Anda di halaman 1dari 8

LATIHAN SOAL

ELUSIDASI STRUKTUR

OLEH :

NAMA : DESSY UL HIJRAH


NIM : F201902022
KELAS : C5NR

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2021
Jawablah soal-soal NMR-H dibawah ini
1. Bagaimana prinsip kerja instrumen spektrofotometer RMI Proton sehingga memberikan
informasi tentang jenis H, dan jumlah H dan lingkungan H dalam suatu senyawa organik?.
2. Apa yang menyebabkan proton-proton memunculkan pita serapan pada area downfield dan
upfield dalam suatu spektra RMI proton !.
3. Coba saudara jelaskan apa yang dimaksud dengan penjodohan Geminal dan Visinal pada
senyawa CH3 – CH2 – CH3. Apa manfaatnya dalan penentuan spektra RMI proton !.
4. Bagaimana saudara menjelaskan hubungan serapan RMI Proton pada Gambar berikut?
Serapan apa yang tampak pada geseran kimia 9,8 ppm ? Beri alasan mengapa serapannya
berada jauh disebelah kiri TMS ?

5. Saudara jelaskan apa saja yang bisa dibaca oleh sppekktrometri RMI Proton pada gambar 4
diatas?
6. Berapa jumlah proton pada tetrametilsilan (TMS) Saudara berikan 3 alasan mengapa
tetrametilsilan dijadikan sebagai rujukan dalam menentukan posisi serapan proton tertentu
(chemical shift) dalam spektra RMI proton !.
7. Apa yang saudara ketahui dan untuk apa kita memahami geseran kimia (chemical shift) dari
suatu senyawa ?

8. Apa yang menjadi penyebab chemical shift proton asam karboksilat dan aldehida berada
jauh di bawah-medan (paramagnetik) dibanding proton aromatik dan alkena.? Jelaskan
jawaban saudara !
9. Bagaimana menentukan banyaknya peak yang terpisah secara spin-spin dalam spektra RMI
dari suatu proton tertentu atau sekelompok proton yang ekivalen !.
10. Gambarkan spektrum RMI proton untuk tiap senyawa berikut yang dilarutkan dalam CDCl3 :
nitropropena; etilasetat, 3-metil-2-propanol dan juga 1-propena !.
Jawab

1. Spektrometer resonansi magnet inti pada umumnya digunakan untuk :

a) Menentukan jumlah proton yang memiliki lingkungan kimia yang sama pada suatu
senyawa organik
b) Mengetahui informasi mengenai struktur suatu senyawa organik.
1 13 19
Inti yang bisa beresonansi adalah inti dengan nomor atom ganjil, seperti H, C, F,
31
P; atau dengan jumlah neutron yang ganjil, seperti 2H, 14N. Sedangkan inti yang tidak bisa
beresonansi meliputi inti dengan massa genap dan nomor atom genap, seperti 12C, 16O, 32S.

Cara pengambilan data :

a) Sampel dilarutkan dalam pelarut yang cocok (seperti CDCl3 atau D2O) dan diletakkan
pada kontainer kaca atau tube yang kecil.
b) Sampel diletakkan diantara dua buah kutub elektromagnetik
c) yang besar.
d) Sampel diirradiasi dengan gelombang radio pada frekuensi radiasi elektromagnetik
(Rf) (seperti 60 MHz untuk 1H atau 15 MHz untuk 13C).
e) Selama sampel diirradiasi, kekuatan medan magnet divariasikan dari rendah ke tinggi
dengan cara mengatur arus pada elektromagnet.
f) Ketika inti berinteraksi dengan gelombang radio pada Rf tertentu di dalam medan
magnet yang diberikan, inti akan berputar karena adanya energi yang diserap dari
gelombang radio tersebut. Besarnya energi yang dibutuhkan untuk perputaran ini
tergantung pada tipe inti dan kekuatan medan magnet.
g) Detektor akan mencatat jumlah energi dari gelombang radio yang diserap karena
interaksinya dengan sampel.
h) Hasil detektor akan dikirim ke rekorder.
2.

Gambar 2. Spektrum RMI


Inti atom yang mempunyai nilai geseran kimia (δ) daerah rendah (dekat TMS) disebut
high shielded field (daerah medan magnet tinggi), sedangkan daerah makin jauh dari TMS
disebut low shielded field ( daerah medan rendah).
Kerapatan elektron disekeliling proton dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain :
a. efek induksi berbagai gugus yang bekerja melalui ikatan kimia yang terdapat pada proton,
yang umumnya disebabkan oleh adanya atom-atom yang bersifat elektronegatif, seperti O,
N, Cl. Proton atau inti atom yang makin dekat dengan atom elektronegatif elektron yang
mengelilingi proton tersebut menjadi kurang rapat.
b. Efek anisotropi suatu ikatan kimia, seperti adanya ikatan kimia yang mengandung gugus
alkena (C=C), alkuna (CΞC), karbonil (C=O), dan aromatik (Ar). Efek anisotrop ini dapat
menghasilkan medan magnet pada daerah proton yang memperkuat atau memperlemah
medan magnet yang digunakan.
c. Ikatan hidrogen, pembentukan ikatan hidrogen dari suatu atom H dari gugus hidroksil
dengan gugus karbonil (C=O) menyebabkan nilai geseran kimia ke arah medan rendah,
menjauhi dari TMS dan akan muncul pada daerah sekitar 13 ppm
d. Pelarut, pelarut yang polar akan sedikit berpengaruh terhadap senyawa polar, sebab dapat
terjadi ikatan hidrogen, terutama pada sampel yang mengandung gugus COOH, NH2 , dan
OH. Efek ikatan hidrogen terhadap pelarut dapat dihindari dengan menggunakan pelarut
yang kurang polar, konsentrasi encer, atau temperatur ditinggikan.
e. Temperatur, akan sedikit berpengaruh pada sampel yang cenderung membentuk ikatan
hidrogen.
f.

Gambar 3. Daerah geseran kimia proton bernilai antara 0 – 12 ppm, berikut daerah geseran kimia
yang penting untuk beberapa proton.

3.

Perjodohan visinal terjadi pada proton-proton yang terpusah hanya oleh dua ikatan
dan merupakan penjodohan yang kuat. Harga tetapan penjodohan 10-18 Hz. Penjodohan
visinal terjadi pada proton-proton yang terpisah oleh tiga ikatan, termaksuk penjodohan jarak
pendek (normal). Pada system yang kaku, harga tetapan penjodohannya 0-12 Hz, tetapi pada
rantai karbon yang dapat berotasi bebas, harganya sekitar 8 Hz. Dua proton yang
berkedudukan trans pada alkena memiliki harga tetapan penjodohan sekitar 11-19 Hz.
Sementara itu jika kedua proton tersebut berposisi cis, harga tetapan penjodohannya lebih
rendah yakni 5-14 Hz.
6. pergeseran kimia menyatakan perbedaan posisi serapan statu proton tertentu dengan serapan
proton standart. Dalam spectrum 1H-RMI yang biasa digunakan sebagai standart internal
adalah tetrametil silam (TMS). TMS sangat cocok sebagai senyawa satndart karena.
1) Memiliki dua belas proton yang ekivalen sehingga memberikan puncak tunggal
2) Merupakan cairan yang mudah menguap, yang dapat ditambahkan dalam jumla sedikit
pada larutan sampel dalam cdcl3 atau ccl4. Jika diperlukan cuplikan dapat diambil
kembali dengan menguapkan pelarut.
3) Hampir semua senyawa organic memiliki proton yang beresonansi pada medan yang
lebih rendah dari proton tms sehingga pergeseran kimianya lebih rendah.
4) Bersifat inert. Tms tidak larut dalam air .

7. Penggunaan chemical shifts (pergeseran kimia)


Skala horizontal ditunjukkan dengan (ppm). merupakan simbol dari chemical shift
(pergeseran kimia) yang diukur dalam satuan parts per million - ppm. Sinyal pada
pergeseran kimia 2.0 ppm berarti bahwa atom hidrogen yang menyebabkan sinyal ini
membutuhkan medan magnet sebesar dua per sejuta lebih kecil dari medan magnet
yang dibutuhkan oleh TMS untuk beresonansi, sehingga sinyal pada pergeseran kimia
2.0 ppm disebut downfield terhadap TMS. Makin jauh sinyal tersebut ke arah kiri,
makin downfield proton tersebut. Baik proton maupun karbon yang melekat pada atom
yang bersifat elektronegatif, akan ter-deshielding (tidak terlindungi dari medan magnet
eksternal) dan pergeserannya akan bergeser ke arah downfield (ke arah pergeseran kimia
yang lebih besar). Pergeseran kimia juga bisa dinyatakan dengan t dimana

t = 10 - d

Posisi sinyal memberikan informasi yang berguna tentang gugus masing-masing


atom hidrogen. Pergeseran kimia yang penting untuk masing-masing gugus pada
metilpropanoat adalah:
Tabel 1. Pergeseran kimia beberapa proton

d` Pergeseran kimia
R-CH3 0,7-1,6
O-CH3 atau O- 3,3-4,3
CH2-R
R-CH2-C=O 2,0-2,9
H-C=O 9,0-10,0
-COOH 11,0-12,0
"R" adalah gugus alkil (spt metil, etil, dll). Pergeseran kimia ditunjukkan dalam
range. Posisi yang tepat tergantung pada bagian gugus yang melekat padanya
didalam molekul.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi harga pergeseran kimia suatu proton yakni :
A. Efek induksi
B. Efek anisitropi ikatan kimia
C. Ikatan hydrogen
D. Ikatan van der waals
E. Pengaruh konsentrasi pelarut dan suhu.

Anda mungkin juga menyukai