PENDAHULUAN
I. MATERI/BAHAN KULIAH UNTUK UTS:
1. BESARAN UKURAN
2. VEKTOR
3. GERAK LURUS DAN GERAK BENDA
4. KESEIMBANGAN MOMEN GAYA
5. HUKUM NEWTON I,II DAN III
II. MATERI/BHN KULIAH UTK UAS
A. KESAMAAN VEKTOR
DUA BUAH VEKTOR DIKATAKAN SAMA BESAR BILA BESAR DAN
ARAHNYA SAMA.
a b
∂
∂2
∂1 F1
RUMUS:
FR = F1 – F2 = F12 + F22 - 2F1F2 cos ∂
B. PERKALIAN VEKTOR
a. Perkalian Titik (dot product) menghasilkan
skalar: FR = F1 . F2 cos ∂
b. Perkalian Silang (cross product)
menghasilkan vektor: FR = F1 x F2 sin ∂
Contoh soal:
1. Dua buah vektor F1 dan F2 masing-masing besarnya
4 N dan 3 N. jika F1 dan F2 membentuk sudut 90o.
Berapakah resultan kedua gaya tersebut?
Pembahasan:
Diketahui : F1 = 4 N ; F2 =3 N; ∂ = 90o
Ditanyakan: Resultan gaya (FR)
60o F1 X
0
Tugas 2
2. Apabila tiap skala pada gambar
dibawah ini = 1,x newton; resultan
kedua gaya tersebut adalah
F2
F1
1.3 A.GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
CIRI-CIRI : - KECEPATAN TETAP (V KONSTAN)
- TIDAK MEMILIKI PERCEPATAN (a = 0)
s s
v>0
∂
xo
∂
v<0
t t
Δx
v = tg ∂ = ----- x=v.t
Δt
Keterangan:
v = kecepatan (m/s)
x = jarak tempuh (m)
t = waktu (s)
Bila terdapat dua benda:
a. Saling mendekati.
v1 = (+) v2 = (-)
x
x t = ---------
v1 + v2
b. Saling menjauhi dan mengejar
v1 = (+) v2 = (+)
x
x t = ---------
v1 - v2
B. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
v a
a>0
∂
∂
a<0
t t
Δv x
a = tg ∂ = ----- a<0
Δt xo
a>0
t
Keterangan:
vt = vo + at
x = vo.t + ½ at2
vt2 = vo2 + 2 ax
x = Jarak tempuh (m)
CIRI-CIRI :
- TIDAK MEMPUNYAI KECEPATAN AWAL (vO= 0)
- ARAH PERCEPATAN GRAVITASI KE BAWAH DAN BERTANDA
POSITIP (a = g )
keterangan:
h = tinggi benda pada saat di
jatuhkan (m)
t = waktu (s)
vo = kecepatan awal (m/s)
vt = kecepatan akhir (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
= 9,8 m/s2 atau 10 m/s2
Contoh soal:
1. Diketahui perjalanan dari kota A ke Kota C harus melalui kota
B, jika jarak AB 40 km ditempuh dalam waktu 0,5 jam, jarak
BC 30 km ditempuh dalam waktu 2 jam. Besar kecepatan
rata-rata perjalanan itu adalah ….
Penyelesaian:
Diketahui: jarak AB (XAB) = 40 km
jarak BC (XBC) = 30 km
Waktu (tBC) = 2 jam
Waktu (tAB) = 0,5 jam
Ditanyakan: Kecepatan rata-ratanya
Jawab:
vrata-rata = XAB + XBC = 40 + 30 = 70 x 2/5
tAB + tBC 2 1/2
= 28 km/jam
Jadi, besar kecepatan rata-ratanya = 28 km/jam
Contoh soal:
2. Sepotong kapur yang massanya 20 gram jatuh bebas dari
ketinggian 10 m diatas tanah. Jika gesekan antara kapur
dengan udara diabaikan (g = 10 m/s2), kecepatan kapur
saat sampai di tanah adalah …..
Penyelesaian:
Diketahui: m = 20 gram = 0,02 kg
h = 10 m
g = 10 ms-2
Ditanyakan: Vt = …….
