Anda di halaman 1dari 11

GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

Di Susun Oleh :

Dinda Burhani(180204041)

Dosen Pembimbing : Ridhwan, S.Pd. M.Si.

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2020
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)

A. Tujuan Percobaan
1. Menghitung jarak yang di tempuh benda selama bergerak
2. Menghitung dan membuktikan perubahan kecepatan benda pada setiap
jarak yang ditempuh (mengalami percepatan atau perlambatan)
B. Tugas Pendahuluan
1. Apa yang dimaksud dengan gerak lurus berubah beraturan?
2. Bagaimana konsep dari GLBB?
C. Dasar Teori
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerakan benda yang
linear berarah mendatar (Gerak Lurus) dengan kecepatan yang berubah setiap saat
karena adanya percepatan yang tetap (Berubah Beraturan). Pada gerak lurus
berubah beraturan, gerak benda dapat mengalami percepatan jika nilai percepatan
positif, atau perlambatan jika nilai percepatan negatif. Gerak benda yang
mengalami percepatan disebut GLBB dipercepat, sedangkan gerak yang
mengalami perlambatan disebut GLBB diperlambat.
Percepatan merupakan besaran vektor (besaran yang mempunyai besar dan
arah). Percepatan konstan berarti besar dan arah percepatan selalu konstan setiap
saat. Walaupun besar percepatan suatu benda tetap, jika arah percepatan berubah
maka percepatan benda tersebut tidak dapat dikatakan konstan. Karena arah
percepatan benda selalu konstan, maka benda pasti bergerak pada lintasan lurus.
Jika kelajuan benda bertambah secara konstan dalam selang waktu yang
sama sehingga percepatan benda konstan. Misalnya pada detik pertama kelajuan
kelinci 1 m/s, pada detik kedua kelajuannya menjadi 2 m/s dan pada detik ketiga
menajdi 3 m/s. Jika kelajuan benda berkurang secara konstan dalam selang waktu
yang sama dan pada akhirnya benda menjadi berhenti. Misalnya : pada detik
pertama kelajuan sepeda 15 m/s kemudian sepeda direm pada detik kedua
kelajuannya menjasi 10 m/s, pada detik ketiga menjadi 5 m/s dan pada detik
keempat 0 m/s dan sepeda berhenti. Nilai percepatan benda menjadi negatif atau
biasa disebut perlambatan.

1
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda dalam lintasan
garis lurus dengan percepatan tetap. Jadi, ciri utama GLBB adalah bahwa dari
waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat atau
lambat,sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami percepatan atau
perlambatan. Dalam artikel ini, kita tidak menggunakan istilah perlambatan untuk
gerak benda diperlambat. Kita tetap saja menamakannya percepatan, hanya saja
nilainya negatif. Jadi perlambatan sama dengan percepatan negative.
Gerak jatuh bebas adalah gerak benda dengan kelajuan awal nol atau tanpa
kecepatan awal. Ciri khasnya adalah benda jatuh tanpa kecepatan awal (vo = nol).
Semakin ke bawah gerak benda semakin cepat.Percepatan yang dialami oleh
setiap benda jatuh bebas selalu sama, yakni sama dengan percepatan gravitasi
bumi (a = g) (besar g = 9,8 m/s2 dan sering dibulatkan menjadi 10 m/s2). Contoh
sehari-hari gerak lurus berubah beraturan adalah peristiwa jatuh bebas. Benda
jatuh dari ketinggian tertentu di atas permukaan tanah misalnya buah apel yang
sudah masak jatuh ke bawah akibat tertarik oleh gaya gravitasi bumi, selama
bergerak jatuh ke bawah besar percepatan buah apel sama dengan percepatan
gravitasi bumi. Semakin lama benda bergerak semakin cepat. Rumus gerak jatuh
bebas ini merupakan pengembangan dari ketiga rumus utama dalam GLBB seperti
yang telah diterangkan di atas dengan modifikasi : s (jarak) menjadi h (ketinggian)
dan vo = 0 serta percepatan (a) menjadi percepatan grafitasi (g)
Kini, perhatikanlah gambar di bawah yang menyatakan hubungan antara
kecepatan (v) dan waktu (t) sebuah benda yang bergerak lurus berubah beraturan
dipercepat.

Sehingga dapat diperoleh Vt = V0 + at

2
Dengan : V0 = kecepatan awal (m/s)
Vt = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan
t = selang waktu (s)
Perhatikan bahwa selama selang waktu t , kecepatan benda berubah dari V o
menjadi Vt sehingga kecepatan rata-rata benda dapat dituliskan:
S s 2 v at
V= maka, = + dan dapat disederhanakan menjadi
t t 2 2
1 2
s = Vo t + at
2
Seperti halnya dalam GLB (gerak lurus beraturan) besarnya jarak tempuh juga
dapat dihitung dengan mencari luasnya daerah dibawah grafik v – t. Bila dua
persamaan GLBB di atas kita gabungkan, maka kita akan dapatkan persamaan
GLBB yang ketiga, yaitu :
Vt2 = Vo2 + 2 as
D. Alat Dan Bahan
1. Mobil-mobilan
2. Botol atau Takaran Susu
3. Stopwacth
4. Penggaris atau Meteran
5. Oli
6. Lem
7. Lilin
8. Paku
9. Korek api
E. Prosedur Percobaan
1. Lubangkan terlebih dahulu takaran susu yang telah di sediakan
2. Lalu tempelkan takaran susu di mobil
3. Isikan takaran susu tersebut dengan oli
4. Kemudian gerakkan mobil
5. Lalu hitung jarak setiap tetesan oli selama mobil bergerak
6. Lakukan percobaan pada bidang datar dan bidang miring

3
F. Data Pengamatan

NO Bidang X1 X2 T V1 V2 a
(m) (m) (s) (m/s) (m/s) (m/s2)
1 Pada bidang 0,84 0,34 2,48 0,33 0,13 −¿0,0
datar 8
1,03 0,15 2,06 0,5 0,07 −0 , 2
2 Pada bidang 0,6 0,61 3,48 0,172 0,175 0,0008
miring 0,28 1,03 3,13 0,08 0,32 0,076

G. Pengolahan Data
1. Percobaan Pada Bidang Datar
Mencari Kecepatan (V) dan Percepatan (a)
Praktikum 1
X1
V 1=
t
0 , 84
=
2 , 48
= 0,33 m/s

X2
V 2=
t

0 ,34
=
2 ,06

= 0,13 m/s

∆V
a=
∆t
V 2−V 1
=
t 2−t 1
0 ,13−0 , 33
¿
2 , 48−0
−0 , 2
=
2, 48

4
= −¿0,08 m/s2

Praktikum 2
X1
V 1=
t
1 ,03
=
2 ,06
= 0,5 m/s
X2
V 2=
t
0 ,15
=
2 ,06
= 0,07 m/s
∆V
a=
∆t
V2– V1
=
t 2−t 1
0 , 07−0 ,5
¿
2, 06−0
−0 , 43
=
2 , 06
= −¿0,2 m/s2
2. Percobaan pada Bidang Miring
Mencari Kecepatan (V) dan Percepatan (a)
Praktikum 1
X1
V 1=
t
0,6
=
3 , 48
= 0,172 m/s
X2
V 2=
t

5
0 , 61
=
3 , 48

= 0,175 m/s

∆V
a=
∆t
V 2−V 1
=
t 2−t 1
0,175−0,172
¿
3 , 48−0
0,003
=
3 , 48
= 0,0008 m/s2
Praktikum 2
X1
V 1=
t
0 ,28
=
3 ,13
= 0,08 m/s
X2
V 2=
t

1, 03
=
3 ,13
= 0,32 m/s
∆V
a=
∆t
V 2−V 1
=
t 2−t 1
0 ,32−0 , 08
¿
3 ,13−0
0 ,24
=
3 , 13
= 0,076 m/s2

