Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“MISKONSEPSI KINEMATIKA GERAK LURUS”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

1. DERMAWATI MANIK (4192421017)


2. KRISTIAN MALAU (4193121043)
3. MELISA DURFANA (4191121038)
4. NOPERANTA GINTING (4193321003)
5. NURUL APRILIA (4191121014)

KELAS : FISIKA DIK D 2019


MATA KULIAH : FISIKA SMA
DOSEN PENGAMPU : DRS. ABU BAKAR, M.Pd.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat,hidayahnya, kami
mampu menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “Miskonsepsi Materi Kinematika
Gerak Lurus”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Profesi
Kependidikan.

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan Terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas ini,
khususnya kepada Bapak DRS. ABU BAKAR M.Pd selaku dosen pembimbing dalam mata
kuliah Fisika SMA ini yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi inspirasi bagi para
pembaca.Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hasil maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Medan, 25 September 2020

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1


1.2 Rumusan......................................................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN..................................................................................................3


2.1 Cakupan Materi.............................................................................................................3
2.2 Miskonsepsi...................................................................................................................7
BAB III. PENUTUP..........................................................................................................
3.1 Kesimpulan................................................................................................................
3.2 Saran...........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fisika sebagai salah satu bagian dari IPA bukan hanya sebuah kumpulan pengetahuan
yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan
suatu proses pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk
memahami alam sekitar secara ilmiah. Pada realisasinya tidak jarang siswa mengalami
kesulitan dalam memahami konsep-konsep fisika. Hal ini menyebabkan konsep yang
dipahami siswa berbeda dengan konsep para ahli sehingga terjadi miskonsepsi pada siswa.
Miskonsepsi atau salah konsep menunjuk pada suatu konsep yang tidak sesuai dengan
pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima para pakar dalam bidang itu. Salah satu
cabang fisika yang banyak terjadi miskonsepsi adalah pada bidang mekanika.
Suparno (2013) menyatakan bahwa miskonsepsi terbesar terjadi pada bidang
mekanika. Salah satu pokok bahasan mekanika yang sering terjadi miskonsepsi yaitu pada
konsep gerak lurus. Siswa mempunyai intuisi jika dua benda mempunyai percepatan yang
sama, maka kecepatan dan jaraknya juga sama dan siswa kadang-kadang juga mempunyai
intuisi bahwa benda yang besar akan jatuh lebih cepatdaripada benda yang kecil. Pemikiran
atau pengertian intuitif itu biasanya berasal dari pengamatan akan benda atau kejadian terus
menerus, akhirnya secara spontan, bila menghadapi persoalan fisika tertentu, yang muncul
dalam benak siswa adalah pengertian spontan tersebut.Miskonsepsi perlu diidentifikasi
terlebih dahulu sebelum akhirnya menyimpulkan sebuah solusi.
Berdasarkan studi pendahuluan di SMA menjelaskan bahwa siswa sering mengalami
kesulitan dalam memahami konsep fisika pada bidang mekanika khususnya pada pokok
bahasan kinematika gerak lurus. Pada pokok bahasan kinematika gerak lurus dibahas
mengenai materi gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan(GLBB).
Siswa mengalami kesulitan dalam memahami karakteristik dari konsep GLB dan GLBB
seperti perbedaan dari posisi, jarak dan perpindahan, kecepatan dan percepatan, serta
pengaruh ukuran dan massa benda yang mengalami gerak jatuh bebas. Kesulitan dalam
memahami konsep ini mengakibatkan banyak siswa mengalami miskonsepsi.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja cakupan materi Kinematika Gerak Lurus?
2. Bagaimana kesalahan konsep atau miskonsepsi yang sering terjadi pada materi fisika
Kinematika Gerak Lurus?

1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi Tugas mata kuliah Fisika SMA
2. Untuk mengetahui cakupan materi Kinematika Gerak Lurus
3. Untuk mengetahui kesalahan konsep atau miskonsepsi yang sering terjadi pada materi
fisika Kinematika Gerak Lurus

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Cakupan Materi

I. Besaran-Besaran Dalam Gerak Lurus


 Kedudukan (posisi)
Kedudukan atau posisi adalah letak suatu benda pada waktu tertentu terhadap
satu acuan.
 Perpindahan Dan Jarak
Perpindahan yaitu perubahan kedudukan atau posisi suatu benda dalam selang
waktu tertentu
Jarak adalah panjang lintasan gerak suatu benda
 Kelajuan Dan Kecepatan
Kelajuan rata-rata didefenisikan sebagai jarak total yang ditempuh setiap
satuan waktu, secara matematis dapat ditulis:
s
v́= Dimana: v́=kelajuan rata rata( m/s)s= jarak (m)∆ t=waktu( s)
∆t

Kecepatan rata-rata didefenisikan sebagai besar perpindahan yang terjadi tiap


satuan waktu, secara matematis dapat ditulis:
∆s
v́=
∆t
Dimana ∆ s= perpindahan( m)

Kecepatan sesaat didefenisikan sebagai laju perubahan posisi sesaat terhadap


waktu, secara matematis dapat ditulis,
dx
v=
dt

 Percepatan
Percepatan rata-rata didefenisikan sebagai hasil bagi antara perubahan
kecepatan dengan selang waktu, secara matematis dapat ditulis:
∆v v −v
á= á= 2 1
∆t v 1−t 2
Percepatan sesaat disefenisikan sebagai laju perubahan kecepatan sesaat
terhadap waktu atau limit dari percepatan rata-rata untuk selang waktu
∆ t mendekati nol .

