Anda di halaman 1dari 17

Bab .

1 Besaran Dan Satuan

A. Dimensi Besaran
College Loan Consolidation Wednesday, March 4th, 2015 - Kelas X

Dimensi besaran adalah cara penulisan suatu besaran dengan menggunakan simbol (lambang) besaran
pokok. Hal ini berarti dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaran-
besaran pokok. Apa pun jenis satuan besaran yang digunakan tidak memengaruhi dimensi besaran
tersebut, misalnya satuan panjang dapat dinyatakan dalam m, cm, km, atau ft, keempat satuan itu
mempunyai dimensi yang sama, yaitu L.

Advertisment

Dimensi Besaran Pokok Dan Turunan

Di dalam mekanika, besaran pokok panjang, massa, dan waktu merupakan besaran yang berdiri bebas
satu sama lain, sehingga dapat berperan sebagai dimensi. Dimensi besaran panjang dinyatakan dalam L,
besaran massa dalam M, dan besaran waktu dalam T. Persamaan yang dibentuk oleh besaran-besaran
pokok tersebut haruslah konsisten secara dimensional, yaitu kedua dimensi pada kedua ruas harus
sama. Dimensi suatu besaran yang dinyatakan dengan lambang huruf tertentu, biasanya diberi tanda [ ].

Tabel Lambang Dimensi Besaran Pokok

Dimensi Besaran Pokok

Dimensi dari besaran turunan dapat disusun dari dimensi besaran-besaran pokok seperti pada tabel
berikut.
Tabel Dimensi Besaran Turunan

Analisis Dimensi Besaran

Setiap satuan turunan dalam fisika dapat diuraikan atas faktor-faktor yang didasarkan pada besaran-
besaran massa, panjang, dan waktu, serta besaran pokok yang lain. Salah satu manfaat dari konsep
dimensi adalah untuk menganalisis atau menjabarkan benar atau salahnya suatu persamaan. Metode
penjabaran dimensi atau analisis dimensi menggunakan aturan-aturan:

dimensi ruas kanan = dimensi ruas kiri,

setiap suku berdimensi sama.

Sebagai contoh, untuk menganalisis kebenaran dari dimensi jarak tempuh dapat dilihat persamaan
berikut ini.

Jarak tempuh = kecepatan x waktu

s=v.t

Dari tabel diatas tentang dimensi beberapa besaran turunan dapat diperoleh:

dimensi jarak tempuh = dimensi panjang = [ L]


dimensi kecepatan = [ L][ T ]-1

dimensi waktu = [T]

Maka dimensi jarak tempuh dari rumus s = v . t , untuk ruas kanan:

[ jarak tempuh] = [ kecepatan] × [waktu]

[ L] = [L][ T ]-1 × [ T ]

[ L] = [L]

Dimensi besaran pada kedua ruas persamaan sama, maka dapat disimpulkan bahwa kemungkinan
persamaan tersebut benar. Akan tetapi, bila dimensi besaran pada kedua ruas tidak sama, maka dapat
dipastikan persaman dimensi besaran tersebut salah.

B. Pengertian dan Contoh Konversi Satuan


Panjang, Massa, Waktu, Luas dan Volume
Berikut ini merupakan pembahasan tentang pengertian konversi satuan, contoh konversi satuan,
macam-macam konversi satuan, konversi satuan panjang, konversi satuan massa, konversi satuan
waktu, konversi satuan luas, konversi satuan volume, 1 hektar berapa meter persegi, konversi satuan
berat, tabel konversi satuan lengkap, 1 ton berapa kg, 1 feet berapa meter, konversi atuan gaya,
konversi satuan tekanan, sistem satuan internasional, 1 are berapa meter, 1 kuintal berapa kg, software
konversi satuan, 1 ha berapa meter, 1 mil berapa meter, konversi satuan jarak, tangga satun dan satu
hektar berapa meter.

