Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu: Dr. Herman Nirwarna, M.Pd.Kons

Disusun Oleh :

KELOMPOK 11

1. Zulfikar(18087163)
2. Gilang pajar putra sudew (18087154)
3. Muhammad Naufal Fadillah (18087305)
4. Farrel Erizal (18087251)
5. Yulia Saputri (18087351)
6. M Fadel Arsyad (18087012)
7. Siti Afiqah (17004151)
8. Benia Eriska Alfatihah ( 17003052 )

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020
KATA PENGANTAR

Alhamduliilahirobbil’alamin, penulis memuji syukur kehadirat Allah SWT karena sampai detik
ini Allah SWT masih bermurah hati memberikan segala karunia-Nya sehangga penulis dapat
menyelesaikan makalah “Psikologi Pendidikan “ yang disusun guna memenuhi tugas mata
kuliah Psikologi Pendidikan.

Salam sejahtera semoga tetap tercurahkan pada nabi Muhammad SAW sebagai Rahmatan
Lil’alamin. Semoga kelak kita menjadi salah satu umatnya yang mendapatkan syafa’at dari
beliau. Amin, Ya Robbal’alamin.

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah memberikan bantuan baik dari segi moril maupun materil dan yang secara langsung maupun
tidak langsung Sebagai hamba Allah Swt, penulis yakin bahwa makalah ini jauh dari sempurna.
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi memperoleh hasil yang lebih baik dikesempatan mendatang.

Padang, 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengetian Kejenuhan .....................................................................................3


2.2 .Faktor Penyebab Kejenuhan Dalam Belajar.................................................3
2.3 Cara Mengatasi Kejenuhan Dalam Belajar....................................................4
2.4 Pengertian Transfer Belajar............................................................................4
2.5 Teori Tranfer Belajar......................................................................................4
2.6 Ragam Transfer Belajar.................................................................................5
2.7 Faktor Penyebab Transfer Belajar..................................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................8


3.2 Saran ..............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Istilah Transfer belajar berarti pemindahan atau pengalihan hasil belajar dari
matapelajaran yang satu ke mata pelajaran yang lain atau dari kehidupan sehari-hari diluar
lingkungan sekolah. Adanya pemindahan atau pengalihan ini menunjukkan bahwa ada
hasil belajar yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam memahami
materi pelajaran yang lain. Hasil belajar yang diperoleh dan dapat dipindahkan tersebut,
dapat berupa pengetahuan,kemahiran intelektual, keterampilan motorik atau afektif
.Sehubungan dengan pentingnya transfer belajar maka guru dalam proses pembelajaran
harus membekali si belajar dengan kemampuan-kemampuan yang nantinya akan
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Karena transfer belajar penting bagi
perkembangan ketrampilan anak maka penulis ingin mengambil judul Transfer Belajar .
Istilah transfer belajar berasal dari bahasa inggris “transfer of learning” yang berarti :
pemindahan atau pengalihan hasil belajar yang diperoleh dalam bidang studi yang satu ke
bidang studi yang lain atau ke kehidupan sehari-hari diluar lingkup pendidikan sekolah.
Pemindahan atau pengalihan ini menunjuk pada kenyataan, bahwa hasil belajar yang
diperoleh, digunakan di suatu bidang atau situasi diluar lingkup bidang studi dimana hasil
itu mula-mula diperoleh. Misalnya, hasil belajar bidang studi geografi, digunakan dalam
mempelajari bidang studi ekonomi; hasil belajar dicabang olahraga main bola tangan,
digunakan dalam belajar main basket; hasil belajar dibidang fisika dan kimia, digunakan
dalam mengatur kehidupan sehari-hari. Hasil studi yang dipindahkan atau dialihkan itu
dapat berupa pengetahuan (informasi verbal), kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan
kognitif, ketrampilan motorik dan sikap. Berkat pemindahan dan pengalihan hasil belajar
itu, seseorang memperoleh keuntungan atau mengalami hambatan dalam mempelajari
sesuatu dibidang studi yang lain.
Secara harfiah arti jenuh ialah padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat
apapun selain itu, jenuh juga dapat berarti jemu atau bosan. Dalam belajar, disamping
siswa sering mengalami kelupaan, ia juga mengalami peristiwa negatif lainnya yaitu
kejenuhan dalam belajar. Peristiwa jenuh dialami seorang siswa yang sedang dalam
proses belajar dapat membuat siswa tersebut merasa telah memubazirkan usahanya.
B. Rumusan Masalah
a) Apa itu pengertian kejenuhan kejenuhan?
b) Apa saja faktor penyebab kejenuhan?
c) Apa cara mengatasi kejenuhan?
d) Apa pengertian transfer belajar ?
e) Apa saja teori-teori mengenai transfer belajar ?
f) Apa saja ragam transfer belajar
g) Apa saja penyebab transfer belajar?
C. Tujuan
a) Agar mahasiswa dapat memahami pengertian kejenuhan-kejenuhan?
b) Agar mahasiswa dapat memahami apa saja faktor penyebab kejenuhan?
c) Agar mahasiswa dapat memahami apa cara mengatasi kejenuhan?
d) Agar mahasiswa dapat memahami pengertian transfer belajar?
e) Agar mahasiswa dapat memahami teori-teori mengenai transfer belajar?
f) Agar mahasiswa dapat memahami ragam transfer belajar?
g) Agar mahasiswa dapat memahami penyebab transfer belajar?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kejenuhan Dalam Belajar


