Anda di halaman 1dari 21

GERAK LURUS BERATURAN DAN

GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN


LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Oleh:

Nama / NIM : Wanda Octavia / 201910201065


Fakultas / Jurusan : Teknik / Teknik Elektro
Kelompok :5
Tanggal Praktikum / Jam : 27 September 2022 / 09.40-12.20

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2022
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 2
1.4 Manfaat .......................................................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3
2.1 Sejarah ........................................................................................................... 3
2.2 Gerak Lurus Beraturan (GLB) ....................................................................... 3
2.3 Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) ..................................................... 5
BAB 3 METODE PRAKTIKUM ........................................................................ 6
3.1 Alat dan Bahan .............................................................................................. 6
3.2 Metode Kerja ................................................................................................. 7
3.2.1 Gerak Lurus Beraturan ...................................................................... 7
3.2.2 Gerak Lurus Berubah Beraturan ....................................................... 8
3.3 Metode Analisis Data .................................................................................... 9
3.3.1 Tabel Analisis.................................................................................... 9
3.3.2 Rumus Gerak Langsung Beraturan (GLB) ..................................... 10
3.3.3 Rumus Gerak Langsung Berubah Beraturan (GLBB) .................... 10
3.3.4 Rumus Ralat .................................................................................... 11
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 12
4.1 Hasil ............................................................................................................. 12
4.2 Pembahasan ................................................................................................. 13
BAB 5 PENUTUP................................................................................................ 15
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 15
5.2 Saran ............................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16
LAMPIRAN ......................................................................................................... 17
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran fisika berfungsi supaya siswa mempunyai pengalaman untuk
dapat mengembangkan. Siswa jugadapat mengkomunikasikan secara lisan dan
tulisan dengan menerapkan prinsip fisika dan konsep fisika. Ilmu ini untuk
menerangkan berbagai peristiwa alam serta memiliki kemampuan yaitu berupa
keterampilan pengembangan ilmu pengetahuannya (Yuwono et al., 2014).
Gerak merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang wajib dipelajari karena
berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Dengan mempelajari ilmu ini kita dapat
memperkirakan kecepatan atau perlambatan gerak suatu benda bergerak. Gerak
adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan sendiri
didefinisikan sebagai titik awal atau titik tumpu tempat pengamat. Dan macam-
macam gerak dibagi menjadi 2 (dua), yaitu berdasarkan sifatnya, dan berdasarkan
lintasan serta percepatannya.
Berdasarkan lintasan dan percepatannya gerak lurus beraturan termasuk
didalamnya. Dalam praktikum ini kita membuktikan prinsip gerak lurus beraturan
dan gerak lurus berubah beraturan menggunakan ticker timer dan kereta dinamika.
Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika kecepatan selalu
konstan. Kecepatan konstan artinya besar kecepatan alias kelajuan dan arah
kecepatan selalu konstan. Karena besar kecepatan alias kelajuan dan arahkecepatan
selalu konstan maka bisa dikatakan bahwa benda bergerak pada lintasa lurus dengan
kelajuan konstan. Misalnya kita dapat mengendarai sepeda motor dalam waktu
tertentu dengan kelajuan tetap (kecepatan tetap) tetapi tidak mungkin kita bergerak
dengan jalur yang sangat lurus.
.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berikut rumusan masalah yang akan dibahas dalam praktikum gerak lurus
beraturan dan gerak lurus berubah beraturan, antara lain:
1. Bagaimana perbandingan hasil kecepatan V1 dan V2 pada GLB?
2. Bagaimana perbandingan kecepatan awal dan kecepatan akhir kereta
dinamika pada GLBB?
3. Bagaimana perbandingan hasil percepatan kereta dinamika pada GLBB?

1.3 Tujuan
Berikut tujuan dari praktikum pengukuran dasar, antara lain:
1. Mampu perbandingan hasil kecepatan V1 dan V2 pada GLB.
2. Mampu mengetahui dan memahami prinsip penggunaan alat ukur.
3. Mampu perbandingan antara kecepatan awal dan kecepatan akhir kereta
dinamika pada GLBB.

1.4 Manfaat
Manfaat melakukan praktikum ini yaitu dapat memahami gerak lurus
beraturan dan gerak lurus berubah beraturan, dapat membandingkan kecepatan V1
dan V2 pada GLB, mengetahui perbandingan antara kecepatan awal dan kecepatan
akhir kereta dinamika pada GLBB, dan mengetahui perbandingan hasil percepatan
kereta dinamika pada GLBB. Praktikum ini juga menjadi pembuktian prinsip gerak
lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah
Studi tentang Gaya dan Gerak telah dilakukan oleh Aristoteles (384 – 322
Sebelum Masehi), Galileo Galilei (1564 – 1642) dan Sir Isaac Newton (1642 –
1727). Ketiganya mengembangkan konsep Gaya dan Gerak yang kemudian dikenal
sebagai The Law of Motion of Newton hingga sekarang. Di dalam hukum tersebut
terdapat tiga bagian, yaitu Hukum Newton Pertama tentang Kelembaman atau
Inersia, Hukum Kedua tentang Gravitasi Universal dan Hukum Ketiga tentang
Gaya Aksi-reaksi. Ketiga hukum tersebut menjadi dasar bagi konsep-konsep seperti
Gaya Berat, Gaya Normal, Gaya Gesek, Massa dan Berat, Percepatan dan
Kecepatan. (Tripariyanto et al, 2020)
Galileo Galilei ilmuan yang pertama kali menunjukan dengan percobaannya
sendiri bahwa benda-benda jatuh bergerak dengan percepatan yang sama.
Kesimpulan ini diperoleh berdasarkan percobaan yang dilakukan pada bola yang
meluncur menuruni bidang miring dengan kemiringan yang bervariasi. Dengan
menggunakan sebuah bidang miring, Galileo mampu mengurangi percepatan bola,
sehingga menghasilkan gerak yang cukup pelan untuk diukur dengan instrumen
yang tersedia pada saat itu. (Subuh, A., 2020)
Galileo mengetahui bahwa gesekan udara bekerja pada benda jatuh. Walau
demikian, beberapa benda (beratnya berbeda) yang ia jatuhkan sampaidi tanah pada
saat hampir bersamaan. L.A. genda mengatakan bahwa suatu waktu beliau
menjatuhkan beberapa benda dari puncak menara pisa, dan pengamat di tanah
mencatat bahwa benda-benda dengan berat berbeda jatuh dengan percepatan tetap
yang sama. (Subuh, A., 2020)

2.2 Gerak Lurus Beraturan (GLB)


Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya lurus dan
tetap serta menempuh jarak yang sama untuk setiap waktu yang sama. Pada gerak
lurus beraturan kecepatan yang dimiliki benda tetap (v = tetap) sedangkan
percepatannya sama dengan nol (a = 0). Secara matematis, persamaan gerak lurus

3
beraturan adalah s = v .t atau v = s/t dimana: v = kecepatan (m/s), s = jarak tempuh
(m), t = waktu tempuh (s). (Azizah, 2005:28).
Jika kecepatan v yang bergerak dengan laju konstan selama selang waktu t
sekon, diilustrasikan dalam sebuah graphic v-t, akan diperoleh sebuah garis lurus,
tampak seperti di bawah ini:

Gambar 2.1 Grafik hubungan v terhadap t pada GLB


(Sumber: Tarsisius, 2021)

Gambar 2.2 Grafik hubungan s terhadap t pada GLB


(Sumber: Tarsisius, 2021)

Grafik yang diperoleh dari v terhadap t merupakan suatu garis lurus


horizontal yang menunjukkan bahwa nilai kecepatan tetap untuk tiap sekonnya.
Grafik yang diperoleh dari jarak terhadap waktu, merupakan garis lurus diagonal.
Ini berarti bahwa untuk benda yang sudah bergerak memiliki kecepatan tetap
sebesar v, maka jaraknya akan bertambah seiring dengan pertambahan waktu.
(Tarsisius, 2021)

4
2.3 Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak lurus yang memiliki kecepatan berubah secara beraturan disebut gerak
lurus berubah beraturan (GLBB). Benda yang bergerak berubah beraturan dapat
dipercepat atau diperlambat. Perubahan kecepatan yang dialami benda sifatnya
konstan pada setiap selang waktu atau dengan kata lain percepatannya konstan.
(Tarsisius, 2021)
Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan dipercepat
apabila kecepatannya makin lama bertambah besar, sedangkan sebuah benda
dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan diperlambat apabila
kecepatannya makin lama berkurang sehingga pada suatu saat benda itu menjadi
diam (berhenti bergerak). (Azizah, 2005:30)
Jika percepatan benda positif maka benda akan bergerak makin cepat (speed
up) dan jika bernilai negatif (karena arah percepatan berlawanan dengan arah gerak)
maka benda akan bergerak makin lambat (slow down). Konsekuensi ini
menyebabkan pola garis pada grafik v-t lurus miring karena v-t artinya kecepatan
sebanding dengan waktu. Sedangkan pada grafik s-t akan ditemukan pola garis
yang parabolik ke atas karena s-t2 artinya jarak sebanding dengan kuadrat waktu
yang dialami benda. (Tarsisius, 2021)

Gambar 2.3 Grafik hubungan a terhadap t pada GLBB


(Sumber: Tarsisius, 2021)

Gambar 2.4 Grafik hubungan s terhadap t pada GLBB


(Sumber: Tarsisius, 2021)

5
BAB 3
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pengukuran dasar ini
adalah sebagai berikut:
1. Penggaris Logam, digunakan untuk mengukur lintasan kereta dinamika dan
pita kertas.
2. Rel Presisi, digunakan sebagai tempat berjalan atau lintasan kereta dinamika.
3. Penyambung rel, digunakan untuk mengaitkan atau sambungan rel presisi.
4. Kaki Rel, digunakan sebagai tempat berdirinya atau dudukan rel presisi.
5. Tumpakan Berpenjepit, digunakan sebagai tempat mengaitkan pita ketas.
6. Balok Bertingkat, digunakan sebagai peninggi salah satu ujung rel ketika
percobaan GLBB.
7. Pewaktu Ketik dan Pita Kertas, digunakan sebagai acuan waktu dan
pendeteksi kecepatan.
8. Kereta Dinamika Bermotor, digunakan sebagai benda yang diukur
kecepatannya.
9. Catu Daya, digunakan sebagai penghubung ke listrik.
10. Lem kertas, digunakan untuk menempelkan pita kertas pada grafik.
11. Kertas Grafik, digunakan untuk membuat kurva laju.
12. Beban, digunakan sebagai pemberat.
13. Steaker Perangkai, penghubung ke stop kontak atau power supply.

6
3.2 Metode Kerja
3.2.1 Gerak Lurus Beraturan

7
3.2.2 Gerak Lurus Berubah Beraturan

8
3.3 Metode Analisis Data
Adapun metode analisis yang digunakan pada praktikum praktikum gerak
lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan kali ini adalah sebagai berikut:
3.3.1 Tabel Analisis
Tabel 3.3.1.1 Gerak Lurus Beraturan

Panjang
Banyaknya Waktu V I K
Kecepatan Kertas V̅ ΔV AP
Ketik (n) (detik) (cm/s) (%) (%)
(cm)
V1 20 G1
V1 30 G2
V1 40 G3
V2 20 G4
V2 30 G5
V2 40 G6

Tabel 3.3.1.2 Gerak Lurus Berubah Beraturan


Kecepatan awal Kecepatan akhir Waktu
a a̅ Δa ΔV I K AP
(Va) (Vt) (detik)
Titik
n L n L
Va Vt n t
(ketik) (cm) (ketik) (cm)
20 5 G7 5 G8 10
30 5 G7 5 G9 15

9
3.3.2 Rumus Gerak Langsung Beraturan (GLB)
Secara umum hubungan jarak tempuh (s) dan kecepatan (v) dituliskan
sebagai berikut:
𝑣
𝑠= 𝑡

dengan:
s = jarak tempuh (meter)
t = selang waktu (sekon)
v = kecepatan (m⁄s)

3.3.3 Rumus Gerak Langsung Berubah Beraturan (GLBB)


Percepatan sebuah benda memenuhi persamaan
∆𝑣
𝑎= dengan v = 𝑣𝑡 − 𝑣0 , t = 𝑡𝑡 − 𝑡0
∆𝑡
Sehingga dapat dituliskan menjadi
𝑣𝑡 − 𝑣0
𝑎= , Jika 𝑡0 = 0, maka 𝑎𝑡 = 𝑣𝑡 − 𝑣0
𝑡𝑡 − 𝑡0
Atau dapat ditulis dengan: 𝑣𝑡 = 𝑣0 − 𝑎𝑡
Dengan:
𝑣 = kecepatan awal (𝑚⁄𝑠)
𝑣𝑡 = Kecepatan setelah t sekon (𝑚⁄𝑠)
𝑎 = percepatan (𝑚𝑠 −2 )
𝑡 = waktu (𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛)
Jarak tempuh benda yang bergerak lurus berubah beraturan dapat ditentukan
dengan rumus
1
𝑠 = (𝑣0 + 𝑣𝑡 )( 𝑡)
2
Dengan mensubsitusikan persamaan 𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎𝑡 ke dalam persamaan
tersebut diperoleh
1
𝑠 = (𝑣0 + 𝑣𝑡 )( 𝑡)
2
1
𝑠 = (2𝑣0 + 𝑎𝑡 )(2 𝑡)

10
1
𝑠 = 𝑣0 𝑡 (2 𝑎 𝑡 2 )

Dengan menghilangkan variable t


𝑣𝑡2 = 𝑣02 + 𝑎𝑠
3.3.4 Rumus Ralat
Berikut beberapa rumus ralat yang digunakan dalam praktikum gerak
lurusberaturan dan gerak lurus berubah beraturan.
1. Ralat dari kecepatan benda (∆𝑣) jika s dan t diukur satu kali

𝑑𝑣 𝑑𝑣
∆v = √( ) (∆𝑠) + ( ) (∆𝑡)
𝑑𝑠 𝑑𝑡

∆s = ½ nst
∆t = ½ nst
2. Ralat dari kecepatan benda (∆𝑣)jika s dan t diukur sebanyak 3 kali
𝑑𝑣 𝑑𝑣
∆v = [( 𝑑𝑠 ) ²(∆𝑠)² + ( 𝑑𝑡 ) ²(∆𝑡)²]1/2

∆s = ½ nst
2
̅
√⅀(𝑡−𝑡)
∆t = (Purwandari,2012)
𝑛(𝑛−1)

3. Ralat dari kecepatan benda (∆𝑣) jika s diukur sebanyak satu kali dan t
tiga kali
𝑑𝑣 𝑑𝑣
∆v = [( 𝑑𝑠 ) ²(∆𝑠)² + ( 𝑑𝑡 ) ²(∆𝑡)²]1/2

𝑑𝑣 𝑑𝑣
∆v = √( ) ²(∆𝑠)² + ( ) ²(∆𝑡)²
𝑑𝑠 𝑑𝑡

∆v = √(𝑣 − 1)2 (∆𝑠)2 + (−𝑚𝑣 2 )(∆𝑡)2


2 2
̅
√⅀(𝑠−𝑠) ̅
√⅀(𝑡−𝑡)
∆s = , ∆t =
𝑛(𝑛−1) 𝑛(𝑛−1)

11
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil yang diperoleh dari praktikum gerak lurus beraturan dan gerak lurus
berubah beraturan antara lain sebagai berikut:
Tabel 4.1 Gerak Lurus Beraturan

Panjang
Banyaknya Waktu V I K
Kecepatan Kertas V̅ ΔV AP
Ketik (n) (detik) (cm/s) (%) (%)
(cm)
V1 20 117 2,34 8,55 8,55 0,99 99,01 1
V1 30 172 3,44 8,72 8,72 8,47 0,97 99,03 1
V1 40 246 4,92 8,13 8,13 1,04 98,96 1
V2 20 56 1,12 17,86 17,86 1,00 99,00 1
V2 30 82 1,64 18,29 18,29 17,90 0,98 99,02 1
V2 40 119 2,28 17,54 17,54 1,02 98,98 1

Tabel 4.2 Gerak Lurus Berubah Beraturan


Kecepatan Kecepatan Waktu
awal (Va) akhir (Vt) (detik)
Titik a a̅ Δa ΔV I K AP
n L n L
Va Vt n t
(ketik) (cm) (ketik) (cm)
20 5 0,5 5 5 0,7 7 10 0,2 10 10 10 0,15 2 66,67 33,33
30 5 1 10 5 1,6 16 15 0,3 20 20 20 0,67 6 29,85 70,15

12
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini membahas mengenai gerak lurus beraturan dan gerak
lurus berubah beraturan. Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang
lintasannya lurus dan tetap serta menempuh jarak yang sama untuk setiap waktu
yang sama. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda pada
lintasan lurus dengan kecepatan benda berubah secara beraturan dan mengalami
percepatan tetap setiap waktu.
Berdasarkan output yang diperoleh dalam tabel GLB & GLBB kita bisa
menemukan perbandingan antara kecepatan V1 & kecepatan V2 dalam gerak lurus
beraturan. Berdasarkan tabel dapat dilihat perbandingan kecepatan awal &
kecepatan akhir dalam kereta dinamika pada gerak lurus berubah beraturan dan juga
bagaimana perbandingan output akselerasi kereta dinamika dalam gerak lurus
berubah beraturan. apabila dicermati dalam tabel 4.1 tentang kecepatan 1 & 2 dalam
gerak lurus beraturan ditemukan disparitas kecepatan 1 & 2 nya. Kasus ini
dikarenakan disparitas banyaknya ketik(n) diantara keduanya. Banyaknya ketik
berfungsi menjadi satuan untuk menentukan kecepatan, misalnya yang diketahui
kecepatan dalam percobaan ini panjang berdasarkan kertas nya dibagi
menggunakan lamanya atau waktu. Menentukan waktunya dengan cara banyaknya
ketik dikali menggunakan 0,02 dtk sebagai hasil bisa diperoleh kecepatan masing-
masing. Ketika dibandingkan nilai antara V1 & V2 dalam GLB, output pada V2
lebih besar daripada V1, hal itu disebabkan karena banyak ketik(n) pada V1 lebih
banyak dibanding V2.
Output nilai pada tabel 4.2 berdasarkan Gerak Lurus Berubah Beraturan,
dimana bisa dicermati dalam tabel terdapat nilai kecepatan awal & kecepatan akhir
dalam kereta dinamika. Dibandingkan antara kecepatan awal kereta dinamika
menggunakan kecepatannya maka didapat output bahwa kecepatan akhir lebih
cepat daripada kecepatan awalnya. Penyebabnya yaitu adanya disparitas nilai
L(cm) dalam kecepatan awal & akhir. Nilai L(cm) dalam kecepatan awal lebih
lambat dibandingkan nilai L(cm) dalam kecepatan akhir. Sebagai akibatnya nilai
kecepatan awalnya lebih kecil .

13
Berdasarkan Pada tabel 4.2 ada output nilai Gerak Lurus Berubah
Beraturan, dimana bisa dicermati dalam tabel masih ada nilai akselerasi kereta
dinamika. Dapat dilihat bahwa saat menggunakan pita kertas sepanjang 20 cm
memiliki kecepatan awal dan kecepatan akhir yang lebih lambat daripada saat
menggunakan pita kertas sepanjang 30 cm. Hal itu disebabkan karena saat
mengukur kecepatan pada pita kertas sepanjang 20 cm menggunakan tombol V1
sehingga kecepatannya diperlambat, sedangkan saat mengukur kecepatan pada pita
kertas sepanjang 30 cm menggunakan tombol V2 sehingga kecepatannya
dipercepat. Selain itu, akselerasi kereta dinamika saat menggunakan pita kertas
sepanjang 20 cm lebih kecil daripada akselerasi kereta saat menggunakan pita
kertas sepanjang 30 cm. Perbedaan akselerasi ini dikarenakan apabila semakin
cepat nilai berdasarkan kecepatan akhirnya dan jika kecepatan awal berdasarkan ke
dua titik sama, maka semakin lambat juga nilai berdasarkan akselerasi nya. Hasil
akhirnya diperoleh akselerasi akhir kereta dinamika dalam GLBB lebih kecil
berdasarkan dalam akselerasi awal kereta.

14
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berikut beberapa kesimpulan dari praktikum pengukuran dasar, antara lain:
1. Semakin panjang jarak lintasannya maka semakin banyak waktu yang
dibutuhkan.
2. Pada gerak lurus beraturan dilakukan sebanyak 3 kali pada masing-masing
kecepatan kereta dinamika dengan panjang pita kertas yang berbeda.
3. Pada gerak lurus berubah beraturan, gerakan benda dari waktu ke waktu
mengalami percepatan.
4. Kecepatan pada gerak lurus berubah beraturan akan berubah setiap saat,
dikarenakan adanya percepatan yang konstan.

5.2 Saran
Pada praktikum gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
seharusnya praktikan mempelajari teori pembelajaran GLB dan GLBB. Praktikan
juga perlu mengetahui fungsi alat dan bahan serta rumus-rumus yang digunakan
pada saat praktikum gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan. Jika
praktikan mengalami kesulitan, praktikan dianjurkan bertanya kepada asisten
mengenai prosedur praktikum tersebut. Praktikan juga perlu memperhatikan modul
dan instruksi dari asisten laboratorium demi keamanan dan keselamatan kerja.

15
DAFTAR PUSTAKA
Else Neny. 2020. Modul Pembelajaran Fisika Kelas X: Gerak Lurus, diakses pada
29 September 2022.
Hasan, Andika, Intan. (2017). Identifikasi Miskonsepsi Buku Ajar Fisika SMA Kelas
X pada Pokok Bahasan Kinematika Gerak Lurus. Singkawang: STKIP
Singkawang.
Laboratorium Fisika Dasar. 2019. Modul 2 Gerak Lurus Beraturan dan Gerak Lurus
Berubah Beraturan. Jember: Universitas Jember.
Prihatini, Wahyuni, Rena. (2017). Identifikasi Faktor Perpindahan Terhadap
Waktu yang Berpengaruh pada Kinemetika Gerak Lurus Beraturan (GLB)
dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Bandung: UIN Sunan Gunung
Djati.
Risqi Pratama, S. (2017). Kinematika Gerak Lurus Beraturan dan Gerak Lurus
Berubah Beraturan, 16-19.
Sarkin Tarsisius. 2021. Modul Belajar Mandiri Calon Guru, diakses pada 29
September 2022.
Tripariyanto, Indrasari, Widodo, Komari. (2020). Disc Brake Type of Braking
System on Rear Shaft of Go-kart Daiho 7.5 HP. In Journal of Physics:
Conference Series (Vol. 1569, No. 3, p. 032049). IOP Publishing.

16
LAMPIRAN

Gambar 1. Hasil Percobaan Gerak Lurus Beraturan dengan Kecepatan V1 dan


Panjang Pita Kertas 20 cm

Gambar 2. Hasil Percobaan Gerak Lurus Beraturan dengan Kecepatan V1 dan


Panjang Pita Kertas 30 cm

Gambar 3. Hasil Percobaan Gerak Lurus Beraturan dengan Kecepatan V1 dan


Panjang Pita Kertas 40 cm

Gambar 4. Hasil Percobaan Gerak Lurus Beraturan dengan Kecepatan V2 dan


Panjang Pita Kertas 20 cm

Gambar 5. Hasil Percobaan Gerak Lurus Beraturan dengan Kecepatan V2 dan


Panjang Pita Kertas 30 cm

17
Gambar 6. Hasil Percobaan Gerak Lurus Beraturan dengan Kecepatan V2 dan
Panjang Pita Kertas 40 cm

Gambar 7. Hasil Percobaan Gerak Lurus Berubah Beraturan dengan Kecepatan


V1 dan Panjang Pita Kertas 20 cm

Gambar 8. Hasil Percobaan Gerak Lurus Berubah Beraturan dengan Kecepatan


V2 dan Panjang Pita Kertas 30 cm

18
Gambar 9. Lembar Datasheet ACC

19

Anda mungkin juga menyukai