Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN RESEARCH BASED LEARNING (RBL)

FI1101/1102 FISIKA DASAR IA/IB


SEMESTER I 2021-2022

MENENTUKAN PARAMETER
PENENTU LOMPATAN TERTINGGI

Disusun oleh:

Yael Amadea 19821050


Michelle 19821054
Hechmatyar Zakka Atqia 19821058
Aurell Chanaya Putri 19821070

PROGRAM TAHAP PERSIAPAN BERSAMA FAKULTAS


MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2021
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................................. 1
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................ 4
TUJUAN PERCOBAAN ......................................................................................................... 5
TEORI DASAR ........................................................................................................................ 5
2.1 Metode Kinematika Gerak .......................................................................................... 5
2.2 Metode Hukum Kekekalan Energi .............................................................................. 7
2.3 Metode Impuls-Momentum......................................................................................... 9
2.4 Metode Teorema Usaha-Energi ................................................................................ 10
METODE PERCOBAAN ..................................................................................................... 10
3.1. Desain dan Bahan ...................................................................................................... 10
3.2. Prosedur Percobaan dan Cara Kerja Alat .................................................................. 11
PERHITUNGAN BERDASARKAN METODE DAN DESAIN ....................................... 13
4.1 Ketinggian Minimum, Ketinggian Maksimum, dan Waktu Lompatan .................... 13
4.2 Kecepatan Take Off ................................................................................................. 13
4.3 Perubahan Momentum saat Take Off ........................................................................ 14
4.4 Energi Kinetik saat Take Off ..................................................................................... 14
PENGOLAHAN DATA......................................................................................................... 15
5.1 Lompatan Countermovement Jump .......................................................................... 15
5.2 Lompatan Squat Jump ............................................................................................... 17
ANALISIS............................................................................................................................... 20
KESIMPULAN ...................................................................................................................... 21
REFERENSI........................................................................................................................... 22
PEMBAGIAN TUGAS .......................................................................................................... 23

2
DAFTAR TABEL

Tabel 3 1 Daftar Alat dan Bahan ............................................................................................. 11


Tabel 5.1 1 Hasil analisis data countermovement jump .......................................................... 16
Tabel 5.2 1 Hasil analisis data squat jump ............................................................................... 19
Tabel 9 1 Pembagian Tugas ..................................................................................................... 23

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Lompatan Countermovement Jump .................................................................... 12


Gambar 3. 2 Lompatan Squat Jump ......................................................................................... 12
Gambar 5.1 1 Grafik Jarak terhadap Waktu ............................................................................ 15
Gambar 5.1 2 Grafik Kecepatan terhadap Waktu .................................................................... 15
Gambar 5.1 3 Grafik Percepatan terhadap Waktu ................................................................... 16
Gambar 5.2 1 Grafik Jarak terhadap Waktu ............................................................................ 17
Gambar 5.2 2 Grafik Kecepatan terhadap Waktu .................................................................... 18
Gambar 5.2 3 Grafik Percepatan terhadap Waktu ................................................................... 18

4
1. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menganalisis lompatan countermovement jump
2. Menganalisis lompatan squat jump
3. Menghitung kecepatan take-off menggunakan Hukum Kekekalan Energi Mekanik
dan/atau kinematika.
4. Menghitung perubahan momentum menggunakan metode Impuls-Momentum.
5. Menghitung perubahan Energi Potensial dan Energi Kinetik menggunakan Perubahan
Energi
6. Membandingkan 2 variasi lompatan dan menentukan variasi yang menghasilkan
lompatan tertinggi berdasarkan data kelompok beserta analisisnya

2. TEORI DASAR
2.1 Metode Kinematika Gerak
2.1.1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan(GLB) adalah suatu gerak lurus dengan kecepatan konstan.
Gerakan benda dalam GLB memiliki bentuk linear (lurus) dengan kecepatan yang selalu sama
atau tidak mengalami percepatan (pertambahan kecepatan).
Maka, nilai percepatan (a(acceleration)) dari GLB adalah “0”. Jadi, untuk menghitung
nilai kecepatannya dapat diperoleh dari hasil bagi jarak dengan waktu yang ditempuh. Berikut
adalah rumus GLB:
𝒔=𝒗×𝒕
𝑠 = scale = Jarak yang ditempuh (𝑘𝑚, 𝑚)
𝑣 = velocity = Kecepatan (𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚, 𝑚/𝑠)
𝑡 = time = Waktu tempuh (𝑗𝑎𝑚, 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛)

2.1.2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


GLBB adalah suatu pengembangan dari gerak lurus beraturan. Pada GLB kecepatan
gerak pada benda tetap, tetapi tidak adanya percepatan. Sedangkan pada GLBB mempunyai
percepatan. Pada GLB sama sekali tidak memerlukan istilah kecepatan akhir, kecepatan awal,
diam, berhenti dan percepatan / gravitasi bumi. Istilah – istilah tersebut sangat diperlukan pada
benda yang tergolong GLBB. GLBB memiliki ciri utama berupa dari waktu menuju waktu
kecepatan benda berubah. Semakin lama maka semakin cepat / lambat. Jadi setiap gerakan
benda dari waktu ke waktu akan melalui perlambatan / percepatan.

5
Saat nilai kecepatan bertambah, maka nilai percepatan menjadi positif / besar /
dipercepat. Jika nilai kecepatan berkurang, maka nilai percepatan akan menjadi negatif dan
dapat pula disebut dengan pengereman / penghentian. Proses pengereman dan percepatan akan
mempengaruhi posisi.
Apabila kecepatan ditambah, maka akan mengalami perubahan jarak/posisi yang
signifikan. Apabila melakukan pengereman, maka penurunan jarak yang dialami akan
signifikan. Pada GLBB ini percepatan mempunyai pengaruh besar, jadi dapat menggunakan
kecepatan/percepatan akhir sehingga untuk menentukan perpindahan. Berikut adalah rumus
GLBB:
Rumus untuk menghitung kecepatan akhir jika yang diketahui waktu :
𝒗𝒕 = 𝒗𝟎 + 𝒂. 𝒕
vt = Kecepatan terakhir (m/s)
v0 = Kecepatan awal (m/s)
𝑎 = Percepatan (m/s2)
t =Selang waktu (s)

Rumus untuk menghitung jarak tempuh :


𝟏
𝒔 = 𝑽𝟎 𝒕 + 𝒂. 𝒕𝟐
𝟐
s = Jarak tempuh (m)
v0 = Kecepatan awal (m/s)
𝑎 = Percepatan (m/s2)
t =Selang waktu (s)

Rumus untuk menghitung kecepatan akhir jika yang diketahui jarak :


𝑣𝑡 2 = 𝑣0 2 + 2. 𝑎. 𝑠
𝑣𝑡 = Kecepatan terakhir (𝑚/𝑠)
𝑣0 = Kecepatan awal (𝑚/𝑠)
𝑎 = Percepatan (𝑚/𝑠 2 )
s = Jarak tempuh (m)

2.1.3. Gerak Jatuh Bebas


Gerak jatuh bebas atau GJB merupakan salah satu bentuk gerak lurus dalam satu
dimensi yang hanya dipengaruhi oleh adanya gaya gravitasi. Variasi dari gerak ini merupakan

6
gerak jatuh dipercepat dan gerak peluru. Karena gaya gravitasi merupakan gaya yang menarik
ke bawah maka nilai gravitasi akan menjadi negatif, sehingga
Secara umum gerak yang hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi memiliki bentuk:
𝟏
𝒚 = 𝒚𝟎 + 𝒗𝟎 . 𝒕 − 𝒈. 𝒕𝟐
𝟐

y = Posisi terakhir (m)


yo = Posisi awal (m)
vo = Kecepatan awal (m/s)
a = Percepatan (m/s2)
t =Selang waktu (s)s
Akan tetapi, khusus GJB diperlukan syarat tambahan, yaitu :
vo = 0
Sehingga rumus diatas menjadi :
𝟏
𝒚 = 𝒚𝟎 − 𝒈. 𝒕𝟐
𝟐

2.2 Metode Hukum Kekekalan Energi


Energi adalah kemampuan untuk melakukan suatu kerja. Energi mempunyai banyak
sekali bentuknya, seperti energi kinetik, potensial, termal, listrik, kimia, dan lain-lain. Energi
adalah sebuah besaran skalar dengan satuan Joule atau kgm2/s2. Konsep energi sangat terkenal
dengan bunyinya “Energi tidak bisa diciptakan maupun dimusnahkan; energi hanya bisa
ditransfer atau diubah dari suatu bentuk menjadi bentuk lain”. Hal ini pertama kali dinyatakan
oleh Julius Mayer yang kemudian menjadi Hukum Pertama Termodinamika. Pada percobaan
ini, bentuk energi yang dibahas hanya akan ada dua, yaitu energi kinetik dan energi potensial.

2.2.1. Energi Kinetik


Energi kinetik adalah energi yang berkaitan dengan pergerakan suatu benda. Semakin
besar kecepatan benda tersebut maka energi yang dihasilkan juga akan semakin besar. Rumus
energi kinetik adalah sebagai berikut :
𝟏
𝑬𝑲 = 𝒎𝒗𝟐
𝟐
EK = energi kinetik (J atau kg m2/s2)
m = massa benda (kg)

7
v = kecepatan benda (m/s)

2.2.2. Energi Potensial


Energi potensial adalah energi yang berkaitan dengan letak atau kedudukan ataupun
konfigurasi benda terhadap suatu acuan. Energi potensial mempunyai beberapa jenis, salah
satunya adalah energi potensial gravitasi. Energi potensial gravitasi dipengaruhi oleh usaha
gaya gravitasi. Contoh energi potensial gravitasi adalah ketika benda jatuh dari ketinggian
tertentu. Rumus energi potensial adalah sebagai berikut:

𝑬𝑷 = 𝒎𝒈𝒉
EP : energi potensial (J atau kg m2/s2)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian benda dari titik acuan(m)

2.2.3. Energi Mekanik


Jika sistem bekerja hanya karena gaya konservatif (i.e : gaya gravitasi, gaya pegas)
maka, suatu benda yang melakukan kerja hanya akan dipengaruhi oleh kedua gaya tersebut.
Gabungan atau jumlah dari kedua gaya tersebutlah yang dinamakan sebagai Energi Mekanik.
Rumus energi mekanik adalah sebagai berikut :
𝑬𝑴 = 𝑬𝑲 + 𝑬𝑷
EM : energi mekanik (J atau kg m2/s2)
EK = energi kinetik (J atau kg m2/s2)
EP = energi potensial (J atau kg m2/s2)

2.2.4. Hukum Kekekalan Energi


Kemudian pada keadaan tertutup, dimana tidak ada gaya dari luar yang dapat
mempengaruhi energi dalam sistem, energi mekanik bersifat konstan sehingga menggunakan
hukum kekekalan energi dapat dihitung,
𝑬𝑴𝟏 = 𝑬𝑴𝟐
𝑬𝑲𝟏 + 𝑬𝑷𝟏 = 𝑬𝑲𝟐 + 𝑬𝑷𝟐
EK1 = energi kinetik pada awal (J atau kg m2/s2)
EP1 = energi potensial pada awal (J atau kg m2/s2)

8
EK2 = energi kinetik pada akhir (J atau kg m2/s2)
EP2 = energi potensial pada akhir (J atau kg m2/s2)

2.3 Metode Impuls-Momentum


2.3.1 Momentum
Momentum adalah ukuran kesulitan mengubah kecenderungan suatu gerak benda.
Momentum merupakan kuantitas vektor perkalian kecepatan dengan massa.
𝒑 = 𝒎𝒗

p = momentum (kg m/s)


m = massa (kg)
v = kecepatan benda (m/s)

Karena m (massa) merupakan bilangan skalar yang selalu positif, dapat disimpulkan
bahwa p (momentum) akan selalu searah dengan v (kecepatan).
Ketika momentum diturunkan terhadap waktu, maka akan ditemukan hubungannya
dengan hukum Newton kedua. Hukum Newton Kedua jika diekspresikan dalam bentuk
momentum berbunyi “ Laju perubahan momentum suatu partikel sama dengan gaya total
bekerja pada partikel dan searah dengan gaya tersebut”.
𝒅𝒑
𝑭 = 𝒅𝒕

F = gaya (N atau kg m/s2)


p = momentum (kg m/s)
t = waktu (s)

2.3.2 Impuls
Impuls adalah ukuran gaya resultan yang bekerja pada selang waktu tertentu, dimana
biasanya besar selang waktu tidak terlalu besar karena itu merupakan durasi kontak antar
benda. Impuls mempunyai besaran skalar dengan arahnya berdasarkan gaya (F). Rumus Impuls
adalah sebagai berikut:
𝑰 = 𝑭𝜟𝒕
I = impuls (kg m/s)
F = gaya yang bekerja (N atau kg m/s2)
𝛥t = perubahan waktu (s)

9
2.3.3 Hubungan Impuls-Momentum
Impuls yang dikenakan pada suatu benda sama dengan perubahan momentum yang
dialami benda tersebut, yaitu beda antara momentum akhir dengan momentum awal.
𝑰 = 𝜟𝒑

I = impuls (kg m/s)


𝛥p = perubahan momentum (kg m/s)

2.4 Metode Teorema Usaha-Energi


Energi memiliki sifat tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari
satu bentuk ke bentuk lainnya. Usaha total terdiri dari usaha dari gaya konservatif dan usaha
dari gaya non-konservatif, maka dapat dirumuskan :
𝑊 = 𝑊𝑛𝑘 + 𝑊𝑘 = 𝛥𝐸𝐾
Keterangan :
𝑊 = Usaha total
𝑊𝑛𝑘 = Usaha non-konservatif
𝑊𝑘 = Usaha konservatif
𝛥𝐸𝐾 = Perubahan Energi Kinetik
Usaha non-konservatif berasal dari gesekan yang tidak bisa diabaikan. Adapun usaha
konservatif diberikan oleh perubahan energi potensial gravitasi dan/atau energi potensial
pegas. Dengan demikian, dapat dirumuskan teorema usaha-energi sebagai:
𝑊𝑔 = −𝛥𝐸𝑃 = 𝛥𝐸𝐾
Dengan perubahan energi potensial gravitasi diberikan oleh :
𝛥𝐸𝑃𝑔 = 𝑚𝑔𝛥ℎ
Serta energi potensial pegas diberikan oleh :
1
𝐸𝑃𝑝𝑒𝑔𝑎𝑠 = 𝑘𝛥𝑥 2
2
Dari teorema tersebut dapat juga didefinisikan hukum kekekalan energi mekanik
dimana besar perubahan energi kinetik akan sama dengan besar perubahan energi potensial
dari suatu sistem.

3. METODE PERCOBAAN
3.1. Desain dan Bahan
Data yang digunakan untuk penelitian diambil dari rekaman video lompatan yang

10
dilakukan oleh peserta lompat. Pelompat berdiri tegak di depan kamera dengan jarak
sedemikian rupa sehingga seluruh bagian tubuh tetap berada dalam video ketika peserta
melompat. Peserta berdiri di dekat benda yang akan dijadikan acuan skala ketinggian dalam
aplikasi analisis video Tracker.
Pada percobaan kali ini, titik yang dijadikan acuan pengukuran adalah hidung peserta.
Hidung dipilih sebagai titik acuan karena cenderung diam dan mengikuti gerakan tubuh. Selain
itu, hidung dianggap jauh lebih mudah untuk dideteksi tracker.

Tabel 3 1 Daftar Alat dan Bahan

NO Alat dan Bahan Fungsi Harga (Rp)

1. Sepatu Sebagai alas kaki (milik pribadi)

2. Alat Perekam Merekam perubahan posisi (milik pribadi)


(Kamera/handphone) objek yang dianalisis

3. Benda Acuan Acuan dalam menentukan (milik pribadi)


ketinggian lompatan

4. Meteran Alat untuk mengukur (milik pribadi)


ketinggian benda acuan

5. Aplikasi Tracker Aplikasi yang digunakan (milik pribadi)


untuk menganalisis video.

Total Pengeluaran (Rp) 0

3.2. Prosedur Percobaan dan Cara Kerja Alat


3.2.1. Percobaan 1: Set Up Alat Percobaan
1. Siapkan kamera(dapat menggunakan handphone) dan benda acuan yang sudah
diukur ketinggiannya.
2. Atur posisi benda acuan sehingga berada di dekat Pelompat saat akan melompat.
3. Atur posisi kamera supaya dalam video yang akan diambil menampilkan Pelompat
dan benda acuan secara utuh.

3.2.1. Percobaan 2: Lompatan Countermovement Jump


1. Pelompat berdiri tegak tepat di dekat benda acuan.

11
2. Pelompat membengkokkan kaki seperti melakukan gerakan squat atau jongkok.
3. Pelompat melakukan tolakan dengan kaki lalu melompat secara vertikal.
4. Pelompat mendarat dan kembali ke posisi awal.

Gambar 3. 1 Lompatan Countermovement Jump

3.2.3. Percobaan 3: Lompatan Squat Jump


1. Pelompat berdiri tegak tepat di dekat benda acuan.
2. Pelompat membengkokkan kaki seperti melakukan gerakan squat atau jongkok.
3. Pelompat melakukan tolakan dengan kaki lalu melompat secara vertikal.
4. Pelompat mendarat dan kembali ke posisi awal.

Gambar 3. 2 Lompatan Squat Jump

3.2.4. Percobaan 4: Analisis Data


1. Praktikan memindahkan video lompatan ke device yang akan digunakan untuk
menganalisis data.
2. Praktikan membuka aplikasi Tracker.
3. Praktikan memasukkan video yang akan dianalisis.
4. Lakukan proses analisis sampai didapatkan posisi, kecepatan, percepatan, hingga
grafik yang diperlukan.

12
4. PERHITUNGAN BERDASARKAN METODE DAN DESAIN
4.1 Ketinggian Minimum (𝑯𝒎𝒊𝒏 ), Ketinggian Maksimum (𝑯𝒎𝒂𝒌𝒔 ), dan Waktu
Lompatan (𝒕𝒍𝒐𝒎𝒑𝒂𝒕 )
Bagian tubuh yang dijadikan acuan ketinggian adalah bagian hidung. Dengan
menggunakan program analisis video Tracker, akan didapatkan data posisi per frame dari
video. Dari data posisi tersebut akan didapatkan ketinggian minimum (𝑯𝒎𝒊𝒏 ) dan ketinggian
maksimum (𝑯𝒎𝒂𝒌𝒔 ) dari pelompat. Sedangkan untuk mendapatkan data waktu lompatan
(𝒕𝒍𝒐𝒎𝒑𝒂𝒕 ), terlebih dahulu dicari waktu ketika pelompat melakukan take off dan mendarat.
Kedua waktu tersebut didapatkan dengan cara melakukan interpolasi linear dari dua titik yang
paling dekat dengan sumbu-x, kemudian mencari perpotongan antara sumbu-x dengan hasil
interpolasi tersebut. Waktu lompatan (𝒕𝒍𝒐𝒎𝒑𝒂𝒕 ) didapatkan dengan cara mengurangi waktu
mendarat dengan waktu ketika take off.

4.2 Kecepatan Take Off (𝑣𝑡𝑜 )


Ketika pelompat berada di udara, gerak tubuh pelompat dimodelkan sebagai gerak
jatuh bebas. Dalam gerak jatuh bebas, gaya gesekan udara dianggap tidak terlalu signifikan
dan diabaikan. Gerak sebuah benda dalam jatuh bebas dirumuskan sebagai berikut.

1
𝑦 = 𝑣𝑡𝑜 𝑡 − 2 𝑔𝑡 2
Dengan 𝑦 = ketinggian (m), 𝑣𝑡𝑜 = kecepatan take off (m/s), 𝑔 = percepatan gravitasi (9,8
m/s2) dan 𝑡 = waktu (s). Pada titik tertinggi, 𝑦 = 𝐻𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝐻𝑚𝑖𝑛 dan 𝑡 = 𝑡𝑙𝑜𝑚𝑝𝑎𝑡 , kecepatan
take off dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut.

1
(𝐻𝑚𝑎𝑘𝑠 + 2 𝑔𝑡𝑙𝑜𝑚𝑝𝑎𝑡 2 )
𝑣𝑡𝑜 =
𝑡𝑙𝑜𝑚𝑝𝑎𝑡

Jika menggunakan Hukum Kekekalan Energi maka untuk mencari 𝑣𝑡𝑜 akan dilakukan
pengukuran saat pelompat baru saja melompat dan saat pelompat sudah mencapai ketinggian
maksimum dalam lompatannya, berikut cara mendapatkannya. Diketahui jika 𝒗𝒑𝒖𝒏𝒄𝒂𝒌 akan
selalu 0.
𝑬𝑴𝟏 = 𝑬𝑴𝟐
𝑬𝑲𝟏 + 𝑬𝑷𝟏 = 𝑬𝑲𝟐 + 𝑬𝑷𝟐
𝟏 𝟏
𝒎(𝒗𝒕𝒐 )𝟐 + 𝒎𝒈𝑯𝒎𝒊𝒏 = 𝒎(𝒗𝒑𝒖𝒏𝒄𝒂𝒌 )𝟐 + 𝒎𝒈𝑯𝒎𝒂𝒙
𝟐 𝟐

13
𝟏
(𝒗 )𝟐 + 𝒈𝑯𝒎𝒊𝒏 = 𝟎 + 𝒈𝑯𝒎𝒂𝒙
𝟐 𝒕𝒐
𝟏
(𝒗 )𝟐 = 𝒈𝑯𝒎𝒂𝒙 − 𝒈𝑯𝒎𝒊𝒏
𝟐 𝒕𝒐
(𝒗𝒕𝒐 )𝟐 = 𝟐 𝒈(𝑯𝒎𝒂𝒙 − 𝑯𝒎𝒊𝒏 )
𝒗𝒕𝒐 = √𝟐𝒈𝒚
dengan 𝑣𝑡𝑜 = kecepatan take off (m/s), 𝑔 = percepatan gravitasi (9,8 m/s2) , dan 𝑦 =
𝐻𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝐻𝑚𝑖𝑛 .

4.3 Perubahan Momentum saat Take Off (𝛥𝒑 )


𝒕𝒐
Perubahan momentum sebuah benda dirumuskan dengan persamaan:
𝛥𝑝 = 𝑚𝑣 − 𝑚𝑣0

Dengan 𝛥𝑝 = perubahan momentum (kg.m/s), 𝑚 = massa (kg), 𝑣 = kecepatan akhir

(m/s), dan 𝑣0 = kecepatan awal (m/s). Dalam gerakan melompat, baik dalam lompatan
countermovement maupun squat jump, pelompat mulai pada keadaan diam (𝑣0 = 0), sehingga
perubahan momentum pada saat take off dapat dicari dengan persamaan berikut.
𝛥𝑝 = 𝑚𝑣𝑡𝑜 − 𝑚𝑣0 = 𝑚𝑣𝑡𝑜
𝑡𝑜

4.4 Energi Kinetik saat Take Off (𝐸𝐾𝑡𝑜 )


Energi kinetik sebuah benda dirumuskan dengan persamaan:
1
𝐸𝐾 = 𝑚𝑣 2
2

Dengan EK = energi kinetik (J), m = massa (kg), dan v = kecepatan (m/s). Maka
energi kinetik seorang pelompat saat melakukan take off dapat dicari lewat persamaan

1
𝐸𝐾𝑡𝑜 = 𝑚𝑣𝑡𝑜
2

14
5. PENGOLAHAN DATA
Catatan: g (percepatan gravitasi) = 9,8 m/s2
5.1 Lompatan Countermovement Jump

Gambar 5.1 1 Grafik Jarak terhadap Waktu

Gambar 5.1 2 Grafik Kecepatan terhadap Waktu

15
Gambar 5.1 3 Grafik Percepatan terhadap Waktu

5.1.1 Perolehan Data


Subjek : Tyar

massa (m) 60 kg

ketinggian terendah (Hmin) 0m

ketinggian tertinggi (Hmax) 0,447 m

durasi lompatan (tlompat) 0,267 s


Tabel 5.1 1 Hasil analisis data countermovement jump

5.1.2 Tinggi lompatan


y = Hmax - Hmin = 0,447 - 0 = 0,447 m

5.1.3 Kecepatan take-off (vto)


a. Hukum Kekekalan Energi
𝒗𝒕𝒐 = √𝟐𝒈𝒚 = √𝟐 × 𝟗, 𝟖 × 𝟎, 𝟒𝟒𝟕 = 2,959 m/s

b. Kinematika
1 1
(𝐻𝑚𝑎𝑘𝑠 + 𝑔𝑡𝑙𝑜𝑚𝑝𝑎𝑡 2 ) (0,447 + ×9,8×(0,267)2
2 2
𝑣𝑡𝑜 = = = 2,982 m/s
𝑡𝑙𝑜𝑚𝑝𝑎𝑡 0,267

16
5.1.4 Momentum (p)
𝛥𝑝 = 𝑚𝑣𝑡𝑜 = 60 × 2,9 = 172 kgm/s
𝑡𝑜

5.1.5 Perubahan Energi (W)


a. Energi Potensial
𝑊𝑔 = −𝛥𝐸𝑃 = −𝑚𝑔𝑦 = −60 × 9,8 × 0,447 = -262,836 J
b. Energi Kinetik
1 1
𝑊𝑔 = 𝛥𝐸𝐾 = 𝑚((𝑣𝑝𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘 )2 − (𝑣𝑜 )2 ) = 2 × 60 × (0 − (2,9)2 )= -252,3 J
2

5.1.6 Galat
Berdasarkan tracker, 𝑣𝑡𝑜 = 2,801 m/s
a. Hukum Kekekalan Energi
|2,959−2,801|
Galat = × 100% = 5,34%
2,959

b. Kinematika
|2,982−2,801|
Galat = × 100% = 6,07%
2,982

5.2 Lompatan Squat Jump

Gambar 5.2 1 Grafik Jarak terhadap Waktu

17
Gambar 5.2 2 Grafik Kecepatan terhadap Waktu

Gambar 5.2 3 Grafik Percepatan terhadap Waktu

18
5.2.1 Perolehan Data :
Subjek : Tyar

massa (m) 60 kg

ketinggian terendah (Hmin) 0m

ketinggian tertinggi (Hmax) 0,373 m

durasi lompatan (tlompat) 0,233 s


Tabel 5.2 1 Hasil analisis data squat jump

5.2.2 Tinggi lompatan :


y = Hmax - Hmin = 0,373 - 0 = 0,373 m

5.2.3 Kecepatan take-off (vto)


a. Hukum Kekekalan Energi
𝒗𝒕𝒐 = √𝟐𝒈𝒚 = √𝟐 × 𝟗, 𝟖 × 𝟎, 𝟑𝟕𝟑 = 2,704 m/s
b. Kinematika
1 1
(𝐻𝑚𝑎𝑘𝑠 + 𝑔𝑡𝑙𝑜𝑚𝑝𝑎𝑡 2 ) 0,373 + ×9,8×(0,538)2
2 2
𝑣𝑡𝑜 = = = 2,743 m/s
𝑡𝑙𝑜𝑚𝑝𝑎𝑡 0,538

5.2.4 Momentum (p)


𝛥𝑝 = 𝑚𝑣𝑡𝑜 = 60 × 2,7 = 174 kg m/s
𝑡𝑜

5.2.5 Perubahan Energi (W)


a. Energi Potensial
𝑊𝑔 = −𝛥𝐸𝑃 = −𝑚𝑔𝑦 = −60 × 9,8 × 0,373 = -219, 324J
b. Energi Kinetik
1 1
𝑊𝑔 = 𝛥𝐸𝐾 = 𝑚((𝑣𝑝𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘 )2 − (𝑣𝑜 )2 ) = 2 × 60 × (0 − (2,7)2 ) = -218,7 J
2

5.2.6 Galat
Berdasarkan tracker, 𝑣𝑡𝑜 = 2,649 m/s
a. Hukum Kekekalan Energi
|2,704−2,649|
Galat = × 100% = 2,03%
2,704

19
b. Kinematika
|2,743−2,649|
Galat = × 100% = 3,42%
2,743

6. ANALISIS
Berdasarkan hasil percobaan dengan melakukan 2 variasi lompatan yang
berbeda, lompatan tertinggi terjadi pada percobaan Lompatan Countermovement Jump
(CMJ). Hal ini bisa dilihat dari titik tertinggi pada grafik “Jarak Terhadap Waktu”
masing-masing lompatan. Dengan data tersebut maka diperoleh besar kecepatan take
off dan perubahan energi yang didapat saat melakukan Countermovement Jump (CMJ)
lebih besar jika dibandingkan dengan data yang didapat saat Lompatan Squat Jump (SJ).
Walaupun tenaga yang dikeluarkan untuk kedua lompatan sama, hal ini terjadi
karena beberapa hal seperti peregangan otot kaki pelompat dan elastisitas kaki
pelompat. Dikutip dari percobaan yang dilakukan oleh Linthrone, Lompatan CMJ akan
menghasilkan ketinggian yang lebih tinggi dibandingkan dengan Lompatan SJ. Pada
Lompatan CMJ, kaki pelompat melakukan sesuatu yang disebut sebagai “pre-
stretched”, ini akan menyebabkan otot kaki mendapatkan gaya dan level aktivasi yang
lebih tinggi sebelum pelompat melompat. Hal ini dikarenakan gaya dan level aktivasi
dari Lompatan SJ hanya dari posisi ketika melakukan squat, sedangkan untuk Lompatan
CMJ, gaya dan level aktivasi dimulai dari keadaan berdiri. Maka daripada itu, ketika
pelompat akan lepas landas, terdapat suatu gaya reaksi dari tanah (Ground Reaction
Force) yang akan mendorong pelompat. Pada CMJ gaya tersebut akan lebih besar. Hal
ini dapat dibuktikan dengan perolehan data dari percobaan.
Melalui perbandingan antara kecepatan take off dari tracker dan perhitungan,
ditemukan galat hingga 6,07 %. Terdapat banyak faktor yang bisa menyebabkan
terjadinya galat. Keterbatasan alat saat pengambilan video, sehingga ketika dimasukkan
ke perangkat lunak tracker terdapat beberapa frame yang tidak terbaca dengan jelas.
Perangkat lunak Tracker yang digunakan mengukur video percobaan per frame
sehingga tidak ada data yang menunjukkan titik tepat ketika peloncat melompat.
Kemudian juga keterbatasan manusia, seperti ketidaktelitian dalam pengukuran benda
acuan, waktu, dan lain-lain. Selain itu juga faktor percepatan gravitasi yang dipengaruhi
oleh ketinggian tempat melakukan percobaan dan gaya gesek udara.

20
7. KESIMPULAN
1. Berdasarkan percobaan yang sudah dilakukan dan data yang sudah didapat dari
countermovement jump memiliki 𝐻𝑚𝑎𝑘𝑠 ini 0,447 𝑚, 𝐻𝑚𝑖𝑛 dengan 0 𝑚 dan Durasi
lompatan(𝑡𝑙𝑜𝑚𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 ) dengan 0,267 𝑠
2. Berdasarkan percobaan yang sudah dilakukan dan data yang sudah didapat dari
squat jump memiliki 𝐻𝑚𝑎𝑘𝑠 ini 0,373 𝑚, 𝐻𝑚𝑖𝑛 dengan 0 𝑚 dan Durasi
lompatan(𝑡𝑙𝑜𝑚𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 ) dengan 0,233 𝑠
3. Kecepatan take-off (𝑣0 ) yang didapat dari countermovement jump menggunakan
perhitungan Hukum Kekekalan Energi adalah 2,959 𝑚/𝑠 sedangkan 𝑣𝑜 yang didapat
apabila dicari menggunakan perhitungan Kinematika Gerak adalah 2,982 𝑚/𝑠. Ada pula
kecepatan take-off (𝑣𝑜 ) yang didapat dari squat jump menggunakan perhitungan Hukum
Kekekalan Energi adalah 2,704 𝑚/𝑠 sedangkan 𝑣𝑜 yang didapat apabila dicari
menggunakan perhitungan Kinematika Gerak adalah 2,743 𝑚/𝑠.
4. Perubahan Momentum(𝛥𝑝𝑡𝑜 )yang didapat dari countermovement jump
menggunakan perhitungan Momentum adalah 174 𝑘𝑔𝑚/𝑠. Ada pula Perubahan
Momentum(𝛥𝑝𝑡𝑜 ) yang didapat dari squat jump menggunakan perhitungan Momentum
adalah 172 𝑘𝑔𝑚/𝑠.
5. Perubahan Energi Potensial (𝛥𝐸𝑃) yang didapat dari countermovement jump
menggunakan perhitungan Perubahan Energi (𝑊) adalah −262,836 𝐽 sedangkan
Perubahan Energi Kinetik (𝛥𝐸𝐾) yang didapat apabila dicari menggunakan perhitungan
Perubahan Energi (𝑊) adalah −252,3 𝐽. Ada pula Perubahan Energi Potensial (𝛥𝐸𝑃)
yang didapat dari squat jump menggunakan perhitungan Perubahan Energi (𝑊) adalah
−219,324 𝐽 sedangkan Perubahan Energi Kinetik (𝛥𝐸𝐾) yang didapat apabila dicari
menggunakan perhitungan Perubahan Energi (𝑊) adalah −218,7 𝐽
6. Di percobaan ini kami melakukan 2 variasi lompatan yaitu countermovement jump dan
squat jump, kami sudah memperoleh data dan didapatkan bahwa 𝐻𝑚𝑎𝑘𝑠 dari countermovement
jump dan squat jump masing masing adalah 0,447 𝑚 dan 0,373 𝑚. Disini kita bisa lihat bahwa
countermovement jump memiliki ketinggian yang lebih tinggi dibandingkan squat jump karena
memiliki kekuatan yang lebih pada kaki sebelum mereka melompat.

21
8. REFERENSI
Halliday & Resnick. (2013). Fundamentals of Physics Extended 9th Edition. Amerika Serikat
: Willey.
Gerak Lurus Beraturan (GLB). Diakses pada 26 November 2021, dari
https://www.porosilmu.com/2014/12/gerak-lurus-beraturan-glb.html
Pengertian, Konsep, Komponen, Rumus, Ciri – Ciri dan Jenis GLBB. (2021). Diakses pada 26
November 2021, dari https://iup-ugm.com/gerak-lurus-berubah-beraturan/
Gerak Jatuh Bebas Sama Sekali. Diakses pada 26 November 2021, dari
https://p2k.unkris.ac.id/id1/1-3073-2962/Gerak-Jatuh-Bebas_27927_p2k-unkris.html
Michael A. Gottlieb, and Rudolf Pfeiffer. (2013). Conservation of Energy. Diakses pada 27
November 2021, dari https://www.feynmanlectures.caltech.edu/I_04.html
Sumber Belajar. Energi Mekanik. Diakses pada 27 November 2021, dari
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Energi%20Mekanik-
BPSMG/materi1.html
Arum Sutrisni Putri. (2020). Energi: Pengertian, Jenis, Satuan, Hukum Kekekalan Energi.
Diakses pada 27 November 2021, dari
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/05/100000969/energi-pengertian-jenis-
satuan-hukum-kekekalan-energi
Laudia Tysara. (2020). Momentum adalah Kuantitas Gerak dan Massa Benda, Ketahui Hukum
Kekekalannya. Diakses pada 28 November 2021, dari
https://hot.liputan6.com/read/4679803/momentum-adalah-kuantitas-gerak-dan-massa-
benda-ketahui-hukum-kekekalannya
Seputar Pengetahuan. Impuls Adalah : Pengertian, Rumus dan Contoh Soal. Diakses pada 28
November 2021, dari https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/04/impuls-
adalah.html#Impuls_Adalah_Pengertian_Rumus_dan_Contoh_Soal
Linthorne, Nicholas. (2001). Analysis of standing vertical jumps using a force platform.

22
9. PEMBAGIAN TUGAS

Nama Anggota Tugas

Yael Amadea Metode percobaan, perhitungan berdasarkan metode dan


desain, pembuatan ppt

Michelle Teori dasar, pengolahan data, analisis, referensi

Hechmatyar Zakka Atqia Analisis data, pembuatan video, membuat grafik

Aurell Chanaya Putri Tujuan, teori dasar, kesimpulan, edit laporan


Tabel 9 1 Pembagian Tugas

23

Anda mungkin juga menyukai