Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR I

“VISKOSITAS”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK :5

ANGGOTA :

1. LUKITA SARI (RSA1C115003)


2. ROBI (RSA1C115015)
3. NOVANI KURNIATY (RSA1C115021)
4. FITRI SULASTRI (RSA1C115024)
5. DINDA OXTARIANI (RSA1C115026)

DOSEN PENGAMPU :
1. WAWAN KURNIAWAN,S.Si,M.Cs
2. AHMAD SYARKOWI,M.Pd

ASISTEN DOSEN :
1. ISMAWAN PRASETIA DEVI (RSA1C313009)
2. TRI INSAN MUSTAQIIM (A1C314004)
3. SARI MALINDA (A1C314033)

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2015/2016
Percobaan 7

Judul : Viskositas

Hari/tanggal : Senin, 23-November-2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan berbagai macam jenis
fluida. Setiap fluida pun memiliki kekentalan masing-masing. Kekentalan fluida
sering juga di sebut viskositas.
Viskositas fluida merupakan ukuran kekentalan sebuah fluida terhadap
deformasi atau perubahan bentuk. Kekentalan benda cair dapat di tentukan dengan
menggunakan viskositas benda yang di jatuhkan pada fluida yaitu dengan
menggunakan rumus:
𝝅 = 𝟐𝒓𝟐 𝒈𝒕(𝝆 − 𝝆𝟎) / 9 d
Pada saat kita menjatuhkan sebuah bola padat misalnya kelereng hendak di
jatuhkan kedalam bejana kaca yang berisi cairan yang hendak di tentukan
koefisien viskositasnya oleh gaya berat kelereng akan semakin cepat jatuhnya
tetapi sesuai dengan rumus Stookes, semakin cepat geraknya, makin besar gaya
gesekannya. Sehingga akhirnya gaya berat itu tetap seimbang dengan gaya
gesekan dan jatuhnya kelereng pun dengan kecepatan tetap.
Viskositas memiliki alat ukur yang di sebut viskometer yang berfungsi untuk
mengukur koefisien gliserin, oli, atau minyaak. Viskositas banyak terdapat dalam
kehidupan sehari-hari seperti sirup, minyak goreng, dan oli. Viskositas berguna
untuk kehidupan sehari-hari, sirup yang kental.
Kekentalan viskositas merupakan sifat dari suatu zat cair (fluida) yang di
sebabkan adanya gesekan antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi
pada zat cair tersebut, gesekan-gesekan inilah yang menghambat aliran zat cair.
Kekentalan atau viskositas dapat di bayangkan sebagai peristiwa gesekan
antara satu bagian dan bagian yang lain dalam fluida. Dalam fluida kekentalan
kita dapat memandang persoalan tersebut seperti tegangan dan regangan pada
benda padat. Kenyataannya setiap fluida baik gas maupun zat cair mempunyai
sifat kekentalan karena partikel di dalamnya saling menumbuk. Sebelum
mengetahui zat yang kental, dan kurang kental dengan cara kuantitatif salah satu
alat yang di gunakan untuk mengukur kekentalan suatu zat cair adalah viskometer.
Untuk lebih memahami tentang viskositas fluida tersebut, maka di lakukan
pratikum pratikum tentang viskositas ini, yang mana zat fluida yang akan di
tentukan viskositasnya oli.
1.2 Tujuan percobaan
Tujuan percobaan ini yaitu menentukan koefisien viskositas zat cair dengan
menggunakan hukum stookes.
BAB II

LANDASAN TEORI

Viskositas merupakan ukuran tahanan(resistensi)dari suatu cairan yang


mengalir.rheologi berasal dari bahasa yunani yaitu rheo dan logos.rheo berarti mengalir
dan logo berarti ilmu.sehingga rheologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang aliran
zat cair dan deformasi zat padat.rheologi erat kaitannya dengan viskositas.viskositas
adalah merupakan suatu cairan untuk mengalir yang semakin teinggi viskositasnya
semakin besar tahanannya untuk mengalir .viskositas dinyatakan dengan symbol n

Padazat cair,jarak antar molekul jauh lebih kecil dibandingkan gas,sehingga


kohesi molekuler disana kuat sekali.peningkatan temperature mengurangi kohesi
molekuler dan ini diwujudkan berupa beerkurangnya viskositas fluida oleh karena
itu,dapatlah ditentukan kekentalannya dengan viskositas benda yang dijatuhkan pada
fluida.misalnya dengan menjatuhkan kelerang dari bahan yang amat ringan,misalnya
alumunium serta berukuran kecil.pada dasarnya penentuan angka kekentalan atau
koefisien viskositas n dengan menggunakan rumus stokes sangatlah sederhana hanya saja
untuk itu secara teknis diperlukan kelereng dari bahan yang amat ringan ,misalnya
alumunium,serta berukuran kecil dan berjari-jari 1 cm ( Anonim.2013)

Viskositas adalah kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan


dalam fluida.suatu benda yang dijatuhkan dalam suatu cairan pada suatu saat akan
mempunyai kecepatan konstan,kecepatan itu disebut kecepatan terminal,kecepatan
terminal dirumuskan dengan …

𝝅 = 𝟐𝒓𝟐 𝒈𝒕(𝝆 − 𝝆𝟎) / 9 d

Dengan :

v = kecepatan terminal (m/s

g = percepatan gravitasi (m/s2)

r =jari-jari (m)

n =koefisien viskositas (pa.s)

𝜌= massa jenis benda (kg/m3)


𝜌0 = massa jenis fluida ( kg/m3)

Dengan demikian viskositas merupakan kekentalan fluida ( tim penyusun haka


mj.2011:22)

Apabila benda dijatuhkan kedalam zat cair,selain gaya ke atas yang dialami gaya
juga ada gaya selain itu yang bekerja disebabkan oleh kekentalan fluida zat cair itu
sendiri .gaya yang disebabkan oleh zat cair itu sendiri dapat dipandang sebagai gaya
gesekan dari zat cair itu sendiri.zat cair dan gas termasuk kedalam fluida (zat cair) tetapi
kekentalan zat cair jauh lebih besar daripada kekentalan gas.khusus untuk benda yang
berbentuk bola apabila bergerak didalam fluida kental,secara eksperiman yang ditemukan
oleh stokes gaya gesekan fluida dengan benda adalah sebesar F =6 n n r v .dimana F gaya
tahan gesekan fluida ,r dilepaskan tanpa kecepatan awal dan zat cair yang massa jenisnya
po(rho nol ) (P>Po) maka bola akan mendapat percepatan.bila jarak yang ditempuh bola
saat mencapai kecepatan terminal adalah d selama t detik.(tim penyusun fisika dasar
.2013:38)

Benda yang dijatuhkan pada zat cair tanpa kecepatan awal akan mendapat
beberapa gaya yaitu sigma F = w-FA-FS =m.a dengan w adalah gaya berat benda ,FA
adalah gaya angkat benda dan FS adalah gaya gesek fluida.gaya gesek fluida (gaya
gesek newton) yang dialami oleh benda berbanding lurus dengan kecepatan cairan dalam
hal ini disebut cairan newton.apabila bola menurut stokes gaya ini dapat dirumuskan
dengan F = 6 n n r v.

Karena kecepatan semakin besar maka gaya gesek juga semakin besar sehingga
suatu saat akan terjadi kesetimbangan dinamis ( 0=0) ; Fs =w-Fa ( Hikam.2005:51)

Koefisien viskositas air ditemukan melalui interpolasi data dari table pada suhu
yang sesuai ,perangkat percobaan viscometer Ostwald digunakan untuk menentukan
viskositasfluida ,terutama yang encer.(waluyo.2004:59)

Alat yang digunakan untuk mengukur viskositas fluida disebut


viscometer.setidaknya terdapat 2 prinsip dasar sistem metode pengukuran viskositas
,pertama metode pengukuran berdasarkan laju aliran fluida dalam pipa kapiler vertical
saat menempuh jarak tertentu.alat yang digunakan dalam metode ini adalah viscometer
Ostwald.(mochtar.1990:71)

Viskositas mendasari diberikannya tekanan terhadap tegangan geser oleh fluida


tersebut .kadang-kadang viskositas ini diserupakan dengan kekentalan.fluida yang
kental(viskos) akan mengalir lebih lama dalam suatu pipa dari fluida yang kurang
kental.viskositas dipengaruhi oleh beberapa factor-faktor diantaranya adalah :

1.temperatur atau suhu

Koefisien viskositas akan berubah sejalan dengan temperature.

2.gaya tarik antar molekul

Perbedaan kuat gaya kohesi menjadi factor penentu kekentalan suatu fluida

3)jumlah molekul terlarut

Jumlah molekul terlarut memberikan komposisi yang lebih padat terhadap suatu fluida.

4)tekanan

Pada saat tekanan meningkat,viskositas fluida pun akan naik (prijono.1985:135)

Viskositas dinyatakan sebagai aliran fluida yang merupakan gesekan antar


molekul molekul cairan yang mudah mengalir ,dapat dikatakan memiliki viskositas yang
rendah dan sebaliknya bahan-bahan yang sulit mengalir dikatan viskositas yang tinggi
(ginting.1991:159)

Suatu jenis cairan yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki viskositas
yang rendah,dan sebliknya bahan-bahn yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas
yang tinggi.pada hokum aliran viskositas newton menyatakan hubungan antara gaya-gaya
mekanika dari suatu aliran viskos sebagai geseran dalam viskositas fluida juga termasuk
konstan sehubungan dengan gesekannya.hubungan tersebut berlaku untuk fluida
Newtonian.aliran viskos dapat digambarkan dengan dua buah bidang sejajar yang dilapisi
fluida tipis diantara kedua bidang tersebut.apabila zat cair tidak kental maka koefisien
sama dengan nol sedangkan pada zat cair kental bagian yang menempel didinding
memiliki kecepatan yang sama dengan dinding ( Anonim.2013)
BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

a.) Tabung gelas berisi zat cair kental (oli) yang dilengkapi dengan dua gelang
karet.

b.) Mikrometer sekrup.

c.) Sendok saringan bola.

d.) Stopwatch.

e.) Neraca Ohaus 310 dan Aerometer Beaume.

f.) Bola-bola dengan ukuran berbeda.

g.) Kertas grafik.

3.2 Prosedur kerja

a.) Ditempatkan gelang karet ± 5 cm dibawah permukaan zat cair dalam


tabung gelas, dan gelang karet satu lagi juga ± 5 cm dari dasar bawah
tabung gelas. Jarak dari gelang karet pertama dan kedua adalah d. ukur
jarak ini secara bergantian dengan teman 1 grup dan laporkan hasilnya.

b.) Diukur jari-jari salah 1 bola-bola padat dengan mikrometer sekrup (R),
ukur massanya dengan Neraca Ohaus 310.

c.) Dilakukan kegiatan (2) diatas sebanyak anggota grup anda dan laporkan
nilai t dan m beserta ketidakpastiannya.

d.) Dicari harga 𝜌 bola padat dan laporkan hasilnya.

e.) Diukur massa jenis zat cair dengan Aerometer Beaume secara bergantian
dan catat hasilnya (misalnya 𝜌ₒ)
f.) Dicatat waktu yang diperlukan pada bola padat untuk menempuh jarak d
secara bergantian dengan teman dan catat hasilnya (t).

g.) Diambil percepatan grafitasi g = 9,8 𝑚⁄𝑠 2 dan hitung hasil percobaan.

3.3 Skema percobaan

(1) (2)

(3) (4)

( Melakukan kegiatan diatas sebanyak 3 kali)


3.4 Analisis data

a.) Diameter rata-rata

𝑑 + 𝑑 + 𝑑 + ...𝑑𝑛
𝑑̅ = 1 2 𝑛 3

b.) Ketidakpastian nilai diameter

∆𝑑𝑛 = |𝑑̅ − 𝑑𝑛 |

c.) Massa benda rata-rata

𝑚1 + 𝑚2 + 𝑚3 + ...𝑚𝑛
𝑚
̅=
𝑛

d.) Ketidakpastian massa benda

∆𝑚𝑛 = | 𝑚
̅ - 𝑚𝑛 |

e.) Nilai kerapatan benda

𝑚
𝜌=
𝑣

f.) t rata-rata

𝑡1 + 𝑡2 + 𝑡3 + ...𝑡𝑛
𝑡̅ = 𝑛

g.) Ketidakpastian nilai t

∆𝑡𝑛 = | 𝑡̅ - 𝑡𝑛 |

h.) Nilai η

2 𝑟 2 g t ( 𝜌 − 𝜌2 )
η=
9𝑑

i.) Ketidakpastian relative

̅
∆η
KR = ̅
× 100 %
η
j.) Ketidakpastian mutlak

̅
∆η
KM = ̅
η
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan

a. Menentukan koefisien viskositas dengan bola padat (bola besar) jarak d yang sama
(270 mm)

No Diameter Bola Massa Benda Waktu (s)


1 24,6 mm 19,26 gram 0,76 s
2 24,6 mm 19,21 gram 0,80 s
3 24,6 mm 19,26 gram 0,85 s

b. Menentukan koefisien viskositas dengan bola padat II (bola kecil) dengan jarak d
yang sama (270 mm).

No Diameter Bola Massa Bola Waktu (s)

1 15,8 mm 3,96 mm 0,58 s

2 15,8 mm 3,96 mm 0,45 s


3 15,8 mm 3,96 mm 0,50 s

c. Menentukan koefisien viskositas dengan bola padat I (bola besar) dengan


memvariasikan jarak.

No Diameter Bola Massa Bola Waktu (s)

1 250 mm 24,6 mm 0,30 s


2 240 mm 24,6 mm 0,20 s
3 230 mm 24,6 mm 0,10 s
4.2 Pembahasan

Viskositas adalah kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan


didalam fluida. Kekentalan viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan
antara satu bagian dan bagian yang lain. Pada praktikum kali ini melakukan percobaan
tentang viskositas, percobaan kali ini bertujuan untuk menentukan koefisien viskositas
yang dalam hal ini menggunakan kelereng besar dan kelereng kecil.

Sebelum melekukan percobaan kami mengakalibrasi semua alat. Pertama, kami


mengukur massa kelereng dengan menggunakan neraca ahaus. Pengukuran dilakukan
sebanyak 3 kali, pengukuran dilakukan dengan menyeimbangkan neraca ohaus atau
meletakkan pada angka nol, kemudian melihat hasilnya SU dan SN. Setelah mengukur
massa kelereng, kemudian kami mengukur diameter kelereng. Pengukuran dilakkukan
dengan menggunakan jangka sorong, kelereng diletakkan diantara rahang tetap bawah
dan rahang geser, kemudian putar pengunci dan dilihat skala utama dan skala nonius.

Lanngkah selanjutnya yaitu menghitung waktu jatuhnya kelereng kedalam oli,


sebelumnya gelas ukur yang berisi oli diletakkan gelang karet yang berjarak 270 mm dari
permukaan zat cair (oli) dalam tabung reaksi. Setelah diukur jarak dari gelang 1 dan
gelang karet 2, kemudian persiapkan stopwatch sebagai tolak ukur penghitung
jalannyapercobaan ini, kemudian kelereng dijatuhkan kedalam tabung gelas dan sesuai
dengan jatuhnya kelereng kedasar tabung stopwatch dihentikan, dan menghitung dengan
menggunakan stopwatch tersebut, saat kelereng jatuh dari gelang karet 1 ke gelang karet
2. Percobaan kali ini menggunakan kelereng besar dengan jarak (d) yang sama yaitu 270
mm, dari percobaan yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:

 Rata-rata diamater (d) : 24,6 mm


 Rata-rata ketidakpastian diameter :0m
 Rata-rata massa bola besar : 19,23 gram
 Rata-rata nilai kerapatan bola : 2,475 gr/cm3
 Rata-rata ketidakpastian p bola : O,O5 gr/cm3
 Hasil kerapatan bola : [ 2,475 ± 0,008 ]
 Nilai waktu rata-rata t : 0,80 s
 Rata-rata ketidakpastian nilai : 0,06×103 kg/m3
 Ketidakpastian relatif KR : 3,5 %
 Ketidakpastian mutlak KM : 0,035
Kemudian percobaan yang kedua yaitu menentukan koefisien viskositas dengan
bola padat II (kelereng kecil) dengan jarak yang sama yaitu 270 mm, langkahnya yaitu
mengukur massa kelereng kecil menggunakan neraca ohaus sehingga didapatkan hasil
3,96 gram, kem,udian menghitung diameter kelereng kevil sehingga didapatkan hasil
sebesar 15,8 m, setelah itu menghitung waktu jatuhnya kelereng dari karet 1 ke karet 2
yang jaraknya 270 mm menggunakan stopwatch. Kemudian menekan tombol ON pada
stopwatch berkenaan dengan jatuhnya bola dari karet 1, apabila telah sampai ke karet 2
segera tekan off stopwatch. Setelah dilakukan percobaan diatas maka dapat kita ketahui
bahwa :

 Rata-rata diameter d : 1,58×10-3 m


 Rata-rata ketidakpastian diameter :0m
 Rata-rata massa bola : 3,94×10-3 kg
 Rata-rata nilai kerapatan bola : 9,33×106 kg/m3
 Ketidakpastiaan rata-rata kerapatan bola : 0,01×106 kg/m3
 Hasil kerapatan bola :[ 9,33×106 ± 0,01×106 ] kg/m3
 Nilai rata-rata waktu t : 0,51 s
 Ketidakpastian rata-rata nilai t : 0,05 s
 Rata-rata nilai µ : 4,38 kg/m3
 Ketidakpastian nilai µ rata-rata : 0,4 kg/m3
 Ketidakpastian relatif KR :9%
 Ketidakpastian mutlak KM : 0,09

Percobaan yang ketiga yaitu menentukan koefisien viskositas dengan bola padat 1
(kelereng besar dengan memveriasikan jarak bola. Langkahnya sama dengan percobaan
pertama tdengan diameter sebesar 24,6 m serta massa bendanya sebesar 19,26 gram,
setelah itu menghitung waktu jatuhnya kelereng dengan memvariasikan jarak dari karet 1
dan 2. Jarak yang pertama kami mengambil 250 mm dan waktu yang dibutuhkan
mencapai 0,30 s , sedangkan jarak 240 mm, waktu yang ditempuh sebesar 0,10 s. Dari
percobaan yang ketiga ini didapatkan hasil bahwa:

 Rata-rata diameter d : 24,6 mm


 Rata-rata ketidakpastian diameter : 0 mm
 Rata-rata massa bola m : 19,23 gram
 Rata-rata kerapatan bola : 2,475 gr/cm3
 Rata-rata ketidakpastian kerapatan bola : 0,05 gr/cm3
 Hasil kerapatan bola : [ 2,475 ± 0,008 ]
 Nilai rata-rata waktu t : 0,2 s
 Rata-rata nilai µ : 1,7×103 kg/m3
 Ketidakpastian nilai µ rata-rata : 0,06×103 kg/m3
 Ketidakpastian relatif KR : 3,5 %
 Ketidakpastian KM :0,035

Pada percobaan praktikum menentukan kekentalan (viskositas) ini, didapatkan


hasil yang tertera pada lampiran sebagai patokan dalam pembahasan ini, dapat kita
ketahui bahwa pangaruh antara diameter terhadap kecepatan bola saat dijatuhkan ialah
semakin besar diameter bola, maka semakin cepat bola jatuh, namun hal ini juga sangat
bergantunng pada massa benda (bola) yang digunakan. Jika 2 bola dijatuhkan dengan
massa yang berbeda kedalam zat cair, maka bola yang bermassa paling besar yang akan
mengalami kecepatan terbesar, hal ini terjadi karena berat benda akan dipengaruhi oleh
gravitasi, sehingga benda yang memiliki massa yang besar akan memiliki berat yang
besar pula dan mengalami kecepatan yang besar.

Pengaruh kekentalan oli terhadap kecepatan jatuhnya bola yaitu semakin kental
suatu zat cair atau fluida, maka daya untuk memperlambat gerakan jatuhnya bola semakin
besar, sehingga semakin kental suatu zat cair, maka akan semakin lambat pergerakan
benda yang jatuh didalamnya, sebaliknya semakin encer suatu fluida maka akan semakin
cepat bola jatuh kepermukaan. Sementar pengaruh massa juga berperan penting, jika bola
yang kita dijatuhkan kedalam zat cair atau fluida terhadap kecepatan jatuhnya bola ialah
semakin besar massa benda tersebut, maka semakin besar pula kecepatan jatuhnya benda
tersebut. Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa massa suatu benda yang dijatuhkan
kedalam fluida berbanding lurus terhadap kecepatan jatuhnya bola kedalam fluida (zat
cair).
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Viskositas adalah kekentalan yang timbul dari gesekan antara satu lapisan
dengan lapisan lain dalam fluida untuk menentukan koefisien viskositas dapat
2 𝑟 2 g t ( 𝜌 − 𝜌2 )
menggunakan hukum stookes yaitu dengan persamaan: η =
9𝑑

2. Benda-benda yang dimasukkan kedalam fluida akan mendapatkan gaya


gesekan sebesar F = 6 η 𝜇 r v

3. Semakin besar kecepatan benda maka akan semakin besar pula gaya stookes
yang bekerja pada benda. Besarnya nilai viskositas dipengaruhi oleh jarak (d)
dan kerapatan benda.

5.2 Saran

Sebaiknya pada saat praktikum, praktikum harus memahami dan


menguasai materi yang akan diujikan serta langkah yang akan dilakukan.
Sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan atau praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2013.Viskositas.Di akses 20 November 2015.


Http://acceleneun.blogspot.com/2013/03/Viskositas.html
Anonim.2014.Pengertian Viskositas. Di akses 28 N0vember 2015.
Http://Nursiahsobad.wordpress.com/2014/05/28/penhertian-
viskositas,html
Gunting,Diner.1991.Hidrolika.Jakarta:Gelora Aksara Pratama.
Hikam,Muhammad.2005.Eksperimen Fisika Dasar.Depok:Kencana.
Mochtar.1990.Mekanika Fluida.Jakarta:Erlangga.
Prijono,Arko.1985.Mekanika Fluida II.Jakarta:Erlangga.
Tim Penyusun Fisika Dasar.2013.Panduan Pratikum Fisika
Dasar.Jambi:Universitas Jambi.
Tim Penyusun Haka Ms.2011.Fisika Untuk SMA.Solo: Cv Hk M.
Waluyo,Agus.2004.Petunjuk Pratikum Fisika Dasar I.Surabaya:ITS.

Anda mungkin juga menyukai