Paraf Mahasiswa
Nomor Induk Mahasiswa 231561448 Nomor Ujian : -
Dosen Dr. Sigit Panca Priyana, S.T., M.T Nilai Ujian (00-100)
1. w₁ = m1
g = 20 N
wx = w₁ sin 37° = 20 · ³/₅ = 12 N
wy = w₁ cos 37° = 20 · ⁴/₅ = 16 N
N = wy = 16 N
fk = μk N
fk = 0,2· 16 = 3,2 N
Persamaan gerak
m₂ g - wx - fk = (m₁ + m₂) a
20 - 12 - 3,2 = 4 a
21 4,8 = 4 a a = 1,2 m/s²
2. Point a :
Besaran adalah sifat fisik yang dapat diukur atau dihitung. Besaran dapat berupa
kuantitas yang dapat diukur dengan menggunakan alat ukur atau didefinisikan dengan
suatu satuan tertentu. Beberapa contoh besaran meliputi panjang, massa, waktu, suhu,
dan kecepatan.
Contoh besaran:
Panjang (Length): Panjang adalah jarak dari satu titik ke titik lain. Satuan SI (Sistem
Internasional) untuk panjang adalah meter (m). Contoh: Panjang meja adalah 1.5 meter.
Massa (Mass): Massa adalah jumlah materi yang terkandung dalam suatu benda. Satuan
SI untuk massa adalah kilogram (kg). Contoh: Massa sebuah apel adalah 150 gram.
Waktu (Time): Waktu adalah ukuran dari urutan peristiwa. Satuan SI untuk waktu
adalah detik (s). Contoh: Durasi pertemuan adalah 2 jam.
Suhu (Temperature): Suhu mengukur sejauh mana suatu benda panas atau dingin.
Satuan SI untuk suhu adalah Kelvin (K). Contoh: Suhu air mendidih adalah 100 derajat
Celsius.
Kekuatan (Force): Kekuatan adalah pengaruh yang dapat menyebabkan perubahan
pada keadaan gerak atau bentuk suatu benda. Satuan SI untuk kekuatan adalah Newton
(N). Contoh: Berat sebuah buku adalah 5 Newton.
Satuan adalah angka atau simbol yang digunakan untuk mengukur besaran. Satuan
dapat membantu kita memahami dan membandingkan besaran. Di seluruh dunia, satuan
yang umum digunakan adalah satuan SI (Sistem Internasional).
Contoh satuan:
Meter (m): Satuan panjang dalam SI.
Kilogram (kg): Satuan massa dalam SI.
Detik (s): Satuan waktu dalam SI.
Kelvin (K): Satuan suhu dalam SI.
Newton (N): Satuan kekuatan dalam SI.
Contoh dimensi:
Luas (Area): Luas adalah besaran turunan dari panjang, diukur dalam satuan kuadrat
(misalnya, meter persegi atau m²). Contoh: Luas ruangan adalah 25 meter persegi (25
m²).
Volume: Volume adalah besaran turunan dari panjang, diukur dalam satuan kubik
(misalnya, meter kubik atau m³). Contoh: Volume sebuah kotak adalah 0.5 meter kubik
(0.5 m³).
Kecepatan (Speed): Kecepatan adalah besaran turunan dari panjang dibagi waktu,
diukur dalam satuan panjang per waktu (misalnya, meter per detik atau m/s). Contoh:
Mobil bergerak dengan kecepatan 60 kilometer per jam (60 km/jam).
Sebutkan pula 7 macam besaran pokok beserta satuan dan dimensinya, 2 macam
besaran tak berdimensi dan satu contoh besaran turunan.
Berikut adalah 7 besaran pokok beserta satuan dan dimensinya:
Panjang : Satuan: Meter (m), Dimensi: [L]
Massa : Satuan: Kilogram (kg), Dimensi: [M]
Waktu : Satuan: Detik (s), Dimensi: [T]
Arus Listrik : Satuan: Ampere (A), Dimensi: [I]
Temperatur Termodinamika : Satuan: Kelvin (K), Dimensi: [Θ]
Intensitas Cahaya : Satuan: Candela (cd), Dimensi: [J]
Jumlah Zat (Mol) : Satuan: Mol (mol), Dimensi: [N]
Besaran tak berdimensi adalah besaran yang tidak memiliki satuan atau dimensi. Dua
contoh dari besaran tak berdimensi adalah:
Bilangan Mach (angka yang menunjukkan kecepatan benda terhadap kecepatan suara
dalam medium tertentu).
Koefisien Restitusi (menunjukkan elastisitas tumbukan antara dua benda).
Contoh dari besaran turunan adalah Kecepatan, yang merupakan hasil dari membagi
perpindahan dengan waktu, dan satuan kecepatan bisa misalnya meter per detik (m/s)
atau kilometer per jam (km/jam). Dimensinya adalah V∶ 〖LT〗^(-1)
Point b :
- Energi kinetik:
Rumus : Ek= 1/2 mv^2, di mana m adalah massa dan v adalah kecepatan.
Satuan : Joule (J)
Dimensi : [M] 〖[L]〗^2 〖[T]〗^(-2)
- Energi Potensial
Rumus : Ep = m.g.h (Energi Potensial Gravitasi)
Ep = k (Q.q / r) (Energi Potensial Listrik)
Ep = ½ k.x2 (Energi Potensial Elastis)
Satuan : Joule (J)
Dimensi : M][L]2[T]-2
3. Point a : Kedudukan roket setelah 2 detik
Diketahui : V0 = 50 m/s
θ = 30 ͦ
t=2s
g = 10 m/s²
Menentukan komponen horizontal & vertikal dari kecepatan roket
Komponen horizontal kecepatan roket terhadap sumbu x
Vx = V0 cos θ X = Vx t
Vx = 86.6 m
Vy = 30 m
4. Diketahui : Ditanya :
h = 500 m Sab = v . t
v = 720 km/jam Sab = 200 . 10
= 200 m/s Sab = 2000
t=? Sab = 2KM
h = v0 . t + ½ . g . t 2
500 = 0 . t + ½ . 10 . t2
500 = 5 t2
100 = t2
t = √100
t = 10s
5. Point a:
Diketahui: Point b:
s = 30 m Diketahui:
u = 0 m/s t = 20s
a = 2 m/s v0 = 100 m/s
t=? h= ?
g= 10 m/s
s = u.t + ½ a.t2 Jawab:
30 = 0.t + ½ 2.t2 h = v0t + ½ g.t2
h = (100.20) + (½ 10.202 )
Disederhanakan menjadi h = 2000 + 2000
30 = t2 h= 4000m
√30 = t
t = 5,478s
6. Hukum Newton Pertama: Hukum Inersia
Definisi: Benda cenderung untuk tetap dalam keadaan diam atau bergerak dengan
kecepatan konstan sejauh tidak ada gaya eksternal yang bekerja padanya.
Rumus: F = 0 (F adalah gaya yang bekerja pada benda, dan angka 0 menunjukkan
tidak ada gaya eksternal).
Contoh Kasus: Sebuah buku tetap berada di atas meja tanpa bergerak karena tidak ada
gaya yang bekerja padanya.
7. Diketahui :
Gaya tetap (F) = 50 lb
Sudut (θ) = 60 ͦ
Jarak (d) = 20 ft
Friksi = 15 lb
Ditanyakan : usaha (W) = ...?
Gaya tetap F sebesar 50 lb dengan sudut 60 ͦ
W = F.d.cos θ
W1 = 50 lb . 20 ft . cos 60 ͦ
= 50 lb . 20 ft . 1/2
= 500 joule
Gaya friksi 15 lb
Karena gaya friksi bertentangan dengan arah pergerakan, maka sudut antara gaya
friksi dan arah pergerakan adalah 180 ͦ
W = F.d.cos θ
W2 = -15 lb . 20 ft . cos 180 ͦ
= - 15 lb . 20 ft . (-1)
= 300 joule
jadi :
Wtotal = W1 + W2
= 800Joule
8. Gambar 1
Diketahui :
Gaya yang diterapkan (F) = 30 N
Jarak antara garis gaya dan sumbu
rotasi (r) = 3 m
Sudut antara garis tindakan gaya
dan vektor radius (θ) = 30 ͦ
Ditanyakan :
Momen gaya (t) = ...?
Jawab :
Persamaan momen torsi
t = F.r.sin θ
t = 30 (N) . 3 (m) . sin 30 ͦ
= 90 (Nm) . 1/2
= 45 (Nm)
Gambar 2
Diketahui :
r = 60 cm (0,6 m)
θ = 30 ͦ
F = 30 N
Ditanyakan : t = ...?
Jawab :
t = F.r.sin θ
t = 30 (N) . 0,6 (m) . sin 30 ͦ
= 18 (Nm) . 1/2
= 9 Nm
Gambar 3
Diketahui : F = 30 N
r = 5 cm
Ditanyakan : t = ...?
Jawab :
t = F.r
t = 30 (N) . 0,05 (m)
= 1,5 N
9. Hukum Archimedes sebuah benda akan mengapung jika kerapatan benda lebih kecil
daripada kerapatan fluida maka gaya apung lebih besar daripada berat benda dan
benda akan dipercepat ke atas permukaan fluida kecuali ditahan. Jika suatu benda
berada dalam fluida maka ada volume zat cair yang dipindahkan sebesar volume
bagian benda yang berada dalam zat cair. Jika volume fluida yang dipindahkan
besarnya volume dan kerapatan fluida (massa per satuan volume) adalah ρ1 maka
besarnya massa fluida yang dipindahkan adalah:
m = ρ.V .................................................................................(1.1)
Dan besarnya berat fluida yang dipindahkan adalah
wf = m.g = ρ.V.g ...................................................................(1.2)
Menurut prinsip Archimedes, besarnya gaya tekan keatas adalah :
Fa = wf = ρ.V.g ......................................................................(1.3)
Syarat Keadaan
1. Tenggelam
Keadaan ini terjadi ketika massa jenis zat cair lebih kecil dari massa jenis benda.
Misalnya seperti besi atau baja akan tenggelam jika dimasukkan ke dalam air
karena massa jenis besi lebih besar dari massa jenis air. Pada keadaan tenggelam,
berat benda di dalam cairan lebih besar dibandingkan gaya ke atas oleh cairan.
“Gaya tekan air < berat benda”
2. Melayang Keadaan ini terjadi ketika massa jenis zat cair sama dengan massa jenis
benda. Benda yang melayang berada di antara dasar bejana dan permukaan cairan.
Conthnya telur yang dimasukkan ke dalam air yang ditambahkan sedikit garam
akan melayang karena massa jenis keduanya sama. “Gaya tekan air = berat benda”
3. Terapung Keadaan ini terjadi saat massa jenis zat cair lebih besar dari massa jenis
benda. Contohnya styrofoam atau plastik akan terapung jika dimasukkan ke dalam
air. “Gaya tekan air > berat benda”
M = motor listrik
Maka, 𝑤 = 𝑚. 𝑔
𝑤 = 232,5695 𝐾𝑔 𝑥 10 𝑚⁄𝑠
𝑤 = 2325,695 N
berat benda.
Gambar 2 Tipe Katrol Bergerak
𝑊 𝑥 𝐴𝐵 = 𝐹2 𝑥 𝐶𝐴
𝑊 𝑥 𝐴𝐵 = 𝐹2 𝑥 𝐴𝐵
𝑊
=2
𝐹2
Maka,
2𝐹2 = 𝑤
2𝐹2 = 2325,695 𝑁
2325,695 𝑁
𝐹2 =
2
𝐹2 = 1162,84 𝑁
berat beban :
𝐹3 𝑥 𝐵𝐶 = 𝐹2 𝑥 𝐴𝐵
𝐹3 = 𝐹2 , maka
𝐹3 = 1162,84 𝑁
c. untuk sistem katrol ganda yang terdiri dari dua buah katrol (satu tetap
𝑤 = 2𝑛𝐹
𝑤
𝐹=
2𝑛
2325,695 𝑁
𝐹=
2𝑥1
2325,695 𝑁
𝐹=
2
𝐹 = 1162,84 𝑁
dengan sistem takal yang terdiri dari dua buah katrol adalah 1162,84 𝑁
b. Perhitungan Daya Motor DC
Momen torsi
Diketahui :
𝐹1 = 1162,84 𝑁
𝑇1 = 𝐹1 𝑥 𝑟
= 1162,84 𝑁 𝑥 0,04 𝑚
= 46,51 𝑁𝑚
𝑇1 = 𝐹2 𝑥 𝑟
𝑇1
𝐹2 =
𝑟
46,51 𝑁𝑚
𝐹2 =
0,1 𝑚
𝐹2 = 465,13 𝑁
60 (10)3 𝐻
𝑊𝑡 =
𝜋𝑑𝑛
60 (10)3 𝐻
465,13 =
3,14 𝑥 80 𝑥 11,94
60.000 𝐻
465,13 =
2999,328
465,13 = 20,004 𝑥 𝐻
465,13
𝐻=
20,004
𝐻 = 23,25 𝑤𝑎𝑡𝑡
𝑊𝑡 = 𝑉 𝑥 𝐼
𝐼 = 23,25 𝑤𝑎𝑡𝑡
12 𝑣𝑜𝑙𝑡
𝐼 = 1,93 𝐴
45𝐴ℎ
𝑡𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 = 1,93 𝐴