Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

REAKSI-REAKSI KIMIA

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Laporan Praktikum Kimia Dasar

Disusun Oleh :
Kelompok VIII( A4 )

Rahma Aulia Zahrani Nim. 230140082


Miftha Ihza Aulia Mz Nim. 230140090
Dinda Savitri Nim. 230140094
Mimi Rachel Faelsa P Nim. 230140097

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEMAWE
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum : Reaksi-Reaksi Kimia


1.2 Tanggal Praktikum : 20 Oktober 2023
1.3 Pelaksana Praktikum : Kelompok VIII ( A4 )
1. Rahma Aulia Zahrani Nim.230140082
2. Miftha Ihza Aulia Mz Nim.230140090
3. Dinda Savitri Nim.230140094
4. Mimi Rachel Faelsa P Nim.230140097
1.4 Tujuan Praktikum : Mengamati reaksi kimia yang berlangsung
dengan melihat perubahannya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Reaksi kimia merupakan reaksi senyawa dalam larutan (air). Perubahan


yang terjadi adalah bukti terjadinya reaksi kimia. Dalam ilmu kimia, reaksi
merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari suatu atau
berbagai zat. Perubahan dalam reaksi kimia dapat berupa perubahan warna,
timbulnya panas, timbulnya gas, terjadinya endapan dan sebagainya
(Keenan,1992).
Reaksi kimia dikatakan atau berlangsung apabila salah satu hal berikut
harus teramati yaitu reaksi berikut menghasilkan gas, endapan perubahan suhu
dan perubahan warna. Persamaan reaksi merupakan bahasa ilmu kimia.
Persamaan reaksi menjelaskan secara kuantitatif peristiwa yang terjadi, jika
pereaksi bergabung dan secara kuantitatif menyatakan jumlah zat yang bereaksi
serta produk reaksi. Dalam menuliskan persamaan reaksi, harus diketahui dengan
benar rumus pereaksi dengan rumus produk reaksi. Sebelum persamaan reaksi itu
disetarakan. Macam-macam reaksi kimia yaitu reaksi sintetis (pembentukan
senyawa dari unsur-unsurnya), reaksi metamatetis (pertukaran antar senyawa),
reaksi penetralan (asam basa), dan redoks (Achmad, 2001).
Reaksi kimia seperti pembakaran, fermentasi, dan produksi dari biji
menjadi logam sudah diketahui sejak dahulu kala. Teori-teori ini pada awalnya
adalah transformasi material-material yang dikembangkan oleh filsuf yunani
kuno, seperti teori empat elemen dari empeducles (495-435 SM) menyatakan
bahwa subtensi apapun itu tersusun dari empat elemen dasar yaitu air, api, udara,
dan bumi. Pada abad pertengahan transformasi kimia dipelajari oleh para alkemis.
Mereka mencoba mengubah timbal dengan suatu emas dengan mereaksikan
timbal dengan campuran tembaga dengan sulfur (Weyer, 1973).

