Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

Gerak Melingkar
Gerak Melingkar adalah gerak suatu objek yang lintasannya berupa lingkaran mengelilingi
suatu titik tetap. Contohnya dapat kamu lihat pada gerakan Bulan mengelilingi Bumi dan
gerakan berputar bola yang tergantung pada tali.
Agar kamu memahami materi ini dengan baik, kamu harus memahami terlebih dahulu:

 Gerak Lurus
 Hukum Newton
Frekuensi dan Periode
Pada gerak melingkar sering disebutkan istilah frekuensi dan periode. Frekuensi ( ) adalah
banyaknya putaran yang dilakukan objek dalam satu detik. Periode ( ) adalah waktu yang
dibutuhkan objek untuk menyelesaikan satu putaran penuh. Berikut rumus persamaannya:

Dimana:
 = banyak putaran
 = waktu (s)
1 putaran =   rad (radian)
1 rpm (rotasi per menit) =  .

Periode dan frekuensi dihubungkan dengan persamaan:

Dimana:
 = periode (s)
 = frekuensi (Hz)

Kecepatan dan Percepatan Gerak Melingkar


Pada gerak melingkar terdapat hal penting yang harus kamu perhatikan, yaitu semua
persamaan kecepatan dan percepatan selalu menggunakan persamaan kecepatan sudut
dan percepatan sudut. Perhatikan gambar lintasan di bawah ini.
[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]

Kecepatan ( ) merupakan kecepatan linier atau kecepatan yang biasa kamu jumpai dalam


gerak lurus. Kecepatan sudut atau disebut omega ( ) dan kecepatan linear ( ) dihubungkan
dengan persamaan:

Dimana:
 = kecepatan linear (m/s)
 = jari-jari lintasan (m)

Nilai kecepatan sudut dapat dicari jika diketahui frekuensi ataupun periodenya. Untuk
mencari nilai kecepatan sudut ( ) dipakai rumus:

atau

Dimana:
 = kecepatan sudut (rad/s)
 = 22/7 atau 3,14

Pada gerak melingkar, terdapat suatu percepatan pada objek yang mengarah ke pusat titik
lintasan yang dinamakan percepatan sentripetal. Percepatan sentripetal [latex]a_s[/latex]
arahnya tegak lurus dengan arah kecepatan linear. Perhatikan gambar dibawah.
[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]

Persamaan percepatan sentripetal yakni:

Dimana:

 = percepatan sudut (m/s2)


Percepatan sentripetal ( ) menyebabkan timbulnya gaya sentripetal ( ) yang juga
mengarah ke pusat titik lintasan. Gaya sentripetal harus ada agar objek tetap bergerak
dalam lintasannya (lingkaran). Perhatikan gambar dibawah.

[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]

Persamaan gaya sentripetal yakni:

Dimana:
 = gaya sentripetal (N)
 = massa benda (m)
Jika sebuah benda digerakkan melingkar secara vertikal, maka komponen gaya-gayanya
dapat dilihat pada gambar dibawah.

[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]

Kamu dapat langsung mencari nilai kecepatan linier benda dengan persamaan:

Pada kasus gerak melingkar sebuah mobil yang berbelok dengan lintasan melingkar, kamu
dapat langsung mencari kecepatan liniernya dengan persamaan diatas juga.

[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]

Jika lintasannya memiliki kemiringan sebesar   seperti pada gambar diatas, maka
dimasukkan pula kemiringan sudutnya sehingga persamaan kecepatan liniernya menjadi:
Contoh Soal Gerak Melingkar
Sebuah benda bermassa 1 kg bergerak dengan laju tetap 10 m/s. Jika pada partikel
tersebut bekerja gaya 100 N yang arahnya selalu menuju satu titik, tentukanlah lintasan dari
partikel tersebut …. (Simak UI 2010)

(A) lingkaran dengan jari-jari 1 m

(B) cylindrical helix dengan jari-jari 1 m

(C) garis lurus
(D) ellipse dengan major axis = 2 m dan minor axis = 1 m

(E) sinusoidal dengan amplitudo 1 m

Solusi Soal:

Kamu pasti sudah tahu bahwa jika benda diberikan suatu gaya yang menuju selalu ke satu
titik maka kemungkinan besar benda akan mengalami gerak melingkar, contohnya seperti
revolusi bulan ke bumi. Oleh karena itu, gaya yang diberikan pada benda berarti sebuah
gaya sentripetal dan benda mengalami percepatan sentripetal. Untuk membuktikannya kita
tentukan jari-jari lintasannya dengan persamaan gaya semtripetal.
Percepatan sentripetal benda sebesar:

Jika diketahui kecepatan liniernya, maka dapat dicari jari-jari lintasannya dengan rumus:

Jadi, benda tersebut mengalami gerak melingkar dengan jari-jari lintasan sebesar 1 m.

Jawaban: A

Gerak Parabola
Gerak Parabola juga dikenal sebagai Gerak Peluru. Dinamakan Gerak parabola karena
lintasannya berbentuk parabola, bukan bergerak lurus. Contoh bentuk gerak ini dapat kita
lihat pada gerakan bola saat dilempar, gerakan pada peluru meriam yang ditembakkan,
gerakan pada benda yang dilemparkan dari pesawat dan gerakan pada seseorang yang
melompat maju.
Agar kamu memahami materi ini dengan baik, kamu harus memahami terlebih dahulu
materi berikut:

 Operasi Vektor
 Gerak Jatuh Bebas
 Gerak Lurus (GLB dan GLBB)
Untuk mempermudah pemahaman kamu, perhatikan gambar lintasan gerak parabola dan
komponennya di bawah ini.

[Sumber Gambar: Douglas C. Giancoli, 2005]

Jika kita memerhatikan gambar diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa gerak parabola
memiliki 3 titik kondisi,

Pada titik A, merupakan titik awal gerak benda. Benda memiliki kecepatan awal  .

Pada titik B, benda berada di akhir lintasannya.

Pada titik C, merupakan titik tertinggi benda. Benda berada pada ketinggian
maksimal  , pada titik ini kecepatan vertikal benda besarnya 0 (nol) ( ).

Komponen Gerak pada Gerak Parabola


Gerak Parabola merupakan gabungan dari dua komponen gerak, yakni komponen gerak
horizontal (sumbu x) dan komponen gerak vertikal (sumbu y).

Mari kita bahas kedua komponennya:

 Komponen gerak parabola sisi horizontal (pada sumbu X): 


 Komponen gerak horizontal besarnya selalu tetap dalam setiap rentang waktu
karena tidak terdapat percepatan maupun perlambatan pada sumbu x  ,
sehingga:

 Terdapat sudut (θ) antara kecepatan benda (V) dengan komponen gerak
horizontal   dalam setiap rentang waktu, sehingga:

 Karena tidak terdapat percepatan maupun perlambatan pada sumbu X, maka


untuk mencari jarak yang ditempuh benda (x) pada selang waktu (t) dapat kita
hitung dengan rumus:

 Komponen gerak parabola sisi vertikal (pada sumbu y): 


 Komponen gerak vertikal besarnya selalu berubah dalam setiap rentang waktu
karena benda dipengaruhi percepatan gravitasi (g) pada sumbu y. Jadi kamu
harus pahami bahwa benda mengalami perlambatan akibat gravitasi 
 Terdapat sudut [θ] antara kecepatan benda (V) dengan komponen gerak
vertikal  , sehingga:

 Karena dipengaruhi percepatan gravitasi, maka komponen gerak vertikal   pada


selang waktu (t) dapat kita cari dengan rumus:

 Kita dapat mencari ketinggian benda (y) pada selang waktu (t) dengan rumus:

 Terdapat pula persamaan-persamaan untuk menentukan besaran gerak parabola


lainnya:
 Apabila tidak diketahui komponen waktu, kita dapat langsung mencari jarak
tempuh benda terjauh ( ), yakni dari titik A hingga ke titik B, dengan
menggabungkan kedua komponen gerak.
Komponen gerak horizontal:

Komponen gerak vertikal:

Dengan mensubstitusikan kedua persamaan diatas, kita mendapatkan persamaan:

 Kita dapat pula langsung menghitung ketinggian benda maksimum   dengan


persamaan:

 Selain itu, dengan dengan menggunakan teorema Pythagoras kita dapat mencari
kecepatan benda jika kedua komponen lainnya diketahui.

 Jika diketahui kedua komponen kecepatan, kita juga dapat mengetahui besarnya
sudut θ yang dibentuk, yaitu:
Contoh Soal Gerak Parabola
Soal 1:
Seorang stuntman melaju mengendarai sepeda motor menuju ujung tebing setinggi 50 m.
Berapa kecepatan yang harus dicapai motor tersebut saat melaju dari ujung tebing menuju
landasan dibawahnya sejauh 90 m dari tebing? Abaikan gesekan udara.

Pembahasan:

Gambarkan terlebih dahulu lintasan gerak parabola objek tersebut. Perhatikan gambar
dibawah ini:

[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]

Kemudian kita identifikasi komponen-komponen yang diketahui,

 m.

, jadi kita tahu bahwa 

Dengan rumus untuk mencari ketinggian benda, kita bisa mendapatkan waktu tempuh:

Dengan rumus untuk mencari jarak tempuh, kita bisa mendapatkan kecepatan motor:

.
Jadi, kecepatan yang harus dicapai harus sebesar 28,21 m/s atau sekitar 100 km/h (101,55
km/h).

SOAL 2

Sebuah bola ditendang membentuk sudut ( ) dengan kecepatan . Hitunglah (a)


ketinggian maksimum bola, (b) waktu tempuh bola hingga bola mendarat di tanah (c)
seberapa jauh bola mencapai tanah, (d) kecepatan bola di ketinggian maksimum, dan (e)
percepatan saat ketinggian maksimum. Abaikan gesekan udara dan rotasi pada bola.
Pembahasan:

Gambarkan terlebih dahulu lintasan gerak parabola objek tersebut. Perhatikan gambar
dibawah ini.

[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005]

Kita cari kedua komponen kecepatannya:

(a) Dengan menggunakan rumus kecepatan komponen vertikal, kita mendapat selang
waktu tempuh saat bola mencapai titik tertinggi.
Kemudian, kita pakai rumus untuk mencari ketinggian benda:

(b) dan (c):


Pertama, kita pakai rumus untuk mencari jarak tempuh maksimum:

360p geselecteerd als afspeelkwaliteit


Kemudian, kita dapat mencari jarak tempuh bola maksimum:

(d) Di titik tertinggi, tidak terdapat komponen kecepatan vertikal. Jadi kecepatan bola saat di
titik tertinggi adalah:

(e) Besarnya percepatan sama di setiap lintasan, yakni sebesar   ke bawah.

Anda mungkin juga menyukai