Anda di halaman 1dari 10

PAPER

PUBLIC RELATIONS

“Komunikasi dan Opini Publik”

Dosen Pengampu Mata Kuliah:

Dr. Damrah, M.Pd

Disusun Oleh

Nama : Shalli Rizki Saputra

NIM : 18086210

Jurusan Pendidikan Olahraga

Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Padang

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya kami
bisa menyelesaikan Makalah Mata Kuliah Public Relations yang berjudul “Komunikasi dan PR”.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
yang masih perlu diperbaiki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan sangat
berguna bagi kami untuk bisa lebih baik lagi.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat serta menambah wawasan
kita semua.

Padang, 21 Maret 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Publik adalah sekolompok orang dengan kepentingan yang sama memiliki suatu pendapat
yang sama mengenai suatu persoalan yang menimbulkan pertentangan atau kontreoversial.
Setiap orang didefinisikan sebagai sejumlah publik yang masing-masing mungkin terlibat dalam
proses pembentukan opini tentang satu atau lebih persoalan yang menimbulkan pertentangan.
Seseorang individu mungkin menjadi anggota dari kelompok-kelompok etnik, keluarga, sosial,
politik, keagamaan, pendidikan, profesi, dan kelompok-kelompok lainnya yang berhadapan
dengan beberapa persoalan kontroversial, serta terlibat dalam pembentukan opini publik.

Salah satu tujuan humas adalah merebut opini publik. Opini publik berasal dari dua kata
berbahasa Latin, yaitu opinari dan publikus. Opinari berarti berfikir atau menduga. Sedangkan
publikus berarti milik masyarakat luas. Hubungan antara kedua kata itu menyangkut hal, yaitu
dugaan, perkiraan, harapan, dan pilihan yang dilakukan oleh banyak orang. Tetapi, meskipun
publik memiliki arti luas, penegrtian publik dalam humas menyangkut segmen yang sangat
spesifik.

Opini publik adalah merupakan salah satu cara untuk masyarakat atau sekumpulan
orangorang yang ingin menyampaikan suatu pendapat, masukan atau aspirasi yang ada
dipikiranya tentang hal-hal yang di lihat atau yang dirasakan secara langsung atau melalui
media/perantara, hal ini dilakukan dengan cara melalui interaksi secara langsung ataupun melalui
media seperti media cetak, media massa bahkan media sosial sekaligus.

Oleh karena itu opini publik dapat diartikan sebagai ungkapan yang menjadi keyakinan
yang menjadi pegangan bersama diantara para anggota sebuah kelompok atau publik, mengenai
suatu masalah kontroversial yang menyangkut kepentingan umum.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu komunikasi?
2. Apa itu opini public?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang komunikasi
2. Untuk mengetahui tentang opini publik
BAB II

PEMBAHASAN

A. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi

Pengertian komunikasi dapat dimaknai sebagai jalannya proses dimana seseorang


maupun sekelompok orang menciptakan serta menggunakan sejumlah informasi agar saling
terhubung dengan lingkungan sekitar.Secara umum komunikasi dapat dilakukan secara verbal
serta dapat dipahami oleh kedua belah pihak berkaitan.

Komunikasi menurut para ahli di antaranya yaitu :

 Anwar Arifin. Menurutnya arti komunikasi adalah jenis proses sosial yang erat kaitannya
dengan aktivitas manusia serta sarat akan pesan maupun perilaku.
 Skinner turut beropini tentang komunikasi sebagai suatu perilaku lisan maupun simbolik
dimana pelaku berusaha memperoleh efek yang diinginkan.
 Forsdale berkomentar bahwa pengertian komunikasi adalah jenis proses pembentukan,
pemeliharaan serta pengubahan sesuatu dengan tujuan agar sinyal yang telah dikirimkan
berkesesuaian dengan aturan.
 Gode yang mengungkapkan bahwa komunikasi merupakan suatu kegiatan untuk
membuat sesuatu kemudian ditujukkan kepada orang lain.