2.1 Persamaan Reaksi


Persamaan reaksi adalah persamaan yang menunjukkan perubahan zat-zat
yang terdiri selama reaksi kimia berlangsung. Persamaan kimia yang terdiri atas
rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai koefisiennya. Persamaan reaksi
yang sempurna disebut juga persamaan reaksi yang telah setara. Syarat-syarat
persamaan reaksi setara sebagai berikut:
1. Jenis-jenis unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama.
2. Jumlah masing-masing atom sebelum dan sesudah reaksi selalu sama.
3. Perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol.
4. Pereaksi dan hasil reaksi dinyatakan dengan rumus kimia yang benar.
5. Wujud zat-zat yang terlibat reaksi harus dinyatakan dalam tanda kurung
setelah reaksi kimia.
Selain menggambar rumus kimia, persamaan reaksi yang sempurna juga
menunjukkan zat yang terlibat dalam reaksi. Wujud zat dalam persamaan reaksi
disingkat dengan:
(s) : Solid (zat padat)
(l) : Liquid (zat cair)
(aq) : Aqueous (larutan dalam air)
(g) : Gas
Contoh : H2(g) + O2(g) → H2O..................................................................(2.1)
Pada reaksi kimia terjadi pereaksi menjadi hasil reaksi. Atom-atom yang
terdapat pada pereaksi tidak berubah baik jenis maupun jumlahnya tetapi ikatan-
ikatan antara atom-atomnya mengalami perubahan. Oleh karena itu pada reaksi
kimia tidak terjadi perubahan massa, sesuai dengan hukum kekelan massa.
Contohnya reaksi antara karbon dengan gas oksigen menghasilkan karbon
dioksida. Penulisan persamaan reaksinya:
C(s) + O2(g) → CO2(g).................................................................................(2.2)
Pada reaksi tersebut jumlah atom disebelah kiri tanda panah sudah sama
dengan jumlah atom disebelah kanan, sehingga reaksi sudah setara.
Misalnya reaksi C(s) + O2(g) → CO2(g) Agar jumlah atom dikiri dan dikanan
.

sama maka persamaan reaksi harus disetarakan dengan menambahkan koefisien


reaksinya. Persamaan reaksi menjadi :
2C(s) + O2(g) → 2CO2(g)............................................................................(2.3)
Persamaan reaksi juga merupakan penggambaran jenis zat, wujud serta
perbandingan jumlah partikel pereaksi dan hasil dari reaksi.
2.2 Macam-Macam Reaksi Kimia
Reaksi kimia dapat digolongkan menjadi :
a. Reaksi sintetis yaitu pembentukan senyawa dari unsur-unsur

Fe + Cl2→FeCl2.....................................................................................(2.4)
b. Reaksi metatesis yaitu reaksi pertukaran antar senyawa
NaCl + AgNO3→ AgCl(3) + NaNO3.......................................................(2.5)
c. Reaksi penetralan atau reaksi asam basa

HCl + NaOH →
d. Reaksi Redoks
K2SO3 + ½ O2 → K2SO4..........................................................................(2.7)
(Nana Sutresna, 1989)

2.3 Penyetaraan Persamaan Reaksi


Meyetarakan persamaan reaksi dapat dilakukan dengan cara sederhana
yaitu :
a. Harus diketahui rumus zat pereaksi dan rumus produk reaksi.
b. Jumlah atom relatif setiap unsur dalam pereaksi sama dengan jumlah atom
unsur dalam produk reaksi.
c. Koefisien rumus diubah menjadi bilangan bulat kecil.
Persamaan reaksi sederhana dapat disetarakan dengan cara persamaan
diperiksa kemudian diberi koefisien sehingga jumlah setiap unsur diruas kiri dan
kanan sama banyak.

2.4 Penyetaraan Reaksi Redoks


Menyetarakan persamaan reaksi dapat dilakukan dengan cara sederhana
penyetaraannya adalah :
1. Harus diketahui rumus zat pereaksi dan rumus produk pereaksi.
2. Jumlah atom relatif setiap unsur dalam pereaksi sama dengan jumlah atom
unsur dalam produk reaksi bereaksi.
3. Koefisien rumus diubah menjadi bilangan bulat kecil
(Suminar, 1987).

2.5 Gejala atau Ciri Terjadinya Reaksi Kimia


Dalam kehidupan sehari-hari banyak perubahan materi dapat kita amati
yang menunjukkan terjadinya reaksi kimia sebagai contoh dalam kehidupan
sehari-hari kita sering membakar kertas,pagar besi lambat laun akan berkarat.
Pada peristiwa ini terjadi gejala perubahan warna, timbulnya gas,pada gejala ini
sudah menunjukkan terjadinya suatu reaksi kimia.
Di laboratorium kita dapat melakukan percobaan dengan melarutkan
Pb(NO3)2 kemudian dicampur NaCl kedua senyawa ini larut dalam air, tetapi hasil
campurannya menghasilkan endapan putih. Endapan putih itu adalah PbCl yang
secara visual kita dapat melihat pembentukkan endapannya, dari sini juga kita
dapat simpulkan bahwa terjadi reaksi kimia.
Banyak reaksi kimia yang diikuti dengan keluar dan diserapnya kalor.
Misalnya membebaskan panas, suatu reaksi yang terjadi mengeluarkan panas
contohnya pada reaksi H2SO4 ditambah dengan larutan NaOH dan mengeluarkan
panas atau sering disebut dengan reaksi eksoterm. Sedangkan reaksi yang
memerlukan panas untuk bereaksi disebut reaksi endoterm (Suminar,1987).

