VISKOSITAS FLUIDA
DISUSUN OLEH:
MUHAMAD IRFAN LA MUJU 09320220254
MUHAMAD IRFAN LA MUJU 09320220254
IRPAN 09320220254
NAYA YULAIKHA TOPE 09320220260
ANDHIKA PUTRA ERLANGGA MAJID 09320220266
FREKUENSI VI / 5A
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
MAKASSAR
2022
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
Viskostas adalah besaran yang mengukur kekentalan fluida atau dengan kata
lain viskositas merupakan nilai kekentalan fluida. Kekentalan pada suatu zat cair
seperti yang diketahui benda berbeda – beda seperti air dan sirup dimana sirup
lebih kental dari air, dan apakah ada laju benda yang melewati zat alir dengan
kekentalan yang berbeda. Pengukuran tingkat kekentalan zat cair yang umum dan
paling sederhana yang kita ketahui adalah dengan menggunakan konsep hukum
stokes. Pengukuran viskositas zat cair dengan hukum hukum stokes, atau sering
disebut falling viscometer. Selama ini, experimen menentukan viskositas zat cair
dengan hukum stokes masih menggunakan cara manual, yaitu perhitungan waktu
masih mengandalkan penglihatan manusia dan stopwatch. Dengan demikian,
dibutuhkan alat ukur sederhana yang dapat mengatasi kekurangan ini. Alat ukur
viskositas yang saat ini beredar dipasaran memiliki harga yang sangat mahal
sehingga kebanyakan masyarakat memilih alih dengan pengetahuan yang sedikit
mengenai viskositas pada lebel minyak pelumas (Abdullah, 2016).
Penelitian yang akan dilakukan adalah dengan dengan menggunakan metode
pengukuran, komponen dan pengrograman yang berbeda. Pada penelitian ini akan
digunakan Led inframerah sebagai pemancar dari fotodioda sebagai penerimaan
sinar inframerah (receiver) yang diletakkan sejajar horizontal. Digunakannya Led
dan fotodioda pada perancangan ini karena harga komponen yang murah sehingga
dapat menekan biaya pembuatan alat. Suhu akan di ubah – ubah kemudian di ukur
viskositasnya. Sinyal yang dihasilkan dari sensor fotodioda berupa tegangan yang
bergantungan pada intensitas inframerah yang diterima, komprator akan mengolah
sinyal tegangan tersebut sebelum diolah oleh mikrometer AVR ATMega16.
Fluida yang akan diukur ditempatkan pada celah kedua silinder
Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan
gesekan antara molekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan
yang mudah mengalir, dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah. Semua
jenis zat cair dikelompokkan ke dalam viskositas karena dapat mengalir.
Fs= 6 π ηr V .................................................................................(5.2.1)
Jika sebuah berbentuk bola dan mempunyai rapat massa dilepaskan pada
permukaan zat cair tanpa laju awal, bola tersebut mula – mula akan mendapat
percepatan. Dengan berbentuk besarnya laju bola maka gaya stokes pada bola
tersebut akan bertambah besar pula sehingga pada suatu ketika bola tersebut
akan bertambah besar pula, sehingga pada suatu ketika bola tersebut akan
bergerak dengan laju konstan, yaitu pada saat terjadi kesetimbangan antara gaya
berat, gaya apung, dan gaya stokes pada bola tersebut. Jika bola tersebut telah
Untuk menentukan kekentalan suatu zat cair dapat digunakan dengan cara:
1. Cara Ostwald/Kapiler
Viskositas dari cairan yang ditentukan dengan mengukur yang dibutuhkan
bagi cairan tersebut untuk lewat diantara dua tanda ketika mengalir karena
gravitas melalui viscometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji
dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya
sudah diketahui (biasanya air) untuk lewat dua tanda tersebut (Lutfy, 2007).
Berdasarkan hukum heagen Poiseuille, didapat persamaan sebagai berikut
8µLQ
ΔP = ..............................................................................(5.2.5)
π𝑅
Keterangan : ΔP = Selisih tekanan, µ = viskositas dinamis (Ns/m2), L = p
panjang pipa (m), Q = laju aliran (m/s), R = radius pipa (r).
Hukum Poiseulille juga digunakan untuk menentukan distirbusi kecepatan
dalam arus laminer yang melalui pipa silindris dan untuk menentukan berapa
jumlah cairan yang keluar perdetik (Sarojo, 2006).
VISKOSITAS FLUIDA (Halaman)
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2. Cara Hooper
Berdasarkan hukum stokes pada kecepatan bola terjadi keseimbangan
sehingga gaya gesek = gaya berat = gaya Archimedes. Prinsip kerjanya adalah
menggelindingkan bola (yang terbuat dari kaca) melalui tabung gelas yang berisi
zat cair yang diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga
resiprok sampel. Berdasarkan hukum stokes yaitu pada saat kecepatan bola
maksimum, terjadi keseimbangan sehingga gaya gesek sama dengan gaya berat
Archimedes. Dalam fluida regangan geser selalu bertambah dan tanpa batas
sepanjang tegangan pada laju perubahannya. Laju perubahan regangan disebut
juga tegangan (D.YOUNG, 2009).
Laju perubahan regangan geser = laju regangan rumus yang diatas dapat
didefinisikan viskositas fluida, dinotasikan dengan η (eta), sebagai rasio
tegangan geser dan laju regangan:
η = Tegangan geser/ laju regangan
Mempelajari gerak bola yang jatuh ke dalam fluida kental, walaupun
ketika itu hanya untuk mengetahui bahwa gaya kekentalan pada sebuah bola
tertentu didalam suatu fluida tertentu berbdandingan dengan kecepatan
relatifnya. Bila fluida sempurna yang viskositasnya nol mengalir melewati
sebuah bola, apabila sebuah bola bergerak dalam fluida yang diam, garis – garis
arusnya akan berbentuk suatu pola yang simetris sempurna di sekililing bola itu.
Tekanan terhadap sembarang titik permukaan bola yang menghadap arah alir
datang tepat sama dengan tekanan terhadap titik lawan. Titik tersebut pada
permukaan bola yang menghadap kearah aliran (Sudarjo, 2008).
3. Viscometer Cone dan Plate
Cara pemakainnya adalah sampel yang ditetapkan di tengah – tengah
papan, kemudian dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut yang
digerakkan oleh motor dengan bermacam – macam kecepatan dan sampelnya
digeser didalam ruang sempit diantara papan yang diam dan kemudian kerucut
yang itu berputar (Bird, 1993).
4. Viscometer Brookfield
Pada viscometer ini nilai viskositas didapatkan dengan mengukur gaya
putar sebuah rotor silinder yang dicelupkan ke dalam sampel. Viskometer
Kamera digital adalah alat untuk membuat gambar dari objek untuk
selanjutnya dibiaskan melalui sensor CCD (ada juga yang menggunakan sensor
MOS) yang hasilnya disimpan secara digital maka hasil rekaman gambar ini
harus diolah menggunakan pengolah digital pula semacam computer atau mesin
cetak yang dapat membaca media simpan digital tersebut.
Kamera digital ini digunakan untuk merekam gerak benda ke dalam
bentuk video. Video digital pada dasarnya tersusun atas serangkaian frame yang
ditampilkan dengan kecepatan tertentu (frame/detik). Jika laju frame yang cukup
tinggi, maka mata manusia melihatnya sebagai rangkain yang kontinyu. Suatu
Video tersebut cukup sulit untuk dianalisis karena benda bergerak dengan cepat
sehingga mata kesulitan untuk menentukan suatu posisi benda, maka hasil video
rekaman tersebut harus diekstrak terlebih dahulu menggunakan software video
converter to jpg (Academia, education 2019).
2.4 Fluida
Definis yang lebih tepat untuk membedakan zat padat dengan fluida adalah
dari karateristik deformal bahan – bahan tersebut. Zat padat dianggap sebagai
bahan yang menunjukkan reaksi deformasi yang terbatas ketika menerima atau
mengalami suatu gaya geser (shear). Sedanglan fluida memperlihatkan
fenomena sebagai zat yang terus menerus berubah bentuk apabila mengalami
tekanan geser, dengan kata lain yang dikategorikan sebagai fluida adalah suatu
zat yang tidak mampu menahan tekanan geser tanpa berubah bentuk.
Fluida dibagi dua bagian, yaitu cairan dan gas. Cairan bila ditempatkan di
suatu tempat maka cairan itu akan mengambil tempat sesuai dengan bentuk
tempatnya dan permukaan terbentuk suatu batas dengan bentuk tempatnya dan
permukaan terbentuk suatu batas dengan udara terbuka. Gas dapat mengembang
mengisi seluruh ruangan tempat tinggalnya dan tidak membentuk batas tertentu
seperti cairan. Perbedaan antara benda padat dan cairan ialah:
VISKOSITAS FLUIDA (Halaman)
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
a. Pada batas elastis tertentu, penambahan benda padat sedemikian rupa
sehingga regangan (strain) berbanding lurus dengan tegangan (stress).
b. Regangan pada benda padat tidak tergantung dari waktu lamanya gaya
bekerja dan apabila batas elastis dari bemda padat itu tidak dilampui maka
bila gaya itu tidak bekerja lagi, perubahan bentuk pun menghilang dan
kembali ke bentuk semula, sedangkan pada zat cair akan terus berlangsung
perubahan bentuknya selama gaya bekerja dan tidak kembali ke keadaan
bentuk semua bila gaya tersebut tidak bekerja lagi.
Viskositas suatu fluida merupakan ukuran tekanan suatu fluida deformasi
atau perubahan bentuk. Viskositas dinyatakan sebagai aliran fluida yang
merupakan gesekan antar molekul – molekul cairan yang mudah mengalir, dapat
dikatakan memiliki viskositas yang rendah dan sebaliknya bahan – bahan yang
sulit mengalir dikatakan viskositas tinggi.
T = µ (dc / dy ) ...........................................................................(5.2.7)
a.) Tekanan
Fluida diam adalah zat alir yang tidak dalam kondisi bergerak. Contohnya
air dalam gelas dan air dalam bak mandi. Cabang ilmu fisika yang mempelajari
fluida diam disebut Hidrostatistika, sedangkan yang mempelajari fluida bergerak
disebut sebagai Hidrodinamika. Hidrodinamika yang khusus mempelajari aliran
gas dan udara dinamakan Aerodinamika.
b.) Tekanan Hidrostatis
Fluida yang berada dalam suatu wadah memiliki berat akibat pengaruh
gravitasi bumi. Berat fluida menimbulkan tekanan pada setiap bidang
permukaan yang bersinggungan dengannya. Besarnya tekanan bergantung pada
besarnya gaya dan luas bidang tempat gaya bekerja. Tekanan zat cair yang hanya
disebabkan oleh beratnya sendiri disebut tekanan hidrostatis.
P1 = P2
............................................................................(5.2.10)
F1 = A1 = F2 : A2
F = (W/g) .......................................................................................(5.2.14)