Anda di halaman 1dari 5

OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA

A. PENYELIDIKAN IPA
1. Tahap penelidikan ilmiah/proses
a. Mengamati
b. Membuat inferensi
c. Menjelaskan pola atau hubungan antaraspek yang diamati, serta membuat prediksi
d. Mengkomunikasikan

2. Sikap yang harus dimiliki oleh peneliti


a. Teliti
b. Sabar
c. Rasa ingin tahu tinggi
d. Objektif
e. Tenang

3. Kegunaan penyelidikan ipa


a. Memahami berbagai hal di sekitar kita
b. Berfikir logis dan sistematis
c. Meningkatkan kualitas hidup
d. Menyelesaikan masalah

4. Objek ipa = seluruh benda di alam dengan segala interaksinya untuk dipelajari pola-pola keteraturannya.
B. PENGUKURAN SEBAGAI BAGIAN DARI PENGAMATAN
Dalam penelitian ilmiah saintis menggunakan metode ilmiah meliputi perumusan masalah,
pengumpulan data (observasi), hipotesis, eksperimen dan menyimpulkan masalah yang diteliti.
 Praktikum = membuktikan kebenaran suatu konsep dengan prosedur yang sudah jelas dan sistematis
 Eksperimen = modifikasi langkah percobaan lama dgn mengkombinasikan berbagai prosedur kerja
menjadi prosedur baru dalam menemukan konsep

1. Besaran dan Satuan


a. Besaran adalah Sesuatu yang bisa diukur. Dikelompokkan menjadi besaran pokok dan besaran turunan
b. Satuan merupakan pembanding dari besaran yang sedang diukur. Satuan ada yang baku (yang
disepakati oleh semua orang dan hasilnya pasti sama) dan satuan tidak baku (satuan yang bisa
berbeda hasilnya ketika dilakukan oleh orang yang berbeda)

2. Ciri-ciri besaran fisika


a. Dapat diukur
b. Memiliki satuan
c. Dinyatakan dengan angka

3. Jenis besaran-besaran
a. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang berdiri sendiri bukan merupakan turunan dari besaran lain.
Berikut table besaran pokok:

Besaran
No Lambang Satuan SI Alat Ukur Dimensi
Pokok
1 Panjang m Meter Mistar, jangkasorong, [L]

2 Massa kg Kilogram Neraca [M]

3 Waktu s Sekon Stopwatch [T]

4 Suhu K Kelvin Thermometer [β]

5 Kuat arus A Ampere Ampermeter [I]

6 Jumlah mol Mol Mol [J]


Intensitas
7 Cd Candela lightmeter [N]
Cahaya
b. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Berikut ini table besaran
turunan dan satuan serta dimensinya
m = L, kg = M, s=T

N
B.Turunan Rumus (hafalin!!) Diturunkan dari b.pokok Satuan SI Dimensi
o
1 Luas Panjang*lebar Panjang x panjang 𝑚2 [L]2
2 Volume Pjg*lbr*tinggi Panjang x panjang x panjang 𝑚3 [L]3
3 Massa jenis 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
Massa / volume kg/𝑚3 [M][L]−3
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
4 Kecepatan Perpindahan/ 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
m/s [L][T]−1
waktu 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
5 Percepatan 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
kecepatan * wkt m/𝑠 2 [L][T]−2
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
6 Gaya 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑥 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
msa*percepatan Kg m/𝑠 2 =newton [M][L][T]−2
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
7 Tekanan gaya/luas 𝑔𝑎𝑦𝑎
Kg/ m𝑠 2 [M][L]−1 [T]−2
penampang 𝑙𝑢𝑎𝑠
8 Usaha Gaya* 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑥 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑔. 𝑚2
perpindahan 𝑠2
= joule [M][L]2 [T]−2
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
9 Daya usaha*waktu
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑥 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑔. 𝑚2
𝑠3
= watt [M][L]2 [T]−3
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
10 Impuls Gaya*waktu
𝑘𝑔. 𝑚
Gaya x waktu [M][L][T]−1
𝑠
11 Momentu Gaya*waktu
. m Massa x kecepatan Kg m 𝑠 −1 [M][L][T]−1

c. Besaran vector
Besaran yang memiliki nilai dan memiliki arah. Artinya, arah dari
benda mempengaruhi nilai dari besaran.

d. Besaran scalar
Besaran yang memiliki nilai tapi tidak memiliki arah. Artinya, nilai
besaran ini tidak ditentukan dari arahnya.
C. ALAT UKUR
𝒔𝒌𝒂𝒍𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒌𝒆𝒄𝒊𝒍
Ketelitian alat ukur = 𝟐

1. Mistar
a. Skala terkecilnya adalah 0.1 cm , berarti ketelitiannya 0.05 cm atau 0.5 mm
b. Kegunaannya sebagai alat ukur panjang yang paling sederhana
c. Cara membaca :

2. Jangka sorong
a. Dapat digunakan untuk mengukur panjang, diameter dalam, diameter luar, dan kedalaman benda.
b. Lebih teliti daripada mistar dengan ketelitian adalah 0.01 cm atau 0.1 mm
c. Terdiri atas 2 bagian yaitu rahang tetap dan rahang geser. Pada rahang tetap terdapat skala utama
dengan satuan dalam cm. Pada rahang geser terdapat skala nonius
d. Cara membaca = Skala utama + Skala nonius (berhimpit x skala terkecil)

3,1 cm + (9 x 0,01cm)
= 3.19 cm

Skala utama = 9 mm = 0.9 cm Skala utama = 16 mm = 1.6 cm


Skala nonius = 2.6 x 0.01 cm = 0.026 cm Skala nonius = 3.5 x 0.01 cm = 0.035 cm
= 0.926 cm = 1.635 cm
e. Jangka sorong dalam satuan inchi:

1 17 1 17
Skala utama = 17 x = Skala utama = 7 x =
16 16 16 16
1 3 1 3
Skala nonius =3x = Skala nonius = 7 x =
128 128 128 128
skala utama + skala nonius = 139/128 inchi Total = 63/128 inchi

3. Micrometer sekrup
a. Lebih teliti daripada jangka sorong dengan ketelitian adalah 0.001 cm atau 0.01 mm
b. Terdiri atas skala putar dan skala nonius
c. Berfungsi untuk mengukur benda-benda kecil yang tidak terukur dengan jangkasorong/mistar
d. Cara membaca:

=3.5 mm + (20x0.01mm) = 5.5 mm + (30x0.01 mm)


=3.5 mm + 0.2 mm = 5.5 mm + 0.3 mm
=3.7 mm = 5.8 mm

4. Neraca ohaus
a. Digunakan untuk mengukur massa
b. Memiliki ketelitian 0.01 gram
c. Cara kerja neraca ohaus dgn menggunakan asas kesetimbangan benda tegar yaitu prinsip momen
gaya. Secara sederhana, neraca terdiri atas 3 bagian pokok, yaitu lengan beban, titik tumpu, lengan
pemberat

d. Cara membaca: 377.2

Anda mungkin juga menyukai