2.6 Perubahan Energi Dalam Terjadinya Reaksi Kimia


Banyak reaksi yang menghasilkan perubahan energi. Dapat berlangsung
secara eksoterm dan endoterm. Eksoterm adalah dimana terjadinya reaksi kimia
menghasilkan atau mengeluarkan energi. Sedangkan endoterm sebaliknya reaksi
yang memerlukan panas untuk menganalisis perubahan energi yang berkaitan
dengan reaksi kimia kita harus mendefinisikan sistem (bagian atom yang menjadi
objek perhatian). Sebagai contoh pada pembuatan reaksi kimia yang
menghasilkan panas, kita menggunakan gelas kimia dan larutan H 2SO4 sedangkan
aspek yang berada diluarnya disebut sebagai lingkungan (Sudarmo, 2006).
Reaksi kimia dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya :
a. Pembakaran
b. Penggabungan
c. Pengurairan
d. Pemindahan tanggal

Kecepatan reaksi kimia terlibat dari perubahan konsentrasi molekul


reaktan atau konsentrasi molekul produk terhadap waktu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi yaitu:
a. Konsentrasi
b. Suhu
c. Luas permukaan
d. Katalis
Dipengaruhi atas faktor-faktor tersebut semakin besar konsep
konsentrasinya maka semakin cepat suatu reaksi, semakin besar suhu maka
semakin besar juga laju reaksi dan katalisator adalah zat-zat yang
mempengaruhi, mempercepat laju reaksi (Ralph, 1997).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat-alat
Adapun alat-alat yang digunakan adalah :
1. Tabung reaksi 9 unit
2. Rak tabung reaksi 1 unit
3. Pipet tetes 2 unit
3.1.2 Bahan –bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah :
1. Larutan H2SO4 pekat 96% 2 ml
2. Larutan K2Cr2O4 0,2 M 6 ml
3. K2Cr2O7 0,1 M 6 ml
4. Larutan Pb(NO3)2 0,2 M 4 ml
5. Larutan HCl 0,1 M 8 ml
6. Larutan NaOH 0,1 M 10 ml

3.2 Prosedur Kerja


Adapun proseder kerja pada praktikum ini adalah:
3.2.1 Reaksi yang Menghasilkan Endapan
a. 2 ml larutan Pb(NO3)2 0,2 M ditambahkan dengan 2 ml larutan K 2Cr2O7 0,1M
di dalam tabung reaksi. Amati endapan yang terbentuk
b. Cara kerja diatas diulangi dengan menggantikan larutan K 2Cr2O7 dengan
larutan NaOH 0,1 M.
3.2.2 Reaksi yang Menghasilkan Perubahan Suhu
a. 2 ml larutan H 2SO4 pekat 96% ditambahkan dengan larutan NaOH 0,1 M 2
ml di dalam tabung. Amati perubahan suhu dengan dengan memegang
bawah tabung reaksi.
b. Cara kerja di atas di ulangi dengan menggantikan H2SO4 pekat dengan
larutan HCl 0,1 M.
3.2.3 Reaksi yang Menghasilkan Perubahan Warna
a. 2 ml larutan K2Cr2O4 0,2 M ditambahkan dengan 2 ml larutan HCl 0,1 M
di masukkan ke dalam tabung reaksi. Amati perubahan warna larutan
b. Cara kerja di atas di ulangi dengan menggantikan larutan HCl 0,1 M
dengan larutan NaOH 0,1 M
c. Masukkan ke dalam tabung reaksi larutan K 2Cr2O7 0,1 M sebanyak 2 ml
dan kemudian masukkan ke dalamnya 2 ml larutan HCl 0,1 M. Diamati
perubahan warna larutan.
d. Cara kerja diatas diulangi dengan menggantikan larutan HCl 0,1 M dengan
larutan NaOH 0,1 M
3.2.4 Reaksi yang Menghasilkan Gas
a. 2 ml larutan HCl 0,1 M di dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ke
dalamnya masukkan secuil logam zn dan diamati terjadinya gelembung
gas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Adapun hasil dalam praktikum reaksi-reaksi kimia ditunjukkan pada Tabel
4.1 sebagai berikut.
Tabel 4.1 Hasil percobaan reaksi-reaksi kimia
Hasil Pengamatan
N Cara Kerja Sebelum Sesudah
o
1. Reaksi yang Sebelum dicampurkan Sesudah direaksikan
menghasilkan larutan Pb(NO3)2 larutan menghasilkan
endapan. berwarna bening dan endapan berwarna
2 ml Pb(NO3)2 0,2 M + larutan K2Cr2O7 0,1 M kuning
2 ml K2Cr2O7 0,1 M berwarna orange
2 ml Pb(NO3)2 0,2 M + Sebelum dicampurkan Setelah direaksikan
2 ml NaOH 0,1 M larutan Pb(NO3)2 larutan menghasilkan
berwarna bening dan endapan berwarna
larutan NaOH juga putih
berwarna bening juga
2. Reaksi yang Sebelum dicampurkan Setelah direaksikan
menghasilkan larutan H2SO4 berwarna menghasilkan suhu
perubahan suhu bening dan larutan meningkat (panas)
2 ml H2SO4 pekat 96% NaOH juga berwarna dan terjadi reaksi
+ 2 ml NaOH 0,1 M bening eksoterm
2 ml HCL + 2 ml Sebelum dicampurkan Setelah direaksikan
NaOH 0,1 M larutan HCl berwarna menghasilkan suhu
bening dan larutan menurun (dingin)
NaOH juga berwarna dan terjadi reaksi
bening. endoterm.

3. Reaksi yang Sebelum dicampurkan Setelah direaksikan


menghasilkan larutan K 2 Cr 2 O 4 larutan yang awalnya
perubahan warna berwarnan kuning dan berwarna kuning
2 ml K2Cr2O4 0,2 M + larutan HCl berwarna berubah menjadi
2 ml HCl 0,1 M bening orange
2 ml K2Cr2O4 0,2 M + Sebelum dicampurkan Setelah direaksikan
2 ml NaOH 0,1 M larutan K2Cr2O4 larutan tidak
berwarna kuning dan mengalami
larutan NaOH berwarna perubahan warna
bening
2 ml K2Cr2O7 0,1 M + Sebulum dicampurkan Setelah direaksikan
2 ml HCl 0,1 M larutan K2Cr2O7 larutan tidak
berwarna orange dan mengalami
larutan HCl berwarna perubahan warna
bening
2 ml K2Cr2O7 0,1 M + Sebulum dicampurkan Setelah direaksikan
2 ml NaOH 0,1 M larutan K2Cr2O7 larutan yang awalnya
berwarna orange dan berwarna orange
larutan NaOH berwarna berubah menjadi
bening kuning
4. 2 ml HCl 0,1 M Sebelum dicampurkan Sesudah direaksikan
+Lempeng Zn larutan HCl berwarna menghasilkan
bening dan lempeng Zn gelembung-
belum bereaksi dengan gelembung gas
HCl disekitaran lempeng
Zn
(Sumber: Pratikum Kimia Dasar, 2023)

4.2 Pembahasan
1. Reaksi yang Menghasilkan Endapan
1. Pb(NO3)2 + K2Cr2O7 PbCr2O7 + 2 KNO3
Pada percobaan ini direaksikan larutan K2Cr2O7 yang berwarna kunimg
dengan larutan Pb(NO3) yang berwarna bening . Setelah dilakukam
pencampuran dan kedua zat bereaksi maka terbentuklah sebuah endapan
berwarna orange.
2. Pb(NO3)2 + 2NaOH Pb(OH)2 + 2 NaNO3
Pada percobaan ini direaksikan laturan Pb(NO 3) dengan NaOH dimana
kedua larutan ini sama-sama memiliki warna bening . Setelah direaksikan
maka dihasilkanlah sebuah endapan berwarna putih, terbentuknya endapan
dikarenakan Pb(NO3) yang bersifat padat dan memiliki tingkat kelarutan
dalam air yang rendah.

2. Reaksi yang Menghasilkan Perubahan Suhu


a. H2SO4 + 2 NaOH Na2SO4 + 2H2O
Pada percobaan ini direaksikam H2SO4 dan NaOH, setelah dicampurkan
ternyata terjadi perubahan suhu meningkat menjadi panas. Reaksi yang
terjadi pada pencampuran ini adalah reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm ini
melepaskan kalor dari system ke lingkungan, dimana asam sulfat pekat
melepas kalor kelingkungan. Maka dari itu campuran reaksi diatas menjadi
panas.
b. HCl + NaOH NaCl + H2O
Pada percobaan ini direaksikan HCl dan NaOH, setelah dicampurkan
ternyata terjadi perubahan suhu menurun menjadi dingin. Reaksi yang terjadi pada
pencampuran ini adalah reaksi endoterm. Reaksi endoterm adalah perpindahan
kalor dari lingkungan kesistem. Pada umumnya asam-asam kuat akan melepas
energinya kelingkungan apabila dengan larutan yang berbeda, tetapi pada
percobaan ini asam kuat yang digunakan adalah HCl dengan konsentrasi rendah
(HCl 0,1 M ) sehingga energy atau kalor diserap oleh system yang mengakibatkan
larutan menjadi dingin.

3. Reaksi yang Menhasilkan Perubahan Warna


a. K2CrO4 + 2 HCl 2 KCl + H2CrO4
Pada campuran ini antara K2Cr2O4 dengan HCl akan mengkasilkan warna
kuning. Karena HCl merupakan asam kuat, sehingga apabila direaksikan
dengan K2Cr2O4 maka K2Cr2O4 akan melepaskan ion sehingga
mengakibatkan peubahan warna.
b. K2Cr2O7 + 2 NaOH Na2Cr2O7 + 2KOH
Untuk campuran ini antara K2Cr2O7 dengan NaOH akan menghasilkan
warna orange pekat. Itu disebabkan oleh logam Na yang merupakan salah
satu unsur pewarna kuning.

4. Reaksi yang Menghasilkan Gas


Fe + HCl FeCl + H2
Untuk campuran ini antara HCL dan Fe akan menghasilkam gelembung
gas pada permukaan paku. Hal ini disebabkan oleh lepasnya H 2 dari reaksi
tersebut. Gas dpat trbentuk apabila produk yang dihasilkan dari suatu
reaksitidak larut air.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pada reaksi Pb(NO3)2 + K2Cr2O7 → PbCr2O7 + 2 KNO3 . Menghasilkan
endapan berwarna orange pada larutan.
2. Pada reaksi Pb(NO3)2 + 2NaOH → Pb(OH)2 + 2NaNO3 Menghasilkan
.

endapan berwarna putih.


3. Pada reaksi H2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + 2H2O. Terjadi reaksi eksotem
4. Pada reaksi HCl + NaO → NaCl + H2O. Terjadi reaksi endoterm.
5. Pada reaksi K2Cr2O4 + 2HCl → 2KCl + H2Cr2O4 Menghasilkan warna
.

kuning pada larutan.


6. Pada reaksi K2Cr2O7 + 2NaOH → 2KOH + Na2Cr2O7. Menghasilkan warna
orange pada larutan.
7. Pada reaksi Fe + HCl → FeCl + H2. Terdapat gelembung-gelembung gas
pada paku.

5.2 Saran
Saran untuk percobaan ini adalah praktikan harus tetap menjaga dan
memperhatikan kebersihan laboratorium, agar tercipta rasa nyaman selama
melakukan praktikum. Pada saat praktikum berlangsung, kita harus waspada
dalam mereaksikan suatu zat, karena jika kita salah dalam mereaksikan suatu zat,
maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, contohnya timbul kasus
kecelakaan pada saat salah mencampurkan bahan kimia.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Hiskia. 2001. Reaksi-reaksi Kimia. Bandung : Citra Aditya Bakti.

Fikri, Muhammad Rusdil. 2015. Reaksi Kimia. JURNAL Praktikum Reaksi


Kimia. UIN JAKARTA.

Keenan.1992. Kimia Untuk Universitas, Jilid 1, Erlangga. Bandung.

Nana Sutrisna. 1999. Kimia 2. Bandung : GANECA EXACT.

Petrucci, Ralph. H. Suminar. 1987. Kimia Dasar Edisi Keempat jilid 2. Jakarta :
Erlangga.

Ramadhanti, Yolanda. 2023. Peran Katalis Dalam Reaksi Kimia: Mekanisme Dan
Aplikasi. Jurnal Ilmiah Teknik. Vol.2. No. 2. Agustus 2023.

S.Dogra .1990. Kimia Fisik dan Soal-Soal. Jakarta: Penerbit Universitas


Indonesia.

Sudarmo, Unggul. 2006. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : PHIBETA.

Wahyudi. 1999. Kimia 2. Bandung: GANECA EXACT.


LAMPIRAN B
TUGAS DAN PERTANYAAN

1. Dalam reaksi di atas yang mana tergolong reaksi sentesa dan mana
tergolong reaksi analisa?
2. Mengapa logam Na dengan air menghasilkan letupan ?

3. Pada percobaan di atas, yang mana merupakan reaksi percobaan reversibel


dan irreversible
Jawab:

1. Reaksi sintesa ialah reaksi-reaksi kimia yang melibatkan perubahan


dari molekul-molekul sederhana menjadi molekul-molekul kompleks.
Yang tergolong ialah NaOH + HCl → NaCl + H 2O. Reaksi analisa
ialah reaksi-reaksi kimia yang melibatkan perubahan-perubahan
molekul-molekul besar menjadi molekul sederhana. Yang tergolong ialah
2NaOH + H2SO4 → Na2SO4 + 2H2O

2. Karena pelepasan sangat cepat dan merupakan reaksi eksoterrmik atau


menghasilkan panas. Dimana Na memiliki 1 elektron dengan membaginya
sesuai kaidah octet maka menghasilkan 1 elektron terluar. Dengan valensi
hanya 1 membuatnya sangat mudah bereaksi, 1 elektron akan mudah
tertarik oleh unsur lain. Saat dimasukkan ke dalam air, 1 elektron akan
mengkat OH dari air mengantikan H dan membentuk NaOH
3. Reaksi reversibel
Pb(NO3)2(aq) + 2NaOH(aq) → Pb(OH)2(s) + 2NaNO3(aq)

Reaksi irreversibel
Pb(NO3)2 + K2Cr2O7 → PbCr2O7(s) + 2KNO3(aq)

2NaOH + H2SO4 → Na2SO4 + 2H2O

LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT

N ALAT DAN NAMA ALAT FUNGSI


O
1 Tabung reaksi Untuk mencampurkan, menampung dan
memanaskan senyawa kimia cair atau padat
terutama untuk pengujian yang bersifat
kulitatif

2 Pipet volume Untuk mengambil larutan dengan volume


sesuai kapasitasnya

3 Pipet Ukur Untuk mengukur larutan kimia yang


memiliki konsentrasi tinggi

4 Penghisap Pipet Untuk menghisap atau menyedot larutan.


Alat tersebut dipasang pada ujung pipet
volume atau pipet ukur

Anda mungkin juga menyukai