Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PENDAHULUAN

VISKOSITAS FLUIDA

DISUSUN OLEH

NAMA : Fatahilla tomagola

STAMBU :09320220102

FREK / KELOMPOK : 3 / VA

FAK / JURUSAN : TEKNOLOGI INDUSTRI /

TEKNIK PERTAMBANGAN

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2020
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cat cair (fluida) disebabkan
adanya gesekan antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi pada
zat cair tersebut. Gesekan-gesekan inilah yang menghambat aliran zat cair.
Besarnya kekentalan zat cair (viskositas) dinyatakan dalam suatu bilangan
yang menentukan kekentalan suatu zat cai. Hukum viskositas newton
menytakan bahwa untuk laju perubahan bentuk sudut fluida yang tertentu
maka tegangan geser berbanding lurus dengan viskositas.
Viskositas adalah gesekan interval, gaya viskos melawan gerakan
sebagai fluida relatif terhadap yang lain. viskositas adalah alasan
diperlukannya usaha untuk mendayung perahu melalui air yang tenang
tetpai juga merupakan suatu alasan mengapa dayung bisa bekerja. viskositas
adalah alasan diperlukannya usaha untuk mendayung perahu melalui air
yang tenang tetpai juga merupakan suatu alasan mengapa dayung bisa
bekerja. Efek viskos merupakan hasil yang penting dalam pipa aliran darah.
Pelumasan bagian dalam mesin fluida viskos cenderung melekat pada
permukaan zat yang bersentuhan dengannya.
Diantara sala satu sifat zat cair adalah kental dimana zat cair
memiliki kekentalan yang berbeda-beda materinya, misalnya kekentalan
minyak goreng dengan keekntalan oli. Dengan sifat ini zat cair banyak
digunakan dalam dunia otomotif yaitu sebagai pelumas mesin. Telah
diketahui bahwa dikepelumas yang dibuuhkan tiap-tiap mesin
membutuhkan kekentalan yang berbeda-beda. apabila kita memasukka
sebuah bola kecil kedalam zat cair, terlihat batu tersebut mula-mula turun
dengan cepat kemudian melambat. Suatu zat memiliki kemampuan tertentu
sehingga suatu padatan yang dimasukan kedalamnya mendapat gaya
tekanan yang diakibatkan peristiwa gesekan antara permukaan padatan
tersebut dengan gaya zat cair.

Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Instruksi Umum ( TIU )
1. Kami dapat memahami konsep fisika atau mekanikamengenai kekentalan
(viskositas).
2. Kami dapat memahami bahwa gesekan yang dialami oleh suatu benda
yang bergerak dalam fluida adalah disebabkan oleh kekentalan fluida
tersebut.
1.2.2 TujuanInstruksi Khusus ( TIK )
1. Kami dapatmemahami prinsip keseimbangan gaya stokes, gaya apung
dan gaya berat pada suatu benda dalam fluida.
2. Kami dapat memahami pengaruh gesekan yang dialami oleh suatu benda
yang bergerak dalam fluida yang disebabkan oleh fluida tersebut.
3. Kami dapat memahami penerapan faktor koreksi pada laju yang jatuh.
4. Kami dapat memahami penentuan viskositas fluida.

Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar


Sains dan teknologi menjadi dua hal penting pada abad 21 ini.Sains yang terdiri
dari fisika, kimia dan biologi merupakan landasan penting dalam
pembangunan.Fisika adalah ilmu yang mempelajari/ mengkaji benda-benda yang
ada di alam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi dari benda-benda
di alam tersebut secara fisik dan mencoba merumuskannya secara matematis
sehingga dapat di mengerti secara pasti oleh manusia untuk kemanfaatan umat
manusia lebih lanjut (Prihandono, 2011).
Viskositas (kekentalan) berasal dari perkataan Viscou, suatu bahan apabila
dipanaskan sebelum menjadi cair terlebih dahulu menjadi viscous yaitu menjadi
lunak dan dapat mengalir pelan-pelan. Viskositas dapat dianggap sebagai gerakan
di bagian dalam (internal) suatu fluida.Jika sebuah benda berbentuk bola dijatuhkan
ke dalam fluida kental, misalnya kelereng dijatuhkan ke dalam kolam renang yang
airnya cukup dalam, Nampak mula-mula kelereng bergerakdipercepat.
Tetapi beberapa saat setelah menempuh jarak cukup jauh, nampak kelereng
bergerak dengan kecepatan konstan (bergerak lurus beraturan). Ini berarti bahwa
di samping gaya berat dan gaya apung zat cair masih ada gaya lain yang bekerja
pada kelereng tersebut. Gaya ketiga ini adalah gaya yang disebabkan oleh
kekentalan fluida. Khusus untuk benda berbentuk bola , gaya gesekan bola secara
empiris dirumuskan sebagai persamaan dengan menyatakan koefisien kekentalan,
r adalah jari-jari bola kelereng, dan v kecepatan relative bola terhadap fluida
(Anwar, 2008).
Viskositas merupakan salah satu materi fluida statis yang dipelajari saat
perkuliahan fisika dasar. Viskositas merupakan gesekan yang terjadi diantara
lapisan-lapisan yang bersebelahan di dalam fluida.Viskositas pada gas diakibatkan
oleh tumbukan antar molekul gas sedangkan viskositas pada zat cair terjadi akibat
adanya gaya-gaya kohesi antar molekul zat cair (Giancoli, 2014).
Setiap zat cair memiliki kekentalan atau viskositas. Kekentalan yang dimiliki
setiap zat berbeda-berbeda, hal ini bergantung pada kosentrasi dari zat

Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

cair atau fluida tersebut. Viskositas suatu fluida juga dipengaruhi oleh suhu.Unsur
gas memiliki nilai viskositas yang mudah berubah terhadap perubahan suhu. Pada
umumnya cair akan mengalami pengurangan viskositas jika suhu dinaikkan. Hal ini
berkaitan dengan struktur molekul dalam cairan tersebut (Maria, 2012).
Adanya zat makro molekul akan menaikan viskositas larutan bahkan pada
konsentrasi rendahpun, efeknya besar, karena molekul besar mempengaruhi aliran
fluida pada jarak jauh. Pada konsentrasi rendah, viskositas larutan berhubungan
dengan viskositas pelarut murni. Viskositas diukur dengan beberapa cara. Dalam
“viskometer Ostwald” waktu yang dibutuhkan oleh larutan untuk melewati pipa
kapiler dicatat dan dibandingkan dengan sampel standar (Atkins, 1996).
Sifat cairan sebagai besar ditentukan oleh resistansinya untuk mengalir, yang
dinamakan viskositas .suatu fluida berviskositas rendah mengalir dengan mudah
dan membuang sedikit energi, tetapi menaikkan rugi-rugi kebocoran. Suatifluida
kental dapat menyekat dengan baik, tetapi fluida tipe ini cukup seret dan
menyebabkan rugi energidan tekanan sekitar sistem, fluida hidrolik haruslah
merupakan suatu medium yang berada antara ekstrim-ekstrim ini, jadi dibutuhkan
suatu cara untuk mendefenisikan viskositas (Gunawan, 2013).
Adanya zat makro molekul akan menaikkan viskositas larutan bahkan pada
konsentrasi rendahpun, efeknya besar, karena molekul besar mempengaruhi aliran
fluida pada jarak jauh. Pada konsentrasi rendah, viskositas larutan berhubungan
dengan viskositas pelarut murni. Viskositas diukur dengan beberapa cara. Dalam
“viskometer Ostwald” waktu yang dibutuhkan oleh larutan untuk melewati pipa
kapiler dicatat dan dibandingkan dengan sampel standar (Dogra, 1996).
Aliran cairan dapat dikelompokkan ke dalam dua tipe.Yang pertama adalah
aliran laminar atau aliran kental, yang secara umum menggambarkan laju aliran
kecil melalui sebuah pipa dengan garis tengah kecil. Aliran yang lain adalah aliran
turbulen, yang menggambarkan laju aliran yang besar melalui pipa dengan diameter
yang lebih besar (Dogra, 2009).
Adanya zat makro molekul akan menaikan viskositas larutan bahkan pada
kosentrasi rendah pun, efeknya besar, karena molekul besar mempengaruhi aliran
fluida pada jarak jauh. Pada kosentrasi rendah, viskositas larutan berhubungan
dengan pelarut murni. Dalam “Viskometer Ostwald” waktu yang dibutuhkan oleh

Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

larutan untuk melewati pipa kapiler dicatat dan dibandingkan dengan sampel
standar (Atkins,1996).
Viskositas atau kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara
molekul-molekul yang menyusun suatu fluida (fluida itu zat yang dapat mengalir,
dalam hal ini zat cair dan zat gas). Viskositas adalah gaya gesekan internal fluida
(internal = dalam). Jadi molekul-molekul yang membentuk suatu fluida saling
gesek-menggesek ketika fluida tersebut mengalir. Pada zat cair, viskositas
disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis).
Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul
(Rian, 2013).

Dasar Teori Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliaran fluida yang
merupakan gesekan antara molekul molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu
jenis cairan yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki viskositas yang
rendah, dan sebaliknya bahan bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki
viskositas yang tinggi. Pada hukum aliran viskos, Newton menyatakan hubungan
antara gaya gaya mekanika dari suatu aliran viskos sebagai : Geseran dalam (
viskositas ) fluida adalah konstan sehubungan dengan gesekannya. Hubungan
tersebut berlaku untuk fluida Newtonian, dimana perbandingan antara tegangan
geser (s) dengan kecepatan geser (g) nya konstan. Parameter inilah yang disebut
dengan viskositas. Aliran viskos dapat digambarkan dengan dua buah bidang
sejajar yang dilapisi fluida tipis diantara kedua bidang tersebut. Suatu bidang
permukaan bawah yang tetap dibatasi oleh lapisan fluida setebal h, sejajar dengan
suatu bidang permukaan atas yang bergerak seluas A. Jika bidang bagian atas itu
ringan, yang berarti tidak memberikan beban pada lapisan fluida dibawahnya,
maka tidah ada gaya tekan yang bekerja pada lapisan fluida. Suatu gaya F
dikenakan pada bidang bagian atas yang menyebabkan bergeraknya bidang atas
dengan kecepatan konstan v, maka fluida dibawahnya akan membentuk suatu
lapisan lapisan yang saling bergeseran.Setiap lapisan tersebut akan memberikan
tegangan geser (s) sebesar F/A yang seragam, dengan kecepatan lapisan fluida
yang paling atas sebesar v dan kecepatan lapisan fluida paling bawah sama dengan
nol. Maka kecepatan geser (g) pada lapisan fluida di suatu tempat pada jarak y
dari bidang tetap, dengan tidak adanya tekanan fluida

Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

Konsep Viskositas Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda
memiliki tingkat kekentalan yang berbeda. Viskositas alias kekentalan sebenarnya
merupakan gaya gesekan antara molekulmolekul yang menyusun suatu fluida. Jadi
molekul-molekul yang membentuk suatu fluida saling gesek- menggesek ketika
fluida tersebut mengalir. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya
kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas,
viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul.

Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air.
Sebaliknya, fluida yang lebih kental lebih sulit mengalir, contohnya minyak
goreng, oli, madu dkk. Hal ini bisa dibuktikan dengan menuangkan air dan
minyak goreng di atas lantai yang permukaannya miring. Pasti air ngalir lebih
cepat daripada minyak goreng atau oli. Tingkat kekentalan suatu fluida juga
bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhu zat cair, semakin kurang kental zat
cair tersebut. Misalnya ketika ibu menggoreng paha ikan di dapur, minyak goreng
yang awalnya kental menjadi lebih cair ketika dipanaskan. Sebaliknya, semakin
tinggi suhu suatu zat gas, semakin kental zat gas tersebut. Perlu diketahui bahwa
viskositas alias kekentalan cuma ada pada fluida riil (rill = nyata). Fluida
riil/nyata tuh fluida yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti air,
sirup, oli, asap knalpot, dan lainnya. Fluida riil berbeda dengan fluida ideal.
Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal
hanya model yang digunakan untuk membantu kita dalam menganalisis aliran
fluida (fluida ideal ini yang kita pakai dalam pokok bahasan Fluida Dinamis).
Mirip seperti kita menganggap benda sebagai benda tegar, padahal dalam
kehidupan sehari-hari sebenarnya tidak ada benda yang benar- benar tegar/kaku.
Tujuannya sama, biar analisis kita menjadi lebih sederhana

Fluida, disebut juga zat alir, adalah zat yang dapat mengalir.Bentuknya dapat
berupa zat cair atau gas. Berbeda dengan partikel yang merupakan zat yang tidak
dapat mengalir, zat alir memiliki sifat mekanika seperti halnya partikel , hanya saja
untuk alasan praktis ditampilkan berbeda dengan mekanika partikel. Misalnya saja,
besaran massa (pada mekanika partikel) diubah menjadi massa jenis (pada
mekanika fluida). Demikian pula besaran gaya (pada mekanika partikel) yang
ditampilkan tekanan (pada mekanika fluida). Massa jenis

Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

merupakan massa persatuan volume dan tekanan merupakan gaya per satuan luas.
Massa jenis merupakan massa persatuan volume dan tekanan merupakan gaya per
satuan luas. Massa jenis dan tekanan dipilih untuk menerangkan sifat mekanis dari
fluida, sebab pengamat tidak mungkin meninjau massa setiap partikel (molekul)
fluida atau gaya yang diderita oleh setiap partikel penyusun fluida (Rian, 2013).
viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarViskositas
merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan
maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya untuk fluida), viskositas
adalah "ketebalan" atau "pergesekan internal". Oleh karena itu, air yang "tipis",
memiliki viskositas lebihrendah, sedangkan yang "tebal", memiliki viskositas yang
lebih tinggi.Sifat cairan sebagai besar ditentukan oleh resistansinya untuk mengalir,
yang dinamakan viskositas. Dalam metode ostwald dan falling ball dilihat dari
waktu yang berlangsung saat cairan bergerak satu mengalir dari keadaan awal
sampai keadaan akhir. Sedangkan pada pengukuran masaa jenis dilihat dari hasil
beratnya suatu zat cairan.Dapat diketahui bahwa semakin kental larutan viskositas
semakin tinggi, sebaliknya semakin cair suatu zat, semakin kecil viskositasnya.
Akan tetapi massa jenis pada zat yang kental lebih kecil dan pada zat cair massa
jenis atau kerapatan zat semakin besar.
Viskositas dapat dianggap sebagai gerakan di bagian dalam (internal) suatu
fluida.Viskositas terdapat pada zat cair maupun gas, dan pada intinya merupakan
gaya gesekan antara lapisan-lapisan yang bersisian pada fluida saat lapisan-lapisan
bergerak satu melewati yang lainnya. Pada zat cair, viskositas terutama disebabkan
oleh gaya kohesi antara molekul. Pada gas viskositas muncul dari tumbukan antar
molekul. Fluida yang berbeda memiliki besar viskositas yang berbeda, dan zat cair
pada umumnya lebih kental daripada gas (Triyana, 2011).
Berdasarkan teori, viskositas berbanding lurusdengan konsentrasi larutan.
Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula,
karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap
satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel
semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula (Hedi, 2014).
Mempelajari gerak bola yang jatuh kedalam fluida, walaupun hanya untuk
mengetahui bahwa adanya gaya kekentalan pada sebuah bola tertentu dalam suatu
fluida tertentu berbanding dengan kecepatan relatifnya. Bila fluida sempurna yang

Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

viskositasnya nol mengalir melewatisebuah bola, atau apabila sebuah bola bergerak
dalam suatu fluida yang diam, garis-garis arus berbentuk suatu pola yang simetris
sempurna di sekeliling bola itu. Tekanan terhadap sembarang titik permukaan bola
yang menghadap arah alir datang tepat sama dengan tekanan terhadap titik lawan
.titik tersebut pada permukaan bola menghadap kea rah aliran, dan gaya resultan
terhadap bola itu nol (Sudarjo,2008).
Alat ukur viskositas manual yang sering digunakan adalah dengan
menggunakan viscometer bola jatuh (Hopper).Prinsip kerjanya adalah
menggelindingkan bola yang terbuat dari besi melalui tabung gelas yang berisi zat
cair. Berdasarkan hukum stoke yaitu pada saat kecepatan bola maksimum, terjadi
kesetimbangan sehingga gaya gesek sama dengan gaya berat Archimedes (D.
Young,2002)
Fluida statis (zat alir yang tidak mengalir) dan Fluida dinamis (zat alir yang
mengalir).Fluida statis memberi gambaran tentang tekanan dan hubungan antara
tekanan udara terhadap ketinggian di atas permukaan laut, atau kedalaman di bawah
permukaan pada ragam fluida.Hubungan antara tekanan terhadap ketinggian diatas
permukaan laut, sedangkan di bawah permukaan zat cair dinyatakan dalam subbab
fluida statis.Fluida dinamis memberi gambaran tentang sifat fluida yang mengalir,
baik pada fluida ideal maupun fluida nyata.Berikutnya, hukum kekalan tenaga
termodifikasi diterapkan pada fluida ideal dan disebut Hukum Bernoulli.
Pada fluida statis bentuk cair terdapat 3 parameter yang perlu kita ketahui.
Ketiga parameter itu adalah gaya apung (gaya Archimedes), tekanan hidrostatis,
dan gaya stokes. Gaya apung berhubungan erat dengan massa jenis fluida, tekanan
hidrostatis berhubungan kedalaman benda. Adapun gaya stokes berhubungan
dengam kekentalan zat cair dan kelajuan gerak pada benda yang tenggelam.
Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memiliki tingkat
kekentalan yang berbeda. Viskositas alias kekentalan sebenarnya merupakan gaya
gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Jadi molekul-
molekul yang membentuk suatu fluida saling gesek-menggesek ketika fluida fluida
tersebut mengalir. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi
(gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas
disebabkan oleh tumbukan antara molekul (Bird, 1993).

Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya


air.Sebaliknya, fluida yang lebih kental biasanya lebih sulit mengalir, contohnya
minyak goreng, oli, madu, dan lain-lain. Hal ini bias dibuktikan dengan
menuangkan air dan minyak goreng diatas lanyai yang permukaannya miring. Pasti
hasilnya air lebih cepat mengalir dari pada minya goreng atau oli. Tingkat
kekentalan suatu fluida juga bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhu zat cair,
semakin kurang kental zat cair tersebut.Misalnya ketika ibu menggoreng ikan di
dapur, minyak goreng yang awalnya kental, berubah menjadi lebih cair ketika
dipanaskan.Sebaliknya, semakin tinggi suhu suatu zat gas, semakin kental zat gas
tersebut.

Tingkat kekentalan suatu fluida juga bergantung padatemperatur.Semakin


tinggitemperaturzat cair, semakin kurang kental zat cair tersebut.Misalnya ketika
ibumenggoreng, minyak goreng yang awalnya kental menjadi lebih cair
ketikadipanaskan.Sebaliknya, semakin tinggi suhu suatu zat gas, semakin kental zat
gastersebut.Unsur gas memiliki nilai viskositas yang paling mudah berubah
terhadap perubahan temperatur. Umumnyasuatu fluida akan mengalami
penguranganviskositas jika temperatur dinaikkan. Hal ini berkaitan dengan struktur
molekuldalam fluida tersebut.Ketika temperatur naik maka partikel- partikel
penyusunfluida akan menjadi semakin besar sehingga pergerakannya makin cepat
sehinggamenyebabkan cairan lebih mudah mengalir atau disebut juga viskositas
fluidalebih rendah.Metode yang sudah lama dikenal untuk menghitung nilai
viskositas suatu fluidaadalah metode bola jatuh dengan prinsip
hukumStokes.Namun denganadanyaperkembangan dalam dunia teknologi, nilai
viskositas dari suatu zat cair dapat kita baca hasilnya melalui komputer. Di dalam
zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul zat cair. Sedangkan
dalam gas, viskositas timbul sebagai akibat tumbukan antaramolekul gas.
Perlu diketahui bahwa viskositas atau kekentalan hanya ada pada fluida
nyata). Fluida nyata adalah fluida yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari,
seperti air sirup, oli, asap knalpot, dan lainnya. Fluida rill berbeda dengan fluida
ideal.Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan sehari-hari.Fluida ideal
hanya model yang digunakan untuk membantu kita dalam menganalisis aliran

Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

fluida (fluida ideal ini yang kita pakai dalam pokok bahasan fluida dinamis) (Bird,
1993).

Telah disebutkan sebelumnya bahwa secara eksperimen telah diketahui bahwa


harga g untuk sebuah benda di tempat yang sama adalah sama. Dari disini diproleh
bahwa perbandingan berat antara dua benda sama dengan pebandingan massanya.
Karena itu neraca kimia, yang sebetulnya merupakan alat untuk membandingkan
dua gaya yang berarah ke bawah, dapat juga digunakan untuk membandingkan
massa.

Telah kita lihat bahwa berat benda, yaitu tarika ke bawah oleh bumi pada benda,
adalah besaran vector, sedangkan massa benda adalah besaran skalar. Hubungan
kuantitatif antara berat dan massa diberikan oleh Karena g berbeda-bedadari satu
titik ke titik lain di bumi, maka W, yaitu berat benda bermassa m, berbeda juga untuk
tempat yang berbeda. Jadi erat benda bermassa 1 kilogram ditempat memiliki g =
9,80 m/s2 adalah 9,80 N; ditempat dengan g = 9,78 m/s2, benda yang sama beratnya
hanyalah 9,78 N. Jika berat ini di ukur dengan mengamati pertambahan Panjang
pegas dan mengimbanginya, maka beda berat kilogram yang sama di dua tempat
yang berbeda, tampak jelas dengan adanya sedikit perbedan rentangan pegas di
kedua tempat tersebut. Karena itu berat benda bergantung kepada letak relatifnya
terhadap pusat bumi tidk seperti massa yang merupakan sifat intrinsk benda.
Penunjukan skala neraca pegas, yang menimbang benda yang sama di bagian bumi
yang berbeda, akan memerikan hasil yang berbeda.

Dalam ruang tanpa gravitasi berat benda adalah nol, walaupun inersial, yaitu
massa benda tetap tidak berubah, sama dengan dipermukaan bumi. Dalam pesawat
antariksa yang bebas dari gravitasi, tidak sukar untuk mengangkat balok besi yang
besar (W = 0), tetapi tetap saja antariksawan akan merasa sakit kakinya harus
menendang balok itu (m ≠ 0).

Untuk mempercepat benda dalam ruang bebas gravitasi dibutuhkan gaya yang
sama dengan yang dibutuhkan untuk mempercepatnya sepanjang bidangdatar licin
di permukaan bumi. Tetapi untuk mengangkat benda yng sama melawan tarikan
bumi dibutuhkan gaya yang lebih besar di permukaan bumi dari pada di tempat yang
jauh dari permukaan bumi karena beratnya berbeda.

Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

Seringkali yang diberitahukan bukan massa benda, melainkan beratnya.


Perepatan (a) yang dihasilkan oleh gaya (F) yang bekerja pada benda yang besar
beratnya W dapat diperoleh dengan menggabungkan persamaan 4.2 dan 4.2. Jadi
dapat diperoleh

Ditinjau sebuah benda bermassa m, volume V dan bermassa jenis ρ. Hukum


Archimedes , bahwa gaya apung itu sama dengan berat benda yang dipindahkan
oleh zat cair. Jika zat cair bermassa jenis ρ cmaka massa zat cair pada volume
Vadalah mc= ρcVsehingga wa= mc. g = ρcVg.

P = ρcgh …........………………………...........................................(5.2.1)

Dimana : P = tekanan (N/m), ρc= massa jenis (kg/m), g = percepatan gravitasi


(m/s2), g = percepatan gravitasi (m/s2)
Jika tekanan oleh fluida pada kedalaman hadalah P, pada tekanan atmosfir
Po, maka dipenuhi :

P = Po+ ρcgh ….....……………………………………………….(5.2.2)

Dimana : P = tekanan (N/m), P = tekanan (N/m), ρc= massa jenis (kg/m), g =


percepatan gravitasi (m/s2), h = kedalaman (m)

Gambar 5.2.1 Benda dalam zat cair mengalami gaya berat.

Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

Paparan fluida dinamis dilandasi oleh Hukum Bernoulli.Hal itu dinyatakan


dalam bentuk persamaan Bernoulli.Persamaan Bernoulli merupakan persamaan
yang berguna untuk meramalkan peristiwa fisika pada aliran ideal. Dari persamaan
itu dapat diperoleh hubungan antara tekanan dengan ketinggian dan kelajuan alir
fluida. Dasar yang digunakan oleh persamaan Bernoulli adalah hukum kekalan
tenaga, hanya saja hukum kekekalan tenaga itu ditampilkan dalam persatuan
volume.
Hukum Bernoulli menyatakan :“Jumlah antara tekanan (P) dengan tekanan
hidrostatik (ρgh), dan rapat tenaga gerak fluida (½ρv2) pada fluida ideal selalu
tetap”.
Pada pemaparan tentang fluida, kita mengenal istilah fluida ideal dan fluida sejati
atau biasa disebut juga fluida nyata.Fluida disebut sebagai fluida ideal bila
memenuhi 3 syarat berikut ini.
Tidak kental atau memiliki kekentalan nol. Fluida berkekentalan nol disebut juga
superfluida dan hal itu sukar dijumpai di alam. Kekentalan merupakan ukuran
besarnya gaya gesekan antar fluida itu sendiri dan antara fluida dengan dinding
pipa.

Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

BAB III
PROSEDUR KERJA

3.1 Alat Yang Digunakan

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)


0

(g) (h (i)
)

Gambar 3.1 Peralatan Praktikum Viskositas Fluida


(a) Gelas piala, (b) Bola besar & Bola kecil, (c) Gelas ukur oli , (d)Gelas
ukur sunlight, (e) Jangka sorong, (f) micrometer sekrup,
(g)Thermometer,(h) Rol meter, (i) Neraca analitis

3.2 ProsedurKerja
Sebelum melakukan praktikum, kami mendengarkan beberapa materi
pengantar dan arahan dari asisten tentang viskositas fluida. Setelah itu kami
menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sebelum melakukan pengukuran.
Kemudian kamimemulai dengan menimbang dan mengukur diameter tiap-tiap bola,
dilakukan beberapa kali sesuai petunjuk Asisten, kami mengukur diameter 3 kali di
berbagai sisi bola. Setalah itu, kami mengukur diameter dalam tabung gelas,
pengukuran diameter gelas di ukur 2 kali yaitu dari dalam gelas dan dari luar gelas.
Selanutnya kami menentukan suatu jarak L pada tabung. Jarak L padatabung acuan

Viskositas Fluida
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

kami yaitu 10 cm, 20 cm, dan 30 cm. kami mencatat suhu fluida sebelum
pengamatan menggunakan thermometer.Setelah itu, kami mengukur massa jenis
fluida sebelum dan sesudah percobaan, menggunakan timbang fluida dengan
volume tertentu menggunakan gelas ukur dan neraca analitik digital. Kemudian,
jatuhkan bola tepat di permukaan fluida, amati waktu yang dibutuhkanuntuk sampai
batas jarak yang ditentukan, lakukan beberapa kali sesuai petunjuk Asisten dan
ulangi beberapa kali prosedur (6) sesuai petunjuk Asisten, lakukan pula untuk bola
ke dua.

Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB IV
TUGAS PEDAHULUAN

1. Jelaskan Apa yang di maksud dengan !


a. Viskositas
b. Fluida
c. Viskositas Fluida
2. Perhatikan Gambar di bawah ini !

(a) (b) (c)

Jika Pada gambar ( a) Fa > W, Gambar (b) Fa = W, dan pada Gambar (c) Fa <W
Dimana Fa = Gaya ke atas dan W = Gaya berat. Analisislah maksud dari gambar
di atas !

3. Jika suatu benda dicelupkan kedalam suatu fluida tampak seperti pada
gambar di bawah ini !

Dimana : Fa = Gaya ke atas, Fs = Gaya gesek, dan W = Berat benda. Termasuk


dalam Hukum apakah gambar di atas ? Jelaskan !

4. Deskripsikan cara penggunaan alat di bawah ini dengan menggunakan tingkat

ketelitian 0,01 mm !

Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

5. Jelaskan penerapan Viskositas fluida yang berkaitan dengan jurusan Anda!

Jawaban :

1. a) Viskositas adalah pengukuran dari hasil ketahanan fluida yang diubah


baik dengan tekanan maupun tegangan
b) Fluida adalah sub himpunan dari fase benda,termsuk
cairan,has,plasma,dan padat plastic
c) Viskositas fluida merupakan gesekan yang ditimbulkan benda padat
yang bergerak dalam fluida

2. a)Benda tenggelam
Benda akan tenggelam apabila massa jenis benda lebih besar dari massa jenis
fluida. Pada benda dengan kondisi ini,gaya ke atasa(Fa)oleh fluida jauh lebih
kecil dari pada berat benda(w)

b) Benda melayang
Benda akan melayang apabila massa jenis benda sama dengan massa jenis
fluida. Pada benda dengan kondisi ini,gaya ke atas(Fa) oleh fluida sama dengan
berat benda

c) Benda terapung
Benda akan teraoung apabila massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis
fluida. Pada benda dengan kondisi ini,gaya ke atas (Fa)oleh fluida sama dengan
berat benda

3. Hukum Stokes
Menurut George G Stokes untuk benda bulat,besarnya gaya gesek pada
kesetimbangan sama dengan gaya bola jatuh

Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

4. Prinsip kerja micrometer adalah alat yang dapat digunakan untuk


memperbesar jarak yang terlalu kecil untuk diukur secara langsung
menjadi putaran suatu benda yang lebih besar dan dapat dilihat skalanya.

Berikut cara menggunakan micrometer sekrup,yaitu:


• Objek yang ingin digunakan pada poros tetap
• Kemudian bagian bidikan diputar hingga objek terjepit hingga poros tetap
dan geser
• Bagian ratchet dapat diputar untuk menghasilkan perhitungan yang lebih
presisi dengan menggerakkan geser secara perlahan
• Setelah itu diketahui bahwa objek tersebut benar benar trjepit diantara
dua poros
• Kemudian hasil pengukuran dapat dibaca diskala utama dan skala nonius
• Dasar dasar pompa sentrifugal

5. Pada industri minyak bumi,sebagian besar pompa yang digunakan industri


minyak bumi,suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi sebelum
diolah dan dipasarkan,ialah pompa bertipe sentrifugal. Gaya sentrifugal
ialah sebuah gaya yang timbuk akibat adanya gerakan sebuah benda atau
partikel melalui lintasan lengkung(melingkar)

Viskositas Fluida
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

DAFTAR PUSTAKA

Atkins P.W. 1996. Kimia Fisika edisi keempat. Jakarta: Erlangga


Budianto, Anwar, 2008. Metode Penelitian koefisien kekentalan Zat
Cair.Dengan Menggunakan Regresi Linear Hukum
Stokes.(http://jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-content/uploads/2008/.../12-
anwar157-166.pdf).
Dogra, S. Dogra. 2009. Kimia Fisik dan Soal-Soal. Jakarta: UI-Press
Giancoli, D.C. 2014. Fisika: Prinsip dan Aplikasi Jilid 1 Edisi 7. Jakarta:
Erlangga.
Hastriawan, Hedi. Viskositas.http://hedihastriawan.wordpress.com/kimia-
fisika/viskositas/. Diakses 20 Juni 2014.
Hermawati, maria yeni. 2013. Uji Viskositas Fluida Menggunakan
Transduser Ultrasonik Sebagai Fungsi Temperatur dan Akui Sisinya
Pada Komputer.
Triyana, Nunung. 2011. Viskositas Zat Cair. http://www.scribd.com/. Diakses
pada tanggal 20 Juni 2014.

Viskositas Fluida

Anda mungkin juga menyukai