Viskositas Salinan

KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

z LABORATORIUM FISIKA DASAR
SEKRETARIAT: GEDUNG UPT. PUSAT PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM ILMU DASAR & UMUM
JALAN TRIDARMA NO. 7 LT.III KAMPUS USU MEDAN TELP. 8218603-82142110 PES. 289 MEDAN-20155
Laman : uptlida@usu.ac.id
PERCOBAAN 6
VISKOSITAS
I. Tujuan
1. Untuk menentukan koefisien kekentalan () cairan dengan menggunakan metode bola
jatuh berdasarkan Hukum Stokes.
2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi nilai koefisien kekentalan ( )
cairan
3. Untuk membandingkan nilai teori koefisien kekentalan cairan dari referensi dengan
nilai koefisien kekentalan cairan yang di peroleh di laboratorium.
Viskositas
II. Teori
Fluida adalah suatu zat yang memiliki kemampuan untuk mengalir dan tidak memiliki
bentuk tetap. Dalam ilmu fisika fluida dapat berupa gas, cairan, atau bahkan plasma. Sifat dasar
fluida termasuk kemampuan untuk mengalir, deformabilitas, dan ketidakmampuan untuk
mempertahankan bentuk yang tetap. Fluida sendiri memiliki berbagai aplikasi dalam kehidupan
sehari – hari seperti air, udara, minyak, dan gas. Fluida memiliki kaitan dengan viskositas yang
dimana viskositas ini mempengaruhi bagaimana fluida akan mengalir. Dalam analisis mekanika
fluida ada istilah fluida ideal dimana tanpa viskositas dan tidak bisa dimampatkan, fluida yang
diidealkan ini sebenarnya tidak ada dan juga fluida sempurna dimana tanpa viskositas dan tidak
bisa untuk dimampatkan (Ghurri, 2014).
Viskositas disebut juga dengan istilah kekentalan. Kekentalan adalah ukuran resistensi
cairan terhadap aliran yang keduanya saling berkaitan. Cairan yang lebih kental memiliki
viskositas yang tinggi dan mengalir lebih lambat dibanding dengan cairan yang memiliki
tingkat kekentalan lebih rendah. Cairan dengan molekul lebih besar dan lebih kompleks, akan
mempunyai viskositas yang tinggi, seperti rangkai molekul yang ditemukan pada polimer
senyawa karbon. Molekul – molekul tersebut cenderung terjerat satu sama lain dan akan
memperhambat pergerakan. Viskositas dinyatakan dalam satuan poise (P) atau newton detik
per meter persegi (𝑁. 𝑠/𝑚2). Konsep dasar viskositas dapat dijelaskan melalui hukum newton
yang mempelajari tentang viskositas. Hukum ini menyatakan bahwa gaya gesekan antara dua
lapisan cairan yang saling bergerak sejajar secara langsung proporsional dengan luas
permukaan lapisan tersebut dan perbedaan kecepatan antara lapisan – lapisan tersebut, serta
terbalik proporsional dengan jarak antara lapisan – lapisan tersebut. Terdapat beberapa hal yang
dapat mempengaruhi viskositas, antara lain :
1. Tekanan : Viskositas cairan berkaitan dengan naiknya tekanan, semakin tinggi tekanan maka
akan semakin besar viskositas suatu cairan. Namun pada gas viskositasnya tidak dipengaruhi
oleh tekanan.
2. Suhu : Jika suhu naik maka viskositas akan turun begitupun sebaliknya jika suhu turun maka
viskositas akan naik. Hal ini karena viskositas berbanding terbalik dengan suhu.
3. Konsentrasi larutan : Viskositas berbanding lurus dengan adanya konsentrasi larutan. Larutan
dengan konsentrasi yang tinggi maka memiliki viskositas yang tinggi pula, hal ini disebabkan
karena konsentrasi larutan yang mengandung banyaknya partikel zat terlarut ditiap satuan
volume, maka gesekan antar partikel itu semakin tinggi yang menyebabkan viskositasnya
semakin tinggi juga.
Viskositas
4. Berat molekul : viskositas berbanding lurus dengan berat molekul splute. Hal ini disebabkan
solute yang berat akan menghambat dan memberi suatu beban pada cairan sehingga akan
meningkatkan viskositas.
5. Penambahan bahan lain : adanya bahan tambahan seperti bahan suspense akan menaikkan
viskositas air.
Tingkat viskositas pada suatu cairan dapat diukur dengan viscometer (Hardani, 2021).
Meskipun viskositas cairan dan gas berubah seiring perubahan suhu dan tekanan,
keduanya mempengaruhi viskositas dengan cara yang berbeda. Viskositas dinayatakan dalam
dua bentuk berbeda, yaitu :
1. Viskositas absolute atau dinamis : Adalah gaya tangensial per satuan luas yang diperlukam
untuk menggeser satu lapisan terhadap lapisan lain. Viskositas absolute merupakan ukuran
ketebalan internal suatu fluida. Ini mengukur seberapa sulit fluida tersebut mengalir Ketika
diberi tekanan.
2. Viskositas kinematik : Merupakan ukuran ketebalan relatif suatu fluida tanpa
memperhitungkan berat jenisnya. Ini memberikan gambaran tentang seberapa cepat fluida
dapat mengalir tanpa mempertimbangkan tekanan eksternal.
Dapat disimpulkan perbedaan utama keduanya adalah viskositas absolute mengukur
ketebalan internal fluida sedangkan viskositas kinematik adalah seberapa cepat fluida tersebut
dapat mengalir. Adapun instrumen yang yang dapat digunakan untuk mengukur viskositas
cairan secara garis besar diklasifikasikan menjadi tujuh kategori : Viskometer kapiler,
viskometer laju geser suhu tinggi, viskometer lubang, viskometer rotasi, viskometer bola jatuh,
viskometer getar, dan viskometer ultrasonic. Mengukur viskositas sendiri adalah metode yang
efektif untuk menetukan keadaan (sifat materi) atau fluiditas suatu cairan atau gas (Viswanath,
2007).
Viskositas yang juga disebut dengan koefisien viskositas adalah ukuran resistensi suatu
fluida terhadap aliran. Semakin tinggi koefisien viskositas maka semakin tahan fluida terhadap
aliran. Koefisien viskositas memainkan peran penting dalam berbagai aplikasi termasuk dalam
ilmu fluida, industry minyak dan gas, serta dalam pengembangan produk yang memiliki bentuk
cairan. Fluida kental terbagi menjadi dua kategori besar, yaitu :
1. Fluida newton : Merujuk pada hukum – hukum dasar yang digunakan untuk menggambarkan
perilaku fluida.
2. Fluida non – newton : Merujuk pada sifat viskositas yang tidak konstan dan dapat berubah
tergantung tingkat deformasi, kecepatan aliran, atau tekanan (Maheswar, 2018).
Viskositas
Viskositas
III. Peralatan dan Bahan

3. 1 Peralatan
1. Gelas Ukur
Fungsi:Untuk mengukur volume cairan yang akan digunakan dalam percobaan
viskositas.
2. Tabung Berisi Zat Cair
Fungsi: Sebagai wadah cairan yang akan diamati gejala viskositasnya.
3. Bola-bola mimis
Fungsi: Sebagai objek yang akan diamati.
4. Neraca
Fungsi:Untuk menimbang massa cairan, massa bola dan massa gelas ukur.
5. Mikrometer Sekrup
Fungsi: Untuk mengukur diameter bola mimis yang akan diamati .
6. Termometer
Fungsi: Untuk mengukur suhu cairan yang digunakan pada percobaan.
7. Stopwatch
Fungsi: Untuk menghitung lamanya bola jatuh pada jarak-jarak tertentu didalam
tabung zat cair.
8. Magnet
Fungsi: Untuk mengambil bola yang jatuh dibawah permukaan tabung zatcair.
3.2 Bahan
1. Gliserin
Fungsi: Sebagai objek yang akan dicar i nilai koefisien cairannya
2. Oli
Fungsi: Sebagai objek yang akan dicari nilai koefisien cairannya
3. MinyakGoreng
Fungsi: Sebagai objek yang akan dicari nilai koefisien cairannya
Viskositas
IV. Prosedur Percobaan

1. Disiapkan peralatan yang akan digunakan
2. Ditentukan jenis cairan yang akan digunakan
3. Diukur jari-jari bola mimis dengan menggunakan mikrometer sekrup.
4. Diukur massa bola mimis.
5. Ditimbang massa gelas ukur dengan menggunakan neraca.
6. Diisi gelas ukur sebanyak 100 ml cairan yang akan digunakan kemudian ditimbang
kembali.
7. Diukur suhu ruangan dan suhu cairan yang digunakan.
8. Diletakkan kawat pada tabung untuk jarak yang akan diukur.
9. Dimasukkan bola tepat ditengah permukaancairan yang diukur (0 cm).
10. Dicatat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai jarak yang ditentukan dengan
menggunakan stopwatch.
11. Diulangi percobaan sampai beberapa kali.
12. Diambil bola dengan menggunakan magnet.
Viskositas
V. Data Percobaan
1. JenisCairan :
2. Volume Cairan :
3. A. Diameter Bola :
i. d bola 1 (𝑑1 ) :
ii. d bola 2 (𝑑2 ) :
iii. d bola 3 (𝑑3 ) :
𝑑𝑟𝑎𝑡𝑎𝑟𝑎𝑡𝑎
B. Jari-jari Bola :𝑅 = =
2
𝑚
4. Massa JenisCairan :𝜌= =
𝑉
𝑚
5. Massa JenisBola :𝜌= 𝑉
=
6. Suhu Awal(𝑇0 ) :
Suhu Akhir (𝑇1 ) :
Tabel 5.1 Jarak Terhadap Waktu

x (m) t1 (s) t2 (s) t3 (s) 𝑡 (s)
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
Viskositas
VI. Analisis Data
Viskositas
Viskositas
VII. Ulasan
1. Tulislah hasil anda untuk 𝜂 apakah sesuai dengan range nilai yang tersedia di laboratorium?
2. Buktikan bahwa kecepatan Va yang anda peroleh benar-benar konstan (kecepatan terminal)
3. Sebutkanlah sumber-sumber ralat dalam percobaan ini?
Viskositas
VIII. Kesimpulan dan Saran
Viskositas
DAFTAR PUSTAKA
Ghurri, A. (2014). Dasar-Dasar Mekanika Fluida. Bukit Jimbaran: Jurusan Teknik Mesin
Universitas Udayana.
Halaman 1 dan 9
Hardani, S. Pd, et al. (2022). Buku Ajar Farmasi Fisika. Samudra Biru.
Halaman 66 dan 68
Maheswar, M. (2018). Measurement Of Viscosity. International Journal Of Research In
Pharmacy And Chemistry. 2231 – 2781 (2018)
Page 71
Viswanath, Dabir S, et al. (2007). Viscosity of liquids: theory, estimation, experiment, and data.
Springer Science & Business Media.
Pages 1 and 9
Medan, 2023
Asisten laboratorium Praktikan
( ) ( )
Viskositas
Viskositas

Viskositas Salinan

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Viskositas Salinan

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

III. Peralatan dan Bahan

IV. Prosedur Percobaan

Tabel 5.1 Jarak Terhadap Waktu

VI. Analisis Data

3. Sebutkanlah sumber-sumber ralat dalam percobaan ini?

VIII. Kesimpulan dan Saran

Maheswar, M. (2018). Measurement Of Viscosity. International Journal Of Research In

Pharmacy And Chemistry. 2231 – 2781 (2018)

Springer Science & Business Media.

Asisten laboratorium Praktikan

Anda mungkin juga menyukai