Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KIMIA DASAR

Percobaan II
Jenis-Jenis Reaksi Kimia

Disusun Oleh:
Nama : Liana
Nim : 190406005
Prodi : Pendidikan Matematika

Asisten Pembimbing:
-Maulidya Husnul Khatimah
-Legisa

UPT LABORATORIUM DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SAMUDRA
LANGSA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmatnya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Penulisan makalah mengenai Jenis-jenis reaksi kimia ini di buat dimaksudkan
untuk melengkapi tugas mata kuliah kimia dasar. Yang mana isi makalah ini di
ambil dari beberapa buku dengan sumber yang ada dan di anggap relevan.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena masih
banyak kekurangan baik dari isi maupun dari segi penulisannya. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang mengarah pada perbaikan makalah ini sangat saya harapkan.
Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Langsa, April 2020

Penyusun

I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..........................................................................................................i

Daftar Isi..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................1
1.3 Tujuan Percobaan.....................................................................................1
BAB II ISI

2.1 Dasar Teori.........................................................................................................2

2.2. Alat dan Bahan..................................................................................................4

2.3. Prosedur Kerja...................................................................................................5

2.4. Hasil dan Pengamatan.......................................................................................6

2.4.1. Sebelum Percobaan...................................................................................8

2.4.2.Sesudah Percobaan.....................................................................................9

2.5.Pembahasan......................................................................................................12

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan.....................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
reaksi kimia adalah transpormasi atau perubahan dalam, struktur molekul. reaksi
suami bisa menghasilkan penggabungan membentuk yang lebih besar.
pembelahan molekul menjadi doa atau lebih molekul yang lebih kecil, atau penata
perlu memprogram ulang atom-atom dalam, molekul.zat yang mengalami
perubahan yaitu reaktan yang ditulis disisi kiri dan sas pembentuk yaitu produk
yang ditulis pada sisi kanari bahasa dari arah panah. persamaan kimia harus setara
dan mengikuti hukum kekekalan massa. shares atom tiap jenis dalam, reaktan dan
produk harus sama.dapat pula dinyatakan bahwa reaksi adalah suatu alt proses
dimana Asas-Asas baru negara, yaitu hasil reaksi, terbentuk bahasa dari beberapa
sas aslinya yang di sebut pereaksi. biasanya suatu reaksi kimia disertai diposkan
oleh fisis kejadian-kejadian, seperti perubahan warna pembentukan endapan atau
timbulnya gas.reaksi yang menghasilkan endapan gas dan. bila doa larutan
elektroit saling di reaksikan dan saling bertemunya di mungkinkan doa ion yang
menghasilkan layering yang sukar larut, maka layering nihil akan mengendap.
reaksi yang dapat disebut endapan pengendapan;. terjadinya endapan karena
bertemunya ion-ion yang sukar larut, sedangkan terjadinya disebabkan gas karena
terurainya suatu sas berbaring gas menjadi.
adapun hubungan percobaan artikel baru farmasi yaitu pada larutan serta pada alt
proses pembuatan obat-obatan yang dibuat berdasarkan hasil penelitian terhadap
alt proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat secara medis terhadap
suatu penyakit.

1.2.Rumusan Masalah
1.2.1.Bagaimana mengamati beberapa reaksi kimia yang terjadi di dalam larutan?
1.3.Tujuan
1.3.1. untuk mengamati beberapa reaksi kimia yang terjadi di dalam larutan.

1
BAB II
ISI
2.1 Dasar Teori

Reaksi kimia dikatakan atau berlangsung apabila salah satu hal


berikut harus teramati yaitu reaksi tersebut menghasilkan gas, endapan,
perubahan suhu dan perubahan warna. (Nonimus 2008). Reaksi kimia adalah
suatu proses dimana zat-zat baru yaitu hasil reaksi, terbentuk dari beberapa zat
aslinya, yang disebut pereaksi. Biasanya suatu reaksi kimia disertai oleh
kejadian-kejadian fisis, seperti perubahan warna, pembentukan endapan, atau
timbulnya gas.

Lambang-lambang yang menyatakan suatu reaksi kimia disebut


persamaan kimia. Dalam penulisan persamaan reaksi diperlukan tiga langkah :

a. Nama-nama pereaksi dan hasil reaksi ditulis, hasilnya disebut


sebuah persamaan sebutan.

