2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatNya,
saya dapat menyelesaikan laporan mini riset matakuliah Fisika SMA Dalam Multimedia
ini. Saya menyampaikan rasa terimakasih kepada Bapak Teguh Febri Sudarma, S.Pd., M.Si.,
sebagai dosen mata kuliah Fisika SMA Dalam Multimedia telah memberikan kepercayaan
kepada saya untuk menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan
dan kekurangan di dalamnya. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
supaya dapat menjadi lebih baik lagi, demikian makalah ini saya buat, jika ada kesalahan dan
kekurangan saya mohon maaf.
Kristian Malau
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi saat ini telah memberikan
banyak manfaat dalam kemajuan diberbagai bidang. Manusia sebagai pengguna teknologi
harus mampu memanfaatkan teknologi yang ada saat ini. Adaptasi manusia dengan teknologi
baru yang telah berkembang wajib untuk dilakukan melalui pendidikan. Hal ini dilakukan
agar generasi penerus bangsa tidak tertinggal dalam hal teknologi baru. Dengan begitu
teknologi dan pendidikan mampu berkembang bersama seiring dengan adanya generasi baru.
Salah satu aspek utama yang mendukung dalam proses pembelajaran adalah pemilihan
media yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran yang disampaikan. Di masa pandemi
seperti saat ini proses pembelajaran harus dilaksanakan dari rumah (work from home) yang
dimana siswa juga harus mampu untuk belajar baik secara mandiri maupun didampingi oleh
orang tuanya. Oleh karena itu proses pembelajaran di masa pandemi mewajibkan pengajar
untuk lebih interaktif dalam membuat media pembelajaran dalam jaringan agar materi yang
disampaikan sesuai dengan capaian pembelajaran.
Untuk memastikan hak belajar setiap anak terpenuhi, Kemendikbud telah menghadirkan
beberapa inisiatif untuk mendukung pelaksanaan belajar dari rumah. Beberapa
inisiatif/terobosan tersebut di antaranya adalah pengoptimalan platform pendidikan jarak jauh
dan menyiapkan dukungan kebijakan pelaksaan kurikulum di masa khusus, yakni satuan
pendidikan dapat 1) tetap menggunakan kurikulum nasional; 2) menggunakan
penyederhanaan kurikulum dalam kondisi khusus yang disusun oleh Kemendikbud; dan 3)
melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri. Untuk penyederhanaan kurikulum,
materi pokok dalam kegiatan pembelajaran saja yang perlu disampaikan sedangkan untuk
praktik bisa secara mandiri atau lewat sebuah media aplikasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah media pembelajaran interaktif berbasis web Google Sites materi hukum
Pascal yang dikembangkan layak untuk meningkatkan pembelajaran siswa?
C. Tujuan
LANDASAN TEORI
Media pembelajaran online adalah salah satu bentuk media pembelajaran jarak jauh
dengan menggunakan fasilitas internet sehingga mereka dapat saling berkomunikasi secara
online. Menurut Arif S. Sadiman menyatakan bahwa Asosiasi Teknologi dan Komunikasi
Pendidikan (Association of education and communication technology/ AECT) di Amerika,
membatasi pengertian media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan atau informasi. Media pembelajaran online dapat dipahami sebagai suatu
proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi berupa komputer yang
dilengkapi dengan sarana telekomunikasi dan multimedia (grafis, audio, video) sebagai
media utama dalam penyampaian materi dan interaksi antara pendidik dan peserta didik.
Kelebihan dalam media pembelajaran online menurut Bates dan Wulf yaitu:
Google Site merupakan suatu tool yang digunakan untuk menciptakan custom website.
Mirip dengan wiki, Anda dapat mengembangkan situs anda sendiri dalam membuat website
dan isinya. Kemudian Anda dapat memilih kepada siapa saja situs tersebut dibagikan. Anda
dapat menentukan siapa pemiliknya, siapa yang Anda izinkan untuk mengedit dan
memperbaiki situs, dan siapa yang Anda izinkan untuk melihat situs. Anda dapat membatasi
siapa saja yang dapat melihat situs menjadi kelompok kecil dan pribadi atau Anda dapat
memilih untuk mempublikasikan supaya situs mudah diakses siapa saja di dunia.
Google Sites disiapkan sebagai pengganti dari Google Page Creator. Manfaat
penggunaan google sites secara optimal diantaranya adalah;
Berdasarkan gambar, dapat disimpulkan bahwa pada dua penghantar lurus sejajar yang
dialiri arus listrik akan terjadi gaya Tarik menarik jika arusnya memiliki arah yang sama dan
gaya tolak menolak jika kedua arus yang mengalir berlawanan arah.
Besarnya gaya yang terjadi adalah :
Di kawat dua berdasarkan analisis di atas maka dapat ditulis
Pada keadaan tertentu biasanya yang dibicarakan tidak hanya Gaya Lorentz 𝐹 tetapi gaya
Keterangan:
𝐹𝐿 = gaya magnet (N)
𝑖1 = besar arus listrik di kawat pertama (A)
𝑖2 = besar arus listrik di kawat kedua (A)
𝑙 = panjang kawat (m)
Berdasarkan gambar 3, dapat dituliskan persamaan gaya magnetik atau Gaya Lorentz sebagai
berikut:
𝐹𝐿 = 𝑞. 𝑣. 𝐵. 𝑠𝑖𝑛𝛼
Keterangan:
𝐹𝐿 = gaya magnetik atau Gaya Lorentz (N)
𝑞 = muatan (C)
𝑣 = kecepatan muatan (m/s)
𝐵 = Induksi magnet (T)
𝛼 = Sudut Antara induksi magnet dengan arah muatan (0)
E. Fluks Magnet
Fluks magnetik dapat didefinisikan sebagai ukuran total atau jumlah total medan magnet
yang melewati suatu penampang tertentu. Fluks magnetik juga sering diartikan sebagai
kerapatan medan magnet.
Fluks magnetik yang melewati suatu bidang tertentu nilainya sebanding dengan
nilai jumlah medan magnet yang melewati bidang tersebut dan jumlah tersebut sudah
masuk pada pengurangan atas medan yang memiliki arah yang berlawanan.
Fluks magnetik memiliki satuan yang disebut weber (Wb) yaitu satuan turunan dari volt
detik. Sebuah bidang yang memiliki luas A ditembus oleh medan magnetik B yang
membentuk sudut 𝜃 terhadap garis normal, terlihat pada gambar berikut:
Besarnya fluks magnetik dapat ditentukan dengan persamaan:
∅ = 𝐵. 𝐴. cos 𝜃
Keterangan
∅ = Fluks magnet (Wb)
𝐵 = induksi magnet (T)
𝐴 = luas bidang (m2)
𝜃 = sudut antara induksi magnet dan garis normal (0)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelian
penelitian pengembangan (Research and Development) yang mengacu pada rumusan ADDIE
yang dikemukakan oleh Lee & Owens. Alasan pemilihan model ini karena model ini
merupakan model yang dikhususkan untuk mengembangkan multimedia. Model
pengembangan media pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan
model pengembangan 4-D. Model ini dikembangkan oleh (Thiagarajan, Semmel, & Semmel,
1974). Model pengembangan 4D terdiri atas 4 tahap utama yaitu: Define (Pendefinisian),
Design (Perancangan), Develop (Pengembangan) dan Disseminate (Penyebaran).
B. Teknik Pengolahan
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan metode angket
dengan menggunakan google forms dan google sites sebagai sarana untuk menyampaikan
dan menyebarkan materi dan angket kepada responden.
C. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode anilisis data kuantitatif. Data diperoleh dari hasil
lembar kuesioner yang diberikan kepada guru, mahasiswa, dan siswa terhadap penilaian
media yang dikembangkan dengan menggunakan skala 5 yaitu penskoran dari 1 sampai 5.
Jumlah skor yang diperoleh pada setiap indikator kemudian dianalisis dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
∑
Dimana :
= Skor yang diperoleh
=Nilai presentase
=Jumlah Skor maksimum
Tabel 3.1 Kategori Tingkat Pencapaian Multimedia
No Presentase Kelayakan Kategori
1 81%-100% Sangat Baik
2 61%-80% Baik
3 41%-60% Cukup Baik
4 21%-40% Kurang Baik
5 0%-20% Sangat Kurang Baik
A. Pengembangan Media
1. Tahap Pendefenisian (Define)
Tahapan pendefinisian ini dibagi menjadi 3 bagian tahapan, yaitu: (a) analisis ujung
depan, dilakukan untuk mengetahui ketersediaan dan kebutuhan media pembelajaran
pada meteri Gaya Lorentz; (b) analisis kurikulum, dilakukan dengan mempelajari
kurikulum yang digunakan disekolah; (c) analaisis materi, dilakukan untuk menyesuaikan
materi Gaya Lorentz yang akan disajikan dalam media pembelajaran dengan kompetensi
inti dan dan kompetensi dasar yang terdapat pada kurikulum.
2. Tahap Perancangan (Design)
Tahap perencanaan meliputi beberapa bagiatan tahapan, yaitu: (a) pemilihan media,
media yang dipilih dalam pengembangan media pembelajaran google sites adalah media
interaktif berbasis komputer; (b) pemilihan format media pembelajaran, meliputi isi
desain materi pembelajaran atau flowchart dan membuat desain media pembelajaran yang
terdiri dari desain layout, gambar, dan tulisan; (c) rancangan awal atau storyboard berisi
tampilan tiap screen dilengkapi dengan bagian-bagian tombol dan disertai dengan
penjelasan fungsinya.
Tampilan media :
Tampilan diatas merupakan tampilan awal media. Komponen yan terdapat pada
tampilan awal tersebut yaitu menu pada bagian atas, judul besar dan identitas pembuat
media. Pada bagian ini terdapat 5 tab menu yaitu Home, Kompetensi, Materi, Video,
Contoh soal, dan Quis.
Pada bagian kompetensi berisi uraian tentang kompetensi dari materi yang
disajikan. Bagian menu ini terbagi menjadi empat submenu yaitu kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator ketercapaian, dan tujuan.
Pada halaman ini, terdapat uraian penjelasan materi yang disajikan yang akan
disajikan secara lengkap.
Pada bagian menu video berisi video pembelajaran dan simulasi percobaan yang
dapat mendukung pemahaman pembaca mengenai materi yang disajikan pada halaman
sebelumnya.
Pada bagian contoh soal berisi berupa contoh soal beserta pembahasannya yang
dapat menambah pemahaman pembaca mengenai materi yang disajikan.
Pada bagian quis berisi latihan yang yang dimaksud untuk menguji kemampuan
pembaca mengenai materi yang disajikan. Kuis berupa 10 soal pilihan ganda
menggunakan Quizziz
3. Tahap Pengembangan (Develop).
Tahap pengembangan dilakukan setelah produk media pembelajaran telah selesai
dibuat. Langkah-langkah yang dilakukan pada pengembangan media meliputi: (a)
validasi, penilaian validasi terhadap media pembelajaran dilakukan oleh 13 validator
terdiri dari 1 guru fisika, 9 mahasiswa, dan 3 siswa; (b) revisi produk, dilakukan
berdasarkan kritik dan saran oleh validator terhadap media pembelajaran yang
dikembangkan; (c) uji coba produk terbatas dilakukan untuk mengetahui kesiapan produk
sebelum uji coba dalam skala besar.
4. Tahap Penyebaran (Disseminate)
Tahap penyebaran, dilakukan dengan menyebarluaskan dan mempromosikan
produk media pembelajarn google sites kepada guru fisika dan siswa untuk membantu
pembelajaran mengenai Gaya Lorentz.
B. Kelayakan Media Pembelajaran Google Sites Materi Gaya Lorentz
Tabel 3.5 Uji Validasi Setiap Aspek Oleh Guru, Mahasiswa dan Siswa
No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4 5
1 Judul Multimedia 0 0 0 3 10
2 Keruntutan isi/uraian materi 0 0 0 5 8
3 Kejelasan contoh soal 0 0 0 3 10
4 Kemenarikan materi 0 0 0 4 9
5 Kejelasan vidio pembelajaran 0 0 0 4 9
6 Kesesuain bahasa vidio pembelajaran 0 0 0 5 8
7 Kemenatikan vidio pembelajaran 0 0 0 3 10
8 Tingkat Kesulitan soal 0 0 0 8 6
9 Kemudahan penggunaan multimedia 0 0 0 2 11
10 Tampilan menu,icon,dan tombol 0 0 0 4 9
11 Kesesuaian bahasa dalam multimedia 0 0 0 5 8
Jumlah 674
Rata-rata 4,71
Presentase 94%
Berdasarkan analisis data keseluruhan yang terdiri dari 13 responden yaitu 1 guru, 9
mahasiswa, dan 3 siswa yang disajikan pada tabel 3.2, 3.3 dan 3,4 diperoleh hasil data yaitu
dengan nilai rata-rata 4,71 dari interval nilai 1-5 dan diperoleh persentase yaitu 94 %.
Berdasarkan interval persentase pada tabel 3.1, bahwa hasil analisis masuk pada interval
persentase 81%-100% sehingga media yang diuji coba memiliki kategori sangat baik.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan mengenai pengembangan media pembelajaran berbasis
online yaitu Google Sites diperoleh hasil uji kelayakan yaitu 94%. Berdasarkan analisis data
keseluruhan yang terdiri dari 13 responden yaitu 1 guru, 9 mahasiswa, dan 3 siswa yang
disajikan pada tabel 3.2, 3.3 dan 3,4 diperoleh hasil data yaitu dengan nilai rata-rata 4,71 dari
interval nilai 1-5 dan diperoleh persentase yaitu 94 %. Berdasarkan interval persentase pada
tabel 3.1, bahwa hasil analisis masuk pada interval persentase 81%-100% sehingga media
yang diuji coba memiliki kategori sangat baik.
B. Saran
Dalam mini riset ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan laporan rekayasa ide ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang
membangun yang mampu meningkatkan kreativitas penulis ke depan dapat dalam
mengerjakan tugas rekayasa ide dengan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Bahrudin, Dedy, dkk. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran Be-Fast Berbasis Adobe
Flash Pada Materi Fluida Statis. Jurnal Pendidikan FKIP. Vol. 1. No. 2. 1-7.
Mukti, Widya Mutiara, dkk. 2020. Media Pembelajaran Fisika Berbasis Web
Menggunakan
Google Sites Pada Materi Listrik Statis. FKIP e-PROCEEDING. Vol. 5, No. 1.