Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK 3

C9-C10
TANAMAN JAMBLANG (Syzygium cumini L.)

Pohon Jamblang Daun Jamblang


(Syzygium cumini L.) (Syzygium cumini L.)
Klasifikasi Khasiat
Tanaman Tanaman

Metode
Kandungan
Pengujian
Tanaman
Klasifikasi Tanaman (Itis.gov)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Superdivision : Embryophyta
Divisio : Tracheophyta
Subdivision : Spermatophyta
Class : Magnoliopsida
Superorder : Rosanae
Order : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium cumini L
KEMBALI
Kandungan Kimia (Ramya et al.,2012).

Eugenia cumini Merr (Syzgium cumini)


(myrtaceae) mengandung senyawa kimia antara lain
suatu alkaloid, flavonoid, tanin, triterpenoid,
monoterpen, minyak atsiri. Daun jamblang juga
mengandung ß-sistosterol, kuarsetin,myresetin,
myrisetin, flavonol glikosid, asilasi flavonol
glikosida, triterpenoid dan tanin.

KEMBALI
Khasiat Tanaman (Shankara, et al, 2014 )
Secara empiris telah banyak digunakan dalam
pengobatan secara tradisional. Beberapa penelitian
melaporkan secara ilmiah bahwa bagian tanaman seperti
daun dan buah dilaporkan memiliki aktivitas sebagai
antioksidan. Aktivitas sebagai antioksidan diduga karena
adanya senyawa flavonoid dan polifenol pada tanaman
tersebut.

KEMBALI
Kromatografi Kolom Konvensional

Kromatografi Cair Vakum

Kromatografi Lapis Tipis


Preparatif

KLT Multieluen dan KLT


Dua Dimensi

Kesimpulan
KROMATOGRAFI KOLOM KONVENSIONAL

Maksud Praktikum

Kromatografi kolom konvensional Adapun maksud dari percobaan ini yaitu

merupakan metode kromatografi untuk mengetahui dan memahami cara pemisahan


klasik yang masih digunakan secara senyawa pada fraksi daun Jamblang (Syzygium
luas hingga saat ini baik untuk cumini L.) dengan menggunakan kromatografi
pemisahan maupun pemurnian. kolom konvensional
Pemisahan dengan kromatografi
kolom didasarkan pada mekanisme Tujuan Praktikum
adsorpsi dan partisi (Leba, 2017). Adapun tujuan percobaan ini yaitu untuk memisahkan
kandungan senyawa dari fraksi pada daun Jamblang
(Syzygium cumini L.).
Skema kerja kromatografi kolom konvensional
Kolom kromatografi
konvensional

• Dimasukkan kapas kedalam dasar kolom


• Dimasukkan kertas saring yang telah digunting sesuai kolom
• Dimasukkan silika halus sebanyak 30 gram dibasahkan
• Dimasukkan kertas saring
• Dimasukkan 1 gram fraksi jati merah (Tectona grandis L.f)
• Dimasukan eluen n-hexan : etil asetat dengan perbandingan
10:0, 9:1, 8:2, 7:3, 6:4:, 5:5, 4:6, 7:3, 8:2, 1:9, 0:10
• Dibiarkan eluen mengaliri sampel dan membasahi silika
• ditampung kedalam vial 5 mL dan dikelompokan sesuai dengan warna
yang sama

Fraksi
HASIL YANG DIPEROLEH

Tabel 1. Hasil pengamatan uji kromatografi kolom dari fraksi daun jamblang Tabel 2. Hasil pengamatan uji kromatografi kolom dari fraksi daun jamblang
(Syzygium cumini L.) berdasarkan perbandingan eluen (Syzygium cumini L.) berdasarkan warna.

No. Warna No. Vial


No. Eluen No. Vial
1. Bening 1-25
1. 10 : 0 1-7
2. Kuning 26-33
2. 9:1 8-19
3. Kuning Muda 34-35

3. 8:2 20-29 4. Hujau pekat 36-37

4. 7:3 30-39 5. Hijau muda 38-39

6. Hijau Tua 40-46


5. 6:4 40-49
7. Kuning 47-49
6. 5:5 50-59
8. Hijau muda 50-69
7. 4:6 60-69
9. Hijau tua 70-74

8. 3:7 70-79
10. Hijau muda 75-78

9. 2:8 80-89 11. Hijau tua 79-89

10. 1:9 90-100 12. Hijau muda 90-100

11. 0 : 10 101-111 13. Hijau tua 101-111


KESIMPULAN

Dari hasil yang diperoleh maka


dapat disimpulkan bahwa semakin
pekat warnanya maka semakin banyak
senyawa yang terkandung.
LAMPIRAN GAMBAR

KEMBALI
KROMATOGRAFI CAIR VAKUM

Maksud Praktikum
Adapun maksud dari percobaan ini yaitu untuk

Kromatografi Suction Column atau vacum mengetahui dan memahami cara pemisahan senyawa
pada fraksi daun Jamblang (Syzygium cumini L.) dengan
liquid chromatography (VLC) atau Kromatografi
menggunakan kromatografi kolom cair vakum.
Cair Vakum) adalah bentuk kromatografi kolom
khususnya berguna untuk fraksinasi kasar yang
cepat terhadap suatu ekstrak. Kondisi vakum
Tujuan Praktikum
adalah alternatif untuk mempercepat aliran fase
Adapun tujuan dilakukan percobaan ini adalah
gerak dari atas kebawah. Metode ini sering
untuk mengetahui proses memisahkan senyawa
digunakan untuk fraksinasi awal dari suatu
dari fraksi daun Jamblang (Syzygium cumini L.)
ekstrak non polar atau ekstrak semipolar
dengan menggunakan metode kromatografi kolom
(Raymond et al., 2006).
cair vakum.
Skema kerja kromatografi kolom konvensional
Kolom kromatografi
cair vakum

• Dipasang di statif
• Dimasukkan silica gel (30 gram silika kasar dan 10 gram silika halus)
• Diletakkan kertas saring diatas silika gel
• Dimasukkan ekstrak sampel (1 gram)
• Dimasukkan eluen dengan perbandingan 10:0, 9:1, 8:2,7:3, 6:4, 5:5,
4: 6, 3:7, 2:8, 1:9, 0:10.
• Dinyalakan pompa vakum
• Dibuka kran kolom sekunder dan di tampung pada botol UC

Fraksi
HASIL YANG DIPEROLEH

Fraksi n-Heksan : Etil Asetat Warna

1 10:0 Hijau tua

2 9:1 Hijau tua

3 8:2 Hijau tua

4 7:3 Hijau tua

5 6:4 Hijau tua

6 5:5 Hijau tua

7 4:6 Hijau tua

8 3:7 Hijau tua

9 2:8 Hijau tua

10 1:9 Hijau tua

11 0:10 Hijau muda


KESIMPULAN

Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan


bahwa senyawa kimia yang terkandung
didalam ekstrak dapat ditarik dengan baik
dengan menggunakan kromatografi kolom
cair vakum.
LAMPIRAN GAMBAR

Hasil pemisahan fraksi

KLT 254 nm KLT 366 nm

KEMBALI
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS PREPARATIF
Maksud Praktikum
Adapun maksud dari percobaan ini yaitu
untuk mengetahui dan memahami cara
Kromatografi lapis tipis preparatif (KLTP)
pemisahan senyawa pada fraksi daun Jamblang
adalah salah satu metode pemisahan
senyawa yang memerlukan pembiayaan (Syzygium cumini L.) dengan menggunakan
paling murah dan memakai peralatan paling
Kromatografi Lapis Tipis Preparatif (KLTP).
dasar. Walaupun KLTP dapat memisahkan
bahan dalam jumlah gram, sebagian besar
pemakainya hanya dalam jumlah miligram. Tujuan Praktikum
KLTP bersama-sama dengan kromatografi
kolom terbuka, masih dijumpai dalam Adapun tujuan dilakukan percobaan ini adalah
sebagian besar publikasi mengenai isolasi untuk mengetahui proses memisahkan senyawa
bahan alam (Hostettmann, 2006).
dari fraksi daun Jamblang (Syzygium cumini L.)
dengan menggunakan metode Kromatografi Lapis
Tipis Preparatif (KLTP).
Skema kerja kromatografi kolom konvensional

Fraksi yang aktif dari


metode KKK dan KCV
• Dilarutkan dengan eluen dan Ditotol dengan garis lurus (pita) pada KLTP
ukuran 20x20 cm (10 cm untuk KKK dan 10 cm untuk KCV )
• Dielusi dalam chamber dengan perbandingan eluan n-heksan : etil asetat (8:2)
• Diamati pada UV 254 nm dan UV 366 nm dan Ditutup sebagian lempeng KLTP
dengan aluminium foil
• Dimasukkan ekstrak sampel (1 gram)
• Disemprot dengan DPPH pada lempeng KKK dan Diamati pada UV 254 nm
• Disemprot dengan DPPH pada lempeng KCV
• Dikeruk pita lalu dimasukkan ditabung sentrifuge dan 5 mL pelarut kloroform :
methanol kemudian disentrifuge dengan kecepatan 3000rpm selama 15 menit
• Diambil supernatanya dan dimasukkan kedalam vial

isolat
HASIL YANG DIPEROLEH

Metode Fase gerak (eluen) Jumlah


kromatografi n-heksan : etil-asetat pita
(UV 245 & UV 366)
KKK Kuning 1

KCV Kuning 1
KESIMPULAN

Pada hasil fraksi vial 61(3:7) percobaan KKK yang ditotolkan


pada lempeng KLTP tidak terdapat pita kuning setelah
penyemprotan DPPH. Sedangkan untuk metode KCV dengan
tingkat kepolaran 7 : 3 terdapat 1 pita berwarna kuning setelah
penyemprotan DPPH yang menandahkan adanya aktifitas
antioksidan.
LAMPIRAN GAMBAR

UV 366 (KKK) UV 254 (KKK)

KEMBALI
UV 366 (KCV) UV 254 (KCV)
KROMATOGRAFI
MULTI ELUEN DAN DUA DIMENSI

Maksud Praktikum
Multi eluen adalah penggunaan eluen Adapun maksud dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui
atau fase gerak yang berbeda yang dan memahami cara pengujian kemurnian hasil KLTP dari daun
memungkinkan pemisahan analit dengan Jamblang (Syzygium cumini L.) dengan menggunakan metode
berdasarkan tingkat polaritas yang berbeda KLT multieluen dan KLT dua dimensi.
(Ibnu, 2008).
KLT 2 arah atau 2 dimensi ini bertujuan
untuk meningkatkan resolusi sampel ketika
komponen-komponen solute mempunyai
karakteristik kimia yang hampir sama, Tujuan Praktikum
karenanya nilai Rf juga hampir sama Adapun tujuan percobaan ini yaitu melakukan
sebagaimana dalam asam-asam amino. Selain
itu, 2 sistem fase gerak yang sangat berbeda pengujian kemurnian hasil KLTP dari daun Jamblang
dapat digunakan secara berurutan sehingga (Syzygium cumini L.) dengan menggunakan metode
memungkinkan untuk melakukan pemisahan
analit yang mempunyai tingkat polaritas yang KLT multi eluen dan KLT dua dimensi.
berbeda (Ibnu, 2008).
1. Skema kerja kromatografi multi eluen

Isolat

• Ditotolkan isolat pada lempeng 7 cm x 1 c

• Dielusi menggunakan eluen n-heksan : etil asetat (8:2)

• Diamati di UV254 nm dan UV366 nm

• Dielusi menggunakan eluen kloroform : metanol (1:1)

• Diamati di UV254 nm dan UV366 nm

Noda tunggal
kuning/ ungu
2. Skema kerja kromatografi dua dimensi

Isolat

• Ditotolkan isolate pada lempeng 5 cm x 5 cm

• Dielusi menggunakan eluen n-heksan : etil asetat (8:2)

• Diputar 90° berlawanan arah dengan jarum jam


• Dielusi kembali dengan eluen n-heksan : etil asetat (8:2).

• Diamati di UV254 nm dan UV366 nm

Noda tunggal
HASIL YANG DIPEROLEH

Multi Eluen Dua Dimensi

Setelah diputar
Sebelum diputar 90°
3:7 1:1 90°
Lampu UV 3:7
(N-heksana:Etil asetat) (Kloroform:Metanol) 1:1
(N-heksana:Etil asetat)
(Kloroform:Metanol)

KKK KCV KKK KCV KKK KCV KKK KCV

UV 254 Tidak Tidak terlihat Tidak terlihat Tidak terlihat Tidak terlihat noda Tidak terlihat terlihat noda
terlihat noda noda noda noda terlihat noda
noda

UV 366 Tidak Tidak terlihat Tidak terlihat Tidak terlihat Tidak terlihat noda Tidak terlihat terlihat noda
terlihat noda noda noda noda terlihat noda
noda
KESIMPULAN

Pada praktikum KLT multi eluen dan dua dimensi yang


telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada KLT multi
eluen dan dua dimensi didapatkan noda tunggal pada
fraksi KCV
LAMPIRAN GAMBAR

KLT multi eluen UV 254 (KKK)

UV 254 ( KCV 1) UV 366 ( KCV 1)


KLT multi eluen UV 366 (KKK)

KLT multi eluen UV 254 (KCV)

UV 254 ( KCV 2) UV 366 ( KCV 2) KLT multi eluen UV 366 (KCV)

KEMBALI

Anda mungkin juga menyukai