Anda di halaman 1dari 62

Soal mekanika

Pembahasan 
Dik : vo = 10 m/s; t = 0,4 s; θ = 37°
Untuk mengetahui kecepatan peluru setelah 3 detik maka kita harus menentukan terlebih
dahulu vx dan vy setelah 3 detik sebagai berikut :
vx = vox (Ingat bahwa GLB kecepatannya tetap)
⇒ vx = vo cos θ
⇒ vx = 10 cos 37°
⇒ vx = 10 (4/5)
⇒ vx = 8 m/s
vy = voy – g.t (dalam arah vertikal berlaku GLBB)
⇒ vy = vo sin θ – g.t
⇒ vy = 10 sin 37° – 10.(0,4)
⇒ vy = 10 (3/5) – 4
⇒ vy = 6 – 4
⇒ vy = 2 m/s
vt = √(vx2 + vy2)
⇒ vt = √(82 + 22)
⇒ vt = √68
⇒ vt = 2√17 m/s.

GERAK HARMONIS SEDERHANA

1. Seutas kawat berdiameter 2 cm digunakan untuk menggantungkan lampu 31,4 kg pada


langit-langit kamar. Tegangan (stress) yang dialami kawat sekitar … (g=10 m/s 2)
A. 0,01 kN/m2
B. 0,1 kN/m2
C. 1 kN/m2
D. 10 kN/m2
E. 100 kN/m2
Pembahasan:
Diketahui : d = 2 cm = 2 x 10-2 m
r = 1 cm = 1 x 10-2 m
m = 31,4 kg
g = 10 m/s2
Ditanyakan : Tegangan (σ)
Jawab :
F=m.g
F = 31,4 . 10
F = 314 N
A = π.r2
A= 3,14 . (1 X 10-2)2
A= 3,14 . 10-4

2. Sebuah pegas digantungkan pada langit-langit sebuah lift. Di ujung bawah pegas
tergantung beban 50 g. Ketika lift diam, pertambahan panjang pegas 5 cm. Pertambahan
panjang pegas jika lift bergerak ke bawah dengan percepatan 3 m/s2 adalah … (g=10 m/s2)
A. 2,5 cm
B. 3,5 cm
C. 4,5 cm
D. 5,0 cm
E. 6,0 cm

Pembahasan :
Diketahui : m = 50 g
∆x1 (Keadaan lift diam) = 5 cm = 0,05 m
a= 3 m/s2
Ditanyakan : ∆x2 (Keadaan lift bergerak)
Jawab :
Keadaan Lift Diam Keadaan Lift Bergerak
F = k . ∆x1 ΣF = m.a
m.g = k . 0,05 w – Fp = m.a
0,05 . 10 = 0,05 k mg - k . ∆x2 = m.a
K = 10 0,05.10 – 10∆x2 = 0,05.3
0,5 - 10∆x2 = 0,15
10∆x2 = 0,35
∆x2 = 0,035 m = 3, 5 cm
Jawaban : (B)

3. Sebuah pegas yang panjangnya 20 cm digantungkan vertical. Kemudian ujung di


bawahnya diberi beban 200 gram sehingga panjangnya bertambah 10 cm. Beban ditarik 5
cm ke bawah kemudian dilepas hingga beban bergetar harmonic. Jika g=10 m/s 2. Maka
frekuenzi getaran adalah …
A. 0,5 Hz
B. 1,6 Hz
C. 5,0 Hz
D. 18,8 Hz
E. 62,8 Hz

Pembahasan :
Diketahui : m = 200 g = 0,2 kg
Δx=10cm=0,1m
g = 10 m/s2
Ditanyakan : f
Jawab :
Jawaban : (C)

4.Sebuah pegas yang memiliki  konstanta  k diberi beban m. Saat beban ditarik  lalu


dilepaskan, pegas  bergerak  harmonis  dengan  frekuensi f.Kemudian  pegas dipotong
menjadi setengahnya lalu beban dipasang  kembali.  Frekuensi  yang dihasilkan  pegas
menjadi  . . . .
A. ½ f √2
B. f √2
C. ½ f
D. 2f
E. 2f √2
Pembahasan : B
f = 1/2π √k/m
diketahui
k
setelah dipotong
Δx          = Δx1 + Δx2
w/k = w/k’ + w/k’
1/k = 1/k’ + 1/k’
1/k = 2/k’
K’ = 2k
Maka dengan perbandingan
f’/f = √k’/k
    = √2k/k
f' = f √2

5.  Sebuah  pegas disimpangkan  sehingga melakukan gerak  harmonik sederhana. Saat


simpangan pegas  adalah setengah dari amplitudo getaran, nilai perbandingan  antara
energi  kinetik dan energi potensialnya  adalah ... .
A.    1 : 2
B.    1 : 3
C.    1 : 4
D.    3 : 1
E.    4 : 1
Pembahasan : D
y=½A
ditanyakan Ek : Ep
Ek          = ½ k (A2 – y2)
    = ½ k (A2 – (1/2 A)2)
    = ½ k ¾ A2
      = 3/8 k A2
Ep = ½ ky2
    = ½ k (1/2 A)2
      = ½ k ¼ A2
    = 1/8 k A2
Jika dibandingkan 3 : 1

6.Sebuah bandul sederhana mempunyai tali 50 cm dan beban bermassa 50 gram. Titik
tertinggi beban adalah 10 cm di atas titik terendah. Jika percepatan gravitasi 10 m/s 2,
tentukan (a) periode dan frekuensi bandul (b) kelajuan beban pada titik terendah.
Pembahasan
Diketahui :
Panjang tali (l) = 90 cm = 0,9 meter
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Perubahan ketinggian (h) = 20 cm = 0,2 meter
Ditanya : (a) T dan f  (b) v
Jawab :
(a) Periode (T) dan frekuensi (f) ayunan bandul sederhana
Periode

Frekuensi :
f = 1/T = 1/1,884 = 0,53 Hertz.
(b) Kelajuan (v) beban pada titik terendah
Soal ini berkaitan dengan hukum kekekalan energi mekanik.
Ketika berada pada titik tertinggi, beban mempunyai energi potensial gravitasi maksimum
dan beban tidak mempunyai energi kinetik karena beban diam sesaat ketika berbalik arah.
Pada saat beban mulai bergerak ke bawah, energi potensial gravitasi berubah menjadi
energi kinetik. Ketika berada pada titik terendah, semua energi potensial gravitasi berubah
menjadi energi kinetik. Jadi pada titik terendah, energi kinetik beban bernilai maksimum dan
energi potensial gravitasi beban bernilai nol.
Energi mekanik awal = energi potensial gravitasi = m g h
Energi mekanik akhir = energi kinetik = ½ m v2
Hukum kekekalan energi mekanik :
Energi mekanik awal = energi mekanik akhir
Energi potensial gravitasi = energi kinetik
m g h = ½ m v2
2 g h = v2
(2)(10)(0,2) = v2
4 = v2
v = 2 m/s

7.Ayunan sederhana dengan panjang tali L = 0,4 m pada sebuah dinding seperti gambar
berikut.

Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 perkirakan periode ayunan!

Pembahasan
Periode ayunan adalah setengah dari periode saat panjang tali sebesar L ditambah dengan
setengah periode ayunan saat panjang tali sebesar 1/2 L

Sehingga
1. 8.Sebuah bandul sederhana dengan panjang tali 39,2 cm dan beban 200 gram

Jika percepatan gravitasi 9,8 m/s2 tentukan periode ayunan!

Pembahasan
Periode getaran pada bandul sederhana, ayunan sederhana:

Dimana
T= periode getaran (s)
l = panjang tali (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

Sehingga
9.Tentukan besarnya sudut fase saat :
a) energi kinetik benda yang bergetar sama dengan energi potensialnya
b) energi kinetik benda yang bergetar sama dengan sepertiga energi potensialnya

Pembahasan
a) energi kinetik benda yang bergetar sama dengan energi potensialnya
Ek = Ep
1/2 mν2 = 1/2 ky2
1/2 m (ω A cos ω t)2 = 1/2 mω2 (A sin ω t)2
1/2 m ω2 A2 cos2 ω t = 1/2 mω2 A2 sin2 ω t
cos2 ω t = sin2 ω t
cos ω t = sin ω t
tan ω t = 1
ωt = 45°
Energi kinetik benda yang bergetar sama dengan energi potensialnya saat sudut
fasenya 45°

b) energi kinetik benda yang bergetar sama dengan sepertiga energi potensialnya

Ek = 1/3 Ep
1/2 mν2 =1/3 x 1/2 ky2
1/2 m (ω A cos ω t)2 = 1/3 x 1/2 mω2 (A sin ω t)2
1/2 m ω2 A2 cos2 ω t = 1/3 x 1/2 mω2 A2 sin2 ω t
cos2 ω t = 1/3 sin2 ω t
cos ω t = 1/√3 sin ω t
sin ω t
/ cos ω t = √3

tan ω t = √3
ω t = 60°

Energi kinetik benda yang bergetar sama dengan sepertiga energi potensialnya saat
sudut fasenya 60°

10.Sebuah benda yang massanya 200 gram bergetar harmonik dengan periode 0,2
sekon dan amplitudo 2 cm. Tentukan :
a) besar energi kinetik saat simpangannya 1 cm
b) besar energi potensial saat simpangannya 1 cm
c) besar energi total

Pembahasan
Data dari soal:
m = 200 g = 0,2 kg
T = 0,2 s → f = 5 Hz
A = 2 cm = 0,02 m = 2 x 10-2 m

a) besar energi kinetik saat simpangannya 1 cm


y = 1 cm = 0,01 m = 10-2 m
Ek = ....

b) besar energi potensial saat simpangannya 1 cm

c) besar energi total

HUKUM NEWTON

1. Balok meluncur menuruni bidang miring yang kasar. Jika g = 10 m/s2 dan kecepatan
balok sampai di kaki bidang miring 4 m/s. Tentukanlah besar gaya gesekan yang
dialami balok !
Pembahasan :
 Diagram gaya yang bekerja pada balok

m= 2 kg
w= mg = 20 N
vt= 4 m/s
s= 8 m
 Percepatan balok

vt 2−vo 2 (4)(4 )−0


2s
= 2(8)
= 1 m/s2
 Balok bergerak ke bawah dengan percepatan a, maka resultan gaya yang
bekerja :
∑Fx = ma
W sin 30◦ -fk = ma
20(0,5)-fk = 2(1)
fk = 10-2 = 8 N

2. Sebuah benda dengan massa M dilepaskan dari ketinggian h dan meluncur sepanjang
lintasan licin seperti pada gambar di atas. Lintasan yang lengkung memilki jari-jari R.
Tentukan ketinggian minimum h agar benda bisa mencapai ketinggian tertentu di titik
A dimana ia mulai meninggalkan lintasan!

Pembahasan :
 Diagram gaya yang bekerja saat benda di A :

 Saat benda mulai meninggalkan lintasan, maka gaya normal pada benda (N=0)

∑F = mas
W cos 60◦ - N = mv2/R
W cos 60◦ - 0 = mv2/R
mg(1/2) = mv2/R
v2 = ½ g.R
 Gerak benda M hingga titik A adalah GLBB dipercepat dengan a = g,
maka :
s = h – R sin 30◦
 Gerak benda M hingga titik A adalah GLBB dipercepat dengan a = g,
maka :
vt 2−vo 2
h – R sin 30◦ = 2g
vt 2−0
h-1/2 R = 2g
vt 2
h-1/2 R = 2 g
1
gR
h-1/2 R = 2
2g
h-1/2 R = ¼ R
h= ¾ R

3. Benda bermassa 10 kg diam di atas lantai kasar. Koefisien gesek antara benda dan
bidang 0,5. Pada saat t=0 benda mulai dikenai gaya F sebesar 50 N membentuk sudut
θterhadap horizontal seperti gambar. Berapa jarak tempuh benda setelah gaya bekerja
selama 10s, jika tan θ = 0,75?

Pembahasan :
vo= 0 (diam)
m = 10 kg
μs=0,5
F= 50 N
t= 10 s
tan θ = 0,75
 Gaya normal pada benda :
∑Fy = 0
N + Fsinθ - W = 0
N = W - Fsinθ
N = (10 kg. 10 m/s2) – (50 N)(0,6)
N = 70 N

 Percepatan gerak benda

∑Fx = ma

F cosθ -fk = ma

50 N (0,8)-fk = 10a

40 – 0,5(70) = 10a

a = 0,5 m/s2

 Jarak tempuh benda selama 10 s :


s = vot + ½ at2
s= 0 + ½ (0,5) 102
s= 25 m

4. Balok A yang massanya 2 kg dan balok B yang massanya 1 kg mula-mula diam.


Setelah selang waktu berapa balok tersebut bergerak ke bawah sehingga menyentuh
lantai ?
Pembahasan :

Diketahui : mA = 2 kg
mB = 1 kg
µk = 0,2
fk = µk N = µk mA g

ditanya : t=....?
jawab :
balok B bergerak turun, resultan gaya yang bekerja sama dengan ΣF = ma (Hukum II
Newton)
percepatan balok :
ΣF W B −T +T −f k
a= =
m m A + mB
mB g−µk mA g
=
m A +mB
10−0,2(20)
=
1+2
= 2 m/s2

( arah WB searah dengan a, maka bertanda positif. Tegangan tali T pada balok B berlawanan
dengan a, maka bertanda negatif. Gaya gesekan fk berlawanan dengan a, maka bertanda
negatif. Tegangan tali T pada balok A searah dengan a, maka bertanda positif. Arah WA
tegak lurus a maka tidak berpengaruh pada gerak benda.)

Waktu tempuh balok B hingga mencapai tanah :

S = Vo t + ½ at2

25 = 0 + ½)2t2

t=5s

5. Sebuah kelereng (massa m) tergantung di ujung bawah tali (tanpa massa) dengan
panjang L. Kelereng tersebut mengalami gerak melingkar beraturan (jari-jari r)
dengan kecepatan sudut tetap ω. Tentukanlah besar gaya tegangan tali !

Pembahasan :

Saat kelereng bergerak melingkar beraturan, maka tegangan tali setimbang dengan
resultan gaya sentrifungal dan beratnya:
ΣF = 0

T = FR

T = √ F2s +W 2

2
= ( m ω2 r ) + ( mg )2 = m√ ω 4 r 2+ g 2

6. Sebuah balok bermassa 2 kg terletak di atas lantai kasar mobil bak terbuka dengan
koefisien gesek statis 0,4 dan koefisien gesek kinetis 0,1. Jika mobil bergerak dengan
kecepatan 144 km/jam. Hitunglah jarak minimum yang ditempuh agar mobil dapat
berhenti tanpa menyebabkan balok bergeser !
Pembahasan :
Ilustrasi :

Karena balok tidak bergeser :

Maka jarak yang ditempuh mobil hingga berhenti 


7. Dua buah benda bermassa  1 kg dan 4 kg dihubungkan dengan katrol seperti gambar.

Bila setelah 1 detik bergerak tali putus, maka berapakah tinggi maksimum yang masih
dapat dicapai benda 1 kg sebelum jatuh ?

Pembahasan :

 Percepatan sistem

 Tinggi benda   setelah 1 sekon


 Menurut Hukum I Newton benda yang bergerak akan mempertahankan geraknya,
maka setelah tali diputus balok masih memiliki kecepatan ke atas sebesar :

 Tinggi yang masih dapat dicapai balok 1 setelah tali diputus

(Hanya percepatan gravitasi saja yang mempengaruhi gerak benda sekarang)

 Maka tinggi total balok 1 :

8. Dua benda masing-masing 2 kg dan 3 kg berada di atas permukaan lantai yang kasar
dengan koefisien gesek 0,2 disusun seperti gambar.
Jika koefisien statis antara kedua benda 0,3 dan benda kedua diberi gaya sebesar F ,
berapakah nilai F maksimum agar kedua benda tetap bergerak bersama-sama ?

Pembahasan :

 Kita tinjau benda 1 (agar benda 1 tetap bergerak bersama benda 2, maka kita terlebih
dahulu mencari nilai percepatan maksimumnya)

 Maka besar gaya maksimum agar kedua benda bergerak bersama-sama

9. Dua benda A dan B dengan massa masing-masing 5 kg dan3 kg dihubungkan dengan


sebuah katrol tanpa gesekan. GayaP diberikan pada katroldengan arah ke atas. Jika
mula-mulakedua balok diam di atas lantai, berapakah percepatan balokA, apabila
besar P adalah 60 N? (g = 10 m/s2)
Pembahasan :

m .g = (5 kg)(10 m/s2) = 50 N

mB.g= (3 kg)(10 m/s2) = 30 N

 Pada sistem katrol tersebut berlaku:

∑ F=0

P –∑ F = 0

∑ F=P

1
T= 2 P

 Untuk balok A yang tepat akan bergerak, berlaku:

∑ F= 0

TA min– mA.g = 0TA min = mA.g

TA min= 50 N

P= 60 N
1
T = 2 P

1
= 2 (60)

=30 N

T= 30 N <TA min = 50 N Jadi, balok A diam →aA = 0

10. Sebuah mobil bermassa 0,5 ton melaju dengan kecepatan 72 km/jam di atas
jalan datar. Berapa gaya hambat yang dapat menghentikan mobil setelah
menempuh jarak 1.000 m?
Pembahasan :

v0=72km/jam vt= 0 km/jam

P Q

v 0 = 72 km/jam = 20 m/s

vt = 0

s = jarak PQ = 1.000 m
Sehingga, percepatan a
diperoleh:

vt2 = v02 + 2.a.s

0 = (20 m/s)2 + 2.a (1.000


m) a = -2400.000m/s2

a = -0,2 m/s2 (tanda (-) menunjukkan perlambatan)

Massa mobil m = 0,5 ton = 500 kg, sehingga gaya hambat:


F = m.a

= 500 kg × 0,2 m/s2 = 100 N

SOAL HOTS HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI

1. Jarak matahari dan bumu 1.5 x 108, sedangkan jarak antara matahari dan neptunus
adalah 4.5 x 109 km. Peride neptunus mengelilingi matahari adalah 165 tahun dan
massa neptunus adalah 18 kali massa bumi. Jika gya gravitasi pada bumi oleh
matahari adalah F dan kelajuan bumu mengellilingi matahari adalah V. Maka gaya
gravitasi pada neptunus oleh matahari serta kelajuan neptunus adalah...
A. F/2 dan V/11
B. F/50 dan 2V/11
C. F/100 dan 2V/55
D. F/50 dan V/55
E. 3F/100 dan 3V/55
Pembahasan :
Misalkan jarak matahari dan bumi adalah Rb, jarak matahari dan neptunus adalah Rn,
massa neptunus adalah mn, massa bumi mb, periode neptunus adalah Tn, dan periode
bumi adalah Tb
Diketahui :
Rb : 1.5 x 108 km
Rn : 4.5 x 109 km
Mn : 18 mb
Tn : 165 tahun
Tb : 1 tahun
Gaya gravitasi adalah gaya tarik-menarik antar dua benda bermassa yang terpisah
pada jarak tertentu. Besar gaya gravitasi yang dialami oleh suatu benda akibat benda
besar lainnya dapat dihitung dengan rumus berikut :

F= M.m
G r2

Gaya Gravitasi Bumi oleh Matahari

M.mb
⇒F=G (Rb)2

Gaya Gravitasi Neptunus oleh Matahari

M.mn
⇒F=G
(Rn)2
M.(18mb)
⇒F=G
(30Rb)2
18 M.mb
⇒F=  G
900 (Rb)2
1
⇒ F =  F
50
F
⇒F=
50

Selanjutnya kita akan mencari kelajuan neptunus mengelilingi matahari. Hubungan


antara kelajuan, jarak, dan periode dapat dilihat dari rumus berikut ini :

V 2π R
= T

Laju Bumi Mengelilingi Matahari

2π Rb
⇒V=
Tb
⇒ V = 2π Rb

Laju Neptunus Mengelilingi Matahari

2π Rn
⇒ Vn =
Tn
2π (30Rb)
⇒ Vn =
165 tahun
30 2π Rb
⇒ Vn = .
165 1 tahun
2
⇒ Vn =  V
11
Jadi, gaya gravitasi yang dialami neptunus oleh matahari dan kelajuan neptunus
mengelilingi matahari berturut-turut adalah F/50 dan 2V/11.

2. Di titik A dan C sebuah bujur sangkar ditempatkan benda bermassa 1 dan 0,5 kg. Bila
gaya tarik menarik antar benda sebesar 0,5 G. Tentukanlah panjang sisi bujur sangkar
tersebut!
A. 0.78 m
B. 1,44 m
C. 2 m
D. 2,13 m
E. 2,4 m
Diketahui:
Ma = 1 kg
Mc = 0,5 kg
Fac = 0,5 G
Ditanya = r ?

= 1.44 m
3. Dua buah benda berada pada bidang yang sejajar. Masing-masing benda memiliki
massa yang berbeda. Massa benda pertama adalah 2500 kg dan 900 kg. Ke dua benda
ini terpisah sejauh 10 m. Tentukanlah letak benda ke 3 yang bermassa 4500 kg harus
diletakkan agar gaya gravitasi yang dialaminya nol!
A. 1,5 m
B. 1,75 m
C. 2,75 m
D. 3,75 m
E. 4,75 m

80 x = 300
x = 3,75 m

4. Sebuah benda diukur beratnya di permukaan bumi 2500 N, jika benda berada pada
ketinggian 2 kali jari-jari bumi dari permukaan bumi, maka tentukanlah berat benda
pada ketinggian tersebut!
A. 200,78 N
B. 250,78 N
C. 277,78 N
D. 300 N
E. 300,78 N
Pembahasan :
Diketahui:  
w1 = 2500 N
r1 = R bumi
r2 = R bumi + h
r2 = R bumi + 2 R bumi
r2 = 3R bumi
Ditanya: w2 ?

5. Sebuah bintang yang baru terbentuk memiliki kerapatan ρ, jari-jari R dan percepatan
gravitasi pada permukaan sebesar g. Dalam perkembangannya, bintang tersebut
mengembang hingga memiliki kerapatan ρ₁ = 0,75 ρ dan jari-jari R₁ = 1,25 R.
Percepatan gravitasi di permukaannya pada keadaan standar tersebut adalah ....
A. 9/25 g
B. 18/25 g
C. 9/16 g
D. 15/16
E. g
Pembahasan :
Diketahui :
ρ₁ = 0,75 ρ = ¾ ρ
R₁ = 1,25 R = 5/4 R
Ditanya : g’ ?
Percepatan Gravitasi :
g = GM/r²
g = G p V /r²
maka
g~ p/r²
g : g' = p/r² : p'/r'²
g : g' = p/r² : ¾p /(5/4r)²
g : g' = 1 : ¾ / 5/4
g : g' = 1 : 15/16
g' = 15/16 g
6. Suatu roket dengan massa m akan diluncurkan meninggalkan bumi. Bila massa bumi
M, jari –jari bumi adalah R, dan G adalah konstanta gravitasi umum maka kecepatan
minimum yang dimiliki roket lepas dari gaya tarik bumi adalah...

Pembahasan :
Diketahui :
Mb = M
rb = R
Ditanya : v min?
Dijawab :
7. Jika jari – jari bumi adalah 6400 km dan percepatan gravitasi di permukaan bumi
adalah 10 m/s2 maka kelajuan satelit bumi yang berada pada ketinggiam 3600 km dari
permukaan bumi adalah....km/s2
A. 0,64
B. 6,4
C. 64
D. 640
E. 6400
Pembahasan :
Diketahui :
r = 6400 km
g = 10 m/ s2
r = 3600 km
Ditanya : v
Jawab :
8. Dua bintang yang masing-masing massanya 4M dan 9M terpisah sejauh a. Jika
sebuah planet berada di antara kedua bintang tersebut dan planet tidak mengalami
gaya gravitasi maka letak planet tesebut adalah ...
A. 0,1a dari 4M
B. 0,4a dari 4M
C. 0,5a dari 4M
D. 0,25a dari 9M
E. 0,3a dari 9M
Pembahasan :
Diketahui :
m = 4M
m=9M
r=a
Ditanya : letak planet?
Jawab :
9. Benda A dan B masing-masing berada pada ketinggian R dan 3R dari permukaan
bumi yang berjari-jari R. Jika massa benda A dua kali massa benda B maka
perbandingan kuat medan gravitasi di tempat benda A dan di tempat benda B
adalah ...
A. 1 : 4
B. 4 : 1
C. 1 : 8
D. 8 : 1
E. 1 : 9
Pembahasan :
Diketahui :
ra = R
rb = 3R
Ditanya : perbandingan kuat medan gravitasi di tempat benda A dan di tempat benda
B?
Jawab :

10. Percepatan jatuh bebas pada permukaan bumi adalah 10 m/s 2. Anggap bumi
dan planet berbentuk bola dengan massa jenis homogen. Percepatan jatuh
bebas pada planet yang memiliki massa sama dan massa jenisnya empat kali
dari bumi adalah ...
A. 10 m/s2
B. 20 m/s2
C. 40 m/s2
D. 80 m/s2
E. 160 m/s2
Pembahasan :
Diketahui :
g = 10 m/s2
Ditanya : gp ?
Jawab :

MOMENTUM DAN IMPULS

Soal 1

Perhatikan gambar berikut!


Bola pertama bergerak ke kanan dengan kecepatan 30 m/s menuju bola kedua yang sedang
bergerak ke kiri dengan kecepatan 10 m/s sehingga terjadi tumbukan lenting sempurna. Jika
masing-masing bola bermassa 1 kg, maka hitunglah kecepatan bola pertama dan kedua
setelah bertumbukan!
Pembahasan:
Diketahui:
m1 = m2 = 1 kg
v1 = 30 m/s
v2 = -10 m/s (arah kanan (+), arah kiri (-))
Ditanya: va’ dan vb’
Jawab:

(Persamaan 1)
Pada tumbukan lenting sempurna koefisien restitusinya adalah e = 1.

(Persamaan 2)
Dengan mensubstitusikan persamaan 1 ke dalam persamaan 2, diperoleh:

dan

Soal 2

Perhatikan gambar berikut!


Dua orang anak berada dalam sebuah perahu bermassa 100 kg yang sedang bergerak ke arah
kanan dengan kelajuan 10 m/s. Jika anak A bermassa 50 kg dan anak B bermassa 30 kg,
maka hitunglah kelajuan perahu saat anak B meloncat ke belakang dengan kelajuan 5 m/s!
Pembahasan:

Diketahui:
mp = 100 kg
vp = 10 m/s
mA = 50 kg
mB = m1 = 30 kg
vB’ = v2 = -5 m/s
Ditanya: kecepatan perahu setelah anak B meloncat (vb’)
Jawab:
Pada saat B meloncat maka dua kelompok yang terlibat yaitu:
•Kelompok pertama: Anak B (massanya yaitu m1 = 30 kg)
•Kelompok kedua:  anak A + perahu (misal sebut saja massanya m2, maka m2 adalah massa
perahu + massa anak A. m2 = 100 + 50 = 150 kg)
Kecepatan awal anak A dan B sama dengan kecepatan perahu yaitu 10 m/s.

Soal 3

Sebuah peluru bermassa 0,1 kg ditembakkan pada balok bermassa 2,4 kg yang digantung
dengan seutas tali seperti gambar berikut ini.

Jika setelah bertumbukkan peluru tertanam didalam balok, dan posisi balok mengalami
kenaikan sebesar h = 20 cm, maka hitunglah kelajuan peluru saat mengenai balok!
Pembahasan:
Diketahui:
mp = 0,1 kg
mb = 2,4 kg
h = 20 cm = 0,2 m
vb = 0 m/s (balok mula-mula dalam keadaan diam, sehingga kecepatan awalnya nol).
Ditanya: kecepatan peluru saat mengenai balok (vp)
Jawab:
Dengan Hukum kekekalan momentum, diperoleh:

Karena setelah bertumbukkan peluru tertanam didalam balok, sehingga kecepatan balok dan
peluru setelah tumbukan adalah sama (vb’ = vp’ = v’). Maka:

Selanjutnya cari nilai v’:


Perhatikan gambar berikut!

Jika kita umpamakan titik A adalah posisi awal balok, dan titik B posisi balok setelah
mengalami kenaikan 20 cm, maka vA adalah kecepatan balok sesaat setelah bertumbukan
dengan peluru atau vA = v’.
Dan vB adalah kecepatan balok saat dititik tertinggi yaitu h = 20 cm (maka vB = 0).
Dengan hukum kekekalan energi mekanik diperoleh:

Sehingga

Soal 4
Sebuah bola jatuh bebas dari ketinggian 4 m diatas lantai. Jika koefisien restitusi = ½, maka
tinggi bola setelah tumbukan pertama adalah ...
Pembahasan:

Diketahui:
e=½
h1 = 4 m
Ditanya: ketinggian setelah tumbukan pertama (h2)
Jawab:
Koefisien restitusi untuk kasus tumbukan lenting sebagian:

Jadi ketinggian bola setelah tumbukan pertama adalah 1 m.

soal 5

Sebuah bola jatuh dari ketinggian 1 m. Jika bola memantul kembali dengan ketinggian 0,8
meter, hitunglah tinggi pantulan berikutnya!
Pembahasan:
Diketahui:
h1 = 1 m
h2 = 0,8 m
Ditanya: h3
Jawab:

Jadi tinggi pantulan berikutnya yaitu 0,64 m.


Soal 6

Dua orang nelayan massanya sama 60 kg berada di atas perahu yang sedang melaju
dengan kecepatan 5 m/s, karena mengantuk seoramg nelayan yang ada diburitan
terjatuh, jika massa perahu 180 kg. Berapakah kecepatan perahu sekarang?
Pembahasan :
Momentum mula-mula (perahu dan nelayan):
p1 = (2mo + mp).vp
p1 = (2.60 kg + 180 kg).5 m/s
p1 = 1500 kg.m/s
Momentum setelah seorang nelayan terjatuh:
p2 = (mo + mp).v’p
p2 = (60 kg + 180 kg). v’p
p2 = 240 kg. v’p
Sehingga menurut hukum kekekalan mementum, maka
p1 = p2.
1500 kg.m/s = 240 kg. v’p
v’p = 6,25 m/s
soal 7

Dua orang anak masing-masing A bermassa 75 kg dan B bermassa 50 kg menaiki perahu


yang bergerak ke arah kanan dengan kelajuan 20 m/s. 

Jika massa perahu adalah 225 kg tentukan kelajuan perahu saat :


a) anak A meloncat ke belakang dengan kelajuan 50 m/s
b) anak B meloncat ke arah depan dengan kelajuan 50 m/s

Pembahasan 
a) anak A meloncat ke belakang dengan kelajuan 50 m/s
Saat anak A meloncat ke belakang maka dua kelompok yang terlibat adalah anak A dengan
massa sebut saja m1 = 75 kg dan anak B bergabung dengan perahu dengan total massa sebut
saja m2 = 225 + 50 = 275 kg. Kecepatan awal anak A dan B adalah sama dengan kecepatan
perahu = 20 m/s

Dengan demikian kecepatan perahu setelah anak A melompat ke belakang sekaligus


kecepatan anak B yang masih naik perahu adalah 39,1 m/s

b) anak B meloncat ke arah depan dengan kelajuan 50 m/s


Saat anak B meloncat ke depan, maka dua kelompok yang terlibat adalah anak B dengan
massa sebut saja m1 = 50 kg dan anak A bersama perahu sebut saja m2 = 225 + 75 = 300 kg. 
Dengan demikian kecepatan perahu sekaligus kecepatan anak A yang masih naik perahu
setelah anak B meloncat ke depan adalah 15 m/s

Catatan : Tanda (+) untuk kecepatan jika anak melompat searah gerak perahu, tanda (−) jika
anak melompat berlawanan arah dengan gerak perahu.

Soal 8

Sebuah bola bermassa 0,2 kg dalam keadaan diam, kemudian dipukul sehingga bola
meluncur dengan kelajuan 150 m/s. Bila lamanya pemukul menyentuh bola 0,1 detik, maka
besar gaya pemukul adalah ...
Pembahasan:
Diketahui:
m = 0,2 kg
v1 = 0 m/s (bola mula-mula dalam keadaan diam)
v2 = 150 m/s
∆t = 0,1 s
Ditanya: gaya pemukul (F)
Jawab:
Ingat, rumus impuls:
I = F. ∆t
Atau
I = m (v2 – v1)
Dari rumus tersebut, maka diperoleh:

Soal 9
Perhatikan gambar berikut!

Bola A bergerak ke arah kanan dengan kecepatan 2 m/s menumbuk bola B yang sedang diam,
jika setelah tumbukan bola A dan B menyatu, maka hitunglah kecepatan masing-masing bola
setelah tumbukan!
Pembahasan:
Diketahui:
mA = 0,6 kg
mB = 0,4 kg
vA = 2 m/s
vB = 0 m/s
Ditanya: kecepatan bola A dan B setelah tumbukan (vA’ dan vB’)
Jawab:
Karena setelah bertumbukan kedua bola menyatu maka vA’ = vB’ = v’

Sehingga kecepatan bola A dan B setelah bertumbukan adalah 1,2 m/s

Soal 10

Sebuah bola dengan massa 50 gram dilemparkan mendatar dengan kecepatan 6 m/s ke kanan,
bola mengenai dinding dan dipantulkan dengan kecepatan 4 m/s ke kiri. Hitunglah besar
impuls yang dikerjakan dinding pada bola!
Pembahasan:

Diketahui:
m = 50 gr = 0,05 kg
v1 = 6 m/s
Dengan ketentuan arah kanan (+), dan arah kiri (-), maka:
v2 = -4 m/s
Ditanya: Impuls (I)
Jawab:
I = p2 – p1
I = m (v2 – v1)
I = 0,05 (-4 – 6)
I = 0,05 (-10) = -0,5 Ns (tanda negatif menunjukan bahwa bola bergerak ke kiri)
Jadi besar impuls yang dikerjakan dinding pada bola adalah 0,5Ns ke arah kiri.

PENGUKURAN

1. menyatakan tekanan, volume, dan suhu. Dimensi dari konstanta C adalah…


Pembahasan:
2. Gambar di bawah ini menunjukan pengukuran lebar balok menggunakan
jangka sorong. Lebar balok adalah….

Pembahasan :
Garis di sebelah atas merupakan skala utama dan garis di sebelah bawah
merupakan skala nonius (skala tambahan). Jangka sorong menggunakan
satuan centimeter (cm). Jarak antara tiap garis pada skala utama = 1 cm.
Hasil pengukuran menggunakan jangka sorong = skala utama + skala
nonius.
Angka 0 dari skala nonius berada di antara 1,9 dan 2 karenanya skala
utama = 1,9 cm
Garis pada skala nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama
adalah garis ke-8 karenanya skala nonius = 8 x 0,01 cm = 0,08 cm.
(0,01 cm = 0,1 mm merupakan batas ketelitian dari jangka sorong).
Jadi hasil pengukuran menggunakan jangka sorong adalah 1,9 cm + 0,08
cm = 1,98 cm.
3. Luas tanah Pak Ahmad yang berbentuk persegi panjang adalah 500 m 2. Jika
Pak Ahmad akan membangun rumah dengan ukuran 20 m dari setiap tepi
tanah, berapakah luas tanah yang masih kosong? Bagaimana cara mengukur
benda yang tidak beraturan? Jelaskan!

Pembahasan:
L tanah= 500 m2
Ditanyakan: L tanah yang masih kosong …?

Jawaban:
L rumah = 20 m x 20 m = 400m2
L tanah yang masih kosong = L tanah – L rumah = 500 m2 – 400 m2 = 100 m2

Dan cara untuk mengukur benda tidak beraturan adalah sebagai berikut:

1. menggunakan gelas ukur yang telah diisi dengan air, kemudian catat
ketinggian air.
2. masukkan benda yang tidak beraturan, kemudian catan ketinggian
airnya.
3. hitung selisih pada langkah 1 dan 2. Hasil yang diperoleh tersebut
merupakan volume benda.

4. Momentum memiliki dimensi yang sama dengan dimensi besaran ….

Pembahasan :
Dimensi momentum :

p=m⋅v=kg⋅m.s−1=[M][L][T]−1

Dimensi energi :

Ep=m⋅g⋅h=kg⋅m.s−2⋅m=kg.m2s−2=[M][L]2T−2

Dimensi gaya :

F=m⋅a=kg⋅m.s−2=[M][L]T−2

Dimensi impuls :

I=F⋅t=kg⋅m.s−2s=kg.m.s−1=[M][L][T]−1

Dimensi percepatan :

a=vt=m.s−1s=m.s−2

Dimensi tekanan :

P=FA=kg⋅m.s−2m2=kg.m.s−2⋅m−2=kg.m−1⋅s−2=[M].[L]−1⋅[T]−2

Jadi dimensi momentum sama dengan dimensi impuls.

5. Satuan hambatan jenis adalah …..


Jawaban :
Satuan hambatan jenis :

Rρ=ρLA=RAL=Ωm2m=Ωm

6. Besaran yang memiliki dimensi [M][L]-1[T]-2 adalah ….

a. Tekanan d. energi

b. Gaya e. percepatan

Pembahasan :
Dimensi tekanan :

P=FA=kg⋅m.s−2m2=kg.m.s−2⋅m−2=kg.m−1⋅s−2=[M].[L]−1⋅[T]−2

7. Di antara kelompok besaran dibawah ini yang hanya terdiri dari besaran
turunan saja adalah……

a. Kuat arus, massa, gaya


b. Suhu, massa, volume
c. Waktu, momentum, percepatan
d. Usaha, momentum, percepatan
e. Kecepatan, suhu, jumlah zat

Pembahasan:

Besaran pokok adalah besaran yang satuanya telah didefenisikan terlebih


dahulu. Besaran pokok terdiri dari 7 macam, yaitu panjang, massa, waktu,
suhu, kuat arus, intensistas cahaya, dan jumlah zat. Besaran pokok adalah
besaran yang menyusun besaran-besaran turunan. Oleh karena itu, selain
ketujuh besaran pokok yang telah disebutkan sebelumnya merupakan contoh
besaran turunan. Berdasarkan identifikasi soal yang termasuk kelompok
besaran turunan adalah usaha, momentum, percepatan. Jadi jawaban yang
tepat adalah D

Jawaban: D

8. Perhatikan tabel dibawah ini!


NO BESARAN SATUAN DIMENSI
1. Momentum Kg ms-1 MLT-1
2. Gaya Kg ms-2 MLT-2
3. Daya Kg m2s-3 MLT-3
Dari tabel diatas yang mempunyai satuan dan dimensi yang benar adalah
dimensi nomor ...

Pembahasan:

Dimensi yang benar dapat ditentukan dengan menguraikan besaran-besaran


penyusunnya.

 Momentum
P = mv dengan satuan kg ms-1 dan dimensi MLT-1

 Gaya
F = ma dengan satuan kg ms-2 dan dimensi MLT-2

 Daya
W
p
t dengan satuan kg m2s-3 dan dimensi ML2T-3

Jadi, dimensi yang tepat ditunjukkan oleh nomor 1 dan 2 sehingga jawaban
yang tepat adalah

9. Kedudukan skala sebuah mikrometer sekrup yang digunakan untuk


mengukur diameter sebuah bola kecil seperti gambar berikut:

Berdasarkan gambar tersebut dapat dilaporkan diamter bola kecil adalah …

Pembahasan:
Pengukuran menggunakan mikrometer sekrup dapat ditentukan dengan
menentukan skala tetap dan skala nonius hasil pengukurannya. Adapun hasilnya
sebagai berikut:

Skala tetap = 8 mm

Skala nonius = 16 × 0,01 mm = 0,16 mm

Hasil pengukurannya = skala tetap + skala nonius = 8 mm + 0,16 mm = 8,16


mm

Jadi, hasil pengukuran diameter bola kecil berdasarkan mikrometer sekrup


diperoleh hasil 8,16 mm.

10. Perhatikan gambar!

Hasil pengukuran ketebalan benda berdasarkan pengukuran diatas adalah …

Pembahasan:

Langkah yang diperlukan untuk mengetahui ketebalan benda menggunakan alat


mikrometer sekrup adalah mengetahui nilai skala utama dan nilai skala nonius
dari suatu benda. Adapun hasilnya sebagai berikut.

Skala utama = 2 mm

Skala nonius = 47 × 0,01 mm = 0,47 mm

Pengukuran ketebalan benda = 2 + 0,47 mm = 2,47 mm

Jadi, hasil pengukuran ketebalan benda menggunakan mikrometer sekrup


diperoleh nilai 2,47 mm.

USAHA DAN ENERGI


1. Sebuah gaya F = (2i + 4j) N melakukan usaha dengan titik tangkapnya berpindah
menurut r = (5i + aj) m, vektor i dan j berturut-turut adalah vektor satuan yang searah
dengan sumbu X dan sumbu Y pada koordinat Cartesius.bila usaha itu bernilai 30
Joule, maka hitunglah nilai a!
Pembahasan:
Diketahui:
 F = (2i +4j) N
 r = (5i +aj) m
Ditanya: a = ...?
Jawab:
Usaha adalah perkalian titik (dot product) antara vektor gaya dengan vektor
perpindahan.
 W = F .r 
 30 = (2i + 4j) . (5i + aj)
30 = 10 + 4a
30 – 10 = 4a
4a = 20
a=5

2. Sebuah benda bermassa 4 kg mula-mula diam kemudian bergerak lurus dengan


percepatan 3 m/s². Hitunglah usaha yang diubah menjadi energi kinetik setelah 3
detik!

Pembahasan:
Diketahui:
m = 4 kg
a = 3 m/s²
t = 3 detik
Ditanya: Usaha (W)
Jawab:
Hitung terlebih dahulu nilai v1 dan v2.
Pada soal diatas benda mula-mula diam, sehingga v1 = 0. Maka v2 dapat dicari
dengan menggunakan rumus gerak lurus berubah beraturan (GLBB):
v2 = v1 + a.t
v2 = 0 + 3 (3) = 9 m/s
Selanjutnya kita dapat menghitung usaha (W) dengan rumus:
3. Perhatikan gambar berikut!

Sebuah benda yang massanya 1 kg jatuh bebas dari ketinggian 25 m seperti pada gambar.
Hitunglah:
a. Energi kinetik dititik A
b. Energi kinetik benda saat berada dititik B (10 m diatas tanah)!
Pembahasan:
a. Energi kinetik dititik A
Pada soal diatas, benda mengalami gerak jatuh bebas sehingga vA = 0. Maka energi
kinetik saat dititik A:

b. Energi kinetik pada saat dititik B


Dengan hukum kekekalan energi mekanik:

4. Perhatikan gambar berikut!


Sebuah benda jatuh bebas dari posisi A seperti pada gambar diatas. Hitunglah
perbandingan energi potensial dan energi kinetik ketika sampai di B!
Pembahasan:
Diketahui:
hA = h
vA = 0 m/s (gerak jatuh bebas)
Ditanya: EpB : EkB
Jawab:
a) Terlebih dahulu tentukan energi potensial benda saat dititik B (EpB)
hB = 1/3 h
Maka:
EpB = m.g.hB = m.g.(1/3h) = 1/3 m.g.h

b) Selanjutnya menentukan energi kinetik dititik B (EkB)

Sehingga perbandingan energi potensial dan energi kinetik saat di titik B:

5. Sebuah balok ditahan dipuncak pada bidang miring seperti gambar berikut!
Ketika dilepas, balok meluncur sepanjang bidang miring. Hitunglah kecepatan balok
ketika tiba didasar bidang miring!
Pembahasan:
Diketahui:
vA = 0 (kecepatan awal ketika benda meluncur bebas sama dengan nol)
hA = 5 m
hB = 0
Ditanya: kecepatan saat didasar bidang miring (vB)
Jawab:
Dengan menggunakan Hukum kekekalan energi mekanik:

Sehingga kecepatan benda saat didasar bidang miring adalah 10 m/s

6. Sebuah benda dengan massa 1 kg digantung dengan benang (massa benang


diabaikan) dan diayunkan hingga ketinggian 20 cm dari posisi A (lihat gambar
dibawah). Bila g = 10 m/s², maka hitunglah kecepatan benda saat di posisi A!

Pembahasan:
Diketahui:
hA = 0
vB = 0 (kecepatan benda di ketinggian maksimum sama dengan nol)
hB = 20 cm = 0,2 m
Ditanya: kecepatan saat A (vA)
Jawab:
Dengan menggunakan Hukum kekekalan energi mekanik:

Jadi kecepatan benda saat di A adalah 2 m/s

7. Pegas digantungi beban bermassa 1 kg sehingga pegas mengalami pertambahan


panjang 2 cm. Jika percepatan gravitasi 10 m/s2, tentukan (a) konstanta pegas (b)
usaha yang dilakukan oleh pegas pada beban?
Pembahasan

Diketahui :
Massa (m) = 1 kg
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Pertambahan panjang pegas (x) = 2 cm = 0,02 meter
Ditanya : konstanta pegas dan usaha yang dilakukan oleh gaya pegas
Jawab :
(a) Konstanta pegas
Rumus hukum Hooke :
F = k x.
Balik rumus ini untuk menghitung konstanta pegas :
k=F/x=w/x=mg/x
k = (1)(10) / 0,02 = 10 / 0,02
k = 500 Newton/meter
(b) Usaha yang dilakukan oleh gaya pegas
W = – ½ k x2
W = – ½ (500)(0,02)2
W = – (250)(0,0004)
W = -0,1 Joule
Usaha yang dilakukan oleh gaya pegas pada beban bernilai negatif karena arah
gaya pegas berlawanan dengan dengan arah perpindahan beban.

8. Sebuah kotak yang diam di atas permukaan lantai dipercepat dengan gaya sebesar 10
N sehingga kotak berpindah sejauh 2 meter. Jika gaya dorong searah dengan
perpindahan kotak dan pada kotak bekerja gaya gesek kinetis sebesar 2 Newton maka
usaha total yang dikerjakan pada kotak adalah…
Pembahasan
Diketahui :
Gaya (F) = 10 Newton
Gaya gesek kinetis (Fk) = 2 Newton
Perpindahan (s) = 2 meter
Ditanya : Usaha total (Wtotal)
Jawab :
Usaha yang dilakukan oleh gaya (F) :
W1 = F s cos 0 = (10)(2)(1) = 20 Joule
Usaha yang dilakukan oleh gaya gesek kinetis (Fk) :
W2 = Fk s = (2)(2)(cos 180) = (2)(2)(-1) = -4 Joule
Usaha total adalah :
Wtotal = W1 – W2
Wtotal = 20 – 4
Wtotal = 16 Joule

9. Peti dengan massa 50 kg ditarik sepanjang lantai datar dan memiliki gaya 100 N.
Usaha yang dikerahkan ini membentuk sudut 37 derajat. Lantai kasar dan gaya
geseknya sebesar Fges 50 N. Dengan mengetahui hal tersebut, hitunglah usaha yang
dilakukan tiap gaya yang bekerja pada peti serta usaha yang dilakukan gaya total pada
peti tersebut.

Pembahasan:

Dengan menggunakan rumus usaha yang ada di awal tadi, maka usaha dari gaya
orang serta gesek bisa dihitung. Berikut caranya.

Wfo = Fo. cos θ . S

Wfo = 100 cos 37 40

Wfo = 100. 0,8 . 40

Wfo = 3.200 joule

Wges = Fges . s

Wges = 50 . 40

Wges = 2.000 joule

Gaya total yang bekerja ialah 3.200 – 2.000 = 1.200 Joule.

10. Perhatikan gambar berikut!


Sebuah benda dengan massa 20 kg meluncur ke bawah sepanjang bidang miring licin
yang membentuk sudut 30˚terhadap bidang horizontal. Jika benda bergeser sejauh 2
m, maka hitunglah usaha yang dilakukan oleh gaya berat!
Pembahasan:
Diketahui:
m = 20 kg
s=2m
α = 30˚
Ditanya: usaha yang dilakukan oleh gaya berat!
Jawab:

Benda meluncur ke bawah pada bidang miring, sehingga gaya yang


melakukan usaha adalah m.g sin 30˚
W = F.s
W = m.g sin 30˚.s
W = 20 . 10. (½). 2
W = 200 Joule

KUMPULAN SOAL HOTS TENTANG VEKTOR DAN


PEMBAHASANNYA

1. Sebuah benda bergerak dengan lintasan seperti grafik berikut:


Perpindahan gerak benda tersebut sebesar ….

2. Resultan ketiga gaya pada gambar di bawah ini adalah ….

3. Sebuah perahu mula-mula diam di dermaga, kemudian perahu tersebut bergerak ke


timur sejauh 400 m, selanjutnya berbelok ke utara sejauh 300 m, dan berbelok lagi
sejauh 200 m membentuk sudut θ antara timur dan timur laut (tan θ = 3/4) maka
perpindahan perahu tersebut adalah ….

4. Sebuah benda bergerak 4√3 m ke arah barat, kemudian melanjut perjalanan 4 m ke


arah utara, selanjutnya berbelok 60° ke arah timur sejauh 8 m. Besar resultan perjalanan
benda tersebut adalah ....

5. Diberikan 3 buah vektor F1=10 N, F2 =25 N dan F3=15 N seperti gambar berikut.
Tentukan:
a. Resultan ketiga vektor
b. Arah resultan terhadap sumbu X
[Sin 37° = (3/5), Sin 53° = (4/5)] [Cos 37° = (4/5), Cos 53° = (3/5)]

6. Ditentukan 2 buah vektor F yang sama besarnya. Bila perbandingan antara besar jumlah dan
besar selisih kedua vektor sama dengan √3, tentukan besar sudut yang dibentuk oleh kedua
vektor!

7. Perhatikan gambar gaya-gaya di bawah ini!

Besar resultan ketiga gaya tersebut adalah....

8. Diberikan 3 buah vektor : a = 2i + 3j satuan b = 4i + 5j satuan c = 6i + 7j satuan


Tentukan besar resultan ketiga vektor, dan kemiringan sudut antara resultan dan sumbu X .....

9. Apabila tiap skala pada gambar di bawah ini = 1newton, maka resultan kedua gaya
tersebut adalah ........
10. Ada dua buah vektor dari masing – masing F1 nya ialah = 15 satuan dan F2 nya yakni = 10 satuan
mengapit suatu sudut yang berderajat 60°, contoh nya bisa kalian lihat di bawah ini :

Maka tentukanlah arah dari resultan kedua buah vektor tersebut ?

N PEMBAHASAN SKOR
O
1. Perpindahan merupakan besaran vektor sehingga yang diperhatikan
hanya perubahan kedudukan dari titik awal ke titik akhir. 10

Pada grafik di atas, perpindahan benda ditunjukkan oleh garis merah


yang merupakan jarak dari titik awal A ke titik akhir C. Jarak
tersebut dapat ditentukan secara sederhana dengan menggunakan
teorema Pythagoras.

    = √289
    = 17

Jadi, perpindahan gerak benda tersebut adalah 17 m 


2. Vektor-vektor yang tidak segaris dengan sumbu, yaitu F2 dan F3, 10
harus diuraikan ke arah sumbu x dan sumbu y.
Setelah vektor-vektor tersebut kita uraikan, kita sudah dapat
mencari resultan searah sumbu x dan sumbu y.

Resultan searah sumbu x

Fx = 20 − F2 sin 30° − F3 cos 60°


     = 20 − 20 . ½ − 24 . ½
     = 20 − 10 − 12
     = −2 (2 searah sumbu x negatif)

Resultan searah sumbu y

Fy = F2 cos 30° − F3 sin 60°


     = 20 . ½√3 − 24 . ½√3
     = 10√3 − 12√3
     = −2√3  (2√3 serah sumbu y negatif)

Resultan ketiga gaya tersebut merupakan resultan dari Fx dan Fx.

     
     = √16
     = 4

Jadi, resultan ketiga gaya tersebut adalah 4 N


3. Grafik perjalanan perahu tersebut adalah sebagai berikut. 10
Cara Pertama

Kita selesaikan dulu perjalanan perahu yang membentuk sudut θ


dengan tan θ = 3/4. Perhatikan perbandingan trigonometri pada
segitiga siku-siku berikut ini!

Berdasarkan perbandingan trigonometri tersebut, kita dapat dengan


mudah menghitung vektor perjalanan perahu yang searah
sumbu x dan sumbu y.

Vektor perjalanan perahu searah sumbu x. 

sx = 400 + 200 cos θ


    = 400 + 200 . 4/5
    = 400 + 160
    = 560

Vektor perjalanan perahu searah sumbu y. 

sy = 300 + 200 sin θ


    = 300 + 200 . 3/5
    = 300 + 120
    = 420

Perpindahan perahu tersebut merupakan resultan perjalanan searah


sumbu x dan sumbu y.
    
    
    = 70 . 10
    = 700

Cara Kedua 

Perhatikan perjalanan perahu di atas!

s adalah sisi miring segitiga siku-siku dengan sisi tegak 300 m dan
400 m sehingga sisi miring tersebut adalah 500 m (ingat, triple
Pythagoras 2, 4, 5). Segaris di atas s terdapat panjang lintasan 200
m.

Dengan demikian, perpindahannya adalah:

500 m + 200 m = 700 m

Jadi, perpindahan perahu tersebut dari dermaga adalah 700 m


4. Perjalanan benda tersebut dapat digambarkan dengan diagram
vektor berikut ini. 10

Benda tersebut bergerak dari O ke A, dilanjutkan ke B, dan berakhir


di C. OC adalah resultan vektor OA + AB + BC. Berdasarkan
gambar, OC = OD + DC. OD sudah pasti = 4 m. Sedangkan DC
dapat dicari dengan dua cara:

 Rumus Pythagoras
 Rumus Trigonometri
DC = BC sin 30°
      = 8 × 0,5  
      = 4
Dengan demikian OC dapat ditentukan.

OC = OC + DC
       = 4 + 4
       = 8

Jadi, besar resultan perjalanan benda tersebut adalah 8 m


5
a. Ikuti langkah-langkah berikut: 10

1. Uraikan semua vektor ke sumbu x dan sumbu y (kecuali vektor yang


sudah lurus pada sumbu x atau y seperti F2). Lihat gambar di bawah!

2. Cari jumlah vektor pada sumbu x ( kanan +, kiri -)

3. Cari jumlah vektor pada sumbu y (atas +, bawah -)

4. Masukkan rumus resultan

Vektor yang dalam perhitungan selanjutnya tidak digunakan lagi


karena sudah diuraikan tadi, dihapus saja, agar kelihatan lebih
bersih, sisanya seperti ini:
Jumlah komponen vektor-vektor pada sumbu x dan y :

b.Mencari sudut yang terbentuk antara resultan vektor R dengan sumbu x


tan θ = ΣFy /ΣFx

tan θ = −7/−1 = 7
θ = arc. tan 7 = 81,87°

6.
Jumlah dan selisih kedua vektor masing-masing adalah: 10

Perbandingan jumlah dan selisihnya adalah √3 sehingga:

Kuadratkan ruas kiri dan kanan

Kali silang :

7. Untuk dua buah vektor dengan besar yang sama dan membentuk
sudut 120o maka resultan kedua vektor besarnya akan sama 10
dengan besar salah satu vektor"

Berikut ilustrasinya:
Dua buah vektor dengan besar yang sama yaitu 10 N membentuk
sudut 120o maka nilai resultan kedua vektor juga 10 N.

Pada soal di atas, 2 buah vektor (gaya) masing-masing 3 N


membentuk sudut 120o, sehingga resultan kedua gaya juga 3 N.
Resultan kedua gaya ini akan segaris dengan gaya 6 N, namun
berlawanan arah. Sehingga dengan mudah soal ini bisa dijawab
resultan ketiga gaya adalah 6 N dikurangi 3 N hasilnya adalah 3
N.

8.
Data: 10

Untuk lebih jelas berikut ilustrasinya:


Arahnya adalah sudut θ yang bisa dicari dari sin θ, cos θ maupun
tan θ. Jika dicari dari tan θ maka yang dibandingkan nilai pada
sumbu y dengan nilai pada sumbu x. Jika dicari dari sin θ yang
dibandingkan nilai pada sumbu y dengan nilai resultan R, jika
digunakan cos θ bandingkan nilai pada sumbu x dengan nilai resultan
R.

9.
10
F1 = 4 N

sudut antara F1 dan F2 =

10.
10
Langkah pertama yang harus di lakukan ialah dengan menentukan dulu
besar dari resultan vektor nya :

R = √152 + √102 + √2 . 15 . 10 . ( 0,5 )

= √255 + √100 + √150

= √475

= √25 . 19

= 5 √19 satuan

Yang dimaksud dengan arah resultan ialah sebuah sudut β pada gambar
yang ada di bawah ini
:
Dengan rumus sinus seperti di bawah ini :

F2 / sin β = R / sin α

sin β = F2 / R sin α

Maka akan memperoleh sebuah hasil arah resultan seperti di bawah ini :

sin β = F2 / R sin 60o

sin β = 10/5 √19 x 1/2 √3

sin β = 10 √3 / 10 √19

sin β = √3 / √19 = 0,397

β = 23,4o

Anda mungkin juga menyukai