Jawab: vt2 = 2. g .h
vt = 2gh
= 2.10.10
= 200 = 10 2 m/s
Jadi: kecepatan kapur sampai ditanah 102 m/s
D. GERAK VERTIKAL KE BAWAH (GVB)
CIRI-CIRI:
- MEMPUNYAI KECEPATAN AWAL (VO ≠ 0)
-ARAH PERCEPATAN GRAVITASI KE BAWAH DAN BERTANDA
POSITIP (a = g)
RUMUS:
Vo Vt = Vo + g.t
h = Vo.t + ½ g t2
Vt2 = Vo2 + 2gh
h’ = ho - h
ho h
h’
CIRI-CIRI:
-MEMPUNYAI KECEPATAN AWAL (Vo = 0)
-ARAH PERCEPATAN GRAVITASI KE ATAS DAN BERTANDA
NEGATIF (a = -g)
- PADA TITIK TERTINGGI, KECEPATAN BENDA = 0 ---(Vt = 0)
Vt Rumus:
P Vt = Vo – g.t
h = Vo.t – ½ gt2
Vt2 = Vo2 – 2gh
Vo h maks = Vo2
2g
A B
tp (di titik tertinggi)=Vo
g
tB = 2 tp
F. GERAK PELURU (GERAK PARABOLA)
B
y
Gerak pada sumbu X:
ax = 0 --- vxkonstan --- GLB Keterangan:
x = vox . T
Gerak pada sumbu Y: Vo = kecepatan awal (m/s)
Ay = +g --- Vy berubah --- GLBB g = percepatan gravitasi
(m/s2)
Vy = g.t h = tinggi (m)
h = ½ gt2 --- t = 2h/g
VB = Vo2 + 2gh
GERAK PELURU
2.BENDA DILEMPAR MIRING KE ATAS DENGAN SUDUT ELEVASI
B
hmaks
Voy Vo
VOX x
A C
xmaks
f F
Gaya Gesekan
1. Gaya Gesekan Statis (fs)
Gaya gesekan yang bekerja antara 2
permukaan benda dalam keadaan diam relatif
satu dengan yang lainnya.
benda diam
fs μs N fs < μs N
f F
W = mg
Gaya Gesekan Kinitek
Jika benda ditarik dengan gaya F, tapi
benda belum bergerak karena ada
gaya gesekan fs melawan F
Jika gaya F diperbesar hingga
akhirnya benda bergerak, maka gaya
gesekan pada saat benda mulai
bergerak.
fk < fs
Gaya Gesekan Kinetik
Kemungkinan-kemungkinan:
1. Jika fk > fs ----- benda diam
2. Jika fk = fs ----- benda saat bergerak
3. Jika fk < fs ----- benda bergerak
Sifat-sifat gaya gesekan
gaya gesekan tergantung :
- Sifat permukaan kedua benda bergesekan (μ)
- Berat benda atau gaya normal
Gerak Benda Pada Bidang Miring
Gerak benda pada bidang Miring Licin
(tanpa ada gesekan)
Gaya yang bekerja pada benda
Gaya Normal y N X
N = mg cos θ
mg sin θ
mg cos θ
mg
2. Gaya Berat
W = mg
Gaya yang bekerja pada benda
Diuraikan menjadi 2 komponen
Fx = mg sin θ
Fy = mg cos θ
Gaya yang menyebabkan benda
bergerak pada bidang miring ke
bawah (sumbu x)
Fs = m.a mg sinθ= m.a
Gerak benda pada bidang miring
dengan adanya gesekan
1. y N Fk X
∑F= m.a
mg sinθ θ
mg cos θ
mg
mg sinθ-Fk = ma
a= WB -WA T= 2 mA .WB
T T mA + mB mA + m B
A B T= 2 mb .WA
WA WB WA=mAg
mA + m B
Keterangan:
WB=mBg
a = percepatan (m/s2)
T = tegangan tali (N)
WA = berat benda A (N)
WB = berat benda B (N)
mA = massa benda A (kg)
mB = massa benda B (kg)
SISTEM KATROL
Untuk Benda yang Bergerak ke atas
T T
a A a B
W W
T – w = mA .a W – T = mB.a
Contoh soal
1.Jika massa benda 2 kg dan sudut kemiringan 30o serta
percepatan gravitasi (g=9,8 m/s2). Akan meluncur ke
bawah. Nilai koefisien gesekan maksimum antara benda
dengan bidang miring adalah …..
