelah mendidih atau hampir mendidih terjadi gelembung-
gelembung
Jawab: Karena terjadi kenaikan suhu untuk mencapai titik didih
LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT

Anda mungkin juga menyukai