Anda di halaman 1dari 13

KERTAS KERJA UJIAN

Semester : Ganjil / Genap / Pendek*) Tahun akademik : 2023/2024

Paraf Mahasiswa
Nomor Induk Mahasiswa 231561448 Nomor Ujian : -

Nama Vikri Raka Katresna

Fakultas / Program Studi Teknik / Teknik Mesin Paraf Pengawas

Mata Kuliah FISIKA MEKANIK

Dosen Dr. Sigit Panca Priyana, S.T., M.T Nilai Ujian (00-100)

Waktu Hari Tanggal Jam Ruang

Pelaksanaan Ujian Sabtu 11-Nov-23 09.00

1. w₁ = m1
g = 20 N
wx = w₁ sin 37° = 20 · ³/₅ = 12 N
wy = w₁ cos 37° = 20 · ⁴/₅ = 16 N
N = wy = 16 N
fk = μk N
fk = 0,2· 16 = 3,2 N
Persamaan gerak
m₂ g - wx - fk = (m₁ + m₂) a
20 - 12 - 3,2 = 4 a
21 4,8 = 4 a a = 1,2 m/s²

2. Point a :
Besaran adalah sifat fisik yang dapat diukur atau dihitung. Besaran dapat berupa
kuantitas yang dapat diukur dengan menggunakan alat ukur atau didefinisikan dengan
suatu satuan tertentu. Beberapa contoh besaran meliputi panjang, massa, waktu, suhu,
dan kecepatan.
Contoh besaran:
Panjang (Length): Panjang adalah jarak dari satu titik ke titik lain. Satuan SI (Sistem
Internasional) untuk panjang adalah meter (m). Contoh: Panjang meja adalah 1.5 meter.
Massa (Mass): Massa adalah jumlah materi yang terkandung dalam suatu benda. Satuan
SI untuk massa adalah kilogram (kg). Contoh: Massa sebuah apel adalah 150 gram.
Waktu (Time): Waktu adalah ukuran dari urutan peristiwa. Satuan SI untuk waktu
adalah detik (s). Contoh: Durasi pertemuan adalah 2 jam.
Suhu (Temperature): Suhu mengukur sejauh mana suatu benda panas atau dingin.
Satuan SI untuk suhu adalah Kelvin (K). Contoh: Suhu air mendidih adalah 100 derajat
Celsius.
Kekuatan (Force): Kekuatan adalah pengaruh yang dapat menyebabkan perubahan
pada keadaan gerak atau bentuk suatu benda. Satuan SI untuk kekuatan adalah Newton
(N). Contoh: Berat sebuah buku adalah 5 Newton.
Satuan adalah angka atau simbol yang digunakan untuk mengukur besaran. Satuan
dapat membantu kita memahami dan membandingkan besaran. Di seluruh dunia, satuan
yang umum digunakan adalah satuan SI (Sistem Internasional).
Contoh satuan:
Meter (m): Satuan panjang dalam SI.
Kilogram (kg): Satuan massa dalam SI.
Detik (s): Satuan waktu dalam SI.
Kelvin (K): Satuan suhu dalam SI.
Newton (N): Satuan kekuatan dalam SI.

Contoh dimensi:
Luas (Area): Luas adalah besaran turunan dari panjang, diukur dalam satuan kuadrat
(misalnya, meter persegi atau m²). Contoh: Luas ruangan adalah 25 meter persegi (25
m²).
Volume: Volume adalah besaran turunan dari panjang, diukur dalam satuan kubik
(misalnya, meter kubik atau m³). Contoh: Volume sebuah kotak adalah 0.5 meter kubik
(0.5 m³).
Kecepatan (Speed): Kecepatan adalah besaran turunan dari panjang dibagi waktu,
diukur dalam satuan panjang per waktu (misalnya, meter per detik atau m/s). Contoh:
Mobil bergerak dengan kecepatan 60 kilometer per jam (60 km/jam).
Sebutkan pula 7 macam besaran pokok beserta satuan dan dimensinya, 2 macam
besaran tak berdimensi dan satu contoh besaran turunan.
Berikut adalah 7 besaran pokok beserta satuan dan dimensinya:
Panjang : Satuan: Meter (m), Dimensi: [L]
Massa : Satuan: Kilogram (kg), Dimensi: [M]
Waktu : Satuan: Detik (s), Dimensi: [T]
Arus Listrik : Satuan: Ampere (A), Dimensi: [I]
Temperatur Termodinamika : Satuan: Kelvin (K), Dimensi: [Θ]
Intensitas Cahaya : Satuan: Candela (cd), Dimensi: [J]
Jumlah Zat (Mol) : Satuan: Mol (mol), Dimensi: [N]
Besaran tak berdimensi adalah besaran yang tidak memiliki satuan atau dimensi. Dua
contoh dari besaran tak berdimensi adalah:
Bilangan Mach (angka yang menunjukkan kecepatan benda terhadap kecepatan suara
dalam medium tertentu).
Koefisien Restitusi (menunjukkan elastisitas tumbukan antara dua benda).
Contoh dari besaran turunan adalah Kecepatan, yang merupakan hasil dari membagi
perpindahan dengan waktu, dan satuan kecepatan bisa misalnya meter per detik (m/s)
atau kilometer per jam (km/jam). Dimensinya adalah V∶ 〖LT〗^(-1)
Point b :
- Energi kinetik:
Rumus : Ek= 1/2 mv^2, di mana m adalah massa dan v adalah kecepatan.
Satuan : Joule (J)
Dimensi : [M] 〖[L]〗^2 〖[T]〗^(-2)

- Energi Potensial
Rumus : Ep = m.g.h (Energi Potensial Gravitasi)
Ep = k (Q.q / r) (Energi Potensial Listrik)
Ep = ½ k.x2 (Energi Potensial Elastis)
Satuan : Joule (J)
Dimensi : M][L]2[T]-2
3. Point a : Kedudukan roket setelah 2 detik
Diketahui : V0 = 50 m/s
θ = 30 ͦ
t=2s
g = 10 m/s²
Menentukan komponen horizontal & vertikal dari kecepatan roket
Komponen horizontal kecepatan roket terhadap sumbu x

Vx = V0 cos θ X = Vx t

= 50 cos 30 ͦ = 43.3 (m/s) . 2 (s)


= 50 . 0.866 = 86.6 m
= 43.3 m/s

Komponen vertikal kecepatan roket terhadap sumbu y

V(y) = V0 sin θ .t - 1/2.g.t²


= (50 (m/s).1/2 . 2 (s)) - (1/2 .10 (m/s²) . 2² (s²))
= 50 m - 20 m
= 30 m
Keterangan :
V(x) = kecepatan horizontal roket
V(y) = kecepatan vertikal roket

jadi kedudukan roket setelah 2 detik,

Vx = 86.6 m
Vy = 30 m

Point b : Kedudukan roket pada ketinggian maksimum


Diketahui : V0 = 50 m/s
θ = 30 ͦ
g = 10 m/s²
Persamaan ketinggian dalam gerakan parabola sebagai fungsi waktu :
h(t) = h0 + v0y . t - (1/2) . g . t²
keterangan : h(t) = ketinggian roket pada waktu t
h0 = ketinggian awal roket (0 (m))
v0y = komponen vertikal dari kecepatan awal roket
g = percepatan gravitasi (10 m/s²)
penyelesaian
V0y = V0 sin 30 ͦ
= 50 m/s . 1/2
= 25 m/s
waktu ketika roket mencapai ketinggian maksimum
Vy = v0y - g.t
0 = 25 m/s - 10 m/s².t
25 m/s = 10 m/s².t
t = 25 (m/s) / 10 (m/s²)
= 2.5 (s)
kedudukan roket pada ketinggian maksimum
h(t) (h (max)) = h0 + v0y . t - (1/2) . g . t²
= 0 + 25 (m/s) . 2,5 (s) - (1/2) . 10 (m/s²) . 2,5 (s)²
h (max) = 62.5 (m) - 5 (m) . 6,25 (m)
= 62.5 (m) - 31,25 (m)
= 31,25 m

Point c : Jarak jatuhnya roket sampai ditanah diukur dari si penembak


Diketahui :
t (max) = 2.5 s
h (max) = 31,25 m
t (jatuhnya peluru) = ....?
t jatuh = 2 . V0 . sin θ / g
= 2 . t max
= 2 . 2,5 (s)
= 5 (s)
menghitung jarak D (jarak horizintal) menggunakan persamaan jarak parabola.
D = V0 . cos θ . t jatuh
= 50 (m/s) . 0,866 . 5 (s)
= 216,5 m

4. Diketahui : Ditanya :
h = 500 m Sab = v . t
v = 720 km/jam Sab = 200 . 10
= 200 m/s Sab = 2000
t=? Sab = 2KM
h = v0 . t + ½ . g . t 2
500 = 0 . t + ½ . 10 . t2
500 = 5 t2
100 = t2
t = √100
t = 10s

5. Point a:
Diketahui: Point b:
s = 30 m Diketahui:
u = 0 m/s t = 20s
a = 2 m/s v0 = 100 m/s
t=? h= ?
g= 10 m/s
s = u.t + ½ a.t2 Jawab:
30 = 0.t + ½ 2.t2 h = v0t + ½ g.t2
h = (100.20) + (½ 10.202 )
Disederhanakan menjadi h = 2000 + 2000
30 = t2 h= 4000m
√30 = t
t = 5,478s
6. Hukum Newton Pertama: Hukum Inersia
Definisi: Benda cenderung untuk tetap dalam keadaan diam atau bergerak dengan
kecepatan konstan sejauh tidak ada gaya eksternal yang bekerja padanya.
Rumus: F = 0 (F adalah gaya yang bekerja pada benda, dan angka 0 menunjukkan
tidak ada gaya eksternal).
Contoh Kasus: Sebuah buku tetap berada di atas meja tanpa bergerak karena tidak ada
gaya yang bekerja padanya.

Hukum Newton Kedua: Hukum Percepatan


Definisi: Perubahan kecepatan suatu benda sebanding dengan gaya yang diberikan
padanya, dan berbanding terbalik dengan massa benda tersebut.
Rumus: F = m * a (F adalah gaya, m adalah massa benda, dan a adalah
percepatannya).
Contoh Kasus:
Jika Anda mendorong kereta dorong (massa m) dengan gaya tertentu (F), maka kereta
tersebut akan mengalami percepatan (a) sesuai dengan rumus F = m * a.
Hukum Newton Ketiga: Hukum Aksi dan Reaksi
Definisi: Setiap tindakan (gaya) memiliki reaksi yang sama besar namun berlawanan
arah.
Rumus: Tidak ada rumus matematis khusus; konsep ini menjelaskan hubungan antara
dua gaya yang saling berinteraksi.
Contoh Kasus: Saat Anda menendang bola (tindakan), bola juga memberi Anda
dorongan yang sama kuat namun berlawanan arah (reaksi), sehingga Anda merasakan
tendangan balik.
Semua hukum ini merupakan dasar-dasar mekanika klasik dan memainkan peran
penting dalam memahami perilaku benda-benda dalam keadaan diam atau bergerak.

7. Diketahui :
Gaya tetap (F) = 50 lb
Sudut (θ) = 60 ͦ
Jarak (d) = 20 ft
Friksi = 15 lb
Ditanyakan : usaha (W) = ...?
Gaya tetap F sebesar 50 lb dengan sudut 60 ͦ

W = F.d.cos θ

W1 = 50 lb . 20 ft . cos 60 ͦ
= 50 lb . 20 ft . 1/2
= 500 joule

Gaya friksi 15 lb

Karena gaya friksi bertentangan dengan arah pergerakan, maka sudut antara gaya
friksi dan arah pergerakan adalah 180 ͦ
W = F.d.cos θ
W2 = -15 lb . 20 ft . cos 180 ͦ
= - 15 lb . 20 ft . (-1)
= 300 joule
jadi :

Wtotal = W1 + W2

Wtotal = 500J + 300J

= 800Joule

8. Gambar 1
Diketahui :
Gaya yang diterapkan (F) = 30 N
Jarak antara garis gaya dan sumbu
rotasi (r) = 3 m
Sudut antara garis tindakan gaya
dan vektor radius (θ) = 30 ͦ
Ditanyakan :
Momen gaya (t) = ...?
Jawab :
Persamaan momen torsi
t = F.r.sin θ
t = 30 (N) . 3 (m) . sin 30 ͦ
= 90 (Nm) . 1/2
= 45 (Nm)

Gambar 2
Diketahui :
r = 60 cm (0,6 m)
θ = 30 ͦ
F = 30 N
Ditanyakan : t = ...?
Jawab :
t = F.r.sin θ
t = 30 (N) . 0,6 (m) . sin 30 ͦ
= 18 (Nm) . 1/2
= 9 Nm

Gambar 3
Diketahui : F = 30 N
r = 5 cm
Ditanyakan : t = ...?
Jawab :
t = F.r
t = 30 (N) . 0,05 (m)
= 1,5 N
9. Hukum Archimedes sebuah benda akan mengapung jika kerapatan benda lebih kecil
daripada kerapatan fluida maka gaya apung lebih besar daripada berat benda dan
benda akan dipercepat ke atas permukaan fluida kecuali ditahan. Jika suatu benda
berada dalam fluida maka ada volume zat cair yang dipindahkan sebesar volume
bagian benda yang berada dalam zat cair. Jika volume fluida yang dipindahkan
besarnya volume dan kerapatan fluida (massa per satuan volume) adalah ρ1 maka
besarnya massa fluida yang dipindahkan adalah:
m = ρ.V .................................................................................(1.1)
Dan besarnya berat fluida yang dipindahkan adalah
wf = m.g = ρ.V.g ...................................................................(1.2)
Menurut prinsip Archimedes, besarnya gaya tekan keatas adalah :
Fa = wf = ρ.V.g ......................................................................(1.3)

Syarat Keadaan
1. Tenggelam
Keadaan ini terjadi ketika massa jenis zat cair lebih kecil dari massa jenis benda.
Misalnya seperti besi atau baja akan tenggelam jika dimasukkan ke dalam air
karena massa jenis besi lebih besar dari massa jenis air. Pada keadaan tenggelam,
berat benda di dalam cairan lebih besar dibandingkan gaya ke atas oleh cairan.
“Gaya tekan air < berat benda”
2. Melayang Keadaan ini terjadi ketika massa jenis zat cair sama dengan massa jenis
benda. Benda yang melayang berada di antara dasar bejana dan permukaan cairan.
Conthnya telur yang dimasukkan ke dalam air yang ditambahkan sedikit garam
akan melayang karena massa jenis keduanya sama. “Gaya tekan air = berat benda”
3. Terapung Keadaan ini terjadi saat massa jenis zat cair lebih besar dari massa jenis
benda. Contohnya styrofoam atau plastik akan terapung jika dimasukkan ke dalam
air. “Gaya tekan air > berat benda”

Hal yang Mempengaruhi Gaya Tekan ke Atas


1. Massa Jenis Fluida Semakin besar massa jenis fluida maka semakin besar gaya
atas yang dihasilkan sebaliknya semakin kecil jenis fluidanya maka semakin kecil
gaya atas yang dihasilkan.
2. Volume Benda Semakin besar volume benda maka semakin besar gaya atas yang
dihasilkan. Sebaliknya, semakin kecil volume benda yang diangkat maka semakin
kecil gaya atas yang dihasilkan.
3. Gravitasi Benda Semakin besar gravitasi benda maka semakin besar gaya atas
yang dihasilkan. Sebaliknya semakin kecil gravitasi benda yang diangkat maka
semakin kecil gaya atas yang dihasilkan.
Rumus Hukum Archimedes Fa = ρ.g.V
Keterangan Fa = gaya tekan ke atas satuan Newton (N)
Ρ = massa jenis satuan Kg/L
g = gravitasi satuan N/Kg
V = volume satuan m³
10. Diketahui beban yang diangkat sebuah forklift adalah 2325,695 N.
Tentukan :
a) Perhitungan mekanis katrol
b) Perhitungan daya motor dc
Jawab :
a. Perhitungan mekanis katrol

Gambar 1 Metode Pengangkatan

Pada gambar di atas menggunakan sistem pengangkatan tipe katrol

gabungan antara katrol bergerak dengan katrol tetap dimana,

M = motor listrik

F123 = gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat beban

𝐾𝑚 = keuntungan mekanis pada katrol

𝑤 = beban yang diangkat

𝑔 = gaya grafitasi yang diasumsikan (10 𝑚⁄𝑠)

Maka, 𝑤 = 𝑚. 𝑔

𝑤 = 232,5695 𝐾𝑔 𝑥 10 𝑚⁄𝑠

𝑤 = 2325,695 N

Jadi, beban yang diangkat adalah 2325,695 N

a. Untuk katrol bergerak, gaya yang diperlukan sama dengan setengah

berat benda.
Gambar 2 Tipe Katrol Bergerak

Dari gambar 2 dapat ditentukan persamaan untuk menghasilkan

keutungan mekanis katrol sebagai berikut :

𝑊 𝑥 𝐴𝐵 = 𝐹2 𝑥 𝐶𝐴

𝑊 𝑥 𝐴𝐵 = 𝐹2 𝑥 𝐴𝐵

𝑊
=2
𝐹2

Maka,

2𝐹2 = 𝑤

2𝐹2 = 2325,695 𝑁

2325,695 𝑁
𝐹2 =
2

𝐹2 = 1162,84 𝑁

Jadi gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut

dengan katrol bergerak adalah 1162,84 𝑁


b. Untuk katrol tetap (tidak bergerak), gaya yang diperlukan sama dengan

berat beban :

Gambar 3 Tipe Katrol Tetap

Dari gambar 3 dapat ditentukan persamaan untuk menghasilkan

keutungan mekanis katrol sebagai berikut :

𝐹3 𝑥 𝐵𝐶 = 𝐹2 𝑥 𝐴𝐵

𝐹3 = 𝐹2 , maka

𝐹3 = 1162,84 𝑁

Jadi untuk katrol tetap, gaya yang diperlukan untuk mengangkat

beban adalah 1162,84 𝑁.

c. untuk sistem katrol ganda yang terdiri dari dua buah katrol (satu tetap

dan satu bergerak), 𝑛 = 1,


Gambar 4 Tipe Katrol Gabungan

Dari gambar 4 dapat ditentukan persamaan untuk menghasilkan

keutungan mekanis katrol sebagai berikut :

Dimana 𝑛 = 1, karena keuntungan mekanis yang terjadi pada

gambar 4.4 hanya terjadi pada katrol bergerak.

𝑤 = 2𝑛𝐹
𝑤
𝐹=
2𝑛

2325,695 𝑁
𝐹=
2𝑥1

2325,695 𝑁
𝐹=
2

𝐹 = 1162,84 𝑁

Jadi gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda tersebut

dengan sistem takal yang terdiri dari dua buah katrol adalah 1162,84 𝑁
b. Perhitungan Daya Motor DC

Momen torsi

Diketahui :

𝐹1 = 1162,84 𝑁

𝑟 = jari-jari dari tabung penggulung sling adalah 0,04 𝑚

maka momen torsi pada tabung penggulung yaitu,

𝑇1 = 𝐹1 𝑥 𝑟

= 1162,84 𝑁 𝑥 0,04 𝑚

= 46,51 𝑁𝑚

Momen torsi pada gear poros motor (𝑇3 = 𝑇4)

r adalah jari-jari gear yang melekat pada shaft tabung = 0,1 𝑚

𝑇1 = 𝐹2 𝑥 𝑟

𝑇1
𝐹2 =
𝑟
46,51 𝑁𝑚
𝐹2 =
0,1 𝑚

𝐹2 = 465,13 𝑁

Maka dapat dihitung daya motor dari persamaan :

60 (10)3 𝐻
𝑊𝑡 =
𝜋𝑑𝑛
60 (10)3 𝐻
465,13 =
3,14 𝑥 80 𝑥 11,94

60.000 𝐻
465,13 =
2999,328
465,13 = 20,004 𝑥 𝐻

465,13
𝐻=
20,004

𝐻 = 23,25 𝑤𝑎𝑡𝑡

Dari hasil diatas maka dapat ditentukan umur baterai dari

persamaan (rumus 2.17 Hal.29).

𝑊𝑡 = 𝑉 𝑥 𝐼

23,25 𝑤𝑎𝑡𝑡 = 12 𝑣𝑜𝑙𝑡 𝑥 𝐼

𝐼 = 23,25 𝑤𝑎𝑡𝑡
12 𝑣𝑜𝑙𝑡

𝐼 = 1,93 𝐴

Dengan asumsi jumlah pemakaian 𝑡𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖

45𝐴ℎ
𝑡𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 = 1,93 𝐴

𝑡𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 = 23,31 𝐽𝑎𝑚

Jadi, dapat ditentuakan bahwa lama waktu pemakaian

baterai/accu dengan spesifikasi 𝐷𝐶 12 𝑉 45 𝐴ℎ adalah 23,31 𝑗𝑎𝑚.

Anda mungkin juga menyukai