Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN MINI RISET

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-Tugas Mata Kuliah Kimia Umum

Mengenal Reaksi-Reaksi Kimia

CLAUDIA FEBERIANA BR TARIGAN

NIM: 4191240004

FISIKA 19

Dosen pengampu: Drs. JASMIDI, M. Si

RIKHA YOLANDA, S. Si., M. Sc

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan “Mini Riset”. Penulis
berterima kasih kepada Ibu dosen yang bersangkutan yang sudah memberikan bimbingannya.

Semoga tugas ini dapat di pahami dan di mengerti bagi pembaca. Penulis juga
menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis minta maaf jika
ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna kesempurnaan tugas ini.

           Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 21 oktober 2019

penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................

a. Latar Belakang .......................................................................................................


b. Rumusan Masalah ..................................................................................................
c. Tujuan.....................................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................

a. Kajian Teori ...........................................................................................................

BAB III PEMBAHASAN .................................................................................................

BAB IV PENUTUP ...........................................................................................................

4.1 Kesimpulan ..................................................................................................................

4.2 Saran ............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

a. LATAR BELAKANG
Reaksi kimia adalah suatu proses reaksi antar senyawa kimia yang mengakibatkan
perubahan struktur dan molekul. Dalam suatu reaks terjadi proses ikatan dimana senyawa
pereaksi bereaksi menghasilkan senyawa baru(produk).
Perubahan reaksi kimia sangat penting karena merupakan kemampuan dasar. Jenis-jenis
reaksi kimia diantaranya, yaitu reaksi penggabungan, reaksi pergantian, reaksi pergantian
rangkap, reaksi netralisasi, dan reaksi pembakaran.
Oksidasi adalah suatu proses yang mengakibatkan bilangan suatu elektron atau lebih
dari dalam zat(atom, ion, dan molekul). Bila suhu unsur dioksida, keadaan oksidasinya berubah
ke harga yang lebih positif suatu zat pengoksidasi adalah suatu zat yang memperoleh elektron
dan dalam proses tertentu zat tersebut direduksi. Reduksi adalah suatu proses yang
mengakibatkan hilangnya satu elektron atau lebih dari alam zat.

b. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam laporan ini, yaitu:
1.

c. TUJUAN
Adapun tujuan dari laporan ini, yaitu:
1.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Peramaan reaksi merupakan bahasa ilmu kimia persamaan reaksi menjelaskan secara
kualitatif peristiwa yang terjadi jika dua pereaksi atau lebih bergabung dan secara kuantitatif
menyatakan jumlah zat yang bereaksi serta jumlah produk reaksi.

Reaksi kimia dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

1. Reaksi kimia yang berlangsung tanpa perpindahan elektron.


2. Reaksi kimia yang berlangsung dengan terjadinya perpindahan elektron.

Reaksi yang disertai perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain dikenal sebagai
reaksi oksidasi reduksi(redoks). Reaksi kimia adalah proses yang mengonservasi sekelompok
zat yang disebut reaktan, menjadi kelompok zat baru yang dinamakan produk. Dengan kata
lain, reaksi kimia adalah reaksi yang menghasilkan perubahan kimia. Dalam banyak kasus
tidak ada yang terjadi ketika sejumlah zat dicampur masing-masing mempertahankan
komposisi dan zat aslinya. Kita memerlukan bukti sebelum kita dapat mengatakan bahwa suatu
reaksi telah terjadi. Beberapa jenis bukti fisis yang diperlukan ditunjukkan berikut ini:

1. Perubahan warna.
2. Pembentukan padatan dalam larutan jernih.
3. Evolusi gas.
4. Evolusi atau penyerapan kalor.

Meskipun pengamatan seperti ini biasanya menandakan bahwa reaksi telah terjadi,
bukti kuat masih memerlukan analisis kimia terperinci dari campuran reaksi untuk
mengidentifikasi semua zat yang ada.(Petrucci.2007).
Umumnya reaksi-reaksi kimia digolongkan menurut jenisnya sebagai berikut:
a. Reaksi penggabungan, yaitu reaksi dimana dua buah zat bergabung membentuk zat
ketiga.kasus paling sederhana adalah jika dua unsur bereaksi membentuk senyawa.
Misalnya logam Na bereaksi dengan gas klorin membentuk natrium klorida.
Na(s) + Cl(s) 2NaCl(s)

