BIOMEKANIKA OLAHRAGA
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh
NIM : 18086210
2020
1. GERAK LURUS BERATURAN (GLB) DAN GERAK LURUS BERUBAH
BERATURAN (GLBB)
Gerak lurus beraturan didefinisikan sebagai gerak suatu benda dengan kecepatan tetap.
Kecepatan tetap artinya baik besar maupun arahnya tetap. Kecepatan tetap yaitu benda
menempuh arak yang sama untuk selang waktu yang sama. Misalnya sebuah mobil bergerak
dengan kecepatan tetap 75 km/jsm atau 1,25 km/menit, berarti setiap menit mobil itu menempuh
jarak 1,25 km. Karena kecepatan benda tetap, maka kata kecepatan pada gerak lurus beraturan
dapat diganti dengan kata kelajuan.
Dengan demikian, dapat juga kita definisikan, gerak lurus beraturan sebagai gerak suatu benda
pada lintasan lurus dengan kelajuan tetap.
2) Grafik perpindahan terhadap waktu pada GLB ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Tampak pada gambar bahwa grafik jarak/perpindahan (s) terhadap waktu (t) berbentuk garis
lurus miring ke atas melalui titik asalkoordinat O (0,0). Apabila ditinjau dari kemiringan grafik,
maka tan α = v
Dengan demikian jika grafik jarak terhadap waktu (s-t) dari dua benda yang bergerak beraturan
berbeda kemiringannya, maka grafik dengan sudut kemiringan besar menunjukkan kecepatan
lebih besar.
Grafik kecepatan terhadap waktu pada GLB ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Tampak
pada gambar bahwa grafik v-t berbentuk garis lurus mendatar. Bentuk ini menunjukkan bahwa
pada GLB, kecepatan suatu benda selalu tetap untuk selang waktu kapanpun.
Hubungan jarak, kecepatan, dan selang waktu pada GLB Pada gerak lurus beraturan kecepatan
suatu benda selalu tetap. Jika diperhatikan kembali grafik v-t pada GLB, maka jarak/perpindahan
(s) merupakan luas daerah yang dibatasi oleh v dan t.
Pada gambar di bawah ini tampak bahwa jarak/perpindahan sama dengan luas persegipanjang
dengan panjang t dan lebar v.
Secara matematis : s = v. t
Suatu benda melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika percepatannya selalu
konstan. Percepatan merupakan besaran vektor (besaran yang mempunyai besar dan arah).
Percepatan konstan berarti besar dan arah percepatan selalu konstan setiap saat. Walaupun besar
percepatan suatu benda selalu konstan tetapi jika arah percepatan selalu berubah maka
percepatan benda tidak konstan. Demikian juga sebaliknya jika arah percepatan suatu benda
selalu konstan tetapi besar percepatan selalu berubah maka percepatan benda tidak konstan.
Karena arah percepatan benda selalu konstan maka benda pasti bergerak pada lintasan lurus.
Arah percepatan konstan = arah kecepatan konstan = arah gerakan benda konstan = arah gerakan
benda tidak berubah = benda bergerak lurus.Besar percepatan konstan bisa berarti kelajuan
bertambah secara konstan atau kelajuan berkurang secara konstan. Ketika kelajuan benda
berkurang secara konstan, kadang kita menyebutnya sebagai perlambatan konstan. Untuk
gerakan satu dimensi (gerakan pada lintasan lurus), kata percepatan digunakan ketika arah
kecepatan = arah percepatan, sedangkan kata perlambatan digunakan ketika arah kecepatan dan
percepatan berlawanan.
Misalnya mula-mula mobil diam. Setelah 1 detik, mobil bergerak dengan kelajuan 2 m/s. Setelah
2 detik mobil bergerak dengan kelajuan 4 m/s. Setelah 3 detik mobil bergerak dengan kelajuan 6
m/s. Setelah 4 detik mobil bergerak dengan kelajuan 8 m/s. Dan seterusnya… Tampak bahwa
setiap detik kelajuan mobil bertambah 2 m/s. Kita bisa mengatakan bahwa mobil mengalami
percepatan konstan sebesar 2 m/s per sekon = 2 m/s2.
Misalnya mula-mula benda bergerak dengan kelajuan 10 km/jam. Setelah 1 detik, benda
bergerak dengan kelajuan 8 km/jam. Setelah 2 detik benda bergerak dengan kelajuan 6 km/jam.
Setelah 3 detik benda bergerak dengan kelajuan 4 km/jam. Setelah 4 detik benda bergerak
dengan kelajuan 2 km/jam. Setelah 5 detik benda berhenti. Tampak bahwa setiap detik kelajuan
benda berkurang 2 km/jam. Kita bisa mengatakan bahwa benda mengalami perlambatan konstan
sebesar 2 km/jam per sekon.
Perhatikan bahwa ketika dikatakan percepatan, maka yang dimaksudkan adalah percepatan
sesaat. Demikian juga sebaliknya, ketika dikatakan percepatan sesaat, maka yang dimaksudkan
adalah percepatan. Nah, dalam gerak lurus berubah beraturan (GLBB), percepatan benda selalu
konstan setiap saat, karenanya percepatan benda sama dengan percepatan rata-ratanya. Jadi besar
percepatan = besar percepatan rata-rata. Demikian juga, arah percepatan = arah percepatan rata-
rata.
Dalam kehidupan sehari-hari sangat sulit ditemukan benda yang melakukan gerak lurus berubah
beraturan, di mana perubahan kecepatannya terjadi secara teratur, baik ketika hendak bergerak
dari keadaan diam maupun ketika hendak berhenti. walaupun demikian, banyak situasi praktis
terjadi ketika percepatan konstan/tetap atau mendekati konstan, yaitu jika percepatan tidak
berubah terhadap waktu atau,
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu obyek, di mana kecepatannya
berubah terhadap waktu akibat adanya percepatan yang tetap. Akibat adanya percepatan rumus
jarak yang ditempuh tidak lagi linier melainkan kuadratik.
2. GERAK MELINGKAR
Dalam bagian percepatan kita telah melihat bahwa percepatan timbul dari perubahan kecepatan.
Pada contoh gerak jatuh bebas, perubahan kecepatan yang terjadi hanya menyangkut besarnya
saja, sedangkan arahnya tidak. Untuk partikel yang bergerak melingkar dengan laju konstan, arah
vektor kecepatan berubah terus menerus, tetapi besarnya tidak. Gerak ini disebut gerak
melingkar beraturan (GMB)
Dalam gerak lurus anda mengenal besaran perpindahan (linear) dan kecepatan (linear), keduanya
termasuk besaran vektor. Dalam gerak melingkar anda akan mengenal juga besaran yang mirip
dengan itu, yaitu perpindahan sudut dan kecepatan sudut, keduanya juga termasuk besaran
vektor.
Besaran fisis pada GMB
Besar sudut Ø dinyatakan dalam derajat tetapi pada gerak melingkar beraturan ini dinyatakan
dalam radian. Satu radian (rad) adalah sudut dimana panjang busur lingkaran sama dengan jari-
jari lingkaran tersebut (r). Jika s = r, Ø bernilai 1 rad.
Pada gerak melingkar, besaran yang menyatakan seberapa jauh benda berpindah (s) dalam selang
waktu tertentu (t) disebut kecepatan anguler atau kecepatan sudut (ω). Kecepatan sudut ini
terbagi atas kecepatan sudut rata-rata dan kecepatan sudut sesaat.
c. Periode (T)
Waktu yang dibutuhkan oleh suatu benda untuk bergerak satu putaran disebut periode (T).
Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu putaran dinyatakan oleh :
Jika jumlah putaran benda dalam satu sekon dinyatakan sebagai frekuensi (f) maka diperoleh
hubungan : T = 1 / f dimana f = frekuensi dengan satuan 1/s atau Hertz (Hz).
Kecepatan linear didefinisikan sebagai hasil bagi panjang lintasan linear yang ditempuh dengan
selang waktu tempuhnya. Panjang lintasan dalam gerak melingkar yaitu keliling lingkaran 2Π.r
Jika selang waktu yang diperlukan untuk menempuh satu putaran adalah 1 periode (T), maka :
Kecepatan linear dirumuskan : v = 2Π.r / T atau v = ω.r
Kecepatan linear ( v) memiliki satuan m/s, r = jari-jari lintasan, dengan satuan meter dan ω =
kecepatan sudut dalam satuan rad/s
e. Percepatan Sentripetal
Pada saat anda mempelajari gerak lurus beraturan sudah mengetahui bahwa percepatan benda
sama dengan nol. Benarkah kalau kita juga mengatakan percepatan benda dalam gerak melingkar
beraturan sama dengan nol? Dari gambar di atas diketahui bahwa arah kecepatan linear pada
gerak melingkar beraturan selalu menyinggung lingkaran. Karena itu, kecepatan linear disebut
juga kecepatan tangensial.
Sekarang kita akan mempelajari apakah vektor percepatan pada benda yang bergerak melingkar
beraturan nol atau tidak.Dari gambar di atas tampak bahwa vektor kecepatan linear memiliki
besar sama tetapi arah berbeda-beda. Oleh karena itu kecepatan linear selalu berubah sehingga
harus ada percepatan. Dari gambar di atas tampak bahwa arah percepatan selalu mengarah ke
pusat lingkaran dan selalu tegak lurus dengan kecepatan linearnya. Percepatan yang selalu tegak
lurus terhadap kecepatan linearnya dan mengarah ke pusat lingkaran ini disebut percepatan
sentripetal.
Contoh:
1) Sebuah roda dengan jari-jari 20 cm, berputar pada sumbunya dengan kelajuan 6.000/Π
rpm. Tentukan:
a) kelajuan sudut, frekuensi, dan periodenya,
b) kelajuan linear sebuah titik atau dop pada roda dan panjang lintasan titik yang ditempuh
selama 10 s.
c) jumlah putaran dalam 10 s.
Pembahasan:
1. diketahui : r = 20 cm = 0,2 m ; ω = 6.000/Π rpm = 100/Π rps = 200 rad/s
dijawab :
a) Frekuensi f = ω / 2Π = (200 rad/s)/2Π = 100/Π Hz
b) Kelajuan linear pada titik luar v = ω . r = (200 rad/s). (0,2 m) = 40 m/s
c) Jumlah putaran selama 10 s. Sudut yang ditempuh selama 10 s adalah Ø = ω . t = 2.000
rad
1 putaran = 2Π rad sehingga jumlah putaran (n) adalah n = 2.000 rad/2Π =(1000/Π ) putaran.
2. Sebuah benda bergerak melingkar beraturan dengan jari-jari lintasan 70 cm. Dalam waktu
20 s, benda tersebut melakukan putaran sebanyak 40 kali.
a) tentukan periode dan frekuensi putaran.
b) berapa laju linear benda tersebut?
c) hubunglah kecepatan sudut benda tersebut.
Pembahasan:
diketahui : r = 70 cm = 0,7 m; t = 20 s ; n = 40
dijawab:
3. HUKUM NEWTON
A. Pengertian Hukum Newton
Hukum-hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak. Hukum gerak Newton itu
sendiri merupakan hukum yang fundamental. Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan
dari prinsip-prinsip lain. Kedua, hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis
gerak yang paling umum yang merupakan dasar mekanika klasik.
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum ini
menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang
disebabkannya. Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton dalam karyanya
Philosophi Naturalis Principa Mathematica, pertama kali ditebitkan pada 05 Juli 1687.
1) Hukum I Newton
Bunyi Hukum I Newton
“Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol maka benda diam akan
tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan “
a) Hukun Newton Pertama Sebagai Hukum Kelembaman
Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan diam atau bergerak
dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus bergerak dengan kecepatan konstan
kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada benda itu. Kecenderungan ini digambarkan dengan
mengatakan bahwa benda mempunyai kelembaman. Benda yang mula-mula diam akan
mempertahankan keadaan diamnya ( malas bergerak ), dan benda yang mula-mula bergerak akan
mempertahankan keadaan bergeraknya ( malas berhenti ). Sifat benda yang cenderung
mempertahankan keadaan geraknya ( diam atau bergerak ) inilah yang disebut kelembaman atau
inersia ( kemalasan ). Oleh karena itu hukum pertama Newton disebut juga hukum Kelembaman
atau Hukum inersia.
Contoh penerapan hukum I Newton yaitu :
Sediakan alat-alat antara lain Kelereng, kertas, dan meja!
Letakkan kelereng di atas kertas pada meja yang mendatar hingga keadaan kelereng
diam!
Tarik kertas dengan mendadak / sentakan!
Ulangi langkah (ii) tetapi kertas ditarik perlahan-lahan, kemudian hentikan kertas tersebut
secara mendadak!
Amati yang terjadi!
Berdasarkan kegiatan diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap benda yang diam cenderung untuk
tetap diam dan benda yang bergerak lurus beraturan cenderung untuk tetap bergerak lurus
beraturan ( ingin mempertahankan keadaannya ). Sifat demikian itulah yang disebut sebagai
kelembaman ( inersia ) suatu benda.
Hukum I Newton dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan :
F
a=
m
Dimana :
F = gaya, Satuannya N
m = massa, Satuannya Kg
a = Percepatan, Satuannya ms-2
2) Hukum II Newton
Bunyi Hukum II Newton
“ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus
dengan besar gaya itu ( searah dengan gaya itu ) dan berbanding terbalik dengan massa benda
tersebut”.
Secara matematis dapat ditulis :
Bila sebuah benda mengalami gaya sebesar F maka benda tersebut akan mengalami
percepatan.
Keterangan:
F : gaya (N atau dn)
m : massa (kg atau g)
a : percepatan (m/s2 atau cm/s2)
Yang bisa dibaca sebagai “ gaya benda A yang bekerja pada benda B sama dengan negativ gaya
benda B yang bekerja pada benda A ”
a) Perbedan Berat dan Massa
Berat
Gaya yang paling umum dalam pengalaman sehari-hari adalah gaya tarikan grafitasi bumi pada
sebuah benda. Gaya ini dinamakanberat benda, w. Jika kita menjatuhkan sebuah benda dekat
permukaan bumi dan mengabaikan resistensi udara sehinngga satu-satunya gaya yang bekerja
pada benda itu adalah gaya karena grafitasi (keadaan ini dinamakan jatuh bebas), benda
dipercepat ke bumi dengan percepatan 9,81 m/s2. Pada tiap titik di ruang, percepatan ini sama
untuk semua benda, tak tergantung massanya. Kita namakan nilai percepatan ini g. Dari hukum
kedua Newton, kita dapat menulis gaya grafitasi Fg pada benda bermassa m sebagai :
Fg = ma
Dengan menggunakan a = g dan menulis w untuk gaya grafitasi, kita
dapatkan :
w = mg
Karena g adalah sama untuk semua benda di suatu titik, kita dapat menyimpulkan bahwa berat
benda sebanding dengan massanya. Namun pengukuran g yang teliti di berbagai tempat
menunjukkan bahwa g tidak mempunyai nilai yang sama di mana-mana.
Gaya tarikan bumi pada benda berubah dengan lokasi. Secara khusus, di titik-titik di atas
permukaan bumi, gaya karena gravitasi berubah secara terbalik dengan kuadrat jarak benda dari
pusat bumi. Jadi, sebuah benda memiliki berat sedikit lebih kecil pada ketinggian yang sangat
tinggi dibandingkan pada ketinggian laut. Medan gravitasi juga sedikit berubah dengan garis
lintang karena bumi tidak tepat bulat tetapi agak datar di kutub-kutubnya. Jadi,berat tidak seperti
massa,bukan sifat intrinsik benda itu sendiri. Satuan SI untuk berat adalah N (Newton).
Massa
Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya terhadap
percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain dengan
menggunakan gaya yang sama pada masing- masing benda dan dengan mengukur
percepatannya. Dengan demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan kebalikan rasio
percepatan benda-benda itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama :
m1/m2 = a1/a2
Satuan SI untuk massa adalah kg (kilogram)