c. Konversi satuan
Koversi satuan adalah pengubahan satuan suatu besaran ke dalam satuan lain dengan
menggunakan faktor konversi satuan. Konversi satuan dapat dilakukan jika satuan yang
akan diubah dan satuan pengubah merupakan satuan dari suatu besaran yang sama.
Satuan ukuran panjang
Untuk satuan ukuran panjang konversi dari suatu tingkat menjadi satu tingkat di
bawahnya ialah dikalikan dengan 10 sedangkan untuk konversi satu tingkat di
atasnya dibagi angka 10. Untuk lebih jelas silahkan lihat tangga satuan panjang
dibawah ini :
Contoh:
Berapakan nilai konversi 100 cm dalam satuan dm... ?
Jawab: Karena satuan dm berada 1 tingkat diatas cm, maka harus dibagi 10
100
100 cm= dm=10 dm
10
Satuan ukuran berat
Contoh:
Berapa nilai konversi 5 kg dalam satuan dg?
Jawab: Karena satuan kg berada 4 tingkat diatas dg, maka
5 kg=5 x 10 x 10 x 10 x 10 atau 5 x 10000 dg=50000 dg
Contoh:
1. Berapa konversi satuan 35 menit ke dalam detik?
Contoh:
Berapa konversi 23 km2 ke dalam dam2?
Jawab: Karena dam2 berada 2 tingkat dibawah km2 maka:
23 km2=23 x 100 x 100 dm2=230000 dm2
Satuan ukuran volume
Satuan volume sering diakhiri dengan kata kubik, seperti kilometer kubik, meter
kubik. Kata kubik dapat ditulis dengan angka pangkat tiga, seperti meter kubik
dapat ditulis dengan m3.
1m 3
= 1000 liter
1 cm 3
= 1 cc = 1ml
Contoh soal konversi satuan:
Sebongkah Es dapat terapung dipermukaan air karena massa jenis es lebih kecil dari
air. Es bermassa jenis 0,8 gr/cm3 dan air 1 gr / cm3. Konversikan satuan massa jenis es
dan air dalam satuan kg/m3 ?
Penyelesaian:
Massa jenis es
= 0,8 g / cm³
= 0,8 g / 1 cm³
= (0,8 / 1000 kg ) / (1/1000000 m³)
= 0,8 x 1000000 / 1000 kg/m³
= 0,8 x 1000 kg / m³
= 800 kg/m³
Massa jenis air
= 1 g / cm³
= 1 g / 1 cm³
= (1 / 1000 kg ) / (1/1000000 m³)
= 1 x 1000000 / 1000 kg/m³
= 1000 kg / m³
d. Dimensi
Dimensi adalah cara penulisan suatu besaran dengan menggunakan simbol
(lambang) besaran pokok. Hal ini berarti dimensi suatu besaran menunjukkan cara
besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok. Apapun jenis satuan besaran yang
digunakan tidak mempengaruhi dimensi besaran tersebut, misalnya satuan panjang
dapat dinyatakan dalam m, cm, km, semua satuan itu mempunyai dimensi yang sama,
yaitu L.
Tabel Lambang Dimensi Besaran Pokok
Contoh Soal
Jarak
Kecepatan =
Waktu
[ L] −1
v= =[ L ][ T ]
[T ]
2. Dimensi dari Usaha:
Langkah 1 tentukan rumus
kecepatan
= (massa x ) x Perpindahan
waktu
Jarak
= (massa x waktu ) x Perpindahan
waktu
Jarak
= massa x x perpindahan
Waktu2
Usaha = kg.m/s2.m
[ M ] [ L ]2
Usaha = 2 atau [ M ][ L ] 2 [ T ]−2
[T ]
[ M ][ L ]−1 [ T ]−2=[ M ] 1 1 2
[ L ] [T ]
1 1
= kg. . 2
m s
= kg/ms2
−2 1
[T ] = 2
[T ]
Langkah 3 tulis satuan
−2 1
[ M ][ L ][ T ] =[ M ][ L ] 2
[T ]
1
= kg.m.
s2
= kg.m/s2
= GAYA
1.1 Pengukuran
a. Pengertian
Pengukuran adalah membandingkan nilai suatu besaran yang diukur
menggunakan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. Contoh: penjual telur
mengukur berat suatu telur ketika ada pembeli yang ingin membeli telur 1 kg (mencari
bobot telur merupakan pengukuran). Pengukuran ada 2 yakni pengukuran langsung
dan pengukuran tidak langsung.
Pengukuran langsung adalah proses pengukuran dengan memakai alat ukur
langsung. Contoh pengukuran panjang meja menggunakan penggaris. Pengukuran tidak
langsung adalah pengukuran buat mengukur sesuatu besaran dengan metode mengukur
besaran lain. Contoh mengukur (lebih tepatnya menghitung) volume balok dengan
mengukur panjang, lebar dan tingginya. Hasil pengukuran biasanya ditulis sebagai
berikut:
Keterangan:
x = nilai besaran yang diukur;
xo = hasil pengukuran yang terbaca atau x rata-rata (untuk pengukuran berulang);
∆x = ketidakpastian pengukuran atau 1/2 skala terkecil alat ukur (untuk pengukuran
tunggal)
Untuk pengukuran berulang nilai ketidakpastian pengukuran dapat dihitung
menggunakan rumus:
Contoh soal:
Suatu pengukuran berulang massa sebuah benda menghasilkan data sebagai berikut:
12,3 g; 12,4 g; 12,5 g; 12,6 g; 12,8g; dan12,9 g. Laporkan hasil pengukuran berulang
tersebut lengkap dengan ketidakpastiannya!
Penyelesaian:
b. Angka Penting
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, meliputi
angka pasti dan angka taksiran. Penulisan angka penting menunjukkan ketelitian suatu
hasil pengukuran. Penulisan angka penting perlu memperhatikan beberapa aturan
yakni:
Semua angka bukan nol merupakan angka penting, contohnya 2,34 memiliki tiga
angka penting, 65,765 memiliki lima angka penting
Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol merupakan angka penting,
contohnya 3,009 memiliki empat angka penting, 70,6 memiliki tiga angka penting.
Angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol merupakan angka
penting, contohnya 3.000 memiliki empat angka penting, 1,230 memiliki empat
angka penting.
Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik di kiri maupun di
kanan koma bukan termasuk angka penting, contohnya 0,1 memiliki satu angka
penting, 0,005 memiliki 1 angka penting, 0,0567 memiliki tiga angka penting.
Semua angka sebelum faktor pengali pada notasi ilmiah merupakan angka penting.
Contoh 3,50 x 102 terdapat 3 angka penting.
Notasi ilmiah adalah tata cara penulisan nomor yang mengakomodasikan nilai-nilai
yang sangat besar atau yang sangat kecil untuk mempermudah penulisan notasi dalam
notasi desimal standar. Contoh: jika bilangan yang lebih dari 10 tidak mempunyai koma
(bukan desimal) maka buatlah koma di belakang angka yang paling belakang.
Disamping itu, gunakanlah pangkat positif jika titik desimal digeser ke kiri. Contoh:
Jika bilangan memiliki tanda koma atau decimal maka menggunakan pangkat negative
jika titik decimal digeser ke kanan. Contoh:
Contoh 1:
Pembahasan
Skala utama = 0,8 cm
Nonius berskala = 3 x 0,01 cm = 0,03 cm
Gelas dengan berdiameter = 0,8 cm + 0,03 cm = 0,83 cm
Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup memiliki tingkat ketelitian lebih baik daripada dua alat
sebelumnya yaitu 0, 01 mm. Alat ini isa digunakan untuk mengukur diameter
kawat, ketebalan kertas, dan benda-benda kecil lainnya. Perhatikan gambar berikut
Skala utama = 3,5 mm
Skala nonius = (12 × 0,01) = 0,12 mm. (12 merupakan garis skala momiusyang
segaris dengan utama)
Hasil pembacaan alat = skala utama + skala nonius
= 3,5 + 0,12 = 3,62 mm
Neraca O’Hauss
Massa merupakan salah satu besaran pokok yang bisa diukur menggunakan
timbangan atau neraca. Neraca yang biasa digunakan pada skala laboratorium
adalah neraca O’Hauss tiga lengan. Neraca tersebut memiliki tiga lengan dengan
rincian sebagai berikut.
Lengan tengah memiliki skala 0 – 500 gram.
Lengan belakang memiliki skala 0 – 100 gram.
Lengan depan memiliki skala 0 – 10 gram.
Perhatikan contoh berikut.
Alat untuk mengukur arus listrik disebut amperemeter, sedangkan untuk mengukur
tegangan listrik disebut voltmeter. Adapun contoh gambar alatnya adalah sebagai
berikut.
Stopwacth
Alat yang biasa digunakan untuk mengukur waktu adalah stopwatch. Perhatikan
contoh berikut.