Contoh : nitrogen oksida + oksigen→ Nitrogen dioksida

b. Sebagai penggantin nama zat dipergunakan rumus-rumus kimia.

Hasilnya disebut persamaan kerangka.

Contoh : No + O2→No2

c. Persamaan kerangka kemudian di kesetimbangan, yang


menghasilkan persamaan kimia.

Contoh : 2No + O2→2 No2

Jenis – jenis reaksi kimia :

a.Pembakaran.
Pembakaran adalah suatu reaksi dimana suatu unsur atau senyawa bergabung
dengan oksigen membentuk senyawa yang mengandung oksigen sederhana.

Contohnya : CO2, H2O dan SO2

C3 H8 (9) + 5O2(9)→3CO2 (9) + 4H2O (9)

2
2C6 H14 O4 (9) + 15O2→ 12Co2 (9) + 14H2O(9)

b. Penggabungan (sintetis) suatu reaksi dimana sebuah zat yang lebih


kompleks terbentuk dari dua atau lebih zat yang lebih sederhana (baik unsur
maupun senyawa).
2H2 (9) + O2 (9)→ 2H2O (9)
CO (9) + 2H2 (9)→ CH3OH (9)

c. Penguraian adalah suatu reaksi dimana suatu zat dipecah menjadi zat- zat
yang lebih sederhana

2Ag2O(p)→ 4Ag(p) + O2(9)

d. Penggantian (Perpindahan tanggal) adalah suatu reaksi dimana sebuah


unsur pindahan unsur lain dalam suatu senyawa.

Cu(p) + 2Ag+(ag)→ CU2+(ag) + 2 Ag (p)


e. Metatesis (pemindahan tanggal) adalah suatu reaksi dimana terjadi
pertukaran antara dua reaksi.

AgNo3(ag)→NaCL(a g) →AgCL(p) + NaNO3(ag)

Cara teringkas untuk memberikan suatu reaksi kimia adalah dengan


menulis suatu persamaan kimia berimbang yang merupakan pernyataan
kualitatif maupun kuantitatif mengenai pereaksi yang terlibat. Tiap zat
diwakili oleh rumus molekulnya. Menyatakan banyaknya atom-atom dari tiap
macam dalam suatu satuan zat itu. Rumus molekulnya merupakan kelipatan
bilangan bulat rumus emperis zat itu yang menyatakan jumlahminimal yang
mungkin dalam perbandingan yang benar atom-atom dari tiap macamnya.
Tiga kelas umum reaksi yang dijumpai dengan melaus dalam kimia ialah
reaksi kombinasi langsung, reaksi penukargantian sederhana dan reaksi
penukar gantian rangkap. Hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil
reaksi dalam suatu persamaan kimia berimbang menmberikan dasar
staikiometri. Perhitungan staikiomentri mengharuskan penggunaan bobot
atom unsur dan bobot molekul senyawa. Banyaknya suatu hasil reaksi tertentu
yang menurut perhitungan akan diperoleh dalam suatu reaksi kimia rendemen
teoritis untuk suatu reaksi kimia. Penting untuka mengetahui mana yang
merupakan pereaksi pembatas yakni pereaksi yang secara teoritis dapat
bereaksi sampaihabis, sedangkan pereaksi-pereaksi lain berlebih.
Ciri-ciri reaksi kimia :
1. Terjadi Perubahan Warna

3
Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat
disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom reaktan dan pembentukan
ikatan-ikatan bru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan
energi. Untuk membentuk ikatan yang baru, dilepaskan sejumlah energi. Jadi,
pada reaksi kimia terjadi perubahan energi. Reaksi kimia yang menghasilkan
energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi eksotermis. Reaksi yang
menyerap energi panas disebut dengan reaksi endotermis.

Contoh: Api dapat menghangatkan tubuh yang kedinginan dan ketika bernafas
panas yang ada dalam tubuh akibat berolahraga dikeluarkan sehingga tubuh
menjadi dingin.
2. Terjadi Perubahan Suhu
Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat
disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom pereaksi dan pembentukan
ikatan-ikatan baru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan
diperlukan energi.
Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan
reaksi eksotermis, sedangkan reaksi yang menyerap energi panas disebut reaksi
endotermis.Reaksi kimia terjadi pada suatu ruang yang kita sebut dbngan sistem,
tempat di luar sistem disebut dengan lingkungan.Pada reaksi eksotermis, terjadi
perpindahan energi panas dari sisitem ke lingkungan.Pada reaksi endotermis
terjadi perpindahan energi panas dari lingkungan ke sistem.

3.Terjadi Pembentukan Endapan


Ketika mereaksikan dua larutan dalam sebuah tabung reaksi, kadang-kadang
terbentuk suatu sneyawa yang tidak larut, berbentuk padat, dan terpisah dari
larutannya. Padatan itu disebut dengan endapan (presipitat).

4. Terjadi Pembentukan Gas


Secara sederhana, dalam reaksi kimia adanya gas yang terbentuk ditunjukkan
dengan adanya gelembung-gelembung dalam larutan yang direaksikan. Adanya
gas dapat diketahui dari baunya yang khas, seperti asam sulfida (H2S) dan amonia
(NH3) yang berbau busuk.
2.2.Alat Dan Bahan
1. Alat-alat:

 Tabung reaksi + rak 12 buah


 Lampu spritus 1 buah

4
 Gelas kimia 100 mL 10 buah
 Pipet tetes 10 buah
2. Bahan-bahan:
 Larutan HCl 1 M 2 mL
 Larutan NaOH 0,05 M 4 mL
 Larutan H2SO4 1 M dan 0,05 M 5 mL
 Larutan Pb(NO3)2 0,1 M 4 mL
 Larutan NaCl 0,1 M 2 mL
 Larutan K2CrO4 0,1 M 2 mL
 Larutan KMnO4 0,05 M 2 mL
 Larutan asam oksalat, H2C2O4.2H2O 0,1 M 2 mL
 Lempengan Aluminium (Al) 1 cm
 Lempengan Magnesium (Mg) 1 cm
 Logam Fe (paku) 1 batang
 Indikator Phenolftalein (pp) 5 tetes

2.3.Prosedur Kerja
a. Reaksi Sintesis

Jepitlah 1 cm lempeng Mg dengan penjepit kemudian dibakar dengan api, amati


setiap perubahan yang terjadi (warna nyala, warna abu).
1. Masukkan sisa pembakaran (abu) ke dalam tabung reaksi yang
berisi 2 mL air, kocok larutan itu kemudian diteteskan 1 tetes
indicator pp. Amati perubahan warnanya.

2. Amati besi (paku) yang sudah berkarat, tuliskan persamaan


reaksinya.

b. Reaksi Metatesis

5
1. Ke dalam 2 buah tabung reaksi masukkan masing-masing larutan
Pb(NO3)2 0,1 M.
2. Pada tabung reaksi (1) tambahkan 2 mL larutan NaCl 0,1 M. Amati
perubahan yang terjadi.

3. Pada tabung reaksi (2) tambahkan 2 mL K2CrO4 0,1 M. Amati


perubahan yang terjadi.

c. Reaksi Penetralan

1. Ke dalam 2 buah tabung reaksi masukkan masing-masing 2 mL


NaOH 0,05 M. teteskan indicator pp pada kedua tabung reaksi
tersebut. Amati perubahan yang terjadi.

2. Pada tabung reaksi (1) tambahkan 2 mL larutan HCl 1M. Amati


perubahan yang terjadi.

3. Pada tabung (2) tambahkan 2 mL larutan H2SO4 0,05 M. Amati


perubahan yang terjadi.

d. Reaksi Redoks

1. Masukkan ke dalam sebuah tabung reaksi 2 mL


larutan H2C2O4 0,1 M dan 1 mL H2SO4 1 M,
kemudian tambahkan 2 mL larutan KMnO4 0,05 M.
Amati perubahan yang terjadi.

2. Ke dalam sebuah tabung reaksi yang lain masukkan


2 mL larutan H2SO4 1 M, kemudian masukkan
selempeng logam Aluminium. Amati perubahan
yang terjadi.