II. Gerak Lurus Beraturan (GLB)


Gerak Lurus Beraturan adalah gerak suatu benda dengan lintasan lurus, memiliki
kecepatan konstan dan percepatan nol (a = 0)
Secara matematis dapat ditulis:

3
s
v= Maka dapat digambarkan dalam grafik dibawah:
t

Grafik v-t gerak GLB:


v

Grafik S-t gerak GLB:


S

III. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Gerak Lurus Berubah Beraturan adalah gerak suatu benda dengan lintasan lurus,
memiliki percepatan konstan.
Catatan:
 Jika arah percepatan searah dengan gerak awal suatu benda, maka benda
dipercepat atau a bernilai positif
 Jika arah percepatan berlawanan arah dengan gerak awal suatu benda, maka
benda diperlambat atau a bernilai negatif.

Persamaan GLBB
1
v t=v 0+ a t s=v 0 t+ a t 2 v 2t =v 20 +2 as
2

Keterangan:

v t=kecepatanakhir (m/s)v 0=kecepatan awal(m/s)


a= percepatan ¿)
t=selang waktu(s)
s= jarak tempuh (m)

IV. Gerak Jatuh Bebas (GJB)


Gerak jatuh bebas adalah gerak benda yang jatuh dari suatu ketinggian tanpa
kecepatan awal di sekitar bumi. Gerak jatuh bebas dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
Benda-benda yang jatuh bebas. Rumus ini akurat saat benda dijatuhkan di ruang

4
hampa.
1
v t=¿ v 2t =2 ghh= g t 2
2
Keterangan:
vt = kecepatan saat t sekon (m/s)
g = percepatan gravitasi bumi (9,8 m/s2)
h = jarak yang ditempuh benda (m)
t = selang waktu (s)

Grafik GLBB adalah:

Gerak Vertikal ke Bawah (GVB)


Gerak vertical kebawah adalah gerak suatu benda yang dilemparkan vertical ke bawah
dengan kecepatan awal dan dipengaruhi oleh percepatan. Rumus Gerak Vertikal ke
Bawah adalah:
1
v t=v 0+ ¿ v 2t =v 20 +2 ghh=v 0 t+ g t 2
2

Keterangan:

h = jarak/perpindahan (m)
v0 = kecepatan awal (m/s)
vt = kecepatan setelah t (m/s)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
t = selang waktu (s)

Gerak Vertikal ke Atas (GVA)

Gerak vertical ke atas adalah gerak suatu benda yang dilempar ke atas dengan
kecepatan awal dan percepatan saat kembali turun. Rumus gerak vertikal ke atas
adalah:

1
v t=v 0−¿ v 2t =v 20−2 ghh=v 0 t− g t 2
2

Di titik tertinggi benda, kecepatan benda adalah nol. Persamaan yang berlaku di titik
tertinggi adalah sebagai berikut.

5
v0 v 20
t naik = h maks=
g 2g

Keterangan:

tnaik = selang waktu dari titik pelemparn hingga mencapai titik tertinggi (s)
v0 = kecepatan awal (m/s)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
hmaks = jarak yang ditempuh hingga titik tertinggi (m)

Saat mulai turun, persamaannya sama seperti gerak jatuh bebas. Rumusnya adalah:

v0 2 hmaks
t turun=
g
=
√ g

2.2 Miskonsepsi

Miskonsepsi dalam pembelajaran fisika sering terjadi sehingga menjadi penghambat


siswa dalam memahami dan menghubungkan konsep yang akan dipelajari, sehingga
menimbulkan kesalahan dan kesulitan saat belajar fisika. Miskonsepsi didefinisikan sebagai
kesalahan suatu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengartian yang
diterima para pakar bidang itu.
Miskonsepsi yang sering terjadi terhadap siswa pada materi Kinematika Gerak Lurus
seperti:
1. Siswa sering beranggapan bahwa jarak dan perpindahan itu sama,
2. Siswa juga tidak dapat membedakan antara kelajuan dan kecepatan,
3. Siswa belum mengetahui grafik hubungan kecepatan v terhadap waktu t pada gerak
lurus beraturan,
4. Dalam penggunaannya siswa terkadang salah dalam pengaplikasian dari rumus geral
lurus.

Miskonsepsi tersebut terjadi karena perbedaan pengertian yang diterima siswa dan juga
guru/pengajar yang tidak menguasai konsep sehingga terjadi kesalahan konsep. Buku yang

6
digunakan siswa memiliki bahasa yang kurang komunikatif atau sulit dipahami oleh siswa
yang menimbulkan kesalahan penafsiran.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan yang sudah diberikan, maka dapat ditarik kesimpulan:


1. Besar-besaran yang terdapat dalam gerak lurus yaitu: Kedudukan (posisi), jarak,
perpindahan, kelajuan, keceptan, dan percepatan.
2. Gerak Lurus Beraturan adalah gerak suatu benda dengan lintasan lurus, memiliki
kecepatan konstan dan percepatan nol (a = 0). Secara matematis dapat ditulis:

s
v=
t
3. Gerak Lurus Berubah Beraturan adalah gerak suatu benda dengan lintasan lurus,
memiliki percepatan konstan.
4. Gerak jatuh bebas adalah gerak benda yang jatuh dari suatu ketinggian tanpa
kecepatan awal di sekitar bumi. Gerak jatuh bebas dipengaruhi oleh gaya gravitasi.

3.2 Saran

7
Dalam penyusunan makalah ini, kami selaku penyusun memohon maaf jika dalam tulisan ini
terdapat banyak kekeliruan dan kesalahan-kesalahan baik dalam ejaan, pilihan kata,
sistematika penulisan maupun penggunaan bahasa yang kurang dipahami dikarenakan kami
masih dalam tahap pembelajaran. Harapan kami semoga tulisan kami ini bermanfaat bagi
pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai