1. PENDAHULUAN
a. Saat perahu menyeberangi sungai, maka kecepatan perahu yang sebenarnya merupakan
kecepatan gerak perahu dan kecepatan air.
b. Ketika penerjun menjatuhkan diri dari pesawat, tempat ia jatuh tidak tepat di bawah pesawat, tetapi
jauh melenceng karena adanya dua vektor gaya yaitu gaya gravitasi dan gaya dorong angin.
c. Dalam suatu kejadian seorang pemanah menarik anak panah dari busurnya, sebenarnya arah
gerak anak panah merupakan penjumlahan vektor gaya tarik tali dari kedua ujung busur tersebut.
Berdasarkan contoh-contoh di atas bahasan dalam ilmu mekanika teknik, tidak hanya mencakup
pada benda yang diam saja, melainkan juga membahas pada benda yang bergerak.
Gerak diartikan sebagai proses perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain.
Benda yang bergerak, akan mempunyai besar dan arah yang dapat digambarkan
Besaran dibagi menjadi dua yaitu : besaran skalar dan besaran vektor.
.
1
BESARAN DAN SATUAN
A. BESARAN
Dalam bidang teknologi pengukuran merupakan suatu kegiatan rutin yang dilakukan untuk
mengukur bermacam-macam system , produk atau elemen mesin
Sebagai contoh : mengukur diameter dan panjang dari suatu poros , mengukur waktu yang
dibutuhkan untuk memproses suatu produk , mengukur gaya yang dibutuhkan untuk memotong
bahan dan sebagainya
Pada saat pengukuran tersebut tercatat , dicatat atau ditulis dengan angka-angka yang bersifat
kwantitatif dan disebut dengan besaran
Besaran dibagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Besaran vektor : yaitu besaran yang mempunyai besar (nilai) dan arah, seperti: gaya,
kecepatan, dan sebagainya.
b. Besaran skalar : yaitu besaran yang hanya mempunyai besar tapi tidak punya arah,
contohnya : massa, panjang, waktu, suhu, dan sebagainya.
Ketika mobil bergerak dari posisi awal ke posisi akhir maka mobil tersebut bergerak dengan
kecepatan tertentu dan arah tertentu.
Kecepatan memiliki nilai yang dinyatakan dalam satuan tertentu seperti km/jam atau m/sec dan
memiliki arah. Oleh karena itu kecepatan termasuk besaran vector
Contoh besaran yang dipengaruhi oleh vector adalah gaya, kecepatan, percepatan dll
Setelah diukur dengan termometer badan, suhu badan Dewi menunjukkan 38o Celcius.
Pernyataan ini mengandung besaran suhu badan yang dinyatakan dengan nilai 38 o Celcius.
Suhu 38o Celcius menunjukkan besaran skalar, karena suhu hanya mempunyai nilai saja
yaitu sebesar 38o Celcius tanpa menunjukkan arah kemanapun.
2
Lalu Budi mengendarai sepeda motor ninja dengan kecepatan 80 km/jam
Besaran yang terdapat dalam pernyataan ini adalah kecepatan dengan nilai 80 km/jam.
Kecepatan merupakan besaran vector karena selain mempunyai nilai juga mempunyai arah .
Ketika benda bergerak dengan kecepatan tertentu maka benda tersebut akan mengalami
perpindahan tempat.
Perpindahan tempat suatu benda akan melibatkan arah tertentu.
Jika anda sudah memahami konsep besaran skalar dan besaran vector , pikirkan pernyataan-
pernyataan berikut apakah termasuk besaran skalar atau besaran vector
a. Sekelompok siswa pencinta alam mendaki Gunung Rinjani kearah atas dan telah berjalan
sejauh 12 km
b. Fikri mendorong kursi sehingga berpindah sejauh 2 meter
c. Ridwan mengendarai sepeda motornya menuju ke arah Ampenan dengan kecepatan 70
km/jam untuk mencari pacarnya
d. Ali mendorong meja dengan gaya 60 N sehingga meja berpindah sejauh 2 meter
e. Sekelompok siswa pencinta alam mendaki Gunung Rinjani dari Senaru menuju pos istirahat
pertama yang berjarak 12 km dengan kecepatan rata-rata 5 km/jam
f. Seorang siswa kelas X TPM membeli buah apukat sebanyak 5 kg
g. Lalu Gede lari pagi selama 2 jam, sehingga suhu badannya naik menjadi 30oC
B. SATUAN
Mengukur suatu besaran adalah membandingkan besaran yang diukur dengan besaran yang
sejenis yang disebut sebagai satuan,
Contoh mengukur panjang satuannya meter, kilo meter. Meter dan kilo meter tersebut menunjukan
perbandingan panjang.
Seorang atlit berlari dengan kecepatan 2 meter/detik. Angka dua menunjukan besaran dan
meter/detik adalah satuan.
Seorang pengendara melihat spedo-meter yang menunjukan ukuran 60 km/h. angka 60
menunjukan besaran dan km/h adalah satuan.
Jadi setiap besaran harus selalu diikuti dengan satuan.
System SI yaitu system Satuan Internasional dimana pada system SI ini sebagai
pengembangan dari system MKS.
3
Satuan pada system Satuan Internasional antara lain sebagai berikut :
Panjang satuannya Meter (m)
Massa satuannya Kilogram (Kg)
Waktu satuannya Second (s)
Suhu satuannya derajat Kelvin (OK)
Kuat Arus satuannya Ampere (A)
Intensitas Cahaya satuannya Kandela (Cd)
Jumlah Zat satuannya mole (mol)
Gaya satuannya Newton (N)
Massa Jenis satuannya Kg/m3
Tekanan satuannya N/m2 atau N/mm2
Usaha atau Kerja satuannya J = Nm
Daya satuannya Watt = J/s
Kecepatan satuannya m/s
Percepatan satuannya m/s2
Kecepatan Sudut satuannya m/s2
Percepatan sudut satuannya rad/s2
Frekuensi satuannya Hertz (Hz)
4
Contoh 1
Suatu kendaraan bergerak dari kota A menuju B dengan kecepatan tetap 72 km/h
Ditanyakan ;
a. berapa m/s kecepatan kendaraan tersebut
b. berapa jarak yang ditempuh selama 5 detik
c. berapa km jarak kota A-B jika dari kota a ke B memerlukan waktu 1,5 jam
Penyelesaian :
Contoh 2
Suatu sistim transmisi sabuk seperti gambar mempunyai ukuran diameter Da=0,2 m dan
Db=0,5 m .. Kecepatan sabuk 2 m/s
Hitunglah jumlah putaran pada roda A untuk setiap detiknya dan tiap menitnya
Penyelesaian :
V = π . Da . na
𝑣 2
2 = 3,14 . 0,2 . na → na = → na =
𝜋. 𝐷𝑎 3,14 . 0,2
Contoh 1
Suatu gaya F = 100 N menarik benda yang mempunyai masa 20 kg, berapa pecepatan
yang terjadi pada benda itu (lihat gambar)
Penyelesaian :
Diketahui :
- Gaya tarik F = 100 N
- Massa benda m = 20 kg
Ditanyakan :
- Percepatan a
Jawaban :
𝐹 100
F=m.a atau a= = = 2 m/s2
𝑚 20
Contoh 2
Lihat gambar dibawah, suatu benda mula – mula diam kemudian ditarik oleh gaya F = 100
N dan bergerak, berapa percepatan benda tersebut setelah 5 detik jika massa benda
tersebut m = 20 kg. Berapa jarak yang ditempuhnya setelah 5 detik.
Gambar
6
Penyelesaian :
Diketahui :
- Kecepatan awal Vo = 0 (diam) ; Gaya tarik F = 100 N
- Waktu t = 5 detik dan Massa m = 20 kg
Ditanyakan :
- Percepatan a
- Jarak S
Jawab :
Percepatan yang terjadi :
𝐹 100 1
a= = = 2 m/s2 dan S = Vo . t + a. t 2
𝑚 20 2
7
C. Hukum Newton
Dalam keadaan sehari- hari sering kita jumpai hal - hal yang berhubungan dengan hukum
Newton, sebagai contoh : jika kita dalam kendaraan sedang berjalan tiba – tiba kendaraan
tersebut direm, maka seluruh isi kendaraan termasuk badan kita akan bergerak kedepan, atau
sebaliknya jika kita sedang berdiri diatas bis yang sedang diam tiba – tiba bis maju maka badan
kita akan bergerak kebelakang.
Menurut Newton bahwa kedua kasus tersebut menandakan adanya gejala sifat kelembaman.
Hukum Newton I yaitu sebagai berikut : “sebuah benda akan tetap diam atau bergerak lurus
beraturan, jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda itu”.
Hukum Newton yang kedua yaitu bahwa gaya adalah sebanding dengan massa dan
percepatannya, secara matematis dapat ditulis dengan persamaan :
F=m.a
Keterangan :
F = gaya dalam satuan …………………Newton, dyne
m = massa dalam satuan ……………… Kilogram, gram
a = percepatan dalam satuan ………… m/s2 , cm/s2
diatas telah dijelaskan bahwa Satu Newton adalah besarnya gaya yang bekerja pada massa
sebesar 1 kilogram dan menimbulkan percepatan 1 m/s2.
Sedangkan satu dyne yaitu besarnya gaya yang bekerja pada massa sebesar 1 gram dan
menimbulkan percepatan 1 cm/s2.
Hukum Newton ketiga yaitu aksi = reaksi : “Apabila suatu benda mengerjakan gaya pada benda
lain sebagi gaya aksi, maka benda kedua ini akan mengerjakan gaya pada benda yang pertama
dengan arah berlawanan sebagai gaya reaksi, besarnya gaya aksi sama dengan gaya reaksi.
Gambar
8
1 Newton adalah gaya yg memberi percepatan sebesar m/s2 pada massa 1 kg. Satuan lain
untuk gaya adalah dyne adalah gaya yg memberi percepatan sebesar cm/s2 pada massa 1
gram
1 Newton = 1 kgm/s2
c. Pada setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besarnya dan berlawanan arah
F aksi = gaya yg bekerja pada suatu benda
F reaksi = gaya perlawanan yg ditimbulkan oleh gaya aksi
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3
9
MEKANIKA
1. Gaya
Gaya adalah sesuatu yang menyebabkan benda bergerak atau menjadi diam. Gaya dapat
menyebabkan benda diam menjadi bergerak atau sebaliknya dari bergerak menjadi diam. Gaya dapat
digambarkan sebagai sebuah vektor, yaitu besaran yang mempunyai besar dan arah dan digambarkan
dgn lukisan garis.
Untuk menggambarkan sebuah gaya pada gambar harus memenuhi tiga ketentuan yaitu titik
tangkap gaya, besar gaya dan arah gaya.
b. Gaya berat
adalah gaya yang terjadi karena tarikan bumi
Sebuah benda yang jatuh bebas selalu mendapat kecepatan yang makin besar
Gaya yang menyebabkan perubahan gerak ini dinamakan gaya berat
d. Gaya pegas
adalah gaya yang diberikan oleh pegas yang dalam keadaan tertakan atau tertarik
(pegas berubah bentuk)
10
Gambar 1. Titik tangkap gaya (A) pada garis kerja gaya
1. Beberapa buah gaya pada satu garis kerja dan arahnya sama
Contoh
Tiga buah gaya arah dan garis kerjanya sama yaitu F1 = 50 N, F2 = 40 N dan F3 = 30 N maka
arah Resultannya tetap sama dan besarnya adalah jumlah dari ketiga gaya tsb yaitu R = 50N +
40N + 30N = 120 N
. F1 F2 F3
R F1 F2 F3
2. Beberapa buah gaya dengan arah berlawanan pada satu garis kerja
Bila dua buah gaya sama besar dan berlawanan arahnya maka besarnya resultan adalah selisih
dari kedua gaya tersebut dan arahnya mengikuti arah gaya yang lebih besar
Contoh F1 = 60N dan F2 = 30N maka R = 60N - 30N = 30N
F2 F1
1. Dua buah gaya pada satu garis kerja dan arahnya sama
Besarnya Resultan adalah jumlah dari kedua gaya tsb dan arahnya sama
2. Dua buah gaya dengan arah berlawanan pada satu garis kerja
11
Besarnya Resultan adalah selisih dari kedua gaya tsb dan arahnya mengikuti arah gaya yang lebih
besar
Contoh F1 = 90N dan F2 = 30N maka R = 90N - 30N = 60N (arahnya mengikuti gaya F1 )
4. Dua buah gaya yg bekerja pada satu titik tangkap, arahnya berbeda dan membentuk sudut α
Arah dan besar Resultan merupakan diagonal jajaran genjang dengan sisi-sisi kedua gaya tsb
misalnya F1 = 15N , F2 = 30N serta membentuk sudut 75 0
R F1 F2 2 F1 F2 Cos
2 2
R 15 2 30 2 2 .15. 30 Cos 75
= 36,85 N
Untuk menyelesaikan soal ini adalah menguraikan gaya-gaya itu menjadi komponen tegak lurus
pada absis dan ordinat sumbu kordinat
12
Contoh
Sejumlah gaya bekerja pada satu titik tangkap , masing-masing gaya tersebut membentuk sudut
dengan garis horizontal dan besarnya gaya adalah sbb :
1 1
F1 = 20 Kgf 1 45 0 2 2 10 2 = 14,14 10 2 = 14,14
2 2
1 1
F2 = 30 kgf 2 300 0 , 3 15 3 = - 25,98 -15
2 2
1 1
F3 = 40 kgf 3 120 0 3 20 3 = - 34,64 - 20
2 2
R x - 46,48 R y - 20,86
R x - 46,48 Kgf
R y - 20,86 Kgf
R ( Rx ) 2 ( R y ) 2
R ( 46,48 ) 2 ( 20,86 ) 2
R ( 2160,39 ) ( 435,14)
R 1725,25 = 41,54
LATIHAN SOAL-SOAL
13
5. Hitung besarnya Resultan secara analitis !
17N
Momen sebuah gaya terhadap sebuah titik ialah hasil kali gaya itu terhadap jaraknya pada titik tsb
sedangkan kopel adalah dua buah gaya yg sama besar, sejajar dan berlawanan arah
Baik momen maupun kopel diberi tanda (+) dan (-)
1. Momen gaya
Momen gaya F terhadap titik O adalah hasil kali gaya F dengan jarak antara titik o terhadap garis kerja
gaya tersebut
F1 + F2 = R
MF1 + MF2 = MR
F1 . s + F . s = s ( F1 + F2)
MF1 + MF2 = R.s
Pada gambar b menunjukkan dua buah gaya yang arahnya berlawanan maka bila selisih gaya tsb ke kiri
berarti momennya negatif
14
R = F1 - F2
R searah dengan F1
- MR = - MF1 – MF2
b. Momen gaya dari beberapa gaya yang tidak satu garis kerja
MA = ( F1 . a) + ( F2 . b) MA = ( F1 . a) + ( - F2 . b)
(a) (b)
2. Kesetimbangan .
Sebuah batang ditumpu secara engsel ditengah-tengahnya. Salah satu ujungnya dibebanii dengan
muatan maka batang tersebut akan berputar (kekiri atau kekanan)
Agar batang tersebut tidak berputar pada ujung yang lain harus juga dibebani dengan muatan yang harganya
sama besar.
Misal beban disebelah kiri digeser ke kanan mendekati titik tumpu maka batang tersebut berputar kekanan.
Makin mendekati titik tumpunya makin kuat putarannya karena momen gaya tidak sama. Agar kedua sisi
pada jarak yang tidak sama tidak menimbulkan putaran maka pada beban yang berada lebih dekat dengan
titik tumpunya hrs ditambah besarnya shg besar momen di kiri sama dengan yg di kanan
15
Kesetimbangan diperoleh apabila memnuhi syarat-syarat berikut ini :
Jumlah gaya-gaya horisontal sama dengan nol (∑H = 0)
Jumlah gaya-gaya vertical sama dengan nol (∑V = 0)
Jumlah momen-momen gaya sama dengan nol (∑M = 0)
Contoh soal 1
Penyelesaian :
Batang dalam kesetimbangan apabila momen gaya di kiri sama dengan yg di kanan
- X . 0,15 m = + 10 N . 0,30 m
=3N
3 𝑁𝑚
-X= = - 20 N
0,15 𝑚
Tanda negatif (-) menunjukkan arah putarannya ke kiri
Contoh soal 2
Sebuah batang AB seperti gambar, besarnya W1 = 50 kgf dan W2 = 50 kgf ,
Tentukan besar, letak dan arah resultannya !
Penyelesaian :
Momen gaya dari beban W1 terhadap titik A Momen gaya dari beban W2 terhadap titik A
M1 = w1 . a M2 = w2 . b
= 50 kgf . 0,50 m = 25 kgf m = 50 kgf . 0,75 m = 37,5 kgf m
M1 + M2 = MR
Misalnya jarak antara R dengan titik A adalah x m maka :
25 kgf + 37,5 kgf = 100 kgf m . x
16
62,5 kgf = 100 kgf m . x
62,5 𝑘𝑔𝑓 𝑚
x= 100 𝑘𝑔𝑓
Contoh soal 3
Carilah momen gaya pada tumpuan dari sistem gaya berikut ini :
Penyelesaian
Gaya F1 dan F2 diuraikan menjadi dua komponen yaitu komponen tegak dan mendatar
F1 menjadi F1x dan F1y
F2 menjadi F2x dan F2y
Komponen yang menimbulkan momen adalah F1y dan F2y
F1x dan F2x tidak menimbulkan momen gaya karena jaraknya ke titik tumpuan sama dengan nol
𝐹1𝑦 𝐹2𝑦
Sin 300 = 𝐹1
Sin 450 = 𝐹2
𝐹1𝑦 𝐹2𝑦
Sin 300 = ` Sin 450 =
70 𝑁 60 𝑁
17
LATIHAN SOAL-SOAL
1. Untuk mengendurkan sebuah mur (Gambar a) diperlukan gaya tekan sebesar 14 N .
Panjang tangkai kunci adalah 40 cm
Tentukan momen yang diberikan saat menekan kunci tersebut !
2. Pada sebuah kunci pas (Gambar b) panjang 35 cm, ditekan dengan gaya 15 kg
Tentukan momen yang diberikan saat menekan kunci tersebut !
(Gambar a) (Gambar b)
3. Pada Gambar a dibawah , sebuah roda sabuk berputar dengan gaya keliling P = 75 kg, jika ø roda 20
cm. Hitunglah momen putarnya !
4. Pada Gambar b dibawah, jika sebuah roda dapat berputar dengan momen putar sebesar 0,5 Nm
sedangkan ø roda 25 cm. Hitung gaya keliling untuk menggerakkan roda tersebut !
(Gambar a) (Gambar b)
5. Hitunglah besar, arah dan tempat resultan dari gaya-gaya yg bekerja seperti pada gambar !
18
6. Hitunglah besar, arah dan tempat resultan dari gaya-gaya yg bekerja seperti pada gambar !
K1 = 2000 kg K2 = 1000 kg K3 = 2000 kg K4 = 3000 kg
8. Sebuah pengungkit hidrolis spt gambar b , panjang lengan pengungkit 750 mm dan 75 mm
Gaya yang dilakukan 30 kg. Hitung gaya yang menekan pengisap kebawah
19
N = 50 DK n = 2000 rpm
𝑁
𝑀𝑝𝑡 = 71620 𝑛
50
𝑀𝑝𝑡 = 71620 2000 = 1790 kg cm
Contoh 5.1
1. Sebuah rantai harus memindahkan daya 10 DK dari sebuah roda rantai yang jumlah giginya 8
dengan putaran jumlah 3000 putaran/menit, ke sebuah roda rantai yang lain yang jumlah giginya 40.
Jarak mata rantai t = 20 mm. Berapa kg besarnya gaya tarik yang bekerja pada rantai tersebut ?
Perhitungan :
Jarak mata rantai t = 20 mm = 2 cm
Jumlah gigi = 8 buah. Jadi garis tengah lingkaran jarak antara :
𝑍𝑥𝑡 8𝑥2
D= 𝜋
= 3,14
cm = 5,1 cm
Atau R = 2,55 cm
Gaya tarik yang bekerja pada rantai ialah merupakan gaya keliling P yang besarnya :
𝑁 10
P = 71620 𝑛 𝑥 𝑅 = 71620 3000 𝑥 2,55 = 93,6 kg
2. Sebuah motor 1 silinder mempunyai 4 buah baut pengikat kepala silinder. Garis tengah dalam silinder
D = 6 cm, tekanan tertinggi yang bekerja p = 20 kg/𝑐𝑚2 . Berapa kg daya tarik yang bekerja pada tiap
– tiap baut tersebut ?
Perhitungan :
Gaya yang menekan kepala silinder keluar adalah merupakan hasil kali antara tekanan dengan luas
penampang. Jadi P = 0,785 x 6 x 6 x 20 = 565,2 kg/ gaya ini yang menarik keempat buah baut
tersebut. Jadi gaya tarik pada tiap baut, 𝑃𝑡 = 565,2 : 4 = 141,3 kg
20