Anda di halaman 1dari 57

Virus dan prion

Oleh
Lisna
Nim: f201902007
Kelas : C5NR
DEFENISI
Virus adalah kesatuan yang mengandung asam nukleat DNA atau
RNA, mengandung protein selubung (coat protein)
Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) virion
yang berarti racun
Virion merupakan partikel virus yang lengkap, sempurna dan telah
berkembang penuh serta bersifat infeksius.

Virion tersusun atas asam nukleat dan dikelilingi oleh protein


selubung (coat protein) yang melindunginya dari lingkungan
sekelilingnya.
Virion juga dilengkapi dengan peralatan untuk transmisi dari
satu sel inang ke sel inang yang lain.
VIRUS
 Virus tidak termasuk sel Eukariotik maupun
Prokariotik, karena virus bukan sel sama sekali.
Virus merupakan partikel ultra mikroskopis yang
hanya hidup didalam sel.
 Virus tersusun atas asam nukleat (DNA atau RNA)
dan protein.
 Virus juga mempunyai sifat sebagai benda mati dan
benda hidup. Namun demikian virus tidak dapat
dikatakan sebagai sel karena hanya tersusun atas
selubung protein dan asam nukleat
CIRI-CIRI VIRUS
Bentuk tubuh berfariasi ( Bulat, Silindris, Batang,
Oval, Kotak, jarum, huruf T dan lain-lain)
Hanya dapat memperbanyak diri dalam sel atau
jaringan hidup
Tersusun atas DNA atau RNA saja
Tidak memiliki Sitoplasma dan ornganel sehingga
tidak dapat dikatakan sebagai sel
Ukuran tubuh berkisar 10 nm sampai 300nm
Pada umumnya berupakristal
STRUKTUR VIRUS
Kapsid (coat protein)
adalah susunan protein yang melindungi asam nukleat virus.
Kapsid tersusun atas subunit-subunit protein yang disebut
kapsomer.
Pada beberapa virus, kapsid ditutupi oleh sampul (envelope)
yang umumnya terdiri dari kombinasi antara lipid, protein
dan karbohidrat
Sampul/envelope dapat ditutupi oleh struktur serupa paku
(spike) yang merupakan kompleks karbohidrat dan protein.
Spike dapat berperan pada proses perlekatan virus pada sel
inang.
STRUKTUR VIRUS
Kapsid (coat protein)
 Virus dengan kapsid yang tidak tertutup oleh envelope
disebut virus telanjang (non-envelope virus).
 Pada virus ini, kapsid melindungi asam nukleat virus dari
enzim nuklease dalam cairan biologis inang dan
mendukung perlekatan virus pada sel inang yang peka.
STRUKTUR VIRUS
MORFOLOGI VIRUS
Tipe virus berdasarkan bentuk
kapsid :
1.Virus heliks
 Menyerupai bentuk batang yang panjang, dapat bersifat
kaku ataupun fleksibel
 Asam nukleat virus ditemukan didalam lekuk kapsid
silindris.
 Co/ virus rabies dan virus ebola hemorrhagic fever
2. VIRUS POLIHEDRAL
 Terdiri dari banyak sisi
 Kapsid berbentuk ikosahedron, polihedron regular
dengan 20 permukaan triangular dan 20 sudut
 Kapsomer disetiap permukaan berbentuk segitiga
sama sisi
 Co/ adenovirus, poliovirus
3. Virus bersampul (enveloped)
 Berbentuk bulat
 Bila virus heliks dan polihedral ditutupi oleh envelope,
maka virus tsb disebut virus heliks bersampul (enveloped
helical virus) atau virus polihedral bersampul (enveloped
polyhedral virus)
 Co/ virus influenza (heliks bersampul), virus herpes
simplek (polihedral bersampul)
4. Virus kompleks (complex virus)

 Memiliki struktur yang kompleks (complicated)


 Co/ bakteriofag, kapsid berbentuk polihedral dengan tail
sheath berbentuk heliks
 Co/ poxvirus, kapsid berbentuk tidak jelas (tidak jelas
terlihat) dengan protein selubung disekeliling asam
nukleat
TAKSONOMI VIRUS
 Klasifikasi virus yang paling tua didasarkan atas symptomatology, misal
untuk virus yang menyebabkan penyakit-penyakit pada sistem
pernapasan.
 1966  sistem klasifikasi baru (International Committee on The
Taxonomy of Viruses / ICTV)
 ICTV mengelompokkan virus menjadi :
 Tipe asam nukleat
 Strategi replikasi
 Morfologi
 Akhiran –virus digunakan untuk genus (marga). Nama famili (suku)
berakhiran dengan –virdae dan nama ordo (bangsa) berakhiran –ales.
 Spesies virus adalah suatu kelompok virus yang membagi informasi
genetik dan niche ekologi yang sama.
ISOLASI, KULTIVASI, IDENTIFIKASI
 Bakteriofag yang merupakan virus penginfeksi bakteri
dapat ditumbuhkan pada suspensi bakteri berupa media
cair ataupun media padat.

 Penggunaan media padat memungkinkan deteksi dan


penghitungan virus dengan metode plak (plaque method)
ISOLASI
Bakteriofag dicampurkan pada media padat yang
telah dicairkan dan telah diberi suspensi bakteri.
Media tersebut kemudian dituang kedalam cawan
petri dan diinkubasi.
Bakteriofag bermultiplikasi (memperbanyak diri) dan
memusnahkan bakteri sehingga menyebabkan
terbentuknya plak yang dapat dilihat.
Setiap plak dianggap sebagai satu virus sehingga
konsentrasi suspensi virus yang dihitung dari jumlah
plak yang dihitung (Plaque Forming Unit / PFU)
KULTIVASI
 3 metode untuk menumbuhkan virus :
1. In vivo  metode inokulasi virus pada hewan hidup
(mencit, tikus, kelinci)
2. In ovo  inokulasi virus pada telur berembrio
3. In vitro  inokulasi virus pada kultur sel (cell culture)
atau kultur jaringan (tissue culture)
IDENTIFIKASI
 Identifikasi virus dapat dilakukan dengan menggunakan :
1. Mikroskop elektron
2. Metode analisis Western Blot yang mereaksikan virus
dengan antibodi
3. Polymerase chain reaction (PCR)
4. Restriction fragment length polymorphism (RFLP)
MULTIPLIKASI VIRUS
Tahapan multiplikasi virus terdiri dari :
1. Adsorpsi (penjerapan)
 Interaksi spesifik virus dan inang.
 Terdapat reseptor khusus yang memperantai pengenalan
virus oleh sel inang.
 Ligan pada virus yang akan dikenali oleh reseptor pada sel
inang dan menempel pada reseptor sel inang dapat berupa
pili, flagela, komponen membran, ataupun protein
pengikat pada bakteriofag
 Co/ virus influenza, ligan dapat berupa glikoprotein pada
eritrosit
MULTIPLIKASI VIRUS
Tahapan multiplikasi virus terdiri dari :
2.Perasukan dan pelepasan selubung
 Tahap lanjutan setelah virus menempel pada
permukaan sel inang (adsorpsi).
 Pada bakteriofag, tahap ini berlangsung melalui
serabut ekor fag yang berkontraksi sehingga terjadi
cengkeraman pada bagian paku ekor pada membran
sel bakteri
 Selaput ekor berkontraksi dan DNA virus masuk
melalui pori-pori pada ujung ekor.
MULTIPLIKASI VIRUS
Tahapan multiplikasi virus terdiri dari :
2.Perasukan dan pelepasan selubung
 Pada virus hewan, ada 2 macam mekanisme perasukan
yaitu :
 Penelanan (engulfment) seluruh virion melalui proses
fagositosis yang disebut viriopeksis yang diikuti oleh
pelepasan selubung atau kapsid.
 Pada virus yang mempunyai pembungkus, dimana
lipoprotein pembungkus bersatu dengan membran sel
inang dan menyebabkan pelepasan nukleokapsid virus ke
sitoplasma inang.
MULTIPLIKASI VIRUS
Tahapan multiplikasi virus terdiri dari :
3.Replikasi dan sintesis komponen virus
 Bagi virus DNA didahului dengan replikasi DNA,
sedangkan bagi virus RNA didahului dengan
pembentukan complementary DNA (cDNA).
 Perakitan
 Pada virus DNA berlangsung di dlm nukleus, virus RNA di
dlm sitoplasma sel inang.
 Pelepasan
 Melalui proses lisis (pecahnya sel) atau fagositosis dengan
mekanisme yang berlawanan
Virus memiliki 2 siklus hidup yaitu :

1.Siklus Litik  diakhiri dengan lisis dinding sel inang dan kematian sel
inang akibat virus menyintensis enzim lisozimyang menyebabkan
runtuhnya dinding sel inang
2.Siklus Lisogenik  virus terintegrasi dengan DNA inang

Infeksi virus laten terjadi ketika virus berada dalam keadaan


setimbang dalam tubuh inang tanpa menyebabkan penyakit untuk
jangka waktu lama, atau dengan kata lain virus berada dalam siklus
lisogenik dalam sel inang. Misal : herpes virus pada manusia yang
direaktivasi oleh immunosuppression (co/ AIDS).
Infeksi virus persisten merupakan infeksi virus yang fatal, timbul
secara bertahap pada periode waktu yang lama
PRION
 Prion merupakan protein infeksius yang menyebabkan penyakit
saraf.
 Penemu : Stanley Prusiner (menduga bahwa penyebab penyakit
saraf scrapie pada domba adalah protein infeksius yang
dinamakan prion)
 Dugaan ini timbul karena infeksi pada jaringan otak domba
yang terserang dapat direduksi dengan menggunakan protease
Prion tidak memiliki asam nukleat.
Bagian utamanya adalah protein PrP (protein prion) yang
secara genetik ditemukan dalam keadaan normal pada DNA
inang normal.
STUKTUR PRION
PrPc (prion protein celuler/umum)
 PrPc adalah protein normal yang ditemukan pada membran sel.
 memiliki 209 asam amino (dalam manusia), satu ikatan disulfida,
 bobot molekul kDa 35-36
 struktur yang terutama heliks alfa.
 Beberapa bentuk topologi ada, salah satu bentuk permukaan sel
berlabuh melalui glycolipid dan dua bentuk transmembran.
 PrPc mengikat tembaga (II) ion dengan afinitas yang tinggi
 PrPc ber peran penting dalam adhesi sel-sel dan signaling intraselular
'' in vivo'', dan oleh karena itu mungkin terlibat dalam komunikasi sel-
sel otak
PrPsc (prion protein scrapie)
Isoform menular dari PrP, dikenal sebagai PrPSc,
 mampu mengubah normal PrPC protein menjadi
isoform menular dengan mengubah konformasi, atau
bentuk dan mengubah cara interconnect protein.
cancer
 Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-
sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang
dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri,
selanjutnya menyusup kejaringan ikat, darah, dan menyerang organ-
organ penting serta saraf tulang belakang
 Kanker terdiri dari sel ganas, menjadi lebih agresif dari waktu ke
waktu, dan menjadi letal apabila jaringan atau organ yang
diperlukannya untuk bertahan hidup mengalami gangguan.
 Sel kanker akan tumbuh menyusup kejaringan sekitarnya (invasif ) dan
membuat anak sebar (metastasis) ke tempat yang lebih jauh melalui
pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Selanjutnya akan
tumbuh kanker baru di tempat lain sampai akhirnya menyebabkan
kematian penderitanya
Faktor-faktor penyebab kanker
Faktor fisika
terutama radiasi sebagai gejala molekuler yaitu perubahan pada molekul DNA yang
irreversibel sehingga terjadi karsinogenesis atau mulai terjadinya cancer.

Virus
 Beberapa jenis virus berhubungan erat dengan perubahan sel normal menjadi sel
sekunder.
Jenis penyebab kanker ini disebut virus penyebab kanker atau virus onkogenik
 Onkogen adalah versi mutan dari gen normal yang memicu pertumbuhan sel gena pada
sel normal yang dapat berubah menjadi onkogen aktif akibat mutasi, disebut proto
oncogen. Mutasi mampu mengubah proto onkogen menjadi onkogen aktif
 Virus kanker yang mengandung DNA atau RNA, jika virus tersebut dapat bergabung
dengan DNA sel, maka DNA akan mengalami perubahan. Kalau perubahan tersebut tidak
kembali normal maka mulailah terjadi atau timbul kanker
Faktor-faktor penyebab kanker
Senyawa karsinogen (senyawa kimia)
 senyawa karsinogen yang terdapat dalam lingkungan dan makanan-
minuman merupakan penyebab kanker yang tersebar.
 Karsinogen adalah senyawa yang menyebabkan perubahan sel-sel
normal menjadi sel-sel tumor dengan mengubah DNA, dan ini akan
menyebabkan dimulainya pertumbuhan tumor. Karena itu efek
karsinogen dapat pula ditafsirkan sebagai efek mutagen (gen toksik).
 Senyawa karsinogen dapat berinteraksi dengan DNA dan
menyebabkan kerusakan DNA sel. Bila kerusakan ini tidak segera
dihentikan dan diperbaiki secara sempurna, akan terjadi mutasi
pada satu atau lebih gena yang terlibat dalam regulasi pertumbuhan
sel dan menyebabkan perubahan sel ke arah keganasan .
Jenis-jenis zat karsinogen
Karsinogen lengkap
Contoh zat-zat alkilasi, yang berdaya merubah sel-sel dengan mencacatkan DNA-nya, hingga
berkembang menjadi tumor, tanpa bantuan faktor-faktor luar
zat-zat inisiator,
zat-zat inisiator ini mengganggu proses reparasi normal, sehingga terjadi mutasi DNA dengan
kelainan pada kromosomnya. Kerusakan DNA diturunkan kepada anak-anak sel dan seterusnya
 zat-zat promotor,
promotor adalah senyawa yang mempercepat fase realisasi suatu tumor (Senyawa ini tidak
mengubah DNA sendiri, tetapi merangsang perbanyakan sel tumor . Senyawa ini dapat
menstimulasi sel yang sudah diinisiasikan menjadi sel tumor yang berkembang otonom. Zat-zat
ini terdapat diberbagai macam sel tumor
 kokarsinogen,
yang merupakan senyawa yang dapat meninggikan efek karsinogen senyawa karsinogen dalam
antiseptik .Kokarsinogen merupakan senyawa yang tidak menyebabkan kanker tetapi dapat
merangsang kerja karsinogenetik dari suatu karsinogen .Pada zat-zat kimia seringkali
karsinogen lengkap dan zat inisiator
Faktor-faktor penyebab kanker
 Hormon
adalah zat yang dihasilkan oleh kelenjar tubuh yang
berfungsi mengatur kegiatan alat-alat tubuh. Diethyl
stilbestrol, suatu hormon seks buatan yang umumnya
digunakan untuk menggemukkanhewan ternak, terbukti
sebagai penyebab timbulnya kanker rahim, payudara, dan
alat reproduksi lainnya
Karsinogenesis, Mutagenesis, dan Teratogenesis
Karsinogenesis
adalah suatu proses yang memberikan hasil suatu
transformasi sel normal menjadi sel neoplastik yang
disebabkan oleh perubahan genetik yang menetap atau
mutasi atau pula sebagai proses terjadinya kanker
merupakan suatu proses perubahan struktur DNA, senyawa
yang bersifat elektrofilik dapat membentuk ikatan kovalen
dengan nukleofilik pada makromolekul (DNA, RNA,
protein)
Tiga tahap dalam karsinogenesis yaitu inisiasi, promosi,
progresi
Mutagenesis
adalah suatu proses perubahan pada struktur DNA yang
dapat kembali menjadi normal (perubahan yang
reversible).
teratogenesis
adalah suatu proses perubahan struktur DNA pada
tahap embrional, sehingga mengakibatkan cacat pada
mutasi gena yang spesifik.)
Siklus sel kanker
Sel yang sedang membelah atau dalam siklus
proliferatif,
 sel dalam keadaan istirahat
 sel secara permanen tidak dapat membelah
Siklus kanker
HIV
( HUMAN IMUNODEFICIENCY VIRUS)

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang ditemukan olehMontagnier,
seorang ilmuan Perancis (Institute Pasteur, Paris 1983)

yang mengisolasi virus dari seorang penderita dengan gejala limfadenopati, sehingga
pada waktu itu dinamakan LAV (Lymphadenophaty Associated Virus).

HIV mempunyai sifat retrovirus yaitu virus yang menginvasi materi genetiknya ke
dalam sel Host dengan menginfeksi dengan cara yang berbeda (retro), yaitu dari RNA
menjadi DNA. Kemudian menyatu dalam DNA sel Hostmembentuk pro-virus dan
kemudian melakukan replikasi.

Retrovirus yang menyerang yaitu sel limfosit T CD4+(T helper) yang berfungsi
mengkoordinasikan sejumlah fungsi sistem pertahanan tubuh. Hilangnya fungsi
tersebut menyebabkan gangguan respon sistem kekebalan tubuh yang progresif, yang
kemudian akan berkembang menjadi Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).

Terdapat dalam cairan tubuh yang telah terinfeksi terutama di dalam darah, air mani
atau cairan vagina

tidak terdapat dalam cairan tubuh seperti keringat, air mata, air liur
AIDS
(ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME)

Kumpulan GEJALA yang


disebabkan Oleh HIV yang
menyebabkan kerusakan pada
sistem kekebalan tubuh
Struktur virion hiv
CARA PENULARAN
Kontak seksual
Hetero seksual
Homoseksual
Bi seksual
Kontak darah
Tranfusi
Penggunaan jarum suntik berulang
Tindik tato dll
Ibu ke anak
Proses persalinan
Patogenesis HIV
Virus masuk ke dalam tubuh manusia terutama
melalui perantara darah, cairan semen dan sekret
vagina. Setelah virus masuk ke dalam tubuh manusia,
RNA virus diubah menjadi DNA oleh enzim Reverse
transcryptase yang dimiliki oleh HIV. Setelah itu DNA
provirus akan diintegrasikan ke dalam sel pejamu
kemudian diprogramkan untuk membentuk gen virus.
Klasifikasi HIV
 Stadium Klinis 1
Asimtomatik. Total CD4:>500/ml
kriteria
1.Asimtomatik
2. Limfadenopati generalisata persisten
 Stadium Klinis II Sakit Ringan
Total CD4 : 200-499/ml
Kriteria
1. Penurunan berat badan 10%
2. Ispa berulang (Sinusitis, Tonsillitis, ottitismedia dan faringitis
3. Herpes Zoster
4. Kelitis angularis
Klasifikasi HIV
 Stadium Klinis III sakit sedang
Kriteria
1. Penurunan berat badan >10%
2. Diare kronis > 1 bulan-bulan
3. Kandidiasis oral
4. Tb oral
5. Limfadenopati generalisata persisten
 Stadium klinis IV sakit berat (AIDS) Total CD4 :<200/ml
Kriteria
1. HIV Wasting syndrome
2. Pneumonia pneu mositis
3. Herpes simpleks > 1 bulan-bulan
4. Kandidiasis esofagus
5. TB ektra paru-paru
6. Sarkoma kaposi
7. Retinitis CMV
8. Toksoplasmosis
9. Ensefalopati HIV
10. MeningitisKriptokus 1
SEJARAH COVID-19
Covid-19 merupakan singkatan dari Coronavirus disease 2019. Penyakit ini
disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan pertama kali pada akhir
Desember 2019 di Wuhan, Tiongkok.
Serupa dengan penyakit akibat coronavirus lainnya, virus COVID-19 juga menyerang
sistem pernapasan.
Awalnya, virus penyebab Covid-19 ini diduga menular dari hewan kelelawar dan
ular ke manusia. Tempat penularan pertama diduga terjadi di pasar hewan liar
Huanan, Provinsi Hubei,
Namun, melihat perkembangannya kini, para ahli meyakini bahwa virus ini telah
bermutasi lagi dan dapat menyebar dari manusia ke manusia. WHO kemudian
menyepakati nama virus penyebab COVID-19 sebagai SARS-CoV-2.
Pada 30 Januari 2020, WHO menetapkan wabah Covid-19 sebagai darurat global.
Status tersebut kemudian ditingkatkan menjadi pandemi global pada 11 Maret 2020.
Indonesia sendiri termasuk ke dalam salah satu negara yang “menyusul” negara-
negara lain dalam wabah ini.
CORONA VIRUS
merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan
tidak bersegmen.
 Coronavirus tergolong ordo Nidovirales, keluarga
Coronaviridae.
 Coronaviridae dibagi dua subkeluarga dibedakan
berdasarkan serotipe dan karakteristik genom. Terdapat
empat genus yaitu
1. alpha coronavirus,
2. betacoronavirus,
3. deltacoronavirus
4. gamma coronavirus.
KARAKTERISTIK

Coronavirus memiliki kapsul,

partikel berbentuk bulat atau elips, sering pleimorfik diameter sekitar 50-200m.
Semua virus ordo Nidovirales memiliki kapsul,
tidak bersegmen, dan
virus positif RNA serta memiliki genom RNA sangat panjang.
Struktur coronavirus membentuk struktur seperti kubus dengan protein S
berlokasi di permukaan virus.

Protein S atau spike protein merupakan salah satu protein antigen utama virus dan
merupakan struktur utama untuk penulisan gen. Protein S ini berperan dalam
penempelan dan masuknya virus kedalam sel host (interaksi protein S dengan
reseptornya di sel inangnya.

Coronavirus bersifat sensitif terhadap panas dan secara efektif dapat diinaktifkan
oleh desinfektan mengandung klorin, pelarut lipid dengan suhu 56°C selama 30
menit, eter, alkohol, asam perioksiasetat, detergen non-ionik, formalin, oxidizing
agent dan kloroform. Klorheksidin tidak efektif dalam menonaktifkan virus .
Struktur corona virus
Siklus hidup virus corana
penempelan dan masuk virus ke sel host diperantarai oleh
Protein S yang ada dipermukaan virus.
protein S berikatan dengan reseptor di sel host yaitu enzim ACE-
2 (angiotensin-converting enzyme 2). ACE-2 dapat ditemukan
pada mukosa oral dan nasal, nasofaring, paru, lambung, usus
halus, usus besar, kulit, timus, sumsum tulang, limpa, hati,
ginjal, otak, sel epitel alveolar paru, sel enterosit usus halus, sel
endotel arteri vena,
translasi replikasi gen dari RNA genom virus.
replikasi dan transkripsi dimana sintesis virus RNA melalui
translasi dan perakitan dari kompleks replikasi virus.
perakitan dan rilis virus
Siklus hidup virus corona
Patogenesis dan patofisiologi
PENULARAN COVID-19
Melalui droplets (cairan/liur yang keluar saat batuk dan
bersin tanpa menutup mulut, bahkan berbicara). 
Melalui sentuhan atau jabat tangan orang yang terinfeksi. 
Menyentuh permukaan atau benda yang terdapat virus,
kemudian menyentuh hidung, mata, atau mulut. 
pencegahan
Cuci tangan anda dengan sabun dan air sedikitnya selama 20 detik.
 Gunakan hand sanitizer berbasis alkohol yang setidaknya
mengandung alcohol 60 %, jika air dan sabun tidak tersedia.
Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang
belum dicuci.
Sebisa mungkin hidari kontak dengan orang yang sedang sakit.
Saat anda sakit gunakan masker medis.
 Tetap tinggal di rumah saat anda sakit atau segera ke fasilitas
kesehatan yang sesuai, jangan banyak beraktifitas di luar.
Tutupi mulut dan hidung anda saat batuk atau bersin dengan
tissue. Buang tissue pada tempat yang telah ditentukan.
Bersihkan dan lakukan disinfeksi secara rutin permukaan

Anda mungkin juga menyukai