Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

SEMESTER GANJIL

GLB DAN DLBB

Nama Praktikan : Wahyuning Tyas Kurniawati

NIM : 201910801008

Fakultas/Jurusan : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Hari/Tanggal : Jum’at / 13 November 2020

Nama Asisten : Zein Hanifah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
2020
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i

Daftar Isi................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................2
1.4 Manfaat..................................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................4

BAB III METODE PRAKTIKUM.....................................................................9

3.1 Alat dan Bahan.....................................................................................9

3.2 Metode Kerja........................................................................................10

3.2.1 Desain Eksperimen................................................................10

3.2.2 Prosedur Eksperimen............................................................11

3.3 Metode Analisis Data...........................................................................12

3.3.1 Tabel.....................................................................................12

3.3.2 Rumus...................................................................................13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................14

4.1 Hasil......................................................................................................14

4.2 Pembahasan..........................................................................................15

BAB V PENUTUP................................................................................................17

5.1 Kesimpulan...........................................................................................17

ii
5.2 Saran.....................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gerak lurus adalah suatu kondisi dimana suatu benda berpindah menjauhi
posisi titik acuan dengan lintasan lurus. Titik acuan adalah suatu titik untuk
memulai pengukuran perubahan kedudukan benda. Adapun lintasan adalah titik
yang dilalui oleh suatu benda ketika bergerak (Halliday, 2011).

Benda dikatakan bergerak jika benda tersebut berubah kedudukan terhadap


suatu titik acuan. Benda yang bergerak akan melalui lintasan dengan panjang
tertentu dalam waktu tertentu. Panjang total lintasan yang dilalui disebut jarak,
sedangkan besar perubahan posisi benda dari posisi awal ke posisi akhir disebut
perpindahan. Jarak adalah besaran skalar, sedangkan perpindahan adalah besaran
vektor.

Benda dikatakan bergerak lurus beraturan (GLB) jika benda tersebut


bergerak pada lintasan yang lurus dan bergerak dengan kecepatan tetap atau tidak
ada perubahan kecepatan terhadap waktu, sehingga percepatannya nol. Kecepatan
didefinisikan sebagai perubahan posisi setiap waktu atau setiap saat. Suatu benda
dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika kecepatannya selalu konstan.
Kecepatan konstan artinya besar kecepatan alias kelajuan dan arah kecepatan
selalu konstan.

Benda dikatakan bergerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika benda


tersebut bergerak pada lintasan yang lurus, dimana kecepannya berubah terhadap
waktu akibat adanya percepatan yang tetap. Ciri utama dari GLBB adalah bahwa
dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah. Namun, GLBB juga berarti bahwa
dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin cepat berarti gerak benda
dipercepat, semakin lambat hingga akhirnya berhenti berarti gerak benda
diperlambat.

Praktikum tentang kajian teori GLB dan GLBB dilakukan dengan


menggunakan kereta dinamika bermotor. Nilai-nilai perpindahan yang ditentukan

1
menjadi faktor penentu laju kereta dinamika. Kereta dinamika dipasang pada rel
dengan jarak yang telah ditentukan. Untuk itu, dilakukan kajian fisika tentang
pokok bahasan faktor perpindahan yang berpengaruh terhadap waktu pada gerak
lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan. Dari nilai perpindahan yang
telah ditentukan dengan melakukan percobaan yang dibutuhkan, maka akan
tercatat nilai-nilai yang dibutuhkan. Hal ini akan menunjukkan perbandingan
kecepatan antara GLB dan GLBB, perbedaan waktu yang dibutuhkan oleh kereta
dinamika bermotor pada saat GLB dan GLBB, dan perbedaan antara kecepatan
kereta dinamika bermotor ketika GLB dan GLBB.

1.2 Rumusan masalah

Rumusan masalah pada praktikum GLB dan GLBB adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perbandingan kecepatan antara GLB dan GLBB.


2. Bagaimana perbedaan waktu yang dibutuhkan oleh kereta dinamika bermotor
pada saat GLB dan GLBB.
3. Bagaimana perbedaan antara percepatan kereta dinamika bermotor ketika
GLB dan GLBB.

1.3 Tujuan

Tujuan pada praktikum GLB dan GLBB adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui perbandingan kecepatan antara GLB dan GLBB.


2. Mengetahui perbedaan waktu yang dibutuhkan oleh kereta dinamika bermotor
pada saat GLB dan GLBB.
3. Mengetahui perbedaan antara percepatan kereta dinamika bermotor ketika
GLB dan GLBB.

2
1.4 Manfaat

Manfaat praktikum GLB dan GLBB dalam kehidupan sehari-hari


adalah dapat mengetahui perbedaan antara gerak GLB dan GLBB. Misalnya gerak
GLB dalam kehidupan sehari-hari gerakan kereta diatas rel, kendaraan yang
melaju saat jalanan sepi, gerakan pesawat terbang. Contoh gerak GLBB dalam
kehidupan sehari-hari pengereman mobil atau penambahan kecepatan mobil. Pada
aplikasi GLBB dapat dimanfaatkan, pada kendaraan beroda misalnya, ketika
mulai bergerak dari kedaan diam, pengendara biasanya menekan pedal gas atau
menarik pedal gas. Pedal gas tersebut biasanya tidak ditekan atau ditarik secara
teratur sehingga walaupun kendaraan kelihatannya mulai bergerak dengan teratur,
besar percepatannya tidak tetap alias selalu berubah-ubah. Manfaat lain yang bisa
didapat dengan adanya praktikum ini adalah dapat menghiyung jarak,
perpindahan, kecepatan, percepatan, dan waktu. Misalnya kita sedang bepergian
dengan menaiki mobil, kita bisa mengukur jarak yang ditempuh berdasarkan
kecepatan dan waktu yang telah ditempuh.

3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gerak hanya berada disepanjang garis lurus. Garisnya mungkin vertikal


(seperti gerak pada buah yang jatuh dari pohonnya), horizontal (seperti gerak
mobil di jalan raya, atau miring, tetapi harus garis lurus). Objek bergerak dapat
berupa partikel (yang kita artikan sebuah objek seperti titik, misalnya elektron),
atau objek yang bergerak seperti partikel (dimana setiap bagian yang bergerak
dalam arah dan kecepatan yang sama). Akan tetapi tumbleweed yang jatuh
berguling tidak akan dianggap seperti itu, karena beberapa titik di dalamnya
bergerak ke arah yang berbeda (Halliday, 1978 : 15).

Menurut Soedojo (2004), kecepatan adalah laju, perubahan tempat


yang diperoleh dari pengukuran jarak yang ditempuh (∆s) dan selang waktu (∆t)
yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. Pada umumnya, kecepatan dapat
berubah-ubah, tidak tetap sehingga kecepatan didefinisikan oleh :

V = ∆s

∆t (2.1)

Keterangan : V = kecepatan

∆s = perpindahan

∆t = selang waktu

Kecepatan suatu saat, yaitu kecepatan setempat yang sesaatnya pada hakikatnya
tidak ada karena tidak mungkin diukur, yang terukur adalah kecepatan disekitar
suatu tempat sepanjang jarak yang ditempuh yang amat pendek disekitar suatu
titik (Soedojo , 2004 : 1).

Gerak lurus beraturan (GLB) lintasan yang ditempuh benda berupa


garis lurus dan arah geraknya selalu tetap. Oleh karena itu, perpindahan dapat
diganti dengan jarak kecepatan tetap. Benda bergerak dengan kecepatan tetap

4
artinya benda menempuh jarak yang sama dalam selang waktu yang sama. Oleh
karena itu, GLB didefinisikan sebagai gerak yang lintasannya lurus pada selang
waktu dan pada selang waktu yang sama menempuh jarak yang sama (Ruwanto ,
2006 : 84-85).

Berikut rangkaian percobaan GLB pada kereta dinamika bermotor

Gambar 2.1 Rangkaian GLB

(Sumber : Resnick, 1978)

Bagian-bagian rangkaian diatas meliputi :

1. Rel presisi, tempat jalannya kereta.


2. Kaki rel, penyangga rel presisi.
3. Tumpakan penjepit, penahan kereta agar tidak jatuh.
4. Kereta dinamika bermotor, kereta yang berjalan.
5. Pita kertas, tempat untuk menghasilkan titik-titik.
6. Pewaktu ketik, pembuat titik-titik di pita kertas.
Menurut Safitri (2004) kecepatan gerak lurus beraturan ditulis dengan
persamaan :

V= s
(2.2)
t

5
Keterangan : V = kecepatan (m/s)

s = jarak (m)

t = waktu (s)

Kecepatan mobil yang bergerak dengan laju konstan selama selang waktu 1
sekon, diilustrasikan dalam sebuah grafik, V-t, akan diperoleh sebuah garis lurus.
Grafik hubungan V-t tersebut menunjukkan bahwa kecepatan benda selalu tetap,
tidak tergantung pada waktu, sehingga merupakan garis lurus yang sejajar dengan
sumbu t (waktu).

V = tetap

0 t1 t2 t (s)

(Sumasono , 2009)

Menurut Solihun (2005), GLBB adalah gerak lurus suatu objek, dimana
kecepatannya berubah terhadap waktu, akibat adanya percepatan yang tetap.
Akibat adanya percepatan rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linear melainkan
kuadratik. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau
mulai dengan kecepatan awal atau berubah kecepatannya karena adanya
percepatan atau perlambatan. Pada umumnya GLBB dinyatakan dengan
persamaan berikut :

Vt =V0 + a ∙ t (2.3)

Vt=V0² + 2 ∙ a ∙ s (2.4)

S =V0t + ½ at² (2.5)

Keterangan :

6
V0 = Kecepatan awal (m/s)

Vt = Kecepatan akhir ( m/s)

a = Percepatan (m/s²)

s = Jarak (m)

t = Waktu (s)

Berikut rangkaian percobaan GLBB pada kereta dinamika bermotor :

Gambar 2.2 Rangkaian GLBB

(Sumber ,Resnick ,1978).

Bagian – bagian rangkaian diatas meliputi :

1 . Rel presisi , tempat jalannya kereta.

2 . Kaki rel , penyannga rel presisi.

3 . Tumpakan penjepit , penahan kereta agar tidak jatuh.

4 . Kereta dinamika bermotor , kereta yang berjalan.

5 . Pita kertas , tempat untuk menghasilkan titik –titik.

6 . Pewaktu ketik , pembuat titik – titik di pita kertas.

7
7. Balok bertingkat , perlakuan pada salah satu ujung rel pada gerak lurus berubah
beraturan.

Pewaktu ketik (ticker timer ) adalah alat yang digunakan untuk


mengamati gerakan benda dengan tanda titik – titik yang dibuat diatas pita
ketik.Pewaktu digunakan untuk memeriksa suatu benda bergerak lurus beraturan
atau tidak beraturan.Pada saat ini terdapat vibrator baja yang mampu bergetar 50
kali setiap sekon.Setiap bergetar,pita baja tersebut akan membuat satu tanda titik
hitam pada pita ketik waktu 1 titik adalah 1/50 s (Ariswono . 2008 :97 ).

8
BAB III METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum GLB dan GLBB adalah
sebagai berikut :

1. Penggaris logam,untuk mengukur panjang pita kertas.

2. Rel presisi, untuk tempat jalannya kereta.

3. Penyanbung rel,untuk menyambung rel.

4. Kaki rel, untuk penyangga rel presisi.

5. tumpakan penjepit, untuk menehan kereta agar tidak jatuh.

6. Balok bertingkat, untuk perlakuan pada saat GLBB.

7. pewaktu ketik dan pita kertas, untuk membuat titik dan tempatnya.

8. Kereta dinamika bermotor, untuk kereta yang berjalan diatas rel.

9. catu daya, untuk pengisi daya kereta dinamika bermotor.

10. Lem kertas, untuk menempelkan kertas.

11. kertas grafik, untuk menggambar grafik.

12. beban 50 g, untuk membebani kereta dinamika bermotor.

13. Steaker perangkat, untuk merangkai alat –alat percobaan.

9
3.2 Metode kerja

Metode kerja yang dilakukan pada praktikum GLB dan GLBB adalah :

3.2.1 Desain eksperimen

Desain eksperimen pada praktikum GLB dan GLBB adalah sebagai berikut:

1. Rangkaian Percobaan GLB

Gambar 3.1 Rangkaian percobaan GLB

(Sumber : Petunjuk Praktikum Fisika Dasar, 2020)

2. Rangkaian percobaan Gerak Lurus Berubah Beraturan

Gambar 3.2 Rangkaian percobaan GLBB

(Sumber : Petunjuk Praktikum Fisika Dasar, 2020)

10
3.2.2 Prosedur eksperimen

Prosedur yang digunakan dalam percobaan GLB dan GLBB adalah :

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

a) Dirangakai alat seperti pada gambar 3.1.

b) Disaat daya satu masih dalam keadaan mati atau off dihubungkan ke catu
daya. menggunakan kabel penghubung.

c) Dipasang pita kertas yang sudah dipotong kurang lebih 1m pada pewaktu
ketik.

d) Dijepit salah satu ujung pita ke penjepit yang ada pada kereta dinamika
bermotor ke posisi VI.

e) Diamati pergerakan kereta bermotor dan diusahakan jangan sampai jatuh


keluar rel.

f) Diambil pita kertas dari kereta dinamika.

g) Diamati titik-titik yang ada dalam kereta tersebut.

h) Diulangi langkah diatas dengan memindahkan kontak saklar kereta dinamika


bermotor ke posisi V2.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

a) Dirangakai alat seperti pada gambar 3.2.

b) Diletakkan salah satu kaki rel pada balok di tingkat paling tinggi.

c) Disaat catu daya dalam keadaan mati atau off dihubungkan pewaktu ketik ke
catu daya dengan menggunakan kabel penghubung.

d) dipasang pita kertas kurang lebih 1m pada pewaktu ketik.

11
e) Dijepit salah satu ujung pita ke penjepit yang ada pada kereta dinamika.

f) Dihidupkancatu daya,diatur saklar kereta pada V1 dan diamati pergerakan


kereta.

g) Diambil pita kertas dari kereta dinamika.

h) Diamati titik-titik pada pita kertas tersebut.

3.3 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada praktikum GLB dan GLBB
adalah sebagai berikut :

3.3.1 Tabel
Tabel untuk praktikum GLB dan GLBB adalah :
Tabel 3.1 gerak lurus beraturan

Panjang Banyak
Waktu
Kecepatan kertas ketik V ̅ ∆v I K AP
(detik)
(cm) (n)

Tabel 3.2 Gerak Lurus Berubah Beraturan

Kecepatan awal Kecepatan akhir


Waktu
(va) (Vt)
Titik A ̅ ∆a I K AP
n L n L
Va Vt n T
(ketik) (cm) (ketik) (cm)

12
3.3.2 Rumus
Rumus yang digunakan dalam praktikum GLB dan GLBB adalah sebagai
berikut :
1. Menentukan Nilai t
t = n . 0,02 detik (3.1)
2. Menentukan Nilai V
V= (3.2)

3. Menentukan Nilai ̅

̅ (3.3)

4. Menentukan Nilai
̅
√ (3.4)

5. Menentukan Nilai Va
Va = (3.5)

6. Menentukan Nilai Vt
Vt = (3.6)

7. Menentukan Nilai I

I= (3.7)

8. Menentukan Nilai K
K = 100 – I (3.8)
9. Menentukan Nilai AP
AP = 1-log ( ) (3.9)

10. Menentukan Nilai a


a= (3.10)

11. Menentukan Nilai Vt dan Va


Vt = Va±a.t (3.11)

13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Percobaan yang telah dilakukan menghasilkan data-data sebagai berikut :

Tabel 4.1 Gerak Lurus Beraturan

Panjan Banya Waktu


K
Kecep g knya A
V I (%
atan kertas ketik (detik) P
)
(cm) (n)
91,
V1 20 54 1,08 18,5 9,26 1,5 0,08 4
8
92,
V1 30 77 1,54 19,5 9,74 1,6 0,08 4
0
92,
V1 40 100 2 20,0 10,00 1,6 0,08 4
1
88,
V2 20 106 2,12 9,4 4,72 1,1 0,12 4
5
88,
V2 30 160 3,2 9,4 4,69 1,1 0,12 4
5
86,
V2 40 280 5,6 7,1 3,57 0,9 0,13 4
8

14
Tabel 4.2 Gerak Lurus Berubah Beraturan

Ti Waktu A
Kecepatan Kecepatan ̅ ∆a
ti a I K P
awal (Va) akhir (Vt) (detik)
k
N L N L
V
(keti (c (keti (cm Vt n T
a
k) m) k) )
0, 0, 5,0 2, 0,7 84
P1 5 7 5 0,9 9 10 16 4
7 2 0 50 9 ,2
0, 0, 3,3 1, 0,6 80
P2 5 8 5 0,7 7 15 19 4
8 3 3 67 5 ,6

4.2 Pembahasan

Gerak lurus beraturan (GLB) merupakan gerak suatu benda pada lintasan
lurus dengan kecepatan yang konstan (tetap). Karena GLB memiliki kecepatan
yang konstan, maka tidak ada percepatan yang terjadi, atau percepatannya adalah
sama dengan nol. Sedangkan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak
suatu benda pada lintasan lurus yang percepatannya konstan. GLBB memiliki
kecepatannya yang tidak konstan dan percepatan konstan.

Kereta dinamika bermotor saat GLB menunjukkan posisi atau perpindahan


yang semakin jauh, maka waktu yang diperlukan kereta dinamika bermotor
tersebut untuk mencapai lintasan yang telah ditentukan pun semakin lama. Hal ini
menunjukkan bahwa perpindahan dan waktu berbanding lurus. Kereta dinamika
bermotor saat GLBB menunjukkan gerak suatu benda pada lintasan yang lurus
dengan percepatan yang bertambah secara beraturan atau dapat dikatakan kereta
dinamika ini mengalami percepatan konstan. Dalam hal ini menunjukkan bahwa
GLBB menentukan nilai percepatan benda, dengan nilai bercepatan yang konstan
dan nilai kecepatan yang berubah-ubah terhadap waktu.

15
Percepatan kereta dinamika bermotor saat GLB adalah tidak berubah atau
sama dengan nol, yaitu percepatannya tidak mengalami penambahan atau
pengurangan sehingga kecepatannya konstan. Sedangkan percepatan kereta
dinamika bermotor saat GLBB adalah konstan sehingga kecepatannya selalu
berubah atau tidak konstan. Semakin ditambah percepatannya maka semakin
besar kecepatannya, begitupun sebaliknya semakin dikurangi percepatannya maka
semakin kecil kecepatannya.

16
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dihasilkan dari percobaan yang dilakukan adalah sebagai


berikut :

1. Perbandingan kecepatan antara gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah
beraturan adalah secara definisi GLB kecepatan benda tetap (tidak berubah).Itu
berarti kecepatan nol.Sedangkan kecepatan GLBB pergerakannya disebabkan
karena adanya percepatan sehingga kecepatannya berubah-ubah.

2. Perbedaan waktu yang dibutuhkan oleh kereta dinamika pada saat GLB dan
GLBB. Faktor yang mempengaruhi GLB hanya kecepatan dan jarak. Karena
kecepatan tetap, sehingga pada waktu yang sama menempuh jarak yang sama.
Sedangkan GLBB kecepatannya berubah terhadap waktu, akibat adanya
percepatan yang tetap.

3.Perbedaan percepatan antara GLB dan GLBB kereta dinamika bermotor.


percepatan kereta dinamika bermotor GLB sama dengan nol karena tidak
mengalami percepatan. Sedangkan kecepatan kereta dinamika bermotor saat
GLBB dipengaruhi oleh percepatannya. Semakin besar percepatannya maka
semakin besar kecepatannya, begitupun sebaliknya semakin kecil
percepatannya maka semakin kecil kecepatannaya.

5.2 Saran

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan,sebaiknya melakukan


praktikum dengan teliti.Merangkai alat percobaan harus benar agar alat dapat
bekerja sesuai fungsinya.Praktikumharus konsentrasi saat melakukan praktikum
agar mendapatkan data yang akurat.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ariswono, J.dkk. 2008. IPA Terpadu (Fisika,Kimia,Biologi). Bandung: Grafindo


Media Pratama.

D. Halliday, R. Resnick, J. Walker. 2011. Fundamental of Physics. 9th Edition


Penerbit: John Willey & Sons.

Resnick, H. 1978. Fisika Dasar. Yogyakarta: Erlangga.

Ruwanto, B. 2006. Fisika Kelompok Teknologi. Jakarta: Yudistira.

Safitri, Yuanida. 2014. Gerak Lurus Beraturan. Jakarta: BPP Mektan.

Soedojo, P. 2004. Fisika Dasar. Yogyakarta: ANDI.

Solihun, Ahmad, Maftukhih, Arif,. Kurniawan, Eko S. 2015. Pengembangan Alat


Peraga GLB dan GLBB Berbasis Sensor LDR (Light Dependent Resistor).
Jurnal Radiasi. Vol 6 (1) hal 101-104.

Sumarsono, Joko. 2009. Fisika. Jakarta: Teguh Karya.

Tim Penyusun. 2020. Modul Praktikum Fisika Dasar Jember. Universitas Jember.

18

Anda mungkin juga menyukai