KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan
makalah
ini.
Palu,19
November
Penyusun
Kelompok I
2015
DAFTAR ISI
Sampul..................................................................................................
Kata pengantar.....................................................................................
Daftar isi...............................................................................................
1
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang..................................................................................
1.2 Tujuan masalah................................................................................
1.3 Rumusan masalah............................................................................
4
4
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Poses kuasi-statik...........................................................................
2.2 Proses adiabatik.............................................................................
2.3 Proses adiabatik kuasi-statik..........................................................
5
6
9
BAB III
Kesimpulan...........................................................................................
11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic =
'perubahan') adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.
Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak
hubungan termodinamika berasal. Pada sistem di mana terjadi proses perubahan
wujud atau pertukaran energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan
kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini,
penggunaan istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika
setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah
proses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika
bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika tak-setimbang.
1.2 Tujuan
Dapat memahami
kuasi-statik
BAB II
PEMBAHASAN
(c)
Tinjaulah sistem gabungan yang terdiri atas fluida hidrostatik dan hambat
yang terbenam pada sisi dinding diaterm dibawah ini.
amelakukan kerja adalah dengan meggerakkan salah satu atau dua piston secara
lambat atau cepat kedalam atau keluar. Selain itu kerja dapat dilakukan pada
sistem dengan disifasi energi listrik dalam hambat dengan arus yang
dipertahankan supaya terus mengalir oleh pembangkit listrik yang digerakakan
oleh benda yang sedang turun. (efek yang tepat sama dapat ditimbulkan oleh
disifasi energi mekanis dalam fluida oleh pengadukkan fluida dengan roda
bersudut yang diputar oleh benda yang sedang turun).
Koordinat bebas yagn paling enak dipakai dari sistem ini adalah ,
temperatur bersama dan kedua volume V dan V . keadaan i dan f dari sistem yng
diperlihatkan dari diagram VV dalam gambar dibawah
Bila gas ideal megalami proses adiabat kuasi-statik, maka teakanan, volum
dan temperatur berubah dengan cara yang diberikan oleh hubungan antara P dan V
, dan V , atau P dan . Supaya bisa menurunkan hubungan antara P dan V
, kita mulai dengan persamaan berikut
dQ = C v d + P dV
dQ = C p d - P dV
dan
karena dalam proses adiabat dQ = 0 maka
V dP = C p d
P dV = - C v d
dan
Dengan membagi persamaan pertama dengan kedua kita dapatkan
C p dV
dP
=P
Cv V
Dan dengan menyatakan nisbah kapasitasss kalor dengan lambang maka
dP
dV
=-
P
V
.
Persamaan ini tidak dapat diintegrasikan sebelum menggetahui kelakuan
tetap , untuk gas ekaatommik sedangkan untuk gas dwiatomik dan
poliatomik,
dapat berubah menurut temperatur. Namun diperlukan
perubahan temperatur yang sangat besar menimbulkan perubahan yang
cukup berpengaruh . misalanya, dalam hal karbon monoksida, penaikan
temperatur dari 0 hingga 2000o C menimbulkan penurunan dari 1,4
menjadi 1,3. Sebagian besar proses adiabat yang menyangkut perubahan
temperatur yang tidak begitu besar, bisa mengabaiakan perubahan kecil dalam
. Jadi, dengan menganggap tetap, kemudian melakukan integrasi,
didapatkan
ln P = - ln V + ln tetap
Atau
PV = tetap
(2.3.1)
Persamaan ini berlaku untuk semua keadaan setimbang yang dilalui oleh gas
selama proses adiabat kuasi-statik. Penting bagi kita untuk mengerti bahwa
pemuaian bebas merupakan proses adiabat, tetapi tidak kuasi-statik.jadi,kita akan
keliru jika memakai persamaan (2.3.1) untuk keadaan yang dilewati oleh gas ideal
selama pemuaian bebas.
Suatu rumpun kurva yang menggambarkan proses adiabat kuasi-statik dapat
dirajah pada diagram PV dengan memilih harga tetapan yang berbeda-beda dalam
persamaan (2.3.1). Kemiringan kurva adiabatik manapun aialah
P
= - tetapan V--1
S
V
( )
P
,
V
Dengan tikalas S menandai proses adiabat.
Proses isoterm kuasi statik ditunjukkan oleh rumpun hiperbola ekuilateral yang
diperoleh dengan memberikan harga yang berbeda beda dengan persamaan
PV=nR.
Karena,
P
P
=V
V
Maka kurva adiabatik mempunyai kemiringan negativ yang lebih curam dari pada
kurva isotermal pada titik yang sama.
Kurva isotermal dan kurva adiabatik gas ideal dapat diperlihatkan dengan jelas
pada permukaan P,v, dan dirajah sepanjang sumbu cartesis, permukaan yang
dihasilkan diperlihatkan, dalam gambar dibawah disini dapat terlihat bahwa kurva
adiabatik memotong kurva isotermal.
= -
( )
10
BAB III
KESIMPULAN
1. Dalam fisika, proses adiabatik adalah sistem yang tidak melakukan pertukaran
panas dengan lingkungannya. Ini berarti ketika sistem melakukan usaha
apakah gerakan atau kerja mekanik itu idealnya tidak menjadikan lingkungan
sekitarnya hangat atau dingin.
2. Untuk sistem yang melibatkan gas, proses adiabatik biasanya membutuhkan
perubahan tekanan untuk menggeser suhu tanpa mempengaruhi lingkungan
sekitarnya. Dalam atmosfer bumi, massa udara akan menjalani ekspansi
adiabatik dan mendingin, atau mereka akan mengalami kompresi adiabatik,
dan memanas. Insinyur telah merancang berbagai mesin dengan proses yang
setidaknya sebagian adiabatik.
3. Proses Kuasistatik, yaitu proses yang berlangsung sangat lambat, sehingga
perubahan koordinat termodinamiknya dari waktu ke waktu kecil sekali.
Setiap saat sistem hampir-hampir dalam keadaan setimbang termodinamik,
sehingga
selama proses kuasistatik dianggap sistem berada dalam
keseimbangan.
Dalam kenyataan proses kuasistatik sebenarnya tidak ada,
dan ini merupakan suatu proses ideal yang dimaksudkan untuk mempermudah
pembahasan.
11