Anda di halaman 1dari 17

PENGUKURAN KECEPATAN DAN DEBIT

Penulis : 1. Adelia Shintia Ningrum NPM : 2213053192


2. Deasy Adelia Syahrani NPM : 2213053091
3. Rani Selvia NPM : 2213053209

Mata Kuliah : Geometri dan Pengukuran

Dosen Pengampu : 1. Frida Destini, M.Pd


2.Dr. Handoko, S.T.,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang berjudul pengukuran kecepatan dan debit
dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah geometri dan pengukuran.

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Frida Destiny, M.Pd dan
Dr. Handoko, S.T, M.Pd serta semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik. Demikian makalah ini penulis buat dan susun, apabila ada
kata-kata yang kurang berkenan dan terdapat banyak kekurangan penulis mohon maaf.

Metro, 18 November 2023

Penulis
7

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................
1.1 Latar Belakang dan Masalah.........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
2.1 Pengertian Kecepatan....................................................................................................
2.2 Macam-macam Kecepatan ............................................................................................
2.3 Pengertian debit.............................................................................................................
2.4 Macam-macam debi......................................................................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................................................
DAFTAR PUSAKA...........................................................................................................
8

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengukuran merupakan hal yang penting dalam dunia ilmu pengetahuan.
Pengukuran-pengukuran tersebut antara lain: pengukuran jarak dari satu tempat ke
tempat lain, pengukuran waktu dari satu kejadian ke kejadian yang lainnya,
pengukuran temperatur/ suhu suatu daerah dan lain sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan
masalahnya sebagai berikut :
a) Apa yang dimaksud pengukuran kecepatan
b) Macam-macam pengukuran kecepatan
c) Apa yang dimaksud pengukuran debit
d) Bagaimana rumus pengukuran debit

1.3 Tujuan Penulis


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka di dapatkan tujuan penulisan sebagai
berikut :
a) Untuk mengetahui pengertian pengukuran kecepatan
b) Untuk mengetahui macam-macam pengukuran kecepatan
c) Untuk mengetahui pengertian pengukuran debit
d) Untuk mengetahui rumus pengukuran debit
9

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kecepatan


Kita sering mendengar istilah kecepatandari sejak kita kecil. Kecepatan memiliki
makna yang luas, yang menunjukkan perubahan dari satu saat ke saat yang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari, kecepatan erat kaitannya dengan jarak dan waktu
yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut, seperti jalannya mobil, kereta
api, roket, peluru dan lain sebagainya. Maksudnya, jika sebuah mobil memiliki
kecepatan 100 km/jam artinya mobil tersebut dapat menempuh jarak 100
kilometer dalam waktu satu jam. Peluru yang ditembak dari sebuah pistol
memiliki kecepatan 1500m/detik. Artinya, dengan kecepatan saat peluru
ditembakkan maka si peluru hanya membutuhkan waktu 1 detik untuk menempuh
jarak 1500 meter.

Kecepatan merupakan jarak tempuh per satuan waktu. Ini adalah seberapa cepat
obyek bergerak. Kecepatan adalah besaran skalar yaitu besarnya vektor
kecepatan. Sebuah kecepatan yang lebih tinggi berarti suatu benda bergerak lebih
cepat. Sebuah kecepatan yang lebih rendah berarti itu bergerak lebih lambat. Jika
tidak bergerak sama sekali, itu memiliki kecepatan nol.

Gerak suatu benda untuk mengubah posisi (Δs) dari titik acuan ke titik akhir
tentunya terjadi dalam selang waktu (Δt) tertentu. Perubahan posisi benda dalam
satu satuan waktu disebut dengan kecepatan (v). Kecepatan adalah ukuran tingkat
di mana sebuah benda berubah posisinya terhadap waktu.

2.2 Macam-macam Kecepatan


Ada beberapa istilah dalam kecepatan, yaitu;
A. Kecepatan Tetap
Sebuah benda dikatakan bergerak dengan kecepatan tetap untuk melakukan
perubahan kedudukan yang sama, waktu yang diperlukannya juga sama.

Misalkan, sebuah kendaraan kedudukannya berubah sejauh 15 km dalam waktu


30 menit. Kendaraan itu dikatakan berkecepatan tetap jika untuk 15 km
selanjutnya waktu yang dilalui tetap, yaitu selama 30 menit.
10

B. Berdasarkan pengertian di atas, secara matematis kecepatan tetap dapat ditulis


∆s ∆s
sebagai: v= sehingga, ∆ s=v × ∆ t dan ∆ t=
∆t v

Keterangan:

Δs = perubahan kedudukan (meter = m)


Δt = selang waktu (sekon = s)
v = kecepatan (meter/sekon = m/s)

Kecepatan ( v) merupakan besaran vektor yang nilai dan arahnya tergantung pada
arah perubahan posisi. Untuk mengukur kecepatan dapat digunakan alat yang
disebut speedometer.

Apabila kita menghitung jarak (panjang perubahan posisi yang terjadi),


dinotasikan x, dibagi selang waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak itu,
maka hasil yang diperoleh bukan suatu nilai kecepatan, melainkan laju.

Laju merupakan besaran skalar yang tidak memiliki arah. Notasi laju sama
dengan notasi kecepatan, yaitu v, persamaannya adalah:

x
v=
∆t

Keterangan:
x = jarak/panjang perubahan posisi (meter = m)
Δt = selang waktu (sekon = s)
v = kecepatan (meter/sekon = m/s)

Walaupun dalam Sistem Internasional (SI) satuan kecepatan dan laju adalah m/s,
sering kita menjumpai satuan kecepatan dan laju dalam km/jam. Salah satunya
adalah speedometer kendaraan bermotor.
11

Sebagai contoh dapat dijelaskan dengan penguraian sebagai berikut


1 km = 1.000 m dan 1 jam = 3.600 sekon. Sehingga
km 1000 m 5
1 = = m/s
jam 3600 s 18

Contoh soal:
Sebuah mobil melaju di jalan tol dengan kecepatan tetap. Dalam 2 jam, mobil
tersebut sudah menempuh jarak 144 km. Kecepatan mobil adalah..
Penyelesaian:
Diketahui: Jarak = 144 km
Waktu = 2 jam
Kecepatan = Jarak
Waktu
= 144 km/2 jam
= 72 km/jam
Jadi, kecepatan mobil adalah 72 km/jam

B. Kecepatan Rata-rata
Saat kita berjalan, kita tidak dapat mengukur kecepatan perjalanan kaki kita
secara kuantitatif. Namun, Saat kita terburu-buru, tentunya langkah kita akan
cepat. Sesaat kemudian, kita terhambat oleh kerumunan anak-anak. Perlahan tapi
pasti kita memperlambat jalan kita. Setelah melaluinya, langkah kita pun kembali
tergesa-gesa.
Pada gerak dengan kecepatan berubah-ubah seperti itu, kita dapat menentukan
kecepatan rata-rata dari gerak yang telah dilakukan.
Kecepatan rata-rata adalah hasil bagi perpindahan total yang ditempuh benda oleh
selang waktu total yang diperlukan untuk menempuh perpindahan total tersebut.

Persamaannya adalah:
12

Keterangan:
Δstot = total perpindahan benda (m)
Δttot = total selang waktu (s)
v = kecepatan rata-rata (m/s)

Contoh soal:
Seorang pelari berlari sejauh 600 meter dalam waktu 2 menit. Berapakah
kecepatan rata-rata pelari dalam m/s?
Penyelesaian:
Kecepatan rata-rata dihitung dengan membagi jarak yang ditempuh
dengan waktu yang diperlukan. Perlu dikonversi waktu dari menit
ke detik terlebih dahulu (1 menit = 60 detik).
Jadi, kecepatan rata-rata pelari adalah:
600 meter / (2 menit × 60 detik)
= 600 meter / 120 detik
= 5 m/s.

Mengukur jarak tempuh, waktu tempuh, dan kecepatan rata-rata kendaraan


bermotor kita dapat dilakukan dengan rumus fisika kinematika yaitu rumus
mengukur gerak lurus beraturan (glb). Berikut ini ulasannya.
Kinematika adal ah cabang fisika yang mempelajari gerak dengan
menghiraukan penyebab gerak. Mengenai penyebab gerak akan dibahas dalam
Dinamika. Gerak yang dibicarakan dalam bagian ini adalah gerak yang dialami
benda pada sebuah lintasan berbentuk garis lurus.
Gerak lurus beraturan berarti gerakan ini memiliki indikator kecepatan benda
yang tetap, Tetap berarti tidak berubah (dari awal hingga akhir kecepatan benda
tidak berubah) dan dalam hal ini kita modifikasi sebagai kecepatan rata-rata
kendaraan.

Kecepatan didefinisikan sebagai perubahan kedudukan setiap satuan waktu.


Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah suatu gerak lurus yang mempunyai
kecepatan konstan. Maka nilai percepatannya adalah a = 0. Gerakan GLB
berbentuk linear dan nilai kecepatannya adalah hasil bagi jarak dengan waktu
yang ditempuh.
13

Berdasarkan jenis-jenis kecepatan tersebut, maka instrumen alat ukur pun


bermacam-macam, pemilihan alat ukur untuk setiap jenis alat ukur pun
bermacam-macam sesuai dengan prinsip kerja alat tersebut. Pemilihan alat ukur
kecepatan berdasarkan jenis kecepatan yang diukur dapat dijelaskan dalam tabel
Alat Pengukur Jenis kuantitas kecepatan
Akselerometer Akselerasi
Anemometer Kecepatan Angin
D isdrometer Ukuran dimensi dan kecepatan jatuh air
hujan
Nephoscope Mengukur arah dan kecepatan awan
Speedometer Kecepatan kendaraan darat
Takometer Revolusi per minute, kecepatan aliran
darah, kecepatan pesawat

2.3 Pengukuran Debit

Teori yang mendasari pengukuran debit ini adalah percobaan Darcy, yaitu
Hukum Darcy, bahwa banyaknya volume air yang mengalir dari suatu sungai
adalah hasil kali antara kecepatan aliran dengan luas penampang media yang
dialirinya atau luas penampang bangun alur yang dialirinya. Dapat ditulis:

Q = V.A
Keterangan :
Q = debit aliran
V = kecepatan aliran
A = luas penampang

Pada umumnya pengukuran debit aliran sungai dilakukan pada waktu-waktu


tertentu. Pengukuran ini biasanya berkaitan erat dengan maksud untuk mencari
rating curve. Semakin banyak lokasi pengukuran debit maka semakin akurat
hasil.
14

analisis datanya. Jumlah pengukuran debit pada waktu periode tertentu,


tergantung dari:
a. Tujuan pengukuran.
b. Tingkat ketelitian yang ingin dicapai.

Pada dasarnya pengukuran debit dapat dilakukan dengan dua cara:


1. Pengukuran debit secara langsung.
2. Pengukuran debit secara tidak langsung.

1. Pengukuran Debit Secara Langsung


Pengukuran debit sungai/saluran secara langsung dapat dilakukan melalui dua
metode, yakni:
1. Volumetric method
Pengukuran debit dengan cara ini dilakukan pada sungai kecil (debitnya
kecil), memakai bejana yang volumenya sudah diketahui/tertentu (misal
= V), kemudian mengukur waktu (dengan memakai stopwatch) yang
diperlukan untuk memenuhi persamaan:

Q=𝑽
𝒕

Dimana:
Q = debit aliran sungai/saluran.
V = volume bejana.
t = waktu yang diperlukan untuk memenuhi bejana.
2. Ambang / pintu ukur
Bangunan pintu ukur ini dibuat menurut kontruksi sedemikian, sehingga
ada hubungan langsung antara debit aliran (Q) dengan tinggi muka air
(H). Contoh alat ukur debit yang menggunakan ambang/pintu ukur :
a. Pintu air Romyn
b. Pintu air Cipoletti
Masih ada beberapa metode pengukuran debit sungai/saluran secara langsung,
misal dengan menggunakan cairan perunut/tracer.
15

2. Pengukuran Debit Secara Tidak Langsung


Pengukuran debit sungai dengan cara ini dilakukan dengan menghitung
kecepatan air sungai (V). Dengan menggunakan alat tertentu dan berdasarkan
rumus-rumus tertentu (termasuk rumus-rumus dalam hidrolika), kecepatan aliran
sungai dapat diketahui. Dengan mengingat bahwa debit adalah perkalian antara
kecepatan aliran dengan luas penampang.
Beberapa jenis alat ukur debit aliran sungai/saluran secara tidak langsung:
1. Velocity head rod
Alat ukur debit jenis ini terdiri dari batang/papan kayu berskala, dilengkapi
dengan pemberat yang dapat diputar, dimana persamaan yang digunakan:
V=2.g.h
Dimana:
V = kecepatan rerata aliran sungai/saluran.
g = percepatan gravitasi.
h = selisih tinggi air akibat pemutaran batang/papan ukur sebesar 90°.
2. Trupp’s ripple meter
Alat jenis ini terdiri dari rangkaian papan ukur dan batang kayu. Kecepatan
aliran dapat ditentukan dengan persamaan:

V=C+X.L
Dimana:
V = kecepatan rerata aliran sungai.
C = konstanta, biasanya diambil 0,4
X = ilai yang tergantung pada lebar papan ukur (w).
3. Pitot meter
Alat ini biasanya dipergunakan untuk pengukuran kecepatan pengaliran di
dalam pipa (pipe flow) di laboratorium. Terdiri dari pipa bengkong yang
dimasukkan kedalam aliran dengan persamaan:
V=2.g.h
Dimana:
V = kecepatan.
g = percepatan gravitasi.
16

h = selisih tinggi permukaan air di dalam tabung pitot, akibat adanya


kecepatan aliran sungai.
4. Pengapung (Float)
Pengukuran kecepatan aliran dengan cara ini hanya untuk menaksir secara
kasar, karena hanya meliputi kecepatan aliran di permukaan saja. Padahal
sesungguhnya kecepatan rerata aliran sungai tidak hanya terdiri atas
kecepatan aliran bagian zat cair yang ada di permukaan saja, tetapi juga
kecepatan di setiap kedalaman sungai, padahal besar kecepatan itu berbeda
berbeda-beda dengan persamaan :

V=𝒔
𝒕

Dimana:
V = kecepatan.
s = jarak.
t = waktu.
5. V Nocth
Merupakan seperangkat alat terdiri dari papan yang salah satu sisinya
membentuk huruf V dan disertai alat ukur berskala.
6. Current meter
Prinsip kerja dari alat current meter adalah mengukur besarnya kecepatan
arus berdasarkan jumlah putaran kipas dalam alat, setelah dihitung dari
persamaan:
V=a+b.N
Dimana:
V = kecepatan
a = kecepatan awal yang diperlukan untuk mengatasi gesekan mekanis.
b = konstanta yang diperoleh dari kalibrasi alat.
N = jumlah putaran kipas perdetik.
Selain itu dibutuhkan parameter luas penampang sungai (A) untuk
menghitung debit, dengan persamaan:
Q=V.A
7

Dimana:
Q = debit
aliran.
V = kecepatan.
A = luas penampang sungai.
Keunggulan alat current meter ini dilengkapi dengan counter, yang
menunjukkan jumlah putaran baling-baling. Alat ini banyak dipergunakan
karena mudah dioperasikan untuk pengukuran kecepatan aliran sungai untuk
berbagai kedalaman. Selain itu untuk berbagai kondisi lapangan, dapat
dioperasikan langsung dengan memegang stangnya atau untuk kondisi yang
tidak memungkinkan alat dapat diturunkan dengan kabel/batang, pada
dasarnya cara kerjanya sama hanya untuk cara kalibrasinya berbeda
(kalibrasi stang dan kalibrasi bandul).

Contoh soal:
Sebuah bak penampungan air berbentuk balok dengan ukuran panjang 80 cm, lebar 60
cm, dan kedalamnya 50 cm. Bak tersebut akan diisi air dengan pompa air, untuk
memenuhi bak tersebut diperlukan waktu 15 menit. Maka debit pompa air tersebut
adalah…. liter/menit.
Pembahasan:
Diketahui:
Ukuran balok:
p : 80 cm = 8 dm.
l : 60 cm = 6 dm
t = 50 cm = 5 dm
waktu = 15 menit.
Ditanya:
Debit : …..?
Jawab:
Volume : p x l x t
= 8 dm x 6 dm x 5 dm
= 240 liter

Debit = Volume : waktu


= 240 liter : 15 menit
8

= 16 liter/menit.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kecepatan merupakan jarak tempuh per satuan waktu. Ini adalah seberapa cepat
obyek bergerak. Kecepatan adalah besaran skalar yaitu besarnya vektor kecepatan.
Sebuah kecepatan yang lebih tinggi berarti suatu benda bergerak lebih cepat. Sebuah
kecepatan yang lebih rendah berarti itu bergerak lebih lambat. Jika tidak bergerak
sama sekali, itu memiliki kecepatan nol.
Pada umumnya pengukuran debit aliran sungai dilakukan pada waktu-
waktu tertentu. Pengukuran ini biasanya berkaitan erat dengan maksud untuk
mencari rating curve. Semakin banyak lokasi pengukuran debit maka semakin
akurat hasil.
9

LATIHAN SOAL

1. Sebuah bak mandi memiliki volume 432.000 cm3. Jika keran di bak mandi tersebut
memiliki debit 12 liter/menit. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk mengisi bak
mandi sampai penuh?

2. Pada suatu pagi ibu menyiram bunga yang berada di taman memakai selang dengan
debit 1.200 mℓ/menit. Berapa liter air yang dipakai ibu untuk menyiram bunga
selama 5 menit?

3. Sebuah bus berangkat dari Kediri menuju Surabaya pukul 09.40 WIB. Jarak antara
Kediri ke Surabaya 130 km. Jika bus tiba di Surabaya pukul 11.20 WIB, kecepatan
rata-rata bus adalah .... km/jam

4. Sebuah kereta bergerak dari Surabaya menuju Solo selama 4 jam. Jarak antara
Surabaya dan Solo sekitar 240 km. Pertanyaannya, berapa kecepatan kereta dalam
km/jam?

5. Sebuah bak terisi penuh selama 10 menit. Jika debit air yang mengalir ke dalam bak
adalah 20 liter/menit, volume bak tersebut adalah ...

6. Sebuah bak air terisi penuh selama 15 menit. Jika ternyata debitnya adalah 10
liter/menit, maka volumenya adalah ... liter

7. Jarak rumah Rina dan Boni adalah 100 km. Boni kemudian pergi ke rumah Rina
dalam waktu 2 jam. Kecepatan rata-rata Boni menempuh jarak tersebut adalah?

8. Pak Nandang berangkat kerja ke kantor dengan mengendarai sepeda motor. Lama
perjalannya adalah 45 menit. Jika kecepatan sepeda motor 60 km/jam, jarak dari
rumah Pak Nandang ke kantor adalah..

9. Sebuah mobil berjalan dari kota Aceh ke kota Bekasi yang jaraknya 50 km dalam
waktu 1 jam. Mobil itu lalu melanjutkan perjalanan ke kota Ciputat yang berjarak 90
km dari kota Bekasi dalam waktu 2 jam. Dari kota Ciputat mobil itu melanjutkan
10

perjalanan ke kota D yang memiliki jarak 40 km dalam waktu 1 jam.


Hitunglah kecepatan rata-rata mobil tersebut dari kota Aceh ke kota D.

10. Jarak Jakarta – Bogor adalah 60 km. Rossi berangkat ke Bogor dengan sepeda motor
pukul 07.30. Kecepatan rata-rata 40 km/jam. Berapakah lama waktu tempuh yang
diperlukan Rossi untuk sampai ke Bogor?
11

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai