Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
VISKOSITAS FLUIDA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Viskositas ( kekentalan ) fluida (zat alir)menyatakan gesekan didalam fluida.


Artinya jika fluida berkekentalan besar, besar pula gaya gesekannya. Gaya gesekan
itu dapat terjadi antara fluida dan fluida dengan dinding wadahnya. Dikenal lambang
η yang bermakna koefisien viskositas (kekentalan). Setiap zat cair mempunyai
karakteristik yang khas, berbeda suatu zat cair dengan zat cair yang lain. Oli sebagai
salah satu contoh zat cair yang dapat kita lihat lebih kental dari minyak kelapa.
Setiap zat cair ini memiliki nilai kekentalan yang disebut viskositas yang berbeda-
beda.Viskositas adalah ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya
gesekan di dalam fluida. Semakin besar viskositas fluida, maka semakin sulit suatu
benda bergerak di dalam fluida tersebut. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh
gaya kohesi antara molekul zat cair. Sedangkan dalam gas, viskositas timbul sebagai
akibat tumbukan antara molekul gas.Viskositas terjadi terutama karena adanya
interaksi antara molekul-molekul cairan (Erizal, 2011)

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Instruksi Umum(TIU)
Mahasiswa dapat memahami :
1. Konsep fisika/mekanika mengenai kekentalan (viskositas)
2. Bahwa gesekan yang dialami oleh suatu benda yang bergerak yang
bergerak dalam fluida adalah disebabkan oleh kekentalan fluida tersebut.
1.2.2 Tujuan Instruksi Khusus (TIK)
Mahasiswa dapat memahami :
1. Menggunakan prinsip keseimbangan gaya stokes, gaya apung dan gaya
berat pada suatu benda dalam fluida.

TRI AYU ANGRAENI


091 2018 0044
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
VISKOSITAS FLUIDA

2. Mengamati pengaruh gesekan yang dialami oleh suatu benda yang


bergerak dalam fluida yang disebabkan oleh fluida tersebut.
3. Menerapkan faktor koreksi pada laju bola yang jatuh
4. Menentukan Viskositas Fluida

TRI AYU ANGRAENI


091 2018 0044
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
VISKOSITAS FLUIDA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Setiap benda yang bergerak fluida, akan mendapatkan gaya gesekan yang
disebabkan oleh kekentalan fluida tersebut. Besar gaya gesekan tersebut sebanding
dengan laju relatif benda tersebut terhadap fluida.

Gambar 5.2.1. Peraga Viskositas Fluida

𝐿
Fs = Konstant,𝑉 = 𝑡 ............................................................................................(5.2.1)

Khusus untuk benda yang berbentuk bola dan bergerak didalam fluida yang tetap
sifat-sifatnya, besarnya gaya yang dialami dirumuskan sebagai berikut :

Fs = 6 𝜋ɳrv...........................................................................................................(5.2.2)

Dimana :

Fs = Gaya gesek yang bekerja pada bola (N)

ɳ = Viskositas Fluida (Ns)

TRI AYU ANGRAENI


091 2018 0044
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
VISKOSITAS FLUIDA

r = Jari- jari bola (m)

V = Laju relatif bola terhadap fluida (m/s)

Atau rumus dikenal sebagai Hukum stokes. Hukum stokes berlaku dengan syarat
yaitu :

a) Ruangan tempat fluida tidak terbatas(ukuran cukup besar /luas dibandingkn


degan ukuran benda).
b) Tidak ada turbulensi didalam fluida. ini dapat dicapai jika laju tidak besar.

Jika sebuah benda berbentuk bola dan mempunyai rapat massa dilepaskan pada
permukaan zat cair tanpa laju awal, bola tersebut mula-mula akan mendapat
percepatan. Dengan berbentuk besarnya laju bola maka gaya stokes pada bola
tersebut akan bertambah besar pula, gaya apung, dan gaya stokes pada bola tersebut.
Jika bola tersebut telah bergerak dengan laju konstan maka akan berlaku hubungan :

2𝑟2𝑔 9ɳ𝐿
V= (pb-pf) atau tr2 = 2𝑔(𝑝𝑏−𝑝𝑓).....................................................................(5.2.3)

Dimana:

pb = Massa jenis bola (kg/m3)

pf = Massa jenis fluida (kg/m3)

t = waktu tempuh bola untuk memenuhi jarak L(s)

L = Jarak yang ditempuh (m)

Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa asumsi laju bola yang konstan hanya
dapat dipenuhi untuk waktu tempuh yang besar atau ruangan yang luas (ideal tak
terhingga), karena waktu pengamatan kita terbatas, maka laju bola yang diperoleh
dari hasil pengamatan harus dikoreksi engan persamaan :

𝑟
Vs = V(1+k 𝑅)......................................................................................................(5.2.4)

TRI AYU ANGRAENI


091 2018 0044
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
VISKOSITAS FLUIDA

Dimana :

Vs = Laju sebenarnya

V = Laju bola yang diamati

R = Jari-jari tabung fluida

k = Suatu ketetapan

Selanjutnya karena Vs. Ts = V.T, maka persamaan menjadi :

𝑟
T = k. Ts 𝑅 + Ts..................................................................................................(5.2.5)

Dimana Ts adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak L .

TRI AYU ANGRAENI


091 2018 0044
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
VISKOSITAS FLUIDA

BAB III

PROSEDUR KERJA

3.1 Alat dan Bahan

1. Tabung gelas besar


2. Bola-bola kecil
3. Aerometer/Hidrometer
4. Jangka sorong
5. Mikrometer sekrup
6. Thermometer
7. Rol meter
8. Stopwatch
9. Neraca Anaitis (timbangan)
10. Gelas Ukur

TRI AYU ANGRAENI


091 2018 0044
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
VISKOSITAS FLUIDA

BAB IV

TUGAS PENDAHULUAN

4.1 Pertanyaan

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan viskositas, fluida danviskositas fluida

secara terminologi dan etimologi !

2. Jelaska faktor-faktor yang berpengaruh pada viskositas fluida!

3. Tuliskan bunyihukum Archimendes beserta persamaan dan gambarnya!

4. Sebuah bola dengan masssa jenis 7,5 gr/cm3 dan diameter 1,2 cm jatuh
kedalam cairan pelumas yang memiliki massa jenis 5,5 gr/cm3. Jika
kecepatan terminal bola adalah 0,2 m/s dan g = 9,81 m/s2, tentukan koefisien
viskositas fluida tersebut!
5. Jelaskan penerapan viskositas dalam jurusan anda !

4.2 Jawaban

1. a. Viskositas Fluida yang riil memiliki gesekan internal dengan besar tertentu yang
disebut viskositas. Pada intinya, viskositas merupakan gaya gesekan antara
lapisan-lapisan yang bersisian pada fluida pada waktu lapisan-lapisan tersebut
bergerak satu melewati yang lainnya. Pada zat cair, viskositas terutama
disebabkan oleh gaya kohesi antar molekul. Pada gas, viskositas muncul dari
tumbukan antar molekul. Fluida yang berbeda memiliki besar viskositas yang
berbeda. Sirup lebih kental (lebih viskos) dari air. Minyak lemak lebih kental
dari minyak mesin; zat cair pada umumnya jauh lebih kental dari gas. Makin
besar viskositas dalam suatu fluida, makin sulit suatu benda bergerak dalam
fluida tersebut. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antara
molekul zat cair. Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah Ns/m2 atau Pascal
sekon (Pa s)

TRI AYU ANGRAENI


091 2018 0044
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
VISKOSITAS FLUIDA

Viskositas (kekentalan) berasal dari perkataanViscous(Soedojo, 1986). Suatu


bahan apabila dipanaskan sebelum menjadi cair terlebih dulu
menjadiviscousyaitu menjadi lunak dan dapat mengalir pelan-pelan. Viskositas
dapat dianggap sebagai gerakan di bagian dalam (internal) suatu fluida

2. a. Tekanan

Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan sedangkan viskositas gas tidak
dipengaruhi oleh tekanan. Tekanan pada vsikositas fluida akan memberikan
pengaruh pada ikatan partikel-partilkel pada zat cair.

b. Temperatur

Viskositas akan turun dengan naiknya temperatur, sedangkan viskositas gas


naik dengan naiknya temperatur. Pemanasan zat cair menyebabakan molekul –
molekulnya memperoleh energi. Molekul- molekul cairan bergerak sehingga
gaya interaksi antar molekul melemah. Dengan demikian viskositas cairan akan
turun dengan kenaikan temperatur.

c. Ukuran dan berat molekul

Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran alkohol
cepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi. Larutan
minyak misalnya CPO memiliki kekentalan tinggi serta laju aliran lambat
sehingga viskositas juga tinggi.

d. Kekuatan antar molekul

Semakin besar ikatan antar molekul suatu zat cair maka nilai viskositas yang
dimiliki akan semakin tinggi.

TRI AYU ANGRAENI


091 2018 0044
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
VISKOSITAS FLUIDA

3. Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan


diatas zat cair. Pada prinsip Archimedes, sebuah benda akan mengapung
dalam fluida jika massa jenis suatu benda lebih kecil daripada massa jenis
zat cair (Jewwet, 2009). Massa jenis merupakan salah satu sifat dari suatu
zat karena setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda-beda (Giancoli,
2001).

Alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur massa jenis suatu zat cair
adalah hidrometer. Prinsip kerja dari hidrometer yaitu semakin rendah
kerapatan zat tersebut, maka hidrometer akan semakin tenggelam (Giancoli,
2001). Namun keberadaan hidrometer terbatas, hanya untuk keperluan
industri dan penelitian di laboratorium. Sehingga, pengukuran nilai massa
jenis masih banyak menggunakan metode konvensional (menghitung massa
dibagi volume) dan dengan menerapkan hukum Archimedes.

Pada saat kita berjalan atau berlari di dalam air, kita tentunya akan merasakan
bahwa langkah kita lebih berat dibandingkan jika kitamelangkah di tempat
biasa. Gejala ini disebabkan adanya tekanan dari zat cair. Pengamatan ini
memunculkan sebuah hukum yang dikenal Hukum, yaitu :

”Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan
mendapat gaya yang disebut gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat cair
yang dipindahkannya”

TRI AYU ANGRAENI


091 2018 0044
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
VISKOSITAS FLUIDA

Gambar 5.4.1 Sebuah benda yang dimasukkan kedalam zat cair mengalami
sebuah proses gaya apung

4. Dik:

ρb = 7,5 gr/cm3 = 7.500 kg/m3

ρf = 5,5 gr/cm3 = 5.500 kg/m3

vT = 0,2 m/s

𝑔 = 9,81 m/s2

d 1,2
𝑟=2= = 0,6 cm = 0,006 m
2

Dit : η = .....?

2. 𝑟 2 . 𝑔. (𝜌𝑏 − 𝜌𝑓 )
η=
𝑔. 𝑣

2(0,006)2 . 9,81. (7.500 − 5.500)


η=
9.0,2

2(0,006)2 . 9,81. (2.000)


η=
1,8

TRI AYU ANGRAENI


091 2018 0044
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
VISKOSITAS FLUIDA
1,41264
η= =0,7848
1,8

η = 0,8 kg/m.s

5. Didunia teknik industri

TRI AYU ANGRAENI


091 2018 0044
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
VISKOSITAS FLUIDA

DAFTAR PUSTAKA

Eka,Bambang Murdaka.2013.Pengantar Fisika 1.Yogyakarta:Gadjah Mada


University Press.

Abdullah Mikrajuddin, 2016. Fiska DasarI .Professor Fisika.Institut Teknologi


Bandung.

Juan Jesse, 2012.Pemanfaatan Kamera Digital Dalam Menentukan Viskositas


Cairan.Jurnal Penelitian.

Nadia Aida, 2014. Kimia Fisika II.Viskositas Cairan.Jurnal Praktikum.

Anjarsari Luh Ari, 2015.Desain Dan Realisasi Alat Ukur Massa Jenis Zat Cair
Berdasarkan Hukum Archimedes Menggunakan Sensor Fotodioda.Jurnal Teori dan
Aplikasi Fisika. Universitas Lampung.

TRI AYU ANGRAENI


091 2018 0044

Anda mungkin juga menyukai