Pembahasan
Dik : vo = 10 m/s; t = 0,4 s; θ = 37°
Untuk mengetahui kecepatan peluru setelah 3 detik maka kita harus menentukan terlebih
dahulu vx dan vy setelah 3 detik sebagai berikut :
vx = vox (Ingat bahwa GLB kecepatannya tetap)
⇒ vx = vo cos θ
⇒ vx = 10 cos 37°
⇒ vx = 10 (4/5)
⇒ vx = 8 m/s
vy = voy – g.t (dalam arah vertikal berlaku GLBB)
⇒ vy = vo sin θ – g.t
⇒ vy = 10 sin 37° – 10.(0,4)
⇒ vy = 10 (3/5) – 4
⇒ vy = 6 – 4
⇒ vy = 2 m/s
vt = √(vx2 + vy2)
⇒ vt = √(82 + 22)
⇒ vt = √68
⇒ vt = 2√17 m/s.
2. Sebuah pegas digantungkan pada langit-langit sebuah lift. Di ujung bawah pegas
tergantung beban 50 g. Ketika lift diam, pertambahan panjang pegas 5 cm. Pertambahan
panjang pegas jika lift bergerak ke bawah dengan percepatan 3 m/s2 adalah … (g=10 m/s2)
A. 2,5 cm
B. 3,5 cm
C. 4,5 cm
D. 5,0 cm
E. 6,0 cm
Pembahasan :
Diketahui : m = 50 g
∆x1 (Keadaan lift diam) = 5 cm = 0,05 m
a= 3 m/s2
Ditanyakan : ∆x2 (Keadaan lift bergerak)
Jawab :
Keadaan Lift Diam Keadaan Lift Bergerak
F = k . ∆x1 ΣF = m.a
m.g = k . 0,05 w – Fp = m.a
0,05 . 10 = 0,05 k mg - k . ∆x2 = m.a
K = 10 0,05.10 – 10∆x2 = 0,05.3
0,5 - 10∆x2 = 0,15
10∆x2 = 0,35
∆x2 = 0,035 m = 3, 5 cm
Jawaban : (B)
Pembahasan :
Diketahui : m = 200 g = 0,2 kg
Δx=10cm=0,1m
g = 10 m/s2
Ditanyakan : f
Jawab :
Jawaban : (C)
6.Sebuah bandul sederhana mempunyai tali 50 cm dan beban bermassa 50 gram. Titik
tertinggi beban adalah 10 cm di atas titik terendah. Jika percepatan gravitasi 10 m/s 2,
tentukan (a) periode dan frekuensi bandul (b) kelajuan beban pada titik terendah.
Pembahasan
Diketahui :
Panjang tali (l) = 90 cm = 0,9 meter
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Perubahan ketinggian (h) = 20 cm = 0,2 meter
Ditanya : (a) T dan f (b) v
Jawab :
(a) Periode (T) dan frekuensi (f) ayunan bandul sederhana
Periode
Frekuensi :
f = 1/T = 1/1,884 = 0,53 Hertz.
(b) Kelajuan (v) beban pada titik terendah
Soal ini berkaitan dengan hukum kekekalan energi mekanik.
Ketika berada pada titik tertinggi, beban mempunyai energi potensial gravitasi maksimum
dan beban tidak mempunyai energi kinetik karena beban diam sesaat ketika berbalik arah.
Pada saat beban mulai bergerak ke bawah, energi potensial gravitasi berubah menjadi
energi kinetik. Ketika berada pada titik terendah, semua energi potensial gravitasi berubah
menjadi energi kinetik. Jadi pada titik terendah, energi kinetik beban bernilai maksimum dan
energi potensial gravitasi beban bernilai nol.
Energi mekanik awal = energi potensial gravitasi = m g h
Energi mekanik akhir = energi kinetik = ½ m v2
Hukum kekekalan energi mekanik :
Energi mekanik awal = energi mekanik akhir
Energi potensial gravitasi = energi kinetik
m g h = ½ m v2
2 g h = v2
(2)(10)(0,2) = v2
4 = v2
v = 2 m/s
7.Ayunan sederhana dengan panjang tali L = 0,4 m pada sebuah dinding seperti gambar
berikut.
Pembahasan
Periode ayunan adalah setengah dari periode saat panjang tali sebesar L ditambah dengan
setengah periode ayunan saat panjang tali sebesar 1/2 L
Sehingga
1. 8.Sebuah bandul sederhana dengan panjang tali 39,2 cm dan beban 200 gram
Pembahasan
Periode getaran pada bandul sederhana, ayunan sederhana:
Dimana
T= periode getaran (s)
l = panjang tali (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Sehingga
9.Tentukan besarnya sudut fase saat :
a) energi kinetik benda yang bergetar sama dengan energi potensialnya
b) energi kinetik benda yang bergetar sama dengan sepertiga energi potensialnya
Pembahasan
a) energi kinetik benda yang bergetar sama dengan energi potensialnya
Ek = Ep
1/2 mν2 = 1/2 ky2
1/2 m (ω A cos ω t)2 = 1/2 mω2 (A sin ω t)2
1/2 m ω2 A2 cos2 ω t = 1/2 mω2 A2 sin2 ω t
cos2 ω t = sin2 ω t
cos ω t = sin ω t
tan ω t = 1
ωt = 45°
Energi kinetik benda yang bergetar sama dengan energi potensialnya saat sudut
fasenya 45°
b) energi kinetik benda yang bergetar sama dengan sepertiga energi potensialnya
Ek = 1/3 Ep
1/2 mν2 =1/3 x 1/2 ky2
1/2 m (ω A cos ω t)2 = 1/3 x 1/2 mω2 (A sin ω t)2
1/2 m ω2 A2 cos2 ω t = 1/3 x 1/2 mω2 A2 sin2 ω t
cos2 ω t = 1/3 sin2 ω t
cos ω t = 1/√3 sin ω t
sin ω t
/ cos ω t = √3
tan ω t = √3
ω t = 60°
Energi kinetik benda yang bergetar sama dengan sepertiga energi potensialnya saat
sudut fasenya 60°
10.Sebuah benda yang massanya 200 gram bergetar harmonik dengan periode 0,2
sekon dan amplitudo 2 cm. Tentukan :
a) besar energi kinetik saat simpangannya 1 cm
b) besar energi potensial saat simpangannya 1 cm
c) besar energi total
Pembahasan
Data dari soal:
m = 200 g = 0,2 kg
T = 0,2 s → f = 5 Hz
A = 2 cm = 0,02 m = 2 x 10-2 m
HUKUM NEWTON
1. Balok meluncur menuruni bidang miring yang kasar. Jika g = 10 m/s2 dan kecepatan
balok sampai di kaki bidang miring 4 m/s. Tentukanlah besar gaya gesekan yang
dialami balok !
Pembahasan :
Diagram gaya yang bekerja pada balok
m= 2 kg
w= mg = 20 N
vt= 4 m/s
s= 8 m
Percepatan balok
2. Sebuah benda dengan massa M dilepaskan dari ketinggian h dan meluncur sepanjang
lintasan licin seperti pada gambar di atas. Lintasan yang lengkung memilki jari-jari R.
Tentukan ketinggian minimum h agar benda bisa mencapai ketinggian tertentu di titik
A dimana ia mulai meninggalkan lintasan!
Pembahasan :
Diagram gaya yang bekerja saat benda di A :
Saat benda mulai meninggalkan lintasan, maka gaya normal pada benda (N=0)
∑F = mas
W cos 60◦ - N = mv2/R
W cos 60◦ - 0 = mv2/R
mg(1/2) = mv2/R
v2 = ½ g.R
Gerak benda M hingga titik A adalah GLBB dipercepat dengan a = g,
maka :
s = h – R sin 30◦
Gerak benda M hingga titik A adalah GLBB dipercepat dengan a = g,
maka :
vt 2−vo 2
h – R sin 30◦ = 2g
vt 2−0
h-1/2 R = 2g
vt 2
h-1/2 R = 2 g
1
gR
h-1/2 R = 2
2g
h-1/2 R = ¼ R
h= ¾ R
3. Benda bermassa 10 kg diam di atas lantai kasar. Koefisien gesek antara benda dan
bidang 0,5. Pada saat t=0 benda mulai dikenai gaya F sebesar 50 N membentuk sudut
θterhadap horizontal seperti gambar. Berapa jarak tempuh benda setelah gaya bekerja
selama 10s, jika tan θ = 0,75?
Pembahasan :
vo= 0 (diam)
m = 10 kg
μs=0,5
F= 50 N
t= 10 s
tan θ = 0,75
Gaya normal pada benda :
∑Fy = 0
N + Fsinθ - W = 0
N = W - Fsinθ
N = (10 kg. 10 m/s2) – (50 N)(0,6)
N = 70 N
∑Fx = ma
F cosθ -fk = ma
50 N (0,8)-fk = 10a
40 – 0,5(70) = 10a
a = 0,5 m/s2
Diketahui : mA = 2 kg
mB = 1 kg
µk = 0,2
fk = µk N = µk mA g
ditanya : t=....?
jawab :
balok B bergerak turun, resultan gaya yang bekerja sama dengan ΣF = ma (Hukum II
Newton)
percepatan balok :
ΣF W B −T +T −f k
a= =
m m A + mB
mB g−µk mA g
=
m A +mB
10−0,2(20)
=
1+2
= 2 m/s2
( arah WB searah dengan a, maka bertanda positif. Tegangan tali T pada balok B berlawanan
dengan a, maka bertanda negatif. Gaya gesekan fk berlawanan dengan a, maka bertanda
negatif. Tegangan tali T pada balok A searah dengan a, maka bertanda positif. Arah WA
tegak lurus a maka tidak berpengaruh pada gerak benda.)
S = Vo t + ½ at2
25 = 0 + ½)2t2
t=5s
5. Sebuah kelereng (massa m) tergantung di ujung bawah tali (tanpa massa) dengan
panjang L. Kelereng tersebut mengalami gerak melingkar beraturan (jari-jari r)
dengan kecepatan sudut tetap ω. Tentukanlah besar gaya tegangan tali !
Pembahasan :
Saat kelereng bergerak melingkar beraturan, maka tegangan tali setimbang dengan
resultan gaya sentrifungal dan beratnya:
ΣF = 0
T = FR
T = √ F2s +W 2
2
= ( m ω2 r ) + ( mg )2 = m√ ω 4 r 2+ g 2
√
6. Sebuah balok bermassa 2 kg terletak di atas lantai kasar mobil bak terbuka dengan
koefisien gesek statis 0,4 dan koefisien gesek kinetis 0,1. Jika mobil bergerak dengan
kecepatan 144 km/jam. Hitunglah jarak minimum yang ditempuh agar mobil dapat
berhenti tanpa menyebabkan balok bergeser !
Pembahasan :
Ilustrasi :
Bila setelah 1 detik bergerak tali putus, maka berapakah tinggi maksimum yang masih
dapat dicapai benda 1 kg sebelum jatuh ?
Pembahasan :
Percepatan sistem
8. Dua benda masing-masing 2 kg dan 3 kg berada di atas permukaan lantai yang kasar
dengan koefisien gesek 0,2 disusun seperti gambar.
Jika koefisien statis antara kedua benda 0,3 dan benda kedua diberi gaya sebesar F ,
berapakah nilai F maksimum agar kedua benda tetap bergerak bersama-sama ?
Pembahasan :
Kita tinjau benda 1 (agar benda 1 tetap bergerak bersama benda 2, maka kita terlebih
dahulu mencari nilai percepatan maksimumnya)
m .g = (5 kg)(10 m/s2) = 50 N
∑ F=0
P –∑ F = 0
∑ F=P
1
T= 2 P
∑ F= 0
TA min= 50 N
P= 60 N
1
T = 2 P
1
= 2 (60)
=30 N
10. Sebuah mobil bermassa 0,5 ton melaju dengan kecepatan 72 km/jam di atas
jalan datar. Berapa gaya hambat yang dapat menghentikan mobil setelah
menempuh jarak 1.000 m?
Pembahasan :
P Q
v 0 = 72 km/jam = 20 m/s
vt = 0
s = jarak PQ = 1.000 m
Sehingga, percepatan a
diperoleh:
1. Jarak matahari dan bumu 1.5 x 108, sedangkan jarak antara matahari dan neptunus
adalah 4.5 x 109 km. Peride neptunus mengelilingi matahari adalah 165 tahun dan
massa neptunus adalah 18 kali massa bumi. Jika gya gravitasi pada bumi oleh
matahari adalah F dan kelajuan bumu mengellilingi matahari adalah V. Maka gaya
gravitasi pada neptunus oleh matahari serta kelajuan neptunus adalah...
A. F/2 dan V/11
B. F/50 dan 2V/11
C. F/100 dan 2V/55
D. F/50 dan V/55
E. 3F/100 dan 3V/55
Pembahasan :
Misalkan jarak matahari dan bumi adalah Rb, jarak matahari dan neptunus adalah Rn,
massa neptunus adalah mn, massa bumi mb, periode neptunus adalah Tn, dan periode
bumi adalah Tb
Diketahui :
Rb : 1.5 x 108 km
Rn : 4.5 x 109 km
Mn : 18 mb
Tn : 165 tahun
Tb : 1 tahun
Gaya gravitasi adalah gaya tarik-menarik antar dua benda bermassa yang terpisah
pada jarak tertentu. Besar gaya gravitasi yang dialami oleh suatu benda akibat benda
besar lainnya dapat dihitung dengan rumus berikut :
F= M.m
G r2
M.mb
⇒F=G (Rb)2
M.mn
⇒F=G
(Rn)2
M.(18mb)
⇒F=G
(30Rb)2
18 M.mb
⇒F= G
900 (Rb)2
1
⇒ F = F
50
F
⇒F=
50
V 2π R
= T
2π Rb
⇒V=
Tb
⇒ V = 2π Rb
2π Rn
⇒ Vn =
Tn
2π (30Rb)
⇒ Vn =
165 tahun
30 2π Rb
⇒ Vn = .
165 1 tahun
2
⇒ Vn = V
11
Jadi, gaya gravitasi yang dialami neptunus oleh matahari dan kelajuan neptunus
mengelilingi matahari berturut-turut adalah F/50 dan 2V/11.
2. Di titik A dan C sebuah bujur sangkar ditempatkan benda bermassa 1 dan 0,5 kg. Bila
gaya tarik menarik antar benda sebesar 0,5 G. Tentukanlah panjang sisi bujur sangkar
tersebut!
A. 0.78 m
B. 1,44 m
C. 2 m
D. 2,13 m
E. 2,4 m
Diketahui:
Ma = 1 kg
Mc = 0,5 kg
Fac = 0,5 G
Ditanya = r ?
= 1.44 m
3. Dua buah benda berada pada bidang yang sejajar. Masing-masing benda memiliki
massa yang berbeda. Massa benda pertama adalah 2500 kg dan 900 kg. Ke dua benda
ini terpisah sejauh 10 m. Tentukanlah letak benda ke 3 yang bermassa 4500 kg harus
diletakkan agar gaya gravitasi yang dialaminya nol!
A. 1,5 m
B. 1,75 m
C. 2,75 m
D. 3,75 m
E. 4,75 m
80 x = 300
x = 3,75 m
4. Sebuah benda diukur beratnya di permukaan bumi 2500 N, jika benda berada pada
ketinggian 2 kali jari-jari bumi dari permukaan bumi, maka tentukanlah berat benda
pada ketinggian tersebut!
A. 200,78 N
B. 250,78 N
C. 277,78 N
D. 300 N
E. 300,78 N
Pembahasan :
Diketahui:
w1 = 2500 N
r1 = R bumi
r2 = R bumi + h
r2 = R bumi + 2 R bumi
r2 = 3R bumi
Ditanya: w2 ?
5. Sebuah bintang yang baru terbentuk memiliki kerapatan ρ, jari-jari R dan percepatan
gravitasi pada permukaan sebesar g. Dalam perkembangannya, bintang tersebut
mengembang hingga memiliki kerapatan ρ₁ = 0,75 ρ dan jari-jari R₁ = 1,25 R.
Percepatan gravitasi di permukaannya pada keadaan standar tersebut adalah ....
A. 9/25 g
B. 18/25 g
C. 9/16 g
D. 15/16
E. g
Pembahasan :
Diketahui :
ρ₁ = 0,75 ρ = ¾ ρ
R₁ = 1,25 R = 5/4 R
Ditanya : g’ ?
Percepatan Gravitasi :
g = GM/r²
g = G p V /r²
maka
g~ p/r²
g : g' = p/r² : p'/r'²
g : g' = p/r² : ¾p /(5/4r)²
g : g' = 1 : ¾ / 5/4
g : g' = 1 : 15/16
g' = 15/16 g
6. Suatu roket dengan massa m akan diluncurkan meninggalkan bumi. Bila massa bumi
M, jari –jari bumi adalah R, dan G adalah konstanta gravitasi umum maka kecepatan
minimum yang dimiliki roket lepas dari gaya tarik bumi adalah...
Pembahasan :
Diketahui :
Mb = M
rb = R
Ditanya : v min?
Dijawab :
7. Jika jari – jari bumi adalah 6400 km dan percepatan gravitasi di permukaan bumi
adalah 10 m/s2 maka kelajuan satelit bumi yang berada pada ketinggiam 3600 km dari
permukaan bumi adalah....km/s2
A. 0,64
B. 6,4
C. 64
D. 640
E. 6400
Pembahasan :
Diketahui :
r = 6400 km
g = 10 m/ s2
r = 3600 km
Ditanya : v
Jawab :
8. Dua bintang yang masing-masing massanya 4M dan 9M terpisah sejauh a. Jika
sebuah planet berada di antara kedua bintang tersebut dan planet tidak mengalami
gaya gravitasi maka letak planet tesebut adalah ...
A. 0,1a dari 4M
B. 0,4a dari 4M
C. 0,5a dari 4M
D. 0,25a dari 9M
E. 0,3a dari 9M
Pembahasan :
Diketahui :
m = 4M
m=9M
r=a
Ditanya : letak planet?
Jawab :
9. Benda A dan B masing-masing berada pada ketinggian R dan 3R dari permukaan
bumi yang berjari-jari R. Jika massa benda A dua kali massa benda B maka
perbandingan kuat medan gravitasi di tempat benda A dan di tempat benda B
adalah ...
A. 1 : 4
B. 4 : 1
C. 1 : 8
D. 8 : 1
E. 1 : 9
Pembahasan :
Diketahui :
ra = R
rb = 3R
Ditanya : perbandingan kuat medan gravitasi di tempat benda A dan di tempat benda
B?
Jawab :
10. Percepatan jatuh bebas pada permukaan bumi adalah 10 m/s 2. Anggap bumi
dan planet berbentuk bola dengan massa jenis homogen. Percepatan jatuh
bebas pada planet yang memiliki massa sama dan massa jenisnya empat kali
dari bumi adalah ...
A. 10 m/s2
B. 20 m/s2
C. 40 m/s2
D. 80 m/s2
E. 160 m/s2
Pembahasan :
Diketahui :
g = 10 m/s2
Ditanya : gp ?
Jawab :
Soal 1
(Persamaan 1)
Pada tumbukan lenting sempurna koefisien restitusinya adalah e = 1.
(Persamaan 2)
Dengan mensubstitusikan persamaan 1 ke dalam persamaan 2, diperoleh:
dan
Soal 2
Diketahui:
mp = 100 kg
vp = 10 m/s
mA = 50 kg
mB = m1 = 30 kg
vB’ = v2 = -5 m/s
Ditanya: kecepatan perahu setelah anak B meloncat (vb’)
Jawab:
Pada saat B meloncat maka dua kelompok yang terlibat yaitu:
•Kelompok pertama: Anak B (massanya yaitu m1 = 30 kg)
•Kelompok kedua: anak A + perahu (misal sebut saja massanya m2, maka m2 adalah massa
perahu + massa anak A. m2 = 100 + 50 = 150 kg)
Kecepatan awal anak A dan B sama dengan kecepatan perahu yaitu 10 m/s.
Soal 3
Sebuah peluru bermassa 0,1 kg ditembakkan pada balok bermassa 2,4 kg yang digantung
dengan seutas tali seperti gambar berikut ini.
Jika setelah bertumbukkan peluru tertanam didalam balok, dan posisi balok mengalami
kenaikan sebesar h = 20 cm, maka hitunglah kelajuan peluru saat mengenai balok!
Pembahasan:
Diketahui:
mp = 0,1 kg
mb = 2,4 kg
h = 20 cm = 0,2 m
vb = 0 m/s (balok mula-mula dalam keadaan diam, sehingga kecepatan awalnya nol).
Ditanya: kecepatan peluru saat mengenai balok (vp)
Jawab:
Dengan Hukum kekekalan momentum, diperoleh:
Karena setelah bertumbukkan peluru tertanam didalam balok, sehingga kecepatan balok dan
peluru setelah tumbukan adalah sama (vb’ = vp’ = v’). Maka:
Jika kita umpamakan titik A adalah posisi awal balok, dan titik B posisi balok setelah
mengalami kenaikan 20 cm, maka vA adalah kecepatan balok sesaat setelah bertumbukan
dengan peluru atau vA = v’.
Dan vB adalah kecepatan balok saat dititik tertinggi yaitu h = 20 cm (maka vB = 0).
Dengan hukum kekekalan energi mekanik diperoleh:
Sehingga
Soal 4
Sebuah bola jatuh bebas dari ketinggian 4 m diatas lantai. Jika koefisien restitusi = ½, maka
tinggi bola setelah tumbukan pertama adalah ...
Pembahasan:
Diketahui:
e=½
h1 = 4 m
Ditanya: ketinggian setelah tumbukan pertama (h2)
Jawab:
Koefisien restitusi untuk kasus tumbukan lenting sebagian:
soal 5
Sebuah bola jatuh dari ketinggian 1 m. Jika bola memantul kembali dengan ketinggian 0,8
meter, hitunglah tinggi pantulan berikutnya!
Pembahasan:
Diketahui:
h1 = 1 m
h2 = 0,8 m
Ditanya: h3
Jawab:
Dua orang nelayan massanya sama 60 kg berada di atas perahu yang sedang melaju
dengan kecepatan 5 m/s, karena mengantuk seoramg nelayan yang ada diburitan
terjatuh, jika massa perahu 180 kg. Berapakah kecepatan perahu sekarang?
Pembahasan :
Momentum mula-mula (perahu dan nelayan):
p1 = (2mo + mp).vp
p1 = (2.60 kg + 180 kg).5 m/s
p1 = 1500 kg.m/s
Momentum setelah seorang nelayan terjatuh:
p2 = (mo + mp).v’p
p2 = (60 kg + 180 kg). v’p
p2 = 240 kg. v’p
Sehingga menurut hukum kekekalan mementum, maka
p1 = p2.
1500 kg.m/s = 240 kg. v’p
v’p = 6,25 m/s
soal 7
Pembahasan
a) anak A meloncat ke belakang dengan kelajuan 50 m/s
Saat anak A meloncat ke belakang maka dua kelompok yang terlibat adalah anak A dengan
massa sebut saja m1 = 75 kg dan anak B bergabung dengan perahu dengan total massa sebut
saja m2 = 225 + 50 = 275 kg. Kecepatan awal anak A dan B adalah sama dengan kecepatan
perahu = 20 m/s
Catatan : Tanda (+) untuk kecepatan jika anak melompat searah gerak perahu, tanda (−) jika
anak melompat berlawanan arah dengan gerak perahu.
Soal 8
Sebuah bola bermassa 0,2 kg dalam keadaan diam, kemudian dipukul sehingga bola
meluncur dengan kelajuan 150 m/s. Bila lamanya pemukul menyentuh bola 0,1 detik, maka
besar gaya pemukul adalah ...
Pembahasan:
Diketahui:
m = 0,2 kg
v1 = 0 m/s (bola mula-mula dalam keadaan diam)
v2 = 150 m/s
∆t = 0,1 s
Ditanya: gaya pemukul (F)
Jawab:
Ingat, rumus impuls:
I = F. ∆t
Atau
I = m (v2 – v1)
Dari rumus tersebut, maka diperoleh:
Soal 9
Perhatikan gambar berikut!
Bola A bergerak ke arah kanan dengan kecepatan 2 m/s menumbuk bola B yang sedang diam,
jika setelah tumbukan bola A dan B menyatu, maka hitunglah kecepatan masing-masing bola
setelah tumbukan!
Pembahasan:
Diketahui:
mA = 0,6 kg
mB = 0,4 kg
vA = 2 m/s
vB = 0 m/s
Ditanya: kecepatan bola A dan B setelah tumbukan (vA’ dan vB’)
Jawab:
Karena setelah bertumbukan kedua bola menyatu maka vA’ = vB’ = v’
Soal 10
Sebuah bola dengan massa 50 gram dilemparkan mendatar dengan kecepatan 6 m/s ke kanan,
bola mengenai dinding dan dipantulkan dengan kecepatan 4 m/s ke kiri. Hitunglah besar
impuls yang dikerjakan dinding pada bola!
Pembahasan:
Diketahui:
m = 50 gr = 0,05 kg
v1 = 6 m/s
Dengan ketentuan arah kanan (+), dan arah kiri (-), maka:
v2 = -4 m/s
Ditanya: Impuls (I)
Jawab:
I = p2 – p1
I = m (v2 – v1)
I = 0,05 (-4 – 6)
I = 0,05 (-10) = -0,5 Ns (tanda negatif menunjukan bahwa bola bergerak ke kiri)
Jadi besar impuls yang dikerjakan dinding pada bola adalah 0,5Ns ke arah kiri.
PENGUKURAN
Pembahasan :
Garis di sebelah atas merupakan skala utama dan garis di sebelah bawah
merupakan skala nonius (skala tambahan). Jangka sorong menggunakan
satuan centimeter (cm). Jarak antara tiap garis pada skala utama = 1 cm.
Hasil pengukuran menggunakan jangka sorong = skala utama + skala
nonius.
Angka 0 dari skala nonius berada di antara 1,9 dan 2 karenanya skala
utama = 1,9 cm
Garis pada skala nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama
adalah garis ke-8 karenanya skala nonius = 8 x 0,01 cm = 0,08 cm.
(0,01 cm = 0,1 mm merupakan batas ketelitian dari jangka sorong).
Jadi hasil pengukuran menggunakan jangka sorong adalah 1,9 cm + 0,08
cm = 1,98 cm.
3. Luas tanah Pak Ahmad yang berbentuk persegi panjang adalah 500 m 2. Jika
Pak Ahmad akan membangun rumah dengan ukuran 20 m dari setiap tepi
tanah, berapakah luas tanah yang masih kosong? Bagaimana cara mengukur
benda yang tidak beraturan? Jelaskan!
Pembahasan:
L tanah= 500 m2
Ditanyakan: L tanah yang masih kosong …?
Jawaban:
L rumah = 20 m x 20 m = 400m2
L tanah yang masih kosong = L tanah – L rumah = 500 m2 – 400 m2 = 100 m2
Dan cara untuk mengukur benda tidak beraturan adalah sebagai berikut:
1. menggunakan gelas ukur yang telah diisi dengan air, kemudian catat
ketinggian air.
2. masukkan benda yang tidak beraturan, kemudian catan ketinggian
airnya.
3. hitung selisih pada langkah 1 dan 2. Hasil yang diperoleh tersebut
merupakan volume benda.
Pembahasan :
Dimensi momentum :
p=m⋅v=kg⋅m.s−1=[M][L][T]−1
Dimensi energi :
Ep=m⋅g⋅h=kg⋅m.s−2⋅m=kg.m2s−2=[M][L]2T−2
Dimensi gaya :
F=m⋅a=kg⋅m.s−2=[M][L]T−2
Dimensi impuls :
I=F⋅t=kg⋅m.s−2s=kg.m.s−1=[M][L][T]−1
Dimensi percepatan :
a=vt=m.s−1s=m.s−2
Dimensi tekanan :
P=FA=kg⋅m.s−2m2=kg.m.s−2⋅m−2=kg.m−1⋅s−2=[M].[L]−1⋅[T]−2
Rρ=ρLA=RAL=Ωm2m=Ωm
a. Tekanan d. energi
b. Gaya e. percepatan
Pembahasan :
Dimensi tekanan :
P=FA=kg⋅m.s−2m2=kg.m.s−2⋅m−2=kg.m−1⋅s−2=[M].[L]−1⋅[T]−2
7. Di antara kelompok besaran dibawah ini yang hanya terdiri dari besaran
turunan saja adalah……
Pembahasan:
Jawaban: D
Pembahasan:
Momentum
P = mv dengan satuan kg ms-1 dan dimensi MLT-1
Gaya
F = ma dengan satuan kg ms-2 dan dimensi MLT-2
Daya
W
p
t dengan satuan kg m2s-3 dan dimensi ML2T-3
Jadi, dimensi yang tepat ditunjukkan oleh nomor 1 dan 2 sehingga jawaban
yang tepat adalah
Pembahasan:
Pengukuran menggunakan mikrometer sekrup dapat ditentukan dengan
menentukan skala tetap dan skala nonius hasil pengukurannya. Adapun hasilnya
sebagai berikut:
Skala tetap = 8 mm
Pembahasan:
Skala utama = 2 mm
Pembahasan:
Diketahui:
m = 4 kg
a = 3 m/s²
t = 3 detik
Ditanya: Usaha (W)
Jawab:
Hitung terlebih dahulu nilai v1 dan v2.
Pada soal diatas benda mula-mula diam, sehingga v1 = 0. Maka v2 dapat dicari
dengan menggunakan rumus gerak lurus berubah beraturan (GLBB):
v2 = v1 + a.t
v2 = 0 + 3 (3) = 9 m/s
Selanjutnya kita dapat menghitung usaha (W) dengan rumus:
3. Perhatikan gambar berikut!
Sebuah benda yang massanya 1 kg jatuh bebas dari ketinggian 25 m seperti pada gambar.
Hitunglah:
a. Energi kinetik dititik A
b. Energi kinetik benda saat berada dititik B (10 m diatas tanah)!
Pembahasan:
a. Energi kinetik dititik A
Pada soal diatas, benda mengalami gerak jatuh bebas sehingga vA = 0. Maka energi
kinetik saat dititik A:
5. Sebuah balok ditahan dipuncak pada bidang miring seperti gambar berikut!
Ketika dilepas, balok meluncur sepanjang bidang miring. Hitunglah kecepatan balok
ketika tiba didasar bidang miring!
Pembahasan:
Diketahui:
vA = 0 (kecepatan awal ketika benda meluncur bebas sama dengan nol)
hA = 5 m
hB = 0
Ditanya: kecepatan saat didasar bidang miring (vB)
Jawab:
Dengan menggunakan Hukum kekekalan energi mekanik:
Pembahasan:
Diketahui:
hA = 0
vB = 0 (kecepatan benda di ketinggian maksimum sama dengan nol)
hB = 20 cm = 0,2 m
Ditanya: kecepatan saat A (vA)
Jawab:
Dengan menggunakan Hukum kekekalan energi mekanik:
Diketahui :
Massa (m) = 1 kg
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Pertambahan panjang pegas (x) = 2 cm = 0,02 meter
Ditanya : konstanta pegas dan usaha yang dilakukan oleh gaya pegas
Jawab :
(a) Konstanta pegas
Rumus hukum Hooke :
F = k x.
Balik rumus ini untuk menghitung konstanta pegas :
k=F/x=w/x=mg/x
k = (1)(10) / 0,02 = 10 / 0,02
k = 500 Newton/meter
(b) Usaha yang dilakukan oleh gaya pegas
W = – ½ k x2
W = – ½ (500)(0,02)2
W = – (250)(0,0004)
W = -0,1 Joule
Usaha yang dilakukan oleh gaya pegas pada beban bernilai negatif karena arah
gaya pegas berlawanan dengan dengan arah perpindahan beban.
8. Sebuah kotak yang diam di atas permukaan lantai dipercepat dengan gaya sebesar 10
N sehingga kotak berpindah sejauh 2 meter. Jika gaya dorong searah dengan
perpindahan kotak dan pada kotak bekerja gaya gesek kinetis sebesar 2 Newton maka
usaha total yang dikerjakan pada kotak adalah…
Pembahasan
Diketahui :
Gaya (F) = 10 Newton
Gaya gesek kinetis (Fk) = 2 Newton
Perpindahan (s) = 2 meter
Ditanya : Usaha total (Wtotal)
Jawab :
Usaha yang dilakukan oleh gaya (F) :
W1 = F s cos 0 = (10)(2)(1) = 20 Joule
Usaha yang dilakukan oleh gaya gesek kinetis (Fk) :
W2 = Fk s = (2)(2)(cos 180) = (2)(2)(-1) = -4 Joule
Usaha total adalah :
Wtotal = W1 – W2
Wtotal = 20 – 4
Wtotal = 16 Joule
9. Peti dengan massa 50 kg ditarik sepanjang lantai datar dan memiliki gaya 100 N.
Usaha yang dikerahkan ini membentuk sudut 37 derajat. Lantai kasar dan gaya
geseknya sebesar Fges 50 N. Dengan mengetahui hal tersebut, hitunglah usaha yang
dilakukan tiap gaya yang bekerja pada peti serta usaha yang dilakukan gaya total pada
peti tersebut.
Pembahasan:
Dengan menggunakan rumus usaha yang ada di awal tadi, maka usaha dari gaya
orang serta gesek bisa dihitung. Berikut caranya.
Wges = Fges . s
Wges = 50 . 40
5. Diberikan 3 buah vektor F1=10 N, F2 =25 N dan F3=15 N seperti gambar berikut.
Tentukan:
a. Resultan ketiga vektor
b. Arah resultan terhadap sumbu X
[Sin 37° = (3/5), Sin 53° = (4/5)] [Cos 37° = (4/5), Cos 53° = (3/5)]
6. Ditentukan 2 buah vektor F yang sama besarnya. Bila perbandingan antara besar jumlah dan
besar selisih kedua vektor sama dengan √3, tentukan besar sudut yang dibentuk oleh kedua
vektor!
9. Apabila tiap skala pada gambar di bawah ini = 1newton, maka resultan kedua gaya
tersebut adalah ........
10. Ada dua buah vektor dari masing – masing F1 nya ialah = 15 satuan dan F2 nya yakni = 10 satuan
mengapit suatu sudut yang berderajat 60°, contoh nya bisa kalian lihat di bawah ini :
N PEMBAHASAN SKOR
O
1. Perpindahan merupakan besaran vektor sehingga yang diperhatikan
hanya perubahan kedudukan dari titik awal ke titik akhir. 10
= √289
= 17
= √16
= 4
Cara Kedua
s adalah sisi miring segitiga siku-siku dengan sisi tegak 300 m dan
400 m sehingga sisi miring tersebut adalah 500 m (ingat, triple
Pythagoras 2, 4, 5). Segaris di atas s terdapat panjang lintasan 200
m.
Rumus Pythagoras
Rumus Trigonometri
DC = BC sin 30°
= 8 × 0,5
= 4
Dengan demikian OC dapat ditentukan.
OC = OC + DC
= 4 + 4
= 8
tan θ = −7/−1 = 7
θ = arc. tan 7 = 81,87°
6.
Jumlah dan selisih kedua vektor masing-masing adalah: 10
Kali silang :
7. Untuk dua buah vektor dengan besar yang sama dan membentuk
sudut 120o maka resultan kedua vektor besarnya akan sama 10
dengan besar salah satu vektor"
Berikut ilustrasinya:
Dua buah vektor dengan besar yang sama yaitu 10 N membentuk
sudut 120o maka nilai resultan kedua vektor juga 10 N.
8.
Data: 10
9.
10
F1 = 4 N
10.
10
Langkah pertama yang harus di lakukan ialah dengan menentukan dulu
besar dari resultan vektor nya :
= √475
= √25 . 19
= 5 √19 satuan
Yang dimaksud dengan arah resultan ialah sebuah sudut β pada gambar
yang ada di bawah ini
:
Dengan rumus sinus seperti di bawah ini :
F2 / sin β = R / sin α
sin β = F2 / R sin α
Maka akan memperoleh sebuah hasil arah resultan seperti di bawah ini :
sin β = 10 √3 / 10 √19
β = 23,4o