b. Reaksi penguraian, yaitu suatu reaksi senyawa tunggal membentuk dua atau lebih
zat baru. Biasanya reaksi ini berlangsung dalam suhu tinggi. Beberapa senyawayang
dapat terurai dengan menaikan suhu misalnya KCl3. Senyawa ini jika dipanaskan
akan terurai menjadi KCl dan O2. Persamaan kimianya:
KCl3(s) 2KCl(s) + 3O2(g)
c. Reaksi pendesakan atau pergantian, yaitu suatu reaksi dimana suatu unsur bereaksi
dengan suatu senyawa menggantikan unsur yang terdapat dalam senyawa itu.
Misalnya, jika logam besi dicelupkan ke dalam larutan tembaga(II) nitrat, akan
mengendapkan logam tembaga. Persamaan kimianya:
2Fe(s) + Cu(NO(3))2(aq) Cu(s) + Fe(NO3)2(aq)

d. Reaksi metalesis(pembentukan ganda), yaitu reaksi yang melibatkan pertukaran


bagian dari pereaksi. Jika pereaksi adalah senyawa ionik dalam bentuk larutan,
bagian yang bertukaran adalah kation dan anion dari senyawa. Misalnya larutan
kalium iodida yang tidak berwarna. Ion-ion didalam larutan bereaksi membentuk
endapan berwarna kuning dari senyawa timbal(II) iodida. Persamaan kimianya:
2KCl(aq) + Pb(NO3)3(aq) 2KNO3(aq) + Pbl2(s)

e. Reaksi pembakaran, yaitu reaksi suatu zat dengan oksigen, biasanya bereaksi cepat
disertai pelepasan kalor membentuk nyala.

Oksidasi adalah suatu proses yang mengakibatkan bilangan suatu elektron atau
lebih dari dalam zat(atom, ion, dan molekul). Bila suhu unsur dioksida, keadaan oksidasinya
berubah ke harga yang lebih positif suatu zat pengoksidasi adalah suatu zat yang memperoleh
elektron dan dalam proses tertentu zat tersebut direduksi. Reduksi adalah suatu proses yang
mengakibatkan hilangnya satu elektron atau lebih dari alam zat.(Svehia.1985).
Secara umum untuk menyetarakan persamaan reaksi melalui beberapa tahap, yaitu:
1. Identifikasi semua reaktan dan produk kemudian tulis rumus molukulnya masing-
masing pada sisi kiri dan sisi kanan dari persamaan.
2. Setarakan persamaan tersebut dengan mencoba berbagai koefisien yang berbeda
jumlah atom dari tiap unsur sama pada kedua sisi persamaan.
3. Carilah unsur yang muncul hanya sekali pada tiap sisi persamaan denga jumlah
atom yang sama pada tiap sisi. Rumus molekul yang mengandung unsur-unsur ini
pasti mempunyai koefisien yang sama, setarakan unsur-unsur yang muncul pada
dua atau lebih rumus pada persamaan sisi yang sama.
4. Periksa persamaan yang telah disetarakan tersebut untuk memastikan bahwa jumlah
total tiap jenis atom pada kedua sisi persamaan adalah sama.(Chang. 2003).

Pereaksi pembatas, ketika seorang kimiawan mengerjakan suatu reaksi, reaktan


biasanya tidak terdapat dalam jumlah stoikiometri(stoichiometric amounts) yang tepat, yaitu
dalam perbandingan yang ditunjukkan oleh persamaan yang setara. Oleh karena itu, tujuan
reaksi adalah menghasilkan kuantitas maximumseny awa yang berguna dari sejumlah tertentu
material awal, sering sekali satu reaktan yang lebih mahal seluruhnya diubah menjadi produk
yan diinginkan. Konsekuensinya, beberapa reaktan akan tersisa pada akhir reaksi. Reaktan
yang pertama kali habis digunakan pada reaksi kimia disebut pereaksi pembatas(limiting
reagent), karena jumlah maksimum produk yang terbentuk tergantung pada berapa baak jumlah
awal dari reaktan ini, jika reaktan ini telah digunakan semua, tidak ada lagi produk yang
terbentuk. Pereaksi berlebih(excess reagent) adalah pereaksi yang terdapat dalam jumlah lebih
besar dari pada yang diperlukan untuk bereaksi dengan sejumlah tertentu pereaksi pembatas.
Hasil reaksi, jumlah pereaksi pembatas yang ada pada awal reaksi menentukan
hasil teorits dari hasil tersebut, yaitu jumlah produk yang akan terbentuk jika seluruh pereaksi
pembatas terpakai pada reaksi. Jadi, hasil teoritis adalah hasil maksimum yan didapat hampir
selalu lebih kecil dari pada hasil teoritis.oleh karena itu, para kimiawan mendefenisikan hasil
sebenarnya sebagai jumlah produk sebenarnya yang dihasilkan dari suatu reaksi. Ada berbagai
alasan mengapa terjadi perbedaan anatara hasil yang sebenarnya dan hasil teoritis. Untuk
menentukan efesiensi dari suatu reaksi, kimiawan seringkali menggunakan persen hasil yang
dapat dijabarkan sebagai hasil sebenarnya terhadap hasil teoritis, dan dihitung sebagai berikut:
hasil sebenarnya
%hasil= x 100%.(Oxtoby.2001).
hasil teoritis
BAB III

PEMBAHASAN

A. ALAT DAN BAHAN


ALAT

N Nama alat Ukuran Jumlah


O
1 Krusibel Sedang 1 buah
2 Statif dan gelang besi - 1 set
3 Penjepit krusibel - 1 buah
4 Sudip Sedang 1 buah
5 Pingset - 1 buah
6 Pembakar spritus Sedang 1 buah
7 Alat segitiga - 1 buah
8 Tabung reaksi Sedang 6 buah
9 Pipet tetes Kecil 2 buah
10 Rak tabung reaksi Sedang 1 buah
11 Pipet ukur 5 ml 1 buah

BAHAN

NO Nama bahan Rumus Konsentrasi Warna Wujud Jumlah


kimia
1 Pita Magnesium Mg - Abu-abu Padat 2 buah
2 Lempengan Cu 0,1 M Keemasan Padat 1 buah
Tembaga
3 Asam Sulfat H2SO4 0,1 M Bening Cair 1 ml
4 Natrium NaOH 0,1 M Putih Cair 4,5 ml
Hidroksida
5 Asam Klorida HCl 0,1 M Bening Cair 2 ml
6 Timbal(II) nitrat Pb( NO3)2 0,1 M Tak Cair 1 ml
berwarna
7 Kalium Iodide KI 0,1 M Tak Cair 2 ml
berwarna
8 Kristal CUSO4.5H2O - Biru Padat Seujun
tembaga(II) terang g sudip
sulfat
Pentahidrat
9 AgNO3 0,1 M Bening Cair 2 ml
10 Indicator PP - Bening Cair 2 t
Fenolflatein e
t
e
s

B. PROSEDUR PERCOBAAN DAN HASIL PENGAMATAN


2.1 Reaksi Penggabungan

REAKSI PENGGABUNGAN
NO PROSEDUR KERJA HASIL
1 Diambil kira-kira 0,5x2 cm pita Mg. Awalnya pita Mg berbentuk padat berwarna
2 Dibakar. hitam, pada saat dibakar pita Mg
3 Diamati dan catat perubahan. mengeluarkan nyala api, dan setelah dibakar
Mg berbentuk serbuk dan berwarna abu-abu
keputih-putihan.

2.2 Reaksi Penguraian

REAKSI PENGURAIAN
NO PROSEDUR KERJA HASIL
1 dimasukkan seujung sudip kristal Awalnya kristal berwarna biru muda, setelah
CuSO45H2O kedalam krusibel. dibakar warnanya berubah menjadi warna
2 Dibakar putih susu.
3 Diamati dan catat perubahannya.

2.3 Reaksi pengusiran


 (HCl+Mg)

REAKSI PENGUSIRAN
NO PROSEDUR KERJA HASIL
1 Diisi sebuah tabung reaksi 1 dengan Pada saat pita Mg dimasukkan kedalam tabung
1mL larutan HCl 0,1M. reaksi yang ada larutannya, terdapat
2 Dimasukkan kira-kira 0,5x2 cm pita gelembung gas.
Mg
3 Diamati dan catat perubahannya.

 (AgNO3+CuSO4)

REAKSI PENGUSIRAN
NO PROSEDUR KERJA HASIL
1 Diisi tabgung reaksi 2 dengan 1mL Pada saat pita tembaga dimasukkan ke dalam
larutan AgNO3. larutan AgNO3, tidak ada perubahan yang
2 Dimasukkan kira-kira 0,5x2 cm pita terjadi.
tembaga.
3 Diamati dan catat perubahannya.

2.4 Reaksi Pertukaran


 (AgNO3+KI)

REAKSI PERTUKARAN
NO PROSEDUR KERJA HASIL
1 Diisi 1mL larutan AgNO3 0,1M. Pada saat larutan AgNO3 ditambahkan dengan
2 Ditambahkan 1mL KI 0,1M. larutan KI warna larutan yang tercipta warna
3 Diamati dan catat perubahannya. hijau keruh.

 (Pb(NO3)2+KI)

REAKSI PERTUKARAN
NO PROSEDUR KERJA HASIL
1 Diisi 1mL larutan Pb(NO3)2 0,1M. Pada saat larutan Pb(NO3)2 ditambahkan
2 Ditambahkan 1mL KI 0,1M. dengan KI tercipta warna kurning pekat.
3 Diamati dan catat perubahannya.

2.5 Reaksi Netralisasi


 (HCl+PP+NaOH)

REAKSI NERALISASI
NO PROSEDUR KERJA HASIL
1 Diisi 1mL larutan HCl 0,1M. Larutan HCl ditambah dengan PP setelah itu
2 Ditambahkan PP 1 tetes. ditambahkan dengan NaOH sebanyak12 tetes
3 Ditetesi larutan NaOH 0,1 M sampai dan menghasilkan warna ungu.
terjadi perubahan permanen.
4 Catat jumlah tetesan NaOH.

 (H2SO4+PP+NaOH)

REAKSI NETRALISASI
NO PROSEDUR KERJA HASIL
1 Diisi 1mL larutan H2SO4 0,1M. Larutan H2SO4 ditambah dengan PP setelah itu
2 Ditambahkan PP 1 tetes. ditambahkan sebanyak 23 tetes NaOH tercipta
3 Ditetesi larutan NaOH 0,1 M sampai warna unggu kemudaan.
terjadi perubahan permanen.
4 Catat jumlah tetesan NaOH.

C. REAKSI-REAKSI
1. Reaksi penggabungan:
1
Mg + O2 MgO
2
2. Reaksi penguraian:
CuSO45H2O CuSO4 + 5H2O
3. Reaksi pengusiran:
 Mg + 2HCl MgCl + H2
 Cu + AgNO3 CuNO3 + Ag
4. Reaksi pertukaran:
 AgNO3 + KI AgI + KNO3
 Pb(NO3)2 + KI PbI2 + KNO3
5. Reaksi netralisasi:
 HCl + PP warna bening/tidak berubah
 H2SO4 + PP warna tidak berubah
 HCl + NaOH NaCl + H2O
 H2SO4 + NaOH Na2SO4 + H2O

D. PEMBAHASAN
1. Reaksi penggabungan
Reaksi penggabungan yaitu reaksi yang terjadi dimana dua buah zat bergabung
membentuk zat lain(ketiga). Dengan kata lain, jika dua unsur bereaksi membentuk senyawa.
Rumus umum reaksi penggabungan adalah sebagai berikut:
A+B AB
Reaksi ini ditandai dengan terjadinya perubahan warna hitam menjadi abu-abu dan
terdapat uap.
1
Contoh: Mg + O2 MgO
2

2. Reaksi penguraian

3. Reaksi Pengusiran
 (HCl+Mg)
 (AgNO3+CuSO4)
4. Reaksi Pertukaran
 (AgNO3+KI)
 (Pb(NO3)2+KI)
5. Reaksi netralisasi
 (HCl+PP+NaOH)
 (H2SO4+PP+NaOH)
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

G. Shevia. 1985. REAKSI REDOKS. Surakarta: Balaipustaka.

Petrucci. 2007. KIMIA DASAR. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai