Spektrokimia
Oktober 15, 2011
Spektra
Banyak kompleks logam transisi memiliki warna yang khas. Hal ini berarti ada absorpsi
di daerah sinar tampak dari elektron yang dieksitasi oleh cahaya tampak dari tingkat
energi orbital molekul kompleks yang diisi elektron ke tingkat energi yang kosong. Bila
perbedaan energi antar orbital yang dapat mengalami transisi disebut , frekuensi
pemompaan optis (cahaya) diklasifikasikan secara kasar menjadi dua golongan. Bila
transisinya disebut transisi d-d atau transisi medan ligan, dan panjang gelombang
absorpsinya bergantung sekali pada pembelahan medan ligan. Bila satu dari dua orbital
memiliki karakter utama logam dan orbital yang lain memiliki karakter ligan,
transfer muatan logam ke ligan (metal (M) to ligand (L) charge-transfers (MLCT)) dan
Karena analisis spektra kompleks oktahedral cukup mudah, spektra kompleks ini telah
dipelajari dengan detail beberapa tahun. Bila kompleks memiliki satu elektron d,
analisisnya sangat sederhana. Misalnya, Ti dalam [Ti(OH2)6]3+ adalah ion d1, dan
oktahedral. Kompleksnya bewarna ungu akibat absorpsi pada 492 nm (20300 cm-1)
(Gambar 6.13) berhubungan dengan pemompaan optis elektron d ke orbital eg. Namun,
dalam kompleks dengan lebih dari satu elektron d, ada interaksi tolakan antar elektron,
dan spektrum transisi d-d memiliki lebih dari satu puncak. Misalnya
kompleks d3[Cr(NH3)6]3+ menunjukkan dua puncak absorpsi d-d pada 400 nm (25000
cm-1), menyarankan bahwa komplkesnya memiliki dua kelompok orbital molekul yang
memungkinkan transisi elektronik dengan probabilitas transisi uang besar. Hal ini
berarti, bila tiga elektron di orbital t2gdieksitasi ke orbital eg, ada perbedaan energi
ligan dan telah digunakan secara luas dalam analisis spektra absorpsi ion d1 sampai d9.
Analisisnya menjadi semakin sukar untuk ion dengan banyak elektron. Dalam setiap
terisi dan yang kosong ekuivalen dengan energi spektrum UV-visibel, transisinya
Biasanya, absorpsi transfer muatan lebih kuat daripada transisi absorpsi medan ligan.
LMCT akan muncul bila ligan memiliki pasangan elektron non-ikatan yang energinya
cukup tinggi atau logamnya memiliki orbital berenergi rendah yang kosong. Di lain
pihak, MLCT akan muncul bila ligan memiliki orbital * berenergi rendah, dan
kompleks bipiridin adalah contoh baik yang memenuhi syarat ini. Karena waktu hidup
keadaan tereksitasi kompleks rutenium biasanya sangat panjang, banyak studi yang
Deret spektrokimia
Besarnya parameter pembelahan medan ligan 0 ditentukan oleh identitas ligan. Suatu
aturan empiris yang disebut deret spektrokimia telah diusulkan oleh kimiawan
Jepang Rutaro Tsuchida. Aturan ini dibangun dari data empiris yang dikumpulkan bila
diukur spektra kompleks yang memiliki atom pusat, bilangan oksidasi dan bilangan
koordinasi, dsb sama. Penting dicatat bahwa ligan dengan sifat akseptor memiliki
Walaupun 0 menjadi lebih besar dalam urutan ini, urutan ini bergantung pada
identitas atom pusat dan bilangan oksidasinya. Yakni, o lebih besar untuk logam
4d dan 5d daripada logam 3d dan menjadi lebih besar dengan meningkatnya bilangan
merupakan faktor kunci dalam menentukan posisi ligan dalam deret spektrokimia.
Ligan donor (halogen, aqua, dsb.) membuat panjang gelombang absorpsi lebih besar,