Secara harfiah arti jenuh ialah padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat apapun
selain itu, jenuh juga dapat berarti jemu atau bosan. Dalam belajar, disamping siswa sering
mengalami kelupaan, ia juga mengalami peristiwa negatif lainnya yaitu kejenuhan dalam
belajar. Peristiwa jenuh dialami seorang siswa yang sedang dalam proses belajar dapat
membuat siswa tersebut merasa telah memubazirkan usahanya.
Menurut Robert (dalam Muhibbin Syah, 2012: 181), kejenuhan belajar ialah rentang waktu
tertentu yang digunakan untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil. Selain itu ada juga
pendapat yang mengatakan kejenuhan belajar merupakan suatu kondisi mental seorang
pelajar atau mahasiwa mengalami kebosanan untuk melakukan aktifitas belajar, yang
menyebabkan motivasi belajar menurun.
Jadi dapat disimpulkan kejenuhan belajar adalah menurunnya kondisi mental pesertadidik
yang mengakibatkan rendahnya motivasi belajar, sehingga berpengaruh pada hasil belajar
yang kurang memuaskan.
2.2 Faktor Penyebab dan Cara Mengatasi Kejenuhan Dalam Belajar
Faktor Penyebab Terjadinya Kejenuhan Dalam Belajar
Menurut Chaplin (dalam Muhibbin Syah, 2012:181), kejenuhan belajar dapat melanda siswa
apabila ia telah kehilangan motivasi dan kehilangan konsolidasi salah satu tingkat
keterampilan tertentu sebelum siswa tertentu sampai pada tingkat keterampilan berikutnya.
Selain itu, kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar siswa telah sampai pada batas
kemampuan jasmaniahnya karena bosan dan keletihan.
Menurut Cross (1974) dalam bukunya The Psychology of Learning (dalam buku Muhabbin
Syah, 2012: 182), keletihan siswa dapat dikategorikan menjadi tiga macam yakni.
1) Keletihan indera siswa
2) Keletihan fisik siwa
3) Keletihan mental siswa

Keletihan fisik dan keletihan indera dalam hal ini mata dan telinga, pada umumnya dapat
dikurangi atau dihilangkan lebih mudah setelah siwa beristirahat yang cukup dan
mengkonsumsi makanan yang bergizi. Begitu sebaliknya, keletihan mental tak dapat diatasi
dengan mudah. Maka dari itu keletihan mental dipandang sebagai faktor utama penyebab
munculnya kejenuhan dalam belajar.

Empat faktor penyebab keletihan mental pada siswa sebagai berikut.


a) Karena kecemasan siswa terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh keletihan
itu sendiri
b) Karena kecemasan siswa terhadap standar keberhasilan bisang study tertentu yang
dianggap terlalu tinggi terutama ketika siswa merasa bosan mempelajari bidang-
bidang study tadi
c) Karena siswa berada di tengah-tengah situasi kompetitif yang ketat dan menuntut
lebih banyak kerja intelek yang berat
d) Karena siswa mempercayai konsep kinerja akademik yang optimum, sedangkan dia
sendiri menilai belajarnya sendiri hanya berdasarkan ketentuan yang ia bikin sendiri.
2.3 Cara Mengatasi Kejenuhan Dalam Belajar
Keletihan mental yang menyebabkan munculnya kejenuhan belajar, bisa diatasi dengan kiat-
kiat berikut ini.
1. Melakukan istirahat dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dengan
takaran yang cukup
2. Pengubahan atau penjadwalan kembali jam-jam dari hari-hari belajar yang dianggap
lebih memungkinkan siswa lebih belajar dengan giat
3. Pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar siswa yang meliputi
pengubahan posisi meja tulis, lemari, rak buku, dan alat-alat perlengkapan belajar
sampai memungkinkan siswa merasa berada ditempat yang lebih menyenangkan
untuk belajar
4. Memberikan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasa terdorong untuk belajar
lebih giat daripada sebelumnya
5. Siswa harus berbuat nyata (tidak menyerah atau tinggal diam) dengan cara mencoba
belajar dan belajar lagi. Serta menggunakan metode yang bervariasi dalam belajar.
2.4 Pengertian Transfer Dalam Belajar
Transfer belajar merupakan pemindahan ketrampilan hasil belajar dari suatu situasi kesituasi
lainnya. Kata “pemindahan ketrampilan” tidak berkonotasi hilangnya melakukan ketrampilan
sesuatau karena diganti ketrampilan baru pada masa sekarang, oleh sebab itu definisi ini
harus dipahami sebagai pemindahan pengaruh atau pengaruh keterampilan melakuakan
sesuatu terhadap tercapainya ketrampilan melakukan sesuatu lainnya.
Dalam buku psikologi pendidkan (Purwanto Ngalim, 1990:108), transfer belajar adalah
apabila seseorang mampu menerapkan sebagian atau semua kecakapan kecakapan yang telah
dipelajarinya dalam situasi lain yang tertentu. Sedangkan menurut Reber (dalam Syah, 2012:
159), transfer belajar adalah pemindahan keterampilan hasil belajar dari satu situasi ke situasi
lainnya.
2.5 Teori-teori Transfer Dalam Belajar
Menurut Albert Bapp (dalam Oemar Hamalik, 2009:52), teori transfer belajar sebagai berikut.
1. Teori disiplin ilmu/ilmu daya, yang menjelaskan bahwa daya jiwa pada manusia itu
dapat di latih. Dan setelah berlatih dengan baik, daya-daya itu dapat digunakan pula
untuk pekerjaan yang lain yang menggunakan daya tersebut, dengan demikian
terjadilah transfer belajar. Misalnya seorang anak yang semenjak kecil melatih diri
cara-cara melempar dengan tepat, mula-mula ia melempar dengan batu, kemudian di
sekolah ia sering bermain kasti sehingga terlatih pula melempar dengan bola. Menurut
teori daya, anak yang telah mempunyai kemampuan lari, lompat, loncat akan
menghasilkan kemampuan dalam bidang atletik.
2. Teori elemen identik, yang berpandangan bahwa transfer belajar dari satu bidang ke
bidang studi yang lain atau bidang studi sekolah ke kehidupan sehari-hari, terjadi
berdasarkan unsur-unsur yang sama. Misalnya antara bidang studi fisika dan ilmu
mekanika, dan sebagainya. Menurut teori ini Hakekat transfer belajar adalah
pengalihan dari penguasaan suatu unsur tertentu pada bidang studi yang lain, makin
banyak adanya unsur-unsur yang sama akan semakin besar terjadinya transfer belajar
postif. Unsur-unsur identik dapat di transfer ke unsur-unsur identik lainnya, yang
sering juga di sebut sebagai “teori elemen identik”.
3. Teori generalisasi, bahwa transfer belajar lebih berkaitan dengan kemampuan
seseorang untuk menangkap struktur pokok, pola dan prinsip umum, yang dengannya
mampu menangkap ciri-ciri atau sifat-sifat umum yang terdapat dalam sejumlah hal
yang khusus.

Misalnya ketika seseorang menguasai dalam kaidah-kaidah pokok dalam hukum islam (ushul
fiqh), maka ia akan dengan mudah menguasai ketentuan hukum yang lebih terperinci dalam
hukum islam.

2.6 Ragam Transfer Belajar


Menurut Gagne (dalam Syah, 2012: 160), transfer belajar dapat digolongkan kepada empat
kategori yaitu.
1. Transfer positif
Transfer positif dapat terjadi dalam diri seorang siswa apabila guru membantu untuk
belajar dalam situasi tertentu yang mempermudah siswa tersebut belajar dalam situasi-
situasi lainnya. Dalam hal ini, transfer positif menurut Barlow (1985) adalah learning in
one sitaution helpful in other situations, artinya belajar dalam suatu situasi yang dapat
membantu belajar dalam situasi-situasi lain.
Contoh, seorang siswa yang telah menguasai matematika akan mudah mempelajari
statistika, karena banyaknya kesamaan hukum, prinsip ataupun rumus yang ada di
matematika dan statistika.
2. Transfer Negatif
Transfer yang berefek buruk terhadap kegiatan belajar selanjutnya. Transfer negatif dapat
dialami seorang siswa apabila ia belajar dalam situasi tertentu yang memiliki pengaruh
merusak terhadap keterampilan/pengetahuan yang dipelajari dalam situasi-situasi lainnya.
Pengertian ini di ambil dari pakar psikologi pendidikan oleh Daniel Lenox Barlow (1985)
yakni learning in one situation has a damaging effect in other situations.
Contoh, orang yang sudah terbiasa mengetik dengan menggunakan dua jari, kalau belajar
mengetik dengan menggunakan sepuluh jari akan lebih banyak mengalami kesukaran dari
pada orang yang baru belajar mengetik. Artinya, keterampilan yang sebelumnya sudah
dimiliki menjadi penghambat belajar keterampilan lainnya.
3. Transfer Vertikal
Transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar pengetahuan/keterampilan yang
lebih tinggi. Transfer vertikal (tegak lurus) dapat terjadi dalam diri seorang siswa apabila
pelajaran yang telah dipelajari dalam situasi tertentu membantu siswa tersebut dalam
menguasi pengetahuan/keterampilan yang lebih tinggi/rumit.
Contoh, seorang siswa SD yang telah menguasai prinsip penjumlahan dan pengurangan
akan mudah mempelajari perkalian, atau seorang anak yang telah menguasai mata
pelajaran nahwu dan shorrof akan sangat mudah mempelajari kitab-kitab fiqh, tafsir dan
sejenisnya.
Agar memperoleh transfer vertikal, guru sangat dianjurkan untuk menjelaskan kepada
para siswa secara eksplisit mengenai faedah materi yang sedang diajarkannya bagi
kegiatan belajar materi lainnya yang lebih kompleks. Upaya ini penting sebab kalau siswa
tidak memiliki alasan yang benar mengapa ia harus mempelajari materi yang sedang
diajarkan gurunya itu, mungkin ia tak akan mampu memanfaatkan materi tadi untuk
mempelajari materi lainnya yang lebih rumit.
4. Transfer Lateral
Transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar pengetahuan/keterampilan yang
sederajat. Transfer lateral (ke arah samping) dapat terjadi dalam diri seorang siswa apabila
ia mampu menggunakan materi yang telah dipelajarinya untuk mempelajari materi yang
sama kerumitannya dalam situasi-situasi yang lain. Dalam hal ini, perubahan waktu dan
tempat tidak mengurangi mutu hasil belajar siswa tersebut.
Contoh, seorang mempunyai orang yang mempelajari dan memahami mata pelajaran
bahasa asing yang mempunyai struktur gramatika, susunan kata, sintaksis yang sama.
Seperti mempelajari dan memahami bahasa inggris akan mempermudah mempelajari
bahasa jerman.
2.7 Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Transfer Belajar
1. Intelegensi, individu yang lancar dan pandai biasanya segera mampu menganalisa dan
dapat melihat hubungan logis, ia segera melihat unsur-unsur yang sama serta pola
dasar atau kaidah hukum, sehingga sangat mudah terjadi transfer.
2. Sikap, Meskipun orang mengerti dan memahami sesuatu serta hubungannya dengan
yang lain, tetapi pendirian/kecenderungannya menolak/sikap negatif, maka transfer
tidak akan terjadi, dan demikian sebaliknya.
3. Materi Pelajaran, Biasanya mata pelajaran yang mempunyai daerah berdekatan akan
mudah terjadi transfer. Contohnya: Matematika dengan Statistika, Ilmu Jiwa Daya
dengan Sosiologi akan lebih mudah terjadi transfer.
4. Sistem Penyampaian Guru, Pendidik yang senantiasa menunjukkan hubungan antara
suatu pelajaran yang sedang dipelajari dengan mata pelajaran yang lain atau dengan
menunjuk kehidupan nyata yang dialami anak, biasanya akan mudah terjadi transfer.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian-uraian diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwasannyanarti jenuh ialah padat
atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat apapun selain itu, jenuh juga dapat berarti
jemu atau bosan. Dalam belajar, disamping siswa sering mengalami kelupaan, ia juga
mengalami peristiwa negatif lainnya yaitu kejenuhan dalam belajar. Peristiwa jenuh dialami
seorang siswa yang sedang dalam proses belajar dapat membuat siswa tersebut merasa telah
memubazirkan usahanya. Transfer belajar adalah pemindahan-pemindahan kebiasaan
berfikir, perasaan atau pekerjaan, ilmu pengetahuan atau keterampilan, dari suatu keadaan ke
keadaan belajar yang lain. Pengetahuan dan keterampilan siswa sebagai hasi belajar pada
masa lalu seringkali mempengaruhi proses belajar yang sedang dialaminya sekarang.
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya transfer adalah :
a. Taraf Intelegensi dan Sika
b. Metode guru dalam mengajar
c. Isi dan metode mata pelajaran
3.2 Saran
Diharapkan kepada pembaca dapat memahami tentang kejenuhan dan transfer dalam belajar
dan dapat juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Serta kepada pembaca dapat
memberikan kritik terhadap pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Syaiful Bahri Djamarah,2008, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta

Muhibbin Syah,2007,Psikologi Pendidikan,Bandung:PtRemaja Rosdakarya,M. Ngalim

.Purwanto, 2007, Psikologi Pendidikan, Bandung : Pt.Remaja Rosdakarya

Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Ngalim, Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai