Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN UJIAN PRAKTEK FISIKA

TAHUN 2023-2024

NAMA : SHAFIRA ZALFA N.M


KELAS : XII- MIPA 1
ABSEN : 32
PRAKTIKUM LAB 1
AYUNAN TUNGGAL

Alat dan bahan : ayunan digital


Tujuan : Menentukan percepatan gravitasi bumi
TEORI
Sebuah benda mengalami getaran selaras bila padanya
bekerja gaya pemulih F yang besarnya berbanding lurus
dengan simpangan x dan arahnya berlawanan dengan
arah simpangan terhadap kedudukan setimbang.
Berdasarkan hukum Hooke : F = -k x ….. (1)
Pada gambar disamping , sebuah benda bermassa m
digantung pada seutas tali yang panjangnya L’. Jika
benda tersebut disimpangkan sebesar sudut ϴ kecil
(ϴ ≤ 10◦).
x
Karena ϴ kecil maka s ≈ x , dan sin ϴ = L .

Dari gambar disamping terlihat bahwa gaya pemulih F


adalah :
F = -mg sin ϴ
x
F = -mg L

mg
Berdasarkan persamaan (1) diperoleh : k = L …(2)

Periode getaran dinyatakan dengan persamaan :


m
T = 2л √ k

m
= 2 π √ mg/ L
2
L 4π
T = 2 π √ g atau g = 2 …. (3)
T
L adalah jarak antara ujung tali dan pusat massa benda. Jika benda berupa bola
1
maka : L = L’ + 2 d (d adalah diameter bola)

PELAKSANAAN
1. Ukur diameter bola dengan menggunakan jangka sorong : d = …cm
2. Ikat bola dengan seutas tali dan gantung bola tersebut pada statip .
Kemudian ukur Panjang tali dengan menggunakan mistar / meteran
L’: ….. cm
3. Ayunkan bola tersebut dengan sudut θ ≤ 10° (gunakan busur derajat),
kemudian hitung waktu yang diperlukan boola menempuh 10 periode.
10 T = ….. s
T = ….. s
4. Tentukan percepatan gravitasi bumi di labolatorium fisika Unika Widya
Mandala Surabaya dengan menggunakan persamaan (3)

JAWAB
L = 2 m , m = 0,02 kg
2
4 ×(3 , 14) × 2 78,8768
G1 = = =9 , 82
(2,833)2 8,025
PRAKTIKUM LAB 2
EFEK FOTOLISTRIK
TUJUAN : Menentukan konstanta planek dan frekuensi batas fungsi kerja
fotolistrik (fo) melalui grafik hubungan antara potensial pe,berhentit (Vs) dsn
frekuensi cahaya (f) , serta memahami peristiwa efek foto listrik
Alat dan Bahan : Amperemeter dan filter warna
TEORI
Sifat dualism cahaya adalah sifat cahaya yang dapat dipandang sebagai
gelombang dan sebagai partikel. Pada peristiwa efek fotolistrik hanya dapat
dijelaskan dengan memandang cahaya sebagai partikel, di mana berkas cahaya
yang mengenai lempeng logam (katoda) dianggap sebagai aliran foton yang
mempunyai energi : E= h f ….. (1)
Jika seberkas cahaya dijatuhkan pada lempeng logam akan terjadi peristiwa
tumbukan antara foton dengan electron yang berada didekat permukaan
lempeng logam, dalam peristiwa tumbukan tersebut terjadi perpindahan
momentum maupun energi. Sebagian energi ( E ) yang diberikan oleh foton
digunakan untuk melepas electron ikatnya ( E0 ¿ dalam struktur atom sisanya
digunakan sebagai energi kinetik ( E k ¿.
E = E0 + E k ….. (2)
Berdasarkan hal tersebut , maka dapat disimpulkan bahwa elektron hanya dapat
keluar dari lempeng logam apabila foton yang dating memiliki energi yang
lebih besar dari energi ikat elektron dalam struktur atomnya. Meskipun
intensitas diperbesar, elektron tidak akan keluar jika E< E 0.
Apabila E=E0 , maka energi foton tepat akan mengeluarkan
elektron dari logam dengan energi kinetic sama dengan nol,
atau dengan kata lain energi foton tepat sama dengan fungsi
kerja fotolistrik (energi kilat elektron daalam logam) dengan
freekuensi batas f 0
Pada gambar 1 , elektron meninggalkan katoda dengan energi
1 2
kinetik sebesar 2 mv . Jika beda potensial antara anoda dan katoda dibalik
(katoda lebih positif dari anoda) , maka Gerakan elektron oleh gaya medan
listrik. Sehingga dengan tegangan tertentu elektron tepat dapat dihentikan oleh
gaya medan tersebut. Tegangan yang dpt menghentikan elektron dinamakan
1 2
potensial pemberhentian . 2 mv = eV s….. (3)

Dari persamaan (2) dan (3) diperoleh :


hf =h f 0 + e V s

e
f =f 0 + V s ….. (4)
h

PELAKSANAAN
1. Siapkan alat- alat yang digunakan dalam percobaan
2. Rangkai alat-alat sepeerti gambar di bawah ini.

3. Tutup celah sehingga tidak ada cahaya yang mengenaii logam, lalu
nyalakan amperemeter kemudian tekan tombol nol sehingga amperemeter
menunjukan nol.
4. Buka celah dan beri filter warna dan catat Panjang gelombang yang
tertera pada filter warna tersebut.
5. Atur poptensiometer sedemikian rupa sehingga amperemeter menunjukan
nol, lalu catat besar potensial pemberhentiannya (V s ¿.
6. Ulangi percobaan tersebut di atas dengan menggunakan 4 filter warna
yang masing- masing memiliki Panjang gelombang yang berbeda.
7. Buat grafik V s −f (berdasarkan table diatas).
8. Berdasarkan grafik diatas tentukan konstanta planck dan frekuensi batas
fungsi kerja fotolistrik ( f o ¿

5,2
PRAKTIKUM LAB 3
ARUS BOLAK- BALIK
Tujuan : menentukan beda fase amtara arus dengan tegangan yang melintas
pada masing masing komponen, melukiskan diagram fasor
pada rangkaian RLC seri.
Alat dan bahan : Amperemeter dan kabel penghubung,
rangkaian listrik
Tegangan sumber : V s =V m sin ωt dan arus yang sama i=i(t)
melalui R, L dan C.
Andaikan persamaan arus yang melalui rangkaian
i=i ( t ) =im sin(ωt−φ) =

Dengan im : arus maksimum


φ : beda fase antara arus dan sumber tegangan

Dengan memperhatikan beda fase antara arus dan tegangan yang melintas pada
masing-masing komponen dapat ditulis diagram fasor rangkaian RLC tersebut.

Beda fase antara sumber tegangan dan arus dalam rangkaian =φ dengan
X L− X
tgφ= C
….. (2)
R

Bila X L > X C , maka φ positif, dikatakan fase arus tertinggal terhadap fase
tegangan sumber.
Bila X L < X C , maka φ negatif, dkatakan fase arus mendahului terhadap fase
tegangan sumber.
PELAKSANAAN
1. Rangkai alatalat seperti gambar 1(sumber tegangan dalam keadaan off).
2. Catat nilai R=….ohm , C=….. F, dan L= ….. H
3. Nyalakan sumber tegangan, kemudian tentukan i=¿….. A dengan
amperemeter dan tentukan pula nilai V S =… volt ,V c =… volt , V L =… volt
dengan menggunakan voltmeter.
4. Ukur frekuensi sumber tegangan dengan frekuensi meter , f=…. Hertz.
TUGAS
1. Tunjukkan bahwa V s =❑√V 2R+(V −V )
2
L C

2. Tentukan beda fase antara sumber tegangan dan arus dengan


1
menggunakan persamaan (2) dengan X C = ωC dan X L=ωL
3. Lukis diagram fasor dan bedasarkann lukisan tersebut tentukan beda fase
antara asumber tegangan dan arus, kemudian bandingkan hasilnya dengan
nomor 2
PRAKTIKUM LAB 4
INTERFERENSI YOUNG
Tujuan : menentukan jarak celah dan Panjang gelombang cahaya
Monokromatis
Alat dan bahan : teropong cahaya, laser, meter
TEORI
Interfernsi merupakan perpaduan beberapa gelombang cahaya yang memenuhi
syarat-syarat tertentu yaitu :
a. Mempunyai frekuensi dan Panjang gelombang yang sama.
b. Beda fase gelombang pada suatu titik tertentu tidak berubah dengan

waktu. δ= γ ∆ x ≠ f (t)
c. Amplitudo gelombang sama
d. Beda jarak optisnya ( n ∆ x ¿ kecil
e. Mempunyai polaritas yang sama
Untuk mendapatkan dua sumber cahaya yang koheren, Young menggunakan
sebuah sumber cahaya yang dilewatkan melalui dua celah seperti gambar
dibawah ini, sehingga syarat interferensi terpenuhi.
PELAKSANAAN
A. Menentukan jarak celah (d)
Rangkai alat-alat seperti gambar 1 dengan menggunakan suumber cahaya
(LASER) yang sudah diketahui Panjang gelombangnya

Atur posisi laser dan celah ganda sehingga diperoleh pola interferensi
pada layer dengan jelas, ukur jarak celah ke layer D
D=….. m
Ukur jarak 10 pola interferensi maksimum (10 garis terang) berurutan,
sehingga diperoleh jarak antara dua garis terang berurutan ∆ x .
jarak 10 garis terang
∆ x= =…. m
9

Tentukan lebar celah d dengan menggunakan persamaan (3)


B. Tentukan Panjang gelombang sinar laser.
Susun alat-alat seperti percobaan A, dengan mengganti sumber cahaya
(LASER) yang belum diketahui Panjang gelombangnya.
Atur posisi laser dan celah ganda sehingga diperoleh pola interferensi
pada layar dengan jelas, ukur jarak celah ke layar D.
D= ….. m
Ukur jarak 10 pola interferensi maksimum (10 garis terang) berurutan,
sehingga diperoleh jarak antara dua garis terang berurutan ∆ x .
jarak 10 garis terang
∆ x= =….. m
9
Tentukan Panjang gelombang laser dengan menggunakan persamaan (3)
dan lebar celah d dari hasil perhitungan percobaan A.
JAWAB
1. Lebar celah
l=10 cm=0 ,1 m
d=2, 81 m
l 10
∆ x= = =1 , 1 cm=0=0 ,01 m
9 9

γ =633 nm
D = 2,81 m
Dx=0 , 01 m
D 2 ,81
d=γ =633 =633× 281=177.873 nm
Dx 0 ,01
2. Panjang gelombang
l=0,085 m
0,085
∆ x= =0,0094 m
9

d 177.873
γ =∆ x =0,0094 =595 , 02m
D 2 , 81

Anda mungkin juga menyukai