MODUL I
PENENTUAN SAMPEL TANAH DAN PEMBUATAN PETA KERJA
(Fardan Muhammad – 11520026)
Gambar 1. Keadaan Hutan Campuran, lokasi pengambilan titik Gambar 2. Keadaan Hutan Campuran, lokasi pengambilan titik
sampel sampel
Gambar 3. Visualisasi Hutan Campuran, lokasi penentuan titik sampel dari Google Earth Pro
Gambar 4. Peta Kerja dan Titik Sampel dibuat dari Google Earth Pro
Lokasi tempat pengambil titik sampel yang selanjutnya disebut titik bantu (TB) berada di
Tapak Hutan Campuran Kampus ITB Jatinangor. Hutan Campuran berada di belakang Gedung
Kehutanan (Labtek VA), di seberang Sekretariat HMH ‘Selva’ dan penanda yang paling jelas
berada di dekat bedeng-bedeng (area persemaian). Area Hutan Campuran yang dijadikan tempat
pengambilan titik bantu memiliki secara geografis berkoordinat 6°55'51.34"S dan 107°46'15.71"E
serta 6°55'51.70"S dan 107°46'15.67"E. Seperti namanya, Hutan Campuran terdiri dari berbagai macam
jenis tanaman yang tumbuh di atasnya, mulai dari tanaman berhabitus herba hingga pohon. Kanopi pada
area Hutan Campuran cukup rimbun karena jumlah pohon yang cukp banyak dan jenisnya yang bermacam-
macam sehingga daun-daunnya menutupi lantai hutan. Tanah pada Hutan Campuran berwarna coklat
kemerahan dengan tekstur tidak terlalu keras dan cukup licin. Terdapat area lantai hutan yang ditutupi oleh
banyak serasah dan herba yang cukup lebat dan juga area lantai hutan yang tidak tertutupi sehingga tanah
terlihat jelas.
Waktu pengambilan titik bantu dilakukan saat praktikum mata kuliah Ilmu Tanah dan Sumber Daya
Lahan yakni pada pukul 15.00-17.00 WIB. Kegiatan pengambilan titik bantu secara spesifik dilakukan pada
pukul 16.10-16.50 WIB. Proses pengambilan titik bantu dilakukan menggunakan aplikasi GPS Essentials,
Timestamp, dan Google Earth Pro. GPS Essentials digunakan untuk menentukan titik koordinat area yang
dijadikan tempat pengambilan titik bantu untuk kemudian dimasukkan ke Google Earth Pro. Timestamp
digunakan untuk mengambil rona lingkungan area tempat pengambilan titik bantu untuk membantu
mendeskripsikan interpretasi. Google Earth Pro digunakan untuk membuat dan memvisualisasikan peta
kerja serta menampilkan hasil import file dari GPS Essentials untuk kemudian semua hasil diinterpretasikan.
Pembuatan peta kerja menggunakan Google Earth Pro dilakukan dengan mengimport terlebih
dahulu file yang telah disediakan. Setelah visualisasi wilayah yang dijadikan peta kerja muncul, langkah
selanjutnya adalah mengatur skala, unit satuan, dan membuat Baseline. Baseline dibuat menggunakan ruler
sehingga tercipta garis sumbu Y yang searah dengan aliran air kemudia garis sumbu X yang berpotongan.
Setelah Baseline dibuat, selanjutnya adalah membuat garis lain (transek) dengan ukuran lebar kurang lebih
12,5 cm dan lebar kurang lebih 10 cm. Garis transek ini dibuat hingga memenuhi seluruh area sehingga
terlihat seperti grid dan hasilnya seperti pada gambar Gambar 4 (garis merah: Baseline, garis biru: transek).
Dapat diperhatikan terdapat potongan antara garis transek searah sumbu Y dengan garis transek searah
sumbu X. Jumlah titik perpotongan tersebut dihitung karena akan menentukan jumlah lokasi titik sampel.
Pada peta kerja yang saya buat (Gambar 4), jumlah titik perpotongan yang dihasilkan adalah sebanyak 78
titik potong. Penentuan jumlah titik sampel dari grid adalah dengan mengambil 10% jumlah titik potong dari
total titik potong yang dihasilkan atau dapat dituliskan:
Sehingga titik sampel yang dapat saya buat dari grid adalah sebanyak