Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

SEMESTER GANJIL

VISKOSITAS ZAT CAIR

Oleh :

Nama : Fahreza Nanda Pristanto


NIM : 211910901050
Fakultas/Prodi : Teknik/Teknik Pertambangan
Hari/Tanggal : Senin, 4 Oktober 2021
Nama Asisten : Putri Sifa Habibah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
2021
DAFTAR ISI

COVER i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah 3
2.2 Definisi 4
BAB 3 METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan 7
3.2 Metode Kerja 7
3.2.1 Menentukan Massa Jenis Bola Logam 7
3.2.2 Menentukan Massa Jenis Cairan 8
3.2.3 Menentukan Viskositas Cairan 8
3.3 Metode Analisis Data 9
3.3.1 Rumus Ralat 9
3.3.2 Tabel Pengamatan 10
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil 13
4.2 Pembahasan 16
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan 18
5.2 Saran 18
DAFTAR PUSTAKA 19
Lampiran 20

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
yang berhubungan dengan proses, sikap, dan produk ilmiah. Ilmu fisika
juga merupakan ilmu yang menerapkan prinsip kehidupan sehari – hari.
Salah satu dari cabang ilmu fisika adalah Viskositas. Kekentalan atau
viskositas adalah sifat dari suatu zat cair (fluida) disebabkan adanya
gesekan antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi pada zat cair
tersebut. Gesekan-gesekan inilah yang menghambat aliran zat cair.
Besarnya kekentalan zat cair (viskositas) dinyatakan dengan suatu
bilangan yang menentukan kekentalan suatu zat cair. Hukum viskositas
Newton menyatakan bahwa untuk laju perubahan bentuk sudut fluida yang
tertentu maka tegangan geser berbanding lurus dengan viskositas
(Widyastuti, 2014)
Viskositas atau kekentalan dari suatu cairan adalah satu sifat cairan
yang menentukan besar perlawanan terhadap gaya gesek. Tujuan
mempelajari Viskositas adalah memahami bahwa benda yang bergeser
yang disebabkan oleh kekentalan fluida tersebut. Semakin besar viskosita
suatu cairan, maka cairan tersebut akan semakin sulit mengalir. Salah satu
prinsip yang digunakan untuk karakteristik produk sediaan farmas adalah
prinsip rheologi. Rheologi menurut binghom dan Crawford merupakan
ilmu yang menggambarkan aliran zat cair atau perubahan. Bentuk zat cair
dibawah tekanan.
Pada praktikum “Viskositas Zat Cair” menggunakan benda padat
berbentuk bola (gotri), oli, dan minyak goreng sebagai bahan percobaan.
Prosedur yang dilakukan pada praktikum antara lain menentukan massa
jenis bola logam (gotri), menentukan massa jenis cairan, dan yang terakhir
menentukan viskositas cairan.

iii
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari praktikum “Viskositas Zat Cair”,
diantaranya :
1. Bagaimana pengaruh jarak terhadap nilai kecepatan termal yang
dihasilkan?
2. Bagaimana perbandingan viskositas zat cair antara minyak dan oli?
3. Bagaimana perbandingan diameter bola terhadap kecepatan termal dan
viskositas zat cair?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum “Viskositas Zat Cair”, diantaranya :
1. Praktikan mampu memahami mengenai pengaruh jarak terhadap nilai
kecepatan termal yang dihasilkan.
2. Praktikan mampu memahami mengenai perbandingan viskositas zat cair
antara minyak dan oli.
3. Praktikan mampu memahami mengenai perbandingan diameter bola
terhadap kecepatan termal dan viskositas zat cair.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari percobaan praktikum “Viskositas Zat Cair” adalah
praktikan atau mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep tentang apa
itu viskositas atau kekentalan zat cair. Praktikan atau mahasiswa dapat
menerapkan konsep viskositas zat cair dalam kehidupan sehari-hari. Konsep
viskositas zat cair dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain
pada saat memasukkan oli diesel, memasukkan barang ke dalam suatu wadah
yang diberi minyak. Adapun dalam kesehatan adalah dalam pengentalan
darah.

iv
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah
Ilmu hidrolika muncul karena mengikuti penemuan berbagai hukum dan
lahirnya sejumlah kasus yang punya hubungan dengan keseimbangan &
gerakan fluida. Yang pertama mempelajari hidrolika adalah LEONARDO DA
VINCI (pertengahan abad XV). Berikutnya muncul GALILEO dengan studi
sistematik mengenai 5 dasar-dasar hidrostatika (Subagyo, 2009).
Pada tahun 1643 seorang murid GALILEO bernama TORRICELLI
memperkenalkan hukum tentang aliran-bebas zat cair melewati lubang
(celah). Pada tahun 1650 diperkenalkan hukum distribusi tekanan dalam zat
cair yang dikenal dengan hukum PASCAL. Hukum tentang gesekan dalam
fluida yang mengalir; yang sangat terkenal sampai saat ini dirumuskan oleh
ISAAC NEWTON. Selain itu ia juga dikenal sebagai penemu teori viskositas,
dan pula dasar teori mengenai similaritas hidrodinamik. Menurut hipotesa
Isaac Newton (1686) yang kemudian dibuktikan oleh N. P. Petrov (1883);
regangan geser (shear strain ) tergantung pada jenis fluida dan juga jenis
aliran. Viskositas zat cair sangat dipengaruhi oleh oleh temperatur; berkurang
bila temperature semakin tinggi (Subagyo, 2009).
Dalam sesi berikutnya ditemukan masalah yang memulai abad mekanika
fluida, seperti : pengaruh viskositet fluida; teori similaritas dan berbagai teori
serta hal-hal praktis. Perkembangan seperti itu tercetus akibat tuntutan
masalah produksi dan perkembangan teknologi; sehingga munculah beberapa
pakar :
GEORGE STOKES (1819 – 1903 ).
OSBORNE REYNOLDS (1842 – 1912 ).
NIKOLAI JOUKOWSKI (1847 – 1921 ).
N. PETROV ( 1836 – 1920 ) dll.
STOKES telah menurunkan teori dasar dari aliran fluida yang
memperhitungkan viskositet dan berbagai massalah lainnya. REYNOLDS

v
menetapkan teori SIMILARITAS yang sangat memudahkan kita dalam
menarik kesimpulan dan sistematik dari data-data experimen yang
sebelumnya telah dikumpulkan. REYNODLS juga sebagai pemula dari teori
aliran TURBULENT yang amat sangat rumit itu.

2.2 Definisi
Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cair (fluida) disebabkan adanya
gesekan antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi pada zat cair
tersebut. Gesekan-gesekan inilah yang menghambat aliran zat cair. Menurut
Suprapto (2019) Besarnya kekentalan zat cair (viskositas) dinyatakan dengan
suatu bilangan yang menentukan kekentalan suatu zat cair. Hukum viskositas
Newton menyatakan bahwa untuk laju perubahan bentuk sudut fluida yang
tertentu maka tegangan geser berbanding lurus dengan viskositas.
Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu cairan atau
fluida. Kekentalan merupakan sifat cairan yang berhubungan erat dengan
hambatan untuk mengalir. Beberapa cairan ada yang dapat mengalir cepat
seperti air, alkohol dan bensin mempunyai viskositas kecil. Sedangkan cairan
yang mengalir lambat seperti gliserin, minyak castor dan madu mempunyai
viskositas besar.jadi viskositas tidak lain menentukan kecepatan mengalir
suatu cairan (Yazid, 2005 : 101).
Viskositas dapat dinyatakan sebagai ukuran dari resistensi fluida terhadap
aliran. Viskositas merupakan ciri dari fluida real. Fluida ideal adalah fluida
non viscous atau inviscous (tak kental). Stress geser (shear stress) ada bila
fluida adalah kental. Zat cair yang kental, fluiditasnya rendah. Apabila cairan
kental mengalir terhadap bidang padat maka terjadi perubahan kecepatan
(dalam arah tegak lurus) terhadap arah aliran. Menurut Fahlepy (2010) Makin
dekat lapisan terhadap bidang padat, kecepatan lapisan (v) semakin kecil;
pada y = 0 maka v = 0. Jadi tiap lapisan bergeser terhadap yang lainnya,
sehingga timbul gaya gesek atau gaya geseran. Setiap benda yang bergerak
pada permukaan padat yang kasar akan mengalami gaya gesekan. Analog
dengan hal itu, maka benda yang bergerak dalam zat cair yang kental akan

vi
mengalami gaya gesekan yang disebabkan oleh kekentalan zat cair itu.
Bedanya adalah gaya gesekan pada benda yang bergerak dalam zat cair kental
bergantung pada kecepatan benda. Menurut hukum Stokes, gaya gesekan
yang dialami oleh sebuah bola pejal yang bergerak dalam zat cair yang kental
adalah :

F s=6 π η r v (2.1)

Gambar 2. 1 Sistem gaya pada benda dalam zat cair


Sumber : Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar 1, Penerbit JDS, 2019

Sebuah bola bergerak di dalam sebuah fluida, maka selain gaya gesekan
zat cair dengan bola, ada gaya lain yang bekerja yaitu gaya berat dan gaya
Archimedes. Dengan demikian, maka pada sebuah bola pejal yang bergerak
dalam zat cair yang kental akan mengalami ketiga gaya tersebut atau :

ΣF=W + Fa + F s (2.2)
Hubungan antara kecepatan terminal dengan angka kekentalan (η) dapat
diperoleh dari Hukum Stokes, yaitu :

2 r2 g
v m= ( ρb −ρc ) (2.3)
9 η

vii
Pada persamaan 2.3 dianggap bahwa diameter tabung relative sangaat
besar dibandingkan dengan diameter bola. Apabila diameter tabung tidak
terlalu besar, maka diperlukan faktor koreksi ( F k ) terhadap persamaan 2.3,
yaitu :

r
F k =1+2,4 (2.4)
R

Gambar 2. 2 Sketsa Pengukuran


Sumber : Modul Praktikum Fisika Dasar Viskositas Zat Cair, FMIPA Universitas Jember, 2021

Dengan R adalah jari – jari tabung bagian dalam, sehingga persamaan 2.3
akan berubah menjadi berikut :

2
2 r g
η= ( ρ −ρ ) (2.5)
9 v m Fk b c

viii
BAB 3
METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


Pada kegiatan praktikum “judul praktikum” adapun alat dan bahan yang
digunakan dalam percobaan antara lain sebagai berikut :
- Tabung viskositas 1 set, digunakan sebagai wadah untuk mengukur
viskositas dari bahan percobaan.
- Mikrometer 1 buah, digunakan untuk mengukur diameter bola pejal.
- Stopwatch 1 buah, digunakan untuk menghitung waktu bola pejal saat
dilepaskan sampai jatuh ke dasar tabung viscometer.
- Neraca/timbangan 1 buah, digunakan untuk menimbang gelas ukur, fluida
dan bola pejal.
- Benda padat berbentuk bola (gotri) 1 buah, digunakan sebagai bahan dari
percobaan praktikum.
- Meteran 1 buah, digunakan untuk mengukur jarak.
- Oli 1 buah, digunakan sebagai bahan dari percobaan praktikum.
- Minyak Goreng 1 buah, digunakan sebagai bahan dari percobaan
praktikum.
- Gelas ukur 10 ml 1 buah, digunakan untuk mengukur volume cairan.

3.2 Metode Kerja


Adapun metode percobaan yang digunakan dalam praktikum “Viskotas
Zat Cair”, diantaranya:
3.2.1 Menentukan massa jenis bola logam (gotri)
Prosedur yang dapat dilakukan dalam menentukan massa jenis bola
logam (gotri), dengan langkah – langkah sebagai berikut:
- Bola logam sedang dan bola logam besar diambil 10 buah.

ix
- Bola yang diambil dipastikan memiliki ukuran massa yang sama. Ini
salah satu upaya untuk membuat replika pengukuran yang homogen.
- Diameter masing-masing bola logam diukur.
- Massa masing-masing bola logam ditimbang.

3.2.2 Menentukan massa jenis cairan


- Massa gelas ukur ditimbang tanpa cairan
- Cairan diambil sebanyak 10 ml menggunakan gelas ukur
- Massa cairan tersebut ditimbang menggunakan neraca
- Massa cairan dihitung dari selisih hasil pengukuran pada langkah 1
dan 3.

3.2.3 Menentukan viskositas cairan


- Diameter dalam dari tabung diukur dengan menggunakan jangka
sorong.
- 10 bola kecil yang sudah ditimbang diambil dan diukur diameternya.
- Kedudukan dari titik T dari tabung percobaan diperhatikan, dimana
pada kedudukan di titik T, bola (Q) dianggap telah mencapai
kecepatan terminalnya.
- Titik (S1) yang jaraknya 40 cm ditentukan di bawah titik T
- Bola (Q) dijatuhkan dan dcatat waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak dari titik (T) ke titik S1.
- Sebanyak 10 kali pengulangan menggunakan 10 bola yang sudah
dipersiapkan.
- Bola logam yang sudah dibenamkan di dasar tabung diambil
kembali dengan menggunakan magnet.
- Dikeringkan dengan tisu lalu diulangi 5 – 6 kali untuk jarak S yang
berbeda-beda (S2 = 50 cm, S3 = 60 cm dan S4 = 70 cm), semuanya
dengan ukuran dan massa bola yang sama.

x
- Dilakukan hal yang sama (langkah 2-7) untuk 2 bola kecil lainnya
yang memiliki diameter yang berbeda.

3.3 Metode Analisis Data


Pada praktikum “Viskotas Zat Cair” adapun metode dalam menganalisis
data yang sudah terkumpul, antara lain sebagai berikut:
3.3.1 Rumus Ralat
Adapun rumus ralat yang digunakan dalam percobaan praktikum
“Viskositas Zat cair”, diantaranya :

- Menentukan ralat dari massa jenis bola. Dengan Rumus:

√( ) ( )
2
1 −m 2
∆ ρ b= ( ∆ m ) 2+ ( ∆ V )2 (3.1)
V V
2

- Menentukan ralat dari massa jenis cairan. Dengan Rumus:

∆ ρ c= |V1 ||∆ m|+|−m


V |
|∆ V | 2 (3.2)

- Menentukan ralat dari kecepatan terminal v m. Dengan Rumus:

∆ v m=
√ ∑ ( v m −v m ) 2
n−1
(3.3)

- Menentukan ralat viskositas. Dengan Rumus:

√( ) ( ) ( ) ( )
2 2 2 2
∂η 2 ∂η 2 ∂η 2 ∂η 2
∆ η=
∂ db
( ∆ db) +
∂Vm
( ∆ V m) +
∂ ρb
( ∆ ρb ) +
∂ ρc
( ∆ ρc ) (3.4)

- Menentukan ralat Relatif. Dengan Rumus:


∆η
I= × 100 % (3.5)
η

xi
- Menentukan keseksamaan. Dengan Rumus:
K=100 %−I (3.6)

- Ralat dari massa jenis cairan. Dengan Rumus:

AP=1−log ( ∆ηη ) (3.7)

3.3.2 Tabel Pengamatan


Pengolahan data yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum
“Viskositas Zat Cair” membutuhkan tabel pengamatan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Menentukan Massa Jenis Logam

Ukuran
db
(cm)
V
(cm3)
(V −V )2
mb
(g)
(mb−mb )2 ρ ( mV )
b
∆ ρb

Kecil

d b =¿ Σ= mb=¿ Σ =
V = …..
….. ∆V= ….. ∆ mb =

Ukuran
db
(cm) (cm )
V
3 (V −V )2
mb
(g)
(mb−mb )2 ρ ( mV )
b
∆ ρb

Sedang

d b =¿ Σ= mb=¿ Σ =
V = …..
….. ∆ V= ….. ∆ mb =

xii
Ukuran
db
(cm)
V
(cm3)
(V −V )2
mb
(g)
(mb−mb )2 ρ ( mV )b
∆ ρb

Besar

d b =¿ Σ= mb=¿ Σ =
V = …..
….. ∆V= ….. ∆ mb =

Tabel 3.2 Menentukan Massa Jenis Cairan (1 kali pengukuran)


No V (ml) ∆ V (ml) Cairan mc ∆ mc ρc ∆ ρc
1 Minyak 8,1 g
10
2 Oli 8,9 g

Tabel 3.3 Menentukan Viskositas Cairan


S = 40 cm S = 50 cm S = 60 cm S = 70 cm
Ukuran
t (s) ( t −t )2 t (s) ( t −t )2 t (s) ( t −t )2 t (s) ( t −t )2

Kecil

t= Σ= t= Σ= t= Σ= t= Σ=
….. ∆t= ….. ∆t= ….. ∆ t= ….. ∆ t=
Sedang

xiii
t= Σ= t= Σ= t= Σ= t= Σ=
….. ∆t= ….. ∆t= ….. ∆ t= ….. ∆ t=

Besar

t= Σ= t= Σ= t= Σ= t= Σ=
….. ∆t= ….. ∆t= ….. ∆ t= ….. ∆ t=

Tabel 3.4 Analisis Data


Fk
Jenis S t Vm 2 ∆V m
Bola (cm) (s) (cm/s)
( v m−v m ) (cm/s) 1+2,4
r η ∆η
R
40
Kecil
ρ= 50
∆ ρb = 60
70
vm = Σ=
……. …….
40
Sedang
ρ= 50
∆ ρb = 60
70
vm = Σ=
……. …….
40
Besar
ρ= 50
∆ ρb = 60
70
vm = Σ=
……. …….

Tabel 3.5 Hasil Viskositas Zat Cair


ρ ± ∆ ρb vm± ∆ vm η±∆η
Jenis Bola
(g/cm3) (cm/s) (g/cm3)

xiv
Kecil
Sedang
Besar

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Dari hasil percobaan dalam praktikum “judul praktikum” mendapatkan
data sebagai berikut:
Tabel 4.1 Menentukan Massa Jenis Logam

Ukuran
db
(cm)
V
(cm3)
(V −V )2
mb
(g)
(mb−mb )2 ρ ( mV )
b
∆ ρb

0,452 0,946 10-6 0,41 0


0,452 0,946 9 x 10-6 0,41 0
0,454 0,950 10-6 0,41 0
0,453 0,948 9 x 10-6 0,41 0
0,454 0,950 10-6 0,41 0
Kecil 0,43267
0,452 0,946 2,5 x 10-6 0,41 0 0
0,455 0,952 10-6 0,41 0
0,452 0,946 10-6 0,41 0
0,452 0,946 10-6 0,41 0
0,452 0,946 10-6 0,41 0
𝑑̅𝑏= 𝑉̅= Σ= 5 x 10-5 𝑚̅𝑏= 0,41 Σ= 0
0,947 Δ𝑉= 0 Δ𝑚𝑏= 0
0,453

Ukuran
db
(cm)
V
(cm3)
(V −V )2
mb
(g)
(mb−mb )2 ρ ( )
mb
V
∆ ρb

0,67 1,402 0,0025 0,85 0,000025


0,62 1,298 0,0029 0,86 0,000025
0,66 1,381 0,0084 0,85 0,000025
0,66 1,381 0,00084 0,85 0,000025
0,67 1,402 0,0025 0,88 0,000625 6,7 x
Sedang 0,628968
0,65 1,360 0,00006 0,85 0,000025 10-6
0,67 1,402 0,0025 0,85 0,000025
0,62 1,298 0,0029 0,86 0,000025
0,62 1,298 0,0029 0,85 0,000025
0,62 1,298 0,0029 0,85 0,000025
𝑑̅𝑏= 𝑉̅= Σ=0 mb=¿ Σ = 0,00085
0,646 1,352 Δ𝑉= -0,05 0,855 Δmb=0

xv
Ukuran
db
(cm)
V
(cm3)
(V −V )2
mb
(g)
(mb−mb )2 ρ ( mV )
b
∆ ρb

0,73 1,352 0 1,21 0,000004


0,73 1,528 0 1,20 0,0000144
Besar 0,72 1,528 0 1,21 0,000004 0,793193 1,49 x
0,73 1,528 0 1,23 0,000324 10-8
0,73 1,528 0 1,22 0,000064
0,74 1,528 0 1,21 0,000004
0,73 1,528 0 1,20 0,000004
0,73 1,528 0 1,21 0,000324
0,73 1,528 0 1,23 0,000324
0,73 1,528 0 1,20 0,000144
𝑑̅𝑏= 0,73 𝑉̅= 1,528 Σ= 0 𝑚̅𝑏= Σ= 0
Δ𝑉= 0 1,212 Δ𝑚𝑏= -1

Tabel 4.2 Menentukan Massa Jenis Cairan (1 kali pengukuran)


No V (ml) ∆ V (ml) Cairan mc ∆ mc ρc ∆ ρc
1 10,05 Minyak 8,1 g 8,1 0,81 1,3187
10
2 10,05 Oli 8,9 g 8,9 0,89 1,59214

Tabel 4.3 Menentukan Viskositas Cairan


S = 40 cm S = 50 cm S = 60 cm S = 70 cm
Ukuran
t (s) ( t−t )2 t (s) ( t−t )2 t (s) ( t−t )2 t (s) ( t−t )2
0,43 0,000064 0,44 0,007744 0,56 0,007396 0,60 0,023716
0,42 0,00032 0,54 0,000144 0,66 0,000196 0,76 0,000036
0,43 0,00006 0,53 0,000004 0,65 0,000016 0,78 0,000676
0,45 0,000144 0,56 0,007396 0,67 0,000576 0,77 0,000256
0,46 0,000484 0,51 0,000324 0,68 0,001156 0,79 0,001296
Kecil
0,45 0,000144 0,52 0,000064 0,64 0,000036 0,80 0,002116
0,41 0,000784 0,53 0,000004 0,62 0,000676 0,75 0,000016
0,40 0,001444 0,54 0,000144 0,69 0,001936 0,76 0,000036
0,49 0,002704 0,55 0,00004 0,65 0,000016 0,76 0,000036
0,44 0,000004 0,56 0,007396 0,64 0,000036 0,77 0,000256
Σ= Σ= Σ= Σ=
t= 0,006160 t= 0,016892 t= 0,012040 t= 0,028440
0,44 0,52 0,646 0,754
Δ t = 0,01 Δ t=0,12 Δ t =0,08 Δ t = 0,17
Sedang 0,30 0,0004 0,45 0,000064 0,55 0,000025 0,62 0,00041
0,33 0,0001 0,44 0,0001 0,54 0,000025 0,63 0,000121
0,34 0,0004 0,47 0,0004 0,57 0,000625 0,60 0,001681
0,35 0,0009 0,43 0,0004 0,53 0,000625 0,65 0,000081
0,30 0,0004 0,44 0,0001 0,54 0,000025 0,67 0,000841
0,30 0,0004 0,41 0,0016 0,51 0,002025 0,68 0,001521

xvi
0,31 0,0001 0,43 0,0004 0,53 0,000625 0,69 0,002401
0,32 0 0,48 0,0009 0,58 0,001225 0,61 0,000961
0,35 0,0009 0,42 0,0009 0,55 0,000025 0,64 0,000001
0,30 0,0004 0,45 0,000064 0,55 0,000025 0,62 0,000441
Σ =0,00483 Σ= Σ=
Σ = 0,004
t= t= t= 0,0044 t= 0,0084
0,32 0,442 0,545 0,641 Δt= 0
Δ t =0 Δ t =0 Δt= 0
0,20 0,000441
0,0576 0,000178 0,37 0,00006049 0,45 0,00054444
0,24 0,30
382716 44
0,25 0,0625 0,31 0,0961 0,35 0,1225 0,47 0,2209
0,21 0,0441 0,29 0,0841 0,39 0,1521 0,48 0,2304
Besar 0,22 0,0484 0,30 0,09 0,35 0,1225 0,49 0,2401
0,19 0,0361 0,33 0,1089 0,36 0,1296 0,50 0,25
0,23 0,0529 0,32 0,1024 0,40 0,16 0,48 0,2304
0,22 0,0484 0,34 0,1156 0,39 0,1521 0,46 0,2116
0,21 0,0441 0,32 0,1024 0,41 0,1681 0,47 0,2209
0,24 0,0576 0,31 0,0961 0,38 0,1444 0,46 0,2116
Σ= Σ =0,795777 Σ= Σ=
t= 0,452141 t = 7778 t= 1,15135049 1,81644444
t = 0,47
0,22 0,313 0,38 4 4
Δ t =0,04 Δ t = 0,01 Δ t = 0,03 Δ t = 0,01

Tabel 4.4 Analisis Data


Fk
Jenis S t Vm 2 ∆V m
Bola (cm) (s) (cm/s)
( v m−v m ) (cm/s) 1+2,4
r η ∆η
R
40 40 0,44 91,32
Kecil 50 0,52 96,15 2,5 0,22223 -0,1423 0
50
ρ=
∆ ρb = 60 60 0,65 92,88

70 70 0,75 92,34
v m= Σ = 44212,6
93,30

40 40 0,3 125
Sedang 50 0,4 113,12 2,5 1,31706 -0,615 0
50
ρ=
∆ ρb = 60 60 0,5 40,09

70 70 0,6 109,20
v m= Σ = 68204,8
114,35
Besar 40 40 0,22 181

xvii
2,5 1,3582 -0,056 0

ρ= 50 50 0,31 159,59
∆ ρb = 60 60 0,38 158,81

70 70 0,47 147,90
v m= Σ = 140288,3
161,82

Tabel 4.5 Hasil Viskositas Zat Cair


ρ ± ∆ ρb vm± ∆ vm η±∆η
Jenis Bola
(g/cm3) (cm/s) (g/cm3)
Kecil 4,416 ± 0,24 94,30 ± 2,5 1,216 ± 0
Sedang 3,142 ± 0 144,35 ± 2,5 1,714 ± 0
Besar 3,115 ± 0 161,82 ± 2,5 2,231 ± 0

4.2 Pembahasan
Percobaan praktikum “Viskositas Zat Cair” disini membahas tentang
kekentalan zat cair dengan beberapa prosedur. Pada praktikum ini
menggunakan prinsip bola jatuh. Pengaruh jarak terhadap nilai kecepatan
termal dapat dilihat dari hasil yang tersedia di tabel 4.4. Contoh pada bola
kecil, pada jarak 40 cm menghasilkan kecepatan termal sebesar 0,44 cm/s,
sedangkan pada jarak yang lebih jauh seperti pada jarak 60 cm menghasilkan
kecepatan termal sebesar 0,65 cm/s. Hal tersebut juga terjadi pada bola sedang
dan bola besar. Keduanya juga memiliki besar kecepatan termal yang lebih
besar saat memiliki jarak yang lebih jauh. Dapat diartikan bahwa jarak sangat
mempengaruhi dari kecepatan termalnya dapat dikatakan juga jaraknya
berbanding lurus terhadap kecepatan termal dan juga dapat disimpulkan
bahwa semakin jauh jaraknya maka akan semakin besar juga nilai kecepatan
termalnya.
Pada praktikum “Viskositas Zat Cair ” terdapat 2 media cairan yang
digunakan diantaranya minyak dan oli. Keduanya memiliki tingkat kekentalan
zat cair yang berbeda-beda. Pada percobaan menggunakan minyak dengan
bola yang memiliki diameter yang sama, jika dibandingkan menggunakan

xviii
cairan oli, cairan oli memiliki tingkat viskositas yang lebih besar daripada
menggunakan minyak. hal tersebut juga terjadi pada bola yang memiliki
diameter yang lebih besar oli tetap memiliki tingkat viskositas yang lebih
besar daripada menggunakan minyak.
Prosedur percobaan pada praktikum “Viskositas Zat Cair” yang terakhir
untuk perbandingan diameter bola percobaan terhadap kecepatan termal dan
viskositas/kekentalan zat cair, dapat dilihat dari tabel 4.4 dan 4.5. Pada tabel
4.4 dan 4.5 terdapat hasil dari beberapa percobaan dengan diameter bola dan
jarak yang berbeda – beda. Pada tabel 4.4 dalam hasil kecepatan termal dari
bola kecil pada jarak yang sama sebagai contoh pada jarak 50 cm tertera hasil
kecepatan termal bola kecil menghasilkan nilai 0,52 cm/s sedangkan pada
bola yang lebih besar seabagai contoh bola besar pada jarak yang sama
menghasilkan nilai sebesar 0,31 m/s. Dapat dikatakan bahwa nilai diameter
berbanding terbalik dengan kecepatan termalnya. Pada tabel 4.5 dalam hasil
viskositas zat cair dari bola kecil tertera menghasilkan nilai sebesar 1,216 ± 0
g/cm3, sedangkan pada diameter dari bola yang lebih besar seperti contoh
pada bola besar tertera 2,231 ± 0 g/cm3. Dapat dikatakan bahwa besarnya
diameter bola berbanding lurus dengan hasil dari viskositas zat cairnya.
Kedua data hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin kecil
diameter bola maka akan semakin kecil juga nilai viskositas zat cairnya dan
semakin besar diameter bola maka akan semakin kecil nilai kecepatan
termalnya.

BAB 5
PENUTUP

xix
5.1 Kesimpulan
Dari semua hasil data yang sudah diambil dari percobaan praktikum
“Viskositas Zat Cair” dapat ditarik kesimpulan bahwa :
- Pengaruh jarak memiliki nilai yang berbanding lurus dengan kecepatan
termalnya.
- Percobaan menggunakan oli memiliki tingkat viskositas atau kekentalan
yang lebih besar daripada menggunakan minyak.
- Nilai diameter bola percobaan memiliki nilai yang berbanding terbalik
dengan kecepatan termalnya dan nilai diameter bola percobaan memiliki
nilai yang berbanding lurus dengan nilai viskositasnya.

5.2 Saran
Dalam kegiatan praktikum “Viskositas Zat Cair” praktikan sebaiknya
lebih memperhatikan dengan seksama pada saat pemutaran video praktikum.
Praktikan sebaiknya juga memahami konsep kekentalan dari zat cair sehingga
dapat direpresentasikan dalam kehidupan sehari-hari. Saat praktikum
berlangsung sebaiknya praktikan lebih aktif dan ketika ada yang masih
kebingungan atau belum paham praktikan dapat bertanya langsung kepada
asisten dengan santun, sopan dan beretika.

DAFTAR PUSTAKA

xx
Fahlepy. 2010. Koefisien Kekentalan Zat Cair. Makassar : FMIPA Universitas
Negeri Makassar
Sinala. 2016. Farmasi Fisik. Jakarta Selatan : Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Subagyo. 2009. Mekanika Fluida I. Banjar Baru : Universitas Lambung
Mangkurat
Suprapto. 2019. Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar 1. Surabaya : Penerbit
JDS
Tim Penyusun. 2021. Modul Praktikum Fisika Dasar Viskositas Zat Cair .
Jember : FMIPA Universitas Jember
Widyastuti. 2014. Viskositas. Tangerang : Sekolah Tinggi Farmasi
Muhammadiyah Tangerang
Yazid. 2005. Kimia Fisika untuk Paramedis. Yogyakarta : Andi

LAMPIRAN

xxi
TABEL PENGAMATAN
VISKOSITAS

1. Menentukan Massa Jenis Logam


db V (𝑽 − 𝑽̅)𝟐 mb (𝒎𝒃−𝒎̅𝒃)𝟐 𝒎̅𝒃 ∆ρb
(cm) (cm3) (g) 𝝆𝒃( ̅
Ukuran
)
𝑽
0,452 0,946 10-6 0,41 0

0,452 0,946 9 x 10-6 0,41 0

0,454 0,950 10-6 0,41 0

0,453 0,948 9 x 10-6 0,41 0

0,454 0,950 10-6 0,41 0


Kecil 0,43267
0,452 0,946 2,5 x 10-6 0,41 0 0
0,455 0,952 10-6 0,41 0

0,452 0,946 10-6 0,41 0

0,452 0,946 10-6 0,41 0

0,452 0,946 10-6 0,41 0

𝑑̅𝑏= 𝑉̅= Σ= 5 x 10-5 𝑚̅𝑏= Σ= 0


0,453 0,947 Δ𝑉= 0 0,41 Δ𝑚𝑏= 0
db V (𝑉 − 𝑉̅)2 mb (𝑚𝑏−𝑚̅𝑏)2 𝑚̅𝑏
(cm) (cm3) (g) 𝜌𝑏( ̅
Ukuran ∆ρb
)
𝑉
0,67 1,402 0,0025 0,85 0,000025

0,62 1,298 0,0029 0,86 0,000025

0,66 1,381 0,0084 0,85 0,000025

Sedang 0,66 1,381 0,00084 0,85 0,000025 0,628968


0,67 1,402 0,0025 0,88 0,000625
6,7 x
0,65 1,360 0,00006 0,85 0,000025 10-6
0,67 1,402 0,0025 0,85 0,000025

xxii
0,62 1,298 0,0029 0,86 0,000025

0,62 1,298 0,0029 0,85 0,000025

0,62 1,298 0,0029 0,85 0,000025

𝑑̅𝑏= 𝑉̅= Σ= 0 𝑚̅𝑏= Σ= 0,00085


0,646 1,352 Δ𝑉= -0,05 0,855 Δ𝑚𝑏= 0

db V (𝑽 − 𝑽̅)𝟐 mb (𝒎𝒃−𝒎̅𝒃)𝟐 𝒎̅𝒃 ∆ρb


(cm) (cm3) (g) 𝝆𝒃( ̅
Ukuran
)
𝑽
0,73 1,352 0 1,21 0,000004

0,73 1,528 0 1,20 0,0000144

0,72 1,528 0 1,21 0,000004

0,73 1,528 0 1,23 0,000324

0,73 1,528 0 1,22 0,000064


Besar 0,793193 1,49 x
0,74 1,528 0 1,21 0,000004 10-8
0,73 1,528 0 1,20 0,000004

0,73 1,528 0 1,21 0,000324

0,73 1,528 0 1,23 0,000324

0,73 1,528 0 1,20 0,000144

𝑑̅𝑏= 0,73 𝑉̅= 1,528 Σ= 0 𝑚̅𝑏= Σ= 0


Δ𝑉= 0 1,212 Δ𝑚𝑏= -1

2. Menentukan massa jenis cairan (1 kali pengukuran)


Massa gelas ukur tanpa cairan , mg = 20,1 g

Massa gelas ukur dengan cairan 10 ml , mgc = 28,2 g (minyak) dan 29 g (oli)

Massa cairan 10 ml , mc = mgc - mg

xxiii
Nilai skala terkecil gelas ukur = …… (digunakan untuk menentukan error dari
pengukuran volume minyak/oli)

No. V (ml) ∆V (ml) Cairan mc ∆mc ρc ∆ρc


1. 10 10,05 Minyak 8,1 g 8,1 0,81 1,3187
2. 10,05 Oli 8,9 g 8,9 0,89 1,59214

3. Menentukan viskositas cairan


Diameter tabung Dt = 4,89 cm maka R= ......... cm
S = 40 cm S = 50 cm S = 60 cm S = 70 cm
Ukura n (𝒕 −
t (s) t (s) (𝒕 − 𝒕̅)𝟐 t (s) (𝒕 − 𝒕̅)𝟐 t (s) (𝒕 − 𝒕̅)𝟐
𝒕̅)𝟐
0,00006 4 0,007744 0,56 0,007396 0,60 0,023716
0,43 0,44
Kecil 0,42 0,00032 0,54 0,000144 0,66 0,000196 0,76 0,000036
0,43 0,00006 0,53 0,000004 0,65 0,000016 0,78 0,000676

Ukura n S = 40 cm S = 50 cm S = 60 cm S = 70 cm
(𝒕 −
t (s) t (s) (𝒕 − 𝒕̅)𝟐 t (s) (𝒕 − 𝒕̅)𝟐 t (s) (𝒕 − 𝒕̅)𝟐
𝒕̅)𝟐
0,00014 4 0,007396 0,67 0,000576 0,77 0,000256
0,45 0,56
0,00048 4 0,000324 0,68 0,001156 0,79 0,001296
0,46 0,51
0,00014 4 0,000064 0,64 0,000036 0,80 0,002116
0,45 0,52
0,00078 4 0,000004 0,62 0,000676 0,75 0,000016
0,41 0,53
0,00144 4 0,000144 0,69 0,001936 0,76 0,000036
0,40 0,54
0,00270 4 0,00004 0,65 0,000016 0,76 0,000036
0,49 0,55
0,00000 4 0,007396 0,64 0,000036 0,77 0,000256
0,44 0,56
Σ= Σ=0,016892 Σ= Σ=
0,00616 𝑡̅ = 0,012040 𝑡̅ = 0,028440
𝑡̅ = 0,44 0 𝑡̅ = 0,52 0,64 0,75
Δ𝑡= 0,01 Δ𝑡 = 0,12 6 Δ𝑡=0,08 4 Δ𝑡= 0,17

xxiv
0,30 0,0004 0,45 0,000064 0,55 0,000025 0,62 0,00041
0,33 0,0001 0,44 0,0001 0,54 0,000025 0,63 0,000121
0,34 0,0004 0,47 0,0004 0,57 0,000625 0,60 0,001681
0,35 0,0009 0,43 0,0004 0,53 0,000625 0,65 0,000081
0,30 0,0004 0,44 0,0001 0,54 0,000025 0,67 0,000841
Sedan g
0,30 0,0004 0,41 0,0016 0,51 0,002025 0,68 0,001521
0,31 0,0001 0,43 0,0004 0,53 0,000625 0,69 0,002401
0,32 0 0,48 0,0009 0,58 0,001225 0,61 0,000961
0,35 0,0009 0,42 0,0009 0,55 0,000025 0,64 0,000001
0,30 0,0004 0,45 0,000064 0,55 0,000025 0,62 0,000441
Σ= Σ=0,00483 Σ= Σ=
𝑡̅ = 𝑡̅ =
𝑡̅ = 0,004 𝑡̅ = 0,0044 0,0084
0,54 0,64
0,32 Δ𝑡= 0 0,442 Δ𝑡=0 Δ𝑡= 0 Δ𝑡= 0
5 1
0,00044 1
0,20
0,0576 0,000178 0,37 0,000060493827 0,45 0,00054444 44
0,24 0,30
16
0,25 0,0625 0,31 0,0961 0,35 0,1225 0,47 0,2209
0,21 0,0441 0,29 0,0841 0,39 0,1521 0,48 0,2304
Besar 0,22 0,0484 0,30 0,09 0,35 0,1225 0,49 0,2401
0,19 0,0361 0,33 0,1089 0,36 0,1296 0,50 0,25
0,23 0,0529 0,32 0,1024 0,40 0,16 0,48 0,2304
0,22 0,0484 0,34 0,1156 0,39 0,1521 0,46 0,2116
0,21 0,0441 0,32 0,1024 0,41 0,1681 0,47 0,2209
0,24 0,0576 0,31 0,0961 0,38 0,1444 0,46 0,2116
𝑡̅ = Σ= 𝑡̅ = Σ= 𝑡̅ = Σ= 𝑡̅ = Σ=
S = 40 cm S = 50 cm S = 60 cm S = 70 cm
Ukura n (𝒕 −
t (s) t (s) (𝒕 − 𝒕̅)𝟐 t (s) (𝒕 − 𝒕̅)𝟐 t (s) (𝒕 − 𝒕̅)𝟐
𝒕̅)𝟐
0,22 0,45214 0,313 0,79577777 0,38 1,151350494 0,47 1,81644444
1 78 4
Δ𝑡=0,0 4 Δ𝑡= 0,01 Δ𝑡= 0,03 Δ𝑡= 0,01

II. TABEL ANALISIS DATA

Menghitung kecepatan terminal dan viskositas zat cair

xxv
ρc =
∆ρc =

Jenis Bola S (cm) t vm (𝒗𝒎−𝒗̅𝒎)𝟐 Δvm 𝑭𝒌 η Δη


(s) (cm/s) (cm/s) 𝒓
(𝟏 + 𝟐, 𝟒 )
𝑹
Kecil 40 0,44 91,32 44212,6
ρb= ∆ρb=
50 0,52 96,15 44212,6 2,5 0,22223 -0,1423 0
60 0,65 92,88 44212,6
70 0,75 92,34 44212,6
𝑣𝑚̅= Σ= 44212,6
93,30
Sedang 40 0,3 125 68204,8
ρb= ∆ρb=
50 0,4 113,12 68204,8 2,5 1,31706 -0,615 0
60 0,5 40,09 68204,8
70 0,6 109,20 68204,8
𝑣𝑚̅= Σ= 68204,8
114,35
Besar 40 0,22 181 140288,3
ρb= ∆ρb=
50 0,31 159,59 140288,3 2,5 1,3582 -0,056 0
60 0,38 158,81 140288,3
70 0,47 147,90 140288,3
𝑣𝑚̅= Σ= 140288,3
161,82

RUMUS-RUMUS YANG DIGUNAKAN

xxvi
1. Menentukan massa jenis bola
𝑚̅𝑏
𝜌𝑏 𝑉̅

2. Menentukan massa jenis cairan


𝑚̅𝑐
𝜌𝑐= 𝑉̅

𝜕𝜌𝑐 𝜕𝜌𝑐 1 𝑚
Δ𝜌𝑐= | 𝜕𝑚| |∆𝑚| + | 𝜕𝑉 | |∆𝑉| = |𝑉 | |∆𝑚| + |− 𝑉 2 | |∆𝑉|

∆𝑚 = × 𝑛𝑠𝑡

∆𝑉 = × 𝑛𝑠𝑡

3. Menentukan kecepatan terminal 𝑣𝑚

∑(𝑣𝑚 − 𝑣𝑚 )2 ̅
Δ𝑣𝑚 = √
𝑛−1

4. Menentukan viskositas

𝑟2𝑔 (𝑑2𝑏)2 𝑔 (𝑑𝑏)2𝑔


𝜂= (𝜌𝑏−𝜌𝑐) = (𝜌𝑏−𝜌𝑐) = (𝜌𝑏−𝜌𝑐)
𝑣𝑚𝐹𝑘 𝑣𝑚𝐹𝑘 𝑣𝑚𝐹𝑘

𝐹𝑘
𝑅

2 2 2 2
𝜕𝜂 𝜕𝜂 𝜕𝜂 𝜕𝜂
∆𝜂 = √ ( ) (∆𝑑𝑏 )2 + ( ) (∆𝑣𝑚 )2 + ( ) (∆𝜌𝑏 )2 + ( ) (∆𝜌𝑐 )2
𝜕𝑑𝑏 𝜕𝑣𝑚 𝜕𝜌𝑏 𝜕𝜌𝑐

xxvii
………… (silahkan diturunkan)

dimana db : diameter bola

r : jari-jari bola
R : jari-jari tabung
Fk : faktor koreksi

5. Menentukan Ralat Relatif, Keseksamaan dan Angka Penting :

∆𝜂
𝐼= × 100%
𝜂

𝐾 = 100% − 𝐼
∆𝜂
𝐴𝑃 = 1 − log ( )
𝜂

III. TABEL HASIL


4.1 Hasil

Tabel 4.1 Viskositas at cair


Jenis bola ρb ± ∆ρb (g/cm3) vm ±∆vm (cm/s) η±∆η
(……….)
Kecil 4,416 ± 0,24 94,30 ± 2,5 1,216 ± 0
Sedang 3,142 ± 0 144,35 ± 2,5 1,714 ± 0
Besar 3,115 ± 0 161,82 ± 2,5 2,231 ± 0

4.2 Pembahasan

Silahkan jawab tugas laporan resmi

09 Oktober 2021

Putri Sifa Habibah

xxviii
xxix

Anda mungkin juga menyukai