FOTOGRAMETRI
Dosen Pengampu:
Drs. Rudi Hartono, M.Si
ACARA III
PERHITUNGAN TITIK PARALAKS
Disusun Oleh:
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengenal foto udara dan menggunakan stereoskop.
2. Mahasiswa diharapkan dapat membuat peta sederhana dengan alat stereoskop.
3. Mahasiswa dapat melakukan interpretasi foto udara.
B. Basis foto
Jarak P1 dan P2 lembar foto (B1) = 7 cm
Jarak P1 dan P2 lembar foto (B2) = 5,6 cm
Basis foto (b) ?
b = (B1 + B2) / 2
b = (7 + 5,6) / 2
b = 6,3 cm
Jadi basis foto adalah 6,3 cm
PEMBAHASAN
Titik paralaks merupakan suatu titik pada objek atau benda yang diamati melalui dua
sudut pandang yang berbeda pada pengambilan foto atau gambar. Titik ini dapat digunakan
untuk menentukan jarak atau ketinggian suatu objek dengan menggunakan metode
fotogrametri.Penentuan titik paralaks dapat didapat dengan cara menentukan basis foto terlebih
dahulu, basis foto dapat dilihat dari jarak antara dua titik pandang pada dua foto yang diambil
secara berurutan. Dalam kasus ini, jarak P1 dan P2 pada lembar foto pertama (B1) adalah 7 cm
dan jarak P1 dan P2 pada lembar foto kedua (B2) adalah 5,6 cm. Setelah penentuan basis foto
dapat dilanjutkan dengan penentuan paralaks sumbu dari dua objek, yaitu objek A (pabrik) dan
objek B (masjid). Paralaks sumbu adalah perbedaan jarak pada objek ketika dilihat dari dua titik
pandang yang berbeda. Objek pertama (Pabrik) dengan hasil -6,9 cm dan objek kedua (Masjid)
dengan hasil - 6,4 cm. Penentuan paralaks sumbu digunakan untuk menghitung penentuan beda
paralaks. Beda paralaks dihitung dengan cara mengurangi objek pertama dengan objek kedua.
Selanjutnya apabila diketahui nilai, maka dimasukkan kedalam rumus sehingga nilai total
penentuan beda tinggi ialah 17,46 meter.
Dalam proses penentuan titik paralaks, dilakukan pengamatan pada objek dari dua posisi
atau sudut pandang yang berbeda. Titik paralaks kemudian dapat ditemukan pada objek yang
memiliki perbedaan posisi ketika diamati dari dua sudut pandang tersebut. Titik paralaks ini
kemudian digunakan untuk menghitung jarak atau ketinggian suatu objek. Untuk menentukan
titik paralaks pada pengambilan foto udara, biasanya dilakukan dengan memanfaatkan dua buah
foto udara yang diambil dari posisi dan sudut pandang yang berbeda. Kemudian dilakukan
pencocokan atau penggabungan kedua foto tersebut dengan menggunakan perangkat lunak
khusus, sehingga didapatkan titik paralaks yang dapat digunakan untuk mengukur jarak atau
ketinggian objek yang diamati.
VI. KESIMPULAN
Penentuan paralaks sumbu digunakan untuk menghitung penentuan beda paralaks. Beda
paralaks dihitung dengan cara mengurangi objek pertama dengan objek kedua. Selanjutnya
apabila diketahui nilai, maka dimasukkan kedalam rumus sehingga nilai total penentuan beda
tinggi ialah 17,46 meter. Dalam proses penentuan titik paralaks, dilakukan pengamatan pada
objek dari dua posisi atau sudut pandang yang berbeda. Titik paralaks kemudian dapat
ditemukan pada objek yang memiliki perbedaan posisi ketika diamati dari dua sudut pandang
tersebut.
VII. REFERENSI
Atkinson. 1996. Close Range Photogrametry and Machine Vision. Whittles Publishing. Scotland,
United Kingdom
Cahyono, A.B. dan Hapsari, H.H. 2008. Petunjuk Praktikum Fotogrametri 1. Laboratorium
Wolf, P.R. 1974. Elemen Fotogrametri Dengan Interpretasi Foto Udara dan Penginderaan Jauh.
Madison : McGraw-Hill.
Yanuar, Felix E.W. 2016. Laporan praktikum fotogrametri dasar. Yogyakarta. Fakultas Geografi.