Molekul mempunyai tingkat energi elektron yang analog dengan tingkat energi dalam atom Tingkat energi molekul ini disebut : Orbital Molekul (OM) Orbital molekul timbul karena antaraksi orbital orbital atom yang membentuk molekul
2
5/8/2013
Misal untuk molekul sederhana H2. Orbital s dari atom HAdan HB berantaraksi menghasilkan OM HAHB , (H2)
Tumpang tindih ke dua orbital s ini akan menghasilkan ikatan sigma () Satu orbital yang dihasilkan mempunyai energi lebih rendah dan satu orbital lainnya lebih tinggi dari orbital s asalnya
3
5/8/2013
5/8/2013
Orbital molekul yang berenergi lebih rendah (s) disebut Orbital Ikatan (bonding) Orbital yang berenergi lebih tinggi (s*) disebut Orbital anti ikatan (anti bonding)
Orbital anti-ikatan ( non bonding ) kosong, tidak terisi elektron, dengan bentuk dan energi yang sedikit berbeda dari orbital ikatan Ketika orbital ikatan terbentuk, energinya lebih rendah dari pada energi orbital atom asalnya (sebelum berikatan). Sedangkan, orbital anti-ikatan adalah kurang stabil secara energetika dibanding atom asalnya Stabilnya orbital ikatan adalah karena adanya daya tarik-menarik antara inti dan elektron
5/8/2013 5
Etena dibentuk dari atom hydrogen (1s1) dan atom karbon (1s22s22px12py1). Untuk membentuk ikatan, carbon tak mempunyai cukup elektron, sehingga dibutuhkan promosi satu elektron dari orbital 2s2 ke orbital 2pz
6
5/8/2013
Pada etena, hanya terbentuk 3 buah orbital hibrid sp2, sehingga satu orbital 2p tidak berikatan Orbital sp2 mirip dengan orbital sp3, namun lebih pendek dan gemuk/tebal.
7
5/8/2013
Kedua atom karbon dan keempat atom hydrogen etena akan terlihat seperti ini sebelum mereka bergabung
Orbital orbital atom yang saling berhadapan, akan bergabung membentuk orbital molekul , yang masing masing mengandung pasangan elektron. Pembauran ini akan membentuk ikatan sigma ()
5/8/2013
Orbital p yang tak berikatan dari etena, begitu dekat satu sama lainnya sehingga terjadi overlap
Overlap ini membuat suatu orbital molekular Ikatan yang dibentuk dengan cara ini disebut sebagai ikatan phi ()
9
5/8/2013
Ikatan phi adalah suatu daerah dimana kita dapat menemukan kedua elektron yang membentuk ikatan Kedua elektron tersebut bisa berada di manapun di daerah tersebut
Ikatan phi mendominasi sifat kimia dari etena, sangat mudah diserang, merupakan ikatan yang lebih lemah dari ikatan sigma antara dua karbon Semua ikatan rangkap (dengan atom apapun) akan mengandung ikatan sigma () dan ikatan phi ().
10
5/8/2013
Orbital non-ikatan contohnya terdapat pada atom oksigen, nitrogen, dan halogen. Orbital non-ikatan adalah orbital yang mengandung pasangan elektron bebas sangat stabil, mengisi orbital pada tingkat ikatan. Pada saat sinar melewati suatu senyawa, sebagian energi dalam sinar mendorong salah satu elektron dari orbital ikatan atau non-ikatan ke salah satu orbital anti-ikatan.
11
5/8/2013
Antaraksi antara orbital p untuk membentuk orbital lebih kecil dari antaraksi untuk membentuk orbital .
p *
p*
px py
px
py
5/8/2013
12
H C H
.. O ..
5/8/2013
13
Dua dari tiga buah orbital hybrid sp2 pada atom oksigen mengandung elektron tidak berpasangan
5/8/2013
14
Overlap orbital atom yang saling berhadapan menghasilkan ikatan sigma. Pada sisi dari orbital p, terjadi overlap menghasilkan ikatan phi ()
H C
5/8/2013
.. O ..
Lone pairs
15
Orbital sp2 yang mengandung elektron tidak berpasangan, tidak berantaraksi dengan orbital molekul lain. Orbital ini disebut : orbital molekul non ikatan (n) Diagram tingkat energi untuk gugus karbonil yang mempunyai orbital non ikatan (n) digambarkan dibawah ini
E * * n
16
5/8/2013
Lompatan energi yang lebih besar akan menyerap sinar dengan panjang gelombang yang lebih rendah. 5/8/2013
17
5/8/2013
18
5/8/2013
19
Beberapa lompatan yang penting dalam spektrometri serapan (UV-Vis), ditunjukan dengan panah hitam, dan yang tidak mungkin dengan warna abu-abu 1. Dari orbital bonding ke orbital * anti-bonding; 2. Dari orbital non-bonding ke orbital * anti-bonding; 3. Dari orbital non-bonding ke orbital * anti-bonding.
5/8/2013
20
Jadi, untuk dapat menyerap sinar diantara 200 800 nm (pada daerah dimana spektra diukur), molekul harus mempunyai ikatan atau terdapat atom dengan orbital non-ikatan. Orbital non-ikatan adalah pasangan elektron bebas, misalnya pada oksigen, nitrogen, atau halogen. Bagian molekul yang menyebabkan molekul itu bewarna atau berlakunya penyerapan elektronik disebut sebagai gugus kromofor. Contoh gugus kromofor : C=C, C=O, -NO2, CHO, -COOH, -N=O
21
5/8/2013
Gugus auksokrom (auxochrome) : gugus yang tidak menyebabkan timbulnya warna, tapi jika terikat pada gugus kromofor dapat merubah panjang gelombang kedua-duanya dan penyerapan maksimum gugus kromofor tadi Gugus auksokrom mengandung elektron n yang dapat tereksitasi ke * dan menyerap pada dibawah 220nm , misalnya gugus OH, NH2 dan Cl. Jika suatu auksokrom dan kromofor berada pada satu molekul, penyerapan sinar oleh kromofor akan berpindah ke yang lebih panjang dan absorbsivitasnya naik. Misalnya benzena mempunyai maks 255 nm, sedang anilin (amino benzena) 280 nm dengan E maks .masing1. masing 230 dan 1430 kal mol 5/8/2013 22
Perpindahan penyerapan ke yang lebih panjang karena substitusi atau pelarut dinamakan pergeseran batokromik (bathochromic shift) atau pergeseran merah. Jika sebaliknya dinamakan hipsokromik (hypsochromic shift) atau pergeseran biru. Peningkatan penyerapan (absorbsivitas) dinamakan hyperchromic effect, dan sebaliknya dinamakan hypochromic effect. Misalnya perubahan yang terjadi jika larutan antosianin ditambahkan beberapa tetes larutan AlCl3 beralkohol.
23
5/8/2013
Berbagai bentuk perubahan serapan maksimum dan maksimum karena perubahan bentuk molekul dalam larutan.
5/8/2013
24
HUKUM LAMBERT-BEER
Suatu spektrum uv-vis senyawa, biasanya diperoleh dengan melewatkan seberkas cahaya berpanjang gelombang tertentu pada sebuah larutan encer senyawa tsb dalam pelarut yang tidak menyerap, misalnya air, etanol, heksana
5/8/2013
25
Jumlah sinar yang diserap oleh sampel diberikan oleh Hukum Lambert-Beer (L-B) Menurut hukum L-B, absorbans larutan sampel sebanding dengan panjang lintasan cahaya b dan konsentrasi larutannya c.
A = a b c
dimana a = konstanta proportional (absorpsivity)) (koefisien absorpsivitas molekular). b = panjang lintasan, centimeter c = konsentrasi, gram per liter. Maka daya serap A menjadi L g-1 cm-1.
5/8/2013 26
Jika konsentrasi dinyatakan dalam mol / liter dan panjang sel / kuvet dalam cm , maka absorsivity disebut absorbsivity molar, . (molar extinction coeff.)
A =bc
5/8/2013 27
Intensitas pita serapan, diukur dari persentase sinar masuk yang melewati sampel
T = P / Po
atau
0 Transmitan 100 P 0 P0
5/8/2013
dimana Po = kekuatan / intensitas cahaya yang masuk P = kekuatan / intensitas cahaya yang diteruskan
28
Daya serap (absorbansi), A , jika dihubungkan dengan transmitan T, dapat ditulis sebagai :
P 1 A log T log T P
P log bc P0
5/8/2013 29
Pada kenyataannya, P0 sulit diukur. Yg diukur adalah Psolvent (intensitas sinar yg melewati sel berisi pelarut), sehingga:
P Solution T P Solv e nt
30
Latihan
1. Suatu larutan senyawa X dalam air ditempatkan dalam sel berketebalan 1 cm dan absorbansnya pada = 366 nm ditentukan pada berbagai konsentrasi. Nilai transmitans dituliskan dalam tabel berikut.
c (10-4 mol dm-3) T 0,80 0,420 1,20 0,275 1,60 0,175 2,00 0,110
3. Potasium kromat (K2CrO4) didalam larutan basa menunjukkan penyerapan maksimum pada 372nm. Suatu larutan basa yang mengandung 3.0 x 10-5 M K2CrO4 , memancarkan sinar sebesar 71,6% pada 372 nm, apabila diletakkan didalam satu sel 1.0 cm. a) Berapakah daya serap (A) larutan itu? b) Berapakah dayaserap molar () larutan potasium kromat pada 372 nm? c) Berapakah % transmitans jika ketebalan sel ialah 3.0 cm?
4. Daya serap larutan enzim tirosinase 1%, didalam kuvet 1 cm pada 280 nm ialah 24.9. Berapakah kepekatan larutan tirosinase yang mempunyai A280 sebesar 0.25?
5/8/2013 32
Spektroskopi UV-VIS
Spektrometer yang dibuat oleh Bunsen dan Kirchhoff. Awalnya detektor yang digunakan : mata manusia. Kemudian pelat fotografi digunakan dengan ekstensif.
5/8/2013
33
Karena spektroskopi UV-VIS berkaitan dengan proses berenergi tinggi yakni transisi elektron dalam molekul, informasi yang didapat cenderung untuk molekul keseluruhan bukan bagian-bagian molekulnya. Jika suatu sinar putih dilewatkan pada media yang berwarna , sebagian warna akan terserap. Misal, larutan yang mengandung ion tembaga(II) terhidrat, kelihatan biru pucat karena larutan menyerap sinar dari spektrum merah. Panjang gelombang yang tersisa akan berkombinasi di dalam mata dan otak untuk memunculkan warna sian (biru pucat) Materi yang tak berwarna juga menyerap sinar - tetapi dalam daerah ultra-violet (UV). Karena kita tak mampu melihat sinar UV, maka kita tak dapat mengamati penyerapannya. 5/8/2013 34
Spektrum visible
380nm < violet < 450nm 455nm < blue < 485nm 500nm < green < 550nm 570nm < yellow < 590nm 625 nm < red
5/8/2013 35
5/8/2013
36
Warna-warna komplementer
Warna-warna yang saling berlawanan satu sama lain pada roda warna dikatakan sebagai warna-warna komplementer. Biru dengan kuning adalah warna komplementer; merah dengan sian; hijau dan magenta (merah muda). Pencampuran dua warna komplementer akan menghasilkan sinar putih
37
5/8/2013
Warna-warna komplementer
Daerah warna
Ungu biru sian (biru-pucat) hijau kuning oranye merah
5/8/2013
38
Penerapan warna komplementer dapat kita lihat pada perubahan warna dari dua molekul indikator : Fenolftalin Kedua molekul menyerap sinar ultra-violet
Selain itu struktur di sebelah kanan juga menyerap sinar tampak dengan puncak pada 553 nm. 553 nm merupakan daerah hijau pada spektrum sinar tampak
5/8/2013 39
Dari roda warna spektrum, warna komplementer hijau adalah merah muda dan warna itulah yang dapat kita lihat.
Besarnya penyerapan juga tergantung pada konsentrasi materi, jika berupa larutan. Perhitungan banyaknya penyerapan dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan yang sangat encer.
5/8/2013
40
5/8/2013
41
Beberapa jenis sumber cahaya pada spektrometer UV-Vis adalah : Argon 100 160 nm Deuterium 160 360 nm Tungsten 350 800 nm Xenon 200 900 nm
Untuk daerah UV digunakan lampu hidrogen atau deutrium tekanan tinggi yang menghasilkan sinar pada 200 - 340 nm. Untuk daerah sinar tampak yang digunakan lampu tungsten-halogen yang mengeluarkan sinar pada 340 - 800 nm.
42
5/8/2013
2. Monokromator
PRISMA
Fungsi prisma adalah untuk memisahkan sinar polikromatis yang datang dari sumber cahaya menjadi sinar monokromatis
5/8/2013
43
2. Monokromator
GRATING
Sebelum cahaya monokromatik itu sampai ke sampel, cahaya tersebut akan melalui satu celah (slits)
5/8/2013 44
5/8/2013
45
Kuvet dapat terbuat dari kaca, kuartsa, atau bahan lain tembus sinar. Kuvet kaca agak murah, tetapi karena ia menyerap cahaya UV, ia hanya bisa digunakan untuk panjang gelombang diatas 340 nm. Kuvet kuartsa atau fused silika bisa digunakan pada daerah UV dan tampak (~200 - 800 nm). Kuvet sekali pakai buang sekarang ini banyak terdapat dipasaran terbuat dari polimetakrilat (280 800nm) dan polistiren (350 - 800nm).
5/8/2013
46
4. Detektor
Detektor mengubah sinar yang masuk menjadi arus listrik. Arus lebih tinggi jika intensitas sinarnya lebih tinggi. Untuk tiap panjang gelombang sinar yang melewati spektrometer, intensitas sinar yang melewati sel referens dihitung. Biasanya disimbolkan sebagai Po dengan P adalah intensitas. (Io , I) Intensitas sinar yang melewati sel sampel, P (I). Jika P < Po, berarti sampel menyerap sejumlah sinar, yang dinamakan absorbansi sampel - disimbolkan, A.
5/8/2013
48
Pada spectrophotometer UV/VIS single-beam, cahaya hanya 5/8/2013 49 melewati sample saja
2. Double Beam
Double-beam in time instrument
Pada desain berkas ganda (double beam), energi dari sumber cahaya dibelah menjadi 2 dengan sebuah half mirror sehingga salah satunya melewati sisi referens, dan yang lainya melalui sisi sampel. Peristiwa ini tidak terjadi di desain berkas tunggal (single beam). 5/8/2013
50
5/8/2013
51
3. Multi Channel
5/8/2013
52
Spektrum serapan 1,3butadiena, suatu senyawa tak berwarna. Puncak serapan pada 217 nm, berada pada daerah ultra-violet Pada 1,3-butadiena, tidak ada elektron non-ikatan, lompatan elektron yang terjadi hanya dari orbital bonding ke orbital anti-bonding
5/8/2013
CH2=CH-CH=CH2
54
Suatu kromofor seperti pada ikatan rangkap dua karbonoksigen pada etanal, memiliki elektron sebagai bagian dari ikatan rangkap dua, dan pasangan elektron bebas pada atom oksigen.
O CH - C 3 H
Satu elektron tereksitasi dari orbital bonding ke orbital anti-bonding, dan eksitasi elektron pasangan bebas pada oksigen (orbital non-bonding) ke orbital anti-bonding.
5/8/2013 55
Akibatnya etanal menyerap sinar pada 2 panjang gelombang yang berbeda yaitu : 1. -bonding ke anti-bonding pada 180 nm; 2. non-bonding ke anti-bonding pada 290 nm. Kedua serapan ini berada pada daerah ultra-violet, tetapi sebagian besar spektrometer tidak dapat membaca serapan pada 180 nm karena spektrometer umumnya bekerja pada kisaran 200-800 nm.
Sekarang, perhatikan panjang gelombang sinar yang diserap oleh olefin terkonjugasi berikut. Molekul maksimum (nm) etena 171 1,3-butadiena 217 1,3,5-heksatriena 258, 263, 274
56
5/8/2013
Senyawa-senyawa dengan delokalisasi yang sangat besar, panjang gelombang yang terserap akan cukup tinggi dalam daerah spektrum sinar tampak, dan senyawa akan terlihat berwarna.
5/8/2013
57
Mengapa beta-karoten berwarna orange? Beta-karoten menyerap sinar pada daerah ultraviolet sampai violet tetapi lebih kuat pada daerah tampak antara 400 dan 500 nm dengan puncak 470 nm.
5/8/2013
58
Terdapat beberapa penyerapan pada panjang gelombang yang berbeda (415, 542, dan 577 nm). Penyerapan 5/8/2013 59 maksimum ada pada 415 nm
5/8/2013
60
5/8/2013
61
5/8/2013
62