Anda di halaman 1dari 9

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fisika adalah ilmu fisis yang berarti bahwa dalam mempelajarinya
memerlukan kontak langsung dengan apa yang ingin dipelajarinya, misalnya
dengan cara praktikum atau penelitian langsung. Fisika juga merupakan ilmu
pengetahuan fisis yang berarti bahwa dalam mempelajarinya dibutuhkan kontak
langsung, misalnya dengan praktikum atau penelitian secara langsung untuk
mendapatkan data-data sesuai dengan fakta di lapangan karena ilmu fisika lebih
membutuhkan pemahaman daripada hafalan.
Kinematika merupakan ilmu yang mempelajari gerak suatu benda tanpa
mempedulikan penyebabnya. Besaran-besaran yang ada dalam kinematika gerak
suatu benda meliputi posisi, Gerak lurus beraturan merupakan gerak benda dalam
lintasan lurus yang memiliki ciri yaitu kecepatannya tetap atau konstan dan
percepatannya adalah nol. Dalam gerak lurus beraturan (GLB) jarak yang
ditempuh tiap satuan waktu adalah tetap, baik nilai maupun arahnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas didapati beberapa rumusan masalah
sebagai berikut yaitu:
1. Apakah suatu benda dapat bergerak secara konstan?
2. Bagaimana cara mengaplikasikan GLB pada suatu bidang miring?
3. Bagaimana perbedaan hasil waktu jika benda digerakkan pada jarak dan
ketinggian yang berbeda?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat praktikum ini adalah:
1.3.1 Tujuan
a. Untuk mengetahui apakah benda bergerak akan selalu dalam keadaan konstan
b. Untuk memahami pengaplikasian GLB pada suatu bidang miring
c. Untuk memberikan pengetahuan tentang perbedaan jarak dan ketinggian akan
mengubah waktu yang dihasilkan suatu benda bergerak

79
80

1.3.2 Manfaat
a. Mahasiswa dapat mengetahui konsep dasar GLB yang diterapkan pada bidang
miring
b. Mahasiwa mendapat pengalaman dalam melakukan percobaan GLB pada
bidang miring melalui objek kelereng
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gerak Lurus Beraturan (GLB)


Suatu pemahaman tentang sebuah benda yang bergerak sekitar abad ke-16
dan ke-17 M oleh beberapa ilmuwan diantaranya Galileo Galilae (1564-1642) dan
sir Isaac Newton (1642-1727). Studi terhadap benda bergerak termasuk ke dalam
bidang kinematika. (Humaira, Rani,dkk., 2016:66). Gerak hanya berada di
sepanjang garis lurus.
Garisnya mungkin vertikal (seperti gerak pada buah yang jatuh dari
pohonnya), horizontal (seperti gerak mobil di jalan raya, atau miring,tetapi
harus garis lurus. Objek bergerak dapat berupa partikel (yang kita artikan
sebuah objek seperti titik, misalnya elektron), atau objek yang bergerak seperti
partikel (dimana setiap bagian bergerak dalam arah dan kecepatan yang sama).
Gerak lurus beraturan merupakan gerak partikel dengan lintasan berbentuk
garis lurus dalam arah yang tetap yang menempuh jarak yang sama dalam tiap
satuan waktu. Gerak lurus beraturan biasa dikenal dengan nama Gerak Satu
Dimensi dengan Percepatan Nol (Sri Prihatini 1, Wahyuni Handayani1 Rena
Denya Agustina1, 2017: 13-20)
2.2 Variabel Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak lurus yang memiliki kecepatan
yang tetap karena tidak adanya percepatan pada objek. Jadi, nilai percepatan pada
objek yang mengalami GLB adalah nol (a = 0).
Cara mencari nilai kecepatan pada objek yang mengalami GL beraturan
memakai persamaan sama seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya diatas.
Berikut ditampilkan dalam bentuk rumus,

s
v= t (1)

Keterangan:
v = kecepatan (m/s atau km/jam)

81
82

s = perpindahan, atau biasanya juga disebut sebagai jarak tempuh (km


atau m)
t = selang waktu atau waktu tempuh (jam atau sekon)
2.3 Jenis Gerak Lurus Beraturan
1. Grafik Kecepatan dan Waktu
Grafik yang memiliki nama lain grafik v-t ini memperlihatkan bagaimana
kecepatan benda terhadap waktu di GLB cukup konstan. Jika harus menentukan
berapa jarak yang ditempuh, kita tinggal menghitung luas di bawah grafiknya

saja.

Gambar 2.1 Grafik Kecepatan Waktu (Sumber : Sri Prihatini, Wahyuni Handayani,Rena
Denya Agustina)

2. Grafik Percepatan dan Waktu


Disini bisa dilihat kalua percepatan nya benda dalam GLB ini adalah
konstan. Itu dikarenakan percepatan pada gerak lurus beraturan konstan atau tidak
berubah sama sekali.

Gambar 2.2 Grafik Percepatan dan Waktu (Sumber : Sri Prihatini, Wahyuni
Handayani,Rena Denya Agustina)
83

3. Grafik Posisi dan Waktu


Grafik ini bisa menggambarkan hubungan antara posisi dan waktu pada
gerak lurus beraturan.
2.4 Karakteristik GLB
Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan (GLB) apabila
memenuhi beberapa ciri atau karakteristik sebgai berikut:
1. Lintasannya berbentuk garis lurus
2. Kecepatan benda tetap (v = konstan)
3. Percepatan benda nol (a = 0)
Kecepatan benda yang bergerak lurus beraturan akan bernilai sama dengan
kelajuannya jika panjang lintasan atau jarak sama dengan besar perpindahan
benda tersebut. Namun jika jarak tempuh tidak sama dengan perpindahan benda
maka besar kecepatan benda lebih kecil daripada kelajuannya.
Untuk membedakan gerak benda termasuk GLB atau GLBB sangat
mudah sekali. Untuk benda yang melakukan gerak lurus beraturan (GLB)
kecepatan benda selalu konstan sehingga tidak ada istilah kecepatan awal,
kecepatan akhir, diam, berhenti, percepatan atau gravitasi bumi.
Sedangkan untuk benda yang melakukan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) akan selalu ada istilah kecepatan awal, kecepatan akhir, diam, berhenti,
percepatan atau gravitasi bumi.
BAB 3. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
a. Tiang Statif
Tiang statif adalah benda sebagai tempat dimana bersandarnya papan
polos sehingga membentuk sudut kemiringan dari ketinggian tertentu.

Gambar 3.1 Tiang Statif

b. Papan Polos
Papan polos dalam praktikum ini digunakan sebagai alas bidang untuk
kelereng jatuh ke bawah.

Gambar 3.2 Papan Polos

84
85

c. Busur Derajat
Busur derajat adalah sebuah alat yang dapat membantu mengukur dan
menggambar sudut. Pada praktikum ini, busur digunakan untuk menentukan sudut
tepat dimana benda jatuh kebawah.

Gambar 3.3 Busur Derajat

d. Mistar atau Penggaris


Mistar adalah alat bantu untuk membuat garis lurus. Mistar pada
praktikum ini digunakan sebagai alat untuk mengukur panjang jarak yang
ditentukan untuk benda jatuh dan ketinggian pada tiang statif.

Gambar 3.4 Mistar atau Penggaris


86

e. Stopwatch
Stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur interval waktu,
yaitu selang waktu antara dua peristiwa. Pada praktikum ini stopwatch digunakan
untuk menghitung waktu tempuh benda sampai tepat jatuh ke bawah.

Gambar 3.5 Stopwatch

3.1.2 Bahan
a. Kelereng
Kelereng pada praktikum ini berfungsi sebagai benda uji untuk
mengetahui waktu tempuh sampai ke bawah.

Gambar 3.6 Kelerang

3.2 Langkah Kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Sandarkan papan polos pada ketinggian 80 cm
3. Hitung sudut yang terbentuk menggunakan busur derajat
4. Gelindingkan kelereng hingga jatuh ke bawah dengan jarak 90 cm
5. Hitung waktu tempuh menggunakan stopwatch
6. Catat hasil ke dalam tabel
7. Ulangi sebanyak tiga kali percobaan
87

8. Ulangi dengan variasi jarak, yaitu 80 cm, 70 cm, dan 60 cm


9. Ulangi langkah 2-8 dengan variasi ketinggian, yaitu 70 cm dan 60 cm

Anda mungkin juga menyukai