Anda di halaman 1dari 6

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI FISIKA
Jl. Ganesha No 10 Bandung 40132 Indonesia
MODUL TUTORIAL FISIKA DASAR IIA (FI-1201) KE - 9
Semester 2 2021-2022
TOPIK : TEORI RELATIVITAS KHUSUS, FOTON,
DUALISME GELOMBANG MATERI

A. PERTANYAAN
1. (Chapter 37 Question No. 5) Gambar di samping menunjukkan dua buah jam
dalam kerangka stasioner S (kedua jam tersebut tersinkronisasi di kerangka
tersebut) dan sebuah jam dalam kerangka bergerak S′ . Jam C1 dan C1′
menunjukkan angka nol ketika keduanya saling berpapasan. Ketika C1′ dan C2
saling berpapasan, (a) jam manakah yang menunjukkan nilai pengukuran
waktu lebih kecil dan (b) jam manakah yang mengukur waktu proper?
SOLUSI :
Karena efek dilatasi waktu, jam pengamat dalam kerangka stasioner akan
menunjukkan nilai pengukuran waktu (∆𝑡) lebih besar sebesar faktor Lorentz (γ) dari jam yang
digunakan untuk mengukur waktu yang bergerak bersama kerangka bergerak akan mengukur waktu
sebenarnya (proper time) dari pengamat dalam kerangka bergerak (∆𝑡0) antara kejadian berpapasan
awal hingga yang kedua dalam interval.
(a) Jam C1′ karena jam ini berada pada kerangka acuan yang bergerak S′ yang
bergerak dengan kecepatan v relatif terhadap kerangka acuan S.
(b) Jam C′1

2. (Chapter 37 Question No. 8) Data energi diam dan energi total dari 3 buah
partikel dinyatakan sebagai kelipatan dari sebuah nilai A seperti yang
diberikan pada tabel berikut ini:
Partikel Energi Energi
Diam (E0) Total (E)

(1) A 2A

(2) A 3A

(3) 3A 4A

Urutkanlah ketiga partikel berdasarkan


a. massa,
b. energi kinetik,
c. faktor Lorentz, dan
d. kelajuan
mulai dari nilai terbesar.
SOLUSI :
2
𝐸 = 𝐸0 + 𝐾 = 𝑚𝑐 + 𝐾
2
𝐸0 = 𝑚𝑐
2
𝐾 = 𝑚𝑐 (γ − 1)
2
𝐸 = γ𝑚𝑐
a. Urutan massa dari terbesar ke terkecil
(3) > (2) = 1
b. Urutan energi kinetik dari terbesar ke terkecil
(2) > (3) = 1
c. Urutan faktor Lorentz dari terbesar ke terkecil
(2) > (1) > (3)
d. Urutan kelajuan dari terbesar ke terkecil
(2) > (1) > (3)

3. [Chapter 38 Question No. 2] Pada percobaan efek fotolistrik, untuk jenis target logam tertentu dan
frekuensi cahaya penyinaran tertentu, manakah dari besaran-besaran berikut ini yang bergantung
pada frekuensi cahaya penyinaran: (a) energi kinetik maksimum elektron, (b) arus fotolistrik
maksimum, (c) potensial penghenti (stopping potential), (d) ambang batas frekuensi (cut-off
frequency)?
SOLUSI :
(a) energi kinetik maksimum elektron
𝐸𝐾𝑚𝑎𝑘𝑠 = ℎ𝑓 − Φ ⇒ 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖
(b) arus fotolistrik maksimum
𝑃
𝑎𝑟𝑢𝑠 ~ 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 ~ 𝐴
⇒ 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖
(c) potensial penghenti (stopping potential)
𝑉𝑠𝑡𝑜𝑝 = ( )𝑓 −

𝑒
Φ
𝑒
⇒ 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖
(d) ambang batas frekuensi (cut-off frequency)
𝑓0 dipengaruhi oleh frekuensi cahaya penyinaran karena efek fotolistrik hanya akan dapat terjadi jika
frekuensi cahayanya tidak di bawah 𝑓0 tertentu.

4. [Chapter 38 Question No. 5] Sebuah pelat logam disinari dengan cahaya yang memiliki frekuensi
tertentu. Manakah di antara faktor-faktor berikut ini yang menentukan apakah elektron akan terlepas
atau tidak: (a) intensitas cahaya, (b) lama penyinaran cahaya pada logam, (c) konduktivitas termal
logam, (d) luas pelat, (e) material atau bahan penyusun pelat?
SOLUSI :
𝐸𝐾𝑚𝑎𝑘𝑠 = ℎ𝑓 − Φ
Hanya faktor (e) material atau bahan penyusun pelat yang akan menentukan lepasnya elektron atau
tidak.

5. [Chapter 38 Question No. 13] Tiga partikel non-relativistik elektron, partikel alfa, dan neutron memiliki
energi kinetik yang sama. Urutkan ketiganya berdasarkan panjang gelombang de Broglie mulai dari
partikel dengan panjang gelombang de Broglie terbesar.
SOLUSI :
Rumus panjang gelombang de Broglie adalah

λ= 𝑚𝑣
Panjang gelombang disi berbanding terbalik dengan massa partikel, sehingga
data yang didapat adalah
−31
𝑚𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑛 = 9. 1 × 10 𝑘𝑔
−27
𝑚𝑎𝑙𝑓𝑎 = 6. 64 × 10 𝑘𝑔
−27
𝑚𝑛𝑒𝑢𝑡𝑟𝑜𝑛 = 1. 67 × 10 𝑘𝑔

Maka dapat disimpulkan bahwa partikel dengan panjang de Broglie secara


berurutan dari yang terbesar ke yang terkecil adalah elektron, neutron dan
partikel alfa

B. SOAL
1. [Chapter 37 Problem No. 6] Kerangka acuan S′ bergerak melewati
kerangka acuan S dengan kelajuan v relatif terhadap kerangka acuan S ke
arah sumbu x positif (yang juga merupakan arah sumbu x′ positif). Seorang
pengamat yang bergerak bersama kerangka S′ akan mengukur sebuah
rentang waktu menggunakan jam tangannya. Pada kerangka S , rentang
waktu tersebut terukur sebagai ∆t. Gambar di samping menunjukkan variasi
∆t terhadap β (dengan β diberikan oleh v/c). Nilai ∆𝑡𝑎 pada grafik diberikan
oleh ∆𝑡𝑎 = 14.0 s. Tentukan nilai ∆t ketika v = 0.98 c.
SOLUSI :
Diket : ∆𝑡0 = 8. 0 𝑠 → saat β = 0
Dit : ∆𝑡 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑣 = 0. 98 𝑐
∆𝑡0
∆𝑡 =
𝑣 2
1−( 𝑐 )
8.0 𝑠
∆𝑡 =
0.98 𝑐 2
1−( 𝑐
)
8.0 𝑠
∆𝑡 = 2
1−(0.98)
8.0 𝑠
∆𝑡 = 0.0396
∆𝑡 = 40. 20 𝑠

2. [Chapter 37 Problem No. 13] Seorang penjelajah ruang angkasa menggunakan pesawatnya untuk
berangkat dari Bumi dengan kelajuan 0.9900c menuju bintang Vega yang berjarak 26 tahun cahaya
dari bumi. Berapa lamakah waktu yang telah berlalu menurut pengukuran jam di bumi (a) ketika
penjelajah mencapai bintang Vega dan (b) ketika pengamat di Bumi menerima pesan penjelajah
bahwa ia telah tiba di bintang vega? (c) Berapa penambahan umur penjelajah ketika penjelajah
mencapai bintang Vega menurut hasil perhitungan pengamat di Bumi?
SOLUSI :
Diket : 𝑣 = 0. 9900𝑐
𝑑 = 26 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑐𝑎ℎ𝑎𝑦𝑎
𝑑
(a) ∆𝑡 = 𝑣
26 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑐𝑎ℎ𝑎𝑦𝑎
∆𝑡 = 0.9900𝑐
∆𝑡 = 26. 26 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

(b) Setelah penjelajah sampai di Bintang Vega dengan waktu 26. 26 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 maka
dibutuhkan juga waktu dari Bintang Vega ke Bumi untuk menyampaikan
pesannya dengan waktu 26. 0 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Maka total waktu yang dibutuhkan adalah : 26. 26 + 26. 0 = 52. 26 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

1
(c) γ =
𝑣 2
1−( 𝑐 )
1
γ= 2
1−(0.9900)
γ = 7. 09

Menurut pengamat bumi, penambahan umur penjelajah adalah


∆𝑡
∆𝑡0 = γ
26.26
∆𝑡0 = 7.09
∆𝑡0 = 3. 70

3. [Chapter 37 Problem No. 19] Pengamat S mengatur dua buah lampu pijar agar menyala secara
bersamaan sehingga menghasilkan pijaran besar yang berlokasi di pusat koordinat kerangka acuan
pengamat tersebut dan pijaran kecil di x = 30,0 km pada kerangka acuan yang sama. Pengamat S′
yang sedang bergerak dengan kelajuan 0,250c pada arah positif x juga melihat kedua pijaran. (a)
Berapakah jeda waktu antara kedua pijaran menurut pengamat S′? (b) Pijaran manakah yang tampak
terlebih dahulu oleh pengamat S′?
SOLUSI :
(a) Berapa jeda waktu antara kedua pijaran menurut pengamat 𝑆'?
Akan ditentukan jeda waktu antara kedua pijaran menurut pengamat 𝑆'.
Anggap lampu dia pada kerangka acuan pengamat 𝑆 dan kerangka acuan 𝑆'
menjadi pengamat kedua yang sedang bergerak. Kita dapat menggunakan
transformasi Lorentz dengan 𝑡𝑠 dan 𝑥𝑠 adalah waktu dan koordinat pijaran kecil
menurut 𝑆. Sehingga waktu menurut 𝑆' adalah :
' β𝑥𝑠
𝑡𝑠 = γ(𝑡𝑠 − 𝑐
)
𝑣
Diketahui nilai β = 𝑐
= 0. 25 dan
1 1
γ= 2
= 2
= 1. 0328
1−β 1−0.25
Misalkan 𝑡𝑏 dan 𝑥𝑏 adalah waktu dan koordinat pijaran besar menurut 𝑆.
Sehingga menurut 𝑆' adalah :
' β𝑥𝑏
𝑡𝑏 = γ(𝑡𝑏 − 𝑐
)
Maka didapat jeda waktu adalah selisih dari waktu pengamat 𝑆' melihat kedua
pijaran, dengan 𝑡𝑠 = 𝑡𝑏 (karena peristiwa tersebut simultan dari 𝑆). Maka
didapat :
' '
∆𝑡 = 𝑡𝑏 − 𝑡𝑠
γβ(𝑥𝑠−𝑥𝑏)
∆𝑡 = 𝑐
−3
(1.0328)(0.25)(30 × 10 )
∆𝑡 = 8
3 × 10
−5
∆𝑡 = 2. 58 × 10 𝑠

(b) Pijaran manakah yang tampak terlebih dahulu oleh pengamat 𝑆'
Perhatikan bahwa
∆𝑡' > 0
' '
𝑡𝑏 − 𝑡𝑠 > 0
' '
𝑡𝑏 > 𝑡𝑠

Maka, dapat disimpulkan bahwa pijaran yang terlihat lebih dahulu adalah
pijaran kecil

4. [Chapter 37 Problem No. 33] Sebuah armada pesawat angkasa dengan panjang 1 tahun cahaya
(diukur pada kerangka diamnya) bergerak dengan kelajuan 0.800c relatif terhadap suatu stasiun yang
terletak pada kerangka S. Seorang pembawa pesan bergerak bersama pesawatnya dari ujung
belakang armada menuju ujung depan armada dengan kelajuan 0.950c relatif terhadap kerangka S.
Berapa lama waktu perjalanan pembawa pesan tersebut bila diukur (a) oleh kerangka acuan diam
pembawa pesan, (b) oleh kerangka acuan diam armada, dan (c) oleh seorang pengamat yang diam
terhadap kerangka acuan S.
SOLUSI :
a) u = 0.8 c ; v = 0.95 c
𝑢−𝑣 0.8𝑐−0.95𝑐
u’ = 𝑣𝑢 = (0.95𝑐)(0.8𝑐) = -0.625 c
1− 𝑐
1− 𝑐

𝐿𝑜 𝑣
2
(−0.625 𝑐 )
2
39
L’ = γ
= Lo ( 1− 2 )=1( 1− 2 )= 8
= 0.78 tahun cahaya
𝑐 𝑐
'
𝐿 0.78 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑐𝑎ℎ𝑎𝑦𝑎
t’ = ' = |−0.625 𝑐|
= 39353600 s = 1.25 tahun
|𝑢 |

b) u = 0.95 c ; v = 0.8 c
𝑢−𝑣 0.95𝑐−0.8𝑐
u’ = 𝑣𝑢 = (0.8𝑐)(0.95𝑐) = 0.625 c
1− 𝑐
1− 𝑐
𝐿𝑜 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑐𝑎ℎ𝑎𝑦𝑎
t’ = ' = |0.625 𝑐|
= 50453333 s = 1.59 tahun
|𝑢 |

𝐿𝑜 𝑣
2
(0.8 𝑐 )
2
3
c) L’ = γ
= Lo ( 1− 2 )=1( 1− 2 )= 5
= 0.6 tahun cahaya
𝑐 𝑐
𝐿' 0.6 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑐𝑎ℎ𝑎𝑦𝑎
t’ = 𝑢−𝑣
= (0.95−0.8)𝑐
= 126133333 s = 3.99 tahun

5. [Chapter 37 Problem No. 91] Pada gambar di


samping, dua pesawat terbang menuju stasiun luar
angkasa. Relatif terhadap stasiun, pesawat A memiliki
kelajuan 0,80c. Berapakah kelajuan yang harus dimiliki
oleh pesawat B relatif terhadap stasiun agar pilot
pesawat B melihat pesawat A dan stasiun mendekat ke
pesawat B dengan kecepatan yang sama?
SOLUSI :
Misal : pesawat A terhadap stasiun = v A= 0,8c
pesawat B terhadap stasiun = vB
Maka, vAB = vB
𝑣𝐴−𝑣𝐵
𝑣𝐴 𝑣𝐵 = vB
1− 2
𝑐
2
𝑣𝐴𝑣𝐵
vB - 2 = vA - vB
𝑐
2
𝑣𝐴𝑣𝐵
2 - 2vB + vA = 0
𝑐
2
𝑐
Dikali 𝑣𝐴
2
𝑐
vB 2 - 2( 𝑣 )vB + c2 = 0
𝐴

vB 2 - 2,5cvB + c2 = 0

Maka vB = 0,5 c

6. [Chapter 37 Problem No. 54] Diketahui β = 𝑣/𝑐, 𝐾 adalah energi kinetik, E0 adalah energi diam, dan E
adalah energi total. Berapakah β untuk sebuah partikel dengan (a) K = 2,00E0 and (b) E = 2,00E0?
SOLUSI :

a) K = 2,00 Eo
K = (γ - 1) mc2 (γ - 1) mc2 = 2 mc2
Eo = mc2 (γ - 1) = 2
1
-1=2 = γ mc2
2
𝑣
1− 2
𝑐
1 2 mc2 = γ mc2
-1=2
1−β
2 2=γ
1 1
2 1 2= =
1 −β = 2+1 𝑣
2
1−β
2
1− 2
𝑐
1 2
1 - β2 = ( )
3
=
1
9 1 −β =
2 1
2
2 1 8
β =1- = 1 2
8
9 9
2 2
1 - β2 = ( )
2
=
1
4
β= = 1 3
9 3 β2 = 1- 4 = 4
3 3
b) E = 2,00 Eo = 2 mc2 β= 4
= 2
E = Eo + K = mc2 + (γ - 1) mc2

7. [Chapter 38 Problem No. 11] Sebuah lampu ultraviolet memancarkan gelombang ultraviolet dengan
panjang gelombang 400 nm dengan daya 400 W. Sebuah lampu inframerah memancarkan gelombang
inframerah dengan panjang gelombang 700 nm dengan daya 400 W. (a) Lampu manakah yang
memancarkan jumlah foton per satuan waktu yang lebih besar dan (b) tentukan nilai jumlah foton per
satuan waktu tersebut.
SOLUSI :
Gelombang ultraviolet
λ = 400 nm = 400 x 10-9 m ; P = 400 W = 400 J/s
Gelombang inframerah
λ = 700 nm = 700 x 10-9 m ; P = 400 W = 400 J/s

ℎ𝑐 𝑃
E= λ
; foton per waktu = 𝐸

Gelombang ultraviolet
−34 8
(6,63 × 10 )(3 ×10 )
E= −9 = 4,97 x 10-19
400×10
400
Foton per waktu = −19 = 8,05 x 1020 foton/ detik
4,97×10

Gelombang inframerah
−34 8
(6,63 × 10 )(3 ×10 )
E= −9 = 2,84 x 10-19
700×10
400
Foton per waktu = −19 = 1,41 x 1021 foton/ detik
2,84×10

a) inframerah
b) 1,41 x 1021 foton/ detik

8. [Chapter 38 Problem No. 23] Cahaya dengan panjang gelombang 200 nm menyinari permukaan yang
terbuat dari aluminium. Energi sebesar 4,20 eV dibutuhkan untuk melepaskan elektron dari
permukaan. Berapakah energi kinetik dari elektron (a) tercepat dan (b) terlambat yang terlepas dari
permukaan? (c) Berapakah potensial penyetop pada situasi tersebut? (d) Berapakah nilai ambang
panjang gelombang (cut-off wavelength) untuk aluminium?
SOLUSI :
a) Energ kinetik elektron tercepat
ℎ𝑐
𝐾= λ
− Φ
energi minimum yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron adalah fungsi
kerja Φ, hc = 1240 eVnm. Maka,
1240 𝑒𝑉𝑛𝑚
𝐾= 200 𝑛𝑚
− 4, 2 𝑒𝑉
= 2 eV
b) energi kinetik minimumnya adalah sama dengan 0
𝐾 2 𝑒𝑉
c) 𝑉0 = 𝑒
= 𝑒
=2V
ℎ𝑐
d) ambang panjang gelombang terjadi saat K = 0, sehingga λ
= Φ
ℎ𝑐
Φ
= λ
1240 𝑒𝑉𝑛𝑚
4,2 𝑒𝑉
= 295, 24 𝑛𝑚
9. [Chapter 38 Problem No. 25] Potensial penghenti (stopping potential) untuk elektron-elektron yang
dipancarkan dari sebuah permukaan yang disinari oleh cahaya dengan panjang gelombang 491 nm
adalah 0.710 Volt. Ketika panjang gelombang cahaya datang diganti dengan nilai baru, potensial
penyetop bernilai 1.43 Volt. (a) Tentukan nilai panjang gelombang yang baru tersebut. (b) Tentukan
fungsi kerja permukaan tersebut.
SOLUSI :
ℎ𝑐 Φ
a) 𝑉0 = λ𝑒
− 𝑒
untuk keadaan pertama,
1240 𝑒𝑉𝑛𝑚 Φ
0, 71 𝑉 = (491 𝑛𝑚)𝑒
− 𝑒
Φ
0, 71 𝑉 = 2, 525 𝑉 − 𝑒
Φ = 1, 815 𝑒𝑉

menentukan panjang gelombang baru


ℎ𝑐 Φ
𝑉0 = λ𝑒 𝑒

1240 𝑒𝑉𝑛𝑚
1, 43 𝑉 = λ𝑒
− 1, 815 𝑉
1240 𝑉𝑛𝑚
λ = 1,43 𝑉+1,815 𝑉
λ = 382, 13 𝑛𝑚

ℎ𝑐 Φ
b) 𝑉0 = λ𝑒
− 𝑒
1240 𝑒𝑉𝑛𝑚 Φ
0, 71 𝑉 = (491 𝑛𝑚)𝑒
− 𝑒
Φ = 1, 815 𝑒𝑉

10. [Chapter 38 Problem No. 32] Sinar X dengan panjang gelombang 0,0100 nm diarahkan pada arah
positif sebuah sumbu koordinat (misal sumbu x positif) menuju sebuah sasaran yang mengandung
elektron-elektron yang terikat lemah. Untuk hamburan Compton oleh satu dari elektron-elektron
tersebut, pada sudut 180° (diukur terhadap sumbu x positif yang telah didefinisikan sebelumnya)
berapakah (a) pergeseran Compton, (b) perubahan energi foton, (c) energi kinetik elektron akibat
interaksi dengan foton dari sinar datang, dan (d) sudut antara sumbu x positif dengan arah Gerakan
elektron setelah interaksi dengan foton sinar datang?
SOLUSI :

a) ∆λ = 𝑚𝑒𝑐
(1 − 𝑐𝑜𝑠ϕ)
−34
6,63×10 𝐽
(1 − 𝑐𝑜𝑠180)
(9,11×10−31 𝑘𝑔)(3×108 𝑚/𝑠)
−12
4, 85 × 10 𝑚

b) ∆𝐸 = ℎ𝑐 ( 1
λ'

1
λ )
= (1240 𝑒𝑉𝑛𝑚) (( 1
−3
)
4,85×10 +0,01 𝑛𝑚

1
0,01 𝑛𝑚 )
= − 40, 5 𝑘𝑒𝑉

c) ∆𝐾 =− ∆𝐸
= 40, 5 𝑘𝑒𝑉

d) elektron akan bergerak lurus ke dapan setelah tumbukan, karena elektrn akan
memperoleh momentum linear dari foton. Maka sudutnya adalah 0

Anda mungkin juga menyukai