BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini obat – obat yang berasal dari bahan alam telah
dari orang tua hingga kaum milenial lebih menyukai produk – produk yang
(KLTP).
fraksi daun jamblang (Syzygium cumini L.) yang berasal dari Desa Kamiri
A. Maksud Praktikum
D. Tujuan Praktikum
E. Manfaat Praktikum
1. Manfaat Teoritis
praktikum selanjutnya.
2. Manfaat Praktis.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman
2019):
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Superdivision : Embriophyta
Division : Tracheophyta
Subdivision : Spermatophyta
Class : Magnoliopsida
Superoder : Rosanae
Order : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Syzygium
b. Morfologi Tanaman
atau bulat telur terbalik, pangkal lebar berbentuk baji, tepi rata,
c. Nama Lain
d. Kandungan Kimia
resin yang berwarna merah tua mengandung asam elagat dan tanin
(Dalimartha, 2003).
e. Khasiat
menyatakan bahwa nilai LC50 daun jamblang sebesar 12,84 ppm dan
(Shankara, 2014).
Penjerap yang paling umum digunakan ialah silika gel dan dipakai untuk
(Hostettmann, 1995).
dipisahkan ditotolkan berupa garis pada salah satu sisi pelat lapisan besar
cara yang tidak merusak jika senyawa itu tanwarna, dan penyerap yang
dielusi dari penyerap dengan pelarut polar. Cara ini berguna untuk
bahan alam yang lazimnya berjumlah kecil dan campurannya rumit dan
fase diam dan fase gerak. Dimana fase diamnya adalah sebuah plat
silika gel atau aluminium oksida, dengan ukuran 20x20 cm dan tebal 1
mm, jika tebalnya di dua kalikan, maka banyaknya sampel yang dapat
paling umum digunakan pada KLT Preparatif adalah silika gel. Sebelum
dalam sedikit pelarut. Pelarut yang baik adalah pelarut yang mudah
yang ditotolkan harus berbentuk pita yang sesempit mungkin karena baik
dari plat adalah senyawa beracun, waktu yang diperlukan dalam proses
METODE PRAKTIKUM
1. Alat
2. Bahan
1. Skrining eluen
Dipilih fraksi dari metode KKK dan KCV, setelah itu ditotolkan pada
2. Skrining fraksi
Dipilih fraksi dari metode KKK dan KCV, setelah itu ditotolkan pada
Kemudian diamati pada lampu UV 254 dan UV 366 nm. Setelah itu
Fraksi yang aktif dari metode KKK dan KCV selanjutnya dilarutkan
(pita) pada KLTP ukuran 20x20 cm (10 cm untuk KKK dan 10 cm untuk
di bawah sinar tampak dan beri tanda. Setelah itu dikeruk pita lalu
BAB IV
A. Hasil
B. Pembahasan
lainnya yaitu partisi dan adsorbsi dengan berdasarkan adanya daya serap
kepolaran eluen.
fraksi hasil dari KKK dan KCV kemudian ditotolkan pada lempeng KLT
pada lampu UV 254 dan UV 366 nm. Setelah itu disemporot dengan
Dipilih fraksi yang aktif dari metode KKK dan KCV kemudian
lurus (pita) pada KLTP ukuran 20x20 cm. Selanjutnya dielusi dalam
chamber yang sesuai ukuran lempeng dan diamati pada UV 254 dan UV
366 nm, dilihat pita atau noda yang terbentuk. Setelah itu sebagian
pada bagian yang tidak ditutup dan diamati di bawah sinar UV dan beri
tanda. Noda yang paling aktif dikeruk lalu dimasukkan dalam tabung
Pada hasil praktikum yang kita lakukan diperoleh fraksi yang paling
aktif pada metode KKK yaitu Vial no 37 dan pada metode KCV fraksi yang
dengan DPPH diperoleh dari fraksi KKK 1 pita berwana kuning dan KCV 1
kesalahan dalam praktikum yaitu pemipetan eluen yang tidak sesuai dan
A. Kesimpulan
yang paling aktif pada metode KKK yaitu Vial no 37 dan pada metode
dengan warna yang nampak pada lempeng ketika dipaparkan pada sinar
UV. Setelah diseprot dengan DPPH diperoleh dari fraksi KKK 1 pita
berwana kuning dan KCV 1 pita warna kuning dimana berpotensi sebagai
antioksidan.
B. Saran
berlangsung agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan serta, praktikum
isolat