BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Instruksi Umum(TIU)
Mahasiswa dapat memahami :
1. Konsep fisika/mekanika mengenai kekentalan (viskositas)
2. Bahwa gesekan yang dialami oleh suatu benda yang bergerak yang
bergerak dalam fluida adalah disebabkan oleh kekentalan fluida tersebut.
1.2.2 Tujuan Instruksi Khusus (TIK)
Mahasiswa dapat memahami :
1. Menggunakan prinsip keseimbangan gaya stokes, gaya apung dan gaya
berat pada suatu benda dalam fluida.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Setiap benda yang bergerak fluida, akan mendapatkan gaya gesekan yang
disebabkan oleh kekentalan fluida tersebut. Besar gaya gesekan tersebut sebanding
dengan laju relatif benda tersebut terhadap fluida.
𝐿
Fs = Konstant,𝑉 = 𝑡 ............................................................................................(5.2.1)
Khusus untuk benda yang berbentuk bola dan bergerak didalam fluida yang tetap
sifat-sifatnya, besarnya gaya yang dialami dirumuskan sebagai berikut :
Fs = 6 𝜋ɳrv...........................................................................................................(5.2.2)
Dimana :
Atau rumus dikenal sebagai Hukum stokes. Hukum stokes berlaku dengan syarat
yaitu :
Jika sebuah benda berbentuk bola dan mempunyai rapat massa dilepaskan pada
permukaan zat cair tanpa laju awal, bola tersebut mula-mula akan mendapat
percepatan. Dengan berbentuk besarnya laju bola maka gaya stokes pada bola
tersebut akan bertambah besar pula, gaya apung, dan gaya stokes pada bola tersebut.
Jika bola tersebut telah bergerak dengan laju konstan maka akan berlaku hubungan :
2𝑟2𝑔 9ɳ𝐿
V= (pb-pf) atau tr2 = 2𝑔(𝑝𝑏−𝑝𝑓).....................................................................(5.2.3)
9ɳ
Dimana:
Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa asumsi laju bola yang konstan hanya
dapat dipenuhi untuk waktu tempuh yang besar atau ruangan yang luas (ideal tak
terhingga), karena waktu pengamatan kita terbatas, maka laju bola yang diperoleh
dari hasil pengamatan harus dikoreksi engan persamaan :
𝑟
Vs = V(1+k 𝑅)......................................................................................................(5.2.4)
Dimana :
Vs = Laju sebenarnya
k = Suatu ketetapan
𝑟
T = k. Ts 𝑅 + Ts..................................................................................................(5.2.5)
BAB III
PROSEDUR KERJA
BAB IV
TUGAS PENDAHULUAN
4.1 Pertanyaan
4. Sebuah bola dengan masssa jenis 7,5 gr/cm3 dan diameter 1,2 cm jatuh
kedalam cairan pelumas yang memiliki massa jenis 5,5 gr/cm3. Jika
kecepatan terminal bola adalah 0,2 m/s dan g = 9,81 m/s2, tentukan koefisien
viskositas fluida tersebut!
5. Jelaskan penerapan viskositas dalam jurusan anda !
4.2 Jawaban
1. a. Viskositas Fluida yang riil memiliki gesekan internal dengan besar tertentu yang
disebut viskositas. Pada intinya, viskositas merupakan gaya gesekan antara
lapisan-lapisan yang bersisian pada fluida pada waktu lapisan-lapisan tersebut
bergerak satu melewati yang lainnya. Pada zat cair, viskositas terutama
disebabkan oleh gaya kohesi antar molekul. Pada gas, viskositas muncul dari
tumbukan antar molekul. Fluida yang berbeda memiliki besar viskositas yang
berbeda. Sirup lebih kental (lebih viskos) dari air. Minyak lemak lebih kental
dari minyak mesin; zat cair pada umumnya jauh lebih kental dari gas. Makin
besar viskositas dalam suatu fluida, makin sulit suatu benda bergerak dalam
fluida tersebut. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antara
molekul zat cair. Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah Ns/m2 atau Pascal
sekon (Pa s)
2. a. Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan sedangkan viskositas gas tidak
dipengaruhi oleh tekanan. Tekanan pada vsikositas fluida akan memberikan
pengaruh pada ikatan partikel-partilkel pada zat cair.
b. Temperatur
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran alkohol
cepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi. Larutan
minyak misalnya CPO memiliki kekentalan tinggi serta laju aliran lambat
sehingga viskositas juga tinggi.
Semakin besar ikatan antar molekul suatu zat cair maka nilai viskositas yang
dimiliki akan semakin tinggi.
Alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur massa jenis suatu zat cair
adalah hidrometer. Prinsip kerja dari hidrometer yaitu semakin rendah
kerapatan zat tersebut, maka hidrometer akan semakin tenggelam (Giancoli,
2001). Namun keberadaan hidrometer terbatas, hanya untuk keperluan
industri dan penelitian di laboratorium. Sehingga, pengukuran nilai massa
jenis masih banyak menggunakan metode konvensional (menghitung massa
dibagi volume) dan dengan menerapkan hukum Archimedes.
Pada saat kita berjalan atau berlari di dalam air, kita tentunya akan merasakan
bahwa langkah kita lebih berat dibandingkan jika kitamelangkah di tempat
biasa. Gejala ini disebabkan adanya tekanan dari zat cair. Pengamatan ini
memunculkan sebuah hukum yang dikenal Hukum, yaitu :
”Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan
mendapat gaya yang disebut gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat cair
yang dipindahkannya”
Gambar 5.4.1 Sebuah benda yang dimasukkan kedalam zat cair mengalami
sebuah proses gaya apung
4. Dik:
vT = 0,2 m/s
𝑔 = 9,81 m/s2
d 1,2
𝑟=2= = 0,6 cm = 0,006 m
2
Dit : η = .....?
2. 𝑟 2 . 𝑔. (𝜌𝑏 − 𝜌𝑓 )
η=
𝑔. 𝑣
η = 0,8 kg/m.s
DAFTAR PUSTAKA
Anjarsari Luh Ari, 2015.Desain Dan Realisasi Alat Ukur Massa Jenis Zat Cair
Berdasarkan Hukum Archimedes Menggunakan Sensor Fotodioda.Jurnal Teori dan
Aplikasi Fisika. Universitas Lampung.