FISIKA DASAR I
“VISKOSITAS”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK :5
ANGGOTA :
DOSEN PENGAMPU :
1. WAWAN KURNIAWAN,S.Si,M.Cs
2. AHMAD SYARKOWI,M.Pd
ASISTEN DOSEN :
1. ISMAWAN PRASETIA DEVI (RSA1C313009)
2. TRI INSAN MUSTAQIIM (A1C314004)
3. SARI MALINDA (A1C314033)
Judul : Viskositas
BAB I
PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI
Dengan :
r =jari-jari (m)
Apabila benda dijatuhkan kedalam zat cair,selain gaya ke atas yang dialami gaya
juga ada gaya selain itu yang bekerja disebabkan oleh kekentalan fluida zat cair itu
sendiri .gaya yang disebabkan oleh zat cair itu sendiri dapat dipandang sebagai gaya
gesekan dari zat cair itu sendiri.zat cair dan gas termasuk kedalam fluida (zat cair) tetapi
kekentalan zat cair jauh lebih besar daripada kekentalan gas.khusus untuk benda yang
berbentuk bola apabila bergerak didalam fluida kental,secara eksperiman yang ditemukan
oleh stokes gaya gesekan fluida dengan benda adalah sebesar F =6 n n r v .dimana F gaya
tahan gesekan fluida ,r dilepaskan tanpa kecepatan awal dan zat cair yang massa jenisnya
po(rho nol ) (P>Po) maka bola akan mendapat percepatan.bila jarak yang ditempuh bola
saat mencapai kecepatan terminal adalah d selama t detik.(tim penyusun fisika dasar
.2013:38)
Benda yang dijatuhkan pada zat cair tanpa kecepatan awal akan mendapat
beberapa gaya yaitu sigma F = w-FA-FS =m.a dengan w adalah gaya berat benda ,FA
adalah gaya angkat benda dan FS adalah gaya gesek fluida.gaya gesek fluida (gaya
gesek newton) yang dialami oleh benda berbanding lurus dengan kecepatan cairan dalam
hal ini disebut cairan newton.apabila bola menurut stokes gaya ini dapat dirumuskan
dengan F = 6 n n r v.
Karena kecepatan semakin besar maka gaya gesek juga semakin besar sehingga
suatu saat akan terjadi kesetimbangan dinamis ( 0=0) ; Fs =w-Fa ( Hikam.2005:51)
Koefisien viskositas air ditemukan melalui interpolasi data dari table pada suhu
yang sesuai ,perangkat percobaan viscometer Ostwald digunakan untuk menentukan
viskositasfluida ,terutama yang encer.(waluyo.2004:59)
Perbedaan kuat gaya kohesi menjadi factor penentu kekentalan suatu fluida
Jumlah molekul terlarut memberikan komposisi yang lebih padat terhadap suatu fluida.
4)tekanan
Suatu jenis cairan yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki viskositas
yang rendah,dan sebliknya bahan-bahn yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas
yang tinggi.pada hokum aliran viskositas newton menyatakan hubungan antara gaya-gaya
mekanika dari suatu aliran viskos sebagai geseran dalam viskositas fluida juga termasuk
konstan sehubungan dengan gesekannya.hubungan tersebut berlaku untuk fluida
Newtonian.aliran viskos dapat digambarkan dengan dua buah bidang sejajar yang dilapisi
fluida tipis diantara kedua bidang tersebut.apabila zat cair tidak kental maka koefisien
sama dengan nol sedangkan pada zat cair kental bagian yang menempel didinding
memiliki kecepatan yang sama dengan dinding ( Anonim.2013)
BAB III
METODE PERCOBAAN
a.) Tabung gelas berisi zat cair kental (oli) yang dilengkapi dengan dua gelang
karet.
d.) Stopwatch.
b.) Diukur jari-jari salah 1 bola-bola padat dengan mikrometer sekrup (R),
ukur massanya dengan Neraca Ohaus 310.
c.) Dilakukan kegiatan (2) diatas sebanyak anggota grup anda dan laporkan
nilai t dan m beserta ketidakpastiannya.
e.) Diukur massa jenis zat cair dengan Aerometer Beaume secara bergantian
dan catat hasilnya (misalnya 𝜌ₒ)
f.) Dicatat waktu yang diperlukan pada bola padat untuk menempuh jarak d
secara bergantian dengan teman dan catat hasilnya (t).
g.) Diambil percepatan grafitasi g = 9,8 𝑚⁄𝑠 2 dan hitung hasil percobaan.
(1) (2)
(3) (4)
𝑑 + 𝑑 + 𝑑 + ...𝑑𝑛
𝑑̅ = 1 2 𝑛 3
∆𝑑𝑛 = |𝑑̅ − 𝑑𝑛 |
𝑚1 + 𝑚2 + 𝑚3 + ...𝑚𝑛
𝑚
̅=
𝑛
∆𝑚𝑛 = | 𝑚
̅ - 𝑚𝑛 |
𝑚
𝜌=
𝑣
f.) t rata-rata
𝑡1 + 𝑡2 + 𝑡3 + ...𝑡𝑛
𝑡̅ = 𝑛
∆𝑡𝑛 = | 𝑡̅ - 𝑡𝑛 |
h.) Nilai η
2 𝑟 2 g t ( 𝜌 − 𝜌2 )
η=
9𝑑
̅
∆η
KR = ̅
× 100 %
η
j.) Ketidakpastian mutlak
̅
∆η
KM = ̅
η
BAB IV
a. Menentukan koefisien viskositas dengan bola padat (bola besar) jarak d yang sama
(270 mm)
b. Menentukan koefisien viskositas dengan bola padat II (bola kecil) dengan jarak d
yang sama (270 mm).
Percobaan yang ketiga yaitu menentukan koefisien viskositas dengan bola padat 1
(kelereng besar dengan memveriasikan jarak bola. Langkahnya sama dengan percobaan
pertama tdengan diameter sebesar 24,6 m serta massa bendanya sebesar 19,26 gram,
setelah itu menghitung waktu jatuhnya kelereng dengan memvariasikan jarak dari karet 1
dan 2. Jarak yang pertama kami mengambil 250 mm dan waktu yang dibutuhkan
mencapai 0,30 s , sedangkan jarak 240 mm, waktu yang ditempuh sebesar 0,10 s. Dari
percobaan yang ketiga ini didapatkan hasil bahwa:
Pengaruh kekentalan oli terhadap kecepatan jatuhnya bola yaitu semakin kental
suatu zat cair atau fluida, maka daya untuk memperlambat gerakan jatuhnya bola semakin
besar, sehingga semakin kental suatu zat cair, maka akan semakin lambat pergerakan
benda yang jatuh didalamnya, sebaliknya semakin encer suatu fluida maka akan semakin
cepat bola jatuh kepermukaan. Sementar pengaruh massa juga berperan penting, jika bola
yang kita dijatuhkan kedalam zat cair atau fluida terhadap kecepatan jatuhnya bola ialah
semakin besar massa benda tersebut, maka semakin besar pula kecepatan jatuhnya benda
tersebut. Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa massa suatu benda yang dijatuhkan
kedalam fluida berbanding lurus terhadap kecepatan jatuhnya bola kedalam fluida (zat
cair).
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Viskositas adalah kekentalan yang timbul dari gesekan antara satu lapisan
dengan lapisan lain dalam fluida untuk menentukan koefisien viskositas dapat
2 𝑟 2 g t ( 𝜌 − 𝜌2 )
menggunakan hukum stookes yaitu dengan persamaan: η =
9𝑑
3. Semakin besar kecepatan benda maka akan semakin besar pula gaya stookes
yang bekerja pada benda. Besarnya nilai viskositas dipengaruhi oleh jarak (d)
dan kerapatan benda.
5.2 Saran