didasarkan pada penyerapan gelombang radio oleh inti – inti tertentu dalam molekul organik, apabilah molekul tersebut berada dalam medan magnet yang kuat. CARA KERJA
Sampel tube merupaakan
senyawa yang ingin diketahui strukturnya, dimana senyawa ini dikelilingi medan magnet yang diberi suatu besan tertentu, serta diberikan frekuensi radio dari luar secara lansung pada senyawa tersebut. Energi yang diserap dari atom akan direkam oleh detektor, yang dapat dilihat dalam bentuk spektrum. Hasil spektrum ini yang dapat membedakan struktur dan sifat suatu senyawa. LANJUTAN…
Karakterisasi Struktur Senyawa
Analisis 1H-NMR senyawa 1 dilakukan untuk mengetahui gambaran berbagai jenis atom hidrogen dalam molekul. Spektrum 1H-NMR dapat menginformasikan mengenai lingkungan kimia dan jumlah atom hidrogen dalam setiap lingkungan, dan struktur gugus yang berdekatan dengan setiap atom hidrogen (Creswell, et al., 2005). Analisis 1H-NMR senyawa 1 pada Gambar 6 memperlihatkan sinyal karakteristik untuk senyawa triterpenoid. Menurut Muharni dan Elfita (2011), karakteristik khas pola sinyal 1H-NMR untuk senyawa triterpenoid terlihat dari sinyal-sinyal yang berhimpit pada daerah geseran kimia (δH) di bawah 2 ppm untuk proton alifatik (CH3, CH2, dan CH) yang merupakan proton siklik dari kerangka dasar triterpenoid yang tidak terpisah dengan baik. LANJUTAN…
Informasi yang diperoleh dari data spektrum 1H-NMR senyawa 1
menunjukkan adanya 7 sinyal proton metil singlet masing-masing dengan integrasi 3H pada geseran kimia (δH) (0,75 ppm, 0,77 ppm, 0,90 ppm, 0,91 ppm, 0,92 ppm, 0,98 ppm, dan 1,13 ppm), menunjukkan keberadaan proton metil yang terikat pada atom karbon dalam lingkungan kepolaran yang berbeda. Menurut Elya dkk, (2009) munculnya 7 puncak metil tersebut pada spektrum 1H-NMR, merupakan ciri dari senyawa triterpenoid. Gambar 5 menunjukkan pola gugus metil pada kerangka triterpenoid. LANJUTAN… HASIL
Sinyal pada daerah ( H) 3,20 ppm Hasil perbandingan geseran kimia
merupakan sinyal khas proton metin pada ( H) pada Tabel 3 dapat diketahui kerangka triterpenoid yang terikat pada atom C yang mengikat gugus hidroksi bahwa nilai geseran kimia ( H) (OH). Sinyal khas ini untuk triterpenoid senyawa 1 memiliki kesamaan pentasiklik yang mengikat OH pada posisi dengan nilai eseran kimia dari C-3 (Muharni, 2010). Data sinyal spectrum senyawa triterpenoid pentasilklik 1H-NMR senyawa 1 pada pergeseran kimia asam oleanolat. Sehingga, struktur ( H) 5,28 ppm menunjukkan proton olefin yang tersubstitusi pada cincin siklik. senyawa 1 disarankan sebagai asam Sinyal-sinyal proton dari spectrum 1H- oleanolat (asam-3 -hisroksiolean- NMR tersebut mengidentifikasikan bahwa 12-en-28-oat). senyawa 1 diduga merupakan suatu kerangka triterpenoid turunan olean-12- enyang tersubstitusi gugus hidroksi (OH) pada C-3.