2.4.Hasil Dan Pengamatan

1. Reaksi Kombinasi

6
No
Sampel Perubahan Keterangan
.
1. Aluminium Foil Warna abu-abu Bereaksi

3. Reaksi Dekomposisi

No
Sampel Perubahan Keterangan
.
Ada gelembung
1. H2SO4 + Al Bereaksi
sedikit
Ada gelembung
2. HCl + Al Tidak bereaksi
sedikit
Ada gelembung sejak
3. NaOH + Al Bereaksi
awal
4. H2SO4 + Fe Tidak ada perubahan Tidak beraksi
Ada sedikit
5. NaOH + Fe Bereaksi
gelembung
6. HCl + Fe Tidak ada perubahan Tidak bereaksi

3. Reaksi Metatesis

No
Sampel Perubahan Keterangan
.
1. HCl + NaOH Tidak ada perubahan Tidak bereaksi
2. FeCl + NaOH Tidak ada perubahan Tidak bereaksi
Terdapat endapan
3. KBr + AgNO3 Bereaksi
hijau
4. CaCl2 + NaOH Tidak ada perubahan Tidak bereaksi
5. AgNO3 + NaCl Warnanya putih Bereaksi
6. AgNO3 + CaCl2 Warnanya hijau Bereaksi

4. Reaksi Subtitusi

No
Sampel Perubahan Keterangan
.
Ada gelembung
1. H2SO4 + Al Bereaksi
sedikit
Ada gelembung
2. HCl + Al Tidak bereaksi
sedikit
Ada gelembung sejak
3. NaOH + Al Bereaksi
awal

7
4. H2SO4 + Fe Tidak ada perubahan Tidak beraksi
Ada sedikit
5. NaOH + Fe Bereaksi
gelembung
6. HCl + Fe Tidak ada perubahan Tidak bereaksi

4. Reaksi Metatesis

No
Sampel Perubahan Keterangan
.
1. HCl + NaOH Tidak ada perubahan Tidak bereaksi
2. FeCl + NaOH Tidak ada perubahan Tidak bereaksi
Terdapat endapan
3. KBr + AgNO3 Bereaksi
hijau
4. CaCl2 + NaOH Tidak ada perubahan Tidak bereaksi
5. AgNO3 + NaCl Warnanya putih Bereaksi
6. AgNO3 + CaCl2 Warnanya hijau Bereaksi

2.4.1 Sebelum percobaan

No Nama Bahan Bentuk Warna


1 Aquades Cairan Tidak Berwarna
2 Natrium Klorida Serbuk Tidak Berwarna
3 Asam Klorida Larutan Tidak Berwarna
4 Asam Sulfat Larutan tidak berwarna
5 Natrium Hidroksida Serbuk Tidak Berwarna
6 Alumunium Foil Larutan Warna keperakan
7 Perak Nitrat serbuk Tidak Berwarna
8 Amonium Karbonat Serbuk Tidak Berwarna
9 Kalium Bromida Serbuk tidak berwarna transparan
10 Kalium Bromat Serbuk Tidak Berwarna
11 KalsiumKlorida Serbuk Tidak Berwarna
12 Besi Klorida Serbuk hitam kehijauan
13 Besi Padatan Metalik mengkilap keabu-
abuan

8
2.4.2 Sesudah Percobaan

 Reaksi Kombinasi

Aluminium Foil

-Dinyalakan spritus

-Ambil aluminium foil ukuran 4 x 10


cm

-jepit salah satu ujung aluminium


foil kemudian dibakar dibagian
Menghasilkan warna Abu-abuterpanas api spiritus

 Reaksi Dekomposisi
a. Dekomposisi Kalium Biomat

KBr -Disiapkan tabung reaksi dan


KbrO 3

-Disiapkan tabung reaksi dan diberi label

diberi label
-Dimasukkan KbrO3
-Dimasukkan KBr secukupnya
kedalam tabung secukupnya kedalam tabung

-Dipanaskan tabung reaksi yang -Dipanaskan tabung reaksi


berisi KBr, setelah beberapa saat yang berisi KbrO3 setelah
dinyalakan korek api dan beberapa saat dinyalakan korek
Tidak Bereaksi api korek api yang menyala bereaksi api
didekatkan
dan didekatkan korek api
Nyala
yang menyala didekat mulut
padam api lebih besar &
didekat mulut tabung. Diperhatikan
terdapat rongga
nyala apinya.

b. Dekomposisi Amonium Karbonat

((NH4)2CO3)

9
-Dimasukkan amonium karbonat
((NH4)2CO3) ke dalam tabung
reaksi dalam jumlah secukupnya.
-Diletakkan kertas lakmus merah
di mulut tabung reaksi

-Dipanaskan tabung reaksi di atas


api spiritus. Setelah beberapa saat
terjadi perubahan pada kertas
lakmus. Dicatat hasil pengamatan
Bereaksi Lakmus
yang diperoleh.
merah menjadi biru

1. Reaksi Subtitusi

Al + H2S04
-Disiapkan tabung reaksi dan masing-masing
tabung diberi label sesuai dengan larutan dan
logam yang akan dimasukkan

-Masing-masing tabung reaksi dimasukkan


larutan dan logam sesuai dengan daftar
-Disimpan tabung yang telah diisi tersebut pada
rak tabung reaksi dan diperhatikan /diamati
Bereaksi Ada perubahan atau reaksi yang terjadi pada setiap
gelembung sedikit
3.Reaksi Subtitusi

-Disiapkan 6 tabung reaksi dan masing-masing tabung diberi label


sesuai dengan larutan dan logam yang akan dimasukkan

-Masing-masing tabung reaksi dimasukkan larutan dan logam sesuai


dengan daftar
- Disimpan tabung yang telah diisi tersebut pada rak tabung reaksi dan
diperhatikan /diamati perubahan atau reaksi yang terjadi pada setiap
reaktan. 10
H2SO4 + Bereaksi dan Ada
gelembung sedikit
Al

HCl + Al Tidak bereaksi dan Ada


gelembung sedikit

NaOH + Bereaksi dan Ada


Al gelembung sejak awal

H2SO4 + Tidak Bereaksi dan Tidak ada


Fe perubahan

NaOH + Bereaksi dan Ada sedikit


Fe gelembung

Tidak bereaksi dan Tidak ada


HCl + Fe
perubahan

4. Reaksi Metatesis

-Disiapkan 5 tabung reaksi, masing-masing tabung diberi label sesuai


dengan sampel yang akan dimasukkan.
-Dimasukkan sampel sesuai daftar berikut.
- Masing-masing satu pipet untuk setiap larutan senyawa.
-Diketuk-ketuk tabung reaksi agar larutan saling bercampur.
-Disimpan tabung reaksi tersebut pada rak tabung reaksi dan diamati
perubahan yang terjadi pada setiap larutan.
Dicatat hasil pengamatan yang diperoleh.

Tidak bereaksi dan


HCl + NaOH
Tidak ada perubahan

11
FeCl + Tidak bereaksi dan
Tidak ada perubahan
NaOH
Bereaksi dan Terdapat
KBr + AgNO3 endapan hijau

CaCl2 + Tidak Bereaksi dan


NaOH Tidak ada
perubahan
AgNO3 + Bereaksi dan
NaCl Warnanya putih

AgNO3 + Bereaksi dan


CaCl2 Warnanya hijau
2.5.Pembahasan

Reaksi kimia adalah suatu proses dimana zat-zat aru yaitu hasil reaksi
terbentuk dari beberapa zat aslinya yang disebut pereaksi. Biasanya suatu
reaksi kimia disertai oleh kejadian- kejadian fisis seperti perubahan warna,
pembentukan endapan, atau timbulnya gas.

Jenis – jenis reaksi kimia antara lain : reaksi kombinasi yaitu reaksi
yang terjadi antara senyawa yang sederhana bergabung menjadi senyawa yang
kompleks, reaksi dekomposisi yaitu reaksi yang terjadi antara senyawa yang
kompleks terurai menjadi senyawa yang sederhana, reaksi substitusi adalah
rekasi yang terjadi karena senyawa – senyawanya tertukar tetapi hanya salah
satunya, dan reaksi metatesis adalah reaksi yang terjadi pada senyawa yang
kedua kation dan anionnya salang bertukar.

Pada percobaan reaksi kimia akan dilakukan percobaan 4 jenis reaksi


kimia diatas yaitu reaksi kombinasi, reaKSI dekomposisi, reaksi substitusi dan
reaksi metatesis. Adapun alat-alat yang digunakan yaitu, tabung reaksi,
pembakar spiritus, gelas ukur, pipet tetes, korek api, batang pengaduk, tang
krus.

Percobaan reksi kimia yang pertama yaitu jenis reksi kimia


kombinasi,.Pada percobaan ini bahan yang dibutuhkan yaitu aluminium foil.

12
Aluminium foil lalu dibakar diatas api langsung ( pembakar spiritus ) sampai
terjadi reaksi kombinsai antara aluminium foil dengan oksigen, yang ditandai
dengan berubahnya aluminium foil menjadi warna abu-abu kebiruan. Adapun
persamaan reaksinya ,menjadi:

4Al + 3O2- 2Al2O3

Hasil pembakaran aluminium foil yaitu aluminium oksida.

Pada percobaan reaksi kimia kedua, yaitu reaksi dekomposisi.Pertama digunakan


sampel KBrO3 dan KBr. Sampel KBrO3 dimasukkan ke dalam tabung reaksi
kemudian dipanaskan diatas pembakar spiritus. Lalu diletakkan korek api

yang menyala tepat di atas mulut tabung. Amati apa yang terjadi pada
nyala korek api. Kemudian diulangi cara yang sama dengan sampel yang
berbeda, amati nyala korek api. Bandingkan nyala korek api pada kedua tabung
reaksi tersebut. Hasil yang diperoleh bahwa nyala api pada korek yang
diletakkan diatas mulut tabung yang berisi sampel KBrO3 lebih besar
dibandingkan nyala api pada korek di mulut tabung KBr. Hal ini terjadi karena
KBrO3 terdekomposisi sehingga menghasilkan O2 yang dihasilkan
( diuraikan ). Inilah yang menyebabkan nyala api menjadi besar. Sedangkan
pada KBr nyala api tidak berubah karena zat tidak terurai.

2 KBrO3 2KBr + 3O2

Pada percobaan reaksi dekomposisi yang kedua menggunakan


( NH4)2CO3 sebagai sampelnya. ( NH4)2CO3 dimasukkan ke dalam tabung
reaksi. Kemudian pada mulut tabung diletakkan kertas lakmus merah.Setelah
itu panaskan tabung diatas pembakar spiritus. Amati apa yang terjadi pada
kertas lakmus. Kertas lakmus akan berubah menjadi warna biru. Hal ini
disebabkan bahwa ketika .( NH4)2CO3 dipanaskan maka akan terdekomposisi
menjadi:

( NH4)2CO3 2NH2 + H2O + CO2

Amoniak yang terurai lalu menguap, sehingga menyebabkan kertas


lakmus berubah warna menjadi biru, karena amoniak bersifat basa.Selain itu
tercium juga bau amoniaknya.

Pada percobaan reaksi kimia ketiga, yaitu reaksi substitusi. Disiapkan 6 buah
tabung reaksi, masing- masing tabung diisi campuran Fe + H 2SO4,Fe + NaOH, Fe
+ HCl, Al + H2SO4, Al + NaOH, dan Al + HCl. Setelah dimasukkan,

13
diamkan selama 20 menit. Kemudian diamati apa yang terjadi .tanda
terjadinya reaksi kimia yaitu adanya perubahan warna, suhu, dan timbulnya
gelembung gas. Serta terdapat endapan diamati pada pada campuran apakah
ada tanda-tanda reaksi yang terjadi. Dari hasil pengamatan diperoleh Fe +
H2SO4terdapat sedikit gelembung dan pada Fe + NaOH juga terdapat sedikit
gelembung. Pada campuran Fe + HCl terdapat banyak gelembung sejak dari
awal pencampuran dan suhunya dingin. Reaksinya yaitu :

Fe + 3HCl FeCl3 + 3H2

Pada campuran Al + H2SO4 tidak terjadi reaksi, kemudian Al + NaOH


terdapat sedikit gelembung.Al + HCl juga tidak bereaksi. Reaksi substitusi
terjadi karena kebanyakan logam yang digunakan jenis pereaksi, pereaksinya
adalah logam yang aka maenggantikan logam lain dari larutan. Logam yang
menggantikan harus lebih aktif dari logam yang diganti. Deret keaktifan logam
disebut deret volta.

K,
Ba, Sr, Ca, Na, Mg, Al, Mn, (H 2O), Zn, Cr, Fe, Cd, Co,Ni, Sn, Pb, (H),
Sb,Bi,Cu, Hg, P, Au

Lebih reaktif kurang reaktif

Semakin kekiri semakin reaksi. Misalnya pada besi dan HCl, karena besi ( Fe )
lebih aktif dari Hidrogen, maka besi menggantikan kedudukan hydrogen
membentuk FeCl. Sedangkan pada aluminium, pada teorinya Al + H2SO4 dan
Al + HCl harusnya menghasilka suatu reaksi kimia.Tapi hal ini disebabkan
mungkin pada saat terjadi reaksi praktikan tidak mengamatinya. Pada deret
volta, unsur logam dengan potensial elektrode lebih negatif di tempatkan di
bagian kiri, sedangkan unsur dengan potensial elektrode yang positif
ditempatkan di bagian kanan. Semakin ke kiri kedudukan suatu logam dalam
deret tersebut, maka logam semakin relatif (semakin mudah melepas elektron),
logam merupakan reduktor yang semakin kuat (semakin mudah mengalami
oksidasi). Sebaliknya, semakin ke kanan kedudukan suatu logam dalm deret
tersebut, maka logam semakin kurang relatif (semakin sulit melepas elektron)
dan logam merupan oksidator yang semakin kuat (semakin mudah mengalami
reduksi).

Pada percobaan reaksi kimia keempat, yaitu reaksi kimia jenis


metatesis. Disiapkan 6 tabung reaksi kemudian masing-masing dimasukkan
campuran HCl + NaOH, FeCl + NaOH, KBr + AgNO 3, AgNO3 + CaCl2, CaCl2
+ NaOH, AgNO3 + NaCl.HCl + NaOH, FeCl + NaOH dan CaCl 2 + NaOH

14
tidak bereaksi, KBr + AgNO3terdapat endapan warna hijau, AgNO3 + CaCl2
warnanya hijau, dan terakhir AgNO3 + NaCl warnanya putih.

Dari hasil yang diperoleh dari beberapa percobaan diatas suatu reaksi
kimia yang terjadi menyebabkan beberapa perubahan yang terjadi, yaitu
pertama reaksi kimia menghasilkan energi dalam bentuk panas, kedua reaksi
kimia kadang – kadang menghasilka suatu endapan yaitu senyawa yang tidak
larut dan membentuk padat.Ketiga yaitu menghasilkan gas yang ditandai
dengan adanya gelembung-gelembung dan terjadinya bau yang khas.

Hubungan reaksi-reaksi kimia dalam bidang farmasi, salah satu contohnya, yaitu
pada pembuatan obat sintesis. Dimana dalam pembuatannya menggunakan reaksi-
reaksi kimia untuk membuat suatu obat yang sesuai dengan komponen yang akan
disintesis. Selain itu, contoh lainnya di dalam tubuh, ketika obat masuk maka
tesnya di reaksi antara zat atau senyawa-senyawa obat dengan tubuh sehingga
obat tersebut dapat menimbulkan efek yang di butuhkan bagi tubuh.

15
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan

1. Jenis- jenis reaksi kimia adalah reaksi kombinasi, reaksi dekomposisi, reaksi
subsitusi, dan reaksi metatesis.
2. Tanda-tanda terjadinya reaksi adalah terjadinya perubahan warna, suhu, gas,
dan endapan.
3. Adapun hasil percobaannya sebagai berikut :
a. Reaksi Kombinasi, Aluminium foil dipanaskan berubah warna menjadi
abu-abu
b. Reaksi Dekomposisi. KBr03 KBr + O2 nyala apinya semakin besar dan
untuk KBr nyala apinya padam, (NH4)2CO3 kertas lakmus merah
berubah menjadi biru.
c. Reaksi Subsitusi. Fe+H2SO4 ada gelembung sedikit, Fe+ NaOH ada
gelembung sedikit dan Al+NaOH juga ada gelembung setelah
didiamkan selama beberapa menit. Fe+HCl sejak direaksikan sudah
ada gelembung dan banyak , Al+H2SO4 dan Al+HCl tidak bereaksi
d. Reaksi Metatesis, HCl+ NaOH, FeCl+NaOH dan CaCl 2+NaOH tidak
bereaksi, KBr+AgNO3 terdapat endapan padat hijau dan
AgNO3+CaCl2 hasilnya warna hijausedangkan AgNO3+NaCl hasilnya
warna putih

16
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Drs. Hiskia. 2001. Wujud Zat dan Kesetimbangan Kimia. PT Citra
Aditya Bakti, Bandung.
Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar. Terjemahan dari General Chemistry oleh
Suminar Setiati  Achmadi. Erlangga, Jakarta.
Keenan. 1984. Kimia Universitas Jilid 2. Erlangga, Jakarta.
Oxtoby, David W. 1989. Prinsip-prinsip Kimia Modern Jilid 1 Edisi 4.
Terjemahan dari Principles of  Modern Chemistry oleh Suminar Setiati Achmadi.
Erlangga, Jakarta.
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia dasar dan terapan modern jilid 1. Erlangga,
Jakarta.
Rusman. 2009. Kimia Fisik Bagian I. Syiah Kuala University, Banda Aceh.

17

Anda mungkin juga menyukai