VISKOSITAS FLUIDA
DISUSUN OLEH
STAMBU :09320220102
FREK / KELOMPOK : 3 / VA
TEKNIK PERTAMBANGAN
MAKASSAR
2020
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
BAB I
PENDAHULUAN
Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Instruksi Umum ( TIU )
1. Kami dapat memahami konsep fisika atau mekanikamengenai kekentalan
(viskositas).
2. Kami dapat memahami bahwa gesekan yang dialami oleh suatu benda
yang bergerak dalam fluida adalah disebabkan oleh kekentalan fluida
tersebut.
1.2.2 TujuanInstruksi Khusus ( TIK )
1. Kami dapatmemahami prinsip keseimbangan gaya stokes, gaya apung
dan gaya berat pada suatu benda dalam fluida.
2. Kami dapat memahami pengaruh gesekan yang dialami oleh suatu benda
yang bergerak dalam fluida yang disebabkan oleh fluida tersebut.
3. Kami dapat memahami penerapan faktor koreksi pada laju yang jatuh.
4. Kami dapat memahami penentuan viskositas fluida.
Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
cair atau fluida tersebut. Viskositas suatu fluida juga dipengaruhi oleh suhu.Unsur
gas memiliki nilai viskositas yang mudah berubah terhadap perubahan suhu. Pada
umumnya cair akan mengalami pengurangan viskositas jika suhu dinaikkan. Hal ini
berkaitan dengan struktur molekul dalam cairan tersebut (Maria, 2012).
Adanya zat makro molekul akan menaikan viskositas larutan bahkan pada
konsentrasi rendahpun, efeknya besar, karena molekul besar mempengaruhi aliran
fluida pada jarak jauh. Pada konsentrasi rendah, viskositas larutan berhubungan
dengan viskositas pelarut murni. Viskositas diukur dengan beberapa cara. Dalam
“viskometer Ostwald” waktu yang dibutuhkan oleh larutan untuk melewati pipa
kapiler dicatat dan dibandingkan dengan sampel standar (Atkins, 1996).
Sifat cairan sebagai besar ditentukan oleh resistansinya untuk mengalir, yang
dinamakan viskositas .suatu fluida berviskositas rendah mengalir dengan mudah
dan membuang sedikit energi, tetapi menaikkan rugi-rugi kebocoran. Suatifluida
kental dapat menyekat dengan baik, tetapi fluida tipe ini cukup seret dan
menyebabkan rugi energidan tekanan sekitar sistem, fluida hidrolik haruslah
merupakan suatu medium yang berada antara ekstrim-ekstrim ini, jadi dibutuhkan
suatu cara untuk mendefenisikan viskositas (Gunawan, 2013).
Adanya zat makro molekul akan menaikkan viskositas larutan bahkan pada
konsentrasi rendahpun, efeknya besar, karena molekul besar mempengaruhi aliran
fluida pada jarak jauh. Pada konsentrasi rendah, viskositas larutan berhubungan
dengan viskositas pelarut murni. Viskositas diukur dengan beberapa cara. Dalam
“viskometer Ostwald” waktu yang dibutuhkan oleh larutan untuk melewati pipa
kapiler dicatat dan dibandingkan dengan sampel standar (Dogra, 1996).
Aliran cairan dapat dikelompokkan ke dalam dua tipe.Yang pertama adalah
aliran laminar atau aliran kental, yang secara umum menggambarkan laju aliran
kecil melalui sebuah pipa dengan garis tengah kecil. Aliran yang lain adalah aliran
turbulen, yang menggambarkan laju aliran yang besar melalui pipa dengan diameter
yang lebih besar (Dogra, 2009).
Adanya zat makro molekul akan menaikan viskositas larutan bahkan pada
kosentrasi rendah pun, efeknya besar, karena molekul besar mempengaruhi aliran
fluida pada jarak jauh. Pada kosentrasi rendah, viskositas larutan berhubungan
dengan pelarut murni. Dalam “Viskometer Ostwald” waktu yang dibutuhkan oleh
Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
larutan untuk melewati pipa kapiler dicatat dan dibandingkan dengan sampel
standar (Atkins,1996).
Viskositas atau kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara
molekul-molekul yang menyusun suatu fluida (fluida itu zat yang dapat mengalir,
dalam hal ini zat cair dan zat gas). Viskositas adalah gaya gesekan internal fluida
(internal = dalam). Jadi molekul-molekul yang membentuk suatu fluida saling
gesek-menggesek ketika fluida tersebut mengalir. Pada zat cair, viskositas
disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis).
Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul
(Rian, 2013).
Dasar Teori Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliaran fluida yang
merupakan gesekan antara molekul molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu
jenis cairan yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki viskositas yang
rendah, dan sebaliknya bahan bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki
viskositas yang tinggi. Pada hukum aliran viskos, Newton menyatakan hubungan
antara gaya gaya mekanika dari suatu aliran viskos sebagai : Geseran dalam (
viskositas ) fluida adalah konstan sehubungan dengan gesekannya. Hubungan
tersebut berlaku untuk fluida Newtonian, dimana perbandingan antara tegangan
geser (s) dengan kecepatan geser (g) nya konstan. Parameter inilah yang disebut
dengan viskositas. Aliran viskos dapat digambarkan dengan dua buah bidang
sejajar yang dilapisi fluida tipis diantara kedua bidang tersebut. Suatu bidang
permukaan bawah yang tetap dibatasi oleh lapisan fluida setebal h, sejajar dengan
suatu bidang permukaan atas yang bergerak seluas A. Jika bidang bagian atas itu
ringan, yang berarti tidak memberikan beban pada lapisan fluida dibawahnya,
maka tidah ada gaya tekan yang bekerja pada lapisan fluida. Suatu gaya F
dikenakan pada bidang bagian atas yang menyebabkan bergeraknya bidang atas
dengan kecepatan konstan v, maka fluida dibawahnya akan membentuk suatu
lapisan lapisan yang saling bergeseran.Setiap lapisan tersebut akan memberikan
tegangan geser (s) sebesar F/A yang seragam, dengan kecepatan lapisan fluida
yang paling atas sebesar v dan kecepatan lapisan fluida paling bawah sama dengan
nol. Maka kecepatan geser (g) pada lapisan fluida di suatu tempat pada jarak y
dari bidang tetap, dengan tidak adanya tekanan fluida
Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Konsep Viskositas Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda
memiliki tingkat kekentalan yang berbeda. Viskositas alias kekentalan sebenarnya
merupakan gaya gesekan antara molekulmolekul yang menyusun suatu fluida. Jadi
molekul-molekul yang membentuk suatu fluida saling gesek- menggesek ketika
fluida tersebut mengalir. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya
kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas,
viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul.
Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air.
Sebaliknya, fluida yang lebih kental lebih sulit mengalir, contohnya minyak
goreng, oli, madu dkk. Hal ini bisa dibuktikan dengan menuangkan air dan
minyak goreng di atas lantai yang permukaannya miring. Pasti air ngalir lebih
cepat daripada minyak goreng atau oli. Tingkat kekentalan suatu fluida juga
bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhu zat cair, semakin kurang kental zat
cair tersebut. Misalnya ketika ibu menggoreng paha ikan di dapur, minyak goreng
yang awalnya kental menjadi lebih cair ketika dipanaskan. Sebaliknya, semakin
tinggi suhu suatu zat gas, semakin kental zat gas tersebut. Perlu diketahui bahwa
viskositas alias kekentalan cuma ada pada fluida riil (rill = nyata). Fluida
riil/nyata tuh fluida yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti air,
sirup, oli, asap knalpot, dan lainnya. Fluida riil berbeda dengan fluida ideal.
Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal
hanya model yang digunakan untuk membantu kita dalam menganalisis aliran
fluida (fluida ideal ini yang kita pakai dalam pokok bahasan Fluida Dinamis).
Mirip seperti kita menganggap benda sebagai benda tegar, padahal dalam
kehidupan sehari-hari sebenarnya tidak ada benda yang benar- benar tegar/kaku.
Tujuannya sama, biar analisis kita menjadi lebih sederhana
Fluida, disebut juga zat alir, adalah zat yang dapat mengalir.Bentuknya dapat
berupa zat cair atau gas. Berbeda dengan partikel yang merupakan zat yang tidak
dapat mengalir, zat alir memiliki sifat mekanika seperti halnya partikel , hanya saja
untuk alasan praktis ditampilkan berbeda dengan mekanika partikel. Misalnya saja,
besaran massa (pada mekanika partikel) diubah menjadi massa jenis (pada
mekanika fluida). Demikian pula besaran gaya (pada mekanika partikel) yang
ditampilkan tekanan (pada mekanika fluida). Massa jenis
Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
merupakan massa persatuan volume dan tekanan merupakan gaya per satuan luas.
Massa jenis merupakan massa persatuan volume dan tekanan merupakan gaya per
satuan luas. Massa jenis dan tekanan dipilih untuk menerangkan sifat mekanis dari
fluida, sebab pengamat tidak mungkin meninjau massa setiap partikel (molekul)
fluida atau gaya yang diderita oleh setiap partikel penyusun fluida (Rian, 2013).
viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarViskositas
merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan
maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya untuk fluida), viskositas
adalah "ketebalan" atau "pergesekan internal". Oleh karena itu, air yang "tipis",
memiliki viskositas lebihrendah, sedangkan yang "tebal", memiliki viskositas yang
lebih tinggi.Sifat cairan sebagai besar ditentukan oleh resistansinya untuk mengalir,
yang dinamakan viskositas. Dalam metode ostwald dan falling ball dilihat dari
waktu yang berlangsung saat cairan bergerak satu mengalir dari keadaan awal
sampai keadaan akhir. Sedangkan pada pengukuran masaa jenis dilihat dari hasil
beratnya suatu zat cairan.Dapat diketahui bahwa semakin kental larutan viskositas
semakin tinggi, sebaliknya semakin cair suatu zat, semakin kecil viskositasnya.
Akan tetapi massa jenis pada zat yang kental lebih kecil dan pada zat cair massa
jenis atau kerapatan zat semakin besar.
Viskositas dapat dianggap sebagai gerakan di bagian dalam (internal) suatu
fluida.Viskositas terdapat pada zat cair maupun gas, dan pada intinya merupakan
gaya gesekan antara lapisan-lapisan yang bersisian pada fluida saat lapisan-lapisan
bergerak satu melewati yang lainnya. Pada zat cair, viskositas terutama disebabkan
oleh gaya kohesi antara molekul. Pada gas viskositas muncul dari tumbukan antar
molekul. Fluida yang berbeda memiliki besar viskositas yang berbeda, dan zat cair
pada umumnya lebih kental daripada gas (Triyana, 2011).
Berdasarkan teori, viskositas berbanding lurusdengan konsentrasi larutan.
Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula,
karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap
satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel
semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula (Hedi, 2014).
Mempelajari gerak bola yang jatuh kedalam fluida, walaupun hanya untuk
mengetahui bahwa adanya gaya kekentalan pada sebuah bola tertentu dalam suatu
fluida tertentu berbanding dengan kecepatan relatifnya. Bila fluida sempurna yang
Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
viskositasnya nol mengalir melewatisebuah bola, atau apabila sebuah bola bergerak
dalam suatu fluida yang diam, garis-garis arus berbentuk suatu pola yang simetris
sempurna di sekeliling bola itu. Tekanan terhadap sembarang titik permukaan bola
yang menghadap arah alir datang tepat sama dengan tekanan terhadap titik lawan
.titik tersebut pada permukaan bola menghadap kea rah aliran, dan gaya resultan
terhadap bola itu nol (Sudarjo,2008).
Alat ukur viskositas manual yang sering digunakan adalah dengan
menggunakan viscometer bola jatuh (Hopper).Prinsip kerjanya adalah
menggelindingkan bola yang terbuat dari besi melalui tabung gelas yang berisi zat
cair. Berdasarkan hukum stoke yaitu pada saat kecepatan bola maksimum, terjadi
kesetimbangan sehingga gaya gesek sama dengan gaya berat Archimedes (D.
Young,2002)
Fluida statis (zat alir yang tidak mengalir) dan Fluida dinamis (zat alir yang
mengalir).Fluida statis memberi gambaran tentang tekanan dan hubungan antara
tekanan udara terhadap ketinggian di atas permukaan laut, atau kedalaman di bawah
permukaan pada ragam fluida.Hubungan antara tekanan terhadap ketinggian diatas
permukaan laut, sedangkan di bawah permukaan zat cair dinyatakan dalam subbab
fluida statis.Fluida dinamis memberi gambaran tentang sifat fluida yang mengalir,
baik pada fluida ideal maupun fluida nyata.Berikutnya, hukum kekalan tenaga
termodifikasi diterapkan pada fluida ideal dan disebut Hukum Bernoulli.
Pada fluida statis bentuk cair terdapat 3 parameter yang perlu kita ketahui.
Ketiga parameter itu adalah gaya apung (gaya Archimedes), tekanan hidrostatis,
dan gaya stokes. Gaya apung berhubungan erat dengan massa jenis fluida, tekanan
hidrostatis berhubungan kedalaman benda. Adapun gaya stokes berhubungan
dengam kekentalan zat cair dan kelajuan gerak pada benda yang tenggelam.
Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memiliki tingkat
kekentalan yang berbeda. Viskositas alias kekentalan sebenarnya merupakan gaya
gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Jadi molekul-
molekul yang membentuk suatu fluida saling gesek-menggesek ketika fluida fluida
tersebut mengalir. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi
(gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas
disebabkan oleh tumbukan antara molekul (Bird, 1993).
Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
fluida (fluida ideal ini yang kita pakai dalam pokok bahasan fluida dinamis) (Bird,
1993).
Telah kita lihat bahwa berat benda, yaitu tarika ke bawah oleh bumi pada benda,
adalah besaran vector, sedangkan massa benda adalah besaran skalar. Hubungan
kuantitatif antara berat dan massa diberikan oleh Karena g berbeda-bedadari satu
titik ke titik lain di bumi, maka W, yaitu berat benda bermassa m, berbeda juga untuk
tempat yang berbeda. Jadi erat benda bermassa 1 kilogram ditempat memiliki g =
9,80 m/s2 adalah 9,80 N; ditempat dengan g = 9,78 m/s2, benda yang sama beratnya
hanyalah 9,78 N. Jika berat ini di ukur dengan mengamati pertambahan Panjang
pegas dan mengimbanginya, maka beda berat kilogram yang sama di dua tempat
yang berbeda, tampak jelas dengan adanya sedikit perbedan rentangan pegas di
kedua tempat tersebut. Karena itu berat benda bergantung kepada letak relatifnya
terhadap pusat bumi tidk seperti massa yang merupakan sifat intrinsk benda.
Penunjukan skala neraca pegas, yang menimbang benda yang sama di bagian bumi
yang berbeda, akan memerikan hasil yang berbeda.
Dalam ruang tanpa gravitasi berat benda adalah nol, walaupun inersial, yaitu
massa benda tetap tidak berubah, sama dengan dipermukaan bumi. Dalam pesawat
antariksa yang bebas dari gravitasi, tidak sukar untuk mengangkat balok besi yang
besar (W = 0), tetapi tetap saja antariksawan akan merasa sakit kakinya harus
menendang balok itu (m ≠ 0).
Untuk mempercepat benda dalam ruang bebas gravitasi dibutuhkan gaya yang
sama dengan yang dibutuhkan untuk mempercepatnya sepanjang bidangdatar licin
di permukaan bumi. Tetapi untuk mengangkat benda yng sama melawan tarikan
bumi dibutuhkan gaya yang lebih besar di permukaan bumi dari pada di tempat yang
jauh dari permukaan bumi karena beratnya berbeda.
Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
P = ρcgh …........………………………...........................................(5.2.1)
Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
BAB III
PROSEDUR KERJA
(g) (h (i)
)
3.2 ProsedurKerja
Sebelum melakukan praktikum, kami mendengarkan beberapa materi
pengantar dan arahan dari asisten tentang viskositas fluida. Setelah itu kami
menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan pengukuran.
Kemudian kamimemulai dengan menimbang dan mengukur diameter tiap-tiap bola,
dilakukan beberapa kali sesuai petunjuk Asisten, kami mengukur diameter 3 kali di
berbagai sisi bola. Setalah itu, kami mengukur diameter dalam tabung gelas,
pengukuran diameter gelas di ukur 2 kali yaitu dari dalam gelas dan dari luar gelas.
Selanutnya kami menentukan suatu jarak L pada tabung. Jarak L padatabung acuan
Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
kami yaitu 10 cm, 20 cm, dan 30 cm. kami mencatat suhu fluida sebelum
pengamatan menggunakan thermometer.Setelah itu, kami mengukur massa jenis
fluida sebelum dan sesudah percobaan, menggunakan timbang fluida dengan
volume tertentu menggunakan gelas ukur dan neraca analitik digital. Kemudian,
jatuhkan bola tepat di permukaan fluida, amati waktu yang dibutuhkanuntuk sampai
batas jarak yang ditentukan, lakukan beberapa kali sesuai petunjuk Asisten dan
ulangi beberapa kali prosedur (6) sesuai petunjuk Asisten, lakukan pula untuk bola
ke dua.
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB IV
TUGAS PEDAHULUAN
Jika Pada gambar ( a) Fa > W, Gambar (b) Fa = W, dan pada Gambar (c) Fa <W
Dimana Fa = Gaya ke atas dan W = Gaya berat. Analisislah maksud dari gambar
di atas !
3. Jika suatu benda dicelupkan kedalam suatu fluida tampak seperti pada
gambar di bawah ini !
ketelitian 0,01 mm !
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Jawaban :
2. a)Benda tenggelam
Benda akan tenggelam apabila massa jenis benda lebih besar dari massa jenis
fluida. Pada benda dengan kondisi ini,gaya ke atasa(Fa)oleh fluida jauh lebih
kecil dari pada berat benda(w)
b) Benda melayang
Benda akan melayang apabila massa jenis benda sama dengan massa jenis
fluida. Pada benda dengan kondisi ini,gaya ke atas(Fa) oleh fluida sama dengan
berat benda
c) Benda terapung
Benda akan teraoung apabila massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis
fluida. Pada benda dengan kondisi ini,gaya ke atas (Fa)oleh fluida sama dengan
berat benda
3. Hukum Stokes
Menurut George G Stokes untuk benda bulat,besarnya gaya gesek pada
kesetimbangan sama dengan gaya bola jatuh
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
DAFTAR PUSTAKA
Viskositas Fluida