Anda di halaman 1dari 76

Kimia Organik

Zainal

Pendahuluan

Kimia memiliki beberapa golongan; kimia fisika,


biokimia, kimia anorganik, dan kimia organik.
Kimia organik: senyawa kimia yang mengandung
karbon.
Atom karbon mampu berikatan dengan atom
karbon lainnya.
Selain atom karbon, dalam kimia organik juga
sering ditemukan atom hidrogen, oksigen,
nitrogen, fosfor, sulfur atau halogen.
Senyawa organik yang paling sederhana adalah
Metana (CH4)

Mekanika Kuantum

Thomson (1897) memberikan suatu titik tolak


untuk teori elektron modern dari struktur
atom.
Atom terdiri atas suatu bulatan bermuatan
positif dengan elektron terlekat padanya.
Lord Rutherford : elektron mengitari inti
bermuatan positif seperti planet mengitari
matahari.

Neils Bohr: elektron dibatasi jumlah


orbitnya.
Tiap orbit elektron dikaitkan dengan
suatu tingkat energi khas.
Terdapat bilangan kuantum untuk tiap
orbit elektron.

Pertengahan 1920-an: teori mekanika


kuantum yg memberikan dasar umum
bagi pengertian modern mengenai
struktur atom dan molekul
Prinsip ketidakpastian Heisenberg :

tidaklah mungkin untuk menentukan


secara serempak posisi dan momentum
yang tepat sebuah elektron.

Orbital atom

Ruang yang mengelilingi inti atom sebuah


atom dimana kemungkinan besar ditemukan
elektron disebut orbital atom.
Kemungkinan ini ditentukan oleh persamaan
gelombang elektron.
Orbital atom semakin besar seiring dengan
semakin tingginya bilangan kuantum.

Shell (Kulit)

Jumlah electron
maksimal

Energi relatif

32

Tinggi

18

Rendah

Pada tingkat energi kuantum kedua


digambarkan tiga orbital atom
tambahan.
Ketiga orbital tersebut saling tegak
lurus dalam ruang dan memiliki energi
yang sama.
Ketiga orbital tersebut adalah 2px, 2py,
dan 2pz

Shell (Kulit)

Orbital yang dikandung oleh shell

3s, 3px, 3py, 3 pz, plus 5 orbital 3d

2s, 3px, 3py, 3 pz

1s

Konfigurasi Elektron

Selain bilangan kuantum yang


digunakan untuk menandai orbital atom
s (sharp), p (principle), d (diffuse), dan
f (fundamental) juga terdapat bilangan

kuantum spin.

Setiap elektron dapat memiliki satu dari


dua kemungkinan arah spin, yang
ditandai dengan tanda panah ke atas
dan ke bawah

Gambar posisi kuantum spin

Terdapat tiga aturan yang mengatur


penandaan

Prinsip Aufbau: Elektron-elektron mengisi orbital


atom berurut dengan meningkatnya energi. Jadi,
yg pertama disi adalah 1s, 2s lalu 2p.
Prinsip Eksclusi Pauli: dua elektron pada orbital yg
sama harus memiliki spin yang berlawanan arah.
Kiadah Hund : jika terdapat orbital yang memiliki
energi yang sama. Satu elektron harus diberikan
ke masing-masing orbital terlebih dahulu sebelum
meberikan pasangan.

Bentuk Dasar Konfigurasi


Elektron untuk unsur 1 - 18
Golong I

Golongan II

Golongan III

1 1 s1

Li 3 [He] 2 s1

Na 11 [Ne] 3 s1

He

2 1 s2

Be 4 [He] 2 s2

Mg 12 [Ne] 3 s2

5 [He] 2 s2 2p1

Al 13 [Ne] 3 s2 3p1

6 [He] 2 s1 2p2

Si

14 [Ne] 3 s2 3p2

7 [He] 2 s1 2p3

15 [Ne] 3 s2 3p3

8 [He] 2 s1 2p4

16 [Ne] 3 s2 3p4

9 [He] 2 s1 2p5

Cl 17 [Ne] 3 s2 3p5

Ne 10 [He] 2 s1 2p6

Ar 18 [Ne] 3 s2 3p6

Orbital Molekul dan Ikatan

Gagasan yg dikembangkan untuk atom


tunggal dapat diperluas ke antaraksi antar
atom, yaitu ikatan.
Persamaan gelombang yang dipakai untuk
mengambarkan elektron dari dua atom
tunggal digabung menjadi orbital molekul
Aturan yg digunakan pada orbital atom dapat
dikembangkan pada orbital molekul.

Antaraksi antara 2 orbital atom 1s dari


dua tom hidrogen menghasilkan sebuah
orbital molekul simetris secara silindris
terhadap sumbu antar inti. Ikatan ini
disebut dengan ikatan sigma.
Ikatan orbital molekul memiliki energi
yang lebih rendah dari orbital atomnya
masing-masing.

Molekul akan sangat stabil jika inti atom


hidrogen berada pada jarak tertentu.
Jika terlalu dekat dengan inti terjadi saling
tolak-menolak. Dan jika terlalu jauh tidak
akan terjadi overlap untuk membentuk ikatan
kovalen.
Jarak keseimbangan yang mengizinkan
terjadinya overlap dan mencegah tolakmenolak disebut jarak ikatan.

Dua jenis orbital atom yang berbeda


dapat juga bergabung mnghasilkan
orbital molekul sebuah ikatan sigma.
Mis : 1s dan 2p
Orbital molekul ikatan sigma biasanya
dipakai untuk menampung elektron
ikatan tunggal senyawa organik

Pada ikatan sigma dapat juga terjadi


ikatan atom-atom yang mempunyai
sumbu tegak lurus pada sumbu ikatan.
Contoh: HCl; orbital 1s dari H
bergabung dengan orbital 3px dari Cl
Cl2; dibentuk dari dua orbital 3px

Antaraksi menyamping dari orbital p ini


menjadi orbital molekul pi ().
Ikatan rangkap molekul organik
merupakan gabungan dari sebuah
ikatan sigma dan satu atau dua ikatan
pi

Orbital Hibrida

hibridisasi adalah peleburan orbital-

orbital dari tingkat energi yang berbeda


menjadi orbital-orbital yang setingkat.
Contoh; CH4
Atom 6C memiliki konfigurasi
6C : 1s2 2s2 2p2

Hanya bisa membentuk 2 ikatan


kovalen

Ternyata C bisa membentuk 4 ikatan.


1 elektron dari orbital 2s dipromosikan
ke orbital 2p.
6C : 1s2 2s2 2p2
menjadi:
6C : 1s2 2s1 2p3

Karbon tetrahedron-orbital hibrida sp3.

Orbital Hibrida sp2

Contoh Etilena
Masing-masing atom karbon pada
etilena terikat hanya pada tiga atom
lainnya.
Sehingga hanya dua dari orbital 2p
atom karbon yang bergabung dengan
orbital orbital 2s dan membetuk orbital
hibrida sp2.

Selain membentuk ikatan sigma, ikatan


rangkap pada etilen juga membentuk
ikatan pi ().

Orbital Hibrida sp

Asetilena merupakan senyawa hidrokarbon yg


memiliki ikatan rangkap tiga.
Masing-masing atom karbon dari asetilena
terikat dengan dua atom lain.
Jenis atom karbon ini dikatakan memiliki
orbital hibrida sp.
Dua orbital sp dibentuk dari 1 orbital 2s dan 1
orbital 2p atom karbon.
Pada ikatan ini juga terdapat ikatan sigma
dan ikatan pi.

Ikatan

Teori Awal Ikatan

Awal abad 19; dualismesejumlah atom


tertentu (sebetulnya ion) berpindah dalam
medan listrik
Pertengahan abad 19; valensi sejumlah
atom tertentu selalu mempunyai valensi yang
sama untuk mengadakan ikatan dengan atom
lain.
Akhir abad 19; bilangan kordinasimengacu
ke jumlah gugus yang terikat pada atom
tertentu.

Ikatan Ion

Ikatan ion merupakan ikatan yang


terbentuk antara dua atom karena
adanya perbedaan muatan (positif dan
negatif).
Senyawa yang terbentuk adalah
senyawa ionik; contoh
Na+ + Cl - NaCl
Na + Cl Na+ Cl

Senyawa ion yg umum banyak dijumpai


adalah logam I A dan II A serta unsur
non logam pada VI A dan VII A.
Sifat-sifat senyawa ion;

Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi.


Ion atau leburannya menghantar listrik
Umumnya larut pada pelarut polar.
Sangat keras dan rapuh

Ikatan Kovalen

Ikatan antara dua atom yang menggunakan


elektron secara bersama-sama, sehingga
tidak memiliki muatan.
Senyawa yang dihasilkan disebut senyawa
kovalen.

Polar; larut dalam air; contoh: air, etanol dan


glukosa
Nonpolar; tidak larut dalam air; metana dan
karbon tetraklorida.

Elektronegativitas

Nilai elektronegativitas suatu ikatan bisa


memprediksi apakah suatu molekul
ionik atau kovalen.
Jika nilai elektronegativitas lebih besar
atau sama dengan 1,5 (1,9) maka akan
membentuk senyawa ionik.
Jika nilai elektronegativitas lebih kecil
dari 1,5 (1,9) maka akan membentuk
senyawa kovalen.

Jika perbedaan elektronegativitas


mendekati nol adalah senyawa nonpolar
Jika perbedaan elektronegativitas tidak
mendekati nol adalah senyawa polar

Energi Ikatan

Untuk memutuskan suatu ikatan kimia


haruslah ditambahkan energi ke dalam suatu
molekul (endoterm).
Pembentukan suatu ikatan kimia
membebaskan energi (eksoterm).
Pemutusan homolitik: pasangan elektron dari
suatu ikatan terpisah, satu elektron mengikuti
atom yang mula-mula mengikatnya.
Pemutusan heterolitik; kedua elektron
mengikuti salah satu atom.

Energi yang terkait dalam pemutusan


dan pembentukan ikatan diukur dalam
bentuk perubahan etalpi H
H = Hhasil reaksi - Hpereaksi

Contoh
C2H4(g) + H2(g) C2H6(g)

Diketahui energi ikatan:


C H = 415 kJ/mol
C = C = 607 kJ/mol
C C = 348 kJ/mol
H H = 436 kJ/mol

Hreaksi = energi pemutusan ikatan energi


pembentukan ikatan
= {4 (C H) + (C = C) + (H H)} {6 (C H) + (C C)}
= {(C = C) + (H H)} {2 (C H) + (C C)}
= (607 + 436) (2 415 + 348)
= 1.043 1.178
= 135 kJ

H < 0 = reaksi eksoterm, pembebasan panas

Jarak Ikatan

Jarak atau panjang ikatan ditentukan oleh


atom dan orbital dari atom-atom.
Elektron pada orbital 2s lebih dekat ke inti
dibandingkan dengan orbital 2p.
Persentase orbital s yang lebih besar akan
lebih dekat ke inti dibandingkan dengan yang
memilikipersentase orbital s yang lebih kecil.
Mis: pada orbital sp3;karakter s 25% dan
karakter p 75%.

Semakin besar karakter s yang terdapat


pada orbital hibrida, semakin dekat
orbital tersebut ke inti dan elektron
lebih kuat terikat.
Hal ini juga mempengaruhi besarnya
energi ikatan.

Hubungan Antara Jarak Ikatan dan Energi


Ikatan
Jenis Ikatan Jarak ()
C
C
C
C
C
C
C
C

-H
-C
C
C
-O
=O
Cl
- Br

1.06-1.10
1.46 1.50
1.35
1.21
1.43
1.23
1.78
1.93

Energi
kkal/mol
kJ/mol
99
414
83
347
146
610
200
836
86
359
179-192
736-803
81
339
68
284

Rumus Struktur Molekul


Organik

Struktur Lewis; menunjukkan semua elektron


yang terdapat pada kulit valensi terluar dari
masing-masing atom.
Jumlah elektron yang terdapat pada kulit
valensi terluar dari masing-masing atom
dapat ditentukan dengan menggunakan
susunan berkala.
Jumlah total elektron pada kulit terluar yang
digunakan bersama oleh atom-atom adalah 8
elektron yang dikenal dengan okta.

Elektron-elektron yang digunakan bersamasama oleh dua atom disebut elektron-elektron


berikatan yang biasa ditandai dengan titik
atau garis lurus diantara dua atom. Satu garis
lurus mewakili 2 (satu pasang) elektron
Elektron-elektron yang tidak digunakan
secara bersama-sama disebut elektron tidak
berikatan.

Contoh pada senyawa HCl


Elektron berikatan

H Cl
Elektron tidak berikatan

Elektron berikatan

Cl

Elektron tidak berikatan

Terkadang terdapat senyawa kimia yang


tidak mencukupi delapan elektron pada kulit
terluar; misalya BF3 (Boron triflorida)
F
F
F B
F

B
F

Karena atom boron hanya memiliki 6


elektron (tidak mencukupi 8) maka BF3
bereaksi dengan amoniak yang memiliki
1 pasang elektron bebas.
F

B +

N H

N H

RUMUS STRUKTUR MOLEKUL


ORGANIK

Kriteria; Kebanyakan atom yang membentuk


senyawa organik akan melibatkan 8 elektron
kulit terluar (kecuali atom hidrogen hanya 2).
Atom Karbon (C) membentuk 4 ikatan
Atom Hidrogen (H) dan halogen (F, Cl, Br, I)
membentuk 1 ikatan
Atom Oksigen (O) dan Sulfur (S) membentuk
2 ikatan.
Atom Nitrogen (N) membentuk 3 ikatan.

Rumus organik berdimensi


dua

Penggambaran rumus struktur organik


berdasarkan konsep Lewis merupakan
penggambaran dalam bentuk 2 dimensi.
Sebenarnya struktur kimia organik
merupakan molekul berdimensi tiga.

Contoh

Etana (C2H6, CH3 CH3)


H
H C

H
C H

Etilena (C2H4, CH2 = CH2)


H

H
C

H
C

Ikatan ganda
dihasilkan dari
pemakaian
bersama 2 pasang
elektron

C
H

Masing atom
karbon memiliki 4
ikatan kovalen
dengan atom lain

Asetilena (C2H2, CH CH)


H C C H
H
C
Ikatan rangkap
tiga dihasilkan dari
pemakaian
bersama 3 pasang
elektron

Masing atom
karbon memiliki 4
ikatan kovalen
dengan atom lain

Metanol (CH3OH)
H

H
C
H

Formaldehid (H2CO)
H

H
C

Hidrogen Sianida (HCN)


Ikatan rangkap tiga dihasilkan dari
pemakaian bersama 3 pasang
elektron

Atom karbon
memiliki 4 ikatan
kovalen dengan
atom lain

Elektron tidak
berikatan

Isomer Struktur

Atom karbon dapat membentuk ikatan


tunggal, ganda, dan rangkap tiga
dengan atom karbon lainnya.
Atom karbon juga dapat berikatan
dengan atom lainnya seperti oksigen
dan nitrogen dan membentuk ikatan
baik tunggal maupun majemuk.

Karena kemampuan yang dimiliki atom


karbon tersebut dimungkinkan
terbentuk beberapa struktur yang
berbeda untuk rumus molekul yang
sama.
Hal tersebut dikenal dengan isomer
(iso=sama, mer=bagun, struktur).

contoh
H

H
H

H H

H C1 C2 C3 C4 H
H

H H

butana (bp = -0.6oC)

H
H C1
H

H
H

C2

C3

2- metilpropana (bp = -102oC)

Penggambaran Struktur Biasa

Menggambar semua garis dalam


struktur tidak praktis.
Rumus struktur mampat; garis ikatan
hanya dipakai untuk menunjukkan
adanya kekhasan struktur atau untuk
lebih menerangkan gambar.

H
H C

H H H H
C C C

C H = CH3CH2CH2CH2CH3 =

H H H H

CH3(CH2)3CH2

H
H
H

H
C

H
C H
C C

H
C

CH3
H = CH3CHCH2CH3 =

(CH3)2CHCH2CH2

Cara menulis dgn garis ikatan; ikatan


digambarkan dengan garis lurus dengan
atom karbon pada ujung garis dan titik
percabangan.
Heteroatom (atom lain selain karbon
dan hidrogen) digambar, dan hidrogen
juga digambar jika terikat pada
heteroatom.

CH3(CH2)3CH3 =
(CH3)2CHCH2CHNH2=

NH2

H2
C

H2C

CHCH3

H2C

CH2

Indeks Kekurangan Hidrogen

Hidrokarbon jenuh tak-siklis mempunyai


rumus molekul umum CnH2n+2.
Rumus umum ini dapat digunakan untuk
menghitung apa yang dikenal dengan indeks
kekurangan hidrogen (IHD).
Suatu indeks kekurangan hidrogen satu
berarti ada 2 kekurangan dua atom hidrogen
dibandingkan dengan senyawa induknya.

Contoh:
C10H20; memiliki IHD 1 karena hidrokarbon
jenuh induknya mempunya 22 (2 x 10 +2)
atom hidrogen.
C8H10; memiliki IHD 2
C6H6; memiliki IHD 4

Ciri struktur kaitannya dengan IHD


Rumus
Umum

Indeks
Kekurangan
Hidrogen
(IHD)

Ciri Struktur

CnH2n+2

Jenuh

CnH2n-1

Satu lingkar atau satu ikatan


rangkap dua

CnH2n-2

Dua lingkar atau dua ikatan


rangkap dua atau satu untuk
masing-masing atau satu ikatan
rangkap tiga

Bagi atom penting dalam senyawa organik


berlaku aturan

Kehadiran oksigen atau sulfur tidak merubah rumus


induk;
tiap atom halogen dianggap setara dengan satu atom
hidrogen;
jika ada sebuah atom nitrogen, sebuah tambahan
atom hidrogen diperlukan dalam rumus struktur.

Contoh;
Br

Rumus : C6H5Br
Rumus senyawa induk : C6H13Br
Indeks kekurangan hidrogen: 4
identifikasi struktur: 3 C = C, 1 lingkar

NH2 Rumus : C6H11N


Rumus senyawa induk : C6H15N
Indeks kekurangan hidrogen: 2
identifikasi struktur: 1 C = C, 1 lingkar

Anda mungkin juga menyukai