N
fs
Wsin 30o
W cos 30o W
Contoh soal
Penyelesaian:
Diketahui: m = 2 kg
∂ = 30o
g = 9,8 ms-2
Ditanyakan: μs maksimum
Jawab: F = fs maksimum
W.Sin 30o = μs maks . N
W.Sin 30o = μs maks.W. cos 30o
sin 30o
μs maks =---------- = tan 30o
cos 30o
= 1/3 3
TUGAS
1.Dua buah balok dihubungkan dengan seutas tali ringan
ditarik dengan gaya horizontal F (lihat gambar). Jika g =
9,8 ms-2 dan koefisien gesekan kinitek antara balok dan
permukaan adalah 0,1x. Tentukan besarnya percepatan
balok tersebut dengan menggunakan hukum III Newton.
16 kg 20 kg
A
T B
F = 70 N
Penyelesaian:
1. Diketahui:
mA = 15 kg mB = 24 kg
F = 70 N g = 9,8 ms-2
μA = 0,12 μB = 0,12
Ditanyakan: a
Jawab: NA NB
T F = 70 N
A B
fA fB
WA WB
Penyelesaian
Jawaban:
∑F = m.a
F – fB-fA = (mA + mB) a
F – μB.NB - μA.NA = (mA + mB) a
70 – 0,12.WB – 0,12.WA = (15 + 24) a
70 – 0,12.mB.g – 0,12.mA.g = 39.a
70 – 0,12.24.9,8 – 0,12.15.9,8 = 39.a
70 – 28,224 – 17,64 = 39.a
24,136 = 39.a
a = 24,136/39
a = 0,62 ms-2
Jadi percepatan benda adalah sebesar 0,62 ms-2
FLUIDA BERGERAK
1. Debit Aliran
V
Q =----- = A.v
t
2. Persamaan Kontinuitas
Q1 = Q2 A1v1 = A2v2
3. Hukum Bernoulli
P + ρgh + ½ ρv2 = konstan
Hukum Bernoulli
Fluida yang bergerak pada ketinggian
yang sama:
P1 + ½ ρv12 = P2 + ½ ρv22
4. Penerapan hukum Bernoulli
h1
h2
x
Penerapan Hukum Bernoulli
Vo = 2gh1 x = 2 h1.h2
2h2
t = ----- v1 = vo2 + 2g h2
g
Keterangan:
Q = Debit aliran (m3/s)
V = Volume (m3)
t = Waktu (s)
A = Luas penampang (m2)
v = Kecepatan (m/s)
P = Tekanan (N/m2)
ρ = Massa jenis (kg/m3)
h = Tinggi (m)
Contoh soal:
1) Air mengalir dalam pipa melalui
penampang besar menuju
kepenampang kecil dengan cepat
aliran 12 ms-1. Jika luas penampang
besar 220 cm2 dan luas penampang
kecil 28 cm2, air keluar dari
penampang kecil dengan kecepatan…
Penyelesaian
Diketahui:
v1 = 12 ms-1 = 1200 cm s-1
A1 = 220 cm2= 0,022
A2 = 28 cm2 = 0.0028
Ditanya: v2 = …
Jawab.
Persamaan kontinuitas:
A1v1 = A2v2
220.12 = 28.v2
v2 = 220.12 / 28 = 94,29 m s-1
Contoh soal:
2) Sebuah tangki air diletakkan di atas
menara seperti gambar. Jika luas R
lebih kecil dari luas permukaan bak
air, tentukan kecepatan air yang
keluar dari lubang R ? ( g = 10 ms-2)
R h1= 7 m
5m
Penyelesaian:
Diketahui:
h=7m
h2 = 5 m
g = 10 m/s2
Ditanya: v = ?
Jawab:
v = 2g (h –h2)
= 2 (10) (7 – 5)
= 40 = 210 m/s
ZAT DAN KALOR
A. Fluida Statis
1. Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan
yang disebabkan oleh zat cair pada
kedalaman h.
a. Massa jenis dan Berat Jenis Benda
- Massa jenis benda: ρ = m/V
- Berat jenis benda: S = ρ.g
Keterangan:
ρ = Massa jenis (kg/m3)
m = Massa benda (kg)
V = Volume benda (kg)
S = Berat jenis (kg/m2s2)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
b. Tekanan Hidrostatis
Ph = ρ.g.h
Po PA = Po + ρ.g.hA
Po = Tekanan udara luar (pascal
= N/m2)
h Ph = Tekanan hidrostatis (pascal = N/m2)
o 1 atm = 1,01 x 105 pa
Hukum Pascal
Hukum pascal tentang tekanan zat cair
menyebutkan bahwa “tekanan yang
diberikan kepada zat cair di dalam
ruang tertutup akan diteruskan ke
segala arah sama besar”
F1 F2
PA = PB ; F1/A1 = F2/A2
A1 A2 ρ2 = h1/h2 ρ1
Hukum Archimedes
Hukum archimedes berbunyi “ Jika benda dicelupkan
pada suatu zat cair, maka benda itu akan
mendapatkan
Gaya tekan ke atas (disebut gaya archimedes) yang
besarnya sama dengan gaya berat yang dipindahkan”
b. Pemuaian:
Benda jika dipanaskan (suhu naik) akan mengalami pemuaian. Ada 3
jenis pemuaian benda, yaitu:
1) Muai panjang: Δl = lo.α.Δt lt = lo (1 +α Δt)
2) Muai luas: ΔA =Ao.β.Δt At = Ao (1 + β Δt )
β = 2α ; γ = 3 α
Keterangan
β = koefisien muai luas (1/oC)
γ = koefisien muai volume (1/oC)
α = koefisien muai panjang (1/oC)
Δt = Perubahan suhu (oC)
ΔV = Pertambahan volume (m3)
Vt = volume setelah dipanasi
Vo = volume mula-mula
ΔA = Pertambahan luas (m2)
A1 = luas setelah dipanasi (m2)
Ao = luas mula-mula (m2)
l
Δ = pertamabahan panjang (m)
100 gas
cair
-t padat
catatan
PV = n R T R
k =----
PV = N k T No
P = tekanan gas (Pa = N/m2)
V = volume gas (m3)
T = suhu mutlak (K)
R = konstanta gas umum = 8,314 J/mol K
k = konstanta boltzman = 1,38 x 10-23 J/K
Keadaan gas ideal
a. Gas pada suhu tetap
Berlaku hukum Boyle
D Q2 C T2
V
Ket: Proses AB dan CD, Proses isotermis
Prose BC dan DA, Proses adiabatis
Siklus Termodinamika
W = Q 1 – Q2
Reservoir panas
Suhu tinggi (T1) Q1/T1 = Q2/T2
Q1 η = W/Q1 x 100%
η = (1–Q2/Q1)x100%
W
Usaha η = (1–T2/T1)x 100%
Q2
Reservoir rendah
Suhu rendah (T2)
Siklus Termodinamika
2. Mesin pendingin Carnot
Q2 T2
K = Q2/W = ------ =--------
Q1- Q2 T1 – T2
Ket:
W = usaha atau kerja mesin (J)
T1 = Suhu tinggi (K)
T2 = Suhu rendah (K)
Q1 = Kalor yang dilepas pada suhu tinggi (J)
Q2 = Kalor yang dilepas pada suhu rendah (J)
K = Koefisien daya guna
η = Efesiensi mesin
Contoh soal
1) Suhu tinggi mesin carnot 500 K dan efisiensi 60 % agar efesiensi mesin
carnot menjadi 80 %, maka suhu tinggi reservoir carnot menjadi…
Penyelesaian:
Diketahui: mesin carnot
T2 = 500 K (suhu tinggi)
η = 60 %
ηt = 80 %
Ditanyakan: T3 = …?
Jawab: η = T2 – T1 x 100 %
T2
60 % = 500 –T1 x 100% T1 = 200K
500
80% = T3 – T1 x 100%
T3
80 T3 = 100 T3 – 100 T1
20 T3 = 100.200
20 T3 = 20.000 T3 = 1.000 K
Jadi, agar efesiensinya 80%, suhu tingginya = 1000 K
GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
A. Getaran Harmonis
Getaran harmonis adalah: gerak bolak-balik
disekitar titik seimbang dengan amplitudo
dan frekuensi yang tetap.
1. Bandul sederhana (bandul matematis)
T = 2π l/g
θ l
f =1/2π g/ l
C B A
Getaran harmonis
T = Periode (s)
f = frekuensi (Hz)
l = Panjang Tali (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
2. Getaran pegas
F = ky k = m (ω)2
k
T = 2 π m/k f = 1/2 π k/m
m
Getaran harmonis
Keterangan:
F = Gaya (N)
k = konstanta pegas (N/m)
y = Simpangan (m)
m = Massa benda (kg)
ω = kecepatan sudut
3. Persamaan getaran selaras
y = A sin ωt ymaks = A
v = dy/dt = ωA cos ωt v maks = ωA
a = dv/dt = - ω2 A sin ωt = - ωy amaks = ω2A
v = ω A2 – y2
θ= ωt (rad) = 2 π t/T (rad) = 360o t/T (derajat)
φ = t/T = α/360o
Getaran selaras
Ep = ½ ky2 = ½ m ω2 A2 sin2 ωt
Ek = ½ mv2 = ½ m ω2 A2 cos2 ωt
= ½ k (A2 – y2)
Em = Ep + Ek = ½ m ω2A2 = ½ kA2
Keterangan:
y = simpangan (m)
v = kecepatan (m/s)
a = percepatan (m/s2)
A = amplitudo (m)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
t = waktu (t)
φ = fase
θ = sudut fase
Ep = energi potensial (J)
Ek = energi kinetik (J)
Em = energi mekanik (J)
Pada gambar Bandul sederhana
berlaku:
Titik seimbang B Titik tertinggi (A dan B)
1. y = θ 1. y = A
2. v = ω (maksimum) 2. v = θ (minimum)
3. a = θ (minimum) 3. a = ω2A (maksimum)
4. F = θ 4. F = KA
5. Ep = θ 5. Ep = ½ KA2
6. Ek = ½ mv2 6. Ek = θ
GELOMBANG
1. Gelombang Berjalan
y = A sin (ωt ± kx)
A = A sin 2π (f.t ± x/λ)
θ = ωt +kt = 2 π φ
-A 1/2λ λ = 2 π (f.t +x/ λ)=(t/T +x/λ)
ND NA 1 NA 2
l = 1/2 λ ND = nada dasar;NA =
nada atas
l = (n + 1) (1/2 λ) fo : f1 : f2 = 1 : 2 : 3
Gelombang Bunyi
2. Pipa Organa Terbuka f = (n + 1) v/2 l
Sifat: l tetap, f dan λ Σp = n + 1
berubah. ΣS = n + 2
P P P n = 0,1,2,….
l=½λ;λ; 3/2 λ
ND NA 1 NA 2
l=½λ ND = nada dasar;NA =
l = (n + 1) (1/2 λ) nada atas
fo : f1 : f2 = 1 : 2 : 3
Gelombang dan Bunyi
3. Pipa Organa Tertutup f = (2n + 1) v/4 l
Sifat : l tetap, f dan λ Σp = n + 1
berubah ΣS = n + 2
S P n = 0,1,2,….
l = 1/4 λ ;3/4 λ ; 5/4 λ
ND NA 1 NA 2
ND = nada dasar;NA =
l = 1/2 λ nada atas
l = (2n + 1) (1/4 λ) fo : f1 : f2 = 1 : 2 : 3
Pelayangan Bunyi
Pelayangan adalah peristiwa terjadinya
penguatan bunyi secara bergantian akibat
getaran dua sumber bunyi yang
frekuensinya berdekatan pada suatu titik
(pendengar).
Syarat pelayangan: frekuensi sumber bunyi
hampir sama (selisih sedikit)