H. Tugas dan Pertanyaan Akhir

6
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi kecepatan benda dalam gerak lurus
berubah beraturan?
2. Bagaimana konsep GLBB diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?
H. Kesimpulan
1. Jarak yang ditempuh oleh benda selama bergerak dapat diukur dengan
menggunakan meteran atau penggaris, dalam percobaan kita melakukan pada
dua lintasan yaitu lintasan bidang datar dan lintasan bidang miring.
 Pada bidang datar jarak yang ditempuh benda selama bergerak adalah
sebagai berikut :
Praktikum 1
X1 = 0,84 m dan X2 = 0,34 m
ƩX = X1 + X2 = 0,84 + 0,34 = 1,18 m
Jadi jarak yang ditempuh benda selama begerak adalah 1,18 m
Praktikum 2
X1 = 1,03 m dan X2 = 0,15 m
ƩX = X1 + X2 = 1,03 + 0,15 = 1,18 m
Jadi jarak yang ditempuh benda selama begerak adalah 1,18 m
 Pada bidang miring jarak yang ditempuh benda selama bergerak adalah
sebagai berikut :
Praktikum 1
X1 = 0,6 m dan X2 = 0,61 m
ƩX = X1 + X2 = 0,6 + 0,61 = 1,21 m
Jadi jarak yang ditempuh benda selama begerak adalah 1,21 m
Praktikum 2
X1 = 0,28 m dan X2 = 1,03 m
ƩX = X1 + X2 = 0,28 + 1,03 = 1,31 m
Jadi jarak yang ditempuh benda selama begerak adalah 1,31 m
2. Perubahan kecepatan benda pada setiap jarak yang ditempuh selama
bergerak, benda mengalami percepatan atau perlambatan pada gerak lurus
berubah beraturan bisa kita buktikan melalui percobaan dan perhitungan.

7
Dalam perhitungan gerak benda dapat mengalami percepatan (jika nilai
percepatan positif) atau perlambatan (jika nilai percepatan negatif).
 Percobaan Pada Bidang Datar
Mencari Kecepatan (V) dan Percepatan (a)
Praktikum 1
X1
V 1=
t
0 , 84
=
2 , 48
= 0,33 m/s

X2
V 2=
t

0 ,34
=
2 ,06

= 0,13 m/s

∆V
a=
∆t
V 2−V 1
=
t 2−t 1
0 ,13−0 , 33
¿
2 , 48−0
−0 , 2
=
2, 48
= −¿0,08 m/s2 (Benda mengalami perlambatan)
Praktikum 2
X1
V 1=
t
1 ,03
=
2 ,06
= 0,5 m/s
X2
V 2=
t

8
0 ,15
=
2 ,06
= 0,07 m/s
∆V
a=
∆t
V2– V1
=
t 2−t 1
0 , 07−0 ,5
¿
2, 06−0
−0 , 43
=
2 , 06
= −¿0,2 m/s2 (Benda mengalami perlambatan)
 Percobaan pada Bidang Miring
Mencari Kecepatan (V) dan Percepatan (a)
Praktikum 1
X1
V 1=
t
0,6
=
3 , 48
= 0,172 m/s
X2
V 2=
t

0 , 61
=
3 , 48

= 0,175 m/s

∆V
a=
∆t
V 2−V 1
=
t 2−t 1
0,175−0,172
¿
3 , 48−0
0,003
=
3 , 48

9
= 0,0008 m/s2 (Benda mengaalami percepatan)
Praktikum 2
X1
V 1=
t
0 ,28
=
3 ,13
= 0,08 m/s
X2
V 2=
t

1, 03
=
3 ,13
= 0,32 m/s
∆V
a=
∆t
V 2−V 1
=
t 2−t 1
0 ,32−0 , 08
¿
3 ,13−0
0 ,24
=
3 , 13
= 0,076 m/s2 (Benda mengalami percepatan)
Setelah melakukan perhitungan maka dapat disimpulkan bahwa pada lintasan
bidang datar benda mengalami perlambatan dan pada lintasan bidang miring
benda mengalami percepatan.

10

Anda mungkin juga menyukai