2. Tujuan Komunikasi
 Agar hal yang disampaikan bisa dimengerti dengan cukup baik. Dengan adanya definisi
komunikasi diatas maka akan menghindarkan diri dari kesalah pahaman.
 Agar mampu memahami maksud perkataan orang lain.
 Agar ide, gagasan maupun pemikiran pribadi dapat diterima orang lain terutama dalam
gelaran rapat tertentu.
 Penggerak orang lain untuk mengerjakan sesuatu. Misalnya, kegiatan kerja bakti,
sosialisasi dan sebagainya.
3. Fungsi Komunikasi
 Untuk menyampaikan informasi
 Sebagai penyampai pendapat agar dapat diterima oleh masyarakat luas atau yang
berkaitan.
 Sebagai bentuk interaksi dengan orang lain.
 Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan akan sesuatu hal. Jadi, melalui
komunkasi nantinya akan terjadi transfer ilmu antara pihak satu dengan pihak lainnya.
 Pengisi waktu luang. Misalnya, dengan berbicara via telepon, chatting, sosial media,
video call dan sebagainya.
 Sebagai cara untuk membujuk dan mempengaruhi orang lain. Biasanya komunikasi
semacam ini banyak mengandung unsur-unsur persuasif.
 Untuk dapat mengenal diri sendiri.
 Guna mengurangi ketegangan atau mencairkan suasana. Misalnya, ketika ada pertikaian
atau perselisihan pendapat dalam rapat tertentu.
 Sebagai hiburan. Misalnya, ketika Anda sedang jenuh kemudian menghubungi teman
jauh untuk sekadar mengobrol santai.
 Untuk selalu menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.
 Sebagai benteng diri agar tidak terisolasi dalam lingkungan masyarakat.
 Untuk mempelajari situasi yang terjadi.
 Mengubah sikap maupun perilaku.
 Mengawasi serta melakukan pengendalian atas suatu kegiatan.
 Sebagai motivasi untuk orang lain.
 Guna mengambil suatu keputusan yang tepat.
 Untuk melakukan kegiatan tertentu.
 Sebagai bentuk ekspresi.
 Menghindari adanya kesalahpahaman.
 Untuk tetap menjaga jalinan hubungan yang baik.
4. Macam-Macam Komunikasi
1) Komunikasi berdasarkan penyampaian
 Lisan
Komunikasi secara lisan dimaknai sebagai jenis komunikasi yang terjadi secara
langsung tanpa ada batasan jarak. Misalnya, dalam suatu rapat, wawancara
maupun percakapan biasa.
 Tulisan
Komunikasi secara tertulis merupakan jenis media komunikasi yang
penyampaiannya dilakukan dalam bentuk tulisan. Misalnya, naskah, spanduk,
undangan dan sebagainya.
2) Komunikasi berdasarkan tujuan
Jika ditinjau berdasarkan tujuan, komunikasi dapat dikategorikan menjadi
beberapa macam. Misalnya, pemberian saran, pidato, perintah, ceramah maupun
wawancara. Konsep komunikasi semacam ini menekankan bahwa komunikator menjadi
faktor penting dalam jalinan interaksi tersebut.
3) Komunikasi berdasarkan ruang lingkup
 Internal
Komunikasi internal merupakan jenis komunikasi yang terjadi dalam ruang
lingkup organisasi maupun perusahaan. Contohnya, interaksi antar individu yang
ada dalam ruang lingkup tersebut. Komunikasi internal bisa berupa komunikasi
vertikal, horizontal maupun diagonal.
 Eksternal
Komunikasi eksternal berarti komunikasi yang terjalin antar organisasi maupun
masyarakat dalam berbagai macam bentuk. Misalnya, koneferensi pers, pameran,
publikasi, siaran televisi maupun bakti sosial.
4) Komunikasi berdasarkan aliran
 Komunikasi satu arah, yakni komunikasi yang berasal dari salah satu pihak saja.
 Komunikasi dua arah, yaitu komunikasi yang mempunyai sifat saling memberikan
timbal balik.
 Komunikasi ke bawah, yakni komunikasi dari atasan dengan bawahan
 Komunikasi ke atas, yaitu komunikasi yabg berasal dari seorang bawahan kepada
atasan.
 Komunikasi ke samping, yakni komunikasi yang terjalin di antara beberapa orang
pada kedudukan setara
B. Opini Publik
1. Pengertian Opini Publik

Opini publik berasal dari dua kata berbahasa Latin, yaitu opinari dan publikus. Opinari
berarti berpikir atau menduga. Sedangkan publikus berarti milik masyarakat luas. Hubungan
antara kedua kata itu menyangkut hal, yaitu dugaan, perkiraan, harapan, dan pilihan yang
dilakukan orang banyak. Tetapi, meskipun publik memiliki arti masyarakat luas, pengertian
publik dalam humas menyangkut segmen yang sangat spesifik.

Oleh karena itu, opini publik dapat diartikan sebagai suatu ungkapan keyakinan yang
menjadi pegangan bersama di antara para anggota sebuah kelompok atau publik, mengenai suatu
masalah kontroversial yang menyangkut kepentingan umum. Proses pembentukan opini publik
berasal dari opini-opini individual yang diungkapkan oleh para anggota sebuah kelompok yang
pandangannya bergantung kepada pengaruh-pengaruh yang dilancarkan kelompok itu.

2. Proses Pembentukan Opini Publik

Pada bagian ini proses pembentukan opini publik menggambarkan mulai dari persepsi
seseorang sehingga terbentuknya suatu opini publik, yaitu berakar dari latar belakang budaya,
pengalaman masa lalu, nilai-nilai yang akan melahirkan suatu interpretasi atau pendirian
seseorang, dan pada akhirnya akan terbentuk suatu opini publik, apakah nantinya bersifat
mendukung, dan menentang atau berlawanan. Pendirian merupakan apa yang dirasakan
seseorang dan timbul attitude (sikap yang mencerminkan kepatuhan dan rasa menghormati
dengan tulus ) sebagai sikap yang dapat tersembunyi dalam diri seseorang, dan dapat dalam
bentuk simbol, bahasa tubuh, verbal, mimik muka serta bahkan dari suatu warna yang
dipakainya. Opini dari seseorang itu kemudian secara akumulatif dapat berkembang menjadi
suatu konsensus (kesepakatan), dan terkristalisasi jika masyarakat dalam kelompok tertentu
mempunyai kesamaan dalam visi, ide, nilainilai yang dianut, latar belakang dan hingga tujuan
yang hendak dicapai dikemudian hari akan terbentuk menjadi opini publik.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Opini publik merupakan salah satu cara untuk masyarakat atau sekumpulan orang-orang
yang ingin menyampaikan suatu pemikiran, pendapat, masukan atau aspirasi yang ada
dipikiranya tentang hal-hal yang di lihat atau yang dirasakan secara langsung ataupun melalui
media dan perantara lainnya, hal ini dilakukan dengan cara melalui interaksi secara langsung
ataupun melalui media seperti media cetak, media massa bahkan media sosial sekalipun.
komunikasi merupakan sebagai jalannya proses dimana seseorang maupun sekelompok orang
menciptakan serta menggunakan sejumlah informasi agar saling terhubung dengan lingkungan
sekitar.Secara umum komunikasi dapat dilakukan secara verbal serta dapat dipahami oleh kedua
belah pihak berkaitan.

B. Saran

Harapannya, setelah mengetahui pengertian dari opini publik, proses pembentukan opini
publik, sikap dalam pembentukan opini publik, serta cara mengelola sikap tersebut dan bahkan
kekuatan dari opini publik diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan kontribusi kepada
pembaca terutama kepada mahasiswa/i Administrasi Pendidikan yang nantinya dapat
mengimplementasikannya dalam dunia kerja serta yang akan terjun dan hidup di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Moore, Frazier. (2005). Humas Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung:


PT.Rosdakarya

Sari, Betty Wahyu Nila. (2012). Humas Pemerintah. Yogyakarta: Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai