Anda di halaman 1dari 9

Helmholtz Coil Thomson Tube

A. TUJUAN
1. Menyelidiki pembelokkan berkas elektron yang di pengaruhi oleh
medan magnet
2. Menyelidiki pembelokkan berkas elektron yang di pengaruhi oleh
medan listrik
3. Memperkirakan muatan yang lebih spesifik dari berkas elektron

B. TEORI DASAR
Dalam tabung Thomson, elektron melewati sebuah celah di
tempatkan di belakang anoda dan menumbuk layar fluorescent yang
ditempatkan membentuk sudut terhadap sinar sehingga menunjukkan
lintasan sinar.
Sebuah plat kapasitor juga di letakkan di belakang celah sehingga
arus listrik medan antara pelat yang dapat membelokkan sinar secara
vertikal. Penambahan kumparan helmholtz memungkinkan medan magnet
dihasilkan di dalam tabung pada bidang yang tegak lurus terhadap arah
sinar. Ini juga membelokkan secara bidang vertikal.

Gambar 2. Diagram skema tabung Thomson menunjukkan defleksi oleh


medan listrik(atas) dan medan magnet (bawah)

Sebuah elektron yang bergerak dengan kecepatan v melalui medan magnet


B akan terpengaruh gaya lorentz sebagai berikut:

F = 𝑒. 𝑣 ×𝐵 (1)
dengan e adalah muatan elektron.
Gaya lorentz bekerja tegak lurus terhadap arah gerak dan bidang
dari medan magnet. Defleksi vertikal jika kedua gerak dan bidang berada
dalam bidang horizontal. jika medan magnet pada bidang itu seragam dan
tegak lurus terhadap gerak, elektron dibelokkan sepanjang lintasan
melingkar pada bidang vertikal dimana gaya sentripetal sama dengan gaya
Lorentz.
2
v
m =ⅇ× v × B (2)
r
dimana m adalah massa elektron, r adalah jari-jari lintasan
melingkar kecepatan elektron tergantung pada tegangan anoda UA sesuai
dengan hubungan berikut:

v= 2
√ ⅇ
m
UA (3)

Artinya,bahwa muatan spesifik elektron dapat ditentukan dari jari


jari lintasan melingkar . jika medan magnet B serta tegangan anoda U A
diketahui substitusi persamaan (3) ke persamaan (2),maka dihasilkan
persamaan muatan spesifik sebuah elektron sebagai berikut :
ⅇ UA
=2 (4)
m ( b ⋅ r )2
jari-jari defleksi r dihitung dari titik dimana sinar melewati tepi
layar. Medan magnet B yang dihasilkan oleh dua kumparan Helmholtz
dihitung dari arus IH yang melewatinya. Jika tegangan Up diterapkan
pada pelat kapasitor,elektron akan dibelokkan oleh medan listrik vertikal E
diantara mereka oleh suatu gaya yang diberikan oleh persamaan berikut :
F=−ⅇ ⋅ E (5)
Defleksi ini juga vertikal(lihat pada gambar 1). oleh karena itu
medan listrik dapat disesuaikan sedemikian rupa sehingga secara tepat
mengkompensasi defleksi oleh medan magnet. dalam hal ini berlaku
hubungan berikut :
ⅇ ⋅ E+ⅇ ⋅v ⋅B=0 (6)
Sehingga kecepatan elektron dapat diturunkan sebagai berikut :
v= | EB|E (7)

Untuk itu,susunan ortogonal magnet dan medan listrik dimana defleksi


oleh dua medan saling menghilangkan menjadi nol disebut dengan filter
kecepatan.
kecepatan v tergantung pada tegangan anoda UA dan dapat disimpulkan
dengan menyamakan energi potensial dan energi kinetik dalam sistem.
m 2 2 2
ⅇ ⋅ U A= v menjadi v =ⅇ ⋅U A
2 m
Medan magnet B yang dihasilkan oleh kumparan Helmholtz sebanding
dengan arus IH yang melewati masing-masing kumparan individu.
Koefisien proporsionalitas k dapat dihitung dari jari-jari kumparan R = 68
mm dan jumlah lilitan per kumparan N = 320:

( ) ⋅ 4 π 10
3
vs N
B=k ⋅ I H where k = 4 2 −7
⋅ =4,2
mT
5 Am R A
Jari-jari defleksi r untuk berkas elektron dapat ditentukan dari titik keluar
B seperti ditunjukkan pada Gambar berikut :

Gambar 3 : Menghitung radius defleksi r berkas elektron yang keluar


layar di titik B ,jarak f dari sudut A
Dengan menggunakan Teorema Phytagoras:
2 2 2 2 2 2 2 2
r =c + b =c + ( r−a ) =c +r −2ra +a
2 2 2 2 2
c +a =d =k + f dimana k =80 mm
2 1 2 1 2
a = g = ( k −f )
2 2

Dimana,
2 2 2 2
c +a k +f
r= =
2a √ 2⋅ ( k−f )
Jika B berada di tengah skala, f = 40 mm. Dalam hal ini perhitungannya
adalah sebagai berikut:
1 2
r = 141 mm dan ⋅r =0,1 m2
2
Persamaan (4) dapat disusun kembali sebagai berikut:

ⅇ 2U A
=
m 0 , 1 m2 B 2

Medan listrik yang dihasilkan oleh kapasitor dapat diturunkan dari


tegangan naik dan pemisahan pelat d = 8 mm:
UP
E=
d
(Prodi Pendidikan fisika,2022)

TEORI TAMBAHAN

Nama elektron diusulkan oleh G. J. Stony. Penemuan elektron


dimulai dari eksperimen yang dilakukan oleh J. J. Thomson (1897) dengan
tabung sinar katoda (Lilik Hidayat S, 2020). Berdasakan eksperimen tersebut,
perbandingan antara muatan listrik dengan masa sinar katoda dapat
ditentukan. Sinar katoda ini merupakan pancaran elektron
Elektron ditemukan dengan menggunakan tabung kaca yang
bertekanan sangat rendah yang tersusun oleh:
 Plat logam sebagai elektroda pada bagian ujung tabung
 Katoda, elektroda dengan kutub negatip dan anoda, elektrode dengan
kutub positif.
Listrik bertekanan tinggi yang dialirkan melalui plat logam mengakibatkan
adanya sinar yang mengalir dari katoda menuju anoda yang disebut sinar
katoda. Tabung kaca bertekanan rendah ini selanjutnya disebut tabung
sinar katoda. Adanya sinar katoda membuat tabung menjadi gelap.
Sinar katoda tidak terlihat oleh mata akan tetapi keberadaannya
terdeteksi melalui gelas tabung yang berpendar akibat adanya benturan
sinar katoda dengan gelas tabung kaca.
Joseph John Thomson selanjutnya melakukan penelitian untuk
menentukan perbandingan harga muatan elektron dan massanya (e/m).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sinar katoda dapat dibelokkan oleh
medan listrik dn medan magnet. Pembelokan memungkinkan pengukuran
jari-jari kelengkungan secara tepat sehingga perbandingan nilai muatan
elektron dan massanya dapat ditentukan (e/m) sebesar: (Patty et al., 2019)

 Kumparan Helmholtz
Kumparan Helmholtz memiliki ke khususan yaitu terdiri dari dua buah
kumparan berbentuk lingkaran yang diletakan sejajar dan sesumbu. Kumparan
yang satu dengan kumparan lainnya memiliki jumlah lilitan dan jari – jari
yang sama. Jarak antara kumparan satu dengan lainnya harus sama dengan
nilai jari – jari kumparan tersebut. Arus yang diberikan antara kumparan yang
satu dengan pasangannya harus memiliki nilai dan arah yang sama.
Berdasarkan syarat – syarat di atas ditunjukan gambaran kumparan Helmholtz
pada gambar
Pada gambar menunjukan kumparan Helmholtz yang tersusun dari dua
kumparan yang berbentuk lingkaran diletakkan sejajar dan sesumbu, yang
memiliki jari – jari yang sama antara kumparan yang satu dengan lainnya
yaitu sebesar a. Misalnya kumparan A dan kumparan A’ merupakan sepasang
kumparan Helmholtz .Pada kumparan A diberikan nilai arus sebesar i maka
akan menimbukan medan magnet sebesar B1.
Selanjutnya pasangan kumparan lainnya yaitu kumparan A’ juga diberikan
nilai dan arus yang sama yaitu sebesar i maka akan timbul medan magnet B2.
Karena arus yang diberikan sama maka B1 dan B2 nilai nya sama. Pada
gambar 2.4 di tunjukan bahwan ketika arus yang di berikan semakin besar
maka medan magnetnya juga semakin besar juga, B1 + B2 di simbolkan
sebagai B memenuhi persamaan :

Medan magnet B1 dan B2 di sepanjang sumbu x menunjukan


semakin besar medan magnetnya dan bernilai maksimum di pusat
jari – jari lingkaran. Apabila medan magnet memiliki jumlah lilitan
sebesar N, maka memenuhi persamaan :

Arah medan magnet B suatu lilitan adalah arah maju sekrup kanan
bila di putar, menurut arah putar arus i dalam lilitan (Johanes, 1978).
Diketahui bahwa medan magnet yang memiliki arus kumparan i dan nilai
konstanta kumparan k , memenuhi persamaan :

Maka dari persamaan 10 dan 11, dapat diketahui nilai


konstanta kumparan Helmholtz k memenuhi persamaan:

Dengan :
µo: permeabilitas ruang hampa
N: jumlah lilitan kumparan Helmholtz
a: jari–jari kumparan Helmholtz (m)
k : nilai konstanta kumparan Helmholtz
(Antonia,2019)

C. ALAT DAN BAHAN

1. DC Power Supply 0-5 kV


2. DC Power Supply 0-500 V
3. Thomson Tube
4. Multimeter

D. CARA KERJA
1. Melakukan pengaturan kabel sesuai dengan rangkaian yang diinginkan seperti
berikut:
1.1. Magnetic Deflection

a. Menyiapkan tabung seperti pada gambar diatas


b. Mengatur kumparan dalam geometri Helmholtz
c. Menyalakan catu daya tegangan tinggi
d. Memberikan energi pada kumparan Helmholtz dan mengamati jalan
belok cahaya

1.2. Electric deflection

a. Menyiapkan tabung seperti pada gambar diatas


b. Menyalakan catu daya pada tegangan tinggi
c. Menyalakan tegangan pelat deflector dan mengamati lintasan balok
1.3. Menentukan e/m melalui kompensasi

a. Mengatur percobaan seperti pada gambar diatas


b. Menyalakan unit catu daya tegangan tinggi dan membelokkan sinar
secara elektrik
c. Memberikan energi pada kumparan Helmholtz dan menyesuaikan
tegangan sedemikian rupa sehingga medan magnet mengkompensasi
medan listrik dan sinar tidak lagi dibelokkan
2. Meningkatkan arus secara bertahap melalui kumparan helmholtz sampai
berkas elektron keluar melalui pusat skala
3. Mengatur dan memperhatikan UA dan Up sesuai pengaturan jenis rangkaian
4. Mengulangi pengukuran untuk UA = 2,0 kV ;3,0 kV; dan 4,0 KV

Gambar 4. Pembelokkan berkas elektron sehingga melewati pusat skala di tepi layar

E. TUGAS PENDAHULUAN
Tidak ada tugas pendahuluan

Anda mungkin juga menyukai