Macam-macam Konversi Dan Satuan

Mengonversikan satuan-satuan dari berbagai besaran di dalam fisika sangat penting, karena di dalam
fisika banyak pengukuran dan perhitungan yang memerlukan satuan yang tepat.

a. Konversi Satuan Panjang


Mengonversi satuan panjang, berarti mengubah satuan-satuan panjang ke satuan panjang lainnya.
Urutan satuan panjang mulai dari yang terpanjang sampai yang terpendek dapat dilihat dari keterangan
di bawah ini.

Pengertian dan Contoh Konversi Satuan Panjang, Massa,


Waktu, Luas dan Volume

Contoh Konversi satuan panjang

Perhatikan konversi satuan panjang di bawah ini:

1 km = 10 hm = 100 dam = 1.000 m = 10.000 dm =100.000 cm= 1.000.000 mm

1 hm = 10 dam = 100 m = 1.000 dm = 10.000 cm = 100.000 mm = 0,1 km

1 dam = 10 m = 100 dm = 1.000 cm = 10.000 mm = 0,1 hm = 0,01 km

1 m = 10 dm = 100 cm = 1.000 mm = 0,1 dam = 0,01 hm = 0,001 km

1 dm = 10 cm = 100 mm = 0,1 m = 0,01 dam = 0,001 hm = 0,0001 km

1 cm = 10 mm = 0,1 dm = 0,01 m = 0,001 dam = 0,0001 hm = 0,00001 km

1 mm = 0,1 cm = 0,01 dm = 0,001 m = 0,0001 dam = 0,00001 hm = 0,000001 km

b. Konversi Satuan Massa

Massa berbeda dengan berat. Dalam keseharian massa sering digunakan dengan berat. Massa dibawa
ke manapun akan tetap nilainya. Sedangkan berat akan berbeda, karena dipengaruhi oleh gravitasi
bumi.

Mengkonversi satuan massa, berarti mengubah satuan-


satuan massa ke satuan massa lainnya. Urutan satuan
massa mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil
dapat dilihat dari keterangan di bawah ini.
Pengertian dan Contoh Konversi Satuan Panjang, Massa, Waktu, Luas dan Volume

Gambar: Tangga Satuan Massa

Contoh Konversi Satuan Massa

Perhatikan konversi satuan massa di bawah ini dengan Satuan lainnya:

1 ton = 1.000 kg = 103 kg

1 ton = 10 kuintal = 103 kg

1 kuintal = 100 kg = 102 kg

1 kg = 2 pon

1 pon = 5 ons

1 kg = 10 ons

1 kg = 0,001 ton = 10-3 ton

1 gram = 0,001 kg = 10-3 kg

1 miligram = 0,001 gram = 10-3 gram

1 miligram = 0,000 001 kg = 10-6 kg

c. Konversi Satuan Waktu

Mengonversi satuan waktu, berarti mengubah satuan-satuan waktu ke satuan waktu lainnya. Urutan
satuan waktu mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil dapat dilihat dari keterangan di bawah ini.
Contoh Konversi satuan waktu

1 hari = 24 jam

1 jam = 60 menit

1 menit = 60 sekon

1 sekon = 1/ 60 menit

1 menit = 1/ 60 jam

1 jam = 3.600 sekon

1 hari = 86.400 sekon

Tabel Konversi Satuan Lengkap Lainnya

Pengertian dan Contoh Konversi Satuan Panjang, Massa, Waktu, Luas dan Volume

Tabel: Konversi Satuan Lengkap

d. Konversi Satuan Luas (Persegi)

Satuan luas sering diakhiri dengan kata persegi, seperti kilometer persegi dan meter persegi. Kata

persegi dapat ditulis dengan angka pangkat dua, seperti meter persegi dapat ditulis dengan m2. Untuk
lebih jelasnya perhatikan konversi satuan luas di bawah ini.

Contoh Konversi Satuan Luas

1 km2 = 1.000.000 m2 = 106 m2

1 hm2 = 10.000 m2 = 104 m2

1 dam2 = 100 m2 = 102 m2


1 dm2 = 0,01 m2 = 10-2 m2

1 cm2 = 0,0001 m2 = 10-4 m2

1 mm2 = 0,000001 m2 = 10-6 m2

1 m2 = 100 dm2 = 102 dm2

1 m2 = 10.000 cm2 = 104 cm2

1 m2 = 1.000.000 mm2 = 106 mm2

1 ha (hektar) = 10.000 m2

e. Konversi Satuan Volume (Kubik)

Satuan volume sering diakhiri dengan kata kubik, seperti kilometer kubik dan meter kubik. Kata

persegi dapat ditulis dengan angka pangkat tiga, seperti meter kubik dapat ditulis dengan m3.

Untuk lebih jelasnya perhatikan konversi satuan volume di bawah ini. Begitu juga perhatikan satuan
lainnya seperti di bawah ini.

Contoh Konversi Satuan Volume

1 km3 = 109 m3

1 hm3 = 106 m3

1 dam3 = 103 m3

1 dm3 = 10-3 m3

1 cm3 = 10-6 m3

1 mm3 = 10-9 m3

1 m3 = 103 dm3

1 m3 = 106 cm3

1 m3 = 109 mm3
Contoh Konversi Satuan Volume dengan satuan lainnya

1 liter = 1 desimeter3 = 1.000 ml = 1.000 cc

1 liter = 0,001 m3 = 10-3 m3

1 m3 = 1.000 liter

1 cm3 = 1 cc

1 mililiter = 1 ml = 1 cm3

1 ml = 0,001 liter = 10-3 liter

1 ml = 0,000 001 m3 = 10-6 m3

Demikian pembahasan lengkap tentang konversi satuan, mulai dari pengertian masing-masing konversi
satuan dilengkapi dengan contoh baik dalam bentuk tabel maupun yang lainnya secara lengkap.

C. Pengertian Besaran, Satuan dan


Pengukuran
Pada pembahasan tentang macam-macam besaran dan satuannya telah sedikit di singgung tentang
pengertian besaran dan satuan, pada kesempatan kali ini kami akan menyajikan secara lengkap definisi
tersebut disertai dengan macam-macam besarannya.

Pengertian Besaran, Satuan, dan Mengukur

Di pasar kita sering melihat penjual bunga yang beraneka warna-warni, penjual beras, penjual minyak,
dan sebagainya.

Warna-warna bunga tidak bisa diukur, tetapi beras dan minyak bisa diukur dengan alat ukur dan
dinyatakan dalam angka. Misalnya, massa beras 3 kg, dan volume minyak 2 liter.

Dengan demikian, massa beras dan volume minyak termasuk dalam besaran fisika. Adapun warna-
warna bunga tidak termasuk besaran fisika karena tidak bisa diukur dan dinyatakan dalam angka.
Berdasarkan uraian di atas, besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka dan
satuan. Pada contoh pengukuran beras dan minyak di atas, massa dan volume merupakan besaran, 3
dan 2 merupakan nilai atau besar, sedangkan kg dan liter merupakan satuan.

Adapun yang dimaksud pengukuran adalah kegiatan membandingkan besaran dengan satuan. Satuan
adalah pembanding dalam pengukuran.

Dalam mengukur dapat menggunakan satuan baku dan satuan tak baku. Mengukur menggunakan
satuan baku, misalnya mengukur panjang papan tulis menggunakan penggaris dengan satuan
sentimeter.

Mengukur menggunakan satuan tak baku, misalnya mengukur papan tulis dengan menggunakan depa
(satu depa adalah jarak antara kedua jari tengah yang dalam keadaan kedua tangan terbuka lebar).

Macam-Macam Besaran

Macam-macam besaran berdasarkan satuannya

Berdasarkan satuannya, besaran dapat dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran turunan.

a. Besaran Pokok

Adapun, yang dimaksud besaran pokok adalah besaran yang satuannya sudah didefinisikan terlebih
dahulu dan bukan penjabaran dari besaran lain. Satuan pada besaran pokok disebut satuan pokok atau
satuan dasar. Ada tujuh besaran pokok, perhataikan tabel di bawah ini!

Macam-macam besaran berdasarkan satuannya

Berdasarkan satuannya, besaran dapat dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran turunan.

b. Besaran Turunan
Besaran selain ketujuh besaran pokok dikelompokkan sebagai besaran turunan. Besaran turunan
didapat atau diturunkan dari besaran pokok; dapat hanya dari satu besaran pokok atau dapat lebih dari
satu besaran pokok.

Karena itu perhatikan satuan besaran tersebut. Jadi, besaran yang mempunyai satuan selain 7 satuan
dasar maka besaran itu adalah besaran turunan. Contohnya luas (m2), kelajuan (ms-1), dan massa jenis
(kgm-3).

Macam-macam besaran berdasarkan besar dan arah

Pengelompokkan besaran, selain berdasarkan satuan, juga dapat berdasarkan pada besar dan arah.
Untuk pengelompokkan yang kedua ini besaran dapat dibedakan menjadi besaran skalar dan besaran
vektor.

a. Besaran Skalar

Besaran skalar adalah besaran yang mempunyai besar (nilai) saja. Contohnya massa batu 20 kg,
panjang tongkat 2 m, volume bensin 2 liter, dan suhu badan 37oC. Besaran massa, panjang, volume, dan
suhu termasuk besaran skalar karena tidak mempunyai arah.

b. Besaran Vektor

Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai besar (nilai) dan arah. Contohnya Tini berpindah 4
meter ke kiri; kecepatan sepeda motor 10 km/jam ke selatan; Andi mendorong meja dengan gaya 80 N
ke barat. Besaran perpindahan, kecepatan, dan gaya termasuk besaran vektor.

D. Pengukuran Panjang, Massa, dan Waktu

Peranan pengukuran dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Seorang tukang jahit pakaian
mengukur panjang kain untuk dipotong sesuai dengan pola pakaian yang akan dibuat dengan
menggunakan meteran pita. Penjual daging menimbang massa daging sesuai kebutuhan pembelinya
dengan menggunakan timbangan duduk. Seorang petani tradisional mungkin melakukan pengukuran
panjang dan lebar sawahnya menggunakan satuan bata, dan tentunya alat ukur yang digunakan adalah
sebuah batu bata. Tetapi seorang sarjana mengukur lebar jalan menggunakan alat meteran kelos untuk
mendapatkan satuan meter.

1. Pengukuran Besaran Panjang


Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai dengan ukuran benda.
Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar
jalan raya lebih mudah menggunakan meteran kelos.

a. Pengukuran Panjang dengan Mistar


Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang berbentuk lurus, berbentuk
segitiga yang terbuat dari plastik atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita
(meteran pita). Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita dapat mengukur
panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Posisi mata harus melihat tegak
lurus terhadap skala ketika membaca skala mistar. Hal ini untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil
pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks.

b. Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong


Bagaimanakah mengukur kedalaman suatu tutup pulpen? Untuk mengukur kedalaman tutup pulpen
dapat kita gunakan jangka sorong. Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas
ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan
untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-bagian penting jangka
sorong yaitu:

1. rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm


2. rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih 1 mm.

Menggunakan Jangka Sorong

Langkah pertama. Tentukan terlebih dahulu skala utama. Pada gambar terlihat skala nol nonius terletak
di antara skala 2,4 cm dan 2,5 cm pada skala tetap. Jadi, skala tetap bernilai 2,4 cm.

Langkah kedua. Menentukan skala nonius. Skala nonius yang berimpit dengan skala tetap adalah angka
7. Jadi, skala nonius bernilai 7 x 0,01 cm = 0,07 cm.

Langkah ketiga. Menjumlahkan skala tetap dan skala nonius. Hasil pengukuran = 2,4 cm + 0,07 cm = 2,47
cm. Jadi, hasil pengukuran diameter baut sebesar 2,47 cm.

c. Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup

Tahukah kamu alat ukur apa yang dapat digunakan untuk mengukur benda berukuran kurang dari
dua centimeter secara lebih teliti? Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm.
Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis,
seperti mengukur ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil. Bagian-
bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan silinder bergerigi. Skala
terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm.
Menggunakan Mikrometer Sekrup

1. Langkah pertama. Menentukan skala utama, terlihat pada gambar skala utamanya adalah 1,5 mm.

2. Langkah kedua. Perhatikan pada skala putar, garis yang sejajar dengan skala utamanya adalah angka
29. Jadi, skala nonius sebesar 29 x 0,01 mm = 0,29 mm.

3. Langkah ketiga. Menjumlahkan skala utama dan skala putar. Hasil pengukuran = 1,5 mm + 0,29 mm =
1,79 mm. Jadi hasil pengukuran diameter kawat adalah 1,79 mm.

2. Pengukuran Besaran Massa

Pernahkah kamu pergi ke pasar? Ketika di pasar kamu mungkin akan melihat berbagai macam alat
ukur timbangan seperti dacin, timbangan pasar, timbangan emas, bahkan mungkin timbangan atau
neraca digital. Timbangan tersebut digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah
keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak
timbangan yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau
dua lengan.
Menggunakan Neraca O’Hauss
Sekantong plastik terigu ditimbang dengan neraca O’Hauss tiga lengan. Posisi lengan depan, tengah, dan
belakang dalam keadaan setimbang ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Dari gambar dapat diketahui bahwa:

- posisi anting depan 5,5 gram

- posisi anting tengah 20,0 gram

- posisi anting belakang 200,0 gram

Jadi, massa terigu adalah 225,5 gram

3. Pengukuran Besaran Waktu


Ketika bepergian kita tidak lupa membawa jam tangan. Jam tersebut kita gunakan untuk menentukan
waktu dan lama perjalanan yang sudah ditempuh. Berbagai jenis alat ukur waktu yang lain, misalnya:
jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom, jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut,
stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.

E. Besaran Vektor dan Skalar


Dalam pembahasan sebelumnya, mengenai Besaran dan Satuan, anda sudah mempelajari besaran
Fisika, seperti besaran pokok dan besaran turunan. Dalam bab (halaman blog) ini, anda saya ajak untuk
memahami kelompok besaran Fisika lainnya, yaitu Besaran Vektor dan Besaran Skalar.

Besaran Skalar

Pada saat anda menghitung luas sebuah bidang bujur sangkar, maka anda hanya menyebut angka (nilai)
nya saja, misalkan 25 cm² Demikian pula, saat anda membeli dan menimbang satu keranjang buah
mangga, maka pada timbangan tertera angka yang menunjukkan massa mangga tersebut, misalkan 4 kg.

Pada contoh tersebut diatas, besaran Luas bujur sangkar dan Massa mangga merupakan besaran skalar,
yaitu besaran yang hanya memilik besar (nilai) saja dan tidak memiliki arah.

Contoh besaran Skalar yaitu, panjang, massa, waktu, suhu, massa jenis, volume, enegi potensial, usaha,
potensial listrik, energi listrik dan lainsebagainya.

Besaran Vektor

Jika sebuah mangga yang anda beli tadi, berada dalam genggaman tangan anda, yang semula diam,
kemudian terjatuh. Apa yang anda amati? Buah mangga tersebut jatuh kearah lantai, yang disebabkan
oleh Gravitasi Bumi (Gaya). Pada gerak mangga, dari keadaan diam bergerak dengan kecepatan yang
terus bertambah dengan arah kebawah hingga menyentuh lantai. Dari kejadian tersebut, kita dapat
menyebutkan bahwa, besaran Gaya dan besaran Kecepatan merupakan besaran Vektor, yaitu besaran
yang memilik nilai dan arah.

Vektor dapat dituliskan dalam huruf kecil dan besar, atau dengan dua huruf seperti berikut :
Sebuah vektor digambarkan dengan sebuah anak panah (lihat gambar), yaitu panjang panah
menunjukkan nilai atau besarnya vektor dan arah anak panah menunjukkan arah vector.

Keterangan :

Titik A : adalah titik awal ( titik tangkap ) vektor

Titik B : adalah arah vektor

Panjang AB merupakan panjang atau besar vector.

Komponen Vektor :
Sebuah vektor F berada dalam bidang datar yang membentuk sudut α terhadap sumbu X (lihat gambar).
Vektor tersebut jika diproyeksikan terhadap sumbu X dan sumbu Y akan memiliki komponen-komponen
vektor terhadap sumbu-sumbu tersebut, yaitu Fx dan Fy.

Anda mungkin juga menyukai