Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

SEMESTER GANJIL

VISKOSITAS ZAT CAIR

Nama Praktikan : Wahyuning Tyas Kurniawati

NIM : 201910801008

Fakultas/Jurusan : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Hari/Tanggal : Jum’at / 20 November 2020

Nama Asisten : Zein Hanifah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
2020
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i

Daftar Isi................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................2
1.4 Manfaat..................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................4

BAB III METODE PRAKTIKUM.....................................................................8

3.1 Alat dan Bahan.....................................................................................8

3.2 Metode Kerja........................................................................................8

3.2.1 Desain Eksperimen................................................................8

3.2.2 Prosedur Eksperimen.............................................................9

3.3 Metode Analisis Data...........................................................................9

3.3.1 Tabel.......................................................................................9

3.3.2 Rumus...................................................................................10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................12

4.1 Hasil......................................................................................................12

4.2 Pembahasan..........................................................................................12

BAB V PENUTUP................................................................................................14

5.1 Kesimpulan...........................................................................................14

ii
5.2 Saran.....................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

LAMPIRAN..........................................................................................................16

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Viskositas adalah sifat dari suatu zat fluida yang disebabkan adanya
gesekan antara molekul-molekul zat cair tersebut. Viskositas (kekentalan) dapat
dianggap sebagai gesekan di bagian dalam suatu fluida. Karena adanya viskositas
ini, maka untuk menggerakkan salah satu lapisan fluida diatas lapisan lainnya,
atau supaya satu permukaan dapat meluncur diatas permukaan lainnya bila
diantara permukaan-permukaan ini terdapat lapisan fluida haruslah dikerjakan
gaya (Sudarjo, 2008).
Kekentalan atau disebut juga dengan viskositas merupakan sebuah ukuran
untuk menentukan kekentalan dari suatu zat cair (fluida) yang disebabkan adanya
fluida. Cairan mempunyai koefisien viskositas yang lebih besar diabndingkan
dengan gas. Hukum viskositas newton menyatakan bahwa untuk laju perubahan
bentuk sudut fluida yang tertentu maka tegangan geser bergeser berbanding lurus
dengan viskositas. Cairan yang mudah mengalir dapat dinyatakan memeiliki
viskositas yang rendah. Sementara viskositas tinggi merupakan cairan yang sulit
mengalir.
Viskositas memeiliki alat ukur yang disebut viskometer yang berfungsi
untuk mengukur koefisien gliserin, oli atau minyak. Viskositas banyak terdapat
dalam kehidupan sehari-hari seperti sirup, minyak goreng dan oli. Viskositas
berguna untuk kehidupan seperti sirup yang dikentalkan agar tetap awet.
Praktikum tentang viskositas bertujuan untuk memahami materi dan
mampu mengukur viskositas pada zat cair. Viskositas merupakan suatu ilmu yang
mempunyai beragam manfaat pada pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-
hari, sehingga penting untuk memahami dan mengerti tentang viskositas.
Percobaan tentang viskositas dilakukan agar praktikum dapat mengukur viskositas
pada berbagai jenis zat cair.
Percobaan kali ini untuk mendapatkan viskositas (kekentalan) zat cair,
menggunakan bahan yaitu bola besi. Bola besi ini dijatuhkan kedalam cairan yang
akan dihitung angka kekentalannya. Bila bola tersebut mula-mula akan

1
mengalami percepatan dikarenakan gaya beratnya, tetapi karena sifat kekentalan
cairan, maka besar percepatannya akan semakin berkurang dan akhirnya nol. Pada
saat tersebut kecepatan bola tetap disebut kecepatan terminal. Hubungan antara
kecepatan terminal dengan angka kekentalan dapat diperoleh dari Hukum Stokes.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada praktikum viskositas zat cair adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perbandingan viskositas cair antara minyak goreng dengan oli.
2. Bagaimana perbandingan kecepatan terminal pada jarak S1, S2, S3 dan S4.
3. Bagaimana perbandingan besar diameter bola terhadap kecepatan terminal dan
viskositas zat cair.

1.3 Tujuan
Tujuan pada praktikum viskositas zat cair adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui perbandingan viskositas zat cair antara minyak goreng dengan oli.
2. Mengetahui perbandingan kecepatan terminal pada jarak S1, S2, S3 dan S4.
3. Mengetahui perbandingan besar diameter bola terhadap kecepatan terminal
dan viskositas zat cair.

1.4 Manfaat
Manfaat praktikum viskositas zat cair dalam kehidupan sehari-hari
praktikan atau mahasiswa dapat menegerti dan memahami konsep viskositas
(kekentalan zat cair) dengan prinsip bola jatuh, serta dapat menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya kejadian pada saat memasukkan oli diesel,
memasukkan barang kedalam wadah yang diberi minyak serta contoh lainnya
adalah pengentalan darah. Viskositas zat cair memeiliki berbagai manfaat dalam
kehidupan sehari-hari yang meliputi berbagai bidang. Proses menggoreng
merupakan salah satu aplikasi viskositas pada zat cair dimana pada proses tersebut
terjadi suatu pernyataan viskositas bahwa jika semakin tinggi suhunya, maka
semakin kecil viskositas minyak goreng. Aplikasi viskositas yang lain diantaranya
adalah pelumas pada oli yang terdapat di mesin. Viskositas pada oli sangat

2
diperhitungkan untuk meminimalisir gaya gesek yang terjadi akibat mesin yang
bergesek dengan alat yang lainnya sehingga mencegah keausan.

3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Viskositas suatu fluida adalah ukuran berapa besar tegangan geser yang
dibutuhkan untuk menghasilkan laju geser. Satuannya adalah satuan tegangan per
satuan laju geser, atan Pa.det dalam satuan SI. Satuan SI yang lain adalah
N.det/m² (kg/m.det) sebuah fluida yang kental (voscous) contohnya seperti aspal,
memiliki nilai viskositas yang bersar (Heacht, 2006).
Benda padat apabila mengalami tegangan luncur, pada benda padat itu
terjadi suatu pergeseran dan tegangan-tegangan ini tidak bergantung pada
regangan luncur, melainkan bergantung pada cepatnya perubahan. Untuk cairan
yang mudah mengalir, misalnya air atau minyak tanah, tegangan luncurnya relatif
kecil untuk cepat perubahan regangan luncur tertentu, dan viskositasnya juga
relatif kecil. Dalam hal cairan seperti gliserin diperlakukan tegangan luncur yang
lebih besar untuk cepat perubahan regangan luncur yang sama, dan viskositasnya
lebih besar pula (Zemansky, 1962).
Tingkat kekentalan suatu fluida bergantung pada suhu, semakin tinggi
suhu zat cair, semakin kecil kekentalan zat cair tersebut. Selain itu, kekentalan
suatu fluida atau lebih tepatnya koefisien viskositasnya juga bergantung pada jenis
fluidanya, gaya tarik antar molekul serta ukuran dan jumlah molekul terlarut.
Selain suhu, viskositas juga bergantung pada tekanan. Semakin tinggi tekanan
maka semakin tinggi pula gaya kohesi yang terjadi pada molekul penyusun zat
cair (Soedojo, 2008).
Gaya gesekan antara permukaan padat dengan fluida medium dimana
benda itu bergerak akan sebanding dengan kecepatan relatif gerak benda itu
terhadap medium ini merupakan penemuan dari Sir George Stokes yang dikenal
dengan Hukum Stokes. Berikut gambar dari Hukum Stokes :

4
Fs Fa

V W

Gambar 2.1 Hukum Stokes


(Sumber : Soedojo , 2008)

Keterangan :
Fa = gaya archimides (apung)
Fs = gaya stokes (hambat)
W = gaya berat
V = kecepatan
Menurut yulianti (1998) apabila bola bergerak dalam suatu fluida yang
vikositasnya no 1,tekanan disembarang titik pada permukaan bola yang searah
dengan arah gerak bola sehingga resulta gaya pada bola sama dengan nol.jika bola
kecil dijatuhkan pada fluida kental maka akan timbul hambatan pada gerak benda
tersebut.besaran yang memengaruhi jari-jari r,kecepatan bola relatif terhadap
fluida V dan koifisien vikositas fluida n.Dengan demikian resultan gaya stokes
dirumuskan dengan :
F =6 (2.1)
Ada tiga gaya yang bekerja pada gambar 2.1 , yaitu :
1. Berat bola itu sendiri (W) = massa (m) x gravitasi (g)
2. Gaya apung (Fa) dari zat cair (gaya keatas / archimedes)
3. Gaya stokes (Fs) (arahnya keatas) disebut juga gaya hambat
Menurut Pujiono (1958) dimensi viskositas ditentukan dari hukum viskositas
newton, penyelesaian untuk viskositas η :
η = T
(2.2)
dv/dy

5
Dan pemasukan dimensi-dimensi F L T untuk gaya, panjang, dan waktu.
T = F.L-2 (2.3)
V = L.T-1 (2.4)
Y = L (2.5)

Viskositas gas meningkat dengan suhu tetap, sedangkan viskositas


berkurang dengan meningkatnya suhu. Perbedaan terhadap suhu tersebut dapat
diterangkan dengan menyimak penyebab-penyebab dari viskositas. Tahanan atau
fluida terhadap tegangan geser bergantung pada kohesinya dan juga pada laju
perpindahan momentum molekulnya. Cairan dengan molekul yang lebih rapat
daripada gas, mempunyai gaya-gaya kohesi yang jauh lebih besar daripada gas.
Kohesi nampaknya merupakan penyebab utama viskositas dalam cairan dan
karena berkurang dengan naiknya suhu, maka demikian pula dengan viskositasnya
(Soedojo, 2008).
Cairan dibedakan menjadi dua macam yaitu cairan newtonian dan non
newtonian. Cairan newtonian adalah cairan yang viskositasnya tidak berubah
dengan berubahnya gaya insan. Contoh air, minyak, sirup, dll. Cairan non
newtonian adalah cairan yang viskositasnya berubah dengan adanya perubahan
gaya insan dan dipengaruhi kecepatan tidak lancar. Metode penentuan pengukuran
viskositas dibagi menjadi beberapa macam. Umumnya peralatan untuk mengukur
viskositas adalah viskometer. Viskometer memeiliki beberapa jenis antara lain
viskometer torsi, viskometer otswald, dan masih terdapat beberapa jenis
viskometer (Mantoharsono, 2006).
Menurut Respati (1981) pada viskometer yang diukur adalah waktu yang
dibutuhkan dan sejumlah cairan tertentu untuk mengalir melalui pipa kapiler
dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. Cairan dalam jumlah
tertentu di pipet ke dalam viskometer dan cairan dihisap melalui labu pengukur.
Cairan kemudian dibiarkan turun melalui batas-batas yang ditentukan. Cara
tersebut merupakan pengukuran dengan viskometer otswald atau kapiler.
Berdasarkan Hukum Heagen Poiseulle

6
Q = Πr4(P1 – P2)
(2.6)
8 ηL
Keterangan :
Q = Kelajuan cairan (m/s)
π = 3,14 atau 22
7
r = jari-jari tabung (m)
L = Panjang Pipa atau tabung (m)
ΔP = P1 - P2 (N/m²) tekanan
η = Koefisien Viskositas (Ns/m²)

7
BAB III METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum viskositas zat cair adalah sebagai
berikut :
1. Tabung viskositas untuk tempat pengukuran/percobaan viskositas zat cair.
2. Mikrometer, untuk mengukur diameter luas, panjang, dan tebal benda.
3. Stopwatch, untuk menghitung waktu.
4. Neraca/timbangan, untuk menghitung massa bola.
5. Benda padat berbentuk bola (gotri), untuk benda yang dijatuhkan ke dalam zat
cair untuk mengukur kekentalan.
6. Meteran, untuk mengukur panjang.
7. Oli, untuk cairan yang akan diukur kekentalannya.
8. Minyak, untuk cairan yang akan diukur kekentalannya.
9. Gelas ukur 10 ml, untuk mengukur volume cairan.
3.2 Metode Kerja
Metode kerja yang dilakukan pada praktikum viskositas zat cair adalah :
3.2.1 Desain Eksperimen
Desain Eksperimen yang digunakan pada praktikum viskositas zat cair
adalah :
Permukaan Cairan
10 cm
T

S1

S2

S3
Gambar 3.1 Sketsa Pengukuran
(Sumber : Tim Penyusun , 2020)

8
3.2.2 Prosedur Eksperimen
Prosedur yang dilakukan dalam percobaan viskositas zat cair adalah :
1. Menentukan Massa Jenis Bola Logam (gotri)
a) Diambil 10 buah bola logam kecil, bola logam sedang, dan bola logam
besar. Dipastikan bola yang diambil memiliki ukuran massa yang sama.
b) Diukur diameter masing-masing bola logam.
c) Ditimbang massa masing-masing bola logam.

2. Menentukan Massa Jenis Cairan


a) Ditimbang massa gelas ukur tanpa cairan.
b) Diambil cairan sebanyak 10 ml menggunakan gelas ukur.
c) Ditimbang massa cairan tersebut menggunakan neraca.
d) Dihitung massa cairan dari selisih hasil pengukuran pada langkah a dan c.

3. Menentukan Viskositas Cairan


a) Diukur diameter dalam dari tabung dengan menggunakan jangka sorong.
b) Diambil 10 bola kecil yang sudah ditimbang dan diukur diameternya.
c) Diperhatikan kedudukan dari titik T dari tabung percobaan, dimana pada
kedudukan di titik T, bola (Q) dianggap telah mencapai kecepatan
terminalnya.

3.3 Metode Analisis Data


Metode analisis data yang digunakan pada praktikum viskositas zat cair
adalah sebagai berikut :
3.3.1 Tabel
Tabel untuk praktikum viskositas zat cair adalah :
Tabel 3.1 Menentukan Massa Jenis Logam
Ukuran db (cm) V (cm3) (V- ̅ )2 mb (g) (mb-̅̅̅̅)2 Ρb ( ) Δρb

9
Tabel 3.2 Menentukan Massa Jenis Cairan
NO V (ml) ΔV (ml) Carian Mc Δmc ρc Δρc

Tabel 3.3 Menentukan Viskositas Cairan


S=40 cm S=50 cm S=60 cm S=70 cm
Ukuran
t (s) (t- ̅)2 t (s) (t- ̅)2 t (s) (t- ̅)2 t (s) (t- ̅)2

Tabel 3.4 Analisis Data

Jenis Vm (Vm- ΔVm Fk


S (cm) t (s) η Δη
bola (cm/s) ̅̅̅̅̅)2 (cm/s) (1+2,4 )

Tabel 3.5 Viskositas Zat Cair


ρb±Δρb Vm±ΔVm
Jenis Bola η±Δη
(cm/s) (cm/s)

3.3.2 Rumus
Rumus untuk praktikum viskositas zat cair adalah :
1. Menentukan massa jenis bola
̅̅̅̅̅
ρb = (3.1)

2. Menentukan massa jenis cairan


̅̅̅̅̅
ρc = (3.2)

3. Menentukan kecepatan terminal Vm


∑ ̅̅̅̅̅̅
ΔVm = √ (3.3)

10
4. Menentukan viskositas

η= (3,4)

5. Menentukan ralat relatif


I= ×100% (3.5)

6. Menentukan nilai keseksamaan


K = 100% - I (3.6)
7. Menentukan angka penting

AP = 1- log ( ) (3.7)

8. Menentukan FK
Fk = (1+2,4 ) (3.8)

11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Percobaan yang dilakukan menghasilkan data-data sebagai berikut :
Tabel 4.1 Viskositas Zat Cair
ρb±Δρb Vm±ΔVm
Jenis Bola η±Δη
(cm/s) (cm/s)
Kecil 4,416±0,24 94,30±2,5 01,216±0
Sedang 3,142±0 114,35±2,5 1,714±0
Besar 3,1151±0 161,82±2,5 2,231±0

4.2 Pembahasan
Praktikum mengenai viskositas zat cair ini bertujuan untuk menentukan nilai
kecepatan viskositas (kekentalan) zat cair berdasarkan Hukum Stokes. Semakin
kental suatu zat cair, maka semakin besar nilai koefisien viskositasnya. Dalam
praktikum ini, jenis fluida yang digunakan untuk mencari nilai koefisien
viskositasnya adalah oli dan minyak goreng.
Berdasarkan hasil praktikum, massa minyak goreng adalah 8,1 g dalam
volume 10 ml. Sedangkan massa oli adalah sebesar 8,9 g dalam volume yang
sama yaitu 10 ml. Jika dihitung massa jenisnya maka ρc (minyak goreng) adalah
sebesar 0,81 sedangkan ρc (oli) adalah 0,89. Jadi, berdasarkan teori, yang
dijadikan parameter dalam mengukur viskositas zat cair adalah salah satunya
massa jenis cairan. Karena massa jenis oli lebih besar daripada massa jenis
minyak goreng maka viskositas oli lebih besar dibandingkan minyak goreng.
Penetuan kecepatan terminal bendasetelah dilakukan percobaan dapat
dihitung dengan menggunakan rumus (3.3)Rumus tersebut didapat dari penurunan
rumus kecepatan yang sebanding dengan jarak dan berbanding terbalik dengan
waktu yang dibutuhkan pada titik tertentu yang telah ditentukan hasil kecepatan
terminal f pada jarak S1,S2,S3,dan S4 pada percobaan adalah dengan bola yang
lebih kecil misalnya dan lebih kecil jari-jarinya memiliki kecepatan terminal ynag
lebih cepat.

12
Perbandingan kecepatan jarak S1,S2,S3,S4 dipengaruhi oleh jarak.Semakin jauh
jaraknya maka semakin besar juga kecepatannya.Tetapi juga semakin lama
waktunya.Jarak dari S1 sampai S4 semakin besar kecepatanya.terminalnya dari S1
sampai S4 juga semakin besar.
Perbandingan besar diameter bola terhadap kecepatan terminal dan
viskositas zat cair.Berdasarkan percobaan yang dilakukan semakin besar diameter
bola,maka semakin besar juga massa bola dan jari-jarinya.semakin besar bola
maka kecepatan terminalnya lebih lambat,begitupun sebaliknya semakin kecil
bola maka kecepatan terminalnya lebih cepat.Hubungan kecepatan terminal
dengan viskositas zat caiar adalah kecepatan terminal suatu objak berbanding
terbalik dengan viskositas zat cair.Jadi,semakin besar kecepatan terminal bola
maka viskositas zat cair semakin kecil begitupun sebaliknya.

13
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dihasilkan dari percobaan yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Viskositas minyak goreng lebih kecil dibandingkan viskositas oli
2. Kecepatan terminal pada jarak S1,S2,S3 dan S4 adalah semakin besar. Karena
dari jarak S1 sampai S4 jarak semakin jauh sehingga kecepatan terminalnya
juga semakin besar.
3. Semakin besar diameter bola maka semakin kecil kecepatan terminalnya.
Semakin kecil diameter bola maka semakin besar kecepatan terminalnya.
Kecepatan terminal berbanding terbalik dengan viskositas zat cair. Semakin
besar kecepatan terminal maka semakin kecil viskositas zat cair. Semakin kecil
kecepatan terminal maka semakin besar viskositas zat cair.

5.2 Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, sebaiknya sebelum
melakukan praktikum diharapkan praktikan memahami materi dan konsep tentang
viskositas. Praktikan diharapkan lebih teliti dalam melakukan percobaan dan
untuk memperoleh kepastian yang benar-benar teruji kebenarannya, percobaan
dilakukan secara berulang. Praktikan juga diharapkan sungguh-sungguh dalam
melakukan percobaan karena akan berfungsi sewaktu-waktu di kehidupan nyata.

14
DAFTAR PUSTAKA
Heacht , E . 2006 . Teori dan Soal-soal Fisika Universitas . Jakarta : Erlangga.
Martoharsono , Soemanto . 2006 . Biokimia I . Yogyakarta : Universitas Gajah
Mada.
Pujiono , A . 1985 . Mekanika Fluida . Jakarta : Erlangga.
Respaty , H . 1981 . Kimia Dasar Terapan Modern . Jakarta : Erlangga.
Sudarjo , Randy . 2008 . Modul Praktikum Fisika Dasar I . Inderalaya :
Universitas Sriwijaya.
Soedojo , P . 2008 . Fisika Dasar . Yogyakarta : Andi.
Tim Penyusun . 2020 . Petunjuk Praktikum Fisika Dasar . Jember : Unej.
Yulianti , N . 1998 . Kimia Fisika Untuk Universitas . Jakarta : Gramedia.
Zemansky , M . 1962 . Fisika Untuk Universitas I Mekanika Panas . Jakarta :
Erlangga.

15
LAMPIRAN
1. Menentukan Massa Jenis Logam
𝒎𝒃
Ukura 𝒅𝒃 𝑽 𝒄𝒎𝟑) 𝑽 (𝐦𝐛 𝒎𝒃 𝟐 𝑷𝒃 𝒎 𝑷𝒃
n 𝑽 𝟐
(g) 𝑽

0,452 0,092 0,00853 0,41 0


0,452 0,092 0,00853 0,41 0
0,454 0,094 0,00876 0,41 0
0,453 0,093 0,00864 0,41 0
0,454 0,094 0,00876 0,41 0
4,4162863 0,24336
Kecil 0,452 0,092 0,00853 0,41 0 56 2
0,455 0,094 0,00887 0,41 0
0,452 0,092 0,00853 0,41 0
0,452 0,092 0,00853 0,41 0

0,452 0,00853 0
0,092 𝑉̅ = 0,41 𝑚𝑏 =

Ukura 𝑑̅𝑏 = 0,08619


𝑉 0 𝑚𝑏
n = 0=
0,4528 0,049 0,000958 0,85

𝒎𝒃 𝒎
Ukur 𝒅𝒃 𝑽 𝒄𝒎𝟑) 𝑽
(g) (𝐦𝐛 𝒎𝒃 𝟐𝑷𝒃 𝑷𝒃
an (cm) 𝑽 𝟐 𝑽
0,67 0,301 0 0,85 0
0,62 0,238 0 0,85 0
0,66 0,287 0 0,85 0
0,66 0,287 0 0,85 0
0,67 0,301 0 0,85 0
Sedan 3,1420757
0,65 0,275 0 0,85 0 0
g 96
0,67 0,301 0 0,85 0
0,62 0,238 0 0,85 0
0,62 0,238 0 0,85 0
0,62 0 0,85
0,238 𝑉̅ = 0=
𝑑̅𝑏 = 𝑚𝑏
Ukura 0𝑉 𝑚𝑏0
n = 0
0,646 0,141 =
0E+00 0
𝑽 𝒄𝒎𝟑) 𝑽 𝒎𝒃
Ukur 𝒅𝒃 𝑽 𝟐
(g) (𝐦𝐛 𝒎𝒃 𝟐 𝒎 𝑷𝒃
an (cm) 𝑷𝒃
𝑽
0,73 0,389 0 1,21 0E+00 3,1151943
Besar 0
0,73 0,389 0 1,2 0E+00 35

16
0,72 0,373 0 1,21 0E+00
0,73 0,389 0 1,23 0E+00
0,73 0,389 0 1,22 0E+00
0,74 0,405 0 1,21 0E+00
0,73 0,389 0 1,2 0E+00
0,73 0,389 0 1,21 0E+00
0,73 0,389 0 1,23 0E+00

0,73 0 1,2
0,389̅ = 0E+00
=
𝑉
𝑑̅𝑏 = 0𝑉 0E+00
Ukura 𝑚𝑏 = 𝑚𝑏
0,1346666
n = =
0,73 0,204 0 67 0E+00

2. Menentukan massa jenis cairan (1 kali pengukuran)


Massa gelas ukur tanpa cairan , mg = 20,1 g
Massa gelas ukur dengan cairan 10 ml , mgc = 28,2 g (minyak) dan 29 g
(oli)
Massa cairan 10 ml , mc = mgc - mg
Nilai skala terkecil gelas ukur = …… (digunakan untuk menentukan error
dari pengukuran volume minyak/oli)
No. V (ml) ∆V (ml) Cairan mc ∆mc ρc ∆ρc
1,31877740
1 10,05 Minyak 8,1 8,1 0,81
3
10
1,59214080
2 10,05 Oil 8,9 8,9 0,89
3

17
3. Menentukan viskositas cairan
Diameter tabung Dt = 4,89 cm maka R = 2.445 cm

S = 40 cm S = 50 cm S = 60 cm S = 70 cm
Ukuran
t (s) 𝒕 t (s) 𝒕 t (s) 𝒕 t (s) 𝒕
𝟐 𝟐 𝟐 𝟐
0,43 𝒕
1565,7849 0,44 𝒕
2456,1936 0,56 𝒕
3533,1136 0,6 𝒕
4816,36
0,42 1566,5764 0,45 2455,2025 0,66 3521,2356 0,76 4794,1776
S = 40 cm S = 50 cm S = 60 cm S = 70 cm
t (s) 𝒕 t (s) 𝒕 t (s) 𝒕 t (s) 𝒕
𝟐 𝟐 𝟐 𝟐
0,43 𝒕
1565,7849 0,54 𝒕
2446,2916 0,65 𝒕
3522,4225 0,78 𝒕
4791,4084
0,45 1564,2025 0,56 2444,3136 0,67 3520,0489 0,77 4792,7929
0,46 1563,4116 0,51 2449,2601 0,68 3518,8624 0,79 4790,0241
0,45 1564,2025 0,52 2448,2704 0,64 3523,6096 0,8 4788,64
Kecil 0,41 1567,3681 0,53 2447,2809 0,62 3525,9844 0,75 4795,5625
0,4 1568,16 0,54 2446,2916 0,69 3517,6761 0,76 4794,1776
0,49 1561,0401 0,55 2445,3025 0,65 3522,4225 0,76 4794,1776
0,44 1564,9936 0,56 2444,3136 0,64 3523,6096 0,77 4792,7929
= = = =

15651,5 24482,7 35229,0 47950,1

𝑡 𝑡 𝑡 𝑡̅ 𝑡
𝑡̅ = 𝑡̅ = 𝑡̅ = =
0,438 20 0,52 25 0,646 30 0,754 35
S = 40 cm S = 50 cm S = 60 cm S = 70 cm
𝒕 𝒕 𝒕 𝒕
t (s) t (s) 𝟐 t (s) 𝟐 t (s)
𝟐 𝒕 𝒕 𝟐
Sedang 𝒕 𝒕
0,3 1576,09 0,45 2455,2025 0,55 3534,3025 0,62 4813,5844
0,33 1573,7089 0,44 2456,1936 0,54 3535,4916 0,63 4812,1969
0,34 1572,9156 0,47 2453,2209 0,57 3531,9249 0,6 4816,36
0,35 1572,1225 0,43 2457,1849 0,53 3536,6809 0,65 4809,4225
0,3 1576,09 0,44 2456,1936 0,54 3535,4916 0,67 4806,6489
0,3 1576,09 0,41 2459,1681 0,51 3539,0601 0,68 4805,2624
0,31 1575,2961 0,43 2457,1849 0,53 3536,6809 0,69 4803,8761
0,32 1574,5024 0,48 2452,2304 0,58 3530,7364 0,61 4814,9721
0,35 1572,1225 0,42 2458,1764 0,55 3534,3025 0,64 4810,8096
0,3 1576,09 0,45 2455,2025 0,55 3534,3025 0,62 4813,5844
= =
= =
𝑡̅ 𝑡̅ 𝑡̅
̅
𝑡0,32 15745,0 0,442 24560,0 0,545 35349,0 0,641 48106,7
𝑡 𝑡 𝑡
= = =
18
𝑡
=
20 25 30 35
S = 40 cm S = 50 cm S = 60 cm S = 70 cm
t (s) t (s) 𝒕 t (s) 𝒕 t (s)
𝒕 𝟐 𝟐 𝒕
0,2 𝟐 𝒕 𝒕 𝟐
𝒕 𝒕
0,24 1580,8576 0,3 2470,09 0,37 3555,7369 0,45 4837,2025
0,25 1580,0625 0,31 2469,0961 0,35 3558,1225 0,47 4834,4209
Besar 0,21 1583,2441 0,29 2471,0841 0,39 3553,3521 0,48 4833,0304
0,22 1582,4484 0,3 2470,09 0,35 3558,1225 0,49 4831,6401
0,19 1584,8361 0,33 2467,1089 0,36 3556,9296 0,5 4830,25
0,23 1581,6529 0,32 2468,1024 0,4 3552,16 0,48 4833,0304
0,22 1582,4484 0,34 2466,1156 0,39 3553,3521 0,46 4835,8116
0,21 1583,2441 0,32 2468,1024 0,41 3550,9681 0,47 4834,4209
0,24 1580,8576 0,31 2469,0961 0,38 3554,5444 0,46 4835,8116
= = = =
𝑡̅ 𝑡̅ 𝑡̅
14239,7 22218,9 31993,3 43505,6
𝑡 𝑡 𝑡
= = = 𝑡
=
̅
𝑡0,221 20 0,3133 25 0,3778 30 0,4733 35

Menghitung kecepatan terminal dan viskositas zat cair

ρc = 1

∆ρc = 0.0225

𝟐 𝒓
Jenis S Vm 𝐕𝐦 ∆Vm
̅̅̅̅̅̅
𝑽𝒎 ŋ
Bola (cm)
t (s)
(cm/s)
(cm/s Fk (1 +
) 2,4 )
𝑹
ŋ
Kecil 0,44 91,32
40
𝜌𝑏 =
𝜌𝑏 =
4,416 0,52 96,15 1,2222 1,2164007
50 44212,6 2,5 0
3 49
0,243 0,65 92,88
60
70 0,75 92,84

̅𝑚 = =
𝑉
93,30 44212,6

19
Sedan
g 40 0,3 125,00
𝜌𝑏 =
𝜌𝑏 =
3,142 1,3170 1,7147135
50 0,4 113,12 68204,8 2,5 0
6 21
0
60 0,5 110,09
70 0,6 109,20

= 𝑉̅ 𝑚 =
68204,8
114,35
Besar
40 0,22 181,00
𝜌𝑏 =
𝜌𝑏 =
3,1151 140288, 1,3582 2,2316946
50 0,31 159,59 2,5 0
3 8 81
0
60 0,38 158,81
70 0,47 147,90

=
140288, 𝑉̅ 𝑚 =
161,82 3

20

Anda